Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

Ekonomi Manajerial

Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansah, Ph, D.

Struktur Pasar: Persaingan Sempurna, Monopoli, dan Persaingan


Monopolistik
Oligopoli dan Arsitektur Perusahaan

Kelompok 2
Anisa Nuratmi A021181004
Yunadyah Lis Salamah A021181301
Isti Meilianti Ayunanda A021181314
Dirga Saputra Taslam A021181347

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FEKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Makassar 2019

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiin
Alhamdulillahi Robbil’Alamiin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah
subhaanahu wa ta'aalaa, atas berkat, rahmat, dan karuania-Nya sehingga kami bisa
menyelesesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa pula Shalawat dan
salam senantiasa kita hantarkan kepada Baginda Nabiullah Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, yang kita nanti-nantikan syafa’at-Nya di yaumul qiyamah nantinya,
Aamiin.
Terima kasih kepada Ibu Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansah, Ph, D. selaku
Dosen Ekonomi Manajerial kami yang telah memberikan tugas makalah ini. kepada
kami sebagai bahan pembelajaran sebelum memulai kegiatan belajar di kelas.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehinga
dapat di selesaikan sebagaimana mestinya. Kami juga menyadari bahawa penulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Makassar, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. STRUKTUR PASAR DAN TINGKAT PERSAINGAN .................................. 3
B. PERSAINGAN SEMPURNA............................................................................ 3
C. PERSAINGAN DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL................................. 6
D. MONOPOLI....................................................................................................... 7
E. PERSAINGAN MONOPOLISTIK ................................................................. 12
F. OLIGOPOLI DAN KONSENTRASI PASAR Error! Bookmark not defined.
G. MODEL OLIGOPOLI..................................... Error! Bookmark not defined.
H. IMPLIKASI EFISIENSI OLIGOPOLI ........... Error! Bookmark not defined.
I. MODEL MAKSIMISAI PENJUALAN ......... Error! Bookmark not defined.
J . PERKEMBANGAN OLIGOPOLIS GLOBAL............................................... 23
K. ARSITEKTUR PERUSAHAAN YANG IDEAL ........................................... 27
L. PERUSAHAAN MAYA DAN PERUSAHAAN SALING TERKAIT .......... 31

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 36


KESUMPULAN ......................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 37

ii
BAB II

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran terhdap suatu barang
maupun jasa tertentu, dalam teori ekonomi hal itu telah memenuhi syarat untuk
dikatankan sebuah pasar, yang pada akhirnya dapat menetapkan harga kesimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang
mempertemukan antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual), maka akan
membentuk harga yang dipakati antara pembeli dan penjual.
Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah pasar yang tersedia semakin
bertambah dan berkembang siring dengan kian bertumbuhnya permintaan dan
penawaran serta campur tangna dari pemerintah. Dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti, pasar barang (barang konsumsi).
Aktifitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subjek
pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subjek tersebut masing-masing
mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.
selain struktur pasar juga sangat mempengeruhi baik pembentukah harga, penawaran
serta permintaan pasar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. apa saja jenis struktur pasar dan bagaimana tingkat persaingan?
2. Bagaimana pasar persaingan sempurna dalam sebuah pasar?
3. Bagaimana persaingan dalam perekonomian global?
4. Apa itu pasar monopoli?
5. Mengetahui arti penting dari pasar monopolistik!
6. Mengetahui sumber terjadinya oligopoli dan konsentrasi pasar!

1
7. Apa itu pasar model oligopoli dan jenis-jenisnya?
8. Mengetahui implikasi efisiensi oligopoli!
9. Mengetahui bagaimana model maksimisasi penjualan!
10. Bagaimana perkembangan oligopoli global?
11. Begaimana arsitektur perusahaan yang ideal?
12. Mengetahui apa itu perusahaan maya dan perusahaan yang saling berkaitan!

C. TUJUAN
Untuk mengetahui struktur pasar dan praktik-praktik penentuan harga.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRUKTUR PASAR DAN TINGAKAT PERSAINGAN


Pasar (market) terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial
suatu produk tertentu. Struktur Pasar (market structure) mengacu pada
lingkungan persaingan di mana penjual dan pembeli produk beraksi.
Biasanya pasar dibagi atas empat jenis :
1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competition) adalah bentuk organisasi
pasar di mana:
a. Terdapat banyak pembeli dan penjual suatu produk,
b. Produk bersifat homogen,
c. Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna,
d. Agen ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna tentang kondisi
pasar.
2. Monopoli (monopily) adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya ada satu
perusahaan yang menujual satu produk yang tidak memiliki subtitusi dekat
3. Persaingan Monopolistik (monopolistic competition) mengacu pada kasus
dimana terdapat banyak penjual produk yang terdiferensiasi dan perusahaan-
perusahaan cukup mudah keluar dan masuk dalam industri dalam jangka
panjang.
4. Oligopili (oligopoly) adalah kasus ketika sedikit penjual yang homogen atau
terdiferensiasi

Monopili, persaingan monopolistik, dan oligopoli sering disebut sebagai


persaingan tidak sempurna (imperfect competition).

B. PERSAINGAN SEMPURNA
a. Arti dan Nilai Penting Persaingan Sempurna
Masing-masing penjual dan pembeli terlalu kecil ukurannya dalam
hubungan dengan pasar. akibatnya, mereka tidak mampu memengaruhi

3
harga produk tersebut. perubahan jumlah output produk yang dihasilkan
suatu perusahaan tidak akan memberikan pengaruh yang jelas terhadap harga
pasar produk ini.
Produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan dalam persaigan
sempurna bersifat homogen, identik, atau terstandardisasi secara sempurna.
Dalam pasar persaingan sempurna, mobilitas sumber daya bisa terjadi secara
sempurna . perusahaan dapat keluar dan masuk dalam industri itu tanpa
banyak kesulitan. Artinya tidak terdapat paten.
Dalam pasar persaingan sempurna, konsumen, pemilik faktor produksi,
dan perusahaan dalam pasar memiliki penetahuan yang sempurna terhadap
tingak harga biaya-biaya serta peluang-peluang ekonomi secara umum saat
ini dan saat yang akan datang.
Sebenarnya persaingan sempurna tidak pernah benar-benar ada dalam
dunia nyata. Paling mirip adalah pasar modal.
b. Penetapan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
Harga sebuah produk ditentukan pada perpotongan antara kurva
permintaan pasar dan kurva penawaran pasar produk tersebut. kurva
permintaan pasar sebuah produk secara sederhana merupakan penjumlahan
horizontal kurva permintaan seluruh konusumen dalam pasar tersebut, kurva
penawaran pasar sebuah produk dapat diperoleh dengan cara serupa, yaitu
menjumlahkan secara horizontal kurva penawaran dari setiap produsen yang
menghasilkan produk tersebut.
Jika harga pasar suatu produk diturunkan oleh perpotongan kurva
permintaan dan penawaran pasar produk itu, perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna merupakan pengambil harga (price taker). Maksudnya,
perusahaan tersebut menrima harga dari produk apa adanya dan tidak
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga itu dengan cara mengubah
tingkat output dan penjualan produknya. Dalam Figur 8-1, D adalah kurva
permintaan pasar bagi produk itu dan S adalah kurva penawaran pasarnya.
Tingkat harga keseimbangan bagi produk tersebut adalah P = $45 dan
ditentukan pada titik E yang merupakan perpotonga D dan S. Pada tingkat

4
harga yang lebih tinggi dari pada harga keeimbangan , Misalnnya P = $55,
kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta (QS – QD = RN
= 100), dan harga produk tersebut akan turun. Seiring dengan penurunan P,
kuantitas produk yang diminta meningkat dan kualitas yang ditawarkan
menurun hingga mencapai harga keseimbangan P = $45, yaitu ketika
kuantitas yang diminta sama dengan yang ditawarkan (yaitu, QD = QS =
400). Sebaliknya pada tingkat harga yang lebih rendah dari pada harga
keseimbangan , QD > QS (misal, P = $35, QD – QS = JT = 100). Dan P akan
meningkat sehingga akan mencapai keseimbangan P = $45.
Harga dan kuantitas keseimbagan dapat ditentukan secara aljabar
dengan menempatkan fungsi permintaan padar sama dengan fungsi
penawaran pasar, kemudian mencari solusi untuk harga keseimbangannya,
dengan mensubtitusikan harga keseimbangan kedalam fungsi permintaan
atau fungsi penawaran dan mencari solusi untuk Q, maka kita akan
memperoleh kuantitas keseimbangan.
QD = 625 – 5P
QS = 175 + 5 P
QD = QS
625 – 5P = 175 + 5 P
450 = 10P
P = $45
Subtitusi P = $45 ke dalam fungsi permintaan dan penawaran untuk
mendapatkan Q
QD = 625- 5P = 625 – 5(45) = 400
QS = 175 = 5P = 175 + 5(45) = 400
P = MR
c. Analisi Jangka Pendek Perusahaan Persaingan Sempurna
Dalam jangka pendek, beberapa jenis input, bersifat tetap yang
menimbulakan biaya tetap, yaitu biaya yang harus ditanggung, terlepas dari
berproduksi atau tidaknnya perusahaan tersebut, maka dari itu, meskipun
dalam jangka pendek

5
C. PERSAINGAN DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL
Dalam bagian ini akan dibahas bagaimana persaingan internasional
memengaruhi harga dalam suatu negara.
a. Permintaan dan Penawaran Domestik, Impor, dan Harga
Perusahaan domestik yang ada di industri mengadapi persaingan yang
ketat dari luar negeri. Kebanyakan barang-barang biatan dalam negeri
bersaing dengan barang sejenis dari luar negeri di pasar luar negeri maupun
dalam negeri. Persaingan internasional mempengaruhi harga dan jumlah
yang dijual oleh perusahaan domestik. Karena dollar digunakan sebagai mata
uang internasional, Importir AS juga dapat melakukan pembayaran dalam
dollar. Dalam hal ini, eksportir asinglah yang akan menukar dollar menjadi
mata uang domestiknya. Yang jelas, mengekspor atau mengimpor sebuah
komoditas atau jasa, akan selalu diikuti dengan penukaran suatu mata uang
menjadi mata uang lainnya tergantung nilai tukar yang berlaku diantara
kedua mata uang.
b. Nilai Tukar Dollar dan Daya Saing Internasional Perusahaan-
Perusahaan AS
Pasar tempat ditukarnya sebuah mata uang dengan mata uang lainnya
disebut sebagai pasar valuta asing. Pasar Valuta Asing (foreign exchange
merket) bagi suatu mata uang misalnya dollar AS, terwudjud dan dibentuk
di berbagai lokasi (misal Indonesia, London, Tokyo) tempat dollar diperjual
belikan dalam mata uang negara lain. Tingkat di mana mata uang yang satu
ditukar dengan mata uang lainnya disebut nilai tukar (exchage rate).
Dalam sistem nilai tukar mengambang (flexible exchange rete) saperti
yang dianut AS, harga dollar dari euro (R) ditentukan (seperti halnya harga
kkomoditas lainnya dalam pasar persaingan sempurna) oleh perpotongan
antara kurva permintaan dan penawaran pasar euro.
Jika tidak terdapat campur tangan otoritas moneter nasional, pasar
valuta asing beroperasi seperti halnya padar persingan sempurna yang lain,
dimana harga dan kuantitas keseimbangan ditentukan pada perpotongan
kurva permintaan dan penawaran pasar valuta asing. Kadang-kadang otoritas

6
moneter berusaha memengeruhi nilai tukar dengan melakukan pembelian
atau penjualan terkoordinasi di atas suatu mata uang di pasar valuta asing.
D. MONOPOLI
a. Sumber Terjadinya Monopoli
Monopoli adalah sebuah bentuk organisasi pasar di mana hanya
terdapat sebuah perusahaan yang menjual sebuah produk, padahal produk
tersebut tidak memiliki substitusi yang dekat. Jadi, seorang monopolis
merupakan representasi pasar dan menghadapi kurva permintaan pasar yang
memiliki kemiringan negatif.
Ada 4 alasan munculnya monopoli yaitu
1) Perusahaan mungkin menguasai sepenuhnya persediaan bahan baku
yang dibutuhan untuk memproduksi barang
2) Perusahaan tersebut bisa jadi memiliki hak paten atau hak cipta yang
melarang perusahaaan lain menggunakan proses produksi tertentu
atau melarang menghasilkan produk yang sama.
3) Dalam industry tertentu bisa saja terjadi skala ekonomis (artinya,
kurva biaya rata-rata jangka panjangnya bisa menurun) jika jumlah
output yang dihasilkan cukup besar sehingga hanya terdapat satu
perusahaan yang memenuhi kebutuhan seluruh pasar. Perusahaan
demikian dikenal sebagai monopoli alamiah (natural monopoly).
4) Monopoli bisa terjadi akibat adanya hak monopoli pemerintah. Dalam
kasus ini, sebuah perusahaan didirikan sebagai penghasil atau
distributor tunggal sebuah barang atau jasa.

b. Penentuan harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar Monopoli


Karena seorang monnopolis adalah penjual tunggal sebuah produk
yang tidak memiliki substitusi dekat, ia menghadapi kurva permintaan pasar
atas produk itu yang memiliki kemiringan negative. Ini berarti bahwa
seorang monopolis dapat menjual lebih banyak unit produknya hanya
dengan menurunkan harga. Karena itu pendapatan marginalnya lebih kecil

7
daripada harga produk dan kurva pendapatan marginalnya berada di bawah
kurva permintaan yang dihadapinya. Hal ini ditunjukkan dalam figur 8-6.
Dalam Figur 8-6. D adalah kurva permintaan pasar yang dihadapi
oleh seorang monopolis, dan MR adalah kurva pendapatan marginalnya.
Untuk melihat mengapa kurva MR berada di bawah kurva D, perhatikan
bahwa seorang monopolis bisa menjual 100 unit produknya pada P = $15
(titik G pada kurva D), sehingga TR = $1.500. untuk menjual 200 unit, dia

harus menurunkan harga produknya menjadi P = $14 atas semua unti yang
dijualnya (titik H). sehingga TR = $2.800. perubahan dalam TR karena
perubahan output per unit atau MR adalah
∆𝑇𝑅 1300
𝑀𝑅 = = = $13
∆𝑄 100

(titik J, yang diletakkan berada di tengah antara 100 dan 200 unit
output pada kurva MR dalam Figur 8-6). Jadi, karena D memiliki
kemiringan negatif, kurva MR haruslah berada dibawahnya. Dari Firgur 8-
6 kita juga dapat melihat bahwa ketika kurva permintaan (D) berupa garis

8
lurus (linear), kemiringan absolut kurva MR selalu berada di tengah-tengah
antara kurva D dan sumbu harga.
Tingkat output paling menguntungkan dalam jangka pendek adalah
500 unit dan ditunjukkan oleh titk E dalam figur 8-6, ketika MR = MC. Pada
Q < 500, MR > MC dan laba total monopolis akan bertambah jika dia
meningkatkan outputnya. Sebaliknya, pada Q > 500, MC > MR dan laba
total monopolis akan bertambah jika dia mengurangi outputnya. Kemudian
tingkat harga paling tepat yang harus dijadikan patokan saat menjual
produknya, ditentukan oleh kurva D. P = $11 pada saat Q = 500. Karena
pada Q = 500, ATC = $8 (titik F dalam figur), monopolis tersebut
memperoleh laba per unit sebesar AF = $3 dan laba total sebesar AFBC =
$1.500 (daerah yang diarsir dalam figur). Tingkat output terbaik dalam
pasar monopolis dicapai saat P > MR karena kurva permintaan berada di
atas kurva pendapatan marginal.

c. Penentuan harga dan output Jangka Panjang dalam Pasar Monopoli


Dalam jangka panjang, semua input dan biaya produksi bersifat
variabel, dan seorang monopolis dapat menentukan skala pabrik yang
optimum untuk memproduksi tingkat output terbaik. Seperti halnya dalam
kasus persaingan sempurna, tingkat output terbaik bagi seorang monopolis
ditentukan saat P = LMC, dan skala pabrik yang optimum adalah pada saat
kurva SATC bersinggungan dengan kurva LAC pada tingkat output
terbaiknya.

9
Figur 8-7 memperlihatkan bahwa tingkat output terbaik bagi
monopolis tersebut dalam jangka panjang adalah 700 unit dan ditunjukkan
oleh titik E’, ketika P = LMC. Pada Q = 700, pada P = $9 (titik A’ pada
kurva D). monopolis tersebut memiliki waktu dalam jangka panjang untuk
membangun skala pabrik yang optimum yang ditunjukkan oleh kurva
SATC yang berpotongan dengan kurva LAC pada Q = 700 (titik F’ pada
figur 8-7). Dengan mengoperasikan skala pabrik yang optimum pada F’
pada tingkat output terbaik Q = 700, monopolis memiliki SATC = LAC =
$5 (titik F’). jadi monopolis memperoleh laba jangka panjang per unit
sebesar A’F’ = $4 dan laba total sebesar A’F’B’C’ = $2.800 (dibanding

$1500 dalam jangka pendek). Karena adanya halangan bagi perusahaan


baru untuk masuk, monopolis tersebut akan menikmati laba ini dalam
jangka panjang selama kurva permintaan dan juga kurva biaya yang
dihadapinya tidak berubah.
d. Perbandingan Monopoli dengan Persaingan Sempurna
Ketika industri persaingan sempurna dalam keadaan keseimbangan
jangka panjang, setiap perusahaan berproduksi pada titik terendah kurva
LAC-nya dan menentukan harga yang sama dengan titik terendah LAC,
sehingga setiap perusahaan memperoleh laba ekonomis nol. Sebaliknya
dalam pasar monopoli, produksi tidak akan terjadi pada titik terendah LAC,

10
dan karena perusahaan baru tidak dapat masuk ke dalam pasar, monopolis
tersebut juga akan memperoleh laba dalam jangka panjang.
Persaingan sempurna lebih efisien dibanding monopoli hanya jika
titik terendah pada kurva LAC terjadi pada tingkat output yang sangat kecil
dibanding keseluruhan permintaan pasar sehingga banyak perusahaan dapat
beroperasi dan hanya jika produknya bersifat homogen sehingga persaingan
sempurna bisa terjadi.
Jika kita mengambil jarak terhadap kemajuan teknologi dan
mengasumsikan bahwa teknologi yang digunakan untuk berproduksi dapat
beroperasi secara efisien, maka kita dapat membuktikan bahwa pasar
persaingan sempurna lebih baik ketimbang monopoli, dilihat dari sudut
pandang masyarakat secara keseluruhan. Hal ini bisa ditunjukkan dengan

bantuan figure 8-8.

Dalam figur 8-8, kita mengasumsikan bahwa kurva LMC bersifat


konstan dan sama dengan LAC dari pasar persaingan sempurna dan
perusahaan monopoli. Dalam pasar persaingan sempurna, kurva LAC =
LMC, merepresentasikan kurva penawaran pasar. Harga keseimbangan

11
sebesar $6 dan kuantitas keseimbangan sebanyak 1000 unit ditentukan pada
titik E, ketika kurva D dan kurva LMC (penawaran pasar jangka panjang)
dalam pasar persaingan sempurna berpotongan. Semua perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna, secara bersama sama menghasilkan 1000 unit
produk pada P = $6 dan mencapai titik impas. Konsumen secara
keseluruhan membayar EJON = $6000 untuk 1000 unit produk tersebut.
Sebenarnya mereka bersedia membayar EJOG = $11000 (luas total daerah
di bawah kurva D sampai dengan titik E), jika produk tersebut dijual hanya
1 unit secara satu-demi-satu dan jika pedagang menjual setiap unit pada
harga tertinggi. Perbedaan antara apa yang bersedia dibayar oleh konsumen
untuk 1000 unit produk itu (yaitu, EJOG = $11000) dan apa yang
sebenarnya dibayar oleh konsumen (yaitu, EJON = $6000) disebut surplus
konsumen (consumers surplus). Dalam kasus ini surplus konsumen adalah
ENG = $5000.

E. PERSAINGAN MONOPOLISTIK
a. Arti dan Nilai Penting Persaingan Monopolistik
Persaingan monopolistik adalah campuran antara persaingan dan
monopoli. Unsur persaingan berasal dari kenyataan bahwa dalam pasar
persaingan monopolistik, terdapat banyak penjual produk yang
terdiferensiasi, dan masing-masing terlalu kecil untuk memengaruhi yang
lain. Unsur monopoli timbul dari produk yang terdiferensiasi. Namun,
kekuatan monopoli yang dihasilkan sangatlah terbatas, karena tersedia
banyak produk substitusi yang dekat. Dengan demikian, jika penjual salah
satu merek aspirin meningkatkan harganya sedikit saja, penjualannya akan
merosot tajam.
Karena dalam persaingan monopolistik setiap perusahaan menjual
produk yang agak berbeda, kita tidak bisa menurunkan kurva permintaan
dan penawaran pasar atas produk itu sebagaimana dalam pasar persaingan
sempurna. Kita juga tidak memiliki satu tingkat harga keseimbangan atas
produk tersebut, tetapi yang kita miliki adalah sekumpulan tingkat harga.

12
Tidak seperti perusahaan persaingan sempurna, perusahaan
pesaingan monopolistik bisa menentukan karakteristik produk dan beban
penjualan yang akan dikeluarkan, sebagaimana perusahaan monopolistik
dapat menentukan harga dan kuantitas produk tersebut.

b. Penentuan harga dan output Jangka Pendek dalam pasar Persaingan


Monopolistik
Tingkat output terbaik dari perusahaan monopilistik dalam jangka
pendek dicapai ketika pendapatan marginal sama dengan biaya marginal,
sepanjang harga (yang ditentukan pada kurva permintaan) melebihi biaya
variabel rata-rata. Hal ini ditunjukkan dalam figur 8-9.

Figur 8-9 menunjukkan bahwa tingkat output terbaik dalam jangka


pendek dari perusahaan monopolistik yang tipikal atau mewakili adalah 6
unit dan ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q < 6, MR > MC,
dan laba total perusahaan bisa diperbesar dengan meningkatkan output.
Pada Q > 6, MC > MR, dan laba total perusahaan meningkat dengan
pengurangan output. Untuk bisa menjual pada tingkat output terbaik (yaitu
6 unit), perusahaan membebankan harga sebesar 9 per unit (titik A pada
kurva D), karena pada Q = 6, ATC = $7 (titik F dalam figur), maka
perusahaan persaingan monopolistik ini memperoleh laba per unit sebesar

13
AF = $2 dan laba total sebesar AFBC = $12 (daerah yang diarsir dalam
figur). Perusahaan persaingan monopolistik bisa memperoleh laba,
mencapai titik impas, atau justru merugi dalam jangka pendek.

c. Penentuan harga dan Output Jangka Panjang dalam pasar Persaingan


Monopolistik
Dalam jangka panjang, semua perusahaan persaingan monopolistik
hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada bagian kurva LAC yang
memiliki kemiringan negatif. Hal ini ditunjukkan dalam figur 8-10.
Dalam figur 8-10. D’ adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan yang tipikal atau mewakili pasar persaingan monopolistik
dalam jangka panjang. Kurva permintaan D’ lebih rendah dan elastisitas
harganya lebih tinggi dibandingkan kurva D yang dihadapi oleh perusahaan
dalam jangka pendek. Artinya, semakin banyak perusahaan memasuki
pasar persaingan monopolisitk dalam jangka panjang (yang tertarik oleh
laba yang bisa diperoleh), setiap perusahaan persaingan monopolistik akan
memperoleh pangsa pasar yang semakin kecil dan menghadapi kurva
permintaan yang semakin tinggi tingkat elastisitas harganya, karena
semakin banyak produk saingan yang tersedia dalam jangka panjang. Titik
D’ bersinggungan dengan kurva LAC dan SATC’ di titik A’, yaitu tingkat
output ketika MR’ = LMC = SMC’ (titik E’ dalam figur). Dengan

14
demikian, perusahaan dalam persaingan monopilistik menjual 4 unit
produk tersebut pada tingkat 6 per unit dan mencapai titik impas dalam
jangka panjang. Pada tingkat harga lainnya, perusahaan tersebut akan
mengalami kerugian dalam jangka panjang dan dengan jumlah perusahaan
yang berbeda, tidak akan tercapai titik impas.

d. Variasi Produk dan Beban Penjualan dalam Pasar Persaingan


Monopolistik
Dalam pasar persaingan monopolisitk, sebuah perusahaan dapat
menigkatkan pengeluarannya untuk meningkatkan variasi produk dan
usaha penjualan, agar dapat meningkatkan permintaan atas produknya dan
membuat produknya menjadi lebih tidak elastisitas terhadap perubahan
harga.
Variasi Produk mengacu pada perubahan dalam beberapa ciri
produk yang dilakukan oleh perusahaan persaingan monopolisitk untuk
menjadikan produknya lebih menarik bagi konsumen. Beban penjualan
adalah semua beban yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mengiklankan produk, meningkatkan armada penjualannya, memperbaiki
pelayanan, dan sebagainya.
Variasi produk dan beban penjualan bisa meningkatkan penjualan
dan laba perusahaan, tetapi juga mengakibatkan tambahan biaya dan
masalah hukum. Sebuah perusahaan harus mengeluarkan lebih banyak
uang untuk variasi produk dan usaha penjualan selama MR yang diperoleh
akibat biaya ekstra ini melebihi MC, hingga akhirnya MR = MC. Meskipun
dengan mengeluarkan lebih banyak uang untuk variasi produk dan usaha
penjualan perusahaan bisa meningkatkan laba dalam jangka pendek,
perusahaan persaingan monopolistik akan mencapai titk impas dalam
jangka panjang, karena hal serupa akan dilakukan oleh perusuhaan lain dan
karena masuknya perusahaan – perusahaan baru.

15
BAB 9

A. OLIGOPOLI DAN KONSENTRASI PASAR


a. Oligopoli: Arti dan Sumbernya
Oligopoli dapat diartikan sebagai suatu bentuk organisasi pasar di
mana penjual atas sebuah produk yang homogen atau terdifirensiasi
jumlahnya sedikit. Jika hanya terdapat dua penjual, maka yang terjadi
adalah duopoli. Jika produknya homogen, kita mendapati oligopoli murni.
Jika produknya terdiferensiasi, kita memiliki oligopoli terdiferensiasi.
Meskipun ada kemungkinan untuk masuk ke dalam industri yang
oligopolistik, tidaklah mudah melakukannya.
Oligopoli adalah bentuk organisasi pasar yang paling banyak terjadi
dalam sektor manufaktur di suatu negara industri. Oligopoli juga terjadi
ketika biaya transportasi membatasi daerah pemasaran. Dalam pasar
oligopolistik penjual produk yang homogen atau terdiferensiasi jumlahnya
sedikit, tindakan setiap perusahaan akan memengaruhi perusahaan lain
dalam industri tersebut dan sebaliknya. Selain itu, karena persaingan harga
bisa berakibat pada perang harga yang saling mematikan, oligopolis
biasanya lebih memilih untuk bersaing dalam hal diferensiasi produk, iklan,
dan pemberian layanan. Hal ini dikenal sebagai persaingan nonharga.
Ciri istimewa oligopoli adalah saling ketergantungan atau
persaingan antara berbagai perusahaan dalam industri. Ini merupakan
akibat alamiah karena sedikitnya jumlah perusahaan. Karena seorang
oligopolis tahu bahwa tindakannya akan berdampak signifikan terhadap
oligopolis lain dalam industri, setiap oligopolis harus mempertimbangkan
reaksi yang mungkin diberikan oleh pesaingnya dalam memutuskan
kebijakan penentuan harganya, tingkat diferensiasi produk yang hendak
dipasarkan, tingkat pemasangan iklan yang akan dilaksanakan, jumlah
layanan yang akan diberikan, dan lainnya. Karena para pesaing bisa
memberikan reaksi dengan cara beragam. Kita tidak bisa memiliki suatu
model oligopoli tunggal tetapi banyak model masing masing model
berdasarkan pada jenis reaksi yan diberikan oleh pesaing terhadap tindakan

16
perusahaan yang pertama. Karena saling ketergantungan ini, pengambilan
keputusan manajerial lebih rumit dalam pasar oligopoli dibandingkan
bentuk struktur pasar lainnya.
Sumber terjadinya oligopoli yaitu:

1. suatu komofitas atau memanfaatkan suatu proses produksi tertentu


2. Perusahaan yang sudah berdiri mungkin memiliki pelanggan setia
karena kualitas produk dan layanannya
3. Beberapa perusahaan bisa jadi memiliki atau menguasai seluruh
penawaran bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk
4. Pemerintah bisa jadi memberikan hak monopoli hanya kepada beberapa
perusajaan untuk beroperasi dalam pasar.
Jika masuknya perusahaan baru ke dalam pasar tidak dibatasi,
industri tersebut tidak akan bersifat oligopolistik dalam jangka panjang.
Hambatan lainnya berupa penentuan harga limit yang merupakan
perusahaan yang ada mengenakan harga yang cukup rendah untuk
menghalangi perusahaan baru masuk ke dalam industri.
b. Rasio Konsentrasi, Indeks Herfindahl, dan Constestable Market
Tingkat dominasi beberapa perusahaan besar dalam suatu industri
diukur dengan rasio konsentrasi. Rasio ini mengukur presentase penjualan
total yang dilakukan okeh 4,8 atau 12 perusahaan terbesar terhadap total
penjualan dalam industri. Suatu industri yang memiliki 4 perusahaan
dengan nilai rasio konsentrasi hampir 100 merupakan industri yang
oligopolistik, dan industri yang rasionya lebih tinggi dari 50 atau 60 persen
juga bisa dikatakan oligopolistik. Rasio konsentrasi 4 perusahaan untuk
kebanyakan industri manufaktur.
Metode lain untuk mengukur tingkat konsentrasi dalam sebuah
industri adalah indeks herfindahl. Indeks ini dihitung dengan
menjumlahkan kuadrat pangsa pasar semua perusahaan dalam pasar.
Semakin tinggi indeks Herfindahl, semakin besar tingkat konsentrasi dalam
industri. Indeks herfindahl menggunakan informasi pada semua

17
perusahaan dalam industri. Indeks herfindahl secara tepat memberikan
bobot yang lebih besar kepada perusahaan besar dibanding perusahaan
kecil dalam industri.
Menurut teori pasar yang dapat diperebutkan, meskipun dalam
sebuah industri hanya terdapat satu perusahaan atau sedikit perusahaan,
industri tersebut akan tetap beroperasi seperti pasar persaingan sempurna
jika usaha untuk masuk ke dalam pasar benar benar bebas. Ketika
memasuki suatu industri benar benar bebas dan keluar dari industri tersebut
benar-benar tidak menelan biaya, pasar itu adalah pasar yang dapat di
perebutkan. Dengan demikian, perusahaan akan beroperasi seperti
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dan menjual tingkat harga
yang hanya menutup biaya rata ratanya.

B. MODEL OLIGOPOLI
a. Model Cournobt
Asumsi perilaku dasar yang ada pada model cournot ada pada setiap
perusahaan , pada saat berusaha memaksimumkan laba, menganggap bahwa
duopolis yang lain menghasilkan output uang konstan pada level tertentu.
Akibatnya adalah siklus perpindahan dan tindakan balasan oleh duopolis
tersebut sampai maisng masing penjual sepertiga dari total output industri
(jika industri tersebut dikelola dalam keadaan persaingan sempurna.

18
b. Model Kurva Permintaan Terpatah
Model ini dikemukakan oleh Paul Sweezy pada tahun 1939. Sweezy
merumuskan bahwa jika seorang oligopolis menaikkan harga produknya,
dia akan kehilangan hampir seluruh pelanggannya karena perusahaan lain
dalam industri tidak akan ikut menaikkan harga. Sebaliknya, seorang
oligopolis tidak dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan menurunkan
harga karena pesaingnya akan dengan cepat melakukan hal yang sama.
Sebagai akibatnya, menurut sweezy, para oligopolis menghadapi kurva
permintaan yang memiliki patahan pada tingkat harga yang berlaku dengan
sangat elastis terhadap perubahan harga jika harga dinaikkan, tetapi sangat
tidak elastis jika harganya diturunkan.
Dalam model ini, para oligopolis menyadari kesalingtergantungan
mereka, tetapi bertindak tanpa adanya persekongkolan untuk
mempertahankan tingkat harga yang mereka kenakan, meskipun faktor
biaya dan permintaan yang mereka hadapi berubah.

Ketika model kurva terpatah diperkenalkan 60 tahun lalu, dua kritik


serius muncul atas model tersebut. Pertama, Stigler tidak menemukan
adanya bukti bahwa oligopolis akan segera mengikuti aksi pemotongan
harga tetapi menghindari kenaikan harga, sehingga secara serius
mempertanyakan keberadaan patahan dalam kurva tersebut. Dengan

19
demikian, model tersebut hanya bisa diaplikasikan dalam sebuah industri
yang masih baru dan hanya dalam jangka pendek, yaitu ketika perusahaan
tidak memiliki ide yang jelas tentang bagaimana reaksi pesaing terhadap
perubahan harga. Kritik lebih serius lagi adalah bahwa meskipun model
kurva terpatwh bisa membenarkan adanya harga yang sulit berubah, tetapi
tidak berhasil menjelaskan atau meramalkan pada tingkat harga berapa
patahan tersebut akan terjadi.

c. Kesepakatan Kartel
Kolusi dapat bersifat jelas atau eksplisit, yaitu dalam kartel terpusat atau
kartel yang berbagi pasar, atau bersifat tidak jelas atau implisit, yaitu dalam
kartel terpusat atau kartel yang berbagi pasar, atau bersifat tidak jelas atau
implisit yaitu dalam model kepemimpinan harga. Terdapat dua jenis kartel:
kartel terpusat dan kartel yang berbagi pasar. Kartel yang berbagi pasar
memberikan setiap anggotanya hak eksklusif untuk beroperasi pada daerah
geografis tertentu. Kartel terpusat merupakan perjanjian resmi antara
berbagai produsen oligopolistik dari suatu produk untuk menentukan harga
monopoli, mengalokasikan output masing masing anggotanya dan
menentukan bagaimana laba dibagikan. Kartel jenis ini di upayakan oleh
organisasi negara-negara pengekspor minyak.

d. Kepemimpinan Harga
Dengan kepemimpinan harga, perusahaan yang diakui sebagai
pemimpin harga melaksanakan perubahan harga dan kemudian perusahaan
lainnya dalam industri dengan cepat mengikuti. Pemimpin harga biasanya
adalah perusahaan hang paling besar dan dominan dalam industri. Bisa juga
merupakan perusahaan yang paling rendah biayanya atau perusahaan
lainnya (disebut perusahaan barometrik) yang diakui sebagai pengamat
atau barometer pasar yang paling tepat untuk mengetahui perubahan dalam

20
permintaan industri dan kondisi biaya, yang menuntut dilakukannya
perubahan harga. Perubahan harga uang teratur kemudian dilakukan oleh
perusahaan lain dalam industri tersebut mengikuti pemimpin harga. Dalam
model kepemimpinan harga oleh perusahaan yang dominan, perusahaan
dominan itu menentukan harga yang memaksimumkan laba totalnya,
sehingga memungkinkan perusahaan lainnya dalam indsutri untuk menjual
sebanyak yang mereka inginkan pada tingkat harga yang ditetapkan
tersebut, dan kemudian perusahaan pemimpin mengisi kekurangan
penawaran dalam pasar. Jadi perusahaan pengikut bertindak sebagai pesaing
sempurna atau price taker, dan perusahaan yang dominan bertindak sebagai
pemasok produk yang sifatnya residual monopolistik.

C. IMPLIKASI EFISIENSI OLIGOPOLI


Dalam jangka pendek, seorang oligopolis, seperti juta sebuah perusahaan
dalam setiap bentuk organisasi pasar bisa memperoleh laba, mencapai titik
impas, atau mengalami kerugian. Meskipun merugi, seorang oligopolis tetap
lebih baik berproduksi dalam jangka pendek sepanjang P > AVC. Dalam
jangka panjang, perusahaan yang oligopolistik ini akan meninggalkan industri

21
kecuali jika dia mampu memperoleh laba dengan mengatur skala pabrik
optimum untuk menghasilkan tingkat output jangka panjang paling
menguntungkan diharapkan akan terjadi. Namun demikian, karena adanya
ketidakpastian yang biasanya melingkupi industri oligopolistik, untuk
menentukan tingkat output dan skala pabrik terbaik dalam jangka panjang
menjadi lebih sulit.
Dalam jangka panjang, oligopoli bisa menimbulkan akibat-akibat yang
buruk, yaitu

1. Seperti halnya dalam monopoli, harga biasanya terjadi diatas LAC


sehingga laba dalam pasar oligopolistik bisa tetap ada dalam jangka
panjang karena adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar
2. Oligopolis biasanya tidak berproduksi pada titik terendah kurva LAC
mereka, tidak seperti perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
3. Karena kurva permintaan uang dihadapi oligopolis memiliki
kemiringan yang negatif , P > LMC pada tingkat output terbaiknya,
sehingga dengan demikian terdapat alokasi sumber daya ekonomi yang
tidak efisien pada perusahaan dalam industri oligopolistik
4. Ketika para oligopolis memproduksi barang yang terdiferensiasi
mungkin akan terlalu banyak uang dihabiskan untuk pembuatan iklan
dan perubahan model.

D. MODEL MAKSIMISASI PENJUALAN


Pada pembahasan tentang struktur pasar dalam bab ini dan sebelumnya,
kita telah mengasumsikan bahwa suatu perusahaan berusaha memaksimumkan
laba atau nilai perusahaan. Asumsi ini mendapat kritik karena terlalu sempit
dan tidak realistis. Sebagai penggantinya, teori perusahaan yang lebih luas
telah ditawarkan. Yang paling terkenal adalah model maksimisasi penjualan
yang diperkenalkan oleh William Baumol, yang merumuskan bahwa manajer
perusahaan modern berusaha memaksimumkan penjualan setelah tingkat
pengembalian yang cukup telah diperoleh untuk memuaskan para pemegang
saham Baumol menjelaskan bahwa semua perusahaan yang besar lebih merasa

22
aman, lebih mampu memperoleh harga yang murah atas pembelian input, dan
mampu mendapatkan pinjaman yang lebih rendah bunganya, serta bisa
memiliki citra yang lebih baik bagi konsumen, pegawai, dan pemasoknya.
Dalam Figur 9-5, TR adalah pendapatan total, TC adalah biaya total, dan t
adalah laba total perusahaan. t TR- TC dan mencapai maksimum pada nilai $90
ketika Q = 40 unit, dan selisih positif antara TR dan TC mencapai nilai terbesar
(yaitu, ketika kurva TR dan TC sejajar). Di sisi lain, TR mencapai titik
maksimum pada nilai $250 ketika Q 50, yaitu pada saat kemiringan kurva TR
atau MR adalah nol dan t = $70 (lihat figur). Jika perusahaan harus memperoleh
laba sedikitnya $70 untuk memenuhi batas minimum laba, perusahaan harus
memproduksi 50 unit output dan memaksimumkan TR pada nilai $250 dan t =
batas laba yang ditentukan untuk perusahaan sama dengan atau lebih kecil dari
$70. Hal ini akan tetap benar sepanjang batas laba yang ditentukan untuk
perusahaan sama dengan atau lebih kecil $70. Namun demikian, jika batas laba
minimumnya antara $70 dan $90, maka batasan laba tersebut akan mengikat.
Misalnya, untuk memperoleh laba paling sedikit $80, perusahaan harus
menghasilkan output sekitar 47,50 unit. Akhirnya, jika batas laba minimum
lebih tinggi dari $90, satu-satunya yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah
memproduksi output pada Q 40 dan memaksimumkan t pada nilai $90 dengan
TR $240.
Meskipun teori perusahaan alternatif yang lebih luas ini menekankan
aspek yang relevan dengan cara kerja perusahaan modern, teori ini tidak
memberikan alternatif yang memuaskan atas teori perusahaan yang
dirumuskan dalam Subbab 1-2. Karena sesungguhnya, persaingan ketat yang
terjadi saat ini di antara berbagai pasar produk dan sumber daya selain juga
persaingan dalam hal bakat manajerial dan kewirausahaan, memaksa manajer
untuk secara khusus memerhatikan laba-karena jika tidak perusahaan akan
bangkrut atau mereka akan diganti perusahaan lain.
E. PERKEMBANGAN OLIGOPOLIS GLOBAL
Selama dekade terakhir, kecenderungan bagi lahirnya oligopolis global
semakin cepat karena perusahaan-perusahaan terbesar dunia semakin

23
bertambah besar akibat pertumbuhan internal dan akibat merger. Memang,
semakin banyak industri dan sektor yang tidak bisa menghindari tekanan untuk
menjadi salah satu pemain global terbesar. Perusahaan tidak lagi puas
memegang predikat sebagai perusahaan terbesar atau terbesar kedua nasional
saja dalam sektor mereka. Semakin banyak perusahaan yang beroperasi dengan
suatu keyakinan bahwa keberadaan mereka hanya bisa dipertahankan jika
mereka menjadi satu dari sejumlah kecil perusahaan dunia atau oligopolis
global dalam sektor mereka. Banyak perusahaan yang lebih kecil
melaksanakan merger dengan yang lebih besar, dengan suatu keyakinan bahwa
mereka hanya punya dua pilihan. Yaitu mereka harus tumbuh besar atau
mereka menjadi korban kompetisi global yang meningkat dengan tajam.
Dorongan yang kuat menuju globalisasi terjadi karena revolusi dalam
telekomunikasi dan transportasi, terjadinya globalisasi dalam selera konsumen,
dan berkurangnya hambatan perdagangan dan investasi internasional.
Sektor di mana perusahaan terbesar mengalami pertumbuhan paling pesat
selama dekade terakhir adalah perbankan internasional. Dari tahun 1966
hingga 2001, total simpanan 10 bank terbesar dunia tumbuh dari $87 miliar
menjadi lebih dari $7.000 miliar. Bahkan setelah memperhitungkan empat kali
lipat kenaikan harga-harga selama periode itu serta perubahan nilai tukar
(untuk mengonversi mata uang lokal menjadi nilai dolar), nilai pertumbuhan
tersebut berarti bahwa besarnya 10 bank terbesar dunia tersebut meningkat
lebih dari 16 kali selama tiga dekade terakhir. Juga perlu ditunjukkan bahwa
pada tahun 1966, enam dari bank-bank terbesar dunia (termasuk 4 yang teratas)
berasal dari Amerika. Pada tahun 1995, delapan bank terbesar berasal dari
Jepang, yang kesembilan dari Prancis dan yang kesepuluh dari Jerman. Bank
Amerika terbesar (Citigroup) berada pada posisi ke-29! Pada tahun 2001,
keseluruhan peringkat berubah, dan dari 10 bank terbesar dunia, tiga dari
Amerika, dua dari Jepang, dua dari Jerman, masing-masing satu dari Swiss,
Inggris, dan Prancis. Namun demikian, sering kali ditunjukkan bahwa setelah
perusahaan mencapai ukuran tertentu, stabilitas dan profitabilitas (kemampuan
menghasilkan laba) jauh lebih penting dibanding ukuran itu sendiri. Meskipun

24
demikian, pertumbuhan besarnya bank-bank terbesar dunia sungguh sangat
spektakuler.
Sektor lain di mana ukuran perusahaan tumbuh dengan pesat dan menjadi
perusahaan dunia adalah industri hiburan dan komunikasi. Merger antara Time
Inc. dengan Warner Communications dan kemudian diakuisisi oleh America
Online (AOL) seharga $110 miliar, akuisisi CBS oleh Viacom, akuisisi Capital
Cities oleh Walt Disney, berhasil membentuk perusahaan komunikasi nomor
satu, dua, dan tiga terbesar di dunia (ketiganya dari Amerika). Banyak merger
yang terjadi melalui pembelian perusahaan Amerika oleh pihak asing: Sony
Corporation dari Jepang membeli Paramount Pictures dan CBS Records,
Bertelsmann dari Jerman Barat mengakuisisi RCA Records dan juga
Doubleday serta Bantam Books; Ruppert Murdoch (dari Australia namun saat
ini tinggal di Amerika Serikat) membeli Harper & Row Publishers, Triangle
Publications, dan Twentieth-Century Fox; dan Vivendi's (Prancis)
mengakuisisi Seagram dan US Network. Industri tersebut sekarang didominasi
oleh AOL Time Warner, Walt Disney, Viacom CBS, News Corporation
(Australia), Bertelsmann (Jerman), dan Vivendi (Prancis). Alasan yang
diberikan untuk sebagian besar merger dalam industri hiburan dan komunikasi
adalah untuk menjadi lebih kompetitif secara global. "Kompetitif, menurut alur
pemikiran bijak yang tengah berlaku saat ini, berarti memiliki kecukupan untuk
menjadi satu di antara lima hingga delapan besar perusahaan raksasa yang
diharapkan dapat mendominasi industri tersebut di seluruh dunia. Perusahaan-
perusahaan ini, menurut logika di atas, akan mampu menghasilkan dan
mendistribusikan informasi dan hiburan dalam hampir semua media: buku,
majalah, berita, televisi, film, video, bioskop, jaringan data elektronik, dan
sebagainya. Hal ini diharapkan dapat menimbulkan sinergi atau keuntungan
silang dari operasi yang digabungkan. Demam merger yang sama juga berlaku
dalam industri telekomunikasi.
Gerakan serupa menuju terjadinya konsentrasi dan globalisasi telah terjadi
dalam bidang industri. Penjualan total riil (yaitu, setelah memperhitungkan
tingkat inflasi) dari 25 perusahaan industri terbesar di dunia meningkat 70

25
persen lebih cepat dari indeks gabungan produksi industri total riil di semua
negara industri selama 30 tahun terakhir. Dengan demikian, terdapat
kecenderungan yang jelas bahwa perusahaan industri relatif menjadi semakin
besar selama tiga dasawarsa terakhir. Gerakan menuju globalisasi sangat jelas
terjadi pada industri mobil, yang di dalamnya hanya sekelompok kecil pelaku
bisnis global yang dapat bertahan hidup. Sejak tahun 1997 hingga 2001,
Daimler-Benz dari Jerman mengakuisisi Chrysler dari Amerika, Ford dar
Amerika mengakuisisi Jaguar dari Inggris dan Volvo dari Swedia, Renault dari
Prancis membeli Nissan dari Jepang, dan Volkswagen dari Jerman
mengakuisisi Audi dari Jerman, Rolls Royce dari Inggris, Seat dari Spanyol,
dan Skoda dari Ceko, Mazda dan Mitsubishi dari Jepang, dan General Motors
melakukan aliansi dengan FIAT dari Italia, Saab dari Swedia, Suzuki dan Isuzu
dari Jepang, dan Daiwa dari Korea. Hal ini hanya menyisakan sekumpulan
kecil perusahaan global yang sanggup bertahan. General Motors dengan
penjualan sebesar $177 miliar pada tahun 2001-$230 miliar termasuk FLAT.
Ford sebesar $162 miliar pada tahun 2001, DaimlerChrysler dengan penjualan
$137 miliar. Toyota $121 miliar, Renault-Nissan sebesar $82 miliar, dan
Volkwagen sebesar $79 miliar. Beberapa perusahaan lain yang tersisa mungkin
terlalu kecil untuk bisa bertahan lebih lama sebagai perusahaan yang berdiri
sendiri.Globalisasi bahkan berkembang lebih pesat dalam industri ban, di mana
Bridgestone (Jepang), Michelin (Prancis) Goodyear (Amerika) menguasai
lebih dari separuh penjualan ban dunia, dan konsolidasi lebih lanjut diharapkan
akan terjadi lagi. Sektor ritel juga banyak melakukan konsolidasi.
Globalisasi serupa juga terjadi dalam produk sehari-hari, makanan, obat-
obatan, elektronika, dan pesawat terbang komersial. Pada tahun 1990, Gillette
memperkenalkan pisau cukur terbarunya yaitu Sensor, yang untuk
mengembangkannya diperlukan waktu 20 tahun dan uang senilai $300 juta,
dan menguasai pangsa pasar yang menakjubkan sebesar 71 persen pangsa pisau
cukur dunia pada tahun 1999 ketika memperkenalkan Mach3. Nestlé,
perusahaan makanan terbesar dunia, memiliki pabrik di 59 negara dan menjual
produk makanannya di lebih dari 100 negara. Philip Morris dari Amerika,

26
perusahaan tembakau dan makanan di dunia, Nestlé dari Swiss dan Unilever
dari Inggris, adalah perusahaan yang termasuk dalam 100 perusahaan terbesar
dunia. Coca-Cola menguasai 40 persen pasar AS dan 33 persen pasar minuman
ringan dunia. Meskipun harus menyesuaikan diri dengan selera lokal (Nestlé
memiliki lebih 200 campuran Nescafé untuk menyesuaikan diri dengan selera
lokal), terdapat tren yang jelas menuju pasar swalayan global. Hal semacam itu
juga terjadi dalam industri kimia, elektronika, pesawat terbang komersial,
minyak bumi, dan obat-obatan, di mana hanya sedikit perusahaan raksasa yang
menguasai pasar dunia.
Tidaklah lagi menarik untuk membahas atau memerhatikan tentang
persaingan nasional dibandingkan persaingan global dalam sektor-sektor ini.
Sebuah perusahaan besar bisa saja merupakan monopolis dalam pasar nasional
dan pada saat yang sama menghadapi persaingan yang mematikan dari
oligopolis global yang lebih besar dan lebih efisien. Perusahaan global yang
ideal adalah perusahaan yang sangat terdesentralisasi sehingga memungkinkan
unit lokal untuk mengembangkan produk yang cocok dengan budaya lokal dan
tetap saja tersentralisasi dalam perusahaan intinya guna mengoordinasi
kegiatan di seluruh dunia.

F. ARSITEKTUR PERUSAHAAN YANG IDEAL


Istilah arsitektur perusahaan (firm architecture) berarti jalan atau cara
suatu perusahaan dorganisasi, bergerak/beroperasi, dan merespons berbagai
perubahan di pasar. Perusahaan ideal melakukan spesialisasi pada kompetensi
intinya dan mensubkontrakkan (outsourcing) selurah aktivitas yang lain untuk
memaksimumkan penciptaan nilai oleh perusahaan. Perusahaan ideal
merupakan suatu organisasi pembelajar yang melakukan inovasi dan
menciptakan kompetensi banu dengan cepat di sekitar kompetensi intinya:
perusahaan ini mempunyai struktur organisası yang datar dan garis perintah
yang pendek untuk mempermudah komunikasi dan interaksi; perusahaan ideal
mengoperasikan pabrik yang sangat terspesialisasi dan mampu berpindah
dengan cepat untuk memproduksi produk baru; perusahaan ideal dengan tanpa

27
kelim mengombinasikan fisik (physical) dan maya (virtual); ia adalah
perusahaan yang bisa dengan segera bereaksi (real-time enterprise) dan, di atas
semua itu, perusahaan yang ideal adalah yang aktif dan mampu merespons
dengan cepat berbagai perubahan kondisi pasar. Meskipun kondisi-kondisi ini
sulit dipenuhi, terdapat indikasi bahwa beberapa perusahaan unggulan seperti
General Electric, Microsoft, IBM Dell, Boeing, bahkan Ford dan General
Motors bergerak menuju ke arah ini.
 Perusahaan ideal berkonsentrasi pada kompetensi intinya dan
mensubkontrakkan seluruh aktivitas lainnya. Perusahaan ideal
memusatkan perhatian pada desain produk atau jasa, mengiklankan merek
mereka, dan menerima pesanan dari konsumen, sementara
mensubkontrakkan perakitan aktual dan fungsi-fungsi distribusi. Pedagang
besar dan distributor mengkhususkan diri pada tugas-tugas itu dan dengan
demikian menghadapi biaya yang lebih murah. Sampai dengan tingkat
tertentu, hal ini sudah terjadi pada industri komputer di mana Ingram Micro
Inc. merakit dan mengirimkan beberapa komputer buat konsumen untuk
Compaq, IBM, Hewlett-Packard-Compaq, dan Apple. Hal inilah yang
kadang-kadang diartikan sebagai model penjualan langsung, bandingkan
dengan model tradisional dan model hibrit (yang dijalankan oleh Dell).
Ford dan GM tengah melakukan reorganisasi ke arah tersebut, dan begitu
juga dengan perusahaan-perusahaan unggulan di berbagai industri lainnya.
Untuk produk atau komoditas yang terstandardisasi, kita bisa melihatnya
pada Amazon.com, di mana perusahaan hanya mengoperasikan sebualh
situs Web yang menampilkan daftar paket katalog distributor, dengan
harga yang berbeda tipis untuk menutup biaya operasi dan biaya
pengiriman-dan memperoleh laba yang sedikit.
 Perusahaan ideal adalah organisasi pembelajar. Perusahaan ideal juga
akan menjadi suatu organisasi pembelajar yang terlibat dalam suatu sistem
pemikiran tentang bagaimana memperdalam kompetensi intinya dan
mengembangkan kompetensi yang baru. Perusahaan ideal adalah
perusahaan yang mengembangkan visi yang disebarkan atas strateginya

28
serta bagaimana melakukan hal tersebut. Perusahaan yang ideal
mempunyai kepemimpinan tim, dengan banyak keputusan yang dibuat
secara bersama oleh tim yang terdiri atas berbagai eksekutif puncak.
Perusahaan akan mempunyai struktur organisasi yang datar, dengan garis
batas yang tidak tegas antara berbagai departemen sehingga teknisi, orang-
orang produksi, dan personel penjualan semuanya akan bekerja sama pada
setiap aspek produk, mulai dari desain awalnya sampai dengan penjualan
akhir. Komunikasi akan lebih cepat dan mudah, mempermudah tukar-
menukar dan saling mematangkan ide.
 Perusahaan yang ideal akan mengoperasikan pabrik atau perusahaan
dengan benar- benar efisien. Secara umum, pabrik dan perusahaan ini akan
lebih kecil dari yang ada sekarang, lebih fleksibel, dan mampu untuk
berpindah secara cepat; mereka akan lebih dekat dengan pasar dan lebih
fokus, memproduksi satu atau sangat sedikit produk yang terkait.
Kemajuan teknologi saat ini, seperti komputer untuk desain dan komputer
untuk perakitan telah mengurangi ukuran lahan produksi dalam jumlah
besar atau produksi berjalan seperlunya untuk mencapai efisiensi produksi
maksimum. Rata-rata pabrik baru pada umumnya mempekerjakan 400
sampai 600 pekerja, turun dari 1.200 pekerja saat ini. Proses produksi yang
lebih pendek berarti juga bahwa sering kali tidak bijaksana sebuah
perusahaan benar-benar mengotomatisasi seluruh proses produksinya jika
produk tersebut tidak bisa bertahan cukup lama sehingga bisa menutup
semua modal diinvestasikan yang untuk otomatisasi tersebut. Investasi
modal juga akan ditentukan oleh kebutuhan perusahaan untuk dengan cepat
beralih memproduksi produk yang berbeda atau produk terkait, seperti
yang diminta oleh perubahan dalam permintaan konsumen.
Pabrik juga akan ditempatkan dekat dengan pasar untuk mempercepat
pengiriman dan, bahkan lebih penting lagi, untuk mendapatkan umpan
balik dari konsumen secara cepat atas kinerja produk dan untuk
mengantisipasi perubahan selera konsumen. Perusahaan global akan
mempunyai jaringan pabrik terdesentralisasi yang masing-masing merakit

29
sendiri produk- produknya dalam setiap pasar regional yang besar dan
canggih seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Lokasi spesifik suatu
pabrik tergantung pada ketersediaan infrastruktur peraktian (di mana
tenaga kerja mempunyai keahlian yang dibutuhkan dan di mana terdapat
kemudahan akses bahan mentah, transportasi, dan komunikasi).
 Perusahaan ideal mengombinasikan fisik dan maya dengan tanpa kelim.
Perusahaan yang ideal mempunyai arsitektur terpusat yang benar-benar
dan dengan tanpa kelim mengintegrasikan fisik (bangunan) dan dunia maya
(Internet) untuk memaksimumkan manfaat masing-masing, dan juga
(mungkin yang paling penting) sinergi yang ada di antara keduanya atas
keberadaannya di antara perusahaan-perusahaan yang lain. Misalnya,
ketika e-commerce dimulai, banyak orang mengira bahwa perusahaan-
perusahaan Internet akan mendorong perusahaan-perusahaan tradisional
(dengan bangunannya) keluar dari bisnis. Namun demikian, dalam tahun-
tahun terakhir ini, perusahaan eceran tradisional juga telah bisa masuk ke
e-commerce, dan dengan demikian perusahaan-perusahaan tersebut
mampu memetik sinergi yang ada di antara fisik dan maya. (Konsumen
dapat menggunakan Internet untuk informasi produk dan harga, dan
kemudian mereka dapat datang ke toko riil untuk melihat produk secara
fisik dan kemungkinan membelinya).
 Perusahaan yang ideal adalah perusahaan yang bisa dengan segera bereaksi
(real-time enterprise). Perusahaan tersebut akan menggunakan teknologi
informasi untuk menjadi sebuah real-time enterprise-sebuah organisasi
yang dengan segera dapat bereaksi mengubah apa yang ada di bisnisnya.
Real-time enterprises merupakan perusahaan yang "sama barunya" dengan
perusahaan sekarang. General Electric memperkirakan bahwa usaha
digitalisasinya dapat menghemat $1,6 miliar per tahun. Real-time
enterprise mirip lembar kerja raksasa di mana informasi baru, seperti
pesanan baru, menapis melalui sistem komputer perusahaan dan para
pemasoknya. Dengan cara demikian, ia tidak hanya cepat dalam memenuhi
permintaan pesanan tetapi juga benar-benar mengintegrasikan seluruh

30
aspek bisnis ke dalam waktu riil Semua itu menjadikan perusahaan cukup
cerdas untuk secara cepat menangkap kesempatan yang muncul dan dengan
segera merespons perubahan selera konsumen. Kelambanan dalam
merespons perubahan selera konsumen dari teknologi analog ke teknologi
digital pada telepon seluler membebani kepemimpinan pasar Motorola di
Amerika Serikat dan luar negeri pada pertengahan tahun 1990-an. Bahwa
hal tersebut dapat terjadi pada Motorola, satu di antara perusahaan yang
terbaik dan dinamis di dunia, menunjukkan betapa krusialnya
mengidentifikasi tren konsumen yang muncul dan kemudian dengan cepat
memasarkan produk yang mengarah ke kebutuhan tersebut dengan lebih
cepat dan dengan lebih baik daripada para pesaingnya.
Singkatnya, perusahaan ideal adalah perusahaan yang memusatkan diri
pada usaha membuat kompetensi intinya terbaik di dunia, organisasi
pembelajar dengan struktur organisasi datar; mengoperasikan pabrik yang
terspesialisasi dan efisien, mengintegrasikan dunia fisik dengan dunia maya
tanpa perekat, bereaksi dengan segera (real-time enterprise), serta dapat
mengantisipasi dan merespons dengan cepat perubahan-perubahan dalam
pasar. Banyak perusahaan sedang menuju ke arah ini, dan perusahaan yang
paling mendekati tujuan mereka kemungkinan besar akan memperoleh
penghargaan industri terkaya. Tidak perlu dikatakan. perusahaan yang ideal
harus mempunyai pengelolaan yang baik dan harus dikelola secara etis.
G. PERUSAHAAN MAYA DAN PERUSAHAAN YANG SALING
TERKAIT
Agar benar-benar dapat memanfaatkan kesempatan dan memenangkan
persaingan, perusahaan yang ideal juga harus menjadi perusahaan maya dan
perusahaan yang saling terkait. Perusahaan maya dan perusahaan yang saling
terkait memperluas konsep arsitektur perusahaan, melampaui perusahaan
individual dengan melibatkan perusahaan-perusahaan lain dalam industri atau
sektor.
a. Perusahaan Maya

31
Perusahaan maya merupakan jaringan kerja temporer perusahaan-
perusahaan yang tidak tergantung satu sama lain bergabung bersama
dengan kontribusi kemampuan intinya masing-masing untuk secara cepat
mengambil keuntungan atas berbagai kesempatan yang berubah dengan
cepat. Dengan penggabungan temporer untuk bersama-sama mengambil
keuntungan dari kesempatan pasar yang spesifik dan dengan setiap
perusahaan membawa kemampuan terbaik mereka, perusahaan maya
adalah "organisasi yang terbaik dalam segala hal." Jaringan kerja informasi
dan kontrak secara elektronik akan memungkinkan rekanan yang saling
berjauhan untuk bekerja sama dalam proyek tertentu dan kemudian
memisahkan diri bila kesempatan tersebut telah benar-benar
dimanfaatkan. Perusahaan maya sangat mungkin untuk menjadi cetak biru
(blueprint) perusahaan yang ideal di masa depan.
Dalam sebuah perusahaan maya, salah satu partner bisa jadi
mempunyai ide untuk produk baru, yang lain mungkin mendesain produk,
yang lain memproduksi, dan yang lain lagi memasarkan. Sebagai contoh,
IBM, Apple Computer, dan Motorola bersama-sama telah
mengembangkan sistem operasi dan chip komputer baru untuk generasi
baru komputer. Selama tahun 1990-an, MCI Communications sudah
bergabung ke dalam rekanan dengan 100 perusahaan dalam menyediakan
'paket sekali-jalan' (one-stop package) untuk hardware dan pelayanan
telekomunikasi yang didasarkan kepada kemampuan MCI dalam integrasi
jaringan kerja dan pengembangan software serta kekuatan beberapa
perusahaan lain dalam membuat semua jenis perlengkapan
telekomunikasi.
Meskipun kekuatan, fleksibilitas, dan kecepatan merupakan
keunggulan yang penting, model perusahaan maya ini menghadapi dua
risiko riil. Pertama, perusahaan yang ikut jaringan kerja seperti itu bisa
kehilangan kontrol terhadap teknologi intinya. Kedua, dengan
mengabaikan proses produksi, perusahaan dapat menjadi "lowong" dan
menjadi tidak mampu untuk melanjutkan pembuatan produk

32
tradisionalnya di masa depan bila jaringan kerja tersebut sudah tidak ada.
Beberapa pengamat menunjukkan bahwa keinginan IBM untuk masuk ke
pasar personal komputer (PC) pada tahun 1981 bergantung pada Intel
untuk chip komputer dan Microsoft untuk software pengoperasian
sehingga IBM tidak mempunyai kontrol terhadap pasar dan hal ini
mendorong ratusan pembuat produk tiruan untuk masuk ke pasar dengan
harga yang lebih rendah dan produk yang lebih baik.
Jadi, tidak setiap perusahaan dapat diterima di model perusahaan
maya. Supaya dapat berjalan, (1) perusahaan maya harus dibentuk oleh
rekanan yang dapat diandalkan dan terbaik di bidangnya, (2) jaringan kerja
harus melayani keinginan untuk semua rekanan dalam kondist saling
menguntungkan, (3) setiap perusahaan harus memberikan orang yang
terbaik dan terpandal bagi jaringan kerja tersebut untuk menunjukkan
kepada rekanannya bahwa berhubungan dengan mereka adalah hal yang
penting bagi perusahaan, (4) tujuan dari jaringan kerja dan apa yang
diharapkan dapat dicapai oleh setiap rekanan harus didefinisikan dengan
jelas, dan (5) jaringan kerja tersebut harus membangun jaringan kerja
telekomunikasi bersama dan berbagai infrastruktur lain sehingga setiap
rekanan dapat terus berhubungan dengan yang lain untuk mengantisipasi
masalah dan meninjau kemajuan yang telah dicapai. Membuat dan
mengoperasikan perusahaan maya dengan sukses tidak mudah tetapi hal
ini sangat boleh jadi merupakan jalan bagi masa depan.
b. Perusahaan yang Saling Terkait
Perusahaan yang saling terkait adalah jaringan perusahaan yang
independen yang membentuk aliansi strategis untuk membangun
kapabilitas dan bisa hadir secara geografis yang dibutuhkan untuk menjadi
pemimpin global di bidangnya. Perusahaan yang saling terkait atau aliansi
bisnis didasarkan pada kelengkapan kapabilitas dan sumber daya di antara
perusahaan-perusahaan partner. Mereka menciptakan nilai dengan
mengumpulkan kelengkapannnya. Ini terjadi dalam jangka panjang,
keterkaitan yang lebih stabil dan lebih luas daripada perusahaan maya, di

33
mana jaringan lebih terbatas dan temporer pada perusahaan yang
independen. Ada sekitar 20,000 perusahaan yang saling terkait di dunia saat
ini. Yang terbesar dan paling penting perusahaan itu adalah di bidang
industri pesawat udara, penerbangan, telekomunikasi, dan mobil. Telah
diperkirakan bahwa aliansi akan mencapai 30 hingga 40 persen dari
pendapatan perusahaan-perusahaan top di Amerika dan Eropa pada
pertengahan dekade ini. Perusahaan yang saling terkait sering cenderung
melebihi pasar atau kewajiban kontraktual dan membagi informasi,
pengetahuan, dan pembelajaran. Mereka berusaha mengurangi risiko dan
meningkatkan laba dengan berkolaborasi dengan serangkaian pemasok.
Sebagai akibatnya, persaingan dapat dikurangi di antara perusahaan-
perusahaan tersebut dan lebih-lebih di antara serangkaian pemasok tersebut.
Tidak semua aliansi sukses, ada beberapa yang gagal setelah melakukan hal
itu. Di tahun-tahun terakhir ini, hampir separuh yang gagal. Tetapi ketika
aliansi gagal, pada intinya dikarenakan oleh tidak adanya atau rusaknya
kerja sama dibandingkan oleh tidak adanya strategi atau visi.
Dalam perusahaan yang saling terkait, partner-partnernya diikat
bersama dalam sebuah misi bersama dan pembagian agenda strategi, di
mana setiap perusahaan memberikan kontribusi kapabilitas yang diperlukan
oleh jaringan. Perusahaan yang saling berkait mempunyai beberapa
keunggulan penting daripada merger. Salah satunya, regulasi dan
nasionalisme sering membuat perusahaan tersebut tidak mungkin untuk
membeli perusahaan yang lain. Misalnya, tidak ada perusahaan dari luar
negeri yang diizinkan oleh hukum untuk mendapatkan lebih dari 25 persen
penerbangan di Amerika, dan hal tersebut tidak mungkin kalau Deutsche
Telekom dapat membeli France's Telecom atau perusahaan luar negeri
membeli penerbangan nasional.
Keuntungan yang kedua dari perusahaan yang saling berkait
dibanding merger adalah mungkin perusahaan tidak mempunyai sumber
daya untuk membeli seluruh pesaing yang besar yang diperlukan untuk
beroperasi secara global dan, dalam berbagai kesempatan, mereka mungkin

34
tidak ada kesediaan atau tidak ada kemauan untuk mendapatkannya.
Keuntungan yang lain dari perusahaan yang saling berkait adalah bahwa
mereka tidak secara langsung bertanggung jawab kepada pemegang saham
perusahaan dan mereka memperbolehkan perusahaan untuk menghindari
risiko yang tinggi atas kepemilikan anak perusahaan yang emerging market
economies, di mana lebih rentan terjadi krisis keuangan, seperti yang
dialami perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara pada akhir tahun 1990-an.

35
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Proses pementuan harga dan output dalam dunia nyata sangat dipengaruhi
oleh struktur pasarnya. Sebuah pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual
aktual dan potensial dari sebuah produk tertentu. Terdapat empat jenis struktur
pasar yang biasa dikenal ; pasar persaingan sempurna pada kutub ekstrim yang
satu, monopoli murni pada kutub ekstrim yang lain, dan persaingan monopolistik
serta oligopoli di antara keduanya.

36
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/ChaJonas/makalah-struktur-pasar-20521998A

Salvatore, Dominic Manajerial Ekomonics dalam Perekonomian global. Jil. 2. ed.


5 (2005). Jakarta : Salemba Empat

37
Lampiran
1. Pada suatu pasar persaingan sempurna, biaya produksi yang harus
dikeluarkan oleh penjual ditunjukkan dengan fungsi C = 50 + Q2 .
perusahaan tersebut beroperasi pada tingkat harga Rp 10.000 yang telah
disepakati di pasar. Berapakah jumlah barang yang harus diproduksi oleh
perusahaan tersebut agar dapat mencapai laba maksimal?
Pembahasan
 Perusahaan akan mencapai laba maksimum saat MR=MC.
 MR adalah turunan dari total produksi (TR). Fungsi TR dapat kita peroleh
dengan mengalikan harga jual dengan jumlah barang yang akan dijual.
Dengan demikian, fungsi TR adalah P x Q. Harga jual telah diketahui
sebesar 10, maka fungsi TR menjadi 10Q, dan MR adalah 10
 MC adalah turunan dari total biaya (TC). Fungsi TC telah diketahui yaitu
50 + Q2 sehingga MC adalah 2Q.
 MR = MC
10.000 = 2Q
Q = 5000
Maka untuk mencapai laba maksimal perusahaan akan memproduksi
sebesar 5 unit barang

38

Anda mungkin juga menyukai