Anda di halaman 1dari 27

Tugas Makalah

Ekonomi Manajerial

Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansah, Ph, D.

Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

Kelompok 2
Anisa Nuratmi A021181004
Yunadyah Lis Salamah A021181301
Isti Meilianti Ayunanda A021181314
Alifyaa Fauzia talib A021181346
Dirga Saputra Taslam A021181347

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FEKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Makassar 2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiin
Alhamdulillahi Robbil’Alamiin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat
Allah subhaanahu wa ta'aalaa, atas berkat, rahmat, dan karuania-Nya sehingga kami
bisa menyelesesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa pula
Shalawat dan salam senantiasa kita hantarkan kepada Baginda Nabiullah
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang kita nanti-nantikan syafa’at-Nya di
yaumul qiyamah nantinya, Aamiin.
Terima kasih kepada Ibu Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansah, Ph, D.
selaku Dosen Ekonomi Manajerial kami yang telah memberikan tugas makalah ini.
kepada kami sebagai bahan pembelajaran sebelum memulai kegiatan belajar di
kelas.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini
sehinga dapat di selesaikan sebagaimana mestinya. Kami juga menyadari bahawa
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mohon kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang
akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Makassar, Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial 3
B. Teori Perusahaan 7
C. Sifat dan Fungsi Laba 11
D. Etika Bisnis 14
E. Kerangka Kerja Internasional Dari Ekonomi Manajerial 16
F. Ekonomi Manajerian dan Internet 16

BAB III PENUTUP


Kesimpulan iv
Daftar Pustaka v
Lampiran

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Balakang
Ekonomi manajerial (manajerial economic) adalah pengaplikasian dari teori
ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu
organisasi dapat mencapai tujuan dengan cara mencari cara terbaik yang paling
efisien.
Mengapa harus belajar ekonomi Manajerial ? Ekonomi manajerial penting
untuk dipelajari karena seorang manajer harus mampu membuat keputusan-
keputusan yang berkaitan dengan masalah masalah bisnis dan mampu mengkaji
permasalahan bisnis tersebut secara rasional. Tugas utama manajer adalah membuat
keputusan yang mampu meningkatkan performansi dari organisasikarena seorang
manajer harus mengambil keputusan dengan mengevaluasi kebijakan manajerial
masa lalu, apakah sudah sesuai atau perlu perbaikan. Kenapa perlu mengevaluasi?
Karena kebijakan yang diterapkan di masa lalu mungkin saja sudah tidak cocok
dengan keadaan pasar yang berubah-ubah.
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan
merupakan selisih total penerimaan perusahaan dengan biaya total. Ekonomi manajerial banyak
menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang
digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud ekonomi manajerial ?
2. Kenapa perlu ada perusahaan?
3. Kendala apa yang harus di dihadapi dalam menjalankan usaha atau
organisasi ?
4. Apa yang dimaksud dengan laba ?
5. Bagaimana etika bisnis dalam sebuah perusahaan?
6. Kenapa internet sangat berpengaruh bagi orang-orang ?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memahami ruang
lingkup ekonomi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL


1. Devinisi Ekomono Manajerial
Ekonomi manajerial (manajerial economic) adalah pengaplikasian
dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas
bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan dengan cara mencari cara
terbaik yang paling efisien.
Menurut Evan J. Douglas (995) Ekonomi manajerial adalah cabang
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip
metodologi ekonomi dalam proses pengambilan keputusan perusahaan atau
organisasi.
Menurut Dominic Salvatore (1996) Ekonomi Manajerial adalah
pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis
pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisas
dapat mencapai tujuan secara efisien.
Ekonomi manajerial menunjukkan studi yang bersifat interdisipliner
dan terpadu dalam kurikulum bisnis karena menandung elemen-elemen
akuntansi, pembelanjaan (financial management), pemasaran, statistik, dan
metode kuantitatif
Masalah keputusan manemen timbul dalam organisasi apa saja, pada
saat organsasi berusaha mencapai tujuannya dengan menghadapi berbagai
kendala, contoh sebuah perusahaan berusaha untuk memaksimumkan laba
tetapi dibatasi oleh keterbatasan input utama dan masalah-masalah hukum.
Tujuan dan kendala bisa bebeda dari satu kasus ke kasus lain, tetapi proses
dasar pengambilan keputusan tetap sama.

2. Keterkaitan Dengan Teori Ekonomi


Suatu organisasi dapat memecahkan masalah keputusan
manajemennya dengan menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu

3
keputusan. Teori ekonomi merujuk pada ekonomi mikro dan ekonomi
makro. Eknomi Mikro adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomi
secara individual sebagai unit pengambilan keputusan, seperti konsumen
individu, pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis, dalam sistem
perdagangan bebas. Ekonomi makro, adalah ilmu yang membahas tentang
output, pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi, dan harga secara total
atau agregat dalam perekonomian dilihat secara keseluruhan.

3. Keterkaitan Dengan Ilmu Keputusan


Ekonomi manajerial juga berhubungan dengan ilmu keputusan, yang
menggunakan perangkat matematika ekonomi dan ekonometrika untuk
mebentuk dan mengestimasi model keputusan untuk menentukan perilaku
optimal yaitu, bagaimana perusahaan mencapai tujuannya dengan cara yang
paling efisien. Matematika ekonomi dipergunakan untuk menggambarkan
dalam bentuk persamaan (memformalkan). Ekonometrika yaitu menerapkan
peralatan statistik terutama analisis regresi.
Sebagai contoh penerapannya, teori ekonomi mempostulatkan bahwa
jumlah yang di minta (Q) untuk suatu komoditas adalah fungsi atau
tergantung pada :
harga komoditi tersebut (P),
pendapatan konsumen (Y),
harga komoditi yang berhubungan (yaitu, komoditi subtitusi dan
komplementer) Pc dan Ps).
Diasumsikan bahwa selera tidak berubah, kita dapat menerapkan model
formal (model matematika), sdd :

Q = f ( P, Y, P,C PS )

Dengan mengumpulkan data Q,P, Y, PC dan PS untuk komoditi tertentu, kita


dapat mengestimasi hubungan empirisnya (ekonometrik). Hal ini dapat
memungkinkan perusahaan menentukan seberapa besar Q yang berubah

4
dengan adanya perubahan dalam P, Y, P,C PS , dan untuk meramal permintaan
di masa mendatang. Inforamasi ini penting bagi manajemen agar dapat
mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan laba dengan cara yang
paling efisien.
Jadi, “ekonomi manajerial” adalah splikasi teori ekonomi dan
perangkat ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal
pada masalah keputusan manajerial.

4. Keterkaitan Dengan Berbagai Area Fungsional Dari Ilmu Administrasi


Bisnis
Hubungan antara ekonomi manajerial dan area fungsional dari ilmu
administrasi bisnis (functional areas of business administration studies). Area
fungsional tersebut meliputi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen
sumber daya manusia atau personalia dan produksi. Disiplin ilmu ini
mempelajari lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi, dan dengan
demikian menyediakan latar belakang bagi pengambilan keputusan
manajerial. Jadi, ekonomi manajerial dapat dianggap sebagai pelajaran yang
ruang lingkupnya luas yang menggabungkan teori ekonomi, ilmu
pengambilan keputusan dan area fungsional dari ilmu administrasi bisnis; dan
membahas bagaimana hal tersebut berinteraksi satu sama lain pada saat
perusahaan berusaha untuk mencapai tujuannya dengan cara paling efisien.
Singkatnya, ekonomi manajerial bukan merupakan ilmu yang terdiri
dari banyak topik yang terpisah melainkan penggunaan teori ekonomi dan
perangkat ilmu manajemen untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan
dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien di dalam
lingkungan bisnis di mana perusahaan itu beroperasi.
Contoh kasus

5
Pengambilan Keputusan Dalam Bisnis dan Strategi Militer
Menurut William E. Peackock, mantan presiden dua perusahan di St. Louis
dan Asisten Sekretaris dari Angkatan Bersenjata, pengambilan keputusan
di dalam bisnis memiliki banyak persamaan dengan startegi militer.
Meskipun tindakan para manajer bisnis dibatasi oleh hukum dan peraturan
untuk mencegah praktek-praktek serta tujuan para manajer yang tidak jujur,
tentu saja, tidak akan benar-benar berarti menghilangkan persaingan,
terdapat banyak hal yang dapat dipelari dari para ahli strategi militer.
Peackock menunjukkan bahwa, sepanjang sejarah, berbagai konflik militer
telah menghasilkan sekumpulan prinsip dasar Darwinian yang merupakan
petunjuk yang baik sekali bagi para manajer bisnis untuk dapat bersaing di
pasar. Mengabaikan prinsip ini dapat menimbulkan perbedaan antara bisnis
yang sukses dan yang gagal.
Dalam bisnis sebagaimana halnya dalam perang, sangat penting
untuk memiliki tujuan yang jelas pada apa yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi dan menjelaskan tujuan ini kepada semua karyawannya.
Keuntungan dari suatu strategi pemasaran sederhana yang dapat dimengerti
oleh semua pekerja telah terbukti dengan suksesnya Mc.Donald. Baik
bisnis maupun perang juga membutuhkan pengembangan strategi untuk
menyerang. Menjadi agresif penting karena hanya sedikit persaingan yang
dimenangkan dengan bertindak pasif. Lebih jauh, baik bisnis maupun
perang membutuhkan kesatuan komando untuk menunjukkan tanggung
jawab secara jelas. Bahkan di perusahaan yang terdesentralisasi sekalipun
garis komando yang informalnya, selalu terdapat individu kunci yang harus
membuat berbagai keputusan penting. Akhirnya, dalam bisnis sebagaimana
halnya dalam peran. Elemen kejutan dan keamanannya (menyimpan
strategi sebagai rahasia) adalah penting. Sebagai contoh, Lee lacocca
mengejutkan persaiangan bisnis pada tahun 1964 dengan memperkenalkan
mustang yang sangat sukses. Lebih lanjut, mata-mata industri untuk
menemukan rencana atau teknologi terobosan yang baru dari persaingan
semakin lama semakin umum dilakukan.

6
Lebih dari yang telah dilakukan sebelumnya, pemimpin bisnis
sekarang harus belajar bagaimana mengampkan ide dan energy dari energi
karyawannya, mengendalikan perubahaan yang cepat dan dalam skala
besar, mengantisipasi kondisi bisnis pada lima hingga sepuluh tahun yang
akan datang, dan mengumpulkan keberanian untuk mengendalikan
perusahaan pada arah yang baru yang radikal bila diperlukan. Di atas
semuanya, perusahaan harus berfikir dan bertindak secara strategis dalam
dunia dengan persaingan globalnya yang semakin meningkat.

B. TEORI PERUSAHAAN
Teori ini merupakan teori yang paling penting, karena merupakan pusat dan
tema utama dari ekonomi manajerial.
1. Beberapa Alasan Adanya Perusahaan Dan Fungsinya
Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan
dan mengorganisir berbagai sumber daya yang bertujuan untuk memproduksi
barang dan/atau jasa untuk dijual. Meliputi perusahaan perorangan,
perusahaan persekutuan dan korporasi. Perusahaan ada karena akan menjadi
sangat tidak efisien dan mahal bagi pengusaha untuk masuk dan membuat
kontrak dengan pekerja dan para pemilik modal, tanah dan sumber daya lain
untuk setiap tahap produksi dan distribusi yang terpisah. Perusahaan ada
dalam rangka untuk menghemat biaya transaksi. Dengan menginternalisasi
berbagai transaksi (yaitu dengan menjalankan berbagai fungsi didalam
perusahaan), perusahaan juga menghemat pajak penjualan dan menghindari
kontrol harga dan peraturan pemerintah lain yang berlaku hanya untuk
transaksi antar perusahaan.
Sampai pada satu titik tertentu, perusahaan dapat mengatasi berbagai
kelemahan internal karena besarnya perusahaan atau skala disekonomis,
dengan mendirikan sejumlah divisi semi otonom (yaitu dengan
desentralisasi). Namun akhirnya, meningkatnya lalu lintas komunikasi yang

7
timbul, ditambah dengan semakin jauhnya jarak antara manajemen tingkat
atas dengan operasi pada setiap divisi, menimbulkan skala disekonomis yang
bisa membatasi pertumbuhan perusahaan. Lebih lanjut, perusahaan akan
mencapai titik dimana biaya untuk menyediakan pelayanan tambahan dari
dalam perusahaan melebihi biaya untuk membeli pelayanan ini dari
perusahaan lain. Fungsi dari perusahaan adalah untuk membeli sumber daya
atau input berupa tenaga kerja, modal dan bahan mentah untuk diubah
menjadi barang dan jasa untuk dijual.

2. Tujuan dan Nilai Perusahaan


Ekonomi manajerial mulai dengan mempostulatkan teori perusahaan,
untuk menganalisis pengambilan keputusan manajerial. awalnya teori
perusahaan didasarkan kepada asumsi bahwa maksud atau tujuan perusahaan
adalah memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek. Maupun jangka
panjang sangat penting, teori perusahaan (theory of the firm) sekarang
mempostulatkan bahwa maksud atau tujuan utama perusahaan adalah untuk
memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm). Di
cerminkan dari nilai sekarang dari semua keuntungan perusahaan yang
dihadapkan di masa depan. Kekayaan atau nilai perusahaan diberikan oleh
rumus, dimana PV adalah nilai sekarang dari laba perusahaan masa depan
yang dihadapkan, 𝜋1, ,𝜋2 ……… 𝜋3 menunjukkan laba yang diharapkan untuk
setiap tahun selama n tahun, dan r adalah tingkat diskon yang tepat untuk
menemukan nilai sekarang dari laba masa depan. Pengenalan dimensi waktu
pada persamaan berarti juga memungkinkan pertimbangan mengenai
ketidaksamaan, semakin tidak pasti aliran laba masa depan yang diharapkan,
semakin tinggi tingkat diskon yang akan dipergunakan perusahaan dan
karenanya semakin kecil nilai sekarang dari perusahaan. Karena laba adalah
sama dengan penerimaan total (TR) dikurangi biaya total (TC), dapat
dituliskan kembali sebagai :

(1-1)

8
TR tergantung kepada penjualan atau permintaan atas output
perusahaan dan keputusan penentuan harga oleh perusahaan. TC tergantung
pada teknologi produksi dan harga sumber daya. Hal ini merupakan tanggung
jawab utama bagian produksi dan personalia atau sumber daya manusia,
tingkat diskon (r) tergantung pada risiko yang diterima perusahaan dan biaya
peminjaman dana, hal ini merupakan tanggung jawab utama bagian
keuangan.
Persamaan 1-1 juga dapat dipergunakan untuk mengorganisir diskusi
mengenai bagaimana berbagai bagian di dalam perusahaan berinteraksi.
Bagian pemasaran dapat mengurangi biaya yang berhubungan dengan output
pada tingkat tertentu dengan mempromosikan peninggalan pada musim sepi,
manusia dapat mendorong penjualan melalui peningkatan kualitas dan
pengembangan produk baru. Akuntansi dapat menyediakan informasi tentang
penjualan dan biaya lebih tepat waktu. Semua aktivitas ini akan
meningkatkan efesiensi perusahaan dan mengurangi risiko, oleh karena itu
kemungkinann perusahaan untuk menurunkan tingkat diskon yang digunakan
untuk menentukan nilai sekarang dari laba masa depan yang diharapkan
(sehingga meningkatkan nilai perusahaaan).

3. Kendala-Kendala Dalam Operasi Peusahaan


Perusahaan menghadapi banyak kendala. Beberapa kendala itu timbul
dari terbatasnya ketersediaan input-input penting.
 Perusahaan tidak akan mampu menyewa pekerja ahli sebanyak yang
diinginkan.
 Tidak mampu memperoleh semua badan mentah tertentu sebanyak yang
diminta.
 Keterbatasan ruang pabrik atau gudang dan jumlah modal yang tersedia untuk
suatu proyek atau keperluan tertentu.
 Upah minimum
 Standar kesehatan dan keselamatan
 Standar emisi polusi

9
 Ketidak jujuran dalam melakukan praktek-praktek bisnis yang di atur oleh
pemerintah.
Dalam perusahaan perlu adanya pembicaraan optimisasi kendala
(constrained optimization) karena Kakayaan atau nilai perusahaan tergantung
pada kendala yang dihadapi. Kendala ini membatasi besarnya kemungkinan
atau kebebasan tindakan perusahaan dan membatasi nilai perusahaan, dengan
kendala ini, perusahaan berusaha memaksimumkan kekayaan atau nilai
perusahaan.

4. Keterbatasan Teori Perusahaan


teori perusahaan yang mempostulatkan bahwa maksud atau tujuan
perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan telah
dikritik karena terlalu sempit dan tidak realistis.teori perusahaan yang lebih
luas telah ditemukan dan yang paling menonjol adalah model yang
memposturkan bahwa tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan
penjualan, maksimisasi utilitas manajemen dan perilaku pemuasan.
Oliver Williamson dan yang lain telah memperkenalkan model maksimisasi
utilitas manajemen, yang memposturkan bahwa dengan datangnya
perusahaan modern yang berdampak pemisahan antara manajemen dan
kepemilikan, manajer lebih tertarik memakksimumkan kepuasan mereka,
yang diukur dengan kompensasi (gaji, tunjangan, opsi saham, dll.), jumlah
staf, tingkat kontrol terhadap perusahaan, kantor yang mewah dll, dari pada
memaksimumkan keuntungan perusahaan. Hal ini dinyatakan sebagai
masalah pemilik-pengelola. Dimana pengelola (manajer) lebih tertarik
untuk memaksimalkan keuntungannya dari pada memaksimumkan
keuntungan klien (pemilik). Masalah pemilik-pengelola ini dapat dipecahkan
dengan mengaitkan penghargaan bagi manajer dengan kinerja perusahaan
dalam hubungannya denga perusahaan lain dalam industri yang sama.
Manajer yang memaksimumkan keinginan pribadi mereka, dari pada laba
atau nilai perusahaan kemungkinan besar diganti, baik oleh pemegang saham
atau diambil alih oleh perusahaan lain.

10
Ada banyak teori perusahaan yang lebih luas yang menekankan beberapa
aspek yang relevan dari operasi perusahaan modrn, tetapi teori-teori tersebut
tidak memberikan alternatif yang memuaskan untuk teori perusahaan yang
dipostulatkan pada materi ini

C. SIFAT DAN FUNGSI DARI LABA


1. Laba Bisnis Versus Laba Ekonomi
Bagi masyarakat umum dan komunitas bisnis, laba atau laba bisnis
mengacu pada penerimaan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya
akuntansi perusahaan. Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benara
dikeluarkan dari perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang
dibutuhkan dalam produksi. Pengeluaran ini meliputi upah untuk menyewa
tenaga kerja, bunga untuk modal uang dipinjam, sewa tanah dan gedung, dan
penguluaran untuk bahan mentah. Namun bagi seorang ekonom sama dengan
penerimaan perusahaan dikurangi biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya
imlisit mengacu kepada nilai input yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk proses produksinya sendiri, biaya implisit meliputi hasil
yang dapat diperoleh perusahaan dari menginvestasikan modal dan
menyewakan lahan dan input lain milik perusahaan ke perusahaan lain.
Bila konsep laba bisnis dapat berguna untuk tujuan akuntansi dan
pajak, maka untuk mencapai keputusan investasi yang benar konsep
keuangan ekonomilah yang harus digunakan.
Contoh, suatu perusahaan melaporkan laba bisnis sebesar $30.000 selama
setahun, tetapi perusahaan dapat memperoleh hasil $35.000 bila memimpin
perusahaan lain dan $10.000 dengan meminjamkan modalnya ke perusahaan
lain yang menghadapi resiko yang sama. Untuk ekonom, perusahaan ini
sebenarnya mengalami kerugian ekonomi $15.000. meskipun perusahaan
tersebut tidak memiliki modal, dia masih tetap mengalama kerugian $5.000
per tahun jika melanjutkan operasi perusahaan dan menghasilkan keuntungan
bisnis $30.000 dibandingkan dengan bila bekerja untuk orang lain dengan
kapasitas yang sama dan memperoleh $35.000. jadi perusahaan harus

11
memutup perusahaannya dan mencari alternatif pekerjaan yang terbaik.
Dengan kata lain, konsep laba ekonomi dan bukan laba bisnis lah yang
penting untuk mengarahkan sumber daya ke berbagai sektor perekonomian
yang berbeda.
*laba = laba ekonomi
*biaya = jumlah biaya eksplisit dan implisit

2. Teori Laba (theories of profit)


Tingkat laba biasanya berbeda di antara perusahaan dalam industri yang sama
dan perbedaaannya semakin besar pada industri yang berbeda. Beberapa
berusaha untuk menjelaskan perbedaan ini seperti Perusahan dalam industri
baja, tekstil, dan jalan kereta api biasanya menhasilkan laba yang sangan
rendah, baik secara absolute maupun dalam hubungannya dalam laba
perusahaan farmasi, perlengkapan kantor dan industri teknologi tinggi yang
lain. Beberapa teori berusaha untuk menjelaskan perebedaan ini.
a. Teori Laba dalam Menghadapi Resiko (riks-bearning theories of profit)
Laba ekonomi dibutuhkan perushaan untuk masuk dan bertahan
di beberapa bidang, seperti eksplorasi minyak yang memiliki resiko di
atas rata-rata hasil yang diharapkan dari saham harus lebih tinggi dari
pada obligasi karena saham memiliki resiko yang lebih besar.
b. Teori Laba Karena Gesekan (Frictional Theory Profit)
Menekankan bahwa laba timbul sebagai hasil gesekan atau
gangguan dari keseimbangan jangka panjang . jadi, dalam jangka
panjang, dan keseimbangan persaingan sempurna, perusahaan cenderung
menghasilkan laba normal saja (yang telah disesuaikan dengan resiko)
atau laba (ekonomi) nol dari investasinya. Ketika laba diperoleh suatu
indistri dalam jangka pendek, lebih banyak perusahaan tertarik ke
industri tersebut dalam jangka panjang, dan hal ini cenderung
menyebabkan laba turun menjadi nol (yaitu menyebabkan perusahaan
hanya menghasilkan laba normal dari investasi) dengan kata lain, bila

12
kerugian terjadi, beberapa perusahaan akan meninggalkan industri. Hal
ini menyebabkan harga lebih tinggi dan menghilangkan kerugian.

c. Teori Laba Monopoli


Karena adanya halangan masuk ke industri perusahaan-perusaan
ini dapat terus mengahsilkan laba meskipun dalam jangaka panjang.
Kekuatan ekonomi dapat timbul karena perusahaan mempunyai dan
mengatur semua persediaan bahan mentah yang dibutuhkan untuk
memproduksi komoditi, berproduksi pada skala besar yang berekonomis,
mempunyai kepemilikan hak paten atau dari hambatan pemerintah yang
mencegah persaingan.

d. Teori Laba Inovasi


Teori laba enovasi mempositulatkan bahwa laba ekonomi adalah
ganjaran dari pengenalan inovasi yang berhasil.

e. Teori Laba Efisiensi Manajerial


Teori ini didasarkan pada pengamatan bahwa bila rata-rata
perusahaan cenderung hanya memperoleh hasil normal dari investasi
jangka panjang, perusahaan yang lebih efisien dan rata-rata perusahaan
tsb. akan memperoleh hasil dan laba ekonomi di atas normal. Laba sering
kali timbul dari kombinasi dari beberapa faktor, meliputi perbedaan
resiko, keseimbangan pasar, kekuatan monopoli, inovasi dan efisiensi
manajerial yang di atas rata-rata.

3. Fungsi Dari Laba


Laba adalah elemen yang sangat penting dalam suatu perekonomian
perdagangan bebas. Laba yang tinggi merupakan tanda bahwa konsumen
menginginkan output industri yang lebih banyak. Laba yang tinggi
memberikan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan output perusahaan
yang akan masuk ke industri dalam jangka panjang. Bagi perusahaan yang

13
efisiensinya di atas rata-rata laba merupakan ganjaran bagi efisiensi yang
lebih besar. Laba yang lebih rendah atau kerugian merupakan tanda bahwa
konsumen menginginkan komoditi lebih sedikit dan/atau metode produksi
tidak efisien. Untuk itu laba memberikan sinyal yang penting untuk realokasi
sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai cerminan perusahaan dalam
selera konsumen dan permintaan sepanjang waktu .

D. ETIKA BISNIS
Etika Bisnis (Business ethic) berusaha untuk melarang perilaku bisnis,
manajer perusahaan, dan pekerja yang seharusnya tidak dikerjakan. Aturan
adalah sumber tuntunan di luar hukum yang ditegakkan. Contoh, tidak menjual
produk yang terlarang, berbahaya, dan merusak konsumen. Namun karena sering
didasarkan pada nilai-nilai , sering kali tidak jelas apa itu tingkah laku yang etis
dan yang tidak, karena orang yang berbeda memiliki nilai yang berbeda. Contoh,
menjadi suami istri di luar perusahaan itu tidak mengapa, tetapi dalam
perusahaan yang sama seseorang tidak boleh bekerja jika keduanya memiliki
hubungan, salah-satu diantaranya harus keluar/ mengundurkan diri karena
dianggap tidak etis.
Contoh kasus

Laba dalam industry computer personal

Pada tahun 1976, Steven Jobs, pada saat itu berumur 20 tahun, berhenti
dari kuliah, dan dengan seorang temannya mengembangkan sebuah prototype
computer desktop. Dengan pendanaan dari investor independen, Apple
Computer menjolak dari $3 juta pada tahun 1977 menjadi lebih dari $1,9
miliyar pada tahun 1986, dengan laba lebih dari $150 juta. Sukses yang besar
dari Apple bukan berarti kerugian bagi para pesaing potensialnya, dan pada
tahun 1984 lebih dari 75 perusahaan telah memasuki pasar. Bahkan IBM yang
pada mulanya memilih tidak masuk pasar, tapi kemudian mencurahkan semua
tenaga di belakang pengembangan versi mereka untuk komputer personal

14
IMB PC. Akan tetapi karena peningkatan persaingan, banyak dari perusahaan
yang baru masuk lalu keluar dari pasar pada tahun 1980 sampai tahun 1985,
tetapi hanya 6,5 persen dari tahun 1986 sampai tahun 1990. Sejak tahun 1991,
para produsen PC terlibat dalam perang harga yang kejam di mana harga PC
jatuh hingga 20 sampai 40 persen pertahun, dan hal ini memotong marjin laba
lebih jauh. PC sekarang ini praktis menjadi suatu komoditi belaka, dan
karenanya, tidak lagi memberikan laba yang besar kepada pebuatannya seperti
pada waktu-waktu sebelumnya.
Pada tahun 1985, Jobs dikeluarkan setelah menjadi perebutan
kekuasaan yang keji oleh John Scully, direktur Apple pada saat itu. Setelah
mencoba kembali dengan komputer NeXT yang gagal pada tahun 1986, Jobs
yang berumur 43 tahun dipanggil kembali untuk memimpin Apple pada tahun
1997 setelah mengalami tahu-tahun kerugian dan pergantian CEO beberapa
kali. Jobs menghidupkan kembali Apple dengan menyederhanakan garis
produk yang membingungkan menjadi beberapa model dasar dan dengan
memperkenalkan iMac yang sukses pada tahun 1998 dan jajaran baru
komputer notebook pada tahun 1999.
Ini adalah contoh klasik dari sumber, fungsi, dan pentingnya laba
dalam perekonomian kita. Penghargaan yang besar untuk Jobs karena
mendirikan Apple bersumber dari kemampuan mengantisipasi,
mempromosikan, dan memuaskan tipe penting dari permintaan pasar secara
benar. Para pesaing, yang tertarik dengan laba besar yang akan diperoleh
secara cepat,kemudian mengikuti Jobs, dan oleh karena itu menyebabkan laba
di industri tersebut menurun tajam. Namun demikian, dalam prosesnya,
semakin banyak sumber daya masyarakat yang ditarik ke dalam industry
komputer, yang memasok konsumen dengan komputer personal yang
berkembang secara cepat dengan harga yang semakin rendah.

15
E. KERANGKA KERJA INTERNASIONAL DARI EKONOMI
MANAJERIAL
Banyak dari komoditi yang kita konsumsi sekarang ini berasal dari luar
negeri (di impor), saat ini terjadi pergerakan yang sangat cepat ke arah
globalisasi produksi, konsumsi dan persaingan. Maka, sangat penting untuk
memperkenalkan dimensi global dalam mempelajari ekonomi menajerial untuk
menggambarkan kenyataan ini.
Dalam memandang globalisasi aktivitas ekonomi (globalizatin of
economic activity) seperti itu, akan idak realistis untuk belajar ekonomi
manajerial dalam suatu ruang hampa internasional; seolah-olah Amerika serikat
tidak mengadapi persaingan yang serius dan semakin meningkat dari perusahaan
asing dan seperti perusahaan asing tidak mrngalami persaingan dari perusahaan
Amerika Serikat.

F. EKONOMI MANAJERIAL DAN INTERNET


Internet secara singkat “net” adalah kumpulan lebih dari 100.000
komputer seluruh dunia yang terhubung bersama dalam suatu layanan yang
sering disebut World Wide Web (WWW) . seluruh dunia secara cepat akan
menjadi kesatuan jalur informasi super cepat dengan internet.
Internet menjadi tempat terbaik untuk mulai mencari data atau informasi
tentang(topik) apaun, termasuk ekonomi manajerial. Di internet kita dapat
menemukan informasi tentang kecenderungan ekonomi makro seperti inflasi,
pertumbuhan, pengangguran, informasi ekonomi makro untuk sektor tertentu,
idustri, perusahaan dan banyak topik lainnya.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ekonomi manajerial (manajerial economic) adalah pengaplikasian dari
teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas
bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan dengan cara mencari cara
terbaik yang paling efisien.
Ekonomi manajerial juga berhubungan dengan ilmu keputusan, yang
menggunakan perangkat matematika ekonomi dan ekonometrika untuk
mebentuk dan mengestimasi model keputusan untuk menentukan perilaku
optimal yaitu, bagaimana perusahaan mencapai tujuannya dengan cara yang
paling efisien.

iv
B. DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick. Managerial Econimics dalam Perekonimian Global.


Terjemahan oleh Anitawati dan Natalia Santoso. Jakarta: Erlangga.

Soehartono. 2006. Ekonomi Manajerial. CV. Andi offset (ANDI): Surakarta.

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-mikro/manfaat-ekonomi-
manajerial

https://www.academia.edu/10105565/Makalah_Ekonomi_Manajerial

v
Lampiran
1. Ekonomi Manajerial sering dikatakan membantu mahasiswa bisnis untuk
menggabungkan ilmu yang diperoleh dari berbagai mata kuliah lain.
Bagaimana penggabungan ini dilakukan?
Jawaban : Di dalam materi Ekonomi manajerial mengandung elemen-elemen
akuntansi,pembelanjaan,pemasaran,statistik,dan metode kuantitatif. Ekonomi
manajerial juga berisikan teori ekonomi khususnya mikro ekonomi dimana
membahas tentang perilaku variable-variabel ekonomi individual.
Sebagian besar mahasiswa yang mengambil mata kuliah ekonomi manajerial
kemungkinan besar telah memiliki pengetahuan (dari mata kuliah lain) tentang
beberapa topik yang disajikan dan perangkat analisis yang dipergunakan dalam
ekonomi manajerial. Ekonomi manajerial bukanlah studi atas banyak topik
yang terpisah melainkan penggunaan teori ekonomi dan perangkat ilmu
manajemen untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan dapat mencapai
tujuannya dengan cara yang paling efesien di dalam lingkungan bisnis dimana
perusahaan itu beroperasi. Bila semua mahasiswa dalam mata kuliah ekonomi
manajerial telah mengambil mata kuliah teori ekonomi mikro dan ekonomi
makro, matematika ekonomi, dan ekonometri, serta area fungsional bisnis,
mata kuliah manajerial bias dikonsentrasikan dengan peran penggabungan dan
pembentukan dalam membahas proses pengambilan keputusan.

2. Mengapa perusahaan ada? Siapa yang diuntungkan dengan adanya


perusahaan?
Jawaban : Perusahaan ada karena memiliki tujuan untuk menghasilkan profit
yang maksimum akan tetapi itu hanya tujuan jangka pendek saja, untuk
menjaga agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan perusahaan memiliki
tujuan jangka panjang yaitu memaksimumkan nilai perusahaannya.
Memaksimumkan nilai ini artinya perusahaan ingin membuat namanya lebih
dikenal di seluruh dunia sehingga menarik banyak investor untuk melakukan
investasi keperusahaanya sehingga meningkatkan harga saham perusahaan
tersebut.

1
Yang diuntungkan dengan adanya perusahaan adalah para pemangku
kepentingan perusahaan (stake holder).

3. Apa dampak dari hal-hal berikut ini terhadap nilai perusahaan? (a) kampanye
iklan yang baru meningkatkan penjualan secara tajam. (b) pesaing baru masuk
ke pasar. (c) bagian baru mencapai terobosan teknologi yang mengurangi biaya
produksi. (d) perusahaan diminta memasang pelengkapan pengontrol polusi.
(e) Pekerja memutuskan untuk bersatu. (f) tingkat bunga meningkat. (g) tingkat
inflasi berubah.
Jawaban :
a) Dampak yang terjadi adalah akan meningkatkan permintaan produk,
sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimum. Namun,
SDM yang bekerja akan kewalahan dalam memproduksi barang dan jasa,
yang akhirnya mengakibatkan tak terpenuhinya permintaan pasar.
b) Dampaknya ialah berkurannya pelanggan. Hal ini disebabkan
memungkinkan adanya barang serupa yang diproduksi oleh pesaing,
sehingga muncul asumsi dalam membandingkan kualitas produk. Hal
tersebut yang membuat konsumen akan beralih ke produk yang baru bagi
mereka.
c) Teknologi informasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam
melakukan persaingan bisnis di era globalisasi, karena infrastuktur
teknologi informasi akan menurunkan biaya terkait dengan biaya
pemeliharaan, manajemen, operasional dan mendukung pencapaian
keunggulan kompetitif . Penggunaan system informasi dalam aktivitas nilai
memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan diferensiasi
untuk mencapai keunggulan kompetitif.
d) Perusahaan melakukan penambahan biaya eksternal akibat dari polusi pada
beban produksi sehingga tercapainya biaya total mencakup biaya sosial
yang digunakan sebagai dasar penetapan dari harga barang produk yang
tentunya setelah ditambah jumlah keuntungan yang diinginkan. Secara
otomatis akan ada dua kemungkinan yaitu semakin kecilnya tingkat

2
keuntungan atau harga barang akan bertambah jika perusahaan
menghendaki tingkat profitable yang sama, sehingga dengan kondisi ini
akan merangsang perusahaan untuk melakukan pengendalian dari polusi
tersebut agar biaya tetap dapat ditekan dan keutungan tetap bisa
dipertahankan dengan tidak merubah harga karena apabila perusahaan
merubah harga, maka kesulitan dalam menjual produk akan menjadi
kendala baru (perlu diingat harga merupaka unsur persaingan pokok dalam
pasar). Penekanan polusi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
tehnologi baru yang memiliki tingkat yang rendah dalam menghasilkan
polusi.
e) Adanya persatuan dari masing-masing elemen karyawan maka akan tercipta
keselarasan serta arahan perintah yang signifikan dalam satu tujuan, hal
tersebut akan mempermudah semua karyawan dalam mengerjakan tugasnya
masing-masing disebabkan komunikasi yang baik satu sama lain. Hal
tersebut juga akan memberikan dampak positif bagi perusahaan dalam
memproduksi barang dan jasa.
f) jika biaya tingkat suku bunga naik, perusahaan memiliki masalah dalam
hal membayar hutang, maka kelangsungan hidupnya dapat terancam. Dalam
hal ini, investor akan menuntut premi risiko lebih tinggi. Akibatnya, nilai
wajar akan jatuh lebih jauh. Suku bunga tinggi biasanya berjalan seiring
dengan ekonomi yang lamban. Mereka mencegah orang membeli barang
dan perusahaan dari investasi di peluang pertumbuhan. Akibatnya,
penjualan dan penurunan keuntungan, dan begitu juga harga saham.
g) Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata
uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun
jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang
enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang.
Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang
diperoleh dari tabungan masyarakat. Inflasi menyebabkan naiknya biaya
produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan
untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya

3
untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi,
usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada
pengusaha kecil).

4. Berkaitan dengan laba yang menjadi tujuan perusahaan adalah untuk


memperoleh laba ekonomi, yaitu diatas laba normal: Berapakah besarnya laba
normal ? Mengapa dalam jangka panjang setiap perusahaan yang ada didalam
persaingan sempurna hanya akan memperoleh laba sebesar laba normal
Jawab : Besarnya laba normal jumlah labanya yang tidak terlalu tinggi, tetapi
juga tidak terlalu rendah sehingga suatu usaha masih layak untuk tetap
dipertahankan (normal profit).
Dalam jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hanya
memperoleh laba normal. Hal ini terjadi karena pada pasar persaingan
sempurna tidak ada hambatan yang berarti bagi masuknya perusahaan akan
semakin mengecil. Semakin banyak perusahaan baru masuk kedalam suatu
industri, semakin besar kapasitas produksi, sehingga dalam jangka panjang
perusahaan hanya memperoleh laba normal.

5. Tunjukkan 3 teori laba dan jelaskan masing-masing dengan disertai contoh


produk atau perusahaan yang sesuai dengan teori tersebut !
Jawaban :
a. Teori Laba Monopoli
Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan
monopoli dapat membatasi output dan mengenakan harga tinggi , karena
faktor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten,
atau perlindungan impor, dapat mengembangkan posisi monopoli yang
memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk
periode waktu yang lebih Panjang.
Contoh : PT. KAI

4
b. Teori Laba Inovasi
Berkaitan dengan friksi. Dalam teori inovasi, laba yang diatas normal
dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian,
perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan
persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu,
perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus
Contoh : IBM, XEROX, Apple
c. Teori Laba Kompensasi
Menyatakan bahwa suatu perusahaan dapat mencapai laba di atas normal
apabila ia sangat berhasil melakukan efisiensi di berbagai bidang
termasuk memenuhi kebutuhan konsumennya, mempertahankan operasi
yang efisien, dan sebagainya.
Contoh : Steven Jobs, penemu Apple Computer Companiy, menjadai
jutawan hanya dalam beberapa tahun dengan memperkenalkan Apple
Conmputer di tahun 1977. Sistem paten di Amerika Serikat dirancang
untuk melindungi laba yang diperoleh seorang inovator yang berhasil
dalam rangka merangsang aliran inovasi.

5
1

Anda mungkin juga menyukai