Anda di halaman 1dari 19

Tugas Makalah Kelompok

“RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

MITA (A021171012)

SURAYA AINUN LESTARI (A021171505)

AHMAD YASIR (A021171534)

EKONOMI MANAJERIAL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG…………………….………………………3
B. RUMUSAN MASALAH…………………………….…………..4
C. TUJUA……………………………………………….…………..4

BAB II

A. Definisi Ekonomi Manajerial…………………..………………..5


B. Keterkaitan Ekonomi manajerial dengan bidang-bidang lain……..5
C. Teori Perusaha……………………………………………………..7
D. Sifat dan Fungsi Laba…………………………………………….10
E. Etika Bisnis………………………………………………..…….11
F. Kerangka Kerja Internasional Ekonomi Manajerial……………..12

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN…………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..….….15

2
BAB 1

PENDAHULUAN

Ekonomi manajerial pada dasarnya merupakan aplikasi dari prinsip-


prinsip dan metodologi ekonomi di dalam proses pembuatan keputusan
bisnis di dalam perusahaan agar sumberdaya perusahaan yang terbatas
dialokasikan pada penggunaan yang sebaik-baiknya. Dalam Bab I ini akan
dibahas berbagai pengertian dasar terkait ekonomi manajerial. Pertama-
tama akan dibahas arti kata ‘ekonomi”, arti ilmu ekonomi dan pembagian
ilmu ekonomi. Selanjutnya dibahas arti ekonomi manajerial, bagaimana
peranan ekonomi manajerial dalam pengambilan keputusan manajerial dan
teori perusahaan. Dalam pembahasan teori perusahaan diuraikan tujuan
perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Mengingat nilai
perusahaan merupakan nilai sekarang dari laba yang akan diperoleh
perusahaan di masa-masa yang akan datang, maka dalam Bab ini dibahas
pula metode perhitungan nilai sekarang (present value) dan nilai di masa
yang akan datang (future value)

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu organisasi atau lembaga yang


Didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Semakin berkembangnya dunia
bisnis di bidang barang maupun jasa, maka dari itu para pembisnis
mencari peluang bisnis yang kiranya menghasilkan keuntungan secara
optimal akan suatu produk yang diciptakannya. Disamping itu perusahaan
harus dapat menerapkan langkah – langkah dan strategi yang efektif dan
efisien, baik dalam penggunaan modal maupun target dalam perencanaan
operasional perusahaan sehingga proyek yang dijalankan mampu
memberikan kepuasan bagi para konsumen.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ekonomi Manajerial?
2. Bagaimana Keterkaitan Ekonomi Manajerial dengan bidang-bidang
lain?
3. Bagaimana Teori Perusahaan?
4. Bagaimana Sifat dan Fungsi Laba?
5. Apa Yang dimaksud Etika Bisnis?
6. Bagaimana Kerangka Kerja Internasional Ekonomi Manajerial?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Ekonomi Manajerial.
2. Untuk Mengetahui Keterkaitan Ekonomi Manajerial Dengan Bidang-
Bidang Lain.
3. Untuk Mengetahui Teori Perusahaan.
4. Untuk Mengetahui Sifat dan Fungsi Laba.
5. Untuk Mengetahui Apa Yang dimaksud Etika Bisnis.
6. Untuk Mengetahui Kerangka Kerja Internasional Ekonomi Manajerial.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ekonomi Manajerial


Ekonomi Manajerial (managerial economics) adalah teori ekonomi dan
perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu
organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling
efisien.
Menurut Dominic Salvatore, ekonomi manajerial adalah pengetahuan
yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetauan
pengambilan keputusan yang menelah bagaimana organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien.
Dengan demikian ekonomi manajerial mengkaji dan mengembangkan
prinsip-prinsip keilmuan yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk
meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan manajerial.
Ekonomi manajerial akan sangat membantu para manajer untuk
memahami bagaimana determinan ekonomi mempengaruhi kinerja
organisasi dan perilaku manajerial.

B. Keterkaitan Ekonomi manajerial dengan bidang-bidang lain yaitu:

 Keterkaitan dengan Teori Ekonomi, terori ekonomi (economic


theory) mengacu pada ekonomi mikro dan makro. Ekonomi mikro
(microeconomics) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
ekonomis secara individual sebagai unit pengambilan keputusan,
seperti konsumen, individu, pemilik sumber daya, dan perusahaan
bisnis, di dalam sistem perdagangan bebas. Ekonomi makro
(macroeconomics) sebaliknya, adalah ilmu yang membahas
tentang output, pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi, dan
harga secara total atau agregat di perelonomian dilihat secara
keselurahan. Teori ekonomi biasanya dimulai dengan model yang

5
merupakan abstraksi dari banyak hal kecil yang melingkupi suatu
kejadian dan mencari untuk menentukan beberapa faktor penentu
yang penting atas suatu kejadian.

 Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan, ekonomi manajerial juga


berhubungan erat dengan ilmu keputusan (decision science). Ilmu
ini menggunkan perangkat matematika ekonomi dan ekonometri
untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang
ditujukan untuk menentukan perilaku optimum perusahaan yaitu
bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan cara yang
paling efisien. Secara spesifik, matematika ekonomi (mathematical
economics) digunakan untuk memformalkan (yaitu,
menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang
dipostulatkan oleh teori ekonomi. Ekonometrika (econometrics)
menerapkan peralatan statistik (terutama analisis regresi) pada data
dunia nyata untuk mengestimasikan model yang dipostulatkan oleh
teori ekonomi dan untuk peramalan (forecasting). Teori ekonomi
mempostulatkan bahwa kuantitas yang diminta (Q) untuk suatu
komoditas adalah fungsi atau tergantung kepada harga komoditas
tersebut (P), pendapatan konsumen (Y), dan harga komoditas lain
yang berhubungan. Bila diasumsikan bahwa selera tidak berubah,
kita dapat mempostulatkan model formal sebagai berikut :
Q = f (P, Y, Pc, Ps).

 Keterkaitan dengan Berbagai Area Fungsional Ilmu Administrasi


Bisnis, area fungsional tersebut meliputi akuntansi, keuangan,
pemasaran, manajemen sumber daya manusia atau personalia, dan
produksi. Berbagai disiplin ilmu ini mempelajari lingkungan bisnis
di mana perusahaan beroperasi dan, dengan demikian,
menyediakan latar belakang bagi pengambilan keputusan
manajerial

6
Proses-proses yang terkait dengan semua proses pengambilan
keputusan menajerial pada dasarnya sama. Proses itu umumnya terdiri
atas lima tahap yaitu, : (1) menetapkan tujuan perusahaan atau
organisasi, (2) mendefinisikan permasalahan yang dihadapi
perusahaan atau organisasi dalam usaha mencapai tujuan tersebut, (3)
mengidentifikasikan berbagai solusi-solusi, (4) memilih solusi terbaik
dari solusi-solusi yang tersedia, dan kemudian (5)
mengimplemantasikan keputusan tersebut.

C. Teori Perusahaan

Dalam terori perusahaan akan mempelajari alasan adanya perusahaan


dan fungsi-fungsi dasarnya, mendefinisikan nilai perusahaan dan berbagai
kendala di mana perusahaan tersebut beroperasi, serta menyangkut
keteratasan teori perusahaan.

 Beberapa Alasan Adanya Perusahaan dan Fungsi-


Fungsinya, perusahaan adalah suatu yang menggabungkan
dan mengorganisasikan bebagai sumber daya dengan tujun
untuk memperoduksi barang dan/jasa untuk dijual.
Perusahaan ada karena akan menjadi sangat tidak efisien
dan mahal bagi perusahaan untuk masuk dan membuat
kontrak dengan pekerja dan para pemilik modal, tanah, dan
sumber daya lain untuk setiap tahap produksi dan distribusi
yang terpisah. Perusahaan ada gunanya menghemat biaya
transaksi, dengan menginternalisasi berbagai transaksi
yaitu, dengan menjelankan berbagai fungsi dalam
perusahaan. Perusahaan juga menghemat pajak penjualan
dan menghindari kontrol harga dan peraturan pemerintah
lain yang berlaku hanya untuk transaksi antarperusahaan.

7
Adapun fungsi perusahaan adalah membeli sumber daya
atau input berupa tenaga kerja, modal, dan bahan mentah
untuk diubah menjadi barang dan jas untuk dijual. Pemilik
sumber daya (pekerja dan pemilik modal, tanah, dan bahan
mentah) kemudian menggunakan pendapatan yang
diperoleh dari penjualan jasa atau sumber daya yang lain
tersebut untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi
oleh perusahaan. Dalam proses mamasok barang dan jasa
yang diminta oleh masyarakat, perusahaan menyediakan
pekerjaan kepada pekerja dan membayar pajak yang
digunakan pemerintah untuk menyediakan barang dan jas
yang tidak dapat disediakan oleh perusahaan atau tidak
dapat disediakan seefisien bila disediakan oleh pemerintah.

 Tujuan dan Nilai Perusahaan, teori perusahaan


mempostulatkan bahwa maksud atau tujuan utama
perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau
nilai perusahaan. Kekayaan atau nilai perusahaan diperoleh
dengan rumus sebagai berikut :

PV=Nilai sekarang dari laba perusahaan masa depan yang


diharapkan
𝜋n = Laba yang diharapkan untuk setiap tahun
𝑟 = Tingkat diskonto
∑ = Jumlah dari
𝑡 = Nilai dari 1 sampai n tahun

Sementara rumus nilai perusahaan yaitu,

8
TR =Penjualan output perusahaan dan keputusan penentuan
harga
TC = Teknologi produksi dan harga sumber daya
r = Tingkat diskonto

 Kendala-kendala dalam Operasi Perusahaan, Maksud dan


tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan
atau nilai perusahaan. Namun demikian, dalam upaya
melakukan hal ini, perusahaan menghadapi banyak kendala.
Beberapa kendala itu timbul dari keterbatasan ketersediaan
input-input penting. Secara spesifik, perusahaan mungkin
tidak mampu merekrut tenaga ahli sebanyak yang
diperlukan, terutama dalam jangka pendek. Hal serupa
mungkin perusahaan tidak mampu memperoleh semua

Va
bahan mentah tertentu sebanyak yang diminta. Perusahaan
juga mungkin menghadapi keterbatasan ruang pabrik atau
gudang dan dana modal yang tersedia untuk keperluan
tertentu.Begitu pentingnya kendala yang dihadapi
perusahaan sehingga perlu dibicarakan optimasi
terkendali (constrained optimisation) yakni, maksud dan
tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan
atau nilai perusahaan dengan mengatasi kendala-kendala
yang dihadapi. Dengan adanya kendala ini perusahaan
berusaha memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan.

 Keterbatasan Teori Perusahaan, Dalam usahanya tesebut


perusahaan menghadapi kendala. Kendala tersebut muncul
karena terbatasnya ketersediaan input yang esensial, seperti
perusahaan tidak dapat memperoleh seluruh bahan mentah

9
khusus sebanyak yang dibutuhkan. Adanya kendala
mempersempit gerak perusahaan dalam upayanya mencapai
tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan laba atau nilai
perusahaan. Masalah ini selanjutnya disebut
sebagai kendala optimasi.

D. Sifat dan Fungsi Laba

Laba usaha adalah pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya


eksplisit. Biaya eksplisit merupakan pengeluaran yang benar-benar keluar
dari kantong perusahaan. Sedangakan laba ekonomi adalah sama dengan
pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan implisit.
Baiaya implisit merujuk pada nilai dari input yang dimiliki dan digunakan
perusahaan dalam proses produksinya sendiri. Laba ekonomi dapat
dihasilkan dari satu atau kombinasi dari: risiko yang yang dihadapi,
gangguan karena gesekan atau friksi, kekuatan monopol, pengenalan
inovasi, atau efisiensi manajerial. Laba memberikan tanda untuk alokasi
yang efisien dari sumber daya masyarakat.

Teori-teori Laba

 Teori laba adalah menghadapi risiko, menurut teori ini hasil diatas
normal yaitu laba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk
masuk dan bertahan dibeberapa bidang seperti eksplorasi minyak
yang memiliki risiko di atas rata-rata.
 Teori laba karena pergesekan menekankan bahwa laba timbul
akibat pergesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka
panjang. Jadi dalam jangka panjang, pada keseimbangan
persaingan sempurna, perusahaan cenderung menghasilkan laba
normal saja yang telah sesuai dengan risiko atau laba ekonomi nol
dari investasinya.

10
 Teori laba monopoli, kekuatan monopoli dapat timbul karena
perusahaan mempunyai dan mengatur persediaan bahan mentah
yang dibutihkan untuk produksi komoditas, berproduksi dalam
skala besar yang ekonomis, mempunyai kepemilikan hak paten,
atau dari hambatan pemerintah yang mencegah persaingan.
 Teori laba inovasi, mempostulatkan bahwa laba ekonomi adalah
ganjaran dari pengenalan inovasi yang berhasil.
 Teori laba efisiensi manajerial, didasarkan pada pengamatan bahwa
bila rata-rata perusahaan cenderung hanya memperoleh hasil
normal dari investasi jangka panjang, perusahaan yang lebih
efisiensi dari rata-rata perusahaan tersebut akan memperoleh hasil
dan laba ekonomi diatas normal.
Laba memiliki fungsi dalam suatu perekonomian perdagangan
bebas seperti yang kita miliki. Laba yang tinggi memberikan insentif bagi
perusahaan untuk meningkatkan output dan lebih banyak perusahaan yang
akan masuk ke industri dalam jangka panjang. Untuk perusahaan yang
efisiensinya di atas rata-rata, laba merupakan ganjaran dari efisiensi yang
lebih besar. Sebaliknya, laba yang lebih rendah atau kerugian merupakan
tanda bahwa konsumen menginginkan komoditas lebih sedikit dan/atau
metode produksi tidak efisien. Jadi, keuntungan memberikan insentif bagi
sebagian perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan/atau memproduksi
komoditas lebih sedikit, dan bagi sebagian perusahaan yang lain untuk
meninggalkan industri dan masuk yang lebih menguntungkan. Oleh karena
itu, laba memberikan sinyal yang penting untuk realokasi sumber daya
yang dimiliki masyarakat sebagai cerminan perubahan dalam selera
konsumen dan permintaan sepanjang waktu.

E. Etika Bisnis
Etika bisnis mencoba untuk melarang perilaku dari bisnis, manajer
perusahaan, dan para pekerja yang seharusnya tidak dilakukan. Etika
bisnis dan manajemen jauh melewati jangkauan hukum, yang memberikan

11
acuan perilaku apa yang dapat diterima dalam berbagai transaksi bisnis.
Namun didasarkan kepada nilai-nilai, seringkali tidak jelas apa itu perilaku
etis dan yang tidak, karena orang yang berbeda dapat mempunyai nilai
yang berbeda. Mayoritas perusahaan besar dan asosiasi profesional
mempunyai kode etik dan petugas etika.

F. Kerangka Kerja Internasional Ekonomi Manajerial

Banyak dari komoditas yang kita konsumsi diimpor, dan berbagai


perusahaan dari Amerika membeli banyak input dari luar negeri, menjual
output semakin banyak ke negara-negara lain, dan menghadapi persaingan
yang semakin meningkat dari perusahaan asing yang beroperasi di
Amerika Serikat. Lebih jauh, aliran modal internasional teknologi dan
tenaga ahli telah mencapai dimensi yang tidak dibayangkan sebelumnya.
Dalam melihat globalisasi aktivitas ekonomi seperti itu penting untuk
diperkenalkan dimensi global ke dalam pelajaran ekonomi manajerial.
Dalam memandang globalisasi aktivitas ekonomi seperti itu akan tidak
realitas untuk belajar ekonomi manajerial dalam suatu “ruang hampa”
internasional.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa


gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan
luar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun global.
Ketidak pastian usaha biasanya akan meningkat pada saat siklus ekonomi
mengalami penurunan, yaitu misalnya saat kita memasuki abad
millennium, dan kemudian menjadi optimis saat siklus ekonomi
meningkat.

Kinerja suatu perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan


pemerintah dibidang ekonomi, moneter, fiscal, perdagangan dan investasi.
Perkembangan ekonomi di Negara berkembang seperti halnya Indonesia
dipengaruhi juga oleh ketajaman visi, misi dan strategi pembangunan yang
dijalankan oleh rezim pemerintahan. Dalam memonitor gejolak
perekonomian tersebut karena factor-faktor ini secara langsung dapat
mempengaruhi realisasi pencapaian target bisnis plan, mutu business
process dan pencapaian tolok ukur kinerja perusahaan secara
berkelanjutan.

Tingkat inflasi merupakan variable ekonomi terpenting yang secara


langsung mempengaruhi kondisi daya beli konsumen dan struktur biaya
produksi perusahaan. Sedangkan perkembangan tingkat bunga perlu selalu
dimonitor oleh perusahaan, mengingat variable ekonomi utama ini
merupakan landasan atau barometer bagi kegiatan layak atau tidak
layaknya suatu usaha untuk dijalankan.

Keputusan-keputusan manajemen di dunia bisnis saat ini tidak lagi


semata-mata berdasarkan pertimbangan ekonomi. Menurut kaidah
ekonomi, yang kemiudian diturunkan kedalam cabang ilmu ekonomi

13
manajerial, keputusan manajemen berujung pada tujuan memaksimalisasi
keuntungan, terutama keuntungan ekonomis. Perkembangan menunjukkan
keputusan bisnis mendapat pengaruh psikologi pada diri pengambil
keputusan, maupun pengaruh social dimana entitas bisnis dan pengambil
keputusan berinteraksi dengan lingkungan.

Hal ini tidak berarti bahwa ilmu ekonomi manajerial sudah saatnya
dipensiunkan. Sebagai dasar pengambilan keputusan, ekonomi manajerial
tetap diperlukan. Misalnya investor sangat mengutamakan pertimbangan
ekonomis dalam membuat keputusan bisnis. Keputusan-keptusan bisnis
tidak lagi semata-mata memperhatikan kepentingan pemilik perusahaan,
tetapi pemangku kepentingan (stackeholder) lainnya, baik yang
berkepentingan langsung dengan keberadaan bisnis ataupun tidak.

Pesaing berkepentingan terhadap suatu bisnis karena akan mempengaruhi


kelangsungannya, masyarakat mendapat akibat karena entitas bisnis dapat
memberi dampak sosial, baik berupa manfaat maupun beban sosial.

14
DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick. 2011. Ekonomi Manajerial dalam perekonomian


global. Jakarta : Salemba Empat.

15
PERTANYAAN

1. Apa definisi dari ekonomi manajerial ?

2. Apa yang menjadi ruang lingkup ekonomi manajerial?

3. Apa hubungan antara ekonomi manajerial dengan,mikroekonomi dan

makroekonomi?matematika ekonomi dan ekonometri ?bidang akuntansi,

keuangan, pemasaran, personalia, dan produksi?

4. Dalam organisasi nonprofit , metode apa yang cocok di terapkan dalam

pengambilan keputusan?

5. Apa yang menjadi kendala dalam operasi perusahaan?

Jawaban :

1. Ekonomi manajerial adalah menggabungkan teori ekonomi dengan ilmu


keputusan untuk mencapai tujuan secara efisien.Ekonomi manajerial sendiri
adalah gabungan atau hasil persilangan antara ilmu ekonomi dan ilmu
manajerial. Dilihat dari katanya saja kita dapat menyimpulkannya dari ilmu-
ilmu tersebut. Ekonomi sendiri adalah kegiatan produksi, distribusi, dan
konsumsi yang melibatkan banyak orang untuk saling berinteraksi dalam
pemenuhan kebutuhan. Sdangkan manajerial lebih kepada tujuan untuk
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang dimaksuda adlaah
pengambilan keputusan dalam masalah bisnis perekonomian.

2. Ruang lingkup ekonomi manajerial meliputi tiga aspek penting, antara lain :
 Terkait dengan teori ekonomi
Dalam ekonomi manajerial setiap tindakannya didasarkan pada
teori ekonomi baik itu mikro ataupun kebijakan ekonomi makro.

16
Mengingat segala bentuk aktivitas ekonomi menyentuh semua aspek dari
yang kecil hingga yang besar. Teori ekonomi ini bertindak sebagai
alternatif untuk memprediksi segala kemungkinan yang akan terjadi
sehingga strategi dan persiapan yang dipersiapkan oleh masing-masing
pihak tepat sasaran dan tentunya mampu mengembangkan perekonomian.
 Terkait dengan ilmu keputusan
Inti atau fokus ekonomi manajerial adalah bagaimana seorang
pihak atau kelompok mampu memutuskan apa yang terbaik bagi mereka
dan orang lain. Dimana dengan adanya ekonomi manajerial, semua pihak
mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
 Terkait dengan ilmu administrasi bisnis
Ekonomi manajerial tidak bisa dilepaskan dengan fungsi
administrasi bisnis, dimana meliputi akutansi, pemasaran, produksi, SDA
dan SDM serta lainnya. Hal-hal tersebut tentunya dibutuhkan dalam
ekonomi manajerial dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik.

3. Ekonomi manajerial adalah penerapan dari teori ekonomi (mikroekonomi dan


makro ekonomi) dan peralatan analisis ilmu keputusan (matematika ekonomi
dan ekonometri ) untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat
mencapai maksud dan tujuannya dengan cara yang paling efisien. Berbagai
area fungsional dari ilmu administrasi bisnis (akuntansi, keuangan, pemasaran,
sumber daya manusia, dan produksi) memberikan latar belakang dalam
mengambil keputusan. Suatu organisasi dapat memecahkan masalah
keputusan manajemennya dengan menerapkan teori ekonomi dan perangkat
ilmu keputusan. Teori ekonomi ( Economy theory ) merujuk pada
mikroekonomi dan makroekonomi. Mikroekonomi (microeconomics) adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara individual sebagai unit
pengambil keputusan seperti, konsumen individu, pemilik sumber daya, dan
perusahaan bisnis di dalam system perdagangan bebas. Makroekonomi

17
(macroeconomics) adalah ilmu yang membahas tentang output, pendapatan,
pekerjaan, konsumsi, investasi, dan harga secara total atau agregat di
perekonomian dilihat secara keseluruhan. Ekonomi manajerial juga
berhubungan erat dengan ilmu keputusan (decision science), yaitu matematika
ekonomi (mathematical economics) dipergunakan untuk memformalkan
(yaitu, menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang
dipostulatkan oleh teori ekonomi. Ekonometri (econometrics) kemudian
menerapkan peralatan statistic (terutama analisis regresi) pada data dunia
nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan
untuk peramalan (forecasting). Hubungan antara ekonomi manajerial dan area
fungsional ilmu administrasi bisnis ( functional areas of business
administration studies) meliputi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen
sumber daya manusia atau personalia, dan produksi. Ilmu ini mempelajari
lingkungan bisnis dimana perusahaan perusahaan beroperasi dan dengan
demikian menyediakan latar belakang bagi pengambilan keputusan.

4. Ada beberapa pilihan dalam mengambil keputusan


 Keyakinan
Manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusan (decision
making) nya didasarkan atas keyakinan bahwa "keputusan" (decision) inilah
yang terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis faktor-faktor internal dan
eksternal serta dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut.

 Intuisi
Manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara
hati (intuisi) nya, bersifat ilham dan perasaan-perasaan (good feeling) nya,
sasaran-sasaran, pengaruh, preferensi-preferensi, dan pisikologis individu
pengambil keputusan memegang peranan penting.

18
 Fakta-Fakta
Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi, dan
fakta-fakta, serta didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman,
perspektif yang tepat, dan daya pikir untuk mengimplementasikan situasi dan
dan kondisi masa depan.

 Pengalaman
Manajer dalam pengambilan keputusan nya didasarkan kepada
pengalaman nya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat
berharga memberikan petunjuk-petunjuk dan memberikan jawaban atas
pertanyaan "apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi.

 Kekuasaan
Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision making) harus
berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimiliki nya, supaya
keputusan (decision) itu sah dan legal untuk diberlakukan. hal ini
disebabkan authority merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat
sesuatu.
Untuk organisasi nonprofit seperti organisasi sekolah atau himpunan, cara
alternatif dalam pengambilan keputusan ialah melalui voting.

5. Masalah- masalah yang menjadi kendala dalam operasi perusahaan yaitu,:


 keterbatasan Sumber daya manusia dan modal
 keterbatasan ruang pabrik atau gudang
 kendala hukum ,seperti upah minimum , standar emisi polusi , dan UU

19

Anda mungkin juga menyukai