Anda di halaman 1dari 156

PENGARUH VARIASI PRODUK DAN STORE ATMOSPHERE

TERHADAP REPURCHASE INTENTION


PADA OUTLET PIZZA HUT CABANG GATOT SUBROTO
DI DENPASAR

SKRIPSI

OLEH:
KADEK DINA SARASWATI
NIM: 17.02.01.2898

FAKULTAS EKONOMI, BISNIS DAN PARIWISATA


UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR
2021
PENGARUH VARIASI PRODUK DAN STORE ATMOSPHERE
TERHADAP REPURCHASE INTENTION
PADA OUTLET PIZZA HUT CABANG GATOT SUBROTO
DI DENPASAR

SKRIPSI

OLEH:
KADEK DINA SARASWATI
NIM: 17.02.01.2898

Usulan skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh


gelar Sarjana Manajemen di Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
Universitas Hindu Indonesia
Denpasar
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji
pada tanggal:

Tim Penguji :

1. Ketua : Putu Krisna Adwitya Sanjaya, SE., M.Si

2. Sekretaris : Mirah Ayu Putri Trarintya, SE., MM

3. Anggota : 1.

2.

3.

Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

Putu Krisna Adwitya Sanjaya, SE., M.Si Mirah Ayu Putri Trarintya, SE., MM
NIK. 11.86.1.020 NIK. 12.88.00.62

Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Program Studi Manajemen


Bisnis, dan Pariwisata

Dr. Dra. I Gusti Ayu Wimba, MM I Wayan Suartina, SE., MM


NIP. 19600917 198703 2 002 NIK. 09.66.1.023

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,

di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Denpasar, 16 Januari 2021

Kadek Dina Saraswati


NPM. 17.02.01.2898

iii
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena

berkat asung Kertha Wara Nugraha-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh

Variasi Produk dan Store Atmosphere Terhadap Repurchase Intention pada

Outlet Pizza Hut Cabang Gatot Subroto di Denpasar” dapat selesai tepat pada

waktunya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar sarjana manajemen. Proses

penyusunan skripsi ini tidak luput dari berbagai hambatan, dan tantangan, tetapi

berkat petunjuk, bimbingan, saran, dan kritik yang bersifat membangun berbagai

pihak sangat membantu, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Oleh karena itu, sebagai rasa syukur dan hormat, melalui kesempatan ini

saya menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setulus-tulusnya

kepada:

1. Bapak Prof Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., selaku Rektor Universitas

Hindu Indonesia, atas fasilitas perkuliahan di Universitas Hindu Indonesia

Denpasar.

2. Ibu Dr. Dra. I Gusti Ayu Wimba, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Bisnis dan Pariwisata, yang telah membimbing selama masa perkuliahan dan

sudah banyak memberikan dukungan secara moral.

iv
3. Bapak I Wayan Sudiana, SE.,M.Si.,Ak.CA., selaku Wakil Dekan Fakultas

Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata Universitas Hindu Indonesia yang telah

membimbing selama masa perkuliahan dan sudah banyak memberikan

dukungan secara moral.

4. Bapak I Wayan Suartina, SE.,MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen yang

telah memberikan kesempatan serta dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini,

5. Ibu Ni Luh Adisti Abiyoga Wulandari, SE., MM., selaku Sekretaris Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata Universitas Hindu

Indonesia, yang telah membimbing selama masa perkuliahan dan sudah

banyak memberikan dukungan secara moral.

6. Bapak Putu Krisna Adwitya Sanjaya, SE., M.Si., selaku Pembimbing I yang

senantiasa bersedia meluangkan waktu, bimbingan, masukan, petunjuk,

motivasinya, arahan serta saran-saran yang sangat berguna sampai akhir

penulisan skripsi ini.

7. Ibu Mirah Ayu Putri Trarintya, SE., MM., selaku Pembimbing II yang

senantiasa bersedia meluangkan waktu, bimbingan, masukan, petunjuk,

motivasinya, arahan serta saran-saran yang sangat berguna sampai akhir

penulisan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai di lingkungan Jurusan Manajemen

Universitas Hindu Indonesia yang telah banyak memberikan bantuan dan

motivasi demi selesainya penyusunan skripsi ini.

v
9. Ni Nyoman Murtiningsih selaku manajer Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar yang telah memberikan izin untuk uji coba instrumen

untuk kepentingan penelitian di restoran yang dipimpinnya.

10. Keluarga yang selalu memberikan dorongan motivasi, serta dukungan moril

maupaun materil.

11. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan dorongan semangat

dan dukungan moril dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini,

masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena

keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Dengan demikian pada

kesempatan ini peneliti berharap mendapat masukan dan saran yang bersifat

membangun dari para pembaca sehingga skripsi ini dapat lebih bermanfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.

Denpasar, 16 Januari 2021

Penulis

vi
Judul : Pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere terhadap
Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar
Nama : Kadek Dina Saraswati
NIM : 1702012898
Jurusan : Manajemen

ABSTRAK
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang
berhasilnya bisnis yang dilakukan. Salah satu strategi pemasaran dalam memenuhi
kebutuhan yang berbeda-beda dari kelompok pembeli yang dipilih sebagai sasaran
adalah variasi produk dan store atmosphere. Variasi produk dan store atmosphere
dirancang untuk merangsang respon emosi positif dari para konsumen sebagai
upaya untuk meningkatkan minat beli ulang konsumen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi produk
dan store atmosphere terhadap repurchase intention pada Outlet Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di Denpasar. Jumlah responden yang diambil sebanyak 100 orang
konsumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Validitas dan
Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda, Analisis
Determinasi, Uji t dan Uji F.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa : (1) variasi produk secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase intention pada
Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar, dibuktikan thitung = 5,453 >
ttabel = 1,658 serta sighitung = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima. (2) Store atmosphere
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase intention
pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar, dibuktikan thitung =
6,703 > ttabel = 1,658 serta sighitung = 0,000 < 0,05, maka H2 diterima. (3) Variasi
produk dan store atmosphere secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap repurchase intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar, dibuktikan Ftabel 3,07 < Fhitung 157,651 serta sighitung = 0,000 < 0,05,
sehingga H3 diterima.
Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar dalam meningkatkan
repurchase intention, diharapkan dapat mengatur kembali strategi dalam
menentukan harga jual produk dan memperhatikan kembali jenis alunan musik
yang diputar serta mengatur kembali strategi pemasaran perusahaan dalam
mempertahankan konsumen sehingga konsumen tidak beralih ke kompetitor
lainnya.

Kata Kunci: Variasi Produk, Store Atmosphere, dan Repurchase Intention

vii
DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ............................................... 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 12

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 12

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS........................................... 14

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................. 14

2.1.1 Manajemen Pemasaran .................................................... 14

2.1.2 Repurchase Intention ....................................................... 15

2.1.3 Variasi Produk ................................................................. 19

2.1.4 Store Atmosphere ............................................................. 22

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................... 27

2.3 Hipotesis ...................................................................................... 36

viii
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 39

3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 39

3.2 Lokasi / Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ............................... 40

3.3 Objek Penelitian .......................................................................... 41

3.4 Indentifikasi Variabel .................................................................. 41

3.5 Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................. 42

3.6 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 45

3.6.1 Jenis Data ......................................................................... 45

3.6.2 Sumber Data .................................................................... 46

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Pengumpulan Sampel ................ 47

3.7.1 Populasi ........................................................................... 47

3.7.2 Sampel ............................................................................. 48

3.7.3 Metode Pengumpulan Sampel ......................................... 49

3.8 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 50

3.9 Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 52

3.9.1 Uji Validitas ..................................................................... 52

3.9.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 53

3.10 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 54

3.10.1 Uji Normalitas ................................................................. 55

3.10.2 Uji Multikolinieritas ........................................................ 55

3.10.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 56

3.11 Teknik Analisis Data ................................................................... 57

3.11.1 Analisis Regresi Linear Berganda ................................... 57

3.11.2 Uji Signifikan Secara Parsial dan Simultan ..................... 58

3.11.3 Analisis Determinasi........................................................ 64

ix
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .................... 65

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................................... 65

4.2 Karakteristik Responden.............................................................. 70

4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian.......................................... 75

4.3.1 Uji Validitas ..................................................................... 75

4.3.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 76

4.4 Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 77

4.5 Karakteristik Jawaban Responden ............................................... 78

4.6 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 88

4.6.1 Uji Normalitas ................................................................. 88

4.6.2 Uji Multikolinieritas ........................................................ 89

4.6.3 Uji Heteroskesdastisitas ................................................... 90

4.7 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 91

4.7.1 Analisis Linear Berganda ................................................ 91

4.7.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t-Test) ................................... 93

4.7.3 Uji Signifikan Simultan (Uji F-Test) ............................... 99

4.7.4 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ............................. 101

4.8 Deskriptif Hasil Penelitian......................................................... 102

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 107

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 107

5.2 Saran ....................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 112

LAMPIRAN ...................................................................................................... 118

x
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 1.1 Data Kunjungan Konsumen Tahun 2019 ............................................... 6

Tabel 1.2 Pra Survey Repurchase Intention ............................................................ 7

Tabel 1.3 Pra Survey Variasi Produk ..................................................................... 9

Tabel 1.4 Pra Survey Store Atmosphere ............................................................... 10

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas................................................................................. 75

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 77

Tabel 4.3 Kriteria dan Kategori Penilaian Jawaban Kuesioner ............................ 78

Tabel 4.4 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Variasi Produk ................ 79

Tabel 4.5 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Store Atmosphere ........... 81

Tabel 4.6 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Repurchase Intention ..... 85

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 89

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................... 90

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskesdastisitas............................................................... 91

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ..................................................... 92

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t-Test) Variabel Variasi Produk...... 94

Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t-Test) Variabel Store Atmosphere . 97

Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F-Test) ....................................... 100

xi
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Denpasar ................... 2

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 40

Gambar 3. 2 Kurva Distribusi Normal Uji-t ......................................................... 60

Gambar 3.3 Kurva Distribusi Normal Uji-t .......................................................... 61

Gambar 3.4 Kurva Distribusi Normal Uji-F ......................................................... 64

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 68

Gambar 4.2 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 71

Gambar 4.3 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................... 72

Gambar 4.4 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..... 73

Gambar 4.5 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ........... 74

Gambar 4.6 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ........................ 95

Gambar 4.7 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ........................ 98

Gambar 4.8 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ...................... 100

xii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

Lampiran 1. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian....................................... 119

Lampiran 2. Kusioner Penelitian......................................................................... 120

Lampiran 3. Tabulasi Data .................................................................................. 128

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................... 137

Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................. 142

Lampiran 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................. 143

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Persaingan dalam dunia bisnis tak bisa dihindarkan lagi saat ini dimana

persaingan di dunia industri dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan

yang ketat. Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini

berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Hal

tersebut didukung dengan gaya hidup masyarakat yang meningkat dengan

kebiasaan untuk membeli makanan di restoran dengan tujuan lebih efisien serta

sebagai sarana refresing, untuk pertemuan dengan rekan bisnis, mengadakan acara

spesial dan lain - lain.

Perkembangan dunia kuliner khususnya di Denpasar telah mengalami

perkembangan yang cukup signifikan. Kuliner tidak hanya sebatas pemenuhan

kebutuhan primer manusia namun lebih dari pada itu dimana dunia kuliner saat ini

telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Perkembangan restoran dan

rumah makan dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan

disegala bidang. Setiap konsep restoran tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-

beda guna untuk menarik minat konsumen. Berikut ini adalah data jumlah

restoran dan rumah makan yang ada di Denpasar:

1
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Denpasar

(Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2020)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, dapat dilihat

bahwa dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 jumlah restoran dan rumah

makan di Denpasar selalu meningkat, kecuali pada tahun 2016 jumlah restoran

dan rumah makan di Denpasar mengalami penurunan dari tahun 2015 yang

awalnya berjumlah 449 menjadi 438. Namun pada tahun 2019 jumlah restoran

dan rumah makan di Denpasar mengalami peningkatan tertinggi dari tahun-tahun

sebelumnya yang terjadi secara signifikan. Dari data tersebut menunjukan bahwa

jumlah restoran dan rumah makan di Denpasar semakin banyak dan otomatis

persaingan yang terjadi pada industri kuliner semakin ketat sehingga dengan

adanya persaingan yang semakin ketat, para pelaku industri kuliner harus terus

menerapkan strategi untuk bersaing dengan kompetitornya.

Cara mengatasi persaingan antar pelaku usaha, pelaku usaha harus

menentukan strategi pemasaran yang berorietasi kepada konsumen. Orientasi

kepada konsumen itu dilakukan oleh pelaku usaha dengan membuat inovasi –

inovasi yang mampu meyakinkan dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan

pembelian ulang dikemudian hari. Selain itu, konsep restoran sangatlah penting

2
untuk memenangkan persaingan, karena pada zaman sekarang restoran tidak

hanyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saja, melainkan juga

untuk memenuhi gaya hidup dan menambah pengalaman-pengalaman baru pada

diri konsumen. Strategi yang dilakukan dapat berupa inovasi dan variasi produk

serta lingkungan fisik restoran untuk memenangkan persaingan sehingga dapat

menciptakan repurchase intention.

Menurut Hellier, et.al., dalam Novita Wulandari Junaidi dan Sugiono

Sugiharto (2015), repurchase intention adalah minat untuk membeli ulang dari

perusahaan yang sama dimana hal tersebut dapat dipicu oleh pengalaman

pelanggan terhadap produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Setelah pelanggan

menerima dan merasakan manfaat ataupun nilai dari suatu produk maupun jasa,

pelanggan tersebut sudah memiliki rasa puas terhadap produk atau jasa tersebut

yang pada akhirnya dapat menimbulkan minat untuk membeli ulang produk atau

jasa tersebut dimasa yang akan datang. Repurchase intention menjadi kunci

sukses dalam kebanyakan bisnis dan dapat mempertahankan konsumen sehingga

dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (Kenny Jaya Adinata & Ni

Nyoman Kerti Yasa, 2018).

Repurchase intention dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa

faktor, salah satunya melalui strategi variasi produk. Variasi produk merupakan

salah satu unsur yang harus diperhatikan oleh para pengusaha bisnis dimana

variasi produk bukan hal baru dalam dunia pemasaran dan sudah banyak

digunakan dalam aktivitas peluncuran suatu produk. Asep dikutip dalam

Jumarodin dkk (2018), menjelaskan kondisi yang tercipta dari ketersediaan barang

3
dalam jumlah dan jenis yang variatif menimbulkan banyaknya pilihan dalam

proses belanja konsumen, karena sering kali konsumen belanja sesuatu yang tidak

ada dalam daftar belanjaannya. Itulah sebabnya mengapa diperlukan variasi

produk agar konsumen memiliki banyak pilihan dan mau berbelanja produk yang

dijual.

Selain variasi produk, store atmosphere memiliki peranan penting dalam

mengkomunikasikan keberadaan dan nilai produk untuk mempengaruhi minat beli

ulang konsumen. Menurut Kusuma dkk (2013:241) dalam Vika Ary Ratnasari

(2015) untuk meningkatkan penjualan, pelaku usaha harus memberikan perhatian

lebih pada lingkungan belanja mengingat konsumen yang hedonis cenderung

lebih memilih lingkungan belanja yang nyaman. Menurut Levy & Weitz (2012)

dalam Siti Paradita dan Meldi kesuma (2020) store atmosphere bertujuan untuk

menarik perhatian konsumen untuk berkunjung, memudahkan mereka untuk

mencari barang yang dibutuhkan, memotivasi mereka untuk membuat

perencanaan secara mendadak, mempengaruhi mereka untuk melakukan

pembelian, dan memberikan kepuasan dalam berbelanja.

Salah satu bisnis kuliner di Denpasar yang menyajikan berbagai jenis

varian menu yang beragam dan suasana ruang restoran yang nyaman adalah

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar. Keberadaan Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar merupakan salah satu fenomena mendasar

yang menyelimuti restoran berantai dan perusahaan waralaba makanan

intemasional yang ada di Indonesia masa kini. Selain itu adanya kecenderungan

terjadinya perubahan gaya hidup (lifestyle) dan pola konsumsi yang salah satunya

4
dapat dilihat dari kegemaran generasi muda mengkonsumsi makanan cepat saji ala

barat memberikan peluang bertumbuhnya fasilitas-fasilitas penunjang lifestyle

seperti restoran / kafe, mall, coffee shop, concept store hingga co-working space.

Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya hadir pada tahun 1984

dan merupakan restoran pizza pertama di Indonesia dibawah PT. Sarimelati

Kencana, dimana hingga saat ini Pizza Hut sudah memiliki lebih dari 200 restoran

yang mudah ditemui di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar memiliki konsep restoran dengan ukuran yang

luas sehingga mampu menawarkan kenyamanan bagi pengunjung keluarga. Selain

itu Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar juga memiliki beberapa

konsep restoran seperti RBD (Restaurant Based delivery) yang menyediakan

layanan pengantaran, dine in (makan di tempat) atau pun pesan ambil (carry out).

Berdasarkan data tahun 2019, tingkat kunjungan konsumen Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar cenderung tidak stabil. Variasi produk dan

suasana restoran yang diciptakan belum dapat memberikan nilai lebih kepada

konsumen menjadi faktor yang dicurigai mempengaruhi tingkat minat beli ulang

konsumen. Tingkat kunjungan konsumen Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto

di Denpasar yang tidak stabil tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

5
Tabel 1.1 Data Kunjungan Konsumen Outlet Pizza Hut Cabang Gatot
Subroto Di Denpasar Tahun 2019

Jumlah Prosentase Prosentase


No Bulan
Pelanggan (%) Perubahan (%)

1 Januari 4.524 9,59 -

2 Pebruari 3.938 8,35 -12,95%

3 Maret 3.847 8,16 -2,31

4 April 3.787 8,03 -1,56

5 Mei 3.686 7,82 -2,67

6 Juni 3.840 8,14 4,18

7 Juli 3.700 7,85 -3,65

8 Agustus 3.577 7,59 -3,32

9 September 3.407 7,28 -4,75

10 Oktober 3.493 7,41 2,52

11 Nopember 3.695 7,84 5,78

12 Desember 5.650 11,98 52,91

TOTAL 47.144 100 3,11

Sumber : Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar, 2020.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan pada

Outlet Pizza Hut Cabang Gatot Subroto di Denpasar mengalami fluktuasi. Pada

bulan Desember mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 52,91

persen, namun pada bulan Pebruari terjadi penurunan terendah sebesar 12,95

persen. Jumlah kunjungan konsumen yang mengalami naik turun pada Outlet

Pizza Hut Cabang Gatot Subroto di Denpasar ini disebabkan banyaknya pesaing

baru yang mencoba peruntungan di bisnis kuliner pada kota Denpasar serta yang

paling utama penyebab fluktuasi pengunjung disebabkan adanya liburan dan hari

6
aktif dimana disaat liburan jumlah kunjungan konsumen bertambah sedangkan

saat hari aktif jumlah kunjungan konsumen menurun.

Selain didukung dengan data sekunder yang menyatakan bahwa tingkat

kunjungan mengalami fluktuasi, didukung juga dengan pra survey penelitian

kepada 30 orang konsumen Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

guna menggambarkan mengenai kepuasan konsumen akan produk Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar yang nantinya akan mendorong terciptanya

pembelian ulang atas produk atau merek yang sama di kemudian hari. Survey

dilakukan dengan memberikan pernyataan yang berkaitan dengan dimensi

repurchase intention. Berikut adalah hasil pra survey yang dilakukan:

Tabel 1.2 Pra Survey Repurchase Intention


Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
Konsumen berniat membeli kembali produk Pizza 12 18
1
Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar
Konsumen bersedia merekomendasikan produk
2 Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar 15 15
kepada kerabat
Produk yang ditawarkan Pizza Hut cabang Gatot
3 Subroto di Denpasar adalah pilihan utama diantara 8 22
makanan siap saji lainnya
Konsumen berniat untuk mencoba variasi menu
4 baru lainnya yang ditawarkan Pizza Hut cabang 15 15
Gatot Subroto di Denpasar
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2020.

Berdasarkan hasil olah data di atas terlihat sebagian besar reponden

memilih jawaban tidak setuju yang menunjukkan bahwa minat beli ulang

konsumen pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar masih rendah.

7
Selain itu, ketatnya persaingan menjadi tantangan yang besar bagi Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar untuk terus dapat mempertahankan

kelangsungan bisnis kedepannya.

Seiring berjalannya waktu, Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar telah melakukan banyak strategi dalam pengembangan produknya mulai

dari adanya membentuk rasa-rasa baru dari produk utama mereka. Hal ini

dilakukan Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar untuk memasuki

target pasar baru yang memungkinkan untuk menjangkau konsumen yang tidak

menyukai makanan pasta dan pizza. Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar menyediakan berbagai macam produk dimana terdapat banyak variasi

menu yang dapat dipesan dengan berbagai ukuran mulai dari small, medium

hingga large. Bahkan dalam menunya, Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar tidak hanya menyajikan menu pizza saja, melainkan masih banyak

varian menu lainnya yang terbagi dalam berbagai jenis, seperti pasta, appataizer,

dessert, dan masih banyak lainnya (Ni Nyoman Murtiningsih, Restaurant

Manager Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar:2020).

Menu yang bermacam-macam jenisnya merupakan sebuah hasil dari

inovasi suatu perusahaan, khususnya produk pizza yang menjadikan Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar unggul jika dibandingkan dengan pesaing

lainnya, hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.3 sebagai berikut:

8
Tabel 1.3 Pra Survey Variasi Produk
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
Jenis produk dan ukuran yang ditawarkan pada
1 Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar 19 11
bervariasi
Tampilan produk yang ditawarkan pada Pizza
2 Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar menarik 25 5
minat konsumen
Harga produk pada Pizza Hut cabang Gatot
3 Subroto di Denpasar sesuai dengan kualitas 12 18
produk yang ditawarkan.
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2020.

Berdasarkan data hasil pra survey diatas menunjukan gambaran bahwa

indikator yang memiliki nilai paling tinggi adalah tampilan produk dimana

sebanyak 25 responden menjawab setuju sedangkan nilai terendah adalah harga

produk dimana sebanyak 18 responden menjawab tidak setuju yang artinya bahwa

harga produk pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar tidak

sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.

Selain memiliki konsep dan cita rasa yang unik dimata konsumen, untuk

meningkatkan target penjulan perusahaan, restoran pun harus memiliki ciri khas

dibandingkan dengan restoran lain yang dapat diingat oleh konsumen. Salah satu

strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis adalah dengan menciptakan store

atmosphere dimana store atmosphere bisa menjadi alternatif untuk membedakan

restoran yang satu dengan yang lainnya. Upaya yang dilakukan Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar untuk menarik minat beli ulang konsumen

ialah dengan menciptakan suasana nyaman dengan dilengkapi dengan penyejuk

ruangan (AC) dan musik dimana Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar menjadikan restorannya seperti sebuah rumah agar konsumen dapat

9
menikmati produk sambil bersantai, hal itu dapat dilihat dari tabel 1.4 sebagai

berikut:

Tabel 1.4 Pra Survey Store Atmosphere


Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1 Musik yang dipedengarkan menarik 16 14
Wangi aroma / bau di dalam ruangan
2 9 11
sesuai dengan harapan konsumen
3 Artistik penggunaan warna yang sejuk 18 12
4 Petunjuk arah toilet / kasir terlihat jelas 28 2
5 Pencahayaan yang unik dan memadai 22 8
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2020.

Berdasarkan data hasil pra survey diatas mayoritas responden menjawab

setuju, dimana indikator komunikasi visual memiliki nilai paling tinggi diantara

indikator lainnya sedangkan indikator aroma memiliki nilai paling rendah yang

artinya aroma / bau di dalam ruangan tidak sesuai dengan harapan konsumen.

Kenyamanan merupakan hal yang utama harus di perhatikan, karena begitu

banyak pengunjung yang mencari kenyamanan. Sehingga store atmosphere

merupakan elemen penting dalam membentuk kenyamanan sebuah restoran.

Berdasarkan data hasil pra survey menjelaskan bahwa ada permasalahan

yang terjadi pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar yaitu terjadi

gap antara kenyataan dan teori dimana variasi produk dan store atmosphere yang

sudah baik akan tetapi minat beli ulang konsumen yang masih rendah.

Berdasarkan teori apabila variasi produk dan store atmosphere yang sudah baik

maka minat beli ulang konsumen pun seharusnya tinggi dimana hal tersebut

diperkuat oleh penelitian-penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh

10
Isfiandi dan Amirudin M. Amin (2019) yang menegaskan pentingnya variasi

makanan sebagai faktor kunci mempengaruhi repurchase intention. Hal yang

sama diungkapkan Maria Ulfah & Farah Oktavani (2017) lingkungan fisik atau

atmosfer berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. Bahkan hasil

penelitian William Yosua Pranamulya (2019) mengungkapkan, bahwa konsumen

bersedia membayar lebih mahal untuk memperoleh kondisi desain interior yang

lebih baik.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

variabel variasi produk dan store atmosphere memiliki pengaruh signifikan

terhadap repurchase intention akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Rahmat

Hidayat (2019) dan Desi Peburiyanti (2020) mengungkapkan hal yang

bertentangan dimana variasi produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap repurchase intention sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Septi

Aji Prabowo (2018) menyatakan bahwa variabel store atmosphere secara parsial

tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap repurchase intention. Dari

fenomena data tersebut, dapat diketahui bahwa tidak setiap kejadian empiris

sesuai dengan teori yang ada dimana hal ini diperkuat dengan adanya research

gap dalam penelitian-penelitian terdahulu.

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat dan

terbaru yang berfokuskan pada “Pengaruh Variasi Produk dan Store

Atmosphere terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar”.

11
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana meningkatkan dan mempertahankan Repurchase Intention

konsumen Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar. Berdasarkan

permasalahan di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh Variasi Produk terhadap Repurchase Intention

pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar ?

2. Bagaimana pengaruh Store Atmosphere terhadap Repurchase

Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar ?

3. Bagaimana pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere terhadap

Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh Variasi Produk terhadap Repurchase

Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

2. Untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere terhadap Repurchase

Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

3. Untuk mengetahui pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere

terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar.

12
1.4 Manfaat Penelitian

Dari tujuan diadakan penelitian tersebut, maka adapun manfaat penelitian

yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Secara akademis penelitian ini bermanfaat sebagai bahan kajian

dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan dibidang manajemen

pemasaran mengenai hubungan antara variasi produk dan store

atmosphere terhadap repurchase intention serta memberikan

rangsangan dalam melakukan penelitian lanjutan dengan topik dan

pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

1. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan untuk pihak

Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar dalam menciptakan

strategi pemasaran.

2. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi bagi peneliti

lain yang berniat melakukan penelitian dibidang repurchase

intention.

3. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai media latihan untuk

mengaplikasi kembali teori-teori yang pernah dipelajari selama

mengikuti perkuliahan.

13
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka ini, peneliti akan menguraikan teori-teori yang

berhubungan dengan penelitian ini dan hasil penelitian sebelumnya terkait dengan

variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian.

2.1.1 Manajemen Pemasaran

Grand Theory dalam penelitian ini ialah mengenai manajemen pemasaran.

Penerapan manajamen dalam pemasaran diperlukan untuk pencapaian tujuan

perusahaan yang telah ditetapkan karena dalam proses memasarkan produknya,

setiap perusahaan dapat mengalami beberapa permasalahan dimana dalam

pemecahannya itu diperlukan kemampuan dan sistem kerja yang baik.

Menurut American Marketing Association (2014) dalam Sherly Rosalina

dan Hartono Subagio (2016), manajamen pemasaran adalah aktivitas, seperangkat

institusi, dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, mengirimkan, dan

bertukar penawaran yang mempunyai nilai bagi customer, klien, partner, maupun

masyarakat pada umumnya.

Menurut Daryanto dalam Lili Widyawati (2015), manajemen pemasaran

adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran

yang menguntungkan dengan target pembeli untuk mencapai sasaran organisasi.

14
Menurut Kotler (2012) dalam Sherly Rosalina dan Hartono Subagio

(2016), salah satu konsep penting dalam marketing adalah needs, wants dan

demands. Kebutuhan (needs) adalah tuntutan dasar manusia seperti udara

makanan, dan pakaian. Kebutuhan ini dapat menjadi keinginan (wants) ketika

kebutuhan tersebut diarahkan pada objek yang lebih spesifik lagi, misalnya

seseorang yang menginginkan untuk makan nasi goreng dimana sebenarnya

kebutuhan dasarnya hanyalah nasi. Sedangkan permintaan (demand) adalah

keinginan untuk produk tertentu yang disertai dengan daya beli.

Berdasarkan beberapa teori tersebut, peneliti sampai pada pemahaman

bahwa manajamen pemasaran adalah ilmu yang mempelari bagaimana

membentuk opini konsumen terhadap suatu produk dan membangun kepercayaan

konsumen terhadap suatu produk serta memelihara hubungan baik antara

produsen dan konsumen, dengan cara melakukan analisa mengenai apa yang

diinginkan oleh konsumen agar tujuan individu dan organisasi bisa tercapai.

2.1.2 Repurchase Intention

Repurchase intention menunjukan keinginan pembeli untuk melakukan

kunjungna ulang dimasa yang akan datang. Pelaku usaha bermaksud

menimbulkan minat beli ulang ketika pembeli merasa terpuaskan dimana minat

beli ulang dari pembeli sangat penting bagi perilaku pembelian berulang pada

gerai yang sama, kesuksesan sebuah perusahaan dapat ditandai dengan adanya

perilaku pembelian ulang dari para konsumen dan kemampuan perusahaan untuk

bertahan dalam menghadapi pesaing-pesaingnya (Yulianti, 2014:36) dalam

Febrian Adiputra dan Sutopo (2016).

15
Menurut Thamrin dan Francis (2012) dalam Rahmat Hidayat dan Devrina

Resticha (2019), repurchase intention didasarkan atas pengalaman pembelian

yang telah dilakukan dimasa lalu. Repurchase intention yang tinggi

mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari konsumen ketika memutuskan

untuk mengadopsi suatu produk. Keputusan untuk mengadopsi atau menolak

suatu produk timbul setelah konsumen mencoba suatu produk tersebut dan

kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap produk tersebut. Rasa suka

terhadap produk timbul bila konsumen mempunyai persepsi bahwa produk yang

mereka gunakan berkualitas baik dan dapat memenuhi atau bahkan melebihi

keinginan dan harapan konsumen.

Menurut Peter & Olsen dikutip dalam Penny Rahmawati (2015)

repurchase intention adalah kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu

kali atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat

mendorong ia melakukan pembelian ulang, menjadi loyal terhadap produk

tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga

konsumen dapat menceritakan hal hal yang baik kepada orang lain.

Helier et.al., dalam Mohamad Rizan, dkk (2015) mendefinisikan bahwa

repurchase intention adalah pengakuan individu untuk membeli kembali produk

tertentu atau jasa dari bisnis atau produk yang sama, menggunakan informasi

mereka sendiri berdasarkan keadaan saat ini dan kemungkinan yang dapat di

pertimbangkan dan juga repurchase intention akan meningkatkan perilaku

konsumen untuk terus menerus membeli pada masa depan.

16
Berdasarkan beberapa teori tersebut, peneliti sampai pada pemahaman

bahwa repurchase intention adalah keinginan dan tindakan konsumen untuk

membeli ulang suatu produk, karena adanya kepuasan yang diterima sesuai yang

dinginkan dari suatu produk selain itu repurchase intention juga dapat digunakan

untuk memprediksi apakah konsumen bisa menjadi pelanggan jangka panjang dan

membawa keuntungan yang stabil bagi perusahaan atau sebaliknya.

Menurut Kotler dalam Dewi Sartika (2017), ada beberapa faktor utama

yang mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan pembelian ulang, yaitu:

1. Faktor Psikologis, yaitu meliputi pengalaman belajar individu tentang kejadian

di masa lalu, serta pengaruh sikap dan keyakinan individu. Pengalaman belajar

dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku akibat pengalaman

sebelumnya. Timbulnya minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang

sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar individu konsumen yang akan

menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli.

2. Faktor Pribadi, yaitu kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan

pengambilan keputusan dalam membeli. Oleh karena itu, peranan pramuniaga

toko penting dalam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

Faktor pribadi ini termasuk di dalamnya konsep diri. Konsep diri dapat

didefinisikan sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu

sebagai gambaran tentang upah yang kita pikirkan. Dalam hubungan dengan

minat beli ulang, produsen perlu menciptakan situasi yang diharapkan

konsumen. Begitu pula menyediakan dan melayani konsumen dengan produk

dan merek yang sesuai dengan yang diharapkan konsumen.

17
3. Faktor Sosial, yaitu mencakup faktor kelompok anutan (small reference

group). Kelompok anutan didefinisikan sebagai suatu kelompok orang yang

mempengaruhi sikap, pendapat, norma dan perilaku konsumen. Kelompok

anutan ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok atau orang tertentu.

Dalam menganalisis minat beli ulang, faktor keluarga berperan sebagai

pengambil keputusan, pengambil inisiatif, pemberi pengaruh dalam keputusan

pembelian, penentu apa yang dibeli, siapa yang melakukan pembelian dan

siapa yang menjadi pengguna. Menurut Kotler (2017) mengatakan anggota

keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

Pengaruh kelompok acuan terhadap minat beli ulang anatara lain dalam

menentukan produk dan merek yang mereka gunakan yang sesuai dengan

aspirasi kelompoknya. Keefektifan pengaruh niat beli ulang dari kelompok

anutan sangat tergantung pada kualitas produksi dan informasi yang tersedia

pada konsumen.

Menurut Ain dan Ratnasari (2015) dikutip kembali oleh I G. A. Pt. Riana

Pramesti Dewi dan Ni Wayan Ekawati (2019), terdapat empat indikator

repurchase intention yaitu:

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan konsumen untuk selalu membeli

ulang produk yang telah dikonsumsinya.

2. Minat referensial, yaitu kesediaan konsumen untuk merekomendasikan produk

yang telah dikonsumsinya kepada orang lain.

3. Minat preferensial, yaitu perilaku konsumen yang menjadikan produk yang

telah dikonsumsinya sebagai pilihan utama.

18
4. Minat eksploratif, yaitu keinginan konsumen untuk selalu mencari informasi

mengenai produk yang diminatinya.

2.1.3 Variasi Produk

Variasi produk atau keanekaragaman produk bukanlah hal baru dalam

dunia pemasaran, di mana strategi ini banyak digunakan oleh praktisi-praktisi

pemasaran di dalam aktivitas peluncuran produknya. Variasi produk merupakan

hal penting untuk meningkatkan kinerja produk, jika produk tersebut tidak

beragam maka produk tersebut tentu akan kalah bersaing dengan produk yang

lain. Berikut adalah pengertian variasi produk menurut para ahli:

Menurut Kotler (2012) dikutip dalam Fadlilah Mutia Cahya (2019), variasi

produk adalah unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produk yang dapat

dibedakan berdasarkan ukuran, harga, atau suatu ciri lain. Semakin beragamnya

jumlah dan jenis produk yang dijual di suatu tempat maka konsumen akan merasa

puas dan melakukan pembelian pada produk tersebut dan ia tidak perlu

melakukan pembelian produk lain.

Menurut Wijayasari (2018) dalam Tika Afriyanti dan Rose Rahmidani

(2019), variasi produk merupakan strategi pemasaran untuk dapat

mempertahankan konsumen, dengan tujuan agar konsumen tidak bosan dengan

produk tersebut, selain itu akan berdampak pada kepuasan konsumen dan akan

menambah ketertarikan konsumen untuk membeli.

Menurut Variasi Mehrjoo dan Pasek (2014) dalam Fadlilah Mutia Cahya,

dkk (2019) variasi produk menunjukkan karakteristik produk, adanya pembeda

dengan produk yang lainnya seperti bentuk (ukuran dan bahan), warna, dan style.

19
Variasi produk cocok dipilih apabila perusahaan bermaksud memanfaatkan

fleksibilitas produk sebagai strategi bersaing dengan para produsen misal produk-

produk standar (Tjiptono, 2012) dalam Astri Ayu Purwati, dkk (2019).

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan diatas penulis sampai pada

pemahaman bahwa variasi produk merupakan strategi perusahaan dengan

menganekaragamkan produknya baik dari segi ukuran kemasan, rasa, jenis, dan

lain-lain untuk memenuhi atau melengkapi kebutuhan dan keinginan konsumen

secara luas.

Menurut Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (2014) dalam Dessy

Yunita dan Aslamia Rosa (2016) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam mencari variasi produk, antara lain:

1. Exploratory Purchase Behavior (perilaku pembelian yang bersifat

penyelidikan), merupakan keputusan dalam mencari variasi produk untuk

mendapatan pengalaman baru dan alternatif yang lebih baik dari produk

sebelumnya.

2. Vicarious Exploration (penyelidikan berdasarkan pengalaman orang lain),

merupakan keputusan dalam mencari variasi produk dengan mencari

informasi sedetail mungkin mengenai produk baru atau alternatif tertentu

yang berbeda dengan mencoba menggunakannya.

3. Use Innovativeness (keinovativan pemakaian), merupakan keputusan dalam

mencari variasi produk dengan menggunakan sebuah produk yang diikuti

pencarian alternatif inovasi yang lebih baru dengan diimbangi teknologi yang

lebih tinggi.

20
Menurut Kotler & Keller (2017) dikutip kembali oleh Wahyu Nurul Faroh

dan Defri Junaidi (2018) disebutkan secara detail bahwa variasi produk dapat

berupa variasi ukuran, harga, penampilan dan komposisi.

1. Ukuran produk, merupakan bentuk, model, atau struktur fisik dari suatu

produk yang dilihat dengan nyata dan dapat diukur. Perusahaan dapat

membuat variasi ukuran dari produk tertentu baik dari ukuran yang kecil

maupun yang besar.

2. Harga produk, merupakan jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain

(non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang

diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Penetapan harga merupakan

tugas kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi.

3. Tampilan produk, merupakan segala sesuatu yang ditampilkan oleh produk

tersebut, tampilan merupakan daya tarik produk yang dapat dilihat secara

langsung. Tampilan dalam sebuah kemasan produk dapat diartikan sebagai

sesuatu yang terlihat dengan mata dan bersifat menarik sehingga konsumen

memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut. Tampilan dalam kemasan

produk meliputi desain, kesesuaian warna yang dapat menarik perhatian

konsumen untuk membeli.

4. Bahan – bahan produk, merupakan bahan baku utama dari suatu produk atau

barang. Hal ini secara visual bahwa bahan tersebut merupakan bahan utama

untuk membuat produk.

21
2.1.4 Store Atmosphere

Salah satu faktor yang dimiliki oleh toko untuk menarik perhatian setiap

konsumen adalah suasana toko (store atmosphere). Berbagai keputusan dalam

penentuan desain suatu toko akan menciptakan suatu lingkungan toko yang

menyenangkan untuk toko dengan dasar retailer atau eceran. Suasana toko akan

mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau mempengaruhi

pembelian. Banyak konsumen menilai suatu toko hanya berdasarkan penampilan

luarnya untuk kemudian memutuskan apakah calon pembeli akan masuk ke toko

atau tidak berdasarkan persepsi yang dibentuk olehnya.

Menurut Utami (2013:279) dalam Vika Ary Ratnasari (2015), store

atmosphere merupakan rancangan lingkungan melalui komunikasi visual,

pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon

emosional dan perceptual pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam

membeli barang. Menurut Kotler (2016:65) dalam Annisa Lisdayanti (2017),

store atmosphere adalah suasana (atmosphere) setiap toko mempunyai

penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor, menarik, megah, dan suram. Suatu

toko harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya

dan dapat menarik konsumen untuk membeli di toko tersebut.

Menurut Christina dikutip dalam Made Dio Prakasa Restuputra dan Gede

Bayu Rahanatha (2020), store atmosphere merupakan kombinasi dari

karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan,

warna, temperatur, musik, serta aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan

citra dalam benak konsumen. Melalui suasana toko yang sengaja diciptakan, ritel

22
berupaya untuk mengomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan, harga

maupun ketersediaan barang dagang yang bersifat fashionable. Penciptaan

suasana (atmospherics) berarti desain lingkungan melalui komunikasi visual,

pencahayaan, warna, musik dan wangi-wangian untuk merancang respon

emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam

membeli barang.

Berman dan Evan yang dialih bahasakan Lina Salim (2014:528) dalam

jurnal Aulia Rahma dan Ai Lili Yuliati (2019) menyatakan bahwa store

atmosphere meliputi berbagai tampilan interior, eksterior, tata letak, lalu lintas

internal toko, kenyamanan, udara, layanan, musik, seragam, panjang barang dan

sebagainya yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen dan membangkitkan

keinginan untuk membeli. Melalui suasana yang sengaja di ciptakan, ritel

berupaya untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan,

harga maupun ketersediaan barang dagang yangt bersifat fashionable.

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan diatas penulis sampai pada

pemahaman bahwa store atmosphere merupakan lingkungan gerai atau toko yang

didesain sedemikian rupa melalui pencahayaan, musik, warna, penciuman, dan

komunikasi visual yang dapat digunakan untuk mendorong perilaku berbelanja

seseorang.

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2012:108) dalam Muhammad Demas

Nurdiansyah dan Matadji (2016) terdapat beberapa faktor yang berpengaruh

dalam menciptakan suasana toko, yaitu:

23
1. Jenis karyawan dan kepadatan

Jenis karyawan mengacu pada karakteristik umum karyawan, sebagai contoh,

rapi, ramah, berwawasan luas, terorientasi pada pelayanan. Kepadatan adalah

jumlah karyawan perseribu meter persegi ruangan penjualan. Namun, terlalu

banyak karyawan dan tidak cukup banyak pelanggan dapat menyampaikan

suasana keputusan dan mengintimidasi pelanggan.

2. Jenis barang dagangan dan kepadatan

Jenis barang dagangan yang dijual dan bagaimana barang tersebut dipajang

menentukan suasana yang diciptakan. Pengecer pemberi diskon dan pemotong

harga mungkin menjual beberapa merek tetapi banyak pula menjual barang

bekas atau barang-barang yang sudah lewat musim.

3. Jenis perlengkapan tetap (fixture) dan kepadatan

Perlengkapan tetap bisa elegan (terbuat dari kayu jati), trendi (dari krom dan

kaca tidak tembus pandang), atau terdiri dari meja-meja kuno seperti ditoko

antik. Perlengkapan tetap harus konsisten dengan suasana umum yang ingin

diciptakan. The Gap menciptakan suasana santai dan teratur dengan memajang

barang dagangan di atas meja dan rak untuk memungkinkan pelanggan lebih

mudah melihat dan menyentuh barang dagangan dengan mudah.

4. Bunyi suara

Bunyi suara bisa menyenangkan atau menjengkelkan bagi seorang pelanggan.

Musik klasik di restoran Italia membantu menciptakan suasna yang pas bagi

konsumen. Sama halnya dengan musik country yang diputar di pemberhentian

truk (truck stop). Musik juga bisa membuat konsumen tinggal lebih lama di

24
toko dan membeli lebih banyak atau makan dengan cepat dan meninggalkan

meja untuk pelanggan lainnya.

5. Aroma

Bau bisa merangsang maupun mengganggu penjualan. Bau kue kering dan roti

akan memikat konsumen roti. Sebaliknya, pelanggan dapat dipukul mundur

oleh bau busuk seperti dari asap rokok, bau apek, aroma antiseptic, dan

pengharum ruangan yang terlalu menyengat. Jika sebuah toko menggunakan

bau harum roti panggang, penjualan di departemen itu meningkat tiga kali

lipat. Departemen toko yang menyemprotkan wangi-wangian yang

menyenangkan bagi pasar sasaran mereka, dan responnya adalah

menguntungkan.

6. Faktor visual

Warna dapat menciptakan suasana hati dan oleh karena menjadi faktor yang

penting dalam suasana. Warna merah, kuning, dan orange dianggap sebagai

warna yang hangat dan kedekatan yang diinginkan. Warna-warna yang

menyejukan seperti biru, dan violet digunakan untuk membuka tempat-tempat

yang tertutup dan menciptakan suasana yang elegan dan bersih. Warna-warna

tertentu lebih pas untuk barang-barang yang dipajang dengan beludru hitam

ataau biru tua. Pencahayaan juga bisa mempunyai pengaruh yang penting

terhadap suasana toko.

Store atmosphere memiliki empat indikator yang berpengaruh yaitu Visual

Communications, Lighting, Colors, Music, dan Scent seperti yang dikemukakan

oleh Levy and Weitz (2013) dalam jurnal Taufik Hidayat (2018) sebagai berikut:

25
1. Komunikasi Visual (Visual Communication)

Komunikasi Visual terdiri dari grafis, tanda-tanda yang digunakan untuk

membantu meningkatkan penjualan dengan memberikan informasi mengenai

produk dan menyarankan item atau pembelian khusus. Tanda dan grafis juga

membantu konsumen menentukan toko atau barang dagangan.

2. Pencahayaan (Lighting)

Pencahayaan yang baik di toko berfungsi untuk menerangi ruangan, menyoroti

barang dagangan, memahat ruang, menangkap suasana hati atau perasaan yang

meningkatkan citra toko dan untuk mengecilkan fitur permanen yang terlihat

kurang menarik.

3. Warna (Colors)

Warna adalah ekspresi rasa yang dapat membuat emosi dan mempengaruhi

suasana hati konsumen, seperti warna hangat (merah, emas, dan kuning)

menghasilkan respon emosional, bersemangat, panas, dan aktif, sedangkan

warna dingin (putih, biru, dan hijau) memiliki damai, lembut, dan efek

menenangkan. Hal tersebut dapat menghidupkan dan mendorong ingatan,

pikiran, dan pengalaman konsumen. Meskipun trend yang umum, warna dapat

memiliki dampak yang berbeda, bergantung pada berbagai sifat konsumen,

seperti budaya mereka, usia mereka, dan jenis kelamin mereka.

4. Musik (Music)

Musik dapat dengan mudah diubah dan disesusaikan. Bagi banyak perusahaan

komersil, termasuk ritel menawarkan layanan yaitu mengubah musik di

26
perusahaan atau ritelnya sepanjang hari untuk mencerminkan selera konsumen

yang berbeda-beda.

5. Aroma (Scent)

Bau memiliki dampak besar pada emosi dan suasana hati pelanggan. Aroma

dapat meningkatkan pengalaman belanja subjektif pelanggan dengan membuat

mereka merasa bahwa mereka menghabiskan lebih sedikit waktu memeriksa

barang dagangan, menunggu bantuan penjualan, atau memeriksa.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai

tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian terdahulu memudahkan

penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan

penelitian dari segi teori maupun konsep.

Rujukan penelitian pertama adalah penelitian yang pernah dilakukan Isti

Faradisa Leonardo Budi dan Maria M Minarsih (2016) dengan judul “Analisis

Pengaruh Variasi Produk, Fasilitas, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli

Ulang Konsumen Pada Indonesian Coffeeshop Semarang (Icos Café)”. Penelitian

ini merupakan studi kasus (case study) pada minat beli ulang Indonesian

Coffeeshop Semarang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan

secara Sensus Sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi

produk, fasilitas dan kualitas pelayanan berpengaruh positif secara langsung

terhadap minat beli ulang konsumen di I-cos Café Tembalang baik secara parsial

maupun simultan.

27
Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu

pada penggunaan variasi produk sebagai variabel bebas, minat beli ulang sebagai

variabel terikat dan analisis regresi linear berganda teknik analisa data. Namun

terdapat juga perbedaan yaitu pada objek penelitian dimana penelitian terdahulu di

I-cos Café Tembalang sedangkan pada penelitian ini di Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar dan teknik pengambilan sampel dimana penelitian

terdahulu menggunakan Sensus Sampling sedangkan pada penelitian

menggunakan Purposive Sampling.

Rujukan penelitian kedua adalah penelitian yang pernah dilakukan

Maulida Ariani (2018) dengan judul “Pengaruh Variasi Produk Terhadap

Pembelian Ulang Pada Cafe Vin’z Ice Cream di Kota Samarinda”. Jenis

penelitian dalam skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Penelitian ini

menggunakan probability sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji

reliabilitas, analisis regresi sederhana, uji hipotesis. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa variasi produk berpengaruh signifikan terhadap pembelian

ulang pada Cafe Vin’z Ice Cream di Kota Samarinda.

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu

pada penggunaan variasi produk variabel bebas dan minat beli ulang sebagai

variabel terikat yang akan diteliti. Namun terdapat juga perbedaan yaitu pada jenis

penelitian dimana penelitian terdahulu merupakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif sedagkan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat

28
asosiatif kausal, objek penelitian terdahulu di I-cos Café Tembalang sedangkan

objek pada penelitian ini di Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

dan pada penelitian terdahulu menggunakan analisis regresi sederhana sedangkan

pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda sebagai metode

analisa data.

Rujukan penelitian ketiga adalah penelitian yang pernah dilakukan Isfiandi

dan Amirudin M. Amin (2019) dengan judul “Pengaruh Variasi Produk, Harga,

Dan Customer Experience Terhadap Minat Beli Ulang Keramik Mulia Tile Pada

PT. Surya Asia Abadi Di Pekanbaru”. Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan alat analisis statistik regresi linear

berganda. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100

orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel variasi Produk,

berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian ulang konsumen pada

PT. Surya Asia Abadi di Pekanbaru, variabel harga berpengaruh secara signifikan

terhadap minat beli ulang konsumen pada PT. Surya Asia Abadi di Pekanbaru,

variabel customer experience tidak berpengaruh dan signifikan terhadap

keputusan minat beli konsumen pada PT. Surya Asia Abadi di Pekanbaru.

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini

yaitu pada penggunaan variasi produk sebagai variabel bebas, minat beli ulang

sebagai variabel terikat, dan regresi linier berganda sebagai teknik analisa data.

Namun terdapat juga perbedaan yaitu pada objek penelitian dimana penelitian

terdahulu di PT. Surya Asia Abadi di Pekanbaru sedangkan objek pada penelitian

ini di Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

29
Rujukan penelitian keempat adalah penelitian yang pernah dilakukan

Rahmat Hidayat dan Devrina Resticha (2019) dengan judul “Analisis Pengaruh

Variasi Produk Dan Labelisasi Halal Terhadap Kepuasan Konsumen Untuk

Meningkatkan Minat Beli Ulang Pada Kosmetik Wardah (Studi Pada Konsumen

Kosmetik Wardah Di Kota Batam)”. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan

deskriptif kuantitatif dengan menggunakan model analisis jalur (path analysis).

Jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 150 orang. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa secara parsial variasi produk dan labelisasi halal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada kosmetik Wardah, ecara

parsial variabel labelisasi halal dan kepuasan konsumen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli ulang pada kosmetik Wardah, sedangkan variasi

produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang pada

kosmetik Wardah, labelisasi halal dan kepuasan konsumen secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang.

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu

pada penggunaan variasi produk variabel bebas dan minat beli ulang variabel

terikat yang akan diteliti. Namun terdapat juga perbedaan yaitu pada jenis

penelitian dimana jenis penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan model analisis jalur (path analysis) sedangkan jenis

penelitian pada penelitian ini adalah kuantitatif bersifat asosiatif kausal dengan

menggunakan analisis regresi linear berganda, jumlah sampel yang ditetapkan

dimana sampel pada penelitian terdahulu sebanyak 150 orang sedangkan pada

penelitian ini sebanyak 100 orang.

30
Rujukan penelitian kelima adalah penelitian yang pernah dilakukan Septi

Aji Prabowo (2018) dengan judul “Pengaruh Suasana Toko, Kualitas Pelayanan,

Kepercayaan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Mirota

Kampus Godean”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat

analisis regresi linier berganda yang didukung dengan uji F dan uji T serta uji

asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolineritas, uji normalitas, dan uji

heteroskedastisitas. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 115 orang.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel suasana toko tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli ulang, variabel kualitas

pelayanan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli ulang,

variabel kepercayaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli ulang, variabel persepsi harga signifikan terhadap minat beli ulang.

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu

pada penggunaan store atmosphere (suasana toko) sebagai variabel bebas, minat

beli ulang sebagai variabel terikat yang akan diteliti, metode pengumpulan data

menggunakan kuesioner, dan teknik analisis data menggunakan analisis regresi

linier berganda. Namun terdapat juga perbedaan yaitu pada objek penelitian

dimana penelitian terdahulu di supermarket mirota kampus godean sedangkan

objek pada penelitian ini di Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

dan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dimana teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah accidental

sampling sedangkan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.

31
Rujukan penelitian keenam adalah penelitian yang pernah dilakukan

Pandu Prasetya Azhari dan R. Nurafni Rubiyanti (2016) dengan judul “Pengaruh

Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Pada Nom Nom Eatery

Bandung”. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat

deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability

sampling dengan metode insidental sampling. Jumlah sampel yang digunakan

adalah sebanyak 115 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara

parsial di ketahui hanya variabel store layout (X3) yang tidak berpengaruh

terhadap minat beli ulang (Y) sedangkan berdasarkan hasil Uji F (simultan) store

atmosphere berpengaruh secara positif signifikan terhadap minat beli ulang.

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu

pada penggunaan store atmosphere sebagai variabel bebas, minat beli ulang

sebagai variabel terikat yang akan diteliti, dan analisis regresi linear berganda

sebagai teknik analisis data. Namun terdapat juga perbedaan yaitu pada objek

penelitian dimana penelitian terdahulu di kafe Nom Nom Eatery Bandung

sedangkan objek pada penelitian ini di Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar dan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dimana teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah insidental

sampling sedangkan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.

Rujukan penelitian ketujuh adalah penelitian yang pernah dilakukan Maria

Ulfah dan Farah Oktavani, SE., MM (2017) dengan judul “Pengaruh Store

Atmosphere Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Gold Star Sport And Lounge

Bandung”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

32
kuantitatif. sampel pada penelitian ini yaitu konsumen gold star dengan

menggunakan teknik sampling insidental kepada sebanyak 100 responden. Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil dari penelitian

ini menunjukkan bahwa secara simultan store atmosphere berpengaruh signifikan

terhadap minat pembelian ulang konsumen pada Gold star sport and lounge

Bandung. Namun secara parsial sub variabel store layout tidak berpengaruh

secara signifikan. Hal ini dibuktikan dengan Thitung 0,658 lebih kecil dari Ttabel

1,985.

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu

pada penggunaan store atmosphere sebagai variabel bebas, minat beli ulang

sebagai variabel terikat yang akan diteliti, dan teknik analisis data yaitu analisis

regresi linear berganda. Namun terdapat juga perbedaan yaitu pada objek

penelitian dimana penelitian terdahulu di Gold Star Sport and Lounge Bandung

sedangkan objek pada penelitian ini di Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar dan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dimana teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah insidental

sampling sedangkan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.

Rujukan penelitian kedelapan adalah penelitian yang pernah dilakukan

Muhammad Candra Saputra dan Sukardi (2018) dengan judul “Analisis Pengaruh

Variabel Store Atmosphere (Suasana Toko) Terhadap Minat Beli Ulang Pada

Kopi Merapi”. Analisis dalam penelitian ini merupakan analisa kuantitatif dengan

menggunakan regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa dimensi kebersihan, musik, aroma, suhu, pencahayaan, warna, tampilan

33
dan tata letak, baik bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel minat beli ulang konsumen, berdasarkan t tabel dan nilai sig. variabel

pencahayaan memiliki nilai yang bertolak belakang sementara itu berdasarkan

koefisien masing-masing dimensi variabel, dimensi warna memiliki kontribusi

terendah terhadap variabel minat beli ulang.

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu

pada penggunaan store atmosphere sebagai variabel bebas, minat beli ulang

sebagai variabel terikat yang akan diteliti, dan analisis regresi linear berganda

sebagai teknik analisis data. Namun terdapat juga perbedaan yaitu pada objek

penelitian dimana penelitian terdahulu di Kopi Merapi sedangkan objek penelitian

pada penelitian ini di Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

Rujukan penelitian kesembilan adalah penelitian yang pernah dilakukan

Agin Lestari dan Muhammad Faizin (2020) dengan judul “Pengaruh Store

Atmosphere Dan Variasi Produk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Studi Kasus

Warunk Upnormal cabang Gresik)”. Jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian ini ditentukan melalui metode Simple Random Sampling dimana jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 85 orang. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa store atmosphere dan variasi produk berpengaruh signifikan

terhadap minat pembelian ulang di warunk upnormal cabang Gresik baik secara

parsial maupun simultan.

Terdapat persamaan penggunaan store atmosphere dan variasi produk

sebagai variabel bebas dan minat pembelian ulang sebagai variabel terikat. Namun

terdapat perbedaan yaitu objek penelitian peneliti terdahulu pada Warunk

34
Upnormal cabang Gresik sedangkan objek penelitian ini pada Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar.

Rujukan penelitian kesepuluh adalah penelitian yang pernah dilakukan Esa

Yanri Mekar Lorena dan Sri Martini (2019) dengan judul “Menilai Pengaruh Citra

Merek, Keragaman Menu, Suasana Toko dan Kualitas Produk Terhadap

Kepuasan Konsumen Dan Niat Beli Ulang (Studi Pada Konsumen Society Coffee

House Purwokerto)”. Sampel responden dalam penelitian ini adalah konsumen

Society Coffee House Purwokertoyang berjumlah 165 responden. Metode analisis

yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM) dengan program

AMOS. Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa citra merek

berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen Society Coffee House di

Purwokerto, keragaman menu berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen

Society Coffee House di Purwokerto, suasana toko berpengaruh positif terhadap

kepuasan konsumen Society Coffee House di Purwokerto, kualitas produk

berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen Society Coffee House di

Purwokerto dan kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap niat beli ulang

di Society Coffee House Purwokerto

Terdapat persamaan penggunaan variabel bebas, variabel terikat dan

menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel. Namun

terdapat perbedaan yaitu peneliti terdahulu meneliti 4 variabel bebas dan 2

variabel terikat, sedangkan penelitian ini hanya meneliti 2 variabel bebas dan 1

variabel terikat.

35
2.3 Hipotesis

Suharsimi dalam Ningrum (2017) menyatakan hipotesis dapat diartikan

suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti

melalui data yang terkumpul. Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian

terdahulu seperti diuraikan diatas maka hipotesis yang akan dikembangkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Variasi Produk terhadap Repurchase Intention

Variasi produk erat hubungannya terhadap minat beli ulang konsumen

dimana pengembangan produk yang bervariatif dengan jaminan mutu kualitasnya,

akan membuat harapan terhadap minat konsumen untuk mengkonsumsi secara

berulang-ulang dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup dari para konsumen.

Fure (2013) dalam Rinrin Karina Rakhmawati dan Arlin Ferlina Mochamad

Trenggana (2018) menyatakan bahwa semakin beragamnya jenis dan jumlah

produk yang ditawarkan pada sebuah toko, konsumen merasa semakin puas

karena jika konsumen membeli produk yang dibutuhkan pada toko tersebut,

konsumen tidak perlu melakukan pembelian ditempat lain dan biasanya

pembelian tersebut akan berulang dimana hal tersebut sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Penny Rahmawati (2015), Isti Faradisa dkk (2016), Tika

Afriyanti dan Rose Rahmidani (2019) menyatakan bahwa variasi produk

mempengaruhi repurchase intention. Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan

hipotesis pertama sebagai berikut:

36
H1 = Diduga Variasi Produk secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar.

2. Pengaruh Store Atmosphere terhadap Repurchase Intention

Menurut Utami dalam Vika Ary Ratnasari dkk (2015) store athmosphere

adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, music,

dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi konsumen

untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli barang. Minat beli ulang

konsumen timbul karena adanya store athmosphere yang nyaman bagi konsumen

saat berada didalam toko dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi

konsumen dalam melakukan pembelian ulang. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Pandu Prasetya Azhari dan Nurafni Rubiyanti (2016), Maria

Ulfah dan Farah Oktavani (2017), I Putu Gede Manik Kartika Yudha dan Ni

Wayan Sri Suprapti (2018) menyatakan bahwa store athmosphere mempengaruhi

repurchase intention. Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan hipotesis kedua

sebagai berikut:

H2 = Diduga Store Atmosphere secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar.

37
3. Pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere terhadap Repurchase

Intention

Berdasarkan keseluruhan pernyataan dari para ahli yang disebutkan di atas,

Foster (2014:64) dalam Lela Agustina dan Parjono (2017) menjelaskan dalam

suasana toko terdapat elemen tata letak yang mengatur penempatan produk,

perlengkapan tetap dan departemen di dalam toko, hal ini membuktikan bahwa

variasi produk dan store atmosphere saling berkaitan terutama dalam

mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang di toko

tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Liza Fitriyani dkk

(2018), Adellia Nur Fatmasari dan Farika Nikmah (2019), Wisnu Widayat dan

Heri Purwanto (2020) menyatakan hubungan variasi produk dan store atmosphere

berpengaruh terhadap repurchase intenton. Berdasarkan hal tersebut dapat

dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:

H3 = Diduga Variasi Produk dan Store Atmosphere secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Repurchase Intention

pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

38
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian (disebut juga rancangan penelitian; proposal penelitian

atau usul penelitian) adalah penjelasan mengenai berbagai komponen yang akan

digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

(Martono, 2012) dalam Ambar Dwi Diansari dan Gandhi Sutjahjo (2018).

Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian yang

biasanya disusun secara logis dan mampu memvisualisasikan rencana dan proses

penelitian secara praktis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat

asosiatif kausal. Menurut Sugiyono dalam I Wayan Ari Sudana dan A. A. Ketut

Ayuningsasi (2017), penelitian kuantitatif yang bersifat asosiatif kausal berguna

untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau

bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan demi memenuhi

kebutuhan konsumen. Memenuhi kebutuhan konsumen menjadi salah satu

prioritas dalam mempertahankan kualitas perusahaan dimana dengan

menyediakan varian menu yang lengkap dan suasana toko yang nyaman untuk

mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan pembelian ulang merupakan

salah satu hal yang menjadi tujuan bagi setiap perusahaan. Dari permasalahan

yang digambarkan diatas maka kerangka berfikir dari pengaruh variasi produk dan

store atmosphere terhadap repurchase intenton pada Outlet Pizza Hut cabang

39
Gatot Subroto di Denpasar dapat dijelaskan Variasi Produk (X1) dapat

dipengaruhi secara parsial terhadap Repurchase Intenton (Y), Store Atmosphere

(X2) dapat dipengaruhi secara parsial terhadap Repurchase Intenton (Y), Variasi

Produk (X1) dan Store Atmosphere (X2) dapat dipengaruhi secara simultan

terhadap Repurchase Intenton (Y).

Atas dasar tersebut maka pengaruh dari masing-masing variabel dapat

digambarkan dalam skema kerangka berfikir seperti berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir


Pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere Terhadap
Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto
di Denpasar.

H1
Variasi Produk Repurchase
(X1) Intention
(Y)

Store Atmosphere H2
(X2)

H3

Sumber: Agin Lestari dan Muhammad Faizin (2020)

3.2 Lokasi / Ruang Lingkup Wilayah Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar yang beralamat di Jl. Gatot Subroto No.37, Kecamatan

Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80233. Alasan peneliti memilih lokasi ini

adalah karena berbagai alasan, diantaranya karena masih ada kendala yang

40
dihadapi perusahaan seperti menjamurnya pesaing sejenis dan dalam beberapa

bulan terakhir Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar mengalami

penurunan jumlah pengunjung, oleh sebab itu perlu adanya penelitian untuk

meningkatkan minat beli ulang konsumen dan mengatasi keluhan-keluhan yang

ada seperti keluhan kebersihan toilet kurang terjaga sehingga membuat

kenyamanan konsumen berkurang dan kualitas makanan yang kurang dimana

terkadang tingkat kematangan daging kurang baik sehingga daging terlalu kering

melalui perbaikan strategi variasi produk dan store atmosphere pada Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

3.3 Objek Penelitian

Penelitian ini membahas tiga variabel yang terdiri dari dua variabel bebas

atau variabel yaitu Variasi Produk dan variabel yaitu Store Atmosphere dan

satu variabel terikat atau Variabel Y yaitu Repurchase Intention. Penelitian ini

dilakukan pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar. Adapun yang

menjadi responden dalam penelitian ini adalah konsumen Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar.

3.4 Indentifikasi Variabel

Sesuai dengan judul usulan proposal penelitian yaitu Pengaruh Variasi

Produk dan Store Atmosphere terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar, maka penulis melakukan penelitian

41
dengan menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel-

variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2017:39) dalam Farida Fitriani Ismail dan Dedy

Sudarmadi (2019) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Variasi Produk ( )

dan Store Atmosphere ( ).

2. Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2017:39) dalam Farida Fitriani Ismail dan Dedy

Sudarmadi (2019) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah Repurchase Intention (Y).

3.5 Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian

Definisi Operasional diperlukan dalam menentukan pemakaian alat yang

digunakan untuk mengambil data penelitian sehingga data yang diperoleh dapat

sesuai dengan tujuan penelitian. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

3.5.1 Repurchase Intention

Repurchase intention merupakan persepsi konsumen Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar terhadap tingkat kepuasan konsumen ketika

42
memutuskan berkomitmen untuk mengunjungi dan bersantap kembali pada Outlet

Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar pada masa mendatang yang

terbentuk setelah konsumen melakukan pembelian suatu produk. Repurchase

intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar diukur

menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Minat transaksional, merupakan persepsi konsumen terhadap bagaimana

keinginan konsumen untuk membeli ulang produk pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar.

2. Minat referensial, merupakan persepsi konsumen terhadap bagaimana

kesediaan konsumen untuk merekomendasikan kepada orang lain mengenai

produk pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

3. Minat preferensial, merupakan persepsi konsumen dengan perilaku konsumen

dalam memprioritaskan produk Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar yang telah dikonsumsinya sebagai pilihan utama.

4. Minat eksploratif, merupakan persepsi konsumen dengan perilaku selalu

mencari informasi mengenai produk Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto

di Denpasar yang diminatinya.

3.5.2 Variasi Produk

Variasi produk merupakan persepsi konsumen terhadap tingkat

kemampuan Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar dalam

menyediakan banyaknya item pilihan baik dari segi ukuran kemasan, rasa, jenis,

dan lain-lain dalam masing-masing kategori produk yang membedakan produknya

43
dengan pesaing. Variasi produk pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar diukur menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Ukuran produk, merupakan persepsi konsumen terhadap bentuk, model dan

struktur fisik dari produk yang ditawarkan oleh Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar.

2. Harga produk, merupakan persepsi konsumen terhadap tingkat kesesuaian

jumlah nilai yang dipertukarkan dengan kualitas produk yang di dapatkan

pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

3. Tampilan produk, merupakan persepsi konsumen terhadap kemasan produk

yang berhubungan dengan desain, kesesuaian warna dan daya tarik produk

yang ditawarkan oleh Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

4. Bahan produk, merupakan persepsi konsumen terhadap bahan utama yang

berhubungan dengan kesegaran dan kebersihan dari produk yang ditawarkan

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

3.5.3 Store Atmosphere

Store atmosphere merupakan persepsi konsumen Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar terhadap kemampuan restoran dalam mendesain

lingkungan toko yang menarik dan memberikan kesan positif bagi konsumen.

Store atmosphere pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar diukur

menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Komunikasi Visual, merupakan persepsi konsumen terhadap tanda-tanda

yang digunakan pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

44
dalam memberikan informasi seperti nomor meja, penanda toilet dan rambu-

rambu lainnya.

2. Pencahayaan, merupakan persepsi konsumen terhadap tata cahaya yang

diciptakan dalam ruangan maupun luar ruangan pada Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar.

3. Warna, merupakan persepsi konsumen terhadap tingkat perpaduan warna

yang digunakan untuk meningkatkan citra pada Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar.

4. Musik, merupakan persepsi konsumen terhadap tingkat kemenarikan musik

dimainkan atau di putar pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar.

5. Aroma, merupakan persepsi konsumen terhadap tingkat aroma-aroma yang

dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan selera makan yang timbul dari

aroma makanan/minuman dan aroma yang ditimbulkan oleh pewangi ruangan

pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

3.6 Jenis dan Sumber Data

3.6.1 Jenis Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan

kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan

dalam bentuk angka (Sugiyono, 2014) dalam Edie Sugiarto (2016). Untuk

45
memperoleh data pengamatan di lapangan, peneliti menggunakan teknik

observasi, wawancara, dan studi pustaka. Yang termasuk data kualitatif

dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian, meliputi

keterangan, penjelasan dan pembahasan secara teoritis mengenai sejarah

singkat perusahaan dan gambaran terhadap permasalahan yang dibahas

dalam penelitian ini.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data penelitian yang berbentuk angka, atau data

kualitatif yang di angkakan (skoring) dimana data dikumpulkan, dicatat,

disusun dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi yang selanjutnya

dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya untuk membuktikan

kebenaran terhadap teori (Sugiyono, 2014) dalam Edie Sugiarto (2016).

Untuk memperoleh data pengamatan di lapangan peneliti menggunakan

teknik angket/ kuesioner dimana dalam hal ini, data kuantitatif yang

diperlukan adalah jumlah kunjungan konsumen dan hasil pra survey

peneliti.

3.6.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat

diperoleh. Menurut Siregar (2014:37) dalam Kevin Christian, dkk (2019) sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data yang

dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan

46
permasalahan yang diteliti (Nur Indrianto dan Bambang Supono,

2013:142). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari jawaban para responden terhadap rangkaian pernyataan

yang digunakan oleh peneliti. Responden yang menjawab daftar

pernyataan tersebut adalah konsumen yang pernah berkunjung dan

membeli produk pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroti di Denpasar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti,

melainkan diperoleh dari data yang diterbitkan oleh perusahaan, laporan

suatu lembaga, studi kepustakaan, literatur, dan jurnal penelitian terdahulu

yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti (Nur Indrianto dan

Bambang Supomo, 2013:143). Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berasal dari Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Pengumpulan Sampel

3.7.1 Populasi

Menurut Supardi (2013:25) dalam Yova Bella dkk (2019) menyatakan

populasi adalah subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-

syarat tertentu berkaitan dengan masalah atau objek penelitian. Maka dari

penjelasan tersebut, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh masyarakat yang pernah melakukan pembelian pada Outlet Pizza Hut

47
cabang Gatot Subroto di Denpasar pada periode Januari – Desember 2019

sejumlah 47.144 orang.

3.7.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014:62) dalam Edie Sugiarto (2016), sampel adalah

bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kesimpulan

sampel yang diambil harus dapat mewakili populasi konsumen Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar. Sampel tersebut diambil dari populasi dengan

menggunakan persentase tingkat kesalahan yang dapat ditolerir sebesar 10%.

Menurut Bungin dalam Isfiandi dan Amirudin M. Amin (2019), untuk

menentukan jumlah sampel dapat menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai

berikut:

Dimana:

n : besarnya sampel

N : besarnya populasi

e : persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, dalam hal ini 10%

(error tolerance)

Dengan demikian besarnya sampel adalah:

48
n = 99,99 100

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh ukuran sampel (n) dalam

penelitian ini sebanyak 100 orang konsumen Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar yang akan dijadikan sebagai ukuran sampel penelitian.

3.7.3 Metode Pengumpulan Sampel

Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan atas

ciri – ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri

– ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel

yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria – kriteria tertentu yang diterapkan

berdasarkan tujuan penelitian Sugiyono (2013:85) dalam Yova Bella et.al (2019).

Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan atas ciri –

ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri – ciri

populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang

dihubungi disesuaikan dengan kriteria – kriteria tertentu yang diterapkan

berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria dalam penelitian ini antara lain :

1. Responden yang bersedia mengisi kuesioner secara lengkap

2. Responden yang berkunjung bukan untuk pertama kali pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar.

49
3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh data-data

yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan

antara lain sebagai berikut:

3.8.1 Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan.

Pengamatan dilakukan dengan cara non participant observation terhadap

konsumen Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar untuk mencari

informasi yang berkaitan dengan repurchase intention.

3.8.2. Wawancara (interview)

Wawancara dilakukan untuk mengetahui untuk melengkapi data dan upaya

memperoleh data yang akurat dan sumber data yang tepat. Teknik wawancara

yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya pertanyaan yang

dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat diperdalam

maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Wawancara

dilakukan kepada manajer dan konsumen Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto

di Denpasar.

3.8.3 Metode Angket (Kuesioner)

Angket atau kuesioner adalah seperangkat pernyataan atau pertanyaan

tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Angket ini berupa daftar

pernyataan yang dibuat peneliti dan harus dijawab oleh responden (Arikunto,

2013) dikutip dalam Alwan dkk (2017). Metode ini digunakan untuk memperoleh

50
data tentang pengaruh variasi produk dan store atmosphere terhadap repurchase

intention dari responden.

Angket yang akan digunakan disusun menurut skala likert. Skala ini

digunakan oleh para peneliti guna mengukur persepsi, sikap ataupun pendapat

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Alwan dkk, 2017).

Penggunaan skala ini dapat menilai sikap atau tingkah laku dengan cara

mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden

diminta memberikan pilihan jawaban ataupun pendapat dalam skala ukur yang

telah disediakan untuk skala likert yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan

sangat tidak setuju. Skala ukur tersebut akan ditempatkan berdampingan dengan

pertanyaan atau pernyataan yeng telah direncanakan dengan tujuan agar

responden lebih mudah memberikan jawaban sesuai dengan pertimbangan

responden. Responden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang telah

diatur oleh peneliti, sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju

(ST), sangat tidak setuju (STS) dengan memberikan tanda centang (√) pada

jawaban yang dipilih untuk skala likert.

3.8.4 Studi Pustaka (Library Research)

Studi pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan beberapa referensi yang

tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah (Sugiyono, 2012) dalam Riskha

Ramanda, dkk (2019). Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari literatur-

literatur yang relevan seperti buku, jurnal atau artikel ilmiah yang terkait dengan

topik yang dipilih. Dengan menggunakan studi pustaka penulis dapat memperoleh

51
informasi tentang teknik-teknik penelitian yang diharapkan, sehingga pekerjaan

peneliti tidak merupakan duplikasi.

3.9 Uji Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan analisis, sebuah kuesioner perlu di uji validitas dan

reliabilitasnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan

kecermatan alat ukur yang digunakan. Dengan melakukan tahap uji validitas dan

reliabilitas tersebut, diharapkan dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan

tingkat valid dan reliabelnya, sehingga akhirnya akan didapat kesimpulan yang

tidak keliru dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.

3.9.1 Uji Validitas

Arikunto (2013) dalam Alwan dkk (2017) menyatakan validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukan tingkatan kevalidan suatu instrumen. Suatu

instrumen sudah dapat dikatakan valid jika sudah mampu mengukur apa yang

diinginkan sesuai dengan tujuan tertentu dalam penelitian. Berikut ini merupakan

rumus korelasi untuk mencari koefisien korelasi hasil uji instrumen dengan uji

kriterianya.

rxy =

Sumber : Sugiyono (2013:183)

Keterangan:

rₓᵧ = Koefisien Validitas item yang dicari

52
x = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

y = Skor total

∑x = Jumlah skor dalam distribusi X

∑y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑xi² = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑yi² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Jumlah responden

Selanjutnya, nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi

95% dengan kriteria keputusan sebagai berikut:

1. Apabila rhitung positif, serta rhitung ≥ rtabel = 0,05 df n-2) maka alat ukur

dikatakan valid.

2. Apabila rhitung negatif, serta rhitung < rtabel = 0,05 df n-2) maka alat ukur

dikatakan tidak valid

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas tes merupakan suatu ukuran ketepatan suatu tes apabila diteskan

ke objek yang sama. Menurut Siregar (2013:87) dalam Mutiara Elfina Fauzi, dkk

(2019), reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama dengan menjepit alat pengukur yang sama pula.

Hasil reliabilitas instrumen tentang pengaruh variasi produk dan store

atmosphere terhadap repurchase intention pada Pizza Hut cabang Gatot Subroto

di Denpasar menggunakan reliabilitas internal dengan menggunakan rumus

persamaan Cronbach Alpha.

53
Metode Cronbach Alpha (α) diukur berdasarkan skala Cronbach Alpha (α)

dari 0,00 sampai 1,00. Jika skala itu dikelompokan ke dalam lima kelas dengan

range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai

berikut :

1. Nilai Cronbach Alpha 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel

2. Nilai Cronbach Alpha 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel

3. Nilai Cronbach Alpha 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel

4. Nilai Cronbach Alpha 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel

5. Nilai Cronbach Alpha 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel

Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu variabel dengan

cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan lebih besar dari

0,70. Ghozali (2018:46) dalam Ahlul Trina Hidayanti dan Jati Handayani (2019)

menyatakan, bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach’s Alpha yang lebih dari 0,70. Cronbach’s Alpha yang

semakin mendekati 1 (satu) menunjukkan semakin konsisten internal

reliabilitasnya.

3.10 Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2013) dalam Laura Amelya Br Napitupulu (2017) untuk

mendapatkan model regresi yang baik harus bebas dari penyimpangan data yang

terdiri dari multikolonieritas, heteroskedastisitas, auotokolerasi dan normalitas.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi

54
kriteria ekometrik dalam arti tidak dapat terjadi penyimpangan yang cukup serius

dari asumsi-asumsi yang diperlukan.

Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap

hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian asumsi

klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut :

3.10.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018) dalam Ahlul Trina Hidayanti dan Jati Handayani

(2019) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal

atau tidak dilakukan uji statistik nonparametik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi > 0,05 dan dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik

atau melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari regional dan / tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.10.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Imam Ghozali (2018) dalam Ahlul Trina Hidayanti dan Jati

Handayani (2019) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

55
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara mendeteksi terhadap

adanya multikolinieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut :

1. Besarnya Variance Inflaction Factor (VIF), pedoman suatu model

regresi yang bebas multikolinieritas yaitu nilai VIF ≤ 10.

2. Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas

multikolinieritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1

3.10.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2018) dalam Ahlul Trina Hidayanti dan Jati Handayani

(2019) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidak samaan / variance dari residual satu pengamatan kepengamatan

yang lain. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya gejala heteroskedastisitas.

Pada penelitian ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas menggunakan uji

glesjer yaitu mengkorelasikan nilai absolut residual dengan masing-masing

variabel. Hasil dari uji glejser menunjukan tidak ada heteroskedastisitas apabila

dari perhitungan SPSS nilai probabilitas signifikansinya diatas tingkat

kepercayaan 5% (Ghozali, 2013) dalam Rizky Primadita Ayuwardani dan Isroah

(2018).

56
3.11 Teknik Analisis Data

Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka teknik

analisis data yang digunakan adalah:

3.11.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan

variabel dependen dengan 1 (satu) atau lebih variabel independen (Ghozali, 2018)

dalam Ahlul Trina Hidayanti dan Jati Handayani (2019). Analisis regresi linear

berganda dalam penelitian ini adalah teknik analisis yang digunakan untuk

meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas yaitu variasi produk (X1) dan store

atmosphere (X2) terhadap variabel terikat yaitu repurchase intention (Y) untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi antara dua variabel bebas

dengan variabel terikat. Untuk menguji analisis regresi dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut.

Y = Bo + B1.X1 + B2.X2+ei

Keterangan:

Y = Repurchase Intention

Bo = Nilai konstanta

X1 = Variasi Produk

X2 = Store Atmosphere

b1 = Koefisien regresi Variasi Produk ( )

b2 = Koefisien regresi Store Atmosphere ( )

ei = residual / error

57
3.11.2 Uji Signifikan Koefisien Regresi Secara Parsial dan Simultan

1. Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji-t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelasan secara secara terpisah kontribusi yang ditimbulkan

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Siregar,

2013:304) dalam Tommy Kurniawan Njoto (2016). Uji signifikansi

pengaruh parsial menggunakan uji statistik dengan rumus sebagai berikut:

t=

Sumber : Sugiyono (2013)

Dimana:

t = Nilai thitung

bi = Koefisien regresi ke-i

Sbi = Standar error koefisien regresi ke-i

Formulasi t-test diuji dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengaruh Variasi Produk terhadap Repurchase Intention

1. Menyusun hipotesis nol dan hipotesis alternatif yaitu:

Ho : 0 berarti Variasi Produk secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Repurchase Intention pada

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar.

HA : 0 berarti Variasi Produk secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Repurchase

58
Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar.

2. Menentukan level of signifikansi 5%

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%

(b=0,05) dan derajat kebebasan : n-k-1, test dua sisi pada sisi kiri

dan kanan nilai t-tabel (0,05 : n-k-1)

3. Kriteria Pengujian

Menentukan besarnya thitung yang diperoleh dari hasil pengujian

dengan program SPSS.

4. Membandingkan thitung dengan ttabel

1) Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Apabila ttabel

> thitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila ttabel < thitung,

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan tingkat signifikansi

95% (a = 5%)

2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila

angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan

H1 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05,

maka H0 ditolak dan H1 diterima

59
Gambar 3. 2 Kurva Distribusi Normal Uji-t
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho (Uji t)

Sumber: Sugiyono (2016:165)

2) Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Repurchase Intention

1. Menyusun hipotesis nol dan hipotesis alternatif yaitu:

Ho : 0 berarti Store Atmosphere secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Repurchase Intention pada

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar.

HA : 0 berarti Store Atmosphere secara parsial

berpengaruh terhadap Repurchase Intention pada

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar.

2. Menentukan level of signifikansi 5%

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%

(α=0,05) dan derajat kebebasan : n-k-1, test dua sisi pada sisi kiri

dan kanan nilai t-tabel (0,05 : n-k-1)

60
3. Kriteria Pengujian

Menentukan besarnya thitung yang diperoleh dari hasil pengujian

dengan program SPSS.

4. Membandingkan thitung dengan ttabel

1) Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Apabila ttabel

> thitung, maka H0 diterima dan H2 ditolak. Apabila ttabel < thitung,

maka H0 ditolak dan H2 diterima. Dengan tingkat signifikansi

95% (a = 5%)

2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila

angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan

H2 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05,

maka H0 ditolak dan H2 diterima

Gambar 3.3 Kurva Distribusi Normal Uji-t


Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho (Uji t)

Sumber: Sugiyono (2016:165)

61
2. Simultan (Uji Statik F)

Uji F adalah uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

secara simultan antara variabel bebas (X1 dan X2) dan variabel terikat (Y)

(Siregar, 2013:303) dalam Tommy Kurniawan Njoto (2016). Apabila hasil

dari uji F memiliki angka sig < 0,05 menunjukkan bahwa variabel bebas

memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian

signifikansi secara simultan dengan rumus sebagai berikut :

Fh = R2/2
(1 − R 2 ) / (n − 3)
Sumber : Nata Wirawan, (2014:264)

Dimana:

Fh = Fhitung yang akan di bandingkan dengan Ftabel

R = Koefisien korelasi ganda

R2 = Kuadrat koefisien korelasi berganda

n = Jumlah koresponden

Langkah-langkah pengujiannya adalah:

1) Menentukan Formulasi Hipotesis

Ho : b1,2, = 0, berarti secara simultan Variasi Produk dan Store

Atmosphere tidak berpengaruh terhadap Repurchase

Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar.

HA : b1,2 ≠ 0, berarti secara secara simultan Variasi Produk dan Store

Atmosphere berpengaruh terhadap Repurchase Intention

62
pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar.

2) Ketentuan Pengujian

Dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan

5% (α = 0,05) dengan dfn = k, dan derajat kebebasan (dfd) = n-k-1.

3) Kriteria Pengujian

Menentukan besarnya thitung yang diperoleh dari hasil pengujian dengan

program SPSS

4) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

1. Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel Apabila Ftabel >

Fhitung, maka H0 diterima dan H3 ditolak. Apabila Ftabel < Fhitung,

maka H0 ditolak dan H3 diterima.

2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila

probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H3 ditolak.

Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H3

diterima

63
Gambar 3.4 Kurva Distribusi Normal Uji-F
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho (Uji F)

Daerah
penolakan Ho

Daerah
penerimaan Ho
0 F-tabel F-hitung
(0,05)
Sumber: Sugiyono (2016:165)

3.11.3 Analisis Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi-variabel independen. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependent

(Ghozali, 2012) dalam Isfiandi dan Amirudin M. Amin (2019). Besar pengaruh

dapat diketahui melalui R square dengan rumus:

Persentase pengaruh = R square x 100 %

64
BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza hut terbesar didunia, dengan

hampir 12.000 cabang restoran yang terbesar dilebih dari 84 negara. Pizza Hut

melayani lebih dari 1,7 juta pizza setiap harinya, untuk sekitar 4 juta

pelanggannya di seluruh dunia. Pizza Hut menyediakan bermacam pizza dengan

topping yang berbeda-beda seperti juga pasta, salad dan berbagai macam makanan

dan minuman lainnya.

Dekor atau hiasan yang sangat membedakannya dari yang lain adalah

gambar atap merahnya. Pizza Hut yang terkenal dengan sebutan “Si Atap Merah”

ini juga menjadi simbol pelayanan jasa restoran terbaik. Pizza Hut mulai berdiri di

Indonesia sejak 1984, dimana restoran pertama terletak di Jakarta. Pemilik Pizza

Hut Indonesia pada saat ini PT Sari Melati Kencana yang disahkan pada 25 Mei

1988 oleh kementrian kehakiman RI.

Lokasi Pizza Hut Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu: bagian

kantor dan bagian restoran atau outlet. Bagian kantor pusat atau yang dikenal

sebagai Support Center berlokasi di Gedung Graha Mustika Ratu Lantai 8-9, Jalan

Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta. Sementara itu, bagian restoran atau outlet

65
tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia salah satunya adalah di Kota

Denpasar, Bali.

Di Denpasar sendiri Pizza Hut pertama kali di buka di Jl Tukad Tengal

Wangi No. 2, Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar pada tahun

1998 sebagai cabang pusat di wilayah Denpasar dan terus berkembang hingga saat

ini sudah memiliki 9 cabang yaitu Pizza Hut Mal Bali Galeria, Pizza Hut

Dipenogoro, Pizza Hut Sunset Point Bali, Pizza Hut Bali Mercure, Pizza Hut

Gatot Subroto Denpasar, Pizza Hut Centro Kuta, Pizza Hut Libi Plaza Denpasar,

Pizza Hut Sanur dan Pizza Hut Jimbaran Bali.

Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar ini adalah salah satu cabang

dari 9 cabang Pizza Hut di Bali. Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar terdiri atas tiga area, yaitu:

a. Area pelanggan adalah mulai dari pintu masuk sampai ke counter depan,

termasuk ruang makan dan ruang tunggu pesan ambil (take away). Ruang

makan dilengkapi dengan meja kayu dan tempat duduk yang nyaman. Counter

salad dan sup berada di dekat pintu masuk, sehingga semua tamu bisa melihat

saat memasuki restoran

b. Area dapur (kitchen) merupakan area pengelolaan produk, mulai dari

penyediaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan bahan baku,

pembuatan adonan pizza, pemanggangan, juga termasuk tempat pencucian

piring dan peralatan lainnya.

c. Area pelayanan (service) terdiri atas salad counter (tempat untuk pengambilan

topping es krim dan salad) yang diambil sendiri oleh pelanggan, front counter

66
(tempat mesin register pesanan), pick upcounter (tempat mengambil produk

makanan dan minuman yang sudah jadi), dan counter area (tempat

pembayaran).

4.1.2 Struktur Organisasi Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

Struktur organisasi menunjukkan struktur dan tempat masing-masing

karyawan dalam suatu perusahaan, sehingga jelas diketahui tugas dan tanggung

jawabnya. Struktur organisasi menyangkut hubungan bersifat formal dan

menguraikan peranan tentang tugas yang dilakukan dalam suatu organisasi,

terlibat didalamnya yaitu penggabungan kegiatankegiatan yang dilakukan,

pelimpahan wewenang dan aliran organisasi.

Tujuan diadakannya struktur organisasi dalam suatu perusahaan adalah

untuk menciptakan suatu kondisi serta hubungan-hubungan yang harmonis

dengan menentukan tugas dan wewenang yang jelas sehingga mengarah pada

tujuan yang hendak dicapai. Bentuk dari struktur organisasi perusahaan

disesuaikan dengan kebutuhannya dan sewaktuwaktu dapat disesuaikan lagi

dengan perkembangan perusahaan. Adapun struktur organisasi Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar adalah sebagai berikut:

67
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

Restaurant Manager
(RM)

Asistant restaurant
manager (ARM)

Shift Leader

Crew Trainer
(CT)

Delievery
Cashier Server Cook Order Take Man

Bar Steward

Sumber: Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar, 2020.

Deskripsi tugas digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung

jawab dari masing-masing bagian. Deskripsi tugas yang ada di Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar adalah sebagai berikut :

1. Restaurant Manager

1) Mengatur dan mengontrol segala sesuatu yang ada di restoran, mulai dari

membuat struktur organisasi restoran dan memprediksi sales.

68
2) Menyusun rencana untuk penilaian e-CER dan CMS yang tinggi.

3) Membuat budget restoran, Part Timer dan kebutuhan operational.

4) Mengatur tim operational (FOH, BOH, OT dan Delivery).

5) Membuat laporan penilaian kinerja pegawai setiap tahun

2. Asistant Restaurant Manager

1) Melaporkan data harian sales juga kebutuhan untuk operational kepada

Area Manager.

2) Membantu Restaurant Manager untuk mengontrol tim operational.

3) Membuat cost control (pengeluaran perusahaan).

3. Sift Leader

1) Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan (receiving sheet, paid

out harian, pemakaian air, telepon dan listrik).

2) Meng-order barang ke supplier juga membantu tim management yaitu

Restaurant Manager dan Asisten Manager.

3) Membuat laporan kedisiplinan pegawai.

4. Crew Trainer (CT)

1) Mengatur dan mengontrol tim operational di restoran Pizza Hut.

2) Memonitoring kebutuhan operational.

3) Memberikan training kepada pegawai baru.

69
5. Crew

1) Order Taker

Pegawai yang bertugas menerima order dari customer dan menerima

pembayaran. Tugas lainnya adalah menghitung persediaan barang dan

bahan baku.

2) Back Of The House

Pegawai yang bertugas menyiapkan dan membuat produk yang dipesan

oleh customer. Tugas lainnya adalah menghitung persediaan barang dan

bahan baku.

3) Delivery Man

Pegawai yang bertugas mengirim produk yang dipesan oleh customer

pada pembelian secara delivery. Tugas lainnya adalah menghitung

persediaan barang dan bahan baku

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan dalam penelitian ini guna

menggambarkan keadaan responden untuk memberikan informasi tambahan

untuk memahami hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara

meyebarkan kuesioner pada 100 responden yang berkunjung pada Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar. Data yang didapat dari hasil penyebaran

kuesioner dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok responden.

Kelompok – kelompok akan berguna untuk memperkuat analisis faktor yang

70
menjadikan tolak ukur keputusan konsumen untuk melakukan pembelian ulang.

Adapun kelompok – kelompok responden tersebut dapat dibagi menjadi beberapa

kategori sebagai berikut:

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden dibagi

menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil dari

data lapangan diperoleh hasil sebagai berikut :

Gambar 4.2
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
18%

Laki-laki
Perempuan

82%

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021.

Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa responden didominasi oleh

perempuan dengan jumlah 82 orang dan persentase sebesar 82% sedangkan

sisanya adalah laki-laki dengan jumlah 18 orang dan persentase sebesar 18%.

71
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dibagi menjadi 4 (empat)

kelompok berdasarkan hasil dari data lapangan diperoleh kelompok usia

responden sebagai berikut :

Gambar 4.3
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021.

Berdasarkan gambar 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa dalam karekteristik

usia responden yang telah disebar di lapangan usia responden terbanyak diisi oleh

responden dengan usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 85 orang atau bila

dipresentasekan yaitu 85%, sedangkan usia responden yang paling sedikit dalam

penelitian ini yaitu usia diatas 40 tahun sebanyak 2 orang atau bila dipresentasikan

yaitu 2%.

72
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dibagi menjadi

5 (lima) kelompok berdasarkan hasil dari data lapangan diperoleh kelompok jenis

pekerjaan responden sebagai berikut :

Gambar 4.4
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

19% 7%

Pelajar / Mahasiswa

PNS

Wiraswasta

Karyawan Swasta

Lainnya

8% 11% 55%

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021.

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa berdasarkan pekerjaan

responden terbanyak adalah pelajar / mahasiswa dengan jumlah 55 orang atau bila

dipresentasekan yaitu 55%, kemudian karyawan swasta dengan jumlah 19 orang

atau bila dipresentasekan yaitu 19%, PNS dengan jumlah 11 orang atau bila

dipresentasekan yaitu 11%, wiraswasta dengan jumlah 8 orang atau bila

dipresentasekan yaitu 8% dan responden yang paling sedikit yaitu responden yang

memiliki pekerjaan lain-lainnya (yang dimaksud pekerjaan lain-lainnya bisa ibu

73
rumah tangga, pensiunan, dll) yaitu sebanyak 7 responden atau bila

dipresentasekan sebanyak 7%.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Karakteristik responden berdasarkan penghasilan dapat dibagi menjadi 3

(tiga) kelompok berdasarkan hasil dari data lapangan diperoleh kelompok

penghasilan responden sebagai berikut:

Gambar 4.5
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

14% 42%

< Rp 1.000.000

Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000

> Rp 3.000.000

44%

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021.

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa responden terbanyak

adalah berpenghasilan Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000 sebanyak 42

orang atau bila dipresentasekan yaitu 44% kemudian reponden dengan

penghasilan dibawah Rp 1.000.000 sebanyak 42 orang atau bila dipresentasekan

yaitu 42% dan terendah yaitu responden dengan penghasilan diatas Rp 3.000.000

sebanyak 14 orang atau bila dipresentasekan yaitu 14%.

74
4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian

4.3.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dan reliabilitas masing-masing indikator variabel

variasi produk, store atmosphere, dan repurchase intention sebagai instrumen

diperoleh dari jawaban kuesioner sangatlah penting dilakukan untuk memperoleh

hasil penelitian yang valid dan reliabel. Syarat minimum suatu kuesioner yang

memiliki validitas adalah apabila rhitung positif, serta rhitung ≥ rtabel = 0,05 df n-2)

maka alat ukur dikatakan valid (Ghozali, 2016:53).

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas


Item
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan
X1.1 0,637 0,196 Valid
X1.2 0,593 0,196 Valid
X1.3 0,698 0,196 Valid
X1.4 0,667 0,196 Valid
X1.5 0,715 0,196 Valid
Variasi
X1.6 0,675 0,196 Valid
1 Produk
X1.7 0,766 0,196 Valid
(x1)
X1.8 0,783 0,196 Valid
X1.9 0,669 0,196 Valid
X1.10 0,795 0,196 Valid
X1.11 0,714 0,196 Valid
X1.12 0,680 0,196 Valid
X2.1 0,629 0,196 Valid
X2.2 0,637 0,196 Valid
X2.3 0,704 0,196 Valid
X2.4 0,792 0,196 Valid
Store
X2.5 0,727 0,196 Valid
2 Atmosphere
X2.6 0,722 0,196 Valid
(X2)
X2.7 0,772 0,196 Valid
X2.8 0,722 0,196 Valid
X2.9 0,729 0,196 Valid
X2.10 0,685 0,196 Valid

75
Item
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan
X2.11 0,749 0,196 Valid
X2.12 0,713 0,196 Valid
X2.13 0,762 0,196 Valid
X2.14 0,747 0,196 Valid
X2.15 0,723 0,196 Valid
Y1.1 0,740 0,196 Valid
Y1.2 0,726 0,196 Valid
Y1.3 0,769 0,196 Valid
Y1.4 0,735 0,196 Valid
Y1.5 0,741 0,196 Valid
Repurchase
Y1.6 0,789 0,196 Valid
3 Intention
Y1.7 0,739 0,196 Valid
(Y)
Y1.8 0,738 0,196 Valid
Y1.9 0,606 0,196 Valid
Y1.10 0,724 0,196 Valid
Y1.11 0,632 0,196 Valid
Y1.12 0,684 0,196 Valid
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (lampiran 4)

Berdasarkan hasil uji instrumen dengan penyebaran kuesioner pada 100

orang responden maka seperti pada tabel 4.1, dapat dilihat bahwa seluruh

indikator variabel pada penelitian ini yaitu variasi produk, store atmosphere dan

repurchase intention valid dan dinyatakan layak sebagai instrumen untuk

mengukur data penelitian karena karena nilai rhitung (Corrected Item-Total

Correlation) > rtabel sebesar 0,196.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan memberikan nilai

Cronbach Alpha (a) > 0,70 (Ghozali, 2016:48). Pada tabel dibawah disajikan hasil

uji reliabilitas untuk setiap variabel.

76
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Alpha Keterangan
1 Variasi Produk (X1) 0,904 Reliabel
2 Store Atmosphere (X2) 0,932 Reliabel
3 Repurchase Intention (Y) 0,910 Reliabel
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (lampiran 4)

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas maka dapat diketahui bahwa instrumen

penelitian variabel Variasi Produk (X1), Store Atmosphere (X2) dan Repurchase

Intention (Y) dinyatakan reliabel karena memiliki nilai reliabilitas lebih besar dari

0,70. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran tersebut dapat memberi hasil yang

konsisten, apabila dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama.

4.4 Deskripsi Data Penelitian

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi

responden terhadap pernyataan yang diberikan dalam instrumen penelitian tentang

variabel-variabel yang diteliti. Analisis dilakukan dengan menghitung rata-rata

(mean) berdasarkan tanggapan responden pada masing-masing variabel. Semakin

tinggi nilai rata-rata yang diperoleh menunjukkan semakin baik tanggapan

responden terhadap indikator ataupun variabel. Penilaian secara kuantitatif

menggunakan skala interval dengan mengintegrasikan rata-rata skor menurut

kategori penilaian (Usman dan Akbar, 2013:84). Adapun rumusnya adalah

sebagai berikut:

nilai batas tertinggi – nilai batas terendah


Interval =
total nilai yang digunakan

5–1
Interval = = 0,8
5

77
Dari interval klas 0,80 bisa ditentukan kriteria penilaian terhadap variabel

variasi produk, store atmosphere dan repurchase intention sebagai berikut:

Tabel 4.3 Kriteria dan Kategori Penilaian Jawaban Kuesioner


Kriteria Kategori Penilaian
1,00 – 1,79 Sangat tidak baik
1,80 – 2,59 Tidak baik
2,60 – 3,39 Kurang baik
3,40 – 4,19 Baik
4,20 – 5,00 Sangat baik
Sumber : Sugiyono, (2014)

4.5 Karakteristik Jawaban Responden

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada

konsumen Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar. Hasil dari kuesioner

selanjutnya disajikan dalam daftar tabulasi. Dari tabulasi tersebut dapat diketahui

jawaban responden atas pernyataan-pernyataan mengenai ketiga variabel

penelitian yaitu variasi produk, store atmosphere, dan repurchase intention.

4.5.1 Tabulasi Jawaban Variasi Produk (X1)

Berdasarkan hasil tabulasi data jawaban responden terhadap 12 pernyataan

tentang variasi produk yang dijawab oleh 100 responden, yang persentasenya

disajikan pada lampiran, maka dapat dibuat tabulasi jumlah pernyataan seluruh

responden untuk masing-masing kategori seperti terlihat pada tabel 4.4 berikut ini:

78
Tabel 4.4 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Variasi Produk

Jawaban
Rata-
No Pernyataan STS TS R S SS Keterangan
rata
1 2 3 4 5
Pilihan ukuran produk
yang ditawarkan Pizza
Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar Sangat
1 - - 3 55 42 4,39
bervariasi sehingga saya Baik
memiliki banyak
alternatif pilihan produk
yang akan dibeli
Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar
menyajikan makanan dan
Sangat
2 minuman sesuai dengan - - 3 53 44 4,41
Baik
standar (konsistensi,
bentuk, rasa, aroma,
tekstur dll)
Produk Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di
Sangat
3 Denpasar memiliki - - 12 49 39 4,27
Baik
ukuran yang sesuai
keinginan saya
Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar
senantiasa menciptakan
4 produk baru yang - 1 22 48 29 4,05 Baik
memiliki tampilan
berbeda dari produk
sebelumnya
Produk Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di
Sangat
5 Denpasar memiliki - - 8 45 47 4,39
Baik
tampilan hidangan
menarik selera makan
Produk yang ditawarkan
oleh Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di
Denpasar dikemas
Sangat
6 dengan baik sehingga - - 17 46 37 4,20
Baik
menjadi salah satu daya
tarik yang dimiliki oleh
Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar

79
Jawaban
Rata-
No Pernyataan STS TS R S SS Keterangan
rata
1 2 3 4 5
Harga disetiap menu
makanan dan minuman
pada Pizza Hut cabang
7 Gatot Subroto di - 1 23 48 28 4,03 Baik
Denpasar sesuai dengan
porsi makanan dan
minuman yang disajikan
Produk Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di
8 1 6 32 42 19 3,72 Baik
Denpasar memiliki harga
yang terjangkau
Daya saing harga yang
tertera pada Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di
9 - 18 47 30 14 3,67 Baik
Denpasar lebih ekonomis
di bandingkan restoran
lainnya
Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar
selalu menggunakan Sangat
10 - - 12 49 39 4,27
bahan-bahan yang Baik
higinies dan terjamin
kebersihannya
Bahan yang digunakan
Pizza Hut cabang Gatot
Sangat
11 Subroto di Denpasar - - 11 49 40 4,29
Baik
sudah jelas keamanannya
untuk dikonsumsi
Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar
memberikan bahan Sangat
12 - 1 7 49 43 4,33
pelengkap (seperti saus, Baik
lada, mayonnaise, dll)
yang berkualitas
Total 4,19 Baik
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (lampiran 3)
Total rata-rata nilai tanggapan responden mengenai variabel variasi produk

dari 12 pernyataan adalah sebesar 4,19 yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa secara keseluruhan produk Outlet Pizza Hut cabang Gatot

80
Subroto di Denpasar baik ukuran, tampilan, harga dan bahan yang digunakan

sudah baik. Skor terbesar berada pada pernyataan tentang Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar menyajikan makanan dan minuman sesuai dengan

standar (konsistensi, bentuk, rasa, aroma, tekstur dll) yaitu sebesar 4,41, hal ini

berarti konsumen merasa puas terhadap tingkat konsistensi Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar dalam menyajikan makanan dan minuman.

Skor terkecil berada pada pernyataan daya saing harga yang tertera pada Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar lebih ekonomis di bandingkan restoran

lainnya yaitu sebesar 3,67. Hal ini berarti Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto

di Denpasar perlu mengatur kembali strategi dalam menentukan harga jual produk

agar dapat bersaing dengan restoran pesaing lainnya.

4.5.2 Tabulasi Jawaban Store Atmosphere (X2)

Berdasarkan hasil tabulasi data jawaban responden terhadap 15 pernyataan

tentang store atmosphere yang dijawab oleh 100 responden, yang persentasenya

disajikan pada lampiran, maka dapat dibuat tabulasi jumlah pernyataan seluruh

responden untuk masing-masing kategori seperti terlihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Store Atmosphere

Jawaban
No Pernyataan STS TS R S SS Rata-rata Keterangan
1 2 3 4 5
Papan nama Pizza
Hut cabang Gatot
1 Subroto di Denpasar - 2 4 46 48 4,40 Sangat Baik
terlihat jelas

81
Jawaban
No Pernyataan STS TS R S SS Rata-rata Keterangan
1 2 3 4 5
Terdapat rambu-
rambu seperti nomor
meja, penanda toilet
2 dan rambu lain di - - 7 46 47 4,40 Sangat Baik
dalam Pizza Hut
cabang Gatot Subroto
di Denpasar
Buku pilihan produk
yang ada pada Pizza
Hut cabang Gatot
3 - - 11 51 38 4,27 Sangat Baik
Subroto di Denpasar
sudah memberikan
informasi yang cukup
Penerangan di dalam
maupun luar ruangan
pada Pizza Hut
4 - - 7 55 38 4,31 Sangat Baik
cabang Gatot Subroto
di Denpasar sudah
memadai
Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di
Denpasar memiliki
5 pencahayaan yang - - 8 45 47 4,39 Sangat Baik
terang sehingga
membuat saya
nyaman
Pencahayaan pada
Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di
6 7 51 42 4,71 Sangat Baik
Denpasar mampu
meningkatkan daya
tarik restoran tersebut
Pemilihan warna
ruangan pada Pizza
Hut cabang Gatot
7 Subroto di Denpasar - 2 14 49 35 4,17 Baik
membuat persepsi
positif dalam pikiran
saya
Dekorasi warna pada
Pizza Hut cabang
8 - - 15 51 34 4,19 Baik
Gatot Subroto di
Denpasar menarik

82
Jawaban
No Pernyataan STS TS R S SS Rata-rata Keterangan
1 2 3 4 5
dan menjadi ciri khas
restoran.
Desain warna pada
Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di
Denpasar memiliki
9 - 1 15 55 29 4,12 Baik
daya tarik dalam
mempengaruhi saya
untuk melakukan
pembelian
Tersedianya fasilitas
pemutaran musik
pada Pizza Hut
10 - - 17 53 30 4,13 Baik
cabang Gatot Subroto
di Denpasar membuat
saya tidak jenuh
Irama musik yang
dimainkan pada Pizza
Hut cabang Gatot
11 - - 19 53 28 4,09 Baik
Subroto di Denpasar
meningkatkan
kenyamanan saya
Musik pada Pizza Hut
cabang Gatot Subroto
di Denpasar
12 memotivasi saya - 10 34 38 18 3,64 Baik
untuk melakukan
pembelian ulang
produk
Aroma
menyenangkan pada
Pizza Hut cabang
13 Gatot Subroto di - 1 18 47 34 4,14 Baik
Denpasar membuat
saya tinggal lebih
lama
Aroma
menyenangkan pada
Pizza Hut cabang
14 Gatot Subroto di - 2 20 46 32 4,08 Baik
Denpasar membuat
saya ingin melakukan
pembelian ulang

83
Jawaban
No Pernyataan STS TS R S SS Rata-rata Keterangan
1 2 3 4 5
produk
Tidak ada aroma yang
menganggu di dalam
15 ruangan Pizza Hut - - 6 57 37 4,31 Sangat Baik
cabang Gatot Subroto
di Denpasar
Sangat
Total 4,22
Baik
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (lampiran 3)
Total rata-rata nilai tanggapan responden mengenai variabel store

atmosphere dari 15 pernyataan adalah sebesar 4,22 yang termasuk dalam kategori

sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan produk Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar baik komunikasi visual, pencahayaan,

aroma, musik dan desain warna yang digunakan sudah sangat baik. Skor terbesar

berada pada pernyataan tentang pencahayaan pada Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar mampu meningkatkan daya tarik restoran tersebut yaitu

sebesar 4,71, hal ini berarti pencahayaan pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Skor terkecil

berada pada pernyataan musik pada Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

memotivasi saya untuk melakukan pembelian ulang produk yaitu sebesar 3,67.

Hal ini berarti Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar perlu

memperhatikan dan mengatur kembali secara khusus pemilihan jenis maupun

tempo lagu atau musik agar dapat memberi pengaruh positif pada penjualan.

84
4.5.3 Tabulasi Jawaban Repurchase Intention (Y)

Berdasarkan hasil tabulasi data jawaban responden terhadap 12 pernyataan

tentang repurchase intention yang dijawab oleh 100 responden, yang

persentasenya disajikan pada lampiran, maka dapat dibuat tabulasi jumlah

pernyataan seluruh responden untuk masing-masing kategori seperti terlihat pada

tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Repurchase Intention

Jawaban
Rata-
No Pernyataan STS TS R S SS Keterangan
rata
1 2 3 4 5
Saya berniat membeli
ulang produk Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di Sangat
1 - - 6 59 35 4,29
Denpasar karena produk Baik
yang ditawarkan
berkualitas.
Saya memutuskan
membeli ulang produk
Pizza Hut cabang Gatot
Sangat
2 Subroto di Denpasar - - 6 58 36 4,30
Baik
karena produk yang
ditawarkan sesuai dengan
keinginan saya.
Variasi produk dan store
atmosphere adalah faktor
yang menjadikan saya
Sangat
3 melakukan pembelian - 1 6 53 40 4,32
Baik
ulang pada Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di
Denpasar.
Setelah melakukan
pembelian produk pada
4 Pizza Hut cabang Gatot - - 15 54 31 4,16 Baik
Subroto di Denpasar,
saya akan menceritakan

85
Jawaban
Rata-
No Pernyataan STS TS R S SS Keterangan
rata
1 2 3 4 5
kembali kepada teman
atau kerabat bahwa
produk Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di
Denpasar memiliki cita
rasa yang nikmat
Saya tidak akan ragu
untuk mengajak
teman/kerabat membeli Sangat
5 - - 4 54 42 4,38
produk Pizza Hut cabang Baik
Gatot Subroto di
Denpasar
Variasi produk dan store
atmosphere adalah faktor
yang menjadikan saya
merekomendasikan Sangat
6 - - 11 53 36 4,25
produk Pizza Hut cabang Baik
Gatot Subroto di
Denpasar kepada
teman/kerabat.
Saya lebih memilih
berkunjung ke Pizza Hut
7 cabang Gatot Subroto di - 3 32 38 27 3,89 Baik
Denpasar dibandingkan
restoran lain.
Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar
8 menjadi pilihan utama - 2 26 42 30 3,98 Baik
saya saat ingin membeli
pizza
Saya akan beralih ke
merek lain apabila
produk makanan dan
minuman yang ada pada Sangat
9 - 3 9 51 37 4,22
Pizza Hut cabang Gatot Baik
Subroto di Denpasar
tidak sesuai dengan
harapan
Setelah melakukan
pembelian produk pada
10 Pizza Hut cabang Gatot - 4 19 55 22 3,95 Baik
Subroto di Denpasar,
saya masih mencari

86
Jawaban
Rata-
No Pernyataan STS TS R S SS Keterangan
rata
1 2 3 4 5
informasi sebanyak
mungkin mengenai
produk yang mungkin
ditawarkan Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di
Denpasar.
Saya tertarik untuk
membeli produk Pizza
Hut cabang Gatot
11 Subroto di Denpasar 1 5 19 51 24 3,97 Baik
setelah mendapat
informasi dari teman atau
kerabat
Saya berniat untuk
mencoba variasi menu
baru yang ditawarkan Sangat
12 - - 10 43 47 4,37
Pizza Hut cabang Gatot Baik
Subroto di Denpasar saat
berkunjung kembali.
Total 4,17 Baik
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (lampiran 3)

Total rata-rata nilai tanggapan responden mengenai variabel repurchase

intention dari 12 pernyataan adalah sebesar 4,17 yang termasuk dalam kategori

baik. Hal ini menunjukkan bahwa sudah banyak konsumen memutuskan untuk

melakukan pembelian ulang pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar. Skor terbesar berada pada pernyataan Saya tidak akan ragu untuk

mengajak teman/kerabat membeli produk Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar yaitu sebesar 4,38, hal ini berarti konsumen merasa puas terhadap

produk maupun jasa yang disediakan oleh Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto

di Denpasar sehingga konsumen memutuskan untuk mengajak teman/kerabat

untuk ikut membeli produk pada Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

Skor terkecil berada pada pernyataan saya lebih memilih berkunjung ke Pizza Hut

87
cabang Gatot Subroto di Denpasar dibandingkan restoran lain yaitu sebesar 3,89.

Hal ini berarti Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar perlu mengatur

kembali strategi pemasaran perusahaan dalam menarik minat calon konsumen

maupun dalam mempertahankan konsumen sehingga konsumen tidak beralih ke

kompetitor lainnya.

4.6 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah dalam persamaan

analisis regresi linier tidak terjadi korelasi antar variabel bebas, variasi residual

absolut sama atau tidak dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikatnya adalah linier. Persyaratan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Berikut ini

diuraikan masing-masing hasil uji asumsi klasik yang diolah dengan bantuan

program SPSS versi 22 for windows.

4.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu data berdistribusi

normal atau tidak. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dalam penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov, dengan kekuatan bila signifikan tiap

variabel lebih besar dari 0,05 maka berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data

disajikan pada Tabel 4.7 berikut.

88
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 2,88018418
Most Extreme Absolute ,084
Differences Positive ,084
Negative -,041
Kolmogorov-Smirnov Z ,841
Asymp. Sig. (2-tailed) ,480
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (Lampiran 5).

Berdasarkan uji normalitas yang ditampilkan pada Tabel 4.7 diatas

menunjukan bahwa besarnya nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,480 >

0,05. Hal itu berarti nilai residual terstandarisasi dinyatakan menyebar secara

normal. Dengan demikian uji normalitas terpenuhi, sehingga model regresi layak

digunakan untuk penelitian.

4.6.2 Uji Multikolinieritas

Uji mulikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Multikolinearias

dapat dilihat dengan Variance Inflation Factor (VIF), apabila nilai VIF < 10 dan

nilai tolerance > 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas (Ghozali,2013).

Dalam penelitian ini hasil uji multikolinieritas sebagai berikut:

89
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,018 2,667 1,131 ,261
VARIASI ,425 ,078 ,417 5,453 ,000 ,414 2,414
PRODUK
STORE ,412 ,061 ,513 6,703 ,000 ,414 2,414
ATMOSPHERE
a. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (Lampiran 5).

Berdasarkan output pada coefficient terlihat bahwa nilai TOL (Tolerance)

Variasi Produk (X1) dan Store Atmosphere (X2) sebesar 0,414 lebih besar dari 0,1,

sedangkan nilai VIF (Varian Inflation Factor) variabel Variasi Produk (X1) dan

Store Atmosphere (X2) sebesar 2,414 lebih kecil dari 10. Sehingga pada model

regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala multikolinieritas.

4.6.3 Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain (Ghozali, 2013). Jika variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskesdastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah heteroskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi masing-masing

variabel independen dengan absolute residual terhadap variabel dependen. Kriteria

yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di

antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan melihat hasil thitung dan ttabel dan

nilai signifikan harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5%. Apabila nilai

90
koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka

dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskesdastisitas


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4,555 1,684 2,704 ,008
VARIASI PRODUK -,039 ,049 -,124 -,797 ,427
STORE ATMOSPHERE -,006 ,039 -,025 -,162 ,872
a. Dependent Variable: Abs_RES
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (Lampiran 5).

Berdasarkan tabel 4.9 di atas diketahui Sig. variabel Variasi Produk (X1)

0,427 dan Store Atmosphere (X2) 0,872 lebih besar dari 0,05, maka didalam

model regresi ini tidak terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.7 Pengujian Hipotesis

4.7.1 Analisis Linear Berganda

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terkait variabel Variasi Produk (X1)

dan Store Atmosphere (X2) terhadap Repurchase Intention (Y). Analisis regresi

berganda dipilih untuk menganalisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini.

Berikut ini hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan

program IBM SPSS Statistics 22.0.

91
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,018 2,667 1,131 ,261
VARIASI PRODUK ,425 ,078 ,417 5,453 ,000
STORE ATMOSPHERE ,412 ,061 ,513 6,703 ,000
a. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (Lampiran 6).

Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh nilai konstanta (β0) = 3,018, koefisien

regresi variabel Variasi Produk (b1) = 0,425 dan variabel Store Atmosphere (b2) =

0,412. Berdasarkan nilai-nilai tersebut di atas, maka diperoleh persamaan regresi

linier berganda sebagai berikut:

Y = β0 + β1. X1 + β2. X2 + εi

Y = 3,018 + 0,425X1 + 0,412X2

Dari persamaan tersebut di atas, dapat diartikan sebagai berikut:

β0 = 3,018 secara statistik menunjukan bahwa Repurchase Intention

akan meningkat sebesar 3,018 persen dengan syarat variabel

lain dalam penelitian ini yakni Variasi Produk (X1) dan

Store Atmosphere (X2) diasumsikan sama dengan nol.

β1 = 0,425 secara statistik menunjukkan ada pengaruh positif dan

signifikan antara variabel Variasi Produk (X1) terhadap

Repurchase Intention (Y) sebesar 0,425 persen yang artinya

setiap terjadi (adanya) peningkatan Variasi Produk sebesar

satu satuan maka akan menyebabkan meningkatnya

Repurchase Intention sebesar 0,425 persen dengan syarat

variabel lain diasumsikan sama dengan nol.

92
β2 = 0,412 secara statistik menunjukkan ada pengaruh positif dan

signifikan antara variabel Store Atmosphere (X2) terhadap

Repurchase Intention (Y) sebesar 0,412 persen yang artinya

setiap terjadi (adanya) peningkatan Store Atmosphere

sebesar satu satuan maka akan menyebabkan meningkatnya

Repurchase Intention sebesar 0,412 persen dengan syarat

variabel lain diasumsikan sama dengan nol.

4.7.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t-Test)

Pengujian t-test dilakukan untuk mengetahui variabel bebas secara parsial

atau individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Apabila tingkat

signifikansi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis dapat

diterima atau variabel independen tersebut berpengaruh secara statistik terhadap

variabel dependen.

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen digunalan untuk menguji hipotesis H1 dan H2 yaitu

pengaruh secara parsial variabel Variasi Produk (X1) dan Store Atmosphere (X2)

terhadap Repurchase Intention (Y).

1) Variasi Produk terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar

1) Rumusan Hipotesis Variabel

Ho : βi = 0, berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara Variasi

Produk terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

93
H1 : βi ≠ 0, berarti tidak ada pengaruh antara Variasi Produk terhadap

Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar.

2) Ketentuan Pengujian

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%

(b=0,05) dan derajat kebebasan : n-k-1, test dua sisi pada sisi kiri dan

kanan nilai t-tabel (0,05 : n-k-1). Dimana df n – k – 1 = 100 – 2 – 1 = 97.

Sehingga besarnya t – tabel = t(5%.120) = 1,658.

3) Kriteria Pengujian

Berdasarkan hasil perhitungan dengan IBM SPSS Statistics 22.

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t-Test) Variabel Variasi Produk
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,018 2,667 1,131 ,261
VARIASI PRODUK ,425 ,078 ,417 5,453 ,000
STORE ATMOSPHERE ,412 ,061 ,513 6,703 ,000
a. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (Lampiran 6).

Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya thitung untuk variabel variasi

produk (X1) adalah = 5,453 dan nilai sig.hitung = 0,000.

4) Membandingkan thitung dengan ttabel

1. Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel.

Apabila ttabel > thitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila ttabel <

thitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan tingkat signifikansi

95% (a = 5%)

94
2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.

Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan

H1 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0

ditolak dan H1 diterima.

Gambar 4.6
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Pengaruh Variasi Produk Terhadap Repurchase Intention
Daerah Daerah
Penerimaan Penolakan
H0 H0

ttabel = 1,658 thitung = 5,435

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021

5) Simpulan

Dari gambar di atas tampak jelas bahwa nilai thitung = 5,435 dibandingkan

dengan nilai ttabel = 1,658, maka ternyata nilai thitung lebih besar dari nilai

ttabel, dan thitung berada pada daerah penolakan H0. Dengan demikian H0

ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa secara statistik untuk uji satu sisi

pada taraf kepercayaan () = 5%, Variasi Produk (X1) berpengaruh positif

dan signfikan terhadap Repurchase Intention (Y). Artinya jika terjadi

peningkatan Variasi Produk (X1) akan meningkatkan Repurchase Intention

(Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Variasi Produk

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Repurchase

95
Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar teruji

kebenarannya.

2) Store Atmosphere terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar

1) Rumusan Hipotesis Variabel

Ho : βi = 0, berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara Store

Atmosphere terhadap Repurchase Intention pada Outlet

Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

H1 : βi ≠ 0, berarti tidak ada pengaruh antara Store Atmosphere

terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar.

2) Ketentuan Pengujian

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%

(b=0,05) dan derajat kebebasan : n-k-1, test dua sisi pada sisi kiri dan

kanan nilai t-tabel (0,05 : n-k-1). Dimana df n – k – 1 = 100 – 2 – 1 = 97.

Sehingga besarnya t – tabel = t(5%.120) = 1,658.

3) Kriteria Pengujian

Berdasarkan hasil perhitungan dengan IBM SPSS Statistics 22.

96
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t-Test) Variabel Store Atmosphere
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,018 2,667 1,131 ,261
VARIASI PRODUK ,425 ,078 ,417 5,453 ,000
STORE ATMOSPHERE ,412 ,061 ,513 6,703 ,000
a. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (Lampiran 6).

Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya thitung untuk variabel Store

Atmosphere (X2) adalah = 6,703 dan nilai sig.hitung = 0,000.

4) Membandingkan thitung dengan ttabel

1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel.

Apabila ttabel > thitung, maka H0 diterima dan H2 ditolak. Apabila ttabel <

thitung, maka H0 ditolak dan H2 diterima. Dengan tingkat signifikansi

95% (a = 5%)

2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.

Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan

H2 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0

ditolak dan H2 diterima.

97
Gambar 4.7
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Repurchase Intention
Daerah Daerah
Penerimaan Penolakan
H0 H0

ttabel = 1,658 thitung = 6,703


Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021

5) Simpulan

Dari gambar di atas tampak jelas bahwa nilai thitung = 6,703 dibandingkan

dengan nilai ttabel = 1,658, maka ternyata nilai thitung lebih besar dari nilai

ttabel, dan thitung berada pada daerah penolakan H0. Dengan demikian H0

ditolak dan H2 diterima. Ini berarti bahwa secara statistik untuk uji satu sisi

pada  = 5%, Store Atmosphere (X2) berpengaruh positif dan signfikan

terhadap Repurchase Intention (Y). Artinya jika terjadi peningkatan Store

Atmosphere (X2) akan meningkatkan Repurchase Intention (Y). Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Store Atmosphere secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Repurchase Intention

pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar teruji

kebenarannya.

98
4.7.3 Uji Signifikan Simultan (Uji F-Test)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test, uji

statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama –

sama terhadap variabel dependen / terikat. Uji F-test digunakan untuk menguji H3,

yaitu pengaruh variasi produk (X1) dan store atmosphere (X2) secara simultan

berpengaruh terhadap repurchase intention (Y).

1. Pengujian pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere terhadap

Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar

1) Perumusan Hipotesis Variabel

Ho : β1=β2 = 0, berarti tidak ada pengaruh antara Variasi Produk dan

Store Atmosphere terhadap Repurchase Intention pada

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

H3 : β1=β2 ≠ 0, berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

Variasi Produk dan Store Atmosphere terhadap

Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar

2) Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%

(a=0,05), derajat bebas pembilang : k = 2 dan derajat penyebut : n – k,

maka diperoleh Ftabel 0,05 (k : n – k)

3) Kriteria Pengujian

Berdasarkan hasil perhitungan dengan IBM SPSS Statistics 22.

99
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F-Test)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2669,499 2 1334,750 157,651 ,000a
Residual 821,251 97 8,467
Total 3490,750 99
a. Predictors: (Constant), STORE ATMOSPHERE, VARIASI PRODUK
b. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (Lampiran 6).

Dari tabel diatas, terlihat pada dfn = derajat bebas pembilang = 2 dan df =

derajat bebas penyebut = 97, diperoleh besarnya Fhitung = 157,651 dan nilai Sig.hitung

= 0,000.

4) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

1. Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel Apabila Ftabel >

Fhitung, maka H0 diterima dan H3 ditolak. Apabila Ftabel < Fhitung, maka

H0 ditolak dan H3 diterima.

2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila

probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima

Gambar 4.8
Kurva Distribusi Normal Daerah Penolakan dan Daerah Penerimaan
Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Repurchase Intention
Daerah
Penerimaan
H0 Daerah
Penolakan
H0

Ftabel = 3,07 Fhitung = 157,651


Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021

100
5) Simpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil pengujian diatas, dengan tingkat keyakinan

diri 95%, kesalahan 5% dan derajat bebas pembilang 2 serta derajat

penyebut 97, nilai Ftabel sebesar 3,07 dan nilai Fhitung sebesar 157,651,

sehingga jika dibandingkan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel dan Fhitung

berada pada daerah penolakan H0 maka H3 diterima. Ini berarti bahwa

Variasi Produk dan Store Atmosphere secara simultan berpengaruh positif

dan signfikan terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan Variasi Produk dan Store Atmosphere secara simultan

berpengaruh positif dan signfikan terhadap Repurchase Intention pada

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar teruji kebenarannya.

4.7.4 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis determinasi adalah suatu analisis untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh secara simultan dari variasi produk dan store atmosphere

terhadap repurchase intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar. Hasil dari koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,874a ,765 ,760 2,910
a. Predictors: (Constant), STORE ATMOSPHERE, VARIASI PRODUK
Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2021 (Lampiran 6).

101
Berdasarkan tabel di atas koefisien determinasi yang ditunjukkan dari nilai

R Square sebesar 0,765. Hal ini berarti variabel dependen Repurchase Intention

(Y) dapat dijelaskan oleh dua variabel independen yaitu Variasi Produk (X1) dan

Store Atmosphere (X2) sebesar 76,5% sedangkan sisanya 23,5% dijelaskan oleh

variabel atau sebab – sebab lainnya di luar model penelitian.

4.8 Deskriptif Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Variasi Produk dan

Store Atmosphere terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar berdasarkan tujuan dalam penelitian ini disajikan

sebagai berikut:

4.8.1 Pengaruh Variasi Produk Terhadap Repurchase Intention pada Outlet

Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

Hasil pengujian t-test pengaruh Variasi Produk terhadap Repurchase

Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar diperoleh nilai

koefisien regresi sebesar 0,425 dan menunjukkan nilai thitung sebesar 5,453 serta

nilai signifikan uji t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari  (taraf nyata) = 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa variasi produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap repurchase intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar. Dengan kata lain bahwa variasi produk adalah kelengkapan produk

yang menyangkut ukuran, tampilan, kualitas dan bahan produk yang ditawarkan

102
serta ketersediaan produk tersebut setiap saat pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar.

Besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh faktor variasi produk

menunjukan bahwa saat ini sebagian besar konsumen mulai menampakkan

tuntutan mengenai bagaimana Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

menyediakan keanekaragaman menu dan alternatif pilihan bagi konsumen. Ini

menunjukan bahwa variasi produk merupakan suatu yang sangat penting dalam

menentukan keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu bisnis selain itu variasi

produk yang unik dan menarik akan memberikan suatu dorongan kepada

konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Oleh karena itu dapat dikatakan

semakin bervariasi produk pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar, maka semakin tinggi repurchase intention pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Zan Denniar Aufa dan Mustafa Kamal (2015), menyatakan

variabel variasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase

intention. Penelitian lain yang dilakukan Marheiningsih dan Amirulmukminin

(2020) menyatakan variasi produk memberi berpengaruh terhadap repurchase

intention.

103
4.8.2 Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Repurchase Intention pada

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

Hasil pengujian t-test pengaruh Store Atmosphere terhadap Repurchase

Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar diperoleh nilai

koefisien regresi sebesar 0,412 dan menunjukkan nilai thitung sebesar 6,703 serta

nilai signifikan uji t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari  (taraf nyata) = 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa store atmosphere berpengaruh positif dan

signifikan terhadap repurchase intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar. Dengan kata lain bahwa store atmosphere pada Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar mampu menciptakan pengalaman

berbelanja yang nyaman dan menyenangkan yang nantinya akan berimbas pula

pada minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Selain itu, store

atmosphere juga mempengaruhi konsumen untuk membandingkan restoran satu

dengan yang lainnya dan pada akhirnya akan memutuskan untuk memilih restoran

yang lebih nyaman, karena konsumen datang ke suatu restoran tidak hanya untuk

menikmati hidangan yang disajikan saja tetapi kenyamanan dalam menikmati

berbagai menu yang disajikan tersebut juga akan menjadi pertimbangan

konsumen dalam memutuskan melakukan kunjungan atau pembelian ulang. Oleh

karena itu dapat dikatakan semakin baik pengelolaan store atmosphere pada

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar, maka akan semakin tinggi

repurchase intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh I Putu Gede Manik Kartika Yudha dan Ni Wayan Sri Suprapti

104
(2018), menyatakan variabel store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan

terhadap repurchase intention. Penelitian lain yang dilakukan Fitriani dan Herry

Nurdin (2020) menyatakan store atmosphere memberi berpengaruh terhadap

terhadap repurchase intention.

4.8.3 Pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere Terhadap Repurchase

Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

Hasil uji menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri Variasi

Produk dan Store Atmosphere berpengaruh terhadap Repurchase Intention. Hal ini

dibuktikan dengan tingkat keyakinan diri 95%, kesalahan 5%, derajat bebas

pembilang 2 dan derajat penyebut 97, didapatkan nilai Ftabel sebesar 3,07 dan nilai

Fhitung sebesar 157,651, sehingga jika dibandingkan nilai Fhitung lebih besar dari

Ftabel dan Fhitung berada pada daerah penolakan H0 maka H3 diterima. Ini berarti

bahwa Variasi Produk (X1) dan Store Atmopshere (X2) berpengaruh terhadap

Repurchase Intention (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa

Variasi Produk dan Store Atmosphere berpengaruh positif dan signifikan secara

simultan terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar teruji kebenarannya. Dengan kata lain, berdasarkan

pernyataan 100 responden yang pernah berkunjung bukan untuk pertama kalinya

merupakan hasil yang di dapat dan menjadi alasan mengapa konsumen percaya

kepada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar saat memutuskan

untuk melakukan pembelian ulang produk. Artinya, strategi variasi produk dan

store atmosphere dapat mempengaruhi persepsi konsumen, apabila Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar menyediakan varian menu yang memiliki

105
ciri khas serta suasana restoran yang rapi, bersih, dan juga nyaman maka

konsumen akan memutuskan untuk melakukan kunjungan atau pembelian ulang.

Hal ini menguatkan pendapat bahwa Variasi Produk (X1) dan Store

Atmopshere (X2) berpengaruh terhadap Repurchase Intention. Dengan adanya

berbagai variasi menu yang unik dan penciptaan store atmosphere yang baik

maka akan dapat meningkatkan Repurchase Intention. Hasil ini memiliki hasil

yang sama dengan penelitian Agin Lestari dan Muhammad Faizin (2020) yang

mampu membuktikan bahwa Variasi Produk dan Store Atmosphere secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap Repurchase Intention.

106
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka

kesimpulan yang berkaitan dengan pengaruh Variasi Produk dan Store

Atmosphere terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variasi Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai thitung = 5,453 > ttabel = 1,658

serta sighitung = 0,000 < 0,05, maka dengan demikian H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti semakin bervariasi produk yang ditawarkan oleh

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar maka akan meningkatkan

Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar.

2. Store Atmosphere secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai thitung = 6,703 > ttabel = 1,658

serta sighitung = 0,000 < 0,05, maka dengan demikian H0 ditolak dan H2

diterima. Hal ini berarti semakin baik pengelolaan Store Atmosphere pada

Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar maka akan meningkatkan

107
Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar.

3. Variasi Produk dan Store Atmosphere secara simultan berpengaruh positif

dan signifikan berpengaruh terhadap Repurchase Intention pada Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai

Ftabel 3,07 < Fhitung 157,651 serta sighitung = 0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak

dan H3 diterima. Artinya, dengan adanya berbagai variasi menu yang unik

dan penciptaan serta pengelolaan store atmosphere yang baik maka akan

dapat meningkatkan Repurchase Intention pada Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan tersebut di atas, maka saran yang

sekiranya dapat dipertimbangkan oleh Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di

Denpasar maupun peneliti selanjutnya berkaitan dengan pengaruh Variasi Produk

dan Store Atmosphere terhadap Repurchase Intention adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar mengatur

kembali strategi dalam menentukan harga jual produk agar dapat bersaing

dengan restoran lainnya seperti halnya menggunakan strategi atau metode

membandingkan harga yang diterapkan oleh kompetitor dimana masih

terdapat beberapa pilihan seperti menentukan harga yang sedikit lebih rendah

dibandingkan dengan kompetitor namun Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar harus tetap memperhatikan serta menjaga secara tegas

108
dan konsisten terkait kualitas menu yang diberikan kepada konsumen.

Strategi dan metode lain yang dapat digunakan adalah menetapkan harga

menu berdasarkan penawaran dan permintaan pasar, dimana metode ini dapat

digunakan karena lokasi Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

berada di tempat yang strategis dan berada di pusat kota. Karena berdasarkan

hasil jawaban responden pada kuesioner dengan indikator harga produk pada

pernyataan bahwa daya saing harga yang tertera pada Outlet Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar lebih ekonomis di bandingkan restoran

lainnya. Pernyataan tersebut paling rendah karena Outlet Pizza Hut cabang

Gatot Subroto di Denpasar cenderung menawarkan harga yang cukup mahal

dibandingkan pesaingnya.

2. Diharapkan Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar

memperhatikan kembali jenis alunan musik yang diputar agar dapat

memberikan suasana yang nyaman sehingga mampu mempengaruhi minat

beli ulang konsumen. Karena berdasarkan hasil jawaban responden pada

kuesioner dengan indikator harga produk pada pernyataan musik pada Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar memotivasi saya untuk melakukan

pembelian ulang produk. Pernyataan tersebut paling rendah karena konsumen

merasa musik-musik yang mengalun pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot

Subroto di Denpasar cenderung belum dapat mempengaruhi emosi dan

pikiran konsumen.

3. Diharapkan Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar rutin

melakukan pengembangan produk serta inovasi dalam merancang store

109
atmosphere yang bisa menjadi alternative untuk membedakan Outlet Pizza

Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar dengan pesaing-pesaingnya yang pada

akhirnya dapat menarik minat calon konsumen maupun dalam

mempertahankan konsumennya sehingga konsumen tidak beralih ke

kompetitor lainnya. Karena berdasarkan hasil jawaban responden pada

kuesioner dengan indikator saya lebih memilih berkunjung ke Pizza Hut

cabang Gatot Subroto di Denpasar dibandingkan restoran lain. Pernyataan

tersebut paling rendah karena pada saat ini sudah banyak pelaku bisnis di

bidang sejenis bermunculan sehingga persaingan semakin ketat.

4. Bagi peneliti selanjutnya, dengan berbagai keterbatasan penelitian ini,

diharapkan peneliti selanjutnya akan lebih mendalam mengaji perihal

pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere terhadap Repurchase

Intention agar hasilnya lebih akurat dan dapat digeneralisir untuk semua

perusahaan ataupun organisasi. Selain itu, agar dapat meneliti dan mengkaji

lebih dalam faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang

dapat mempengaruhi repurchase intention selain variasi produk dan store

atmosphere meningat koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 76,5%

sedangkan 23,5% terdapat variabel lain yang tidak termasuk dalam model

penelitian yang kemungkinan berpengaruh terhadap repurchase intention agar

nantinya dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan oleh Outlet

Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar untuk meningkatkan minat beli

ulang produk Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.

110
DAFTAR PUSTAKA

Adinata, Kenny Jaya dan Ni Nyoman Kerti Yasa. (2018). Pengaruh Kepercayaan,
Persepsi Harga, dan Sikap Terhadap Niat Beli Kembali di Situs Lazada. E-
Jurnal Manajemen Unud. Vol. 7 No. 8. ISSN: 2302-8912.

Adiputra, Febrian dan Sutopo. (2016). Analisis Pengaruh Kepuasan dan Persepsi
Harga Terhadap Citra Restoran dan Minat Beli Ulang Pelanggan Holycow
Semarang. Journal Of Management. Vol. 5 No. 1. e-ISSN: 2337-3792.

Afriyanti, Tika dan Rose Rahmidani. (2019). Pengaruh Inovasi Produk, Kemasan,
Dan Variasi Produk Terhadap Minat Beli Ulang Ice Cream Aice di Kota
Padang. Jurnal EcoGen. Vol. 2 No. 3.

Agustina, Lela dan Parjono. (2017). Pengaruh Suasana Toko Dan


Keanekaragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Pada
Konsumen Toserba Maya Di Kec. Randublatung Kab. Blora. Jurnal
Pendidikan Tata Niaga (JPTN). Vol 01 No 01. ISSN: 2337-6708.

Alwan, dkk. (2017). Faktor-Faktor Yang Mendorong Siswa MIA SMAN


Mengikuti Bimbingan Belajar Luar Sekolah di Kecamatan Telanaipura
Kota Jambi. Jurnal EduFisika. Vol. 02 No. 01. p-ISSN: 2477-7935, e-
ISSN: 2548-6225.

Ariani, Maulida. (2018). Pengaruh Variasi Produk Terhadap Pembelian Ulang


pada Cafe Vin’z Ice Cream di Kota Samarinda. Vol. 6 No. 1. ISSN: 2355-
5408.

Aufa, Zan Denniar dan Mustafa Kamal. (2015). Analisis Pengaruh Variasi Menu,
Persepsi Harga, Suasan Toko Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli
Ulang Pada Soto Sedeep Banyumanik Cabang Ambarawa. Diponegoro
Journal Of Management. Vol 4, No 4. e-ISSN: 2337-3792.

Azhari, Pandu Prasetya dan R. Nurafni Rubiyanti. (2016). Pengaruh Store


Atmosphere Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen pada Nom Nom
Eatery Bandung. e-Proceeding of Management. Vol.3 No.1. ISSN: 2355-
9357.

Bella, Yova, dkk. (2019). Peranan Metode Pembelajaran The Power Of Two
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal
Mercumatika: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika.
Vol. 3 No 2. ISSN: 2548-1819.

Cahya, Fadlilah Mutia, dkk. (2019). Analisis Celebrity Endorsement, Variasi


Produk, dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Rabbani. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.9 No.1.

112
Christian, Kevin, dkk. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Rem Cakram Dan Rem Tromol Motor Honda Matic
Pada Pt. Mega Anugerah Mandiri Medan. Wahana Inovasi. Vol.8 No.1.
ISSN: 2089-8592.

Dewi, I G. A. Pt. Riana Pramesti dan Ni Wayan Ekawati. (2019). Peran Kepuasan
Konsumen Memediasi Pengaruh Brand Image Terhadap Repurchase
Intention. E-Jurnal Manajemen. Vol. 8 No. 5. ISSN: 2302-8912.

Diansari, Ambar Dwi dan Gandhi Sutjahjo. (2018). Pengaruh Systems Application
And Products Serta Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas
Kerja Karyawan PT. Epson Batam. Vol.7, No. 2. ISSN: 2085-9996.

Faradisa, Isti, dkk. (2016). Analisis Pengaruh Variasi Produk, Fasilitas, dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen pada
Indonesian Coffeeshop Semarang (Icos Café). Journal Of Management.
Vol. 2 No.2.

Faroh, Wahyu Nurul dan Defri Junaidi. (2018). Pengaruh Variasi Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Bahan Bangunan Di Portal Network Six
Store Cabang Depok 2018. Jurnal Pemasaran. Vol. 2 No.3. P-ISSN: 2598-
0823, E-ISSN: 2598-2893.

Fatmasari, Adellia Nur dan Farika Nikmah. (2019). Pengaruh Store Atmosphere
Dan Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Di Karita
Soekarno Hatta Malang. Jurnal Aplikasi Bisnis. Vol.5 No.2. ISSN :2407-
3741, E-ISSN: 2407-5523.

Fauzi, Mutiara Elfina, dkk. (2019). Pengaruh Melukis Tarik Benang Terhadap
Pekembangan Motorik Halusanak di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari
10 Tanjung Pati Harau. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol. 3 No. 6. p-
ISSN: 2614-6754, e-ISSN: 2614-3097.

Fitriani dan Herry Nurdin. (2020). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat
Berkunjung Ulang Pada Breaktime Kota Bima. Economy Deposit Journal.
Vol. 2, No. 1.
Fitriyani, Liza dkk. (2018). Pengaruh Store Atmosphere Cafetaria, Variasi produk
dan Harga terhadap Minat Beli Ulang Konsumen ( Kasus Pada Food
Coma Daily Cafetaria). Jurnal Dinamika Administrasi Bisnis. Vol. 4 No.
2.

Hidayanti, Ahlul Trina dan Jati Handayani. (2019). Analisis Pengaruh Dimensi
Kualitas Layanan Customer Service Terhadap Kepuasan Nasabah
Tabungan Presma Pada Pd Bank Perkreditan Rakyat Blora (Studi Kasus
Pada PD Bank Perkreditan Rakyat Blora). Keunis Majalah Ilmiah. Vol. 7
No 2. ISSN: 2302-9315.

113
Hidayat, Rahmat dan Devrina Resticha. (2019). Analisis Pengaruh Variasi Produk
dan Labelisasi Halal Terhadap Kepuasan Konsumen Untuk Meningkatkan
Minat Beli Ulang pada Kosmetik Wardah (Studi Pada Konsumen
Kosmetik Wardah di Kota Batam). Journal of Business Administration.
Vol. 3 No. 1. e-ISSN: 2548-9909.

Hidayat, Taufik, dkk. (2018). Pengaruh Store Atmosphere (Suasana Toko)


Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen Distribution
Store Inspired27 Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 60
No. 1.

Indrianto, Nur dan Bambang Supono. (2013). “Metode Penelitian Untuk


Akuntansi dan Manajemen”. Yogyakarta: BPFE.

Ismail, Farida Fitriani dan Dedy Sudarmadi. (2019). Pengaruh Sistem Informasi
Akuntansi Dan Pengendalian Internal Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Beton Elemen Persada. JASa (Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem
Informasi Akuntansi). Vol.3, No.1. ISSN: 2550-0732

Isfiandi dan Amirudin M. Amin. (2019). Pengaruh Variasi Produk, Harga, dan
Customer Experience Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Keramik
Mulia Tile Pada PT. Surya Asia Abadi Di Pekanbaru. Jurnal Akuntansi,
Kewirausahaan dan Bisnis. Vol. 4 No. 1. ISSN: 2527-8223.

Jumarodin dkk. (2018). The Role Of Product Variations Towards Consumer


Loyalty Of Bedukmutu Product. Prosiding Business and Economics
Conference In Utilizing of Modern Technology. ISSN: 2622 – 9404.

Junaidi, Novita Wulandari dan Sugiono Sugiharto. (2015). Analisa Pengaruh


Customer Value Terhadap Repurchase Intention Dengan Customer
Satisfaction Sebagai Variabel Intervening di Pisa Kafe Manyar Surabaya.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol. 3 No. 1.

Lestari, Agin dan Muhammad Faizin. (2020). Pengaruh Store Atmosphere dan
Variasi Produk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Studi Kasus Warunk
Upnormal cabang Gresik). Jurnal Akuntansi dan Manajemen “Gema
Ekonomi”. Vol. 9 No. 1.

Lisdayanti, Annisa. (2017). The Influence of Location, Store Atmosphere, Price,


and CRM on Consumer Purchase Decision at The Milk Bar Bandung.
Jurnal Akuntansi Manajemen dan Ekonomi. Vol. 19 No. 2.

Lorena, Esa Yanri Mekar dan Sri Martini. (2019). Menilai Pengaruh Citra Merek,
Keragaman Menu, Suasana Toko dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen dan Niat Beli Ulang (Studi Pada Konsumen Society Coffee
House Purwokerto). Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi (JEBA). Vol.
21 No. 2.

114
Marheiningsih dan Amirulmukminin. (2020). Pengaruh Variasi Produk Dan
Fasilitas Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Pada Ilo Peta Kota Bima.
Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan. Vol. 4. No. 3. p-ISSN: 2598-9944, e-
ISSN: 2656-6753.

Napitupulu, Laura Amelya Br. (2017). Pengaruh Komitmen Organisasional,


Motivasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit
Swasta di Kota Pekanbaru. JOM Fekon. Vol. 4 No. 1.

Ningrum. (2017). Pengaruh Penggunaan Metode Berbasis Pemecahan Masalah


(Problem Solving) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X
Semester Genap Man 1 Metro Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal
Pendidikan Ekonomi UM Metro. Vol.5. No.1. p-ISSN: 2337-4721, e-
ISSN: 2442-9449.

Njoto, Tommy Kurniawan. (2016). Pengaruh Desain Kemasan, Cita Rasa, dan
Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Bumi
Anugerah. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis. Vol. 1 No. 4.

Nurdiansyah, Muhammad Demas dan Matadji. (2016). Pengaruh Kualitas


Layanan, Harga Dan Atmosfer Toko Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko
Buku Togamas Gajah Mada Sidoarjo. Jurnal Ekonomi Manajemen. Vol. 1,
No. 1.

Paradita, Siti dan Meldi Kesuma. (2020). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Muslim Di 212 Mart Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen. Vol. 5, No. 3. E-ISSN: 2598-
635X, P-ISSN: 2614-7696.

Peburiyanti, Desi. (2020). Pengaruh Promosi Penjualan, Variasi Produk dan


Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang pada Butik Kanabini di
Tenggaron. JEMI. Vol.20 No.1.

Prabowo, Septi Aji. (2018). Pengaruh Suasana Toko, Kualitas Pelayanan,


Kepercayaan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen
Mirota Kampus Godean. Jurnal Ekobis Dewantara. Vol. 1. No. 7.

Pranamulya, William Yosua. (2019). Pengaruh Dining Atmospherics Terhadap


Behavioral Intentions Melalui Mediasi Service Quality Dan Food Quality
Pada Imari Japanese Restaurant Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. Vol.8 No.1

Purwati, Astri Ayu, dkk. (2019). Analisis Pengaruh Iklan, Harga dan Variasi
Produk terhadap Keputusan Pembelian di Toko Rumah Pekanbaru. Jurnal
Ekonomi KIAT. Vol. 30 No. 1. p-ISSN: 1410-3834, e-ISSN: 2597-7393.

115
Rahma, Aulia dan Ai Lili Yuliati. (2019). Pengaruh Store Atmospere dan Gaya
Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Matahari Department
Store. e-Proceeding of Management. Vol.6, No.3. ISSN: 2355-9357.

Rahmawati, Penny. (2015). Pengaruh Variasi Produk, Harga, dan Customer


Experience Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Roti Breadtalk
Yogyakarta. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 12 No. 1.

Rakhmawati, Rinrin Karina dan Arlin Ferlina Mochamad Trenggana. (2018).


Pengaruh Store Atmosphere, Product Assortment dan Harga Terhadap
Minat Beli pada Transmart Carrefour Buah Batu Bandung. Jurnal Riset
Bisnis dan Manajemen. Vol. VIII No. 2. E-ISSN: 2338-292X, P-ISSN:
2086-0455.

Ramanda, Riskha, dkk. (2019). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori


Body Image Bagi Perkembangan Remaja. Jurnal Edukasi: Jurnal
Bimbingan Konseling. Vol. 5 No. 2. P-ISSN: 2460-4917, E-ISSN: 2460-
5794.

Ratnasari, Vika Ary dkk. (2015). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Hedonic
Shopping Value dan Impulse Buying (Survei Pada Konsumen Hypermart
Malang Town Square). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 1 No. 1.

Restuputra, Made Dio Prakasa dan Gede Bayu Rahanatha. (2020). Promosi
Penjualan, Store Atmosphere, dan Brand Image Berpengaruh Terhadap
Repurchase Intention. E-Jurnal Manajemen, Vol. 9, No. 8. ISSN: 2302-
8912.

Rizan, Mohamad, dkk. (2015). The Relationship Between Customer Satisfaction


and Security Toward Trust and Its Impact On Repurchase Intention
(Survey On Customer Of Elevenia Online Website). Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol 6 No. 2.

Rosalina, Sherly dan Hartono Subagio. (2016). Analisa Pengaruh Product Image
Terhadap Purchase Intention Dengan Trust Sebagai Variabel Intevening
Pada Blesscon PT. Superior Prima Sukses. Jurnal Manajemen Pemasaran
Petra. Vol. 1 No. 1.

Saputra, Muhammad Candra dan Sukardi. (2018). Analisis Pengaruh Variabel


Store Atmosphere (Suasana Toko) Terhadap Minat Beli Ulang Pada Kopi
Merapi. Jurnal Fokus, Vol.8 No.1.

Sartika, Dewi. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli


Ulang Produk You C 1000 Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas
Konsumen. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Vol.2 No.1.

116
Sugiarto, Edie. (2016). Analisis Emosional, Kebijaksanaan Pembelian dan
Perhatian Setelah Transaksi Terhadap Pembentukan Disonansi Kognitif
Konsumen Pemilik Sepeda Motor Honda pada UD. Dika Jaya Motor
Lamongan. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen. Vol.1 No.01. ISSN: 2502-
3780.

Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.


(Bandung: ALFABETA).

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


PT Alfabet.

Ulfah, Maria dan Farah Oktavani. (2017). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Minat Pembelian Ulang Pada Gold Star Sport And Lounge Bandung. e-
Proceeding of Management. Vol.4 No.2. ISSN: 2355-9357.

Widayat, Wisnu dan Heri Purwanto. (2020). Analisis Pengaruh Kualitas


Pelayanan, Harga, Keberagaman Produk, Suasana Toko Dan Lokasi
Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen(Studi Pada Pasar Tradisional
Wonosobo). Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE). Vol.
2, No. 1. E-ISSN: 2716-2583.

Widyawati, Lili. (2015). Pengaruh Pelayanan Dan Harga Terhadap Keputusan


Pembelian Smartphone Merek Samsung Pada UD. Surya Phone Di
Samarinda. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis. Vol.3 No.3

Wirawan, Nata. 2014. Cara Mudah Memahami Statistika Ekonomi dan Bisnis
(Statistika Inferensi) Edisi ketiga. Keraras Emas. Bali.

Yudha, I Putu Gede Manik Kartika dan Ni Wayan Sri Suprapti. (2018). Pengaruh
Atmosfer Toko Dan Daya Tarik Promosi Penjualan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Dan Niat Beli Ulang (Di Matahari Mall Bali Galeria Kuta). E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vol.7 No. 7. ISSN:
2337-3067.

Yunita, Dessy dan Aslamia Rosa. (2016). Pengaruh Mencari Variasi,


Ketidakpuasan Dan Ketidak Tersediaan Produk Terhadap Perpindahan
Merek. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol.14 No.4.

117
LAMPIRAN - LAMPIRAN

118
Lampiran 1. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

119
Lampiran 2. Kusioner Penelitian
KUSIONER PENELITIAN
PENGARUH VARIASI PRODUK DAN STORE ATMOSPHERE
TERHADAP REPURCHASE INTENTION
PADA OUTLET PIZZA HUT CABANG GATOT SUBROTO
DI DENPASAR

Kepada yth:
Konsumen Outlet Pizza Hut cabang Gatot Suboto
di-
tempat

Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir studi sebagai salah satu syarat
memperoleh derajat Srata-1 Manajemen di Universitas Hindu Indonesia maka
yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Kadek Dina Saraswati


NIM : 17.02.01.2898
Program Studi : Manajemen

Bermaksud untuk melakukan penelitian dalam bentuk penyebaran


kuisioner terhadap bapak/ibu/saudara/i dengan topik penelitian yang berjudul
“Pengaruh Variasi Produk dan Store Atmosphere Terhadap Repurchase
Intention pada Outlet Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar”. Untuk
terlaksananya penyelesaian tugas akhir ini, maka disela kesibukan
bapak/ibu/saudara/i, saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i untuk
meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini. Saya menjamin segala
kerahasiaan yang terdapat dalam kuisioner ini, baik identitas maupun segala
pernyataan yang tercantum. Atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan
terimakasih dan mohon maaf apabila ada pertanyaan atau kata-kata yang kurang
berkenan.

Hormat saya,

Kadek Dina Saraswati


17.02.01.2898

120
Bagian 1 : Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :
Laki-laki Perempuan

3. Usia :
< 20 tahun 41 - 50 tahun
21 - 30 tahun > 50 tahun
31 - 40 tahun

4. Jenis Pekerjaan :
Pelajar / Mahasiswa PNS
Karyawan Swasta Wiraswasta
Lainnya : ..............

5. Pendapatan PerBulan

< Rp 1.000.000 > Rp 3.000.000


Rp 1.000 .000 – 3.000.000

Bagian 2 : Petunjuk Pengisian


1. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan atau pendapat dari
Bapak/Ibu/Saudara (i).
2. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberikan tanda centang ( √ ) pada
salah satu kolom jawaban yang tersedia (SS, S, R, TS atau STS).
4. Keterangan alternatif jawaban dan skor:

Simbol Kategori Nilai/Bobot/Skor


SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
R Ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

121
A. Variasi Produk (X1)

Jawaban
No Daftar Pernyataan
STS TS R S SS
Ukuran
Pilihan ukuran produk yang ditawarkan
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
1. Denpasar bervariasi sehingga saya memiliki
banyak alternatif pilihan produk yang akan
dibeli
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar menyajikan makanan dan
2 minuman sesuai dengan standar
(konsistensi, bentuk, rasa, aroma, tekstur
dll)
Produk Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
3 Denpasar memiliki ukuran yang sesuai
dengan selera saya
Tampilan
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar senantiasa menciptakan produk
1
baru yang memiliki tampilan berbeda dari
produk sebelumnya
Produk Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
2 Denpasar memiliki tampilan hidangan
menarik selera makan
Produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di Denpasar dikemas
3 dengan baik sehingga menjadi salah satu
daya tarik yang dimiliki oleh Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di Denpasar
Harga
Harga disetiap menu makanan dan
minuman pada Pizza Hut cabang Gatot
1
Subroto di Denpasar sesuai dengan porsi
makanan dan minuman yang disajikan
Produk Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
2
Denpasar memiliki harga yang terjangkau
Daya saing harga yang tertera pada Pizza
Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar
3
lebih ekonomis di bandingkan restoran
lainnya

122
Jawaban
No Daftar Pernyataan
STS TS R S SS
Bahan
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
1 Denpasar selalu menggunakan bahan-bahan
yang higinies dan terjamin kebersihannya
Bahan yang digunakan Pizza Hut cabang
2 Gatot Subroto di Denpasar sudah jelas
keamanannya untuk dikonsumsi
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar memberikan bahan pelengkap
3
(seperti saus, lada, mayonnaise, dll) yang
berkualitas

123
B. Store Atmosphere (X2)

Jawaban
No Daftar Pernyataan STS TS R S SS
Kombinasi Visual
Papan nama Pizza Hut cabang Gatot
1
Subroto di Denpasar terlihat jelas
Terdapat rambu-rambu seperti nomor meja,
penanda toilet dan rambu lain di dalam
2
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar
Buku pilihan produk yang ada pada Pizza
3 Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar
sudah memberikan informasi yang cukup
Pencahayaan
Penerangan di dalam maupun luar ruangan
1 pada Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar sudah memadai
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
2 Denpasar memiliki pencahayaan yang
terang sehingga membuat saya nyaman
Pencahayaan pada Pizza Hut cabang Gatot
3 Subroto di Denpasar mampu meningkatkan
daya tarik restoran tersebut
Warna
Pemilihan warna ruangan pada Pizza Hut
1 cabang Gatot Subroto di Denpasar membuat
persepsi positif dalam pikiran saya
Dekorasi warna pada Pizza Hut cabang
2 Gatot Subroto di Denpasar menarik dan
menjadi ciri khas restoran.
Desain warna pada Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar memiliki daya tarik
3
dalam mempengaruhi saya untuk
melakukan pembelian
Musik
Tersedianya fasilitas pemutaran musik pada
1 Pizza Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar
membuat saya tidak jenuh
Irama musik yang dimainkan pada Pizza Hut
2 cabang Gatot Subroto di Denpasar
meningkatkan kenyamanan saya
Musik pada Pizza Hut cabang Gatot Subroto
3 di Denpasar memotivasi saya untuk
melakukan pembelian ulang produk

124
Jawaban
No Daftar Pernyataan STS TS R S SS
Aroma
Aroma menyenangkan pada Pizza Hut
1 cabang Gatot Subroto di Denpasar membuat
saya tinggal lebih lama
Aroma menyenangkan pada Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di Denpasar membuat
2
saya ingin melakukan pembelian ulang
produk
Tidak ada aroma yang menganggu di dalam
3 ruangan Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar

125
C. Repurchase Intention (Y)

Jawaban
No Daftar Pernyataan STS TS R S SS
Minat Transaksional
Saya berniat membeli ulang produk Pizza
Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar
1
karena produk yang ditawarkan
berkualitas.
Saya memutuskan membeli ulang produk
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
2
Denpasar karena produk yang ditawarkan
sesuai dengan keinginan saya.
Variasi produk dan store atmosphere
adalah faktor yang menjadikan saya
3
melakukan pembelian ulang pada Pizza
Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar.
Minat Referensial
Setelah melakukan pembelian produk
pada Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar, saya akan menceritakan
1 kembali kepada teman atau kerabat
bahwa produk Pizza Hut cabang Gatot
Subroto di Denpasar memiliki cita rasa
yang nikmat
Saya tidak akan ragu untuk mengajak
2 teman/kerabat membeli produk Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di Denpasar
Variasi produk dan store atmosphere
adalah faktor yang menjadikan saya
3 merekomendasikan produk Pizza Hut
cabang Gatot Subroto di Denpasar kepada
teman/kerabat.
Minat Preferensial
Saya lebih memilih berkunjung ke Pizza
1 Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar
dibandingkan restoran lain.
Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
2 Denpasar menjadi pilihan utama saya saat
ingin membeli pizza
Saya akan beralih ke merek lain apabila
produk makanan dan minuman yang ada
3
pada Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar tidak sesuai dengan harapan

126
Jawaban
No Daftar Pernyataan STS TS R S SS
Minat Eksploratif
Setelah melakukan pembelian produk
pada Pizza Hut cabang Gatot Subroto di
Denpasar, saya masih mencari informasi
1
sebanyak mungkin mengenai produk yang
mungkin ditawarkan Pizza Hut cabang
Gatot Subroto di Denpasar.
Saya tertarik untuk membeli produk Pizza
Hut cabang Gatot Subroto di Denpasar
2
setelah mendapat informasi dari teman
atau kerabat
Saya berniat untuk mencoba variasi menu
baru yang ditawarkan Pizza Hut cabang
3
Gatot Subroto di Denpasar saat
berkunjung kembali.

127
Lampiran 3. Tabulasi Data
Variasi Produk (X1)
No.
Resp.
Total
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12
Skor

1 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 57

2 5 5 5 4 5 5 5 3 3 5 4 5 54

3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 58

4 4 5 3 4 4 4 3 1 4 3 3 5 43

5 4 4 5 3 3 3 4 4 3 4 5 5 47

6 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 44

7 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 50

8 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 44

9 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 45

10 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 48

11 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 49

12 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 57

13 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 45

14 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 47

15 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 50

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

17 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 55

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 59

19 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 52

20 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 42

21 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 57

22 4 4 3 5 5 4 3 4 4 5 5 5 51

23 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 55

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 47

26 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

27 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5 4 45

28 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 53

29 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5 4 3 51

30 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 48

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

32 4 5 5 3 3 4 3 3 2 4 4 3 43

33 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 49

34 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 46

35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

128
Variasi Produk (X1)
No.
Resp.
Total
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12
Skor

36 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 54

37 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 56

38 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 5 52

39 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 45

40 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 52

41 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 41

42 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 49

43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

44 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 58

45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47

47 5 4 3 5 3 3 4 3 2 4 4 4 44

48 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 43

49 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 40

50 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 55

51 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 49

52 5 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 40

53 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59

54 5 4 5 5 5 3 4 3 3 4 4 4 49

55 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 41

56 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 54

57 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 49

58 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 51

59 4 4 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 41

60 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 52

61 5 5 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 51

62 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 52

63 4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 46

64 5 4 4 3 5 4 3 2 2 4 4 4 44

65 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 54

66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

67 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 46

68 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 55

69 5 5 5 3 5 5 5 4 3 5 5 3 53

70 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 49

71 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 43

129
Variasi Produk (X1)
No.
Resp.
Total
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12
Skor

72 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 51

73 4 4 4 3 5 5 5 3 3 4 5 4 49

74 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 45

75 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 56

76 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 55

77 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 5 47

78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

79 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49

80 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 5 47

81 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 5 5 46

82 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 42

83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

84 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 43

85 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 47

86 5 4 5 4 5 5 5 3 3 5 5 5 54

87 3 5 4 2 4 3 2 2 3 3 3 4 38

88 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 47

89 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 49

90 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 51

91 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 42

92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

93 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

95 5 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 52

96 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 43

97 5 5 5 5 5 3 3 2 2 4 5 4 48

98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

99 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 47

100 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 41

Store Atmosphere (X2)


Res Tot
p. X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2. X2. X2. X2. X2. X2. al
.1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 10 11 12 13 14 15 Sko
r
1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 73

130
Store Atmosphere (X2)
Res Tot
p. X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2. X2. X2. X2. X2. X2. al
.1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 10 11 12 13 14 15 Sko
r
3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 68

4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 68

5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 69

6 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 46

7 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 3 3 4 4 61

8 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 57

9 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 54

10 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 67

11 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 3 3 4 62

12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 74

13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 59

14 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 58

15 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 62

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

17 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 73

18 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 71

19 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 64

20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

21 3 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 2 3 3 4 61

22 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 5 63

23 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 73

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

25 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61

26 5 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 66

27 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 52

28 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 65

29 5 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 3 57

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

32 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 2 4 4 4 61

33 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 55

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 59

35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

36 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 5 64

37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 74

38 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63

131
Store Atmosphere (X2)
Res Tot
p. X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2. X2. X2. X2. X2. X2. al
.1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 10 11 12 13 14 15 Sko
r
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 63

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 59

41 4 4 3 3 3 3 2 5 5 4 4 2 2 4 4 52

42 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63

43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 66

45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

46 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 2 4 4 4 52

47 5 5 3 4 4 4 3 3 3 5 4 3 5 4 5 60

48 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 54

49 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 55

50 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 71

51 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 56

52 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

53 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 64

54 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 4 56

55 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 54

56 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 66

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59

58 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 70

59 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 55

60 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 68

61 5 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 57

62 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 55

63 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 60

64 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 61

65 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 64

66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 58

67 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58

68 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 70

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

70 4 5 4 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 60

71 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 62

72 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61

73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 59

74 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 5 5 4 57

132
Store Atmosphere (X2)
Res Tot
p. X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2. X2. X2. X2. X2. X2. al
.1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 10 11 12 13 14 15 Sko
r
75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 73

76 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 70

77 5 4 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4 64

78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

79 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63

80 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 63

81 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 57

82 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 51

83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

84 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 61

85 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 57

86 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 5 56

87 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 47

88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 61

89 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 70

90 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 65

91 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 56

92 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62

93 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

95 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 68

96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

97 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 71

98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 61

100 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 47

Repurchase Intention (Y)


No.
Resp. Total
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12
Skor

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 58
2 4 4 5 5 5 5 3 3 5 3 4 5 51
3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 59
4 5 4 5 4 4 4 4 3 2 4 3 3 45
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

133
Repurchase Intention (Y)
No.
Resp. Total
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12
Skor

6 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 38
7 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 51
8 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 43
9 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 41
10 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 51
11 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 3 4 47
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
13 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 45
14 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 50
15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
17 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 55
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 59
19 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 3 5 52
20 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 46
21 5 5 5 5 4 5 3 3 5 5 5 4 54
22 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 55
23 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49
26 3 5 5 4 3 4 4 3 5 4 5 5 50
27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 46
28 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 57
29 4 3 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 52
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
32 4 4 5 3 4 4 2 3 4 4 3 5 45
33 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
34 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 43
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
36 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 5 44
37 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 55
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
39 5 5 5 3 4 5 4 4 4 3 4 5 51
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 46
41 4 4 2 3 4 3 3 4 5 5 5 4 46

134
Repurchase Intention (Y)
No.
Resp. Total
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12
Skor

42 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 45
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
44 5 5 5 3 5 5 4 3 4 4 5 5 53
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
46 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 43
47 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 1 5 53
48 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 45
49 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 42
50 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 56
51 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 47
52 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 48
53 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 3 4 52
54 4 5 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 46
55 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 37
56 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 2 5 52
57 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47
58 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 51
59 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 45
60 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 53
61 4 4 4 4 4 4 3 3 5 2 2 5 44
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49
63 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 51
64 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 46
65 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 56
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
67 4 4 4 4 4 5 5 5 3 2 4 5 49
68 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 54
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
70 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 50
71 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49
72 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 49
73 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4 48
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 47
75 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 2 5 53
76 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 53
77 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 48

135
Repurchase Intention (Y)
No.
Resp. Total
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12
Skor

78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
79 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 47
80 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5 53
81 3 3 4 4 5 5 3 3 2 3 4 5 44
82 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 39
83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
84 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 48
85 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 46
86 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 58
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
88 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
89 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
91 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 45
92 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 53
93 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
95 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 52
96 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 46
97 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 50
98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
99 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
100 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 38

136
Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas Variasi Produk (X1)


Correlations
X1_ X1_ X1_ X1_ X1_ X1_ X1_ X1_ X1_ X1_ X1_ X1_ SKOR_
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
X1_1 Pearson 1 ,367 ,484 ,521 ,488 ,420 ,441 ,355 ,215 ,456* ,412* ,386* ,637**
** ** ** ** ** ** ** * * * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,032 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_2 Pearson ,367 1 ,576 ,294 ,375 ,381 ,387 ,365 ,300 ,356* ,338* ,421* ,593**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,001 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_3 Pearson ,484 ,576 1 ,402 ,443 ,441 ,535 ,478 ,265 ,497* ,444* ,414* ,698**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,008 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_4 Pearson ,521 ,294 ,402 1 ,451 ,344 ,417 ,440 ,378 ,483* ,426* ,442* ,667**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_5 Pearson ,488 ,375 ,443 ,451 1 ,587 ,510 ,416 ,431 ,539* ,430* ,407* ,715**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_6 Pearson ,420 ,381 ,441 ,344 ,587 1 ,504 ,447 ,406 ,483* ,351* ,308* ,675**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_7 Pearson ,441 ,387 ,535 ,417 ,510 ,504 1 ,662 ,441 ,616* ,499* ,352* ,766**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_8 Pearson ,355 ,365 ,478 ,440 ,416 ,447 ,662 1 ,703 ,564* ,476* ,449* ,783**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_9 Pearson ,215 ,300 ,265 ,378 ,431 ,406 ,441 ,703 1 ,373* ,342* ,516* ,669**
* ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- ,032 ,002 ,008 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_10 Pearson ,456 ,356 ,497 ,483 ,539 ,483 ,616 ,564 ,373 1 ,815* ,530* ,795**
** ** ** ** ** ** ** ** ** * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_11 Pearson ,412 ,338 ,444 ,426 ,430 ,351 ,499 ,476 ,342 ,815* 1 ,521* ,714**
** ** ** ** ** ** ** ** ** * *
Correlation
Sig. (2- ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_12 Pearson ,386 ,421 ,414 ,442 ,407 ,308 ,352 ,449 ,516 ,530* ,521* 1 ,680**
** ** ** ** ** ** ** ** ** * *
Correlation

137
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
SKOR_ Pearson ,637 ,593 ,698 ,667 ,715 ,675 ,766 ,783 ,669 ,795* ,714* ,680* 1
** ** ** ** ** ** ** ** ** * * *
TOTAL Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Validitas Store Atmosphere (X2)


Correlations
x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ skor_t
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 otal
x2_1 Pearson 1 ,53 ,33 ,47 ,49 ,55 ,47 ,45 ,38 ,26 ,27 ,36 ,45 ,36 ,43 ,629**
Correla 8** 1** 1** 7** 5** 5** 6** 0** 4** 5** 3** 9** 8** 3**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 1 0 0 0 0 0 0 8 6 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_2 Pearson ,53 1 ,43 ,42 ,45 ,47 ,44 ,39 ,38 ,45 ,39 ,39 ,42 ,35 ,41 ,637**
Correla 8** 2** 5** 5** 4** 5** 5** 5** 3** 1** 0** 8** 4** 0**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_3 Pearson ,33 ,43 1 ,56 ,52 ,49 ,53 ,48 ,44 ,44 ,51 ,43 ,51 ,49 ,44 ,704**
Correla 1** 2** 3** 5** 6** 5** 0** 8** 8** 4** 1** 0** 9** 6**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_4 Pearson ,47 ,42 ,56 1 ,72 ,67 ,67 ,62 ,50 ,47 ,47 ,43 ,58 ,47 ,56 ,792**
Correla 1** 5** 3** 5** 0** 9** 7** 0** 4** 5** 8** 7** 0** 4**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_5 Pearson ,49 ,45 ,52 ,72 1 ,56 ,56 ,47 ,45 ,47 ,50 ,41 ,45 ,39 ,49 ,727**
Correla 7** 5** 5** 5** 0** 2** 4** 4** 7** 6** 9** 1** 0** 0**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_6 Pearson ,55 ,47 ,49 ,67 ,56 1 ,60 ,58 ,41 ,36 ,38 ,44 ,47 ,43 ,40 ,722**
Correla 5** 4** 6** 0** 0** 5** 3** 0** 5** 1** 4** 5** 9** 0**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_7 Pearson ,47 ,44 ,53 ,67 ,56 ,60 1 ,60 ,59 ,40 ,50 ,49 ,54 ,43 ,46 ,772**
Correla 5** 5** 5** 9** 2** 5** 1** 7** 0** 9** 1** 8** 5** 4**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_8 Pearson ,45 ,39 ,48 ,62 ,47 ,58 ,60 1 ,60 ,43 ,48 ,33 ,45 ,51 ,41 ,721**
Correla 6** 5** 0** 7** 4** 3** 1** 3** 1** 7** 1** 1** 0** 4**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

138
x2_9 Pearson ,38 ,38 ,44 ,50 ,45 ,41 ,59 ,60 1 ,44 ,58 ,48 ,46 ,59 ,51 ,729**
Correla 0** 5** 8** 0** 4** 0** 7** 3** 5** 0** 3** 5** 0** 4**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_10 Pearson ,26 ,45 ,44 ,47 ,47 ,36 ,40 ,43 ,44 1 ,78 ,46 ,44 ,44 ,53 ,685**
Correla 4** 3** 8** 4** 7** 5** 0** 1** 5** 3** 3** 8** 3** 9**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_11 Pearson ,27 ,39 ,51 ,47 ,50 ,38 ,50 ,48 ,58 ,78 1 ,56 ,49 ,55 ,54 ,749**
Correla 5** 1** 4** 5** 6** 1** 9** 7** 0** 3** 7** 5** 9** 0**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_12 Pearson ,36 ,39 ,43 ,43 ,41 ,44 ,49 ,33 ,48 ,46 ,56 1 ,56 ,61 ,50 ,713**
Correla 3** 0** 1** 8** 9** 4** 1** 1** 3** 3** 7** 7** 1** 9**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_13 Pearson ,45 ,42 ,51 ,58 ,45 ,47 ,54 ,45 ,46 ,44 ,49 ,56 1 ,70 ,58 ,762**
Correla 9** 8** 0** 7** 1** 5** 8** 1** 5** 8** 5** 7** 4** 1**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_14 Pearson ,36 ,35 ,49 ,47 ,39 ,43 ,43 ,51 ,59 ,44 ,55 ,61 ,70 1 ,57 ,747**
Correla 8** 4** 9** 0** 0** 9** 5** 0** 0** 3** 9** 1** 4** 3**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
x2_15 Pearson ,43 ,41 ,44 ,56 ,49 ,40 ,46 ,41 ,51 ,53 ,54 ,50 ,58 ,57 1 ,723**
Correla 3** 0** 6** 4** 0** 0** 4** 4** 4** 9** 0** 9** 1** 3**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
skor_t Pearson ,62 ,63 ,70 ,79 ,72 ,72 ,77 ,72 ,72 ,68 ,74 ,71 ,76 ,74 ,72 1
otal Correla 9** 7** 4** 2** 7** 2** 2** 1** 9** 5** 9** 3** 2** 7** 3**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Repurchase Intention (Y)


Correlations
Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ Y1_ SKOR_TOT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 AL
Y1_1 Pearson 1 ,741 ,548 ,461 ,654 ,624 ,465 ,504 ,375 ,499* ,297* ,406* ,740**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_2 Pearson ,741 1 ,563 ,401 ,452 ,559 ,444 ,522 ,463 ,451* ,317* ,500* ,726**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_3 Pearson ,548 ,563 1 ,623 ,588 ,696 ,503 ,377 ,434 ,497* ,367* ,558* ,769**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation

139
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_4 Pearson ,461 ,401 ,623 1 ,646 ,594 ,486 ,474 ,385 ,499* ,436* ,371* ,735**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_5 Pearson ,654 ,452 ,588 ,646 1 ,711 ,409 ,467 ,333 ,494* ,338* ,485* ,741**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_6 Pearson ,624 ,559 ,696 ,594 ,711 1 ,539 ,509 ,312 ,400* ,408* ,589* ,789**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_7 Pearson ,465 ,444 ,503 ,486 ,409 ,539 1 ,703 ,286 ,468* ,413* ,492* ,739**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_8 Pearson ,504 ,522 ,377 ,474 ,467 ,509 ,703 1 ,394 ,415* ,400* ,475* ,738**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_9 Pearson ,375 ,463 ,434 ,385 ,333 ,312 ,286 ,394 1 ,548* ,288* ,372* ,606**
** ** ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,004 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_1 Pearson ,499 ,451 ,497 ,499 ,494 ,400 ,468 ,415 ,548 1 ,575* ,300* ,724**
** ** ** ** ** ** ** ** ** * *
0 Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_1 Pearson ,297 ,317 ,367 ,436 ,338 ,408 ,413 ,400 ,288 ,575* 1 ,395* ,632**
** ** ** ** ** ** ** ** ** * *
1 Correlation
Sig. (2-tailed) ,003 ,001 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1_1 Pearson ,406 ,500 ,558 ,371 ,485 ,589 ,492 ,475 ,372 ,300* ,395* 1 ,684**
** ** ** ** ** ** ** ** ** * *
2 Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
SKOR Pearson ,740 ,726 ,769 ,735 ,741 ,789 ,739 ,738 ,606 ,724* ,632* ,684* 1
** ** ** ** ** ** ** ** ** * * *
_TOT Correlation
AL Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

140
Reliabilitas Variasi Produk (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,904 12

Reliabilitas Store Atmosphere (X2)


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,932 15

Reliabilitas Repurchase Intention (Y)


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,910 12

141
Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,88018418
Most Extreme Differences Absolute ,084
Positive ,084
Negative -,041
Kolmogorov-Smirnov Z ,841
Asymp. Sig. (2-tailed) ,480
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,018 2,667 1,131 ,261
VARIASI ,425 ,078 ,417 5,453 ,000 ,414 2,414
PRODUK
STORE ,412 ,061 ,513 6,703 ,000 ,414 2,414
ATMOSPHERE
a. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION

Uji Heteroskesdastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4,555 1,684 2,704 ,008
VARIASI PRODUK -,039 ,049 -,124 -,797 ,427
STORE -,006 ,039 -,025 -,162 ,872
ATMOSPHERE
a. Dependent Variable: Abs_RES

142
Lampiran 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 STORE ATMOSPHERE, VARIASI PRODUKa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,874a ,765 ,760 2,910
a. Predictors: (Constant), STORE ATMOSPHERE, VARIASI PRODUK

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2669,499 2 1334,750 157,651 ,000a
Residual 821,251 97 8,467
Total 3490,750 99
a. Predictors: (Constant), STORE ATMOSPHERE, VARIASI PRODUK
b. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,018 2,667 1,131 ,261
VARIASI PRODUK ,425 ,078 ,417 5,453 ,000
STORE ,412 ,061 ,513 6,703 ,000
ATMOSPHERE
a. Dependent Variable: REPURCHASE INTENTION

143

Anda mungkin juga menyukai