Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI KORPORASI : KORPORASI, PERTUMBUHAN,

DIVERSIFIKASI, STABILISASI, DAN PENCIUTAN

Oleh :

Rizky Aprilia Putri (B94219094)

Sandha Rani Vidya (B94219095)

Dosen Pengampu :

Ahmad Khairul Hakim, M.Si

MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, kontrol


masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak perkembangan suatu negara maupun
bisnis. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, baik perusahaan produk
maupun jasa di dunia ini berburu strategi yang baik untuk kelangsungan hidup perusahaan
mereka.

Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategi. Untuk mengetahui dan
menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis.
Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara
kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlu adanya
menejemen strategi.
Dalam dunia bisnis tidak akan lepas dari persaingan dengan perusahaan lain. Maka dari
itu perusahaan harus dapat mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Sehingga dalam hal ini
perusahaan harus menyusul piihan strategi yang baik bagi perusahaannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud strategi korporasi?


2. Apa saja macam-macam dari strategi besar?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi korporasi.


2. Untuk mengetahui macam-macam dari strategi besar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Korporasi

A. Pengertian

Strategi

Manajemen Strategi menurut Fred R. David adalah keilmuan yang mempelajari


tentang cara suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuannya melalui perumusan,
pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi dari sebuah organisasi.

Sedangkan Taufiqurokhman menyimpulkan pada bukunya bahwa pengertian dari


strategi adalah “Pengertian umum strategi yaitu suatu proses yang menentukan adanya
perencanaan terhadap para top manajer yang sungguh berarah pada tujuan jangka panjang
perusahaan yang disertai dengan penyusunan akan upaya bagaimana agar mencapai
tujuan yang diharapkan. Sementara Pengertian khusus strategi yaitu suatu tindakan yang
bersifat terus-menerus mengalami peningkatan dan dilakukan sesuai dengan sudut
pandang tentang apa yang diinginkan serta diharapkan oleh para konsumen untuk di masa
depan. Dengan strategi ini maka ada yang hampir dimulai dari apa yang selalu untuk bisa
terjadi dan bukan yang dimulai dari apa yang terjadi.”

Korporasi

Korporasi sebagai badan hukum merupakan bagian dari hukum perdata. Secara
etimology tentang kata korporasi (belanda : corporate, inggris : corporation, jerman :
corporation) berasal dari kata “corporation” dalam bahasa latin. Seperti halnya dengan
kata-kata lain yang berakhir dengan “tio”, maka corporation sebagai kata benda
(substantivum), berasal dari kata kerja corporate, yang banyak dipakai pada zaman
pertengahan atau sesudah itu. Corporate sendiri berasal dari kata “corpus” (dalam bahasa
Indonesia :badan), yang berarit memberikan badan atau membadankan. Dengan
demikian, corporation itu berarti hasil dari pekerjaan membadankan, dengan kata lain
perkataan badan yang dijadikan orang, badan yang diperoleh dengan perbuatan manusia
sebagai lawan terhadap badan manusia, yang terjadi menurut alam.

Dapat disimpulkan bahwa strategi korporasi merupakan suatu proses penentuan


rencana yang dilakukan oleh suatu korporasi untuk dapat mencapai tujuan jangka panjang
yang disertai penyusunan langkah agar tujuan korporasi dapat tercapai.

B. Tahapan Manajemen Korporasi

Menurut Freed R. David menjelaskan bahwa ada 4 tahapan utama dalam


menjalankan manajemen strategi korporasi yakni : perumusan strategi, pelaksanaan
strategi, pengembangan budaya sesuai strategi, dan evaluasi strategi

1. Perumusan Strategi Korporasi : Merupakan kegiatan untuk menentukan visi dan misi
perusahaan, melakukan analisis SWOT pada perusahaan, menentukan tujuan jangka
panjang perusahaan, membuat alternatif strategi perusahaan, dan menentukan strategi
yang digunakan.
2. Pelaksanaan Strategi Korporasi : Menetapkan sasaran tahunan perusahaan, membuat
kebijakan pendukung, memotivasi karyawan, dan mengatur sumber daya sehingga
strategi yang telah ditentukan dapat tercapai
3. Pengembangan Budaya Sesuai Strategi : Merupakan langkah untuk menguatkan daya
tahan perusahaan terhadap perubahan kebiasaan karena ditentukannya strategi baru yang
ditetapkan korporat, dengan cara mengatur struktur organisasi yang efektif, pengarahan
kembali sektor marketing, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem
informasi, dan menentukan kompensasi terhadap kinerja karyawan.
4. Evaluasi Strategi : Melakukan kajian ulang terhadap faktor eksternal dan internal yang
menjadi acuan atas ditetapkannya strategi yang digunakan perusahaan saat ini, mengukur
keberhasilan pelaksanaan strategi, mengukur tingkatan kinerja perusahaan dalam
menjalankan strategi, melakukan koreksi terhadap kesalahan perusahaan pada
penggunaan strategi yang telah di tetapkan.

C. Alasan Strategi Korporasi Gagal

Menurut Andrew Campbell dan Marcus Alexsander menjelaskan bahwa


setidaknya ada 3 alasan utama yang menyebabkan strategi korporasi gagal untuk
mendorong perusahaan mencapai tujuan akhirnya: 1

1. Strategi Tanpa Arah (Directionless Strategies): kegagalan yang diakibatkan karena


perusahaan tidak dapat memahami Constraints (Apa yang harus dilakukan perusahaan
agar tetap bisa bertahan). Hal ini mengakibatkan usaha yang dilakukan perusahaan tidak
membawa perubahan apa-apa pada tahap proses menjalankan strateginya.
2. Kelumpuhan Perencanaan (Planning Paralysis): kegagalan yang diakibatkan karena
perusahaan kebingungan dalam penyusunan strategi. Hal ini mengakibatkan rencana
perusahaan akan mengalami kelumpuhan.
3. Terlalu Fokus pada Proses (Good Strategy vs Planning Process): kegagalan dikarenakan
manajer yang tidak mamahami hal mendasar antara lain adalah pentingnya
pendokumentasian, dan eksploitasi informasi penting tentang bagaimana menciptakan
nilai lebih daripada perusahaan lain.

2.2 Strategi Besar (Grand Strategy)

1. Pertumbuhan (Growth Strategy) :


Melakukan pengembangan dari produk baru maupun produk lama untuk
mengembangkan perusahaan atau dengan cara memperoleh tambahan bantuan yang
didapat dari diversifikasi bisnis yang artinya mengakuisisi bisnis terkait. Jenis-jenis dari
strategi pertumbuhan menurut Dwiyanti ialah:

a. Strategi Konsentrasi

1
Taufiqurokhman,”Manajemen Strategik”, (Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), hal.29
Mempertimbangkan produk perusahaan yang masih memiliki potensi untuk
tumbuh terdapat dua pilihan strategi yakni :
- Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth)
Pertumbuhan yang dilakukan dengan menggunakan internal
dengan cara memperluas operasi yang ada, atau dengan menggunakan
eksternal dengan cara akuisisi bisnis.
- Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)
Dilakukan dengan cara memperluas wilayah operasi perusahaan ke
daerah geografis yang lebih luas atau meningkatkan jangkauan produk dan
jasa perusahaan.
b. Strategi Diversifikasi
Dilakukan ketika perusahaan tidak lagi melihat peluang untuk menumbuhkan
bisnis dan ketika pertumbuhan bisnis perusahaan stagnan. Terdapat dua jenis
strategi diversifikasi yakni:
- Diversifikasi Konsentrik
Strategi pengembangan perusahaan dengan menambahkan produk
baru yang berkaitan dengan produk yang ada saat ini. produk ini dapat
dikembangkan dengan keterkaitan seperti kesamaan jaringan pemasaran,
teknologi, dan atau memanfaatkan fasilitas yang sama dalam perusahaan. \
- Diversifikasi Konglomerat
Strategi pengembangan perusahaan dengan menambahkan produk
baru yang tidak berkaitan dengan yang ada saat ini. kepentingan utama
dalam strategi ini adalah untuk memperoleh keuntungan dari sektor lain
yang lebih menguntungkan.

2. Stabilitas (Stability) :
Bahwa organisasi ingin tetap mempertahankan perusahaan untuk berada pada
tingkatan yang sama, atau tumbuh secara perlahan dengan kemampuan yang masih dapat
dikendalikan pada saat ini.
Wheelen dan hunger menyebutkan beberapa strategi yang termasuk dalam kelompok
strategi stabilitas, sebagai berikut :2

a. Pause with caution strategy. Pada saat perusahaan memilih stategi ini, perusahaan
memutuskan untuk berhenti meneruskan strategi pertumbuhannya karena
pertumbuhan usaha yang dialami perusahaan melebihi apa yang diharapkan
perusahaan sebelumnya.
b. No change strategy. Merupakan suatu keputusan untuk tidak melakukan suatu hal
yang baru, atau dengan kata lain perusahaan memilih untuk melanjutkan operasi
dengan kebijakan perusahaan saat ini karena perubahan lingkungan eksternal di
masa mendatang relative telah dapat diramalkan oleh perusahaan.
3. Penciutan (Retrenchment) :
Korporasi melakukan pengurangan unit bisnis dengan menjual atau melikuidasi
keseluruhan unit bisnis untuk menyelamatkan korporasi. Strategi penciutan merupakan
strategi korporasi untuk mengurangi tingkat kegiatan perusahaan agar dapat di upayakan
berubah keadaan profitabilitas, dalam kondisi perusahaan yang menghadapi situasi yang
kurang baik, maka perusahaan terpaksa menjalankan strategi penciutan atau retrenchment
pada satu atau beberapa lini bisnisnya, Apa bila perusahaan memiki kelemahan dalam
berbagai produk atau seluruh lini produk sehingga perusahaan tidak dapat memperoleh
keunggulan kompetitif yang mengakibatkan kinerja Indonesia menjadi buruk, yang
tercermin dalam penurunan dan laba secara terus menerus.3

Menurut Wheelen dan hunger menyebutkan adanya beberapa uraian cakupan


strategi – strategi penciutan, diantaranya :4

1) Strategi putar haluan atau turn around, strategi ini menekankan perlu adanya perbaikan
efisiensi perusahaan dan hal ini di berlakukan bagi penanganan masalah – masalah yang
dapat merambat ke bisnis-bisnis lain dalam perusahaan .
2) Strategi divestasi yaitu strategi menjual atau sell-out strategy yang di lakukan bila
perusahaan mempunyai kedudukan bersaing yang sangat lemah, sehingga menajemen
2
Husain Umar, “Starategic Management In Action”, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,2001), hal33
3
Nurul Komaryatin,”Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan SWOT”, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis,
(Volume 4 No. 1 tahun 2008), hal91
4
Husain Umar, “Starategic Management In Action”, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,2001), hal59
perusahaan memutuskan untuk menjual unit bisnis tersebut dengan harga yang baik bagi
pemegang saham.
3) Strategi likuidasi atau bankruptcy strategy, yang di putuskan bila perusahaan menghadapi
keadaan di mana kedudukan bersaing dalam industri sangat lemah dan tidak mempunyai
kemungkinan untuk dibenahi lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Criswan Sungkono & Ali Akbar Yulianto, “ Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam
Dunia yang Kopetitif “, (Jakarta, Salemba Empat) 2008

Husain Umar, “Starategic Management In Action”, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama) 2001
Nurul Komaryatin,”Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan SWOT”, Jurnal Dinamika
Ekonomi & Bisnis,(Volume 4 No. 1 tahun 2008)

Puji Harto, “Kebijakan Diversifikasi Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja: Studi
Empiris Pada Perusahaan Publik Di Indonesia”, SNA VII Solo, 15-16 September 2005

Siti Aisjah,“Strategi Diversifikasi Korporat: Penciptaan Nilai Perusahaan“, (Malang, UB


Press) 2012

Taufiqurokhman, “Manajemen Strategik”, (Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) 2016

Anda mungkin juga menyukai