Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. berdasarkan hal tersebut, manajemen harus berupaya sebaik-
baiknya agar seluruh kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan dan
pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan manajemen untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tersebut adalah dengan mengunakan anggaran. Pada umumnya
angaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun
anggaran-anggaran lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas
pengendalian aktivitas perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub
masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian anggaran penjualan?


2. Apa saja kegunaan anggaran penjualan?
3. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan?
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan?
5. Apa saja tujuan dan fungsi anggaran penjualan?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANGGARAN DAN ANGGARAN PENJUALAN


Glenn A. Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:

"Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized
approach for accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of
management". Dari pengertian tersebut, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar
manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran
dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan,
mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam badan usaha.

Perencanaan merupakan satu diantara fungsi-fungsi manajemen, begitu juga dengan


pengendalian. Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang erat kaitannya dengan
anggaran. Perencanaan yang telah disiapkan dengan baik, tidak akan ada manfaatnya tanpa ada
pengendalian,demikian pula sebaliknya. Anggaran merupakan suatu perencanaan yang terinci
dalam bentuk kuantitatif yang menunjukan bagaimana sumber daya diperoleh dan digunakan
dalam suatu periode tertentu.

Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi
penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana
anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis
seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana
laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis

Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang
menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana
didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan
barang

Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran-anggaran operasi


dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana
anggaran komprehensip. Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka
diperlukan "Tim Peramal Penjualan" yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan
didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan
penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.

Pengertian anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:166) yaitu :

“ Anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk
yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu ”.

Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15) anggaran penjualan adalah :
“Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu
tahun atau lebih ”.

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) pengertian anggaran penjualan
adalah sebagai berikut :

Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan
perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis
(kualitas) barang yang akan di jual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta
tempat atau daerah penjualannya.

Kesimpulan kedua, yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan adalah dasar


penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun
anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci.
Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan dalam
meningkatkan penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan
perusahaan mencari laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan
mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.

Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah merupakan salah satu
bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran (sales planning). Beberapa
rencana perusahaan di bidang pemasaran yang lain misalnya:

1. Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar ( market penetration ), pengembangan
pasar (market develovment), mempertahankan market share, memperkenalkan produk
baru, dan sebagainya.
2. Rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
3. Rencana tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
4. Rencana tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang.
5. Rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
6. Rencana tentang biaya promosi selama periode yang akan datang.
7. Rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya.

2.2 MENGAPA ANGGARAN PENJUALAN DIPERLUKAN

Anggaran penjualan sangatlah diperlukan dalam memulai suatu usaha dalam perusahaan.
Karena perusahaan dapat mengetahui berapa target penjualan dan berapa harga yang akan
dijual untuk setiap produknya pada periode yang akan datang. Dengan begitu perusahaan dapat
menargetkan penjualan pada periode yang akan datang sesuai apa yang diharapkan oleh
perusahaan.

2.3 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN


PENYUSUNAN
Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya:

1. Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan
persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen,
bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen industri.
2. Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja
mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan
baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
3. Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti
meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4. Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga
kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
5. Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan
kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
6. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
7. Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang
dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
8. Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan
pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan.

Sedangkan ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus dipertimbangkan dalam
penyusunan anggaran penjualan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu:

1. Faktor Intern

Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat
didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut yaitu:

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun
tempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang
pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual
dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu
yang akan datang.
d. Tenaga kerja tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya,
kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu
yang akan datang.
2. Faktor Ekstern

Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat
di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan.
Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:Keadaan persaingan dipasar.
a. Posisi perusahaan dalam persaingan.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk.
c. Tingkat penghasilan masyarakat.
d. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang
terutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan
yang akan disusun.
e. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
f. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
maupun keamanan.
g. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
h. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan
perubahannya, dan sebagainya.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi penjualan yang akan datang
adalah :

1. Pengalaman masa lalu (volume penjualan)


2. Prospektif kebijaksanaan harga jual
3. Jumlah pesanan penjualan yang belum terpenuhi
4. Studi penelitian pasar
5. Kondisi ekonomi secara umum
6. Promosi
7. Persaingan dalam industri

2.4 PERIODE ANGGARAN PENJUALAN

Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), periode anggaran penjualan:

1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)


Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran penjualan
jangka panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut analisis mendalam
mengenai potensi pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan
populasi, keadaan perekonomian dan lain-lain.
2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu tahun atau dua
belas bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan. Anggaran penjualan jangka
pendek harus disusun berdasarkan daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan
perencanaan dan pengendaliannya.

2.5 LANGKAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN

Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan menurut M. Nafarin
(2007 : 176), yaitu:

1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.


2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan
produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan

2.6 BENTUK ANGGARAN PENJUALAN


Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan jika akan
menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk
menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup rencana tentang jenis (kualitas)
barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan
dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualan.

2.7 BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN


ANGGARAN PENJUALAN

a. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.


Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang akan
dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya seluruh
penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu masing-masing
jenis peroduk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya.
b. Rincian daerah pemasaran.
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai daerah
pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam penyusunan
anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan
tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta memudahkan
pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini akan dibagi
menjadi beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan
kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak geografis dan tidak
jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan atau kelompok kota
tujuan pemasaran.
c. Diskriminasi harga

Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan
harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran yang ada. Namun
demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan
kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk perusahaan-perusahaan
semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut
harus jelas sehingga dapat diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga
untuk masing-masing daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk
perusahaan tersebut akan mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena
terdapat beberapa harga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang
lainnya.

d. Potongan harga

Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai adanya


potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah tertentu, atau
pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang
berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam
anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan diberikan
oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan persyaratan-persyaratan khusus
tersebut. Pengawasan pemberian potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan
telah mempersiapkan didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan
dimana potongan pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan
waktu pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi
dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat disusun
sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung digabungkan dengan
anggaran penjualan yang ada.

e. Pada umumnya anggaran penjualan


Anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun. Namun untuk
keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut selayaknya
anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan.
Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari pada
pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan
perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan
seluruh penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan
penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini akan
dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah
lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode
yang bersangkutan.

Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah
pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan
kegiatan penjualan perusahaan ini.

2.8 TEKNIS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DAN ILUSTRASI

Ketika ingin menyusun anggaran penjualan, terlebih dahulu harus melihat data
penjualan pada periode yang lalu.

Contoh : PT. Usaha Maju yang berdiri pada tahun 2009 adalah perusahaan yang
memproduksi berbagai macam jenis boneka. Dalam menyusun anggaran penjualan PT. Usaha
Maju mengumpulkan data penjualan tahun lalu.

Table 1, Data Penjualan untuk bulan berakhir Desember 2012

Keterangan Ukuran Besar Ukuran sedang Ukuran Kecil

Penjualan (unit) 3000 5000 8000

Harga Jual (unit) Rp100.000 Rp55.000 Rp20.000

Rp300.000.000 Rp275.000.000 Rp160.000.000


Untuk bulan Januari 2013, manajemen PT. Usaha Maju menargetkan penjualan masing-masing
sebanyak 5%.

PT. Usaha Maju

Anggaran Penjualan untuk Bulan Berakhir pada Januari 2013

Keterangan Ukuran Besar Ukuran sedang Ukuran Kecil

Penjualan (unit) 3150 5250 8400

Harga Jual (unit) Rp100.000 Rp55.000 Rp20.000

Rp315.000.000 Rp288.750.000 Rp168.000.000

Caranya :

1. Dengan menambahkan persentase kenaikan penjualan pada periode yang lalu.

Penjualan bulan Januari = penjualan bulan Desember x(1+ Pertumbuhan Bulan


Januari).

Jadi penjualan (unit) untuk boneka di bulan Januari 2013 ialah

· Ukuran Besar 3000x(1+5%) = 3150 unit

· Ukuran Sedang 5000x(1+5%) = 5250 unit

· Ukuran Kecil 8000x(1+5%) = 8400 unit

2. Menghitung harga penjualan

Penjualan (Rp) = Penjualan (unit) x harga jual perunit

· Ukuran Besar 3150x Rp 100.000 = Rp 315.000.000

· Ukuran Sedang 5250x Rp 55.000 = Rp 288.750.000

· Ukuran Kecil 8400x Rp 20.000 = Rp 168.000.000

Dalam memperkirakan penjualan ada 4 metode yang dapat di pakai yaitu :

1. Metode Rata-rata Bergerak


2. Metode Trend Moment
3. Metode Perkiraan Asosiatif; Regresi dan Analisis Kolerasi
4. Metode Analisis Industri

Berikut contoh anggaran penjualan berdasarkan metode analisis industri:

Pada bulan Desember 2012, PT. Usaha Maju menjual produknya sebesar 16.000 unit dan
penjualan industri pada saat itu 50.000 unit. Pada bulan Januari, Februari dam Maret tahun
2013 mengalami kenaikan penjualan industri sebesar 5%, 10%, dan 5%. Pangsa pasar untuk
ketiga bulan tersebut sama seperti tahun sebelumnya.

Caranya :

1. Hitunglah pangsa pasar untuk perusaah PT. Usaha Maju

· Pangsa pasar bulan Desember 2013 = penjualan perusahaan/ penjualan indutri

· Pangsa pasar bulan Desember 2013 = 16.000/50.000 = 32%

2. setelah mendapatkan pangsa pasar perusahaan, kemudian menghitung kenaikan penjualan


industri dan penjualan perusahaan.

Bulan Januari 2013

· Penjualan industri 2013 = 50.000 x(1+5%) = 52.500 unit

· Penjualan perusahaan 2013 = 52.500 x 32% = 16.800 unit

Bulan Februari 2013

· Penjualan industri = 52.500 x (1+10%) = 57.750 unit

· Penjualan perusahaan = 57.750 x 32% =18.840 unit

Bulan Maret 2013

· Penjualan industri = 57.750 x (1+5%) =60.638 unit

· Penjualan perusahaan =60.638 x 32% =19.405 unit

PT. Usaha Maju

Anggaran Penjualan untuk Triwulan yang berakkhir 31 Maret 2013


Keterangan Ukuran Besar Ukuran Sedang Ukuran kecil Total

Januari 4000 5000 6800 16800

Februari 4840 6000 8000 18840

Maret 4905 6500 8500 19405

2.9 TUJUAN, MANFAAT, DAN FUNGSI ANGGARAN PENJUALAN


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 174), manfaat anggaran penjualan:

1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.


2. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan
(contoh dalam rencana pemasaran).
3. Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba
yang menyeluruh.
4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.

Menurut Tendi Haruman & Sri Rahayu (2007:45) tujuan penyusunan anggaran penjualan
adalah :

“ Untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang
dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang dialami perusahaan
di masa lalu, khususnya di bidang penjualan “.

Sedangkan kegunaan dari anggaran penjualan ialah :

“ Sebagai pedoman kerja, alat koordinasi dan pengawasan kerja serta sebagai dasar bagi
penyusunan budget-budget lainnya “.

Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan yaitu:

1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya.
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi
pemasaran.
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian.
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang
yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya.
Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode penaksiran, yang pertama
metode trend moment dan yang kedua adalah metode trand least square.
Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:

1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.


2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan.
3. Memberikan informasi dalam profit planing control.
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.

Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu perusahaan akan


menghadapi dua permasalahan utama yang mempunyai hubungan timbal balik sangat erat,
yaitu permasalahan yang berhubungan dengan penjualan dan permasalahan yang berhubungan
dengan produksi. Dari permasalahan ini terdapat dua alternatif hubungan timbal balik antara
anggaran penjualan dan anggaran produksi. Alternatif pertama adalah besar kecilnya
perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan. Sedangkan alternatif kedua adalah
besar kecilnya penjualan dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Dan lebih baik
menggunakan trend garis lengkung untuk semua produk agar dapat melihat metode mana yang
lebih baik bagi produk tertentu dengan melihat standar kesalahan prediksi masing-masing
produk dengan kedua metode.
DAFTAR PUSTAKA

AgusAhyari. (1989). Anggaran Perusahaan: Pendekatankuantitatif. (Buku I). Yogyakarta:


BPFE.

Asri Sw., Marwan. (1982). PeramalanPenjualan. Yogyakarta: PenerbitFakultasEkonomi


UGM.

Munandar. (1989). Budgeting. (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE.

Ridwan Iskandar Sudayat, SE: http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-


pengertian-penjualan.pdf

Dra. NarumondangBulanSiregar, MM: http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-


narumondang.pdf

Syihab El Zahry: http://arie.ngeblogs.com/2010/01/04/anggaran-penjualan/

Anda mungkin juga menyukai