Anda di halaman 1dari 18

Ekonomi Industri

Nama Dosen : Dr. Abd. Rahman R., SE., MS

SUMMARY MATERI 2

TEORI PERUSAHAAN INDUSTRI

NUR AZIZAH IDRIS

A011181009

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020

1
DAFTAR ISI

SAMPUL …………………………………………………….. 1

DAFTAR ISI…………………………………………………... 2

A. Teori Perusahaan………………………………………. 3
B. Pengertiaan Perusahaan………………………………. 5
C. Kaitan Perusahaan dan Industri………………………. 7
D. Analisis Perusahaan dan Industri……………………… 16
E. Tujuan Perusahaan Industri…………………………… 16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………… 18

2
NAMA : NUR AZIZAH IDRIS

NIM : A011181009

TUGAS 2 EKONOMI INDUSTRI

TEORI PERUSAHAAN INDUSTRI

A. Teori Perusahaan
Teori Perusahaan (Theory of the firm) adalah suatu
organisasi yang menggabungkan dan mengorganisasikan berbagai
sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang / jasa
untuk dijual Teori perusahaan berkaitan dengan semua perilaku
perusahaan di dalam pasar, baik di pasar bahan baku (input)
maupun di pasar produk (output). Pada dasarnya, esensi dari teori
perusahaan adalah bagaimana setiap perusahaan menetapkan
alokasi barang yang diproduksi dan didistribusikannya serta
penentuan pada tingkat harga berapa barang dan jasa (produk)
yang dihasilkan itu dijual.
Teori perusahaan menjadi salah satu topic pokok yang
banyak dibahas dalam teori ekonomi mikro. Teori perusahaan
merupakan terjemahan dari theory of the firm yang telah banyak
dibahas dalam ekonomi mikro. Teori perusahaan dapat dibagi
dalam 2 bagian teori yaitu teori tradisional dan teori baru.
a. Teori Tradisional
Teori tradisional menjelaskan bahwa perusahaan
ditempatkan sebagai bentuk abstraksi, yakni suatu bentuk bisnis
yang ideal. Dimana perusahaan diasumsikan berada dalam
suatu lingkungan yang menghasilkan hanya satu macam atau
jenis produk, baik berupa barang maupun jasa. Selain itu,
diasumsikan pula bahwa perusahaan mengetahui sepenuhnya
biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam menjalankan aktivitas
usahanya. Selanjutnya, dalam teori ini diasumsikan pula bahwa

3
perusahaan mengetahui kurva permintaan dari produk
dihasilkannya.
Oleh karena dalam teori tradisional ini perusahaan diartikan
sebagai unit organisasi yang mengkoordinasikan sumberdaya
ekonomi yang tersedia dalam perusahaan dan perekonomian
untuk menghasilkan produk (barang dan jasa) dan mencari
keuntungan, maka teori tradisional ini mengasumsikan bahwa
keberadaan perusahaan selalu berorientasi untuk
memaksimalkan keuntungan yang dapat diperoleh dan
senantiasa berupaya untuk meningkatkannya dari waktu ke
waktu.
b. Teori Baru
Teori ini diasumsikan bahwa tujuan perusahaan tidak hanya
untuk memaksimalkan keuntungan tetapi ada tujuan lain yang
ingin diwujudkan dalam pengelolaan usaha perusahaan. Tujuan
lain yang dimaksud adalah tujuan manajerial. Tujuan manajerial
yang ingin dicapai dalam teori baru ini dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk, diantaranya adalah pertumbuhan perusahaan,
ekspansi usaha, penguasaan pangsa pasar, kesejahteraan
karyawan, peningkatan fasilitas bagi manajer dan direksi, serta
pencapaian tujuan-tujuan lainnya yang berkaitan dengan upaya
untuk menjaga keberlangsungan aktivitas usaha perusahaan
dalam kancah persaingan yang semakin ketat.
c. Teori Keperilakuan
Teori keperilakuan mencoba membuat teori Neoklasik lebih
realistik dengan memasukkan isu preferensi lokasi dan struktur
organisasi dalam menjelaskan pola lokasi industry. Para
pengambil kebijakan dicirikan sebagai “pemuas” karena
realitasnya, mereka hanya memiliki informasi dan rasionalitas
terbatas. Dengan kata lain, focus perhatiannya adalah
pengembangan teori proses pengambilan keputusan tentang
lokasi yang amat bervariasi antara perusahaan besar dan kecil.

4
Kunci utama untuk menjelaska keperilakuan lokasi industry
adalah dengan menjelaskan basaimana perusahaan-perusaan
dalam industry memandang, menerjemahkan, dan mengefaluasi
informasi dan factor-faktor yang mempengaruhi proses
pemilihan lokasi industry.
d. Teori Radikal
Para penganut teori radikal atau institusional menentang
teori Neoklasik dan keperilakuan yang merupakan arus utama
dalam geografis ekonomi. Dalam konteks geografi industi,
pendekatan radikal diasosiasikan dengan geografi perusahaan
atau teori strukturalis tentang lokasi industry. Teori tersebut
“radikal” karena teori menawarkan paradigm lain dalam melihat
proses kapitalisme. Bertentangan dengan teori Neoklasik, teori
Radikal berpendapat bahwa proses persaingan tidak secara
otomatis menjamin hasil yang secara social diinginkan, bahkan
menciptakan ketidakstabilan dan persaingan tidak sehat.
B. Pengertian Perusahaan
Definisi perusahaan yaitu sebagai suatu organisasi yang
mengkombinasikan dan mengorganisir berbagai sumberdaya, yakni
sumberdaya manusia, sumberdaya alam, aset, fisik, sumberdaya
keuangan, dan informasi, yang bertujuan untuk memproduksi
produk (barang atau jasa). Perusahaan dapat pula didefinisikan
sebagai Organisasi yang menggabungkan dan mengatur semua
sumberdaya yang tersedia untuk menghasilkan barang dan jasa
(produk) yang siap dijual ke dalam pasar. Selanjutnya, dapat pula
dilihat definisi khusus bagi perusahaan bisnis, yang didefinisikan
sebagai kombinasi antara beberapa komponen yang terlibat di
dalamnya, yakni: sumberdaya manusia, asset fisik dan sumberdaya
keuangan, serta system dan informasi dan tekhnologi.
Pengertian perusahaan menurut UU No 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf b adalah setiap
bentuk usaha yang tetap dan terus menerus dan yang didirikan,

5
bekerja serta berpendudukan dalam wilayah Negara Republik
Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Perusahaan adalah suatu mesin untuk memuaskan kebutuhan
manusia atau masyarakat, dimana perusahaan memperoleh
pendapatan dari masyarakat yang selanjutnya didistribusikan
kepada pemilik perusahaan, pekerja, pemasok dan penyedia
barang publik. Menurut Willem Molengraaff, perusahaan adalah
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus,
bertindak ke luar untuk mendapatkan penghasilan dengan cara
memperdagangkan, menyerahkan barang, atau pengadaan
perjanjian perdagangan.
Adapun pengertian perusahaan industri yaitu perusahaan
yang memproduksi barang mentah menjadi setengah jadi atau
setengah jadi menjadi produk siap jual. Perusahaan Industri adalah
badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang usaha industri di
suatu lokasi untuk mengubah dan mengolah bahan baku menjadi
bahan jadi. Misalnya, kapas diolah perusahaan industri menjadi
pakaian, demikian pula bahan baku karet diolah perusahaan
industri menjadi ban mobil atau motor, dan sebagainya.
Perusahaan secara umum memiliki tujuan utama (primer)
yang sama yaitu untuk menghasilkan keuntungan atau profit,
meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan, termasuk para
pemegang saham, manajamen dan karyawan, aktivitas usahanya
dapat berlangsung secara berkesinambungan dan senantiasa
dapat tumbuh atau berkembang dari waktu ke awaktu serta dapat
menyediakan produk-produk spesifik untuk dapat memenuhi
kebutuhan tertentu masyarakat sebagai konsumen.
Adapun tujuan perusahaan yaitu sebagai berikut :
a. Memaksimalkan keuntungan (profit) atau mencapai laba yang
maksimum.
b. Memaksimalkan penjualan.
c. Mempertahankan eksisten perusahaan.

6
d. Mencapai tingkat keuntungan tertentu yang memuaskan.
e. Mencapai pangsa pasar tertentu.
f. Meminimalkan karyawan yang meninggalkan atau keluar dari
perusahaan.
g. Menciptakan kenyamanan kerja atau kedamaian internal di
dalam perusahaan dengan meminimalisir pertentangan-
pertentangan yang muncul di antara para karyawan dan jajaran
manajemen.
h. Memaksimalkan kesejahteraan manajemen.
Menghasilkan keuntungan (profit) merupakan tujuan dasar
semua perusahaan. Bahkan kinerja manajemen setiap perusahaan
selalu diukur melalui tingkat kemampuan perusahaan bersangkutan
untuk memperoleh keuntungan (profit). Hal ini disebabkan karena
pada dasarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan, selain
berguna sebagai sumber internal dari kegiatan pembentukan modal
juga merupakan sumber yang akan dipakai untuk menetapkan
deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham bagi
perusahaab-perusahaan yang sudah go public.
C. Kaitan Perusahaan dan Industri
Kaitan antara perusahaan dan industri yaitu segala sesuatu
aktivitas industri biasanya dijalankan oleh suatu perusahaan atau
badan usaha. Dalam mengelola kegiatan usahanya, setiap
perusahaan industri memerlukan bahan baku dan bahan-bahan
pembantu lainnya yang digunakan sebagai campuran, sehingga
bahan baku tersebut dapat diolah menjadi barang (produk) yang
ingin dihasilkan, baik berupa barang setengah jadi (intermediate
goods) ataupun barang jadi (final goods).
Dalam menentukan bidang usaha apa yang akan dikelola
oleh suatu perusahaan industri di suatu tempat dan waktu tertentu
harus dipertimbangkan beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1. Tanah tempat mendirikan perusahaan tersebut adalah baik dan
strategis agar perusahaan dapat melakukan kegiatannya,

7
sehingga tidak mengganggu lingkungannya. Dalam hal ini
dipikirkan pula tentang kemungkinan pengembangan
perusahaan tersebut di masa yang akan mendatang.
2. Ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu agar produksi
dapat berlangsung secara terus menerus, sehingga perusahaan
industri sangat baik berada di tempat yang tersedia bahan baku
dan bahan pembantu agar lebih mudah mengaksesnya pada
saat dibutuhkan.
3. Pengangkutan adalah salah satu faktor yang harus diperhatikan
dalam menentukan kedudukan perusahaan industri, baik
pengangkutan bahan baku, bahan pembantu, maupun
pengangkutan hasil industri ke daerah pemasaran. hal ini perlu
dilakukan karena pengangkutan yang efisien dapat
meringankan biaya produksi serta memperlancar
pendistribusian produk.
4. Pemasaran hasil produksi juga harus menjadi pertimbangan
dalam menentukan kedudukan perusahaan industri agar dapat
mempercepat dan memperbesar pemasaran barang.
5. Ketersediaan tenaga kerja yang ahli, terampil serta murah juga
menjadi salah satu faktor yang menentukan penempatan
kedudukan perusahaan industri.
6. Ketersediaan tenaga penggerak, misalnya bahan bakar, listrik
dan air.
7. Ketersediaan infrastruktur pendukung, utamanya sarana dan
prasarana transportasi dan telekomunikasi untuk memudahkan
pihak perusahaan dalam melakukan transaksi dan membangun
jaringan usaha.

Adapun contoh perusahaan yang dikategorikan sebagai


perusahaan industri yaitu sebagai berikut :

8
1. Perusahaan tekstil yaitu perusahaan yang mengolah kapas
menjadi kain dan kemudian oleh perusahaan garmen diubah
menjadi produk pakaian jadi.
2. Perusahaan meubel yaitu mengolah bahan mentah dari kayu
atau rotan menjadi barang jadi, seperti kursi, lemari, meja, dan
lain-lain.
3. Perusahaan industri makanan yaitu perusahaan yang mengolah
bahan mentah makanan, contohnya yaitu menngolah padi
menjadi beras, dan beras dapat diubah menjadi nasi goreng
dan bubur.
4. Perusahaan industri otomotif yaitu salah satu contoh
perusahaan industri yang merancang, memproduksi,
mengembangkan, menjual serta memasarkan segala purna jual
kendaraan bermotor.
5. Perusahaan industri kerajinan yaitu perusahaan yang
menciptakan sebuah karya seni berupa barang-barang
kerajinan yang telah di bentuk dan dapat memberikan nilai seni
serta dapat memenuhi berbagai kebutuhan manusia, contohnya
yaitu kerajinan rotan dan kerajinan songket.

Selanjutnya yaitu bentuk perusahaan yang mengelola usaha


industri di Indonesia yaitu sebagai berikut :

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut
BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimilki oleh Negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.
BUMN didirikan oleh pemerintah untuk mengelola cabang-
cabang produksi dan sumber kekayaan alam yang dikuasai oleh
Negara.

9
BUMN memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu
menambah penerimaan bagi Negara di berbagai sektor BUMN,
memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan serta
perkembangan ekonomi nasional, bertanggung jawab atas
penyediaan jasa dan barang yang berkualitas untuk memenuhi
hajat hidup orang banyak, berpartisipasi secara aktif untuk
membimbing dan membantu pengusaha ekonomi lemah dalam
wujud koperasi dan masyarakat, serta menjadi pionir berbagai
kegiatan usaha yang belum dilakukan oleh koperasi dan pihak
swasta.
Manfaat yang diperoleh dengan adanya BUMN yaitu
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh
kebutuhan hidup berupa barang dan jasa, membuka dan
memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk angkatan kerja,
mencegah monopoli pihak swasta di pasar dalam pemenuhan
barang dan jasa, meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam
komoditi ekspor berupa penambah devisa, serta mengisi kas
Negara yang bertujuan memajukan dan mengembangkan
perekonomian Negara.
BUMN memiliki tiga bentuk, yakni 1) perusahaan umum
(PERUM) merupakan perusahaan negara yang bergerak dalam
bidang usaha pelayanan umum. Contohnya Perum Pegadaian,
Perum Damri, Perum Bulog, Perum Peruri, dan lain-lain. 2)
Perusahaan persero (PT PERSERO) merupakan perusahaan
yang modalnya berbentuk saham dan sebagian dari modal
tersebut milik Negara. Contohnya yaitu PT Pertamina, PT Bank
Rakyat Indonesia, PT Garuda Indonesia, dan lain-lain. 3)
4Perusahaan daerah (PERUSDA) merupakan perusahaan yang
didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah untuk mengelola
berbagai aktivitas usaha.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

10
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merupakan badan usaha
yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang
yang bertindak atas nama individu maupun kelompok untuk
mengelola suatu aktivitas usaha dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan atau profit.
BUMS memiliki beberapa tujuannya yaitu meningkatkan
penerimaan Negara melalui pajak, membantu pemerintah dalam
membuka lapangan pekerjaan, membantu pemerintah dalam
mengusahakan kegiatan produksi untuk kemakmuran seluruh
masyarakat, dan membantu peningkatan devisa Negara yang
berasal dari perusahaan swasta di bidang ekspor impor.
BUMS memiliki beberapa fungsi diantaranya berfungsi
sebagai partner atau rekan kerja pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berfungsi sebagai
partner atau rekan dalam pengelolaan berbagai sumber daya,
berfungsi sebagai dinamisator atau pihak yang menimbulkan
dinamika dalam perekonomian masyarakat, dan berfungsi
sebagai pihak yang memberikan pelayanan bagi masyarakat.

BUMS dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu 1)


Badan usaha swasta nasional. Badan usaha ini merupakan
badan usaha yang dikelola oleh pihak swasta dalam negeri dan
modalnya berasal dari dalam negeri. Contoh PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk, PT Air Mancur, PT. Sidomuncul, dan
sebagainya; 2) Badan usaha swasta asing. Badan usaha ini
merupakan badan usaha yang dikelola oleh pihak swasta asing
dan modalnya berasal dari luar negeri. Contoh PT. Freeport
Indonesia, PT Ericsson, dan City Bank; dan 3) Badan usaha
swasta campuran (ventura). Badan usaha ini merupakan badan
usaha yang dikelola oleh pihak swasta asing dan swasta dalam
negeri secara bersama-sama. Contoh PT Indosat, PDAM Jaya,
dan PT Aqua Golden Mississippi, dan sebagainya.

11
BUMS dapat dikelempokkan berdasarkan badan hukumnya
menjadi 4 kelompokn yaitu :
a. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah suatu usaha
yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap
risiko dan kegiatan perusahaan. Contohnya yaitu usaha
kuliner, usaha bengkel, usaha laundry, dan lain-lain.
Ciri –ciri dari badan usaha perseorangan yaitu modal
dari satu orang sebagai pemilik modal, bentuk usaha
tidak terlalu besar, sistem dan cara mengelola usahanya
sederhana, pemilik perusahaan adalah individu, proses
pendirian yang relative mudah, dan nilai penjualan
relative kecil.
b. Firma
Firma adalah persekutuan 2 orang atau lebih yang
menjalankan sebuah badan usaha dengan satu nama
dan tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari
persekutuan tersebut. Contohnya yaitu firma hukum dan
firma akuntansi.
Ciri-ciri dari Firma yaitu anggotanya sudah saling
mengenal dan memercayai, perjanjian firma dilakukan di
hadapan notaris, memakai nama bersama dalam
kegiatan usaha, dan tiap anggota memiliki kewenangan
dalam menjalankan usaha ataupun mengadakan
perjanjian dengan pihak lain tanpa harus ada persetujuan
dari pihak lain.
c. Persekutuan Komanditer (Commanditaire
Vennootschap/VC)
Persekutuan Komanditer (commanditaire
vennootschap) adalah merupakan suatu persekutuan
yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang

12
mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau
beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin.
Ciri-ciri CV yaitu keanggotan pada CV ada 2 yaitu
anggota aktif dan anggota pasif, sekutu yang aktif adalah
anggota yang aktif dalam mengelola suatu perusahaan,
sekutu yang pasif adalah anggota yang hanya
menanamkan modal, dan tanggung jawab sekutu aktif
tidak terbatas sedangkan tanggung jawab sekutu pasif
hanya sebesar modal yang dia tanam.
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu bentuk
perusahaan yang dimana modalnya terbagi atas saham-
saham, dan tanggung jawab dari para pemegang saham
Perseroan Terbatas yang berdasarkan pada jumlah
saham yang dimiliki.
Ciri-ciri dari PT yaitu tujuannya untuk mencari sebuah
keuntungan, perusahaan dipimpin oleh Direksi, modalnya
berasal dari saham-saham atau obligasi, kekuasaan
tertinggi terdapat pada sebuah RUPS atau Rapat Umum
Pemegang Saham, dan karyawan perusahaan berstatus
sebagai pegawai perusahaan swasta.
3. Koperasi
Badan usaha koperasi merupakan salah satu bentuk
kerjasama yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dalam
perekonomian untuk mengelola suatu aktivitas usaha, termasuk
usaha industri. Kerjasama dalam koperasi dilaksanakan
berdasarkan prinsip saling membutuhkan dan kesamaan
kebutuhan di antara beberapa orang yang berupaya untuk
memenuhi kebutuhannya itu.
Dalam pasal 1 UU No. 25, tahun 1992, tentang
Perkoperasian, dinyatakan bahwa Koperasi adalah badan

13
usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas azas kekeluargaan. Azas kekeluargaan
menggambarkan adanya semangat kekeluargaan dan gotong
royong dalam pengelolaan koperasi sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia yang menjungjung tinggi kebersamaan dan
keselarasan.4
Badan usaha koperasi pada dasarnya merupakan organisasi
ekonomi orang-orang yang terbatas kemampuan ekonominya
yang didalam pengelolaan usahanya tidak hanya memetingkan
motif ekonomi tetapi juga motif sosial, sehingga tujuan
utamanya yang ingin diwujudkan dalam pengelolaannya
bukanlah keuntungan (bukan profit oriented) tetapi adalah
pemenuhan kebutuhan para anggota serta masyarakat di
sekitarnya.
Koperasi memiliki 2 fungsi penting yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya karena saling
melengkapi, yaitu :
a. Fungsi Koperasi dalam Ekonomi
 menumbuhkan motif berusaha yang lebih
berperikemanusia-an, yakni memberikan pelayanan,
bukan mencari keuntungan semata.
 Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih
murah.
 Meningkatkan pendapatan para anggotanya.
 Mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan (entreprenur)
di dalam masyarakat, sehingga dapat diharapkan dapat
menciptakan percepatan ekonomi daerah dan nasional.
 Menjaga keseimbangan antara permintaan dan
penawaran atau antara kebutuhan dan pemenuhan
kebutuhan dengan cara menghindari praktek penumpukan

14
barang dengan motif untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih besar.
b. Fungsi Koperasi dalam Bidang Sosial
 mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat
bekerja sama, baik dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang mereka hadapi sendiri maupun dalam
membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
 Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat
berkorban, sesuai dengan kemampuannya masing-
masing demi terwujudnya suatu tatanan sosial yang adil
dan beradab.
 Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang
manusiawi dan tidak dibangun di atas hubungan-
hubungan kebendaan, tetapi atas rasa persaudaraan dan
kekeluargaan.
 Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat
demokratis yang menjamin dilindunginya hak dan
kewajiban setiap orang.
 Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat
yang tenteram dan damai.
Bagi perusahaan industri yang dikelola oleh swasta
(BUMS), maka tujuan utamanya adalah memaksimumkan
keuntungan dan apresiasi modal guna mempertahankan
kelangsungan usaha dan pengembangan usahanya dari
waktu ke waktu. Sedangkan bagi perusahaan industri yang
dikelola oleh BUMN, maka tujuan utamanya cenderung pada
pelayanan masyarakat, yakni pemenuhan kebutuhan
masyarakat, sehingga dalam menjalankan aktivitasnya
usahanya, perusahaan ini terkadang mengalami kerugian
tetapi tetap dipertahankan karena produk yang dihasilkan
sangat dibutuhkan untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Kemudian tujuan utama industri yang dikelola oleh badan

15
usaha koperasi adalah pemenuhan kebutuhan para
anggotanya dan masyarakat di sekitarnya, sehingga fokus
utama para pengelola usaha koperasi dalam menjalankan
kegiatan usahanya adalah untuk menghasilkan produk-
produk yang dibutuhkan oleh para anggotanya dalam rangka
mencapai kesejahteraan mereka bersama keluarga.
D. Analisis Industri dan Perusahaan
Analisis yang dimaksud di sini merupakan analisis
fundamental terhadap aktivitas usaha yang dikelola oleh
perusahaan industri dalam suatu perekonomian yang harus
dilaksanakan secara berjenjang yang dimulai dari analilisi ekonomi,
analisis industri dan analisis pada perusahaan. Perkembangan
faktor ekonomi akan mempengaruhi pertumbuhan industri,
sedangkan pertumbuhan industri mempengaruhi perkembangan
perusahaan dalam kelompok industri tersebut, sehingga keduanya
sangat terkait.
E. Tujuan Perusahaan Industri
Dilihat dari aspek waktu, maka secara umum tujuan
perusahaan dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka
pendek merupakan sasaran perusahaan yang ingin dicapai dalam
jangka pendek yang biasanya dalam kurun waktu satu sampai dua
tahun. Sedangkan tujuan jangka panjang merupakan sasaran
perusahaan yang ingin dicapai dalam jangka yang lebih panjang,
yakni biasanya dalam kurun waktu dua sampai lima tahun.
Tujuan perusahaan dapat diklasifikasikan dalam beberapa
golongan diantaranya yaitu 1) Tujuan Pelayanan Primer adalah
pembuatan barang dan jasa yang dijual untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. 2) Tujuan Pelayanan Kolateral merupakan
nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individu atau kelompok individu
dalam perusahaan. 3) Tujuan Pelayanan Sekunder merupakan
nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

16
primer, sehingga berada pada posisi yang sangat urgent pula
dalam setiap perusahaan untuk mewujudkan capaian tujuan-tujuan
primernya.
Terdapat 4 tujuan manfaat Tujuan Perusahaan Indutri yaitu
membantu menetapkan organisasi yang sesuai dengan
lingkungannya, membantu koordinasi keputusan-keputusan dan
para pembuat keputusan, menyediakan standar untuk menilai
prestasi organisasi, dan memudahkan proses perumusan dan
implementasi strategi perusahaan.
Perumusan tujuan perusahaan industri merupakan masalah
yang sifatnya kompleks dihadapi oleh pihak manajemen setiap
perusahaan industri, sehingga di dalam penentuannya harus
mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang beradaptasi
pada perusahaan.
Adapun tahapan-tahapan penentuan tujuan perusahaan
industri dapat diuraikan sebagai berikut :
 Tidak ada tujuan formal.
 Perumusan tujuan umum biasanya tidak dalam bentuk
tertulis.
 Perumusan umum ujian tertulis
 Perumusan tujuan-tujuan khusus.
 Perumusan dan ranking-ranking tujuan khusus.

17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-perusahaan.html
https://blog.ruangguru.com/macam-macam-bentuk-bums-badan-usaha-
milik-swasta
https://www.sahamok.com/daftar-perusahaan-bumn/definisi-
bumn/#:~:text=Definisi%20BUMN%20menurut%20Undang%2Dundang,da
ri%20kekayaan%20negara%20yang%20dipisahkan

18

Anda mungkin juga menyukai