SKRIPSI
EPI TAMALASARI
105711118316
i
HALAMAN JUDUL
Oleh
EPI TAMALASARI
NIM 105711118316
ii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk kedua orang tua yang telah
ini serta penulis juga berterima kasih kepada Dosen pembimbing I ibu Hj.
MOTTO HIDUP
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakal penulisan skrpdi yang berjudul “ Faktor-faktor yang
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
kepada kedua orang tua penulis Bapak Arifin dan Ibu Rahmadan yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dari doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah merekaa berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula Terima kasih
teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah
vii
Mudah-mudahan Skrpisi yang sederhana ini dapat bermanfaaat bagi
Muhammadiyah Makassar.
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
This study aims to determine the factors that influence urbanization in the
city of Makassar. The type of research used in this research is quantitative
research. The data processed is secondary data from Minimum Wage, Job
Opportunities and Urbanization in Makassar City. The results showed that
simultaneously Minimum Wage and Employment Opportunities have a Significant
effect on Urbanization in Makassar City, this is evidenced by the significance value
is smaller than the probability (0.009 < 0.05). Partially Minimum Wage has a
significant effect on Urbanization in Makassar City, as evidenced by the
significance value being smaller than the significance probability value (0.033 <
0.05) and partially Employment Opportunities have a significant effect on
Urbanization in Makassar City, as evidenced by the significance value being
smaller than the significance probability value. (0.022 < 0.05).
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ...............................................................................................................
ABSTRACT........................................................................................................... vii
D. Hipotesis ................................................................................................. 23
xi
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 25
A. Kesimpulan ............................................................................................. 55
B. Saran ....................................................................................................... 55
xii
DAFTAR TABAEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. persebaran penduduk yang
penduduk kota yang signifikan tanpa di dukung dan diimbangi dengan jumlah
pangan,dan lain sebagainya tentu masalah yang harus dii carikan jalan
keluarnya.
Urbanisasi biasanya juga terjadi pada waktu setelah hari raya Idul Fitri.
Contohnya memiliki saudara atau kerabat yang berasal dari desa atau
kampung atau kota kecil berbondong-bondong pergi ke kota besar dan berniat
tinggal cukup lama di kota? Nah inilah yang seringkali kita dengar ketika ada
berita tentang arus balik selepas Idul Fitri. Biasanya setelah orang-orang yang
mudik kembali lagi ke kota, ia akan dibersamai sanak saudara yang ingin
mencari kerja. Sanak saudara yang biasa ikut adalah mereka yang baru lulus
sekolah kelas XII. Pada masa-masa itu banyak dari anak-anak yang baru lulus
akan membuat banyak surat lamaran pekerjaan atau sekedar ikut membantu
saudara di kota. Selain anak- anak yang baru lulus sekolah, urbanisasi juga
bisa terjadi setiap hari. Ketika mahasiswa banyak yang baru lulus mereka
Ketika sudah ada pengumuman diterima maka saat itu juga penduduk kota
1
2
akan bertambah. Dan hal ini bisa berlaku untuk lebih dari satu orang. Jadi, kita
perpindahan penduduk dari desa ke kota ini hanya salah satu hal yang
atas kita lebih mengenal urbanisasi sebagai definisi yang pertama, yakni
terdapat daya tarik yang ditawarkan. Faktor pendorong terdiri atas fasilitas
kesehatan yang memadai, standar hidup yang tinggi, standar pendidikan yang
yang lebih baik dan lingkungan sosial yang lebih baik. Sedangkan faktor
nasib dan mencoba peruntungannya untuk hidup pada kota besar tersebut.
desa.
bertempat tinggal. Karena tidak ada pengendalian, Masalah ini yang dihadapi
negara Indonesia saat ini yaitu pertumbuhan konsentrasi penduduk yang tinggi.
Lebih buruk lagi, hal ini tidak diikuti dengan kecepatan yang sebanding dengan
urbanisasi akan dlihat sebagai faktor penentu bagai sebuah kota dapat
berkembang baik secara fisik, maupun secara sosial. Dengan begitu, bentuk
atau pengertian dari urbanisasi itu dapat dilihat dengan lebih jelas juga akibat
urbanisasi ini pun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi setiap orang yang
wilayah yang non-urban menjadi urban. Secara spasial, hal ini dikatakan
4
lokasi tertentu menerima bagian pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.
Indonesia telah berkembang dengan pesat. Studi yang dilakukan oleh Warner
Ruts tahun 1987 menunjukkan bahwa jumlah kota-kota kecil (<100 ribu
jumlah penduduk yang besar dan tersebar di wilayah Indonesia yang luas.
baik nasional maupun daerah. Ditinjau dari aspek idiologi, redistribusi penduduk
dan terbesar di Kawasan Timur Indonesia memiliki luas areal 175,79 km2
dengan penduduk pada tahun 2015 sebanyak 1.449.401 jiwa. Kota Makassar
dikarenakan berbagai aspek yang jadi tujuan pelaku urbanisasi tersebut, seperti
ekonomi yang terus berlanjut dan ditingkatkan dari tahun ke tahun, dan kita
ketahui bahwa Kota Makassar juga merupakan ibu kota di Provinsi Sulawesi
Selatan yang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang terus bertambah dari
tahun ke tahun.
dikatakan sebagai kota metropolitan yang kapan saja berlaku baik dan
karena kita ketahui kota Makassar dari pandangan mata memiliki daya tarik
sendiri bagi masyarakat masyarakat yang berasal dari desa maupun luar
6
kerja) sangat menggiurkan bagi siapa saja yang tergoda untuk mencicipi
Hal inilah yang demikian menjadi persoalan dan masalah yang penting
tinggal di Kota Makassar, bahkan banyak yang kita jumpai di kota Makassar
Kota Makassar pun tidak lepas dari proses pembangunan ekonomi yang
terus berlanjut dan ditingkatkan dari tahun ke tahun, dan kita ketahui bahwa
Kota Makassar juga merupakan ibu kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang
tahun. Hal ini dikarenkan sulitnya mencegah arus ekonomi yang semakin
menyebabkan penduduk balik dari desa menuju kota maupun secara permanen
kelemahan dalam suatu sektor akan membatasi efisiensi dan efektifitas sektor
Tabel 1.1
Kesempatan Kerja
masuk) terserap)
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pencatatan Sipil
Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa penduduk migrasi masuk kota
tahun 2012, namun pada tahun 2013 mengalami peningkatan secara terus
menerus hingga tahun 2015. Dimana ini menandakan bahwa kota Makassar
penduduk masuk di kota Makassar terus terjadi tiap tahun dan terus bertambah
mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari pada gaji dari derah asal, Namun
keadaan dilihat dilapangan tidak sesuai dengan yang diterima oleh penduduk
tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha maupun
jumlah penduduk yang ada. Dengan pembangunan yang ada belum bisa
pendidikan. Karena pendidikan di kota bisa dikatakan lebih berkualitas dan baik
dibandingkan di desa-desa atau kabupaten yang jauh dari kata modern seperti
penduduk desa dengan penduduk yang bermukim di kota, serta terjadinya arus
Makassar. Dilihat dari berbagai fenomena maupun fakta yang terjadi di kota
masyarakat di suatu daerah ke daerah lain maka penulis ingin melihat kondisi
B. Rumusan Masalah
tahun 2011-2019 ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Urbanisasi
yang dilatar belakangi oleh faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya.
desa kota dan proses kemiskinan selanjutnya akan mengalir ke kota dengan
kota besar dalam proses selektif sosio spasial yang menciptakan kemiskinan
11
12
sementara.
Niat untuk pindah dari desa ke kota biasanya karena pengaruh kuat
tertentu yang bahan bakunya makin sulit diperoleh seperti hasil tambang,
sempit, dapat kita lihat banyaknya daerah pertanian yang diambil alih dan
perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan daerah kota.
a) Teori Upah
yang diberikan kepada tenaga kerja buruh atas jasa-jasa fisik maupun
2013).
misalnya pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar.
b) Upah minimum
yang telah diatur dalam PP No. 8/1981 upah minimum dapat diterapkan
saat ini baru upah minimum regional yang dimiliki oleh setiap daerah.
dilihat dari dua sisi . Pertama, upah minimum merupakan alat proteksi
bagi pekerja untuk mempertahankan agar nilai upah yang diterima tidak
pekerja.
agar sampai pada tingkat pendapatan “living wage”, yang berarti orang
pekerja atau buruh yang bekerja 0 (nol) tahun sampai dengan 1 (satu)
tahun dan waktu kerja 7 (tujuh) jam sehari, atau 40 (empat puluhb) jam
seminggu bagi sistem waktu kerja 6 (enam) hari kerja dalam seminggu
15
atau 8 (delapan) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam seminggu bagi
c. Kesempatan Kerja
produksi yang lain seperti tanah, modal, dan lain-lain. Maka manusia
atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan
meningkatkan kesejahteraannya.
bekerja secara terus menerus sampai pensiun atau sampai tidak lagi
1) Jenis usaha dan gambaran dari perusahaan serta dari mana lowongan
kerja itu ada. Perusahaan itu tersebut melakukan jenis usaha apa, bagi
18
4) Tingkatan gaji atau upah kerja, gaji ataua upah kerja harus sesuai
lainnya.
buruh atas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan para pengusaha
19
tertentu.
minimum adalah standar di suatu daerah atau kota, dimana yang dimaksud
dalam lingkungan usaha atau kerjanya (UU No.13 tahun 2003), Karena
berfikir bahwa dengan adanya tarif Upah minimum di kota tujun mereka,
maka mereka akan lebih aman bekerja karena upah dari hasil kerja mereka
terjamin dan sudah dipastikan akan mendapatkan sesuai tarif yang sudah
yang mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap
adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja atau disebut pula
maka ini akan mampu menarik para pelaku tenaga kerja baik itu yang masih
pelaku urban akan terus menerus berdatangan dari daerah antar provinsi
mereka.
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1
Tinjauan Empiris
Penelitian
Urbanisasi signifikan
21
terhadap
urbanisasi di kota
Makassar
dengan nilai t
pobabilitas 0.019
0,05.
(2)kesempatan
kerja
(tenaga kerja
terserap)
memiliki
pengaruh negatif
terhadap
urbanisasi di kota
Makassar
dengan nilai t
probabilitas
ketiga variabel
independen
berpengaruh
positif terhadap
variabel
22
dependen
dengan nilai f
probabilitas
0.015.
positif terhadap
keputusan minat
melakukan
mobilitas ke Kota
Denpasar
(TKI) di berpengaruh
Desa Permanen
Kecamatan Malaysia
dari daerah
tujuan
berpengaruh
signifikan
terhadap
Mobilitas Non
Permanen
menjadi TKI ke
Malaysia dengan
Kontribusi
sebesar 30,50%.
Mobilitas yang
24
Bangun Penduduk ke
Bangun
Kabupaten Kutai
Katanegara,
adalah faktor
ekonomi.
25
berpengaruh
positif hanya
pada Provinsi
Sulawesi
Selatan. Namun
pada Tahun
2005-2010
Upah/UMP,
Kesempatan
Kerja dan
Investasi
menujukkan
pengaruh positif
pada 4 provinsi.
26
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kuantitatif, Merupakan data sekunder yang terdiri dari data yang diperoleh dari
1. Lokasih penelitian
Makassar, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jln. St. Alauddin
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan yaitu bulan April 2021 sampai bulan Mei 2021
1. Urbanisasi (Y) adalah banyaknya jumlah penduduk urban masuk dan dilihat
2. Upah minimum (X1) disini yang dimaksud adalah Upah Minimum Kota atau
3. Kesempatan Kerja (X2) disini adalah jumlah penduduk yang bekerja di kota
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
2
28
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Bisa
didapatkan melalui data arsip, atau badan pusat statistik. Dalam penelitian ini
data yang diteliti yaitu berupa data tentang Upah Minimum yang berlaku di Kota
Makassar, dan jumlah tenaga kerja yang disebabkan adanya Kesempatan kerja
penelitian ini, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar dan Sulawesi
Selatan. Disamping itu, data lainnya yang mendukung penelitian ini diperoleh
analisi regresi linier dengan model semilog (log-lin). Dimana model tersebut
disebabkan oleh perubahan absolut dari variabel indenpenden dan model ini
disebut juga dengan model pertumbuhan. Untuk menguji bisa atau tidak regresi
Y = a + β1 X1 + β2 X2 +e
Keterangan :
Y = Urbanisasi
α = Konstanta
X2 = Kesempatan Kerja
e = error term
pada analisisi regresi liner, Uji asumsi klasik terbagi menjadi empat yaitu:
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
Normal Probability Plot. Normalitas data dapat dilihat dari penyebab data
(titik) pada sumbu diagonal pada grafik Normal Probability Plot atau
b. Uji Multikolinearitas
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai toleransi rendah
30
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =1/tolerance) dan menunjukkan
adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cotuff yang umum dipakai adalah
tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Adanya
1) Jika nikai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka terbebas dari
multikolenieritas.
2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi masalah pada
multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
penelitian ini yaitu menggunakan uji runs test. Adapun dasar pengambilan
1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < dari 0,05 maka terdapat gejala
autokorelasi.
2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > dari 0,05 maka tidak terdapat gejala
autokorelasi.
d. Uji Heteroksedastistias
Uji ini betujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi
lain. Model regresi yang baik adalah homoksedastistas atau tidak terjadi
2. Uji Hipotesis
mengukur kuat atau derajat hubungan antar dua variabel. Fungsi utama
(≤𝑅 2 ≤1). Semakin besar nilai 𝑅 2 , maka semakin besar variabel dependen
H0 : bi = b
Ha : bi ≠ b
variabel X terhadap Y. Bila nilai t-hitung > t-tabel maka pada tingkat
𝒃𝟏−𝒃
t – hitung = ( )
𝑺𝒃𝟏
Keterangan:
ke-i
BAB IV
yang terletak di bagian Selatan Pullau Sulawesi yang dahulu di sebut Ujung
Timur Kabupaten Maros, sebelah selatan kabupaten Gowa dan sebelah Barat
lahan 0-2˚ (datar) dan kemiringan lahan 3-15˚ (bergelombang). Luas wilayah
iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,
˚C sampai dengan˚C.
Kota makassar adalah kota yang terletak dekat dengan pantai yang
membentang sepanjang koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai
dalam kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim hujan,
terutama pada saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.
34
35
Kecamatan Biringkanaya.
a. Bagian Barat ke arah Utara relatif rendah dekat dengan pesisir pantai.
Tabel 4.1
Tahun 2020
2. Penduduk
pesat. Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Makassar dengan jumlah
1,449,401 jiwa. Lalu pada tahun 2019 mengalami peningkatan dengan jumlah
pada tahun 2019 adalah kecamatan Biringkanaya dengan jumlah 220,456 jiwa.
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Menurut Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015-2019
dengan jumlah sebesar 3.638/ km2, untuk gambara lebih jelasnya kepadatan
Tabel 4.3
Kepadatan Penduduk Menurut Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2019
Presentase Kepadatan
No Kecamatan
Penduduk Penduduk (km2)
maka dari itu dalam penelitian kali ini dapat di gambarkan bahwa gambaran
melainkan hal ini sudah menjadi kejadian rutin tiap tahunnya terjadi. Di mana
yang kita ketahui sudah semakin meningkat. Maka kesenjangan sosial akan
alam terjad.
Dari tabel di bawah bisa dilihat bahwa penduduk kota Makassar dari
kota Makassar merupakan kota daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk
panjang. Berikut ini merupakan data jumlah total penduduk baik lokal maupun
Tabel 4.4
Perkembangan Jumlah Penduduk dan Migrasi Masuk di Kota
Makassar tahun 2011-2019
Jumlah Pertumbuhan Migrasi Pertumbuhan
Tahun
Penduduk (%) Masuk (%)
Sumber : BPS Kota Makassar dan Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan
tujuan pelaku urban tidak asing lagi bagi mereka, hanya ingin mendapatkan
urbanisasi tersebut.
sebesar 22.188 jiwa. Pada tahun 2012 sampai pada tahun 2014 mengalami
2015 sebesar 1.449.401 jiwa. Sedangkan Migrasi Masuk pada tahun 2012
sampai tahu 2015 mengalami kenaikan sebesar 53.828 jiwa ,namun mengalami
penurunan pada tahun 2016 sebesar 30.824 jiwa, dan terjadi kenaikan pada
tahun 2017 sampai pada tahun 2019 sebesar 45.559 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk pada tahun 2016 sampai pada tahun 2019 mengalami kenaikan
lingkungan usaha atau kerjanya (UU No. 13 Tahun 2003). Karena pemenuhan
kebutuhan yang layak di setiap provinsi yang berbeda-beda maka disebut Upah
42
Minimum Provinsi. Sebagaimana yang telah diatur dalam PP No. 8/1981 upah
subsektoral, meskipun saat ini baru upah minimu regional yang di miliki setiap
daerah.
banyak diterapkan di bebarapa negara, yang pada dasarnya bisa dilihat dari
dua sisi . Pertama, upah minimum merupakan alat proteksi bagi pekerja untuk
sampai pada tingkat pendapatan “living wage”, yang berarti orang bahwa orang
yang bekerja akan mendapatkan pendapatan yang layak untuk hidupnya. Upah
minimum dapat mencegah pekerja dari eksplorasi tenaga kerja terutama yang
low skilled. Upah minimum dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja dan
ekonomi konverisional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4.5
Upah Minimum Kota di Makassar
Tahun 2011-2019
Tahun Upah Minimun (rupiah)
2011 1.100.000
2012 1.200.000
2013 1.440.000
2014 1,800.000
2015 2.000.000
43
2016 2.250.000
2017 2.435.625
2018 2.667.766
2019 2.860.382
tahunnya sampai pada tahun 2019 dengan jumlah sebesar 2.860.382 rupiah.
roda perekonomian dari tiap tahunnya. Hal ini yang menjadi pemacuh
upah yang cukup layak bagi tenaga kerja maupun buruh yang bekerja di Kota
Makassar.
Kota Makassar, yaitu dengan adanya tarif upah yang cukup layak bagi tenaga
kerja maupun buruh yang bekerja di kota Makassar. Masalah yang perlu
jumlah berapa dari total angkatan kerja yang dapat diserap dapat ikut serta aktif
walaupun komponen yang terakhir ini akan menambah Kesempatan Kerja yang
kerja dengan jumlah penduduk yang ada. Dengan pembangunan yang ada
belum bisa menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang banyak menyebabkan
lembaga menerima tenaga kerja pada tingkat upah, posisi, dan syarat kerja
tertentu. Data Kesempatan Kerja secara nyata sulit di peroleh, maka untuk
didekati melalui banyaknya lapangan kerja yang terisi yang tercermin dari
jumlah penduduk yang bekerja. Berikut untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 4.6
Tahun 2011-2019
2012 502.308
2013 513.428
45
2014 534.428
2015 521.854
2016 526.187
2017 530.926
2018 532.901
2019 524.857
yang terserap atau sudah bekerja di wilayah Kota Makassar. Pada tahun 2011,
jumlah tenaga kerja yang terserap sebesar 541.0505 jiwa, namun pada tahun
2012 mengalami penurunan sebesar 502.308 jiwa. Pada tahun 2013 sampai
tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 534.428 jiwa, lalu pada tahun 2015
mengalami penurunan sebesar 521.854 jiwa. Pada tahun 2016 sampai tahun
2018 mengalami kenaikan sebesar 532.901 jiwa, namun pada tahun 2019
menggunakan program SPSS 22. Dalam penelititan ini yang menjadi variabel
dilakukan analisis regresi linear berganda, maka dilakukan uji asumsi klasi
sebagai berikut :
46
Uji asumsi klasik adalah salah satu syarat yang harus dilakukan dalam
berikut:
a. Uji Normalitas
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
Plot. Normalitas data dapat dilihat dari penyebab data (titik) pada sumbu
diagonal pada grafik Normal Probability Plot atau dengan melihat histogram
dari residulnya.
1) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka data penelitian ini normal
2) Jika nilai signifikasi < 0,05 maka data penelitian ini normal
Tabel 4.7
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 9
Positive .298
47
Negative -.127
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji normalitas diketahui nilia siginifikasi
0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai berdistribusi normal.
Gambar 4.2
dikarenakan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Uji Multikoliaritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel independen. Model yang baik seharusnya tidak
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya. Jadi nilai toleransi rendah sama dengan nilai VIF tinggi
Nilai cotuff yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan nilai
1) Jika nikai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka terbebas dari
multikolenieritas.
2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi masalah pada
multikolinearitas.
Tabel 4.8
Coefficientsa
Collinearity Statistics
1 (Constant)
nilai 0.927 < dari 0,10 dan VIF 1.079 > 10, maka dapat dikatakan bahwa
terjadi multikolinearitas.
49
c. Uji Autokorelasi
penelitian ini yaitu menggunakan uji runs test. Adapun dasar pengambilan
1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < dari 0,05 maka terdapat gejala
autokorelasi.
2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > dari 0,05 maka tidak terdapat gejala
autokorelasi.
Tabel 4.9
Runs Test
Unstandardized
Residual
Total Cases 9
Number of Runs 5
Z .000
a. Median
Berdasarkan pada tabel 4.9 dapat di ketahui bahwa nilai Asymp Sig (2-
tailed) sebesar 0.1000 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini betujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidak
Gambar 4.3
menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu
pola tertentu, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu
Penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu Upah Minimum dan
Untuk melihat ada tidaknya pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel
Tabel 4.10
Coefficientsa
Berdasarkan tabel 4.10 Hasil uji regresi linear berganda dapat diperoleh
Y = a + β1 X1 + β2 X2 +e
1.577. hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% Upah Minimum akan
sebesar 26.949.
a. R- Square (R2)
Semakin besar nilai 𝑅 2 , maka semakin besar variabel dependen yang dapat
Tabel 4.11
Model Summaryb
Change Statistics
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change Watson
yang artinya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
53
Tabel 4.12
ANOVAa
Total 8.537 8
Berdasarkan pada tabel 4.12 diatas dari hasil uji regresi dapat disimpulkan :
pada tabel Output SPSS di atas, di ketahui nilai sig yaitu 0.009. Karena
nilainya signifikasi 0.009 < 0.05 maka sesuai dengan dasar pengambilan
Pada tabel Output SPSS di atas, diketahui nilai F-hitung adalah sebesar
11.605 Karena nilai F-hitung 11.605 > F-tabel 4.74 maka sebagaimana
hipotesis diterima atau dengan kata lain bahwa Upah Minimum dan
Makassar.
Tabel 4.13
Coefficientsa
Standardized
nilai Sig 0.033 < dari probabilitas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
2.756 > dari t-tabel 1.859 maka dapat disimpulkan bahwa Ho atau
Makassar (Y).
karena nilai Sig 0.022 < dari probabilitas 0.05, maka dapat disimpulkan
Makassar (Y).
hitung 3.058 > dari t-tabel 1.859, maka dapat disimpulkan bahwa H1 atau
hasil perhitungan yang didapat adalah nilai signifikasi lebih kecil dari
probabilitas signifikasi yaitu 0.033 < 0.05, maka Upah Minimum berpengaruh
t-hitung dengan t-tabel menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-
hitung 2.756 > dari t-tabel 1.859) maka Ho di terima atau hipotesis pertama di
konstribus terhadap Urbanisasi di Kota Makassar (Y). Hal ini berarti setiap
Makassar .
Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari Luciana Sari (2017),
, maka hasil perhitungan yang didapat adalah nilia signifikasi lebih kecil dari
lebih besar dari t-tabel (t-hitung 3.058 > dari t-tabel 1.859 ) maka Ho diterima
Makassar (Y). Hal ini berarti setiap kenaikan 1% Kesempatan kerja akan
kerja adalah mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan semua
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
parsial (Uji t) Upah Minimun (X1) , maka hasil perhitungan yang didapat
adalah nilai signifikasi lebih kecil dari probabilitas signifikasi yaitu 0.033 <
menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung 2.756 > dari
Urbanisasi di Kota Makassar (Y). Hal ini berarti setiap kenaikan 1% Upah
yang didapat adalah nilia signifikasi lebih kecil dari probabilitas signifikasi
yaitu 0.022 < 0.05, maka Kesempatan Kerja berpengaruh positif terhadap
dengan t-tabel menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-
hitung 3.058 > dari t-tabel 1.859 ) maka Ho diterima atau hipotesis pertama
59
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat diberikan
1. Perlu adanya peran pemerintah untuk lebih meningkatkan lagi jumlah Upah
Makassar.
dalam penelitian ini, peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan yang
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik “Letak Geografi Kota Makassar” dalam angka 2020.
Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2016.
Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2017.
Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2018.
Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2019.
Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2020.
https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2019/07/JURNAL%20IP%20ARIS%20AGUSTA%20IP
%202009%20(07-09-13-11-39-10) (diakses 20 Agustus 2020).
Jakarta.
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( KPS) Kota Makassar Tahun
2021
Sampe, Desi. 2015. Pengaruh Upah, Kesempatan Kerja, Investasi Swasta Dan
Pengeluaran Pemerintah Terhadap Jumlah Penduduk Migran Di Kota
Makassar. Skripsi. FE Universitas Hasanuddin.
LAMPIRAN
63
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 9
Positive .298
Negative -.127
Coefficientsa
Collinearity Statistics
1(Constant)
Runs Test
Unstandardized
Residual
Total Cases 9
Number of Runs 5
Z .000
a. Median
Coefficientsa
Standardized
Model Summaryb
Change Statistics
Sig. F
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 ge Watson
ANOVAa
Total 8.537 8
Coefficientsa
Standardized
BIOGRAFI PENULIS
SDN 122 Dauloloe Jln. Batara Guru Kec.Wotu. Kab. Luwu Timur Lulus Pada tahun
2009, SMP Negri 2 Wotu , Jln Sumber nyiur Lulus pada Tahun 2012, SMA Negri
2 Luwu Timur Jln.Poros Masamba – Tomoni Lulus Pada tahun 2015. Penulis
sampai sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penliti masih terdaftar
Muhammadiyah Makassar.
71
72