Anda di halaman 1dari 8

Aspek Organisasi Pemasaran

1. Pengertian Organisasi
Menurut Stephen P. Robbins (1993), organisasi adalah unit sosial yang terdiri dari dua
orang atau lebih yang dikoordinasikan untuk mencapai sejumlah tujuan. Menurut James D.
Money (1977), organisasi merupakan setiap kerja sama manusia untuk mencapai tujuan
bersama. Sedangkan menurut Dwight Waldo (1953), organisai adalah struktur antarhubungan
pribadi yang berdasarkan atas wewenang format dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu
sistem administrasi (Roharjo,1996).
2. Pengertian Organisasi Pemasaran
Untuk mengetahui apa itu organisasi pemasaran, kita perlu meninjau aspek organisasi
pemasaran. Dengan mengetahui aspek organisasi pemasaran kita dapat memahami apa
organisasi pemasaran itu sebenarnya.
Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam susunan
hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan di bidang..pemasaran. Menurut
Peter Drucker mendefinisikan organisasi pemasaran adalah organisai yang memahami
kebutuhan dan keinginan para pembeli, dan secara efektif mampu mengkombinasikan serta
mengarahkan keterampilan dan sumber daya ke semua bagian organisasi dalam rangka
memberikan kepuasan maksimal kepada konsumennya(Roharjo,1996).

Syarat Syarat Organisasi Pemasaran


Organisasi pemasaran memerlukan syarat-syarat yang efektif agar kegiatan pemasaran
menjadi efektif dan efesien. Persyaratan itu adalah:

1. Jangkauan pengendalian (Span of control), adalah kemampuan seorang atasan


megendalikan bawahanya. Span of control dapat dipengeruhi oleh tingkat pendidikan
atasan dan bawahan, Level dari manajemen tersebut, ruang lingkup dan jenis
pekerjaan rutin tidaknya pekerjaan yang ada serta pengalaman dari atasan ke bawahan
jadi seorang pemimpin perpustakaan harus mempunyai pengetahuan dan skil yang
tinggi bisa melalui pendidikan formal dan pengalaman serta kemampuan mereka
dalam berkomunikasi dengan bawahan agar dapat mengendaliakan bawahan secara
bijak(Sofjan, 2002:298).
2. Koordinasi, yaitu kesatuan pengarahan dan kesatuan perintah sehingga kegiatan yang
dilakukan dapat sesuai dengan tujuan. Koordinasi ini dapat terjadi bila memiliki
tujuan policy dan prosedur kerja, perencanaan, ketentuan atau peraturan dan saling
kerja sama(Sofjan, 2002:298).
3. Kesepadanan wewenag dan tanggung jawab setiap penjabad dalam pemasaran
mempunyai tugas dan tanggung jawab, untuk melaksanakan tugas dan pertanggung
jawaban tersebut, pejabat tersebut hendaknya diberi wewenag yang sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabya. Hendaklah dijaga jangan sampai terjadi tanggung jawab
yang dimintakan dari seorang penjabat lebih besar dari wewenang yang diberiakan
kepanya. Misalnya seorang teknisi perpustakaan diberikan pekerjaan yang bersifat
teknis, bila orang tersebut diberi wewenang dan tanggung jawab yang melebihi
tersebut kemungkinan organisasi tidak akan berjalan dengan efektif karena tidak
sesuai dengan kemempuan(Sofjan, 2002:298).
4. Kelengkapan (complementary), yaitu semua kegiatan yang perlu ada dalam bidang
pemasaran hendaklah tercangkup. Tidak ada suatu kegiatan yang harus ada, tidak
tercangkup dalam bidang yang disusun dalam organisasi dalam pemasaran itu,
sehingga semua kegiatan harus jelas penaggungjawab pelaksanaanya(Sofjan,
2002:298).
5. Tidak terdapat tumpang tindih atau duplikasi (over lapping) tugas dan tanggung
jawab. Adanya hal ini dalam suatu organisasi dapat menimbulkan kekaburan tugas
dan tanggung jawab. Kekaburan tugas dapat menimbulkan pergeseran atau pengalihan
pertanggung jawaban(Sofjan, 2002:298).
6. Internal control, yaitu terciptanya suatu sistem saling mengawasi dengan
memisahkan antara yang melaksanakan dengan mengontorisasi dan membukukan.
Misalnya terdapat internal control, bila yang mengeluarkan tidak sekaligus sebagai
orang yang mengontrisasi pengeluaran uang tersebut dan pencatatan dalam
pembukuan. Demikian pula terdapat dalam internal control bila yang mengeluarkan
barang dari gudang atau yang menyimpan barang bukan orang yang dapat
mengontrolisasi pengeluaran barang dan pencatatan dalam pembukaan(Sofjan,
2002:299).
7. Kelanggengan (continuity) organisasi, yaitu usaha untuk menjaga agar organisasi
yang disusun tidak untuk suatu priode tertentu dalam jangka pendek tetapi suatu
masa yang lebih pajang dapat dipertahankan. sehingga bila diperlukan penyesuaian
jika kondisi yang berubah, cukup dilakukan dengan mengadakan penyempurnaan di
bagian-bagian tertentu saja tidak keseluruahan organisasi. untuk dapat dilakukan
penyesuaian tersebut, maka organisai itu hendaklah mempunyai fleksibelitas(Sofjan,
2002:299).
PEMBAHASAN

A. Aspek Organisasi Pemasaran


1. Pengertian Organisasi
Menurut Stephen P. Robbins (1993), organisasi adalah unit sosial yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang dikoordinasikan untuk mencapai sejumlah tujuan.
Menurut James D. Money (1977), organisasi merupakan setiap kerja sama
manusia untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Dwight Waldo
(1953), organisai adalah struktur antarhubungan pribadi yang berdasarkan atas
wewenang format dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem administrasi.
2. Pengertian Organisasi Pemasaran
Untuk mengetahui apa itu organisasi pemasaran, kita perlu meninjau aspek
organisasi pemasaran. Dengan mengetahui aspek organisasi pemasaran kita
dapat memahami apa organisasi pemasaran itu sebenarnya.
Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih
dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan di
bidang pemasaran.
Menurut Peter Drucker mendefinisikan organisasi pemasaran adalah organisai
yang memahami kebutuhan dan keinginan para pembeli, dan secara efektif
mampu mengkombinasikan serta mengarahkan keterampilan dan sumber daya
ke semua bagian organisasi dalam rangka memberikan kepuasan maksimal
kepada konsumennya.

B. Mengapa Organisasi Pemasaran Perlu dalam Suatu Perusahaan?


Ada empat alasan utama perlunya suatu perusahaan menyusun organisasi
pemasaran, yaitu:
1. Untuk membedakan tugas dengan tugas lainnya di bidang pemasaran,
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari individu yang ada menspesialisasi
usaha-usaha atau dirinya. Kegiatan yang dapat dispesialisasikan di dalam bidang
pemasaran adalah kegiatan promosi dan advertensi, kegiatan operasi penjualan,
dan kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran. Bentuk organisasi
pemasaran yang mendasarkan diferensiasi dan spesialisasi seperti ini dapat
dilihat pada struktur organisasi berikut:

Gambar 2.1
2. Untuk memberikan kemungkinan dilakukannya koordinasi atas tugas-tugas
atau usaha-usaha dan tenaga-tenaga yang ada sehingga kegiatan yang
dilaksanakan dapat efektif.
3. Untuk menentukan atau memberikan batasan tanggung jawab dan
wewenang yang dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Deskripsi yang lengkap dari suatu jabatan mencakup
pernyataan mengenai tanggung jawab dari seorang manajer yang mempunyai
tanggung jawab untuk itu.
4. Sebagai sarana atau alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan
strategi pemasaran yang menyeluruh. Sebenarnya organisasi pemasaran dapat
berupa pendorong maupun pembatas bagi penentuan strategi pemasaran dari
suatu perusahaan. Hubungan antara organisasi pemasaran dan strategi
pemasaran ini seperti terlihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pola Hubugan Antara Tujuan, Strategi, dan Organisasi Pemasaran

Belakangan ini, di dalam dunia usaha terdapat perkembangan keadaan dan


penyempurnaan organisasi pemasaran sebagai akibat diterimanya konsep
pemasaran oleh banyak perusahaan. Seperti kita ketahui, konsep pemasaran
menekankan pada kepentingan konsumen untuk mencapai tujuan yang bersifat
jangka panjang. Usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen direfleksikan dengan mengadakan penyempurnaan organisasi
pemasaran. Penyempurnaan ini meliputi usaha: 1) pemusatan tanggung jawab
untuk fungsi pemasaran yang mencakup penjualan, advertensi, dan pelayanan
kepada konsumen di bawah satu orang penjabat atau pimpinan pemasaran. 2)
peningkatan dan perluasan kegiatan riset pemasaran, dan 3) perubahan seluruh
fungsi yang tercakup yang semula hanya penjualan menjadi pemasaran. Banyak
perusahaan besar di Indonesia telah mulai menerima dan menerapkan konsep
pemasaran di perusahaannya.
Dari uraian ini kita dapat melihat bahwa dalam setiap perusahaan perlu adanya
organisasi pemasaran sebagai wadah kegiatan dan sarana atau alat untuk
pelaksanaan kegiatan di bidang pemasaran yang tidak terlepas dengan
manajemen pemasaran. Perlunya organisasi pemasaran ini dikaitkan pula
dengan adanya fungsi pemasaran dalam suatu perusahaan sebagai salah satu
fungsi yang penting di samping fungsi lainnya, seperti produksi dan keuangan.

C. Peranan Organisasi Pemasaran dalam pencapaian Tujuan Pemasaran


Pimpinan di bidang pemasaran sering gagal menilai atau kurang menghargai
sepenuhnya akan pentingnya peranan organisasi yang baik. Hal ini terutama
karena telah sedemikian lamanya penjabat atau pimpinan tersebut
berkecimpung dalam pelaksanaan kegiatan atau operasi pemasaran. Akibatnya
beberapa pimpinan hanya menekankan pada pelaksanaan operasi kegiatan
pencapaian target di bidang pemasaran dengan sarana organisasi yang asal ada
dan umumnya kurang efisien. Walaupun demikian, tidak berarti tidak ada
pimpinan di bidang pemasaran yang telah bekerja secara efektif dan efisien
dengan menggunakan sarana organisasi pemasaran yang baik atau sehat.
Di samping itu, perlu pula disadari bahwa usaha pelaksanaan kegiatan
pemasaran tidak mungkin hanya dilakukan sendiri oleh satu orang. Oleh karena
itu, usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran dilakukan oleh sekelompok orang
harus diorganisasi dan dikoordinasi sehingga dapat diharapkan tercapainya
tujuan dan sasaran dalam bidang pemasaran. Sedangkan tujuan pemasaran
dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Adapun tujuan perusahaan secara umum adalah agar perusahaan
dapat hidup, berkembang, dan bersaing. Hal ini pula yang menjadi landasan bagi
tujuan di bidang pemasaran dari perusahaan tersebut. Dengan demikian
organisasi pemasaran sebenarnya ditujukan untuk menunjang pencapaian tujuan
perusahaan.
Pembentukan organisasi pemasaran dalam suatu perusahaan sebenarnya
ditujukan untuk dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran ditujukan untuk
dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien, sehingga
tujuan perusahaan dapat dicapai. Kegiatan pemasatran yang efektif dan efisien
membutuhkan cara pengorganisasian yang baik dan tepat, terutama dengan
pengaturan pembagian tugas, wewenang, dan dan tanggung jawab yang jelas
dan tegas antara penjabat-penjabat dan para pelaksana atau petugas di bidang
pemasaran. Di samping itu juga perlu diatur hubungan kerja penjabat-penjabat
atau pimpinan-pimpinan yang ada dan didasarkan atas system serta prosedur
kerjqa yang efisien. Perlu kita ketahui bahwa pembentukan organisasi
pemasaran sangat penting dalam rangka konsep pemasaran yang terpadu
(integrated marketing), agar pelaksanaannya dapat dikoordinasikan terarah
pencapaian tujuan pemasaran. Sebenarnya bila kita berbicara mengenai
pemasaran yang terpadu, ini akan berkaitan pada dua hal, yaitu:
1. Marketing mix yaitu usaha-usaha untuk mengintegrasikan peralatan
pemasaran (marketing tools) yang terdiri dari unsure-unsur yang kita kenal
sebagai 4P.
2. Organisasi pemasaran dan perusahaan untuk perpaduan usaha-usaha dari
bagian-bagian yang ada di pemasaran dan di perusahaan, walaupun
kemungkinan terdapat konflik. Bila terdapat konflik, maka hal ini hendaknya
diperkecil dengan usaha-usaha koordinasi.
D. Proses Penyusunan dan Struktur Organisasi Pemasaran
Apabila tujuan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu tahun
telah ditetapkan dalam rencana perusahaan (corporate plan), biasanya tujuan
tersebut tercermin dalam target dan anggaran. Target yang akan dicapai
merupakan tujuan dalam bidang pemasaran. Dalam rangka mencapai tujuan
(target) tersebut, manajer pemasaran harus mampu menganalisis situasi dan
kondisi pemasaran yang dihadapinya, untuk dapat menetapkan strategi
pemasaran yang direncanakannya secara tepat (efektif). Tugas pimpinan adalah
merencanakan strategi pemasaran yang mencakup strategi produk, harga,
distribusi, dan pemasaran, sehingga strategi tersebut dapat selaras dan terarah
mencapai target. Disamping itu pimpinan juga bertugas mengatur dan
mengarahkan pelaksanaan rencana strategi serta pengawasannya.
Dari target pasar yang telah ditetapkan, kemudian dipecah-pecah menjadi
target wilayah. Setelah target wilayah ditentukan. Selanjutnya mengoraganisasi
tenaga yang ada untuk mencapai target wilayah tersebut.
Untuk memungkinkan pimpinan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif,
dibutuhkan data/informasi pemasaran. Dengan data/informasi ini, pimpinan
dapat mengambil keputusan yang objektif. Hubungan informasi dan pengambilan
keputusan dibidang pemasaran dapat dilihat pada gambar 2.3:
Gambar 2.3 Hubungan Informasi dan Pengambilan keputusan di Bidang
Pemasaran

Alasan penyusunan organisasi pemasaran :


1. Penyusunan organisasi adalah untuk membedakan satu tugas dengan tugas
lainnya sehingga diperoleh efisiensi yang lebih besar terutama karena
dimungkinkannya setiap individu menspesialisasi dirinya.
2. Memungkinkan dilakukannya koordinasi atas usaha-usaha/tugas-tugas dan
tenaga yang ada, sehingga usaha pengembangan pemasaran dapat efektif
karena koordinasinya berada pada satu tangan.
3. Menentukan/memberikan pembatasan tanggung jawab dan wewenang yang
dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
4. Sebagai alat untuk menyokong strategi perusahaan secara keseluruhan.
Dalam penyusunan organisasi pemasaran perlu memperhatikan beberapa
determinan yang penting, yaitu objective, sikap terhadap pemasaran, jenis dan
jumlah produk, dan sifat persaingan.
Organisasi pemasaran dapat berorientasi pada fungsi, produk (centralized or
decentralized) atau pasar. Organisai pemasaran yang menekankan pada 4 fungsi
yang khusus, yaitu seperti terlihat pada gambar 2.5

Organisasi pemasaran yang berorientasi pada produk, dilandasi pada kerumitan


dan perbedaan produk yang dihasilkan (heterogen) sangat besar, masing-masing
produk tersebut membutuhkan usaha pengkoordinasian seluruh program
pemasaran. (Gambar 2.6)

Organisasi pemasaran yang berorientasi pada pasar, didasarkan pada lokasi


konsumen/langganan adalah berjauhan, sedangkan perusahaan
berkecenderungan untuk mendekati lokasi konsumen. Di lain pihak karena
perbedaan segment pasar terutama terlihat dari tingkah laku konsumennya.
(Gambar 2.7).

E. Syarat-syarat Suatu Organisasi Pemasaran yang Baik


Ada beberapa persyaratan yang perlu ada agar diperoleh organisasi pemasaran
yang baik. Persyaratan tersebut antara lain adalah:
1. Jangkauan pengendalian (span of control), yaitu kemampuan seorang atasan
mengendalikan bawahannya. Span of control ini dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan atasan dan bawahan, tingkat atau level dari manajemen tersebut,
ruang lingkup dan jenis pekerjaan, rutin tidaknya pekerjaan yang ada serta
pengalaman dari atasan dan bawahan.
2. Koordinasi, yaitu kesatuan pengarahan dan kesatuan perintah sehingga
kegiatan yang dilakukan dapat selaras dan terarah untuk pencapaian tujuan.
Koordinasi ini dapat diharapkan bila terdapat tujuan policy dan prosedur kerja,
perencanaan, ketentuan atau peraturan serta saling kerja sama (mutual
adjusment).
3. Kesepadanan wewenang dan tanggung jawab setiap penjabat dalam
pemasaran mempunyai tugas dan tanggung jawab. Untuk melaksanakan tugas
dan pertanggungjawaban tersebut, penjabat hendaklah diberikan wewenang
yang sepadan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Hendaklah dijaga jangan
sampai terjadi tanggug jawab yang dimintakan dari seorang penjabat lebih besar
dari wewenang yang dibeikan kepadanya.
4. Kelengkapan (complementary), yaitu semua kegiatan yang perlu ada dalam
bidang pemasaran hendaklah terrcakup. Tidak ada suatu kegiatan yang harus
ada, tidak tercakup dalam jabatan-jabatan yang disusun dalam organisasi
pemasaran itu, sehingga semua kegiatan yang perlu jelas siapa penanggung
jawab pelaksanaannya.
5. Tidak terdapat tumpang tindih atau duplikasi (overlapping) tugas dan
tanggung jawab. Adanya hal ini dalam organisasi dapat menimbulkan kekaburan
tugas dan tanggung jawab. Kekaburan tugas dapat menimbulkan penggeseran
atau pengalihan pertanggungjawaban.
6. Internal control, yaitu terciptanya sistem saling mengawasi dengan
memisahkan antara yang melaksanakan dan yang mengotorisasi serta yang
membukukan.
7. Kelanggengan (contuinity) organisasi, yaitu usaha untuk menjaga agar
organisasi yang disusun tidak untuk periode tertentu dalam jangka pendek tetapi
suatu masa yang lebih panjang dan dapat dipertahankan.

F. Menurut Pandangan Islam


1. Pengertian Musyarokah
Istilah lain dari musyarokah adalah harikah atau syirkah.
Musyarokah adalah kerja sama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu dimana masing-masing pihak memberikan konstribusi dana dengan
keuntungan dan resiko yang akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.
Musyarokah diterjemahkan ke dalam bahasa inggris adalah partnership.
Sedangkan lembaga-lembaga keuangan islam menerjemahkannya dengan istilah
participation financing musyarokah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan istilah kemitraan atau persekutuan atau perkongsian.
1. Rukun syarat serta dasar hukum yang melandasi musyarokah (syarikah),
Menurut jumhur ulama rukun syarikah (musyarokah) ada tiga:
a) Shighat/akad ( ijab dan qabul).
b) Pihak yang berakad baik yang membawa modal ( syariku al-mal) ataupun
membawa keahlian dan tenaga ( syariku al-band)
c) Adanya usaha
Adapun syarat sah dan tidaknya akad syarikah adalah amat bergantung kepada
sesuatu yang ditransakasikan, yaitu sesuatu yang harus bisa dikelola.sesuatu
yang ditransaksikan , atau transaksi perseroan ini haruslah sesuatu yang bisa
diwakilkan sehingga sesuatu yang bisa dikelola tersebut sama-sama mengikat
mereka.
2. Landasan hukum : Al-Quran dan Al-Hadist

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Suatu organisasi pemasaran adalah wadah kegiatan dibidang pemasaran dan
merupakan alat untuk mencapai tujuan dan alat untuk melaksanakan strategi
pemasaran. Organisasi pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam
pencapaian tujuan di bidang pemasaran dan tidak terlepas dari tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya organisasi pemasaran yang baik atau
sehat agar tetap dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan
perusahaan yang sekaligus tujuan bidang pemasaran.
Sesuai dengan apa yang kita bahas, selain organisasi pemasaran dalam
paradigma modern, perlu juga mengkaji organisasi/kerjasama dalam pandangan
Islam yang telah diuraikan sebelumnya. Pemakalah mempunyai pendapat
mengenai kedua steatment tersebut, sesungguhnya prinsip organisasi, bisnis,
kerjasama/musyarokah itu dibenarkan dan dibolehkan dalam Islam sebagaimana
telah kita uraikan sebelumnya, asalkan tidak adanya kecurangan serta penipuan
yang akan dapat menyebabkan salah satu pihak menanggung kerugian, oleh
karena itu marilah kita bersama-sama beroganisasi, bekerja dengan
menanamkan prinsip aqidah, akal yang bersih dan sehat dan berpedoman
kepada al-Quran dan al- Hadist.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Andji. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.


Assauri, Sofjan. 2010 Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai