Anda di halaman 1dari 18

Analisis Strategik : Lingkungan Eksternal dan Lingkungan

Industri

Disusun oleh :
Ilma Ainur Rohmantiya (B94219078)
Inayah Luthfiyyah Hadi (B94219079)
Juliana Dwi Estiningtiyas(B94219080)

Dosen Pengampu :
Ahmad Khairul Hakim, S.Ag, M.Si.

PRODI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN AMPEL SURABAYA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita
rahmat, nikmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sholawat serta salam kita curahkan kepada nabi Muhammad SAW
yang kita harapkan syafaatnya di hari akhir.

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen Srategi. Kami
ucapkan terimakasih dan memberikan penghargaaan setinggi tingginya kepada
Bapak Ahmad Khairul Hakim sebagai dosen pembimbing dan teman-teman kelas
yang mendukung kami.

Makalah ini berisi pembahasan tentang Analisis Strategik terdiri dari 3 bab.
Besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan
pembaca pada umumnya. Kami juga menyadari terdapat banyak kekurangan
dalam makalah ini, maka dari itu kami meminta kritik dan sarannya kepada
pembaca demi tercapainya makalah yang sempurna.

Surabaya, 07 Maret 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan sebagaimana umum diartikan meliputi kondisi, situasi
keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan
memengaruhi perkembangan organisasi. Organisasi bahkan kadang-
kadang dapat memengaruhi lingkungan, tetapi yang paling umum
adalah organisasi lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan.
Kekuatan-kekuatan dalam lingkungan tidak statis, tetapi harus
berubah sehingga keunikannya memberi dampak yang kadang-kadang
juga unik pada keputusan yang diambil oleh para eksekutif.
Lingkungan eksternal, terdiri atas dua faktor stratejik, yaitu peluang
dan ancaman atau tantangan. Higgins (1985) mengartikan peluang
sebagai situasi dari faktor-faktor eksternal yang membantu organisasi
mancapai atau bahkan bisa melampaui pencapaian sasarannya
sedangkan ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang menyebabkan
organisasi tidak dapat mencapai sasarannya.
Lingkungan eksternal perusahaan seringkali bersifat menantang
dan kompleks. Karena efeknya terhadap kinerja, perusahaan harus
mengembangkan kemampuan yang di butuhkan untuk
mengidentifikasi pelung dan ancaman yang ada dalam lingkungan
eksternal. Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-
komponen atau variable lingkungan yang berada atau berasal dari luar
organisasi atau perusahaan. Komponen tersebut cenderung berada di
luar jangkauan organisasi, artinya organisasi atau perusahaan tidak
bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut.
Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang
given atau sesuatu yang mau tidak mau harus diterima, tinggal
bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-
komponen tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi analisis lingkungan?
2. Apa tujuan analisis lingkungan strategis?
3. Bagaimana analisis lingkungan eksternal dan industry?
4. Apa saja faktor lingkungan eksternal dan industry?
5. Apa contoh dari lingkungan eksternal?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi lingkungan eksternal dan industry.
2. Mengetahui tujuan apa yang ada dalam lingkungan eksternal dan
industry.
3. Mengetahui bagaimana analysis lingkungan eksternal dan
industry.
4. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi lingkungan
eksternal industry.
5. Mengetahui contoh-contoh yang ada pada lingkungan eksternal
industry di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Lingkungan
Menurut Jauch dan Glueck (2003:52), pengertian analisis
lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencana strategis
untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau
ancaman terhadap perusahaan.1
Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor di luar dunia
usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal
perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal makro dan
lingkungan eksternal mikro. Lingkungan eksternal makro adalah
lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap
kegiatan usaha. Sedangkan lingkungan eksternal mikro adalah
lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan
usaha.2
Menurut Hitt, et.al (2001), lingkungan industri adalah serangkaian
faktor-faktor ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli,
produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing
yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta
tanggapan kompetitifnya.3
B. Tujuan Analisis Lingkungan Strategis
Tujuan analisis lingkungan strategis (strategic analysis) adalah
untuk mengetahui pengaruh-pengaruh kunci serta pemilihan strategi
apa yang sesuai dengan tantangan yang datangnya dari lingkungan.
Hal tersebut dikarenakan institusi atau organisasi tidak terlepas dari

1
Eddy Yunus, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2016), h. 74.
2
M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 29.
3
Sendhang Nurseto, Analisis Pengaruh Lingkungan Industri Terhadap Strategi Pemasaran dan
Dampaknya Terhadap Kinerja Pemasaran, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. I No. 1 September
2012, h. 73.
lingkungan sekitarnya dan selalu dihadapkan pada kondisi lingkungan
yang selalu beraneka ragam.4
C. Pengelompokkan Lingkungan Eksternal
Menurut Hani Handoko lingkungan eksternal sebagai berikut:
1. Para pesaing
Lingkungan persaingan perusahaan tercermin dari tipe,
jumlah dan norma-norma perilaku organisasi-organisasi
pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang
dihadapi, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya,
sehingga lebih mampu mengoptimalkan operasi-operasinya.
Misalnya; untuk meningkatkan bagian pasarnya (market share),
dimana produk dan harga sama dengan pesaing, perusahaan
harus menciptakan perbedaan-perbedaan (differences), dalam
pembungkusan (packaging), pelayanan (services), atau promosi
5
(promotion). Pemahaman arena, sifat persaingan
(competitors), serta kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses) para pesaing, memungkinkan perusahaan dapat
mempergunakan kekuatan bersaingnya lebih efektif dan
efisien.
2. Pelanggan
Strategi, kebijakan dan taktik-taktik pemasaran perusahaan
sangat tergantung situasi pasar dan pelanggan. Biasanya
manajer pemasaran menganalisa profil pelanggan sekarang dan
potensial serta kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan pemasaran perusahaan berdasarkan hasil analisa
tersebut.
3. Pasar tenaga kerja
Organisasi memerlukan sejumlah karyawan (personalia)
dengan bermacam-macam ketrampilan, kemampuan dan

4
Hessel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik, (Jakarta: Grasindo, 2005), h. 258.
5
Sondang Siagian, Manajemen Strategis, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h.38
pengalaman, sehingga perlu menggunakan banyak saluran
untuk menarik dan mendapatkan karyawan-karyawan tersebut.
Ada tiga faktor yang paling berpengaruh terhadap pemenuhan
kebutuhan karyawan perusahaan, yaitu:
a. Reputasi perusahaan di mata angkatan kerja,

b. Tingkat pertumbuhan angkatan kerja,


c. Tersedianya tenaga kerja sesuai kebutuhan.
4. Lembaga-lembaga keuangan
Organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga
keuangan, seperti perbankan, perusahaan asuransi, termasuk pasar
modal, untuk menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya,
jangka pendek untuk membiayai opearasionalnya, jangka panjang
untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru
(investasi).
5. Para pemasok
Setiap organisasi sangat tergantung pada sumber-sumber
dari sumber daya-sumber dayanya untuk memenuhi kebutuhan
bahan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan, energi dan
peralatan, yang digunakan untuk berproduksi.
6. Perwakilan-perwakilan pemerintah
Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan
pemerintah berkembang semakin kompleks. Mereka biasanya
menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi
dalam operasinya, prosedur prosedur perijinan, dan pembatasan-
pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat.
Dalam analisis lingkungan eksternal dapat terjadinya
lingkungan industri. yang mana lingkungan industri akan
terjadinya persaiangan, ancaman perusahaan, daya tawar menawar
pemasok, daya tawar menawar konsumen. 6

6
Michael Tjondrokusumo, Analisa Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal Sebagai Determinan
Coporate Enterpreneurship Pada Industri Mnufaktur Di Jawa, AGORA, Vol.1 No.3, 2013, h. 46
1. Persaingan
Posisi bersaing sebagai pengikut pasar (market follower),
karena perusahaan ini berusaha untuk tetap mempertahankan
pangsa pasarnya tanpa mengganggu keseimbangan yang ada.
Perusahaan memilih untuk menonjolkan salah satu keunggulan
yang dimilikinya terhadap pasar sasaran. Posisi yang cukup
strategis untuk memasarkan produk juga menjadi kelebihan dari
pesaing, karena lebih mudah untuk menjaring pembeli.
2. Ancaman Perusahaan
Munculnya perusahaan pendatang baru akan menimbulkan
perebutan pangsa pasar yang lebih agresif, didorong dengan
motivasi penguatan posisi pendatang baru dalam bisnis yang sama.
Perusahaan pendatang baru seringkali membawa kapasitas baru,
dorongan kuat untuk merebut pasar, serta diikuti sumber daya yang
lebih besar untuk menciptakan posisi yang menguntungkan.
3. Daya Tawar Menawar Pemasok
Daya tawar-menawar pemasok akan menjadi lebih kuat
apabila didukung dengan beberapa faktor, yaitu pemasok hanya
didominasi oleh sedikit perusahaan, produk yang ditawarkan
pemasok adalah produk yang memiliki ciri khas dan istimewa.
4. Daya Tawar Menawar Konsumen
Perusahaan perlu untuk mengkaji dan lebih memperhatikan faktor-
faktor yang bisa memperkuat daya tawar-menawar konsumen,
seperti produk yang dihasilkan adalah produk yang standar,
konsumen mampu membeli produk dalam jumlah besar, produk
perusahaan bukanlah produk yang penting bagi konsumen,
konsumen memperoleh laba yang rendah karena harga yang
ditawarkan tidak bersaing.
D. Faktor-faktor lingkungan eksternal
1. Faktor Lingkungan Umum
Masalah kewirausahaan, telah banyak kajian yang dilakukan oleh
beberapa penelitian. Secara umum, hasil-hasil kajian mereka memberikan
simpulan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab keberhasilan
seseorang untuk berwirausaha. Salah satu penyebabnya adalah masalah
lingkungan (Muwarni, 2003). Dalam factor ini mencakup elemen dalam
masyarakat luas yang dapat mempengaruhi suatu industry dan
perusahaan di dalamnya. Didalamnya terdapat beberapa segmen
lingkungan yang diantaranya adalah ekonomi, demografi, politik dan
hukum, sosial budaya, dan tekenologi 7. Setiap perusahaan tidak dapat
mengendalikan factor-faktor tersebut secara langsung, maka dari itu
terdapat tantangan strategis untuk mengerti setiap segmen dan impikasi
maisng-masing.
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi berdampak langsung secara nyata pada berbagai
strategi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relative
berbagai segmen pasar, didalam perencanaan strategis setiap
perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan ekonomi di
segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya.

b. Faktor Demografi
Kekuatan demografis adalah hasil dari perubahan karakteristik suatu
populasi. Karakteristik tersebut dapat mencakup faktor-faktor seperti
distribusi usia, kelahiran, kematian, etnis, ras, orientasi seksual, status
sosial, status perkawinan, jenis kelamin, pendidikan, dan afiliasi
keagamaan. Perubahan demografi menghadirkan peluang dan ancaman
bagi perusahaan dan dapat memiliki implikasi besar bagi organisasi.
Saat ini, sebagian besar negara industri seperti Jepang mengalami
penuaan populasi sebagai akibat dari penurunan angka kelahiran dan
7
Crown Dirgantoro, Manajemen Strategis. (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
2001), hal.46
kematian. Seiring bertambahnya populasi tua, ada peluang besar untuk
industri-industri seperti perawatan kesehatan.

c. Faktor Politik dan Hukum


Faktor-faktor politik mencakup peraturan pemerintah pusat dan
daerah serta aktivitas-aktivitas politik yang dirancang untuk
mempengaruhi perilaku bisnis. Faktor politik menetekan parameter
legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala
politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang
perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan,
ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan
bunga, batasan administrative dan banyak lagi tindakan yang di
maksud untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum dan
lingkungan
d. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup
keyakinan nilai-nilai, sikap, opine dan gaya hidup dari orang-orang
dilingkungan eksternal perusahaan yang dikembangkan dari kondisi
cultural, ekologi, demografis, religious, pendidikan dan etnis
e. Faktor Teknologi
Adaptasi teknologi yang kreatif dapat memunculkan kemungkinan
produk baru, perbaikan dalam produk yang ada, atau dalam teknik
manufacturing dan pemasaran. Internet merupakan mesin ekonomi
global dan nasional yang memacu produktivitas, faktor kunci untuk
meningkatkan standart kehidupan dan menghemat biaya milyaran
dolar dalam distribusi dan biaya transaksi perjualan langsung untuk
system yang dapat melayani diri sendiri.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kecanggihan teknologi dapat
mempengaruhi gaya hidup seseorang. Adanya internet dapat
membantu menyampaikan informasi dengan cepat, dengan begitu
banyak pengusaha yang memanfaatkan teknologi untuk berbisnis dan
dengan adanya internet mempermudah siapa saja untuk melakukan
kegiatan bisnis dengan contoh kecil berjualan melalui internet.

2. Faktor Lingkungan Industri


Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan
bersaingnya.8 Secara keseluruhan, interaksi antara lima factor ini
menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk
menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan dapat
mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan
mempertahankan diri dari pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin besar
kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan
semakin besar pula kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.
a. Ancaman pendatang Baru
Produsen baru dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang
telah ada. Produsen baru menghasilkan kapasitas produksi tambahan
serta memiliki sumber daya dalam jumlah besar dan kemauan yang
kuat umtuk memperoleh pangsa pasar. Sehingga hadirnya pesaing
baru dapat mendorong perusahaan- perusahaan yang ada menjadi
lebih efektif dan efesien dalam persaingan dimensi baru.
b. Pemasok
Setiap organisasi sangat tergantung pada sumber-sumber dari
sumber daya-sumber dayanya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
(mentah), bahan pembantu, pelayanan, energi dan peralatan, yang
digunakan untuk berproduksi. Peningkatan harga dan mutu produk
yang dijual adalah cara yang dapat digunakan pemasok untuk
8
Sondang Siagian, Manajemen Strategis. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hal.79.
mendapatkan kekuatan terhadap perusahaan yang bersaing dalam
industry.
c. Pembeli
Pembeli lebih suka membeli produk dengan harga yang se rendah
mungkin tetapi dengan kualitas yang sebaik mungkin dan pelayanan
yang baik serta harga yang lebih terjangkau.
d. Produk pengganti
Setiap perusahaan pasti akan menyaingi perusahaan yang lain
dengan menghasilkan produk pengganti, namun harga produk
penggati dapat menjadi batas tertinggi dari harga yang ditetapkan
perusahaan.

E. Contoh lingkungan eksternal dan industry

PERUSAHAAN ASURANSI BUMI PUTERA


Bumiputera digagaskan oleh M. Ng. Dwidjosewojo – Sekretaris Persatuan
Guru-guru Hindia Belanda (PGHB) sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar
Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas pendirian perusahaan asuransi karena
didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru bumiputera
(pribumi). Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak
sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur,
dan M. Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang kemudian
dikenal sebagai “tiga serangkai” pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu
pertama industri asuransi nasional Indonesia.9
Pendirian Bumiputera menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang
unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama” tidak seperti
perusahaan yang lain. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan –
yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota

9
Sugiarto, Contoh Analisis Lingkungan eksternal Bisnis : Perusahaan Asuransi Bumi Putera
1912, diakses dari https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/12/19/contoh-analisis-
lingkungan-eksternal-bisnis-perusahaan-asuransi-bumi-putera-1912/, pada tanggal 5 Maret 2021,
pukul 16.30 WIB.
(BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan. Asas mutualisme ini, yang
kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya,
merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini.

Memasuki millenium ketiga, Bumiputera yang mengkaryakan sekitar 18.000


pekerja, melindungi lebih dari 9.7 juta jiwa rakyat Indonesia, dengan jaringan
kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia; tengah berada di tengah
pencapaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah perusahaan asing
menyerbu dan masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan
sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri
yang dirintis oleh pendiri Bumiputera, 96 tahun lampau. Bagi Bumiputera,
iklim kompetisi ini meniupkan semangat baru; karena makin menegaskan
perlunya komitmen, kerja keras, dan profesionalisme. Namun, berbekal
pengalaman panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir seabad,
menjadikan Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di negeri
sendiri, menjadi asuransi Bangsa Indonesia – sebagaimana visi awal
pendirinya. Bumiputera ingin senantiasa berada di benak dan di hati rakyat
Indonesia.

 Analisis lingkungan eksternal


1. Lingkungan Umum.
a. Politik dan hankam
Pengaruh politik dan pertahanan & keamanan (HANKAM)
terhadap perkembangan perusahaan jasa asuransi ini ini sagat jelas
terasa. Di mana multikrisis di penghujung millenium kedua akibat
kekecauan politik saat penghancuran rezim orde lama menyebabkan
aset perusahaan kritis karena kurs rupiah melemah terhadap dollar
Amerika Serikat.
b. Hukum
Perusahaan ini sudah sudah legal secara hukum dan UU yang
berlaku di Indonesia. Namun dalam profilenya tidak dicantumkan SK
dari dinas terkait tentang pelegalannya. Dengan adanya landasan
hukum yang melegalkannya maka perusahaan ini dipercaya oleh
masyarakat sehingga Bumiputera 1912 bisa mengkaryakan sekitar
18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia,
dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia.
c. Perekonomian
Keadaan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
ini. Keadaan ekonomi yang bagus mendukung terhadap kelancaran
aktivitasnya. Namun keadaan ekonomi yang tidak stabil misalnya,
peristiwa sanering mata uang rupiah di tahun 1965 yang memangkas
aset perusahaan dan multikrisis di penghujung millenium kedua
membuat kinerja perusahaan terhambat.
d. Teknologi
Teknologi informasi yang digunakan dalam perusahan ini yaitu
aplikasi infrastruktur, seperti order entry pembukaan rekening bank,
analisis penjualan dan sistem pembayaran, yang merupakan bentuk
proses bisnis yang sesungguhnya.
e.  Sosial budaya
Aspek sosial budaya khususnya minat terhadap jasa asuransi
berpengaruh terhadap perkembanagan perusahaan ini. Tingkat
kepercayaan terhadap asuransi yang bagus telah membuat kemajuan
pesat, buktinya perusahaan ini telah memiliki banyak nasabah yang
dilindungi dengan jumlah lebih dari 9.7 juta jiwa rakyat Indonesia
dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia; dan
merupakan pencapaian baru industri asuransi Indonesia

2. Lingkungan Industri
a. Pemasok
Peran pemasok tidak ada dalam perusahaan asuransi Bumiputera
1912 ini. Karena perusahaan ini adalah perusahaan jasa yang tidak
memebutuhkan bahan baku produk seperti perusahaan barang. Mungkin
yang dibutuhkan hanyalah informan tentang tempat-tempat atau
keadaan sosial masyarkat yang dibutuhkan ketika mau membuka kantor
cabang di daerah baru. Informan di sini bertindak sebagai pemasok
informasi.
b. Perantara
Perantara yang berperan dalam perusahaan asuransi Bumiputera
1912 di sini adalah konsultan keasuransian.
c. Teknologi
Untuk mencapai kemajuan yang maksimal, perusahaan perlu
menyesuaikan sumber daya-sumber daya internal organisasi dengan
kesempatan dan risiko lingkungan sehingga kecepatan dan kepekaan
dalam menghadapi perubahan-perubahan dari luar sangat dibutuhkan
dan teknologi informasi sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
Teknologi informasi bermanfaat dalam menambah kecepatan dan
kepekaan menanggapi perubahan-perubahan dari luar dimana kecepatan
merespon sangat penting bagi inovasi. Keahlian interpersonal dan
manajemen meliputi kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
dengan personal dalam area fungsional dan untuk bekerja di dalam
suatu lingkungan kolaborasi, serta kemampuan untuk memimpin tim
proyek Pengetahuan dan keahlian teknikal mengukur dalam dan luasnya
keistimewaan teknologi informasi teknik (sistem operasi, bahasa
pemrogaman, sistem manajemen database, network, telekomunikasi,
dan lain-lain) di dalam organisasi. Dengan jaringan kantor sebanyak
576 di seluruh pelosok Indonesia, perusahaan asuransi Bumiputera
1912 sepertinya telah dapat mengadopsi teknologi dalam
pengembangan proses dan metode kerja dalam perusahaan tersebut.
d. Pasar
Jumlah penduduk Indonesia yang banyak dengan penyebaran yang
luas pula memungkinkan perusahaan ini untuk mendapatkan konsumen
dari produknya. Penduduk negara Indonesia yang jumlahnya di atas
200.000 ribu jiwa adalah pasar yang sangat menjanjikan terhadap
perusahaan asuransi ini. Maka tidak heran jika Bumiputera 1912
memiliki nasabah lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia dengan
jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor di luar dunia usaha
yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan
dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal makro dan lingkungan eksternal
mikro. Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang
berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Sedangkan lingkungan
eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung
terhadap kegiatan usaha.
Menurut Hitt, et.al (2001), lingkungan industri adalah serangkaian faktor-
faktor ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti,
dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung
mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan kompetitifnya.
Tujuan analisis lingkungan strategis (strategic analysis) adalah untuk
mengetahui pengaruh-pengaruh kunci serta pemilihan strategi apa yang sesuai
dengan tantangan yang datangnya dari lingkungan. Dalam analisis lingkungan
eksternal dapat terjadinya lingkungan industri. yang mana lingkungan industri
akan terjadinya persaiangan, ancaman perusahaan, daya tawar menawar
pemasok, daya tawar menawar konsumen.

Lingkungan Industri, Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang


baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar
pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan
bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antara lima factor ini menentukan
besar laba yang dapat dicapai.
B. Saran
Dalam melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harus
memperhatikan faktor-faktor apa saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan
kita dimasa yang akan datang. Dengan adanya analisis lingkungan eksternal ini
dapat mengetahuai bagaimana menghadapi faktor lingkungan umum yang
terdiri dari sosiokultural, ekonomi, teknologi, politik dan hukum, dan ekologi.
Sedangkan dari faktor lingkungan industry dapat di lihat dari ancaman pesaing
baru, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas
persaingan.

DAFTAR PUSTAKA
Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategis. Jakarta: PT Gramedia
Widiaasarana Indonesia.
Fuad, M. dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hit. A, Michael dkk. 1996. Manajemen Strategis. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Irantara Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Nurseto, Sendhang. 2012. Analisis Pengaruh Lingkungan Industri Terhadap
Strategi Pemasaran dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pemasaran,
Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. I No. 1.
Siagian, Sondang. 2005. Manajemen Strategis. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiarto. 2010. Contoh Analisis Lingkungan eksternal Bisnis : Perusahaan
Asuransi Bumi Putera
1912.https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/12/19/contoh-
analisis-lingkungan-eksternal-bisnis-perusahaan-asuransi-bumi-
putera-1912/. 5 Maret 2021.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo.
Tjondrokusumo, Michael. 2013. Analisa Faktor-Faktor Lingkungan
Eksternal Sebagai Determinan Coporate Enterpreneurship Pada
Industri Mnufaktur Di Jawa, AGORA. Vol.1 No.3.
Yunus, Eddy. 2016. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai