Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL

“MANAJEMEN RANTAI PASOKAN”

DOSEN PEMBIMBING :
Dra.Ec. Ulfi Pristiana, MS

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Riyanti Ajeng Ra (1221600042)
Moch Fathor Romdhi (1221600046)
Kuirinus N.D Wutun (1221600057)
Irmawati (1221600082)

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
TAHUN 2017
Kata Pengantar

Dengan memanjat segala puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Rantai
Pasokan”. Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Operasional.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Surabaya, Desember 2017

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. iii

BAB I Pendahuluan ……………..…………………………………………… 1


1. Latar Belakang …………………..……….…………………….….. 1
2. Rumusan Masalah …………………..……….…………………..... 1
3. Tujuan ……………………………………..………………………. 1
.
BAB II Pembahasan ………………………………………..………….……… 2
1. Kepentingan strategis dari rantai pasokan …………..…………… 2
2. Masalah sumber : buat/beli versus pengalihdayaan …..…………. 2
3. Strategi enam sumber …………………………………………..... 3
4. Risiko rantai pasokan …………………………………………….. 4
5. Rantai pasokan terintegrasi ………………………………………. 5
6. Membangun basis persediaan …………………………………….. 6
7. Menejemen logistic ………………………………………………. 7
8. Menejemen distribusi ……………………………………………. 7
9. Menejemen etika dan rantai pasokan yang berkelanjutan ………. 8
10. Mengukur klinerja rantai pasokan ……………………………….. 8

BAB III Penutup …………………………………………………………….… 10


1. Kesimpulan ………………………………………………….…... 10

Daftar Pustaka …………………………………………………………………..……. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajer Operasional pada saat ini harus memiliki pandangan global dalam
strategi operasi, perkembangan yang cepat dalam perdagangan dunia yang seolah
dunia tanpa batasan, mengakibatkan banyak organisasi memperluas organisasinya
tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Strategi Operasi di Lingkungan Global merupakan salah satu materi yang
akan dipelajari pada mata kuliah ini. Salah satu hal yang membuat suatu operasi
maju dan menuai hasil yang baik adalah pada perencanaan usaha yang matang.
Perencanaan usaha yang dilakukan untuk menganalisa terhadap beberapa faktor
yang akan berpengaruh pada kelangsungan bisnis yang dijalani. Analisa bisnis ini
memegang peranan yang cukup penting.
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan agar berhasil dalam persaingan
adalah berusaha untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya dengan strategi
yang baik. Disini akan coba kita bahas, apa saja yang harus perlu diperhatikan
oleh perusahaan untuk dapat bersaing?

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah kepentingan strategis dari rantai pasokan?
2. Apa masalah sumber : buat/beli versus pengalihdayaan?
3. Apa saja strategi enam sumber?
4. Apa saja risiko rantai pasokan?
5. Apa saja rantai pasokan terintegrasi?
6. Bagaimana membangun basis persediaan?
7. Apakah menejemen logistic?
8. Apakah menejemen distribusi?
9. Apa saja menejemen etika dan rantai pasokan yang berkelanjutan?
10. Bagaimana mengukur klinerja rantai pasokan?

1.3.Tujuan
1. Mengetahui kepentingan strategis dari rantai pasokan?
2. Mengetahui masalah sumber : buat/beli versus pengalihdayaan?
3. Mengetahui apa saja strategi enam sumber?
4. Mengetahui apa saja risiko rantai pasokan?
5. Mengetahui apa saja rantai pasokan terintegrasi?
6. Mengetahui Bagaimana membangun basis persediaan?
7. Mengetahui apa itu menejemen logistic?
8. Mengetahui apa itu menejemen distribusi?
9. Mengetahui menejemen etika & rantai pasokan yang berkelanjutan?
10. Mengetahui bagaimana mengukur klinerja rantai pasokan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.Pentingnya Strategi Rantai Pasokan


Manajemen rantai pasokan (Supply chain management) menggambarkan
koordinasi dari keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan
diakhiri dengan pelanggan yang puas. Dengan demikian, sebuah rantai pasokan
mencakup pemasok, perusahaan manufaktur dan/atau penyedia jasa dan
perusahaan distributor, grosir, dan/ atau pengeacer yang mengantarkan produk
dan/atau jasa ke konsumen akhir.
Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah untuk mengoordinasi kegiatan
dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat
dari rantai pasokan bagi konsumen akhir. Seperti tim kejuaraan, fitur utama dari
rantai pasokan yang suskses adalah anggota-anggotanya yang berperan demi
kepentingan timnya (rantai pasokan).
Pengurangan biaya yang efektif dapat membuat sebuah perusahaan lebih
mudah untuk mencapai tujuan labanya dibandingkan dengan peningkatan
dalam upaya penjualan. Ketika perusahaan berjuang meningkatkan daya saingnya
melalui kustomisasi produk, kualitas yang tinggi, pengurangan biaya, dan
kecepatan pemasaran, penekanan yang lebih diberikan pada rantia pasokan.
Melalui hubungan strategis yang berkelanjutan, pemasok menajdi partner
ketika mereka berkontribusi bagi keunggulan kompetitif. Strategi biaya rendah
atau respons cepat membutuhkan hal-hal yang berbeda dari rantai pasokan
dibandingkan waktu menunggu. Perusahaan harus mencapai integrasi strategi
rantai pasokan, dan harus berharap strategi tersebut berbeda untuk produk yang
berbeda dan berubah ketika produk bergerak di siklus hidupnya.

2.Masalah sumber : buat atau beli versus pengalihdayaan


Seperti yang ditunjukan pada Tabel dibawah ini sebuah perusahaan perlu
menentukan secara strategis bagaimana untuk mendesain rantai pasokan. Namun,
sebelum memulai desain rantai pasokan, manajer operasi harus
mempertimbangkan keputusan “buat atau beli” dan pengalihdayaan.

Bagaimana strategi perusahaan berdampak pada keputusan rantai pasokan :

2
STRATEGI BIAYA STRATEGI STRATEGI
RENDAH RESPON DIFERENSIASI
Kriteria 1. Biaya Kapasitas Keahlian
pemilihan Kecepatan pengembangan
pemasok Fleksibilitas produk mau
utama berbagi informasi
bersama-sama dan
dengan cepat
mengembangkan
produk
Rantai 1. Meminimalkan Menggunakan Meminimalkan
pasokan persediaan buffer stock untuk persediaan untuk
persediaan untuk menjaga memastikan mencegah
biaya tetap pasokan yang keusangan produk
rendah cepat
Jaringan 1. Transportasi Transportasi cepat Mengumpulkan
distribusi murah menyediakan dan
2. Menjual layanan pelanggan mengomunikasikan
melalui yang premium data riset pasar staf
distributor/ penjualan yang
pedagang ritel berpengetahuan
diskon luas
Karakteristik 1. Memaksimalka Waktu persiapan Desain modular
desain n kinerja cepat lereng untuk membantu
produk 2. Meminimalkan produksi cepat diferensiasi produk
biaya

2.1.Keputusan buat atau beli


Pilihan antara memproduksi sebuah komponen atau jasa secara internal
atau membelinya dari sumber lain
2.2.Pengalihdayaan
Mengalihkan beberapa kegiatan dan sumber daya internal tradisional dari
sebuah perusahaan ke vendor di luar perusahaan, membuatnya sedikit berbeda
dari keputusan buat atau beli tradisional.

3.Strategi Enam Sumber


3.1.Banyak Pemasok
Strategi ini adalah satu pemasok melawan lainnya dan menempatkan
penekanan pada pencapain permintaan pembeli atau pemasok. Pemasok secara
agaresif bersaing satu sama lain. Pendekata ini menyebabkan pemasok
bertanggung jawab untuk mempertahankan teknologi yang dibutuhkan, keahlian,
dan kemampuan, proyeksi serta biaya, kualitas, dan kompetensi yang berikan.
Hubungan “partner” jangka panjang bukanlah tujuannya.
3.2.Sedikit pemasok

3
Strategi sedikit pemasok berarti bahwa dari pada mencari atribut jangka
pendek, seperti biaya randah, seorang pemebeli lebih baik membentuk hubungan
jangka panjang dengn sedikit pemasok yang berdedikasi. Pemasok jangka panjang
biasanya lebih mengerti tujuan umum dari perusahaan dan palanggan akhir.
Menggunakan sedikit pelanggan dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan
pelanggan mendapatkan skala ekonomi dan kurva pembelajaran yang
menghasilkan baik biaya transaksi yang lebih serta biaya produksi yang lebih
rendah. Strategi ini juga mendorong pemasok-pemasok tersebut untuk
memberikan inovasi dsain dan kehalian teknologi.
3.3.Integrasi vertical
Integrasi vertical dapat menawarkan kesempatan strategis untuk manajer
operasi. Untuk perusahaan dengan modal, keahlian manajerial, dan permintaan
yang diisyaratkan, integrasi vertical dapat memberikan kesempatan yang
substansial untuk pengurangan biaya, kualitas yang lebih tinggi, pengantaran tepat
waktu, dan pengurangan persediaan. Integrasi vertical terlihat sangat tepat ketika
suatu organisasi memiliki pangsa pasar yang besar dan keahlian manajemen untuk
mengoperasikan vendor yang diakuisisi dengan sukses.
3.4.Ventura bersama
Salah satu versi dari ventura bersama adalah upaya Daimler-BMW saat ini
untuk mengembangkan dan memproduksi kompenen mobil standar. Mengingat
konsolidasi industry otomotif global, dua rival dalam segmen pasar mobil ini
berada pada kerugian dalam hal volume. Oleh karena itu tertarik pada konsolidasi
untuk mengurangi biaya pengembangan dan produksi. Seperti di kolaborasi
laiinya, triknya adalah bekerjasama tanpa membaurkan merek atau mengakui
keunggulan kompetitif.
3.5.Jaringan keiretsu
Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang dikenal sebagai
sebuah keiretsu. Anggota dari keiretsu dijamin hubungan jangak panjangnya dan
dengan demikian diharapkan untuk berkolaborasi sebagai partner, menyediakan
teknisi ahli dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur.
Anggota keiretsu juga dapat memiliki pemasok tingkat dua dan bahkan tingkat
tiga sebagai bagian dari koalisi.
3.6.Perusahaan virtual
Perusahaan virtual bergantung pada hubungan pemasok yang stabil dan
baik untuk menyediakan jasa yang diminta. Pemasok dapat menyediakan beragam
jasa yang termasuk membiat daftar gaji, merekrut karyawan, mendesian produk,
menyediakan jasa kounsultasi, memproduksi komponen, melakukan pngujian,
atau mendistribusikan produk. Hubungan yang ada bisa jadi berjangka waktu
pendek atau panjang dan dapat menacakup partner utama, kolaborator, atau hanya
pemasok dan subkontraktor yang cakap.

4.RisikoRantai Pasokan
mengelola rantai pasokan terintegrasi adalah sebuah tantangan strategis.
Memiliki pemasok yang lebih sedikit membuat pemasok dan pelanggan lebih
bergantung pada suatu sama lain, yang mna meningkatkan risiko bagi keduanya.
Risiko ini diperparah oleh globalisasi dan kerumitan logistic.
4.1.Risiko dan taktik mitigasi

4
Perusahaan perlu memfokuskan tidak hanya pada pengurangan potensi
gangguan, tetapi juga pada bagaiman mempersiapkan tanggapan atas kejadian
negative yang takterelakan. Fleksibel, rantai pasokan yang aman, dan asuransi
yang cukup atas berbagai gangguan adalah langkah awalnya. Silang sumber
adalah suatu teknik gabungan di mana dua pemasok msing-masing menyediakan
suatu komponen yang berbeda namun mereka mampu untuk memproduksi kedua
komponen tersebut sehingga dapat berperan sebagai sumber backup. Opsi lain
adalah menyedikan kapasitas berblehih yang diperagunakan untuk merespons
masalah dalam rantai pasokan.
4.2.Keamana dan tepat waktu (JIT)
Inovasi teknolgi dalam rantai pasokan dapat meningaktkan keamanan serta
manajmen persediaan, membuat logsitik dapat semakin diandalkan. Teknolgi kini
meampu mengetahui lokasi, isi, dan kondisi truk dan container. Peralatan baru
bahkan dapat medeteksi kunci container yang rusak. Ala pendetksi gerak juga
dapat di pasang di dalam container. Melacak container yang hilang,
mengidentifikasi penundaan, atau hanya mengingatkan individu di dalam rantai
pasokan bahwa pengiriman sedang dalam perjalanan akan membantu
mempercepat pengiriman.

5.Pengolahan rantai pasokan terintegrasi


Ketika manajer melakukan integrasi rantai pasokan, efesiensi yang
substansial mungkin terjadi. Siklus bahan baku ketika bergerak dari pemasok, ke
produksi, ke gudang, ke distribusi, ke pelanggan, dilakukan di organisasi-
organisasi yang terpisah dan seringkalisangat independen.
5.1. Isu-isu dalam mengelola rantai pasokan terintegrasi
Optimalisasi local anggota rantai cenderung focus pada maksimalisasi laba
local atau minimalisasi biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan mereka
yang terbatas. Sedikit peningkatan permintaan ditanggapi berlebihan karena tidak
ada yang ingin mengalami kekurangan kapasitas. Insentif mendorong barang ke
dalam rantai untuk penjualan yang belum terjadi. Hal ini membuat fluktuasi yang
akhirnya mahal bagi semua anggota rantai.
Insentif mendorong barang ke dalam rantai untuk penjualan yang belum
terjadi. Hal ini membuat fluktuasi yang akhirnya mahal bagi semua anggota
rantai.
Lot yang besarsering terjadi bias terhadap lot yang besar karang lot yang
besar cenderung akan mengurangi biaya per unit. Manajer logistic ingin
mengirimkan lot yang besar, lebih diutamakan dalam truk yang penuh, dan
manajer produksi ingin produksi yang lebih panjang berjalan.
Efek cambuk merupakan peningkatan fluktuasi pesanan yang sering terjadi
ketika pesanan bergerak dalam rantasi pasokan. Efek cambuk terjadi ketika
pesanan disampaikan dari pedagang ritel, kedistributor, ke pedangan grosir, ke
perusahaan manufaktur, dengan fluktuasi yang meningkat di setia tingkatan.
5.2. Kesemptan dalam mengelola rantai pasokan terintegrasi
5.2.1. Penarikan data
Data penjualan yang akurat yang memulai transaksi untuk menarik produk
melalui rantai pasokan.
5.2.2. Control penambahan satu tahap

5
Menetapkan tanggung jawab penawasan dan penglolaan persediaan untuk
perusahaan ritel.
5.2.3. Persediaan yang dikelola vendor
Sebuah system di mana pemasok menjaga bahan baku untuk pembeli,
sering kali mengantarkan langsung ke departemen yang membeli
5.2.4. Perencanaan, peramalan, dan penambhan kolaoratif
Sebuah system di mana anggota rantai pasokan berbagi finformasi dalam
upaya bersama untuk mengurangi biaya rantai pasokan.
5.2.5. Pesanan kosong
Komitmen pembelian jangka panjang bagi pemasok untuk item yang kan
dikirimkan terhdap pelepasan pengiriman jangka pendek.
5.2.6. Penundaan
Penundaan modifikasi atau kustomisasi produk selama mungkin dalam
proses produksi.
5.2.7. Drop shopping
Pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen akhir alih-alih ke
penjual, menghemat waktu dan biaya pengiriman ulang.
6. Membangun baris persediaan
6.1 Evaluasi pemasok
Evaluasi pemasok mencakup pencarian pemasok potensial dan
menentukan kecenderungan meraka untuk menjadi pemasok yang baik. Jika
pe,asok yang baik tidak di pilih, semua upaya rantai pasokan lainnya akan gagal.
Sertifikasi pemasok Proses sertifikasi sering kali melibatkan tiga tahap kualifikasi,
eduksi dan proses sertifikasi kinerja. Sertelah tersertifkasi, pemasok dapat
diberikan perlakuan dan prioritas khusus, memungkinkan perusahaan pembeli
untuk mengurangi atau mengeliminasi inspeksi bahan baku yang dikirimkan.
6.2 Pengembangan pemasok
Dengan mengasumsikan bahwa perusahaan ingin bekerja sam denga
pemasok tertentu, pembei memastikan bahwa pemsok memiliki apresiasi
persyaratan kualitas, spesifikasi produk, jadwal dan pengiriman serta kebijakan
pembelian.
6.3 Negosiasi
Berikut adalah strategi tipe negosiasi klasik,
6.3.1. Model harga berbasis biaya
Model harga berbasis biaya menuntut pemasok untuk memberi tahu
pencatatannya kepada pembeli. Harga kontrak kemudain didasarkan pada waktu
dan bahan baku atau pada biaya tetap dengan klausul eskalasi untuk
mengakomodasi perubahan dalam tenga kerja dan biaya bahan baku vendor
6.3.2. Model harga berbasi pasar
Dalam model harga berbasi pasar , harga didasarkan pada harga yang
dipublikasikan, harga lelang, atau harga indeks.
6.3.3. Penawaran komopetitif
Ketika pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau ketika pasar yang
hampir sempurna tidak ada, penawaran kometitif sering kali menjadi piihan yang
tepat. Penawaran kompetitif adalah kebijakan umum dalam banyak perusahaan
untuk sebagian besar pembeliannya.
6.4. Membuat kontrak

6
Partner rantai pasokan sering kali membangun kontak untuk menjabarkan
persyaratan kerja sama. Kontrak didesain untuk berbagi risiko barbagi manfaat,
dan menciptakan srtuktur insentif untuk mendorong anggota rantai pasokan uintuk
menggunakan kebijakan yang optimal bagi keseluruhan rantai.
6.5. Pemusatan pembelian
Perusahan-perusahaan dengan beberapa fasilitas harus menentukan item
apa yang akan dibeli secara terpusat dan apa yang boleh dibeli pabrik lokak untuk
mereka sendiri, manfaat yang biasa diperoleh termasuk:
· Meningkatkan volume pembelian untuk harga yang lebih baik
· Membangun staf ahli yang terspeliasasi
· Membangun kerja sam pemasok yang lebih kuat
· Menjaga kendali professional terhadap prose pembelian
· Menyediakan sumber daya yg lebih bagi pemilihan pemasok & proses negosiasi
· Mengurangi duplikasi tugas
· Meningkatkan standardisasi
6.6. Pembelian via elektronik
1. Pembelian via elektronik mempercepat pembelian, mengurangi biaya dan
mengintegrasikan rantai pasokan.
2. Katalog dan pertukaran online. Katalog ini memberikan perbandingan
biaya dan komentar gabungan serta video klip, membuat proses menjadi
efisien, baik bagi pembeli maupun penjual. Pertukaran online adalah
sejenis itus internet bagi industry tertentu yang mempertemukan pembeli
dan penjual.
3. Lelang online Merupakan area subur untuk menjual bahan baku berlebih
dan persediaan yang tidak terpakai atau berlebih.
7. Manajemen logistic
Manajemen logistic adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui
integrasi dari seluruh kegiatan akuisisi bahan baku, pemindahan, dan
penyimpangannya.
7.1 System pengiriman
Jalur truk, jalur kereta api, jalur udara, jalur air, pipa saluran, multimodal.
7.2 Pergudangan
Sebuah gudang dapat berfungsi sebagai titik konsolidasi, mengumpulkan
pengiriman dari berbagai sumber untuk mengirim ke luar dalam satu truk
bermuatan penuh yang lebih murah. Saluran perakitan mengirim komponen dan
modul untuk secar individu, alih-alih produk jadi ke distributor.
7.3 Logistic pihak ketiga
Manajer rantai pasokan melakukan pengalihdayaan ligsitik untuk
mencapai tiga tujuan: mengurangi investasi persediaan, mengurangi biaya
pengiriman, dan meningkatkan keandalan dan kecepatan pengiriman.

8. Manajemen distribusi
Manajemen distribusi mendesain jaringa distribusi untuk memenuhi
harapan pelanggan menawarkan tiga kriteria: respons cepat, pilihan produk dan
layanan. Perusahaan yang membutuhkan program manajemen pemasok yang
efektif, program manajemen distribusi yan efektif akan membuat perbedaan antara
rantai pasokan yang sukses dan yang gagal.

7
9. Manajemen etika dan rantai pasokan yang berkelanjutan.
9.1 Etika manajemen rantai pasokan
9.1.1. Etika personal
Meningkatkan dan memperkuat tanggung jawab bagi karyawan ,
hubungan pemasok dan pelanggan yang positif, kesinambungan dan tanggung
jawab social, perlindungan atas informasi yang konfiensial dan informasi paten,
hokum, regulasi dan kesepatkan perdagangan yang dapat diterapkan dan
pengembangan kompetisi professional Menghindari ketidakpantasan yang
dirasakan, konflik kepentingan, perilaku yang secara negative memengaruhi
keputusan rantai pasokan, dan kesepakatan berulang yang tidak pantas.
9.1.2. Etika di dalam rantai pasokan
Dalam era spealisasi yang tinggi saat ini, banyak sumber daya perusahaan
di beli, menempatkan tekanan yang sangat tinggi atas etika dalam rantai pasokan.
Manajer mungkin tegoda untuk mengabaikan penyimpangan etik oleh pemasok
atau memindahkan polusi ke pemasok.
9.1.3. Prilaku etis terhadap lingkungan
Etika yang baik meluas hingga pengoperasian bisnis dengan cara yang
mendukung konservasi dan peremajaan sumber daya.hal ini membutuhkan
evaluasi keseluruhan dampak lingkungan, dari bahan baku hingga proses
manufaktur, melalui penggunaan dan pembuangan akhir.
9.1.4. Membangun kesinambungan rantai pasokan
Rantai pasokan masuk menarik banyak perhatian, namun ini hanya bagian
dari tantangan kesinambungan. Rantai pasokan kembali juga signifkan. Tujuan
manajer operasi haru terbatas pada membakar atau mengubur produk dari pada
berusaha keras untuk menggunakannya kembali. Logistic terbalik mengawali
serangkaian tantangan baru.

10. Mengukur kinerja rantai pasokan


10.1. Asset dipercayakan untuk persediaan
Manajer rantai pasokan membuat keputusan penjadwalan dan kuantitas
yang menentukan set yang dipeacayakan untuk persediaan. Tiga ukuran spesifik
dapat membantu dengan cara jumlah yang diinvestasikan dalam persediaan.
Perbandingan spesifik dengan competitor dapat membantu evaluasi. Total asset
yang dipercayakan untuk persediaan dalam perusahaan manufaktur mencapai 15%
dan perusahaan ritel 27% dengan variasi yang luas bergantung pada model bisnis
spesifik.
Harga pokok penjualan adalah biaya untuk memproduksi barang atau jasa
yan dijual selam periode tertentu. Investasi persediaan adalah rata-rata nilai
persediaan untuk periode yang sama. Sering kali, rata-rata investaqsi persediaan
tidak didasarkan pada apa pun selain investasi persediaan pada akhir periode
biasanya akhir tahun. Manajemen rantai pasokan sangat penting untuk
mengurangi investasi persediaan. Perpindahan barang yang cepat adalah
kuncinya.
10.2 Tolak ukur rantai pasokan
Ketika nilai metric menyampaikan artinya dan bermanfaat ketika
membandingkan dengan data yang lampau, penggunaan penting lainnya
membandingkan nilai ini dengan perusahaan pembanding. Tolak ukur berkelas
dunia adalah hasil dari rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang

8
memperkecil biaya, waktu tunggu, pengiriman terlambat, dan kekurangan
persediaan serta meningkatkan tingkat layanan.
10.3 Model SCOR (supply chain operations Reference-SCOR model)
Perusahaan menggunakan SCOR untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengorganisasi ulang, dan meningkatkan proses rantai pasokan. Model scor
mendifinisikan lebih dari 200% elemen proses, 550 metrik yang dapat diukur, dan
500 praktik terbaik. Praktik terbaik mengambarkan teknik yang digunakan oleh
perusahaan pembanding yang memiliki nilai yang sangat baik di metric. Tolak
ukur sangat berguna, namun tidak selalu memadai untuk keunggulan rantai
pasokan. Audit berdasarkan pada komunikasi yang terus menerus, pemahaman,
kepercayaan, kinerja, dan strategi perusahaan adalah hal yang penting. Hubungan
harus mewujudkan diri dalam kepercayaan bahwa kita bersama dan berjalan
seiring denga kesepakatan tertulis.

9
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Manajemen rantai pasokan merupakan koordinasi keseluruhan kegiatan


rantai pasokan,termasuk dalam peningkatan nilai pelanggan. Keputusan buat atau
beli adalah pilihan antara memproduksi sebuah komponen atau jasa secara
internal atau membelinya dari sumber luar perusahaan, pengalihdayaan adalah
mengalihkan kegiatan perusahaan yang secara tradisional dilakukan secara
internal ke pemasok eksternal.
Setelah memutuskan apa yang dialihdayakan, manajer memiliki 6 strategi
yang akan dipertimbangkan yaitu banyak pemasok, sedikit pemasok, integrasi
vertical, ventura bersama, jaringan keiretsu, dan perusahaan virtual.
Dalam mengukur kinerja rantai pasokan, manajer rantai pasokan
membutuhkan standar untuk mengevaluasi kinerja, kini telah diperkenalkan
metrik asset dipercaya untuk persediaan, tolok ukur rantai pasokan, dan model
SCOR.

10
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay, dan Barry Render.”Manajemen Operasi: Manajemen


Keberlangsungan dan Rantai Pasokan”.Salemba Empat.2014

11

Anda mungkin juga menyukai