Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KADEK DINA SARASWATI

NIM : 859026396

a) Sebutkan jenis-jenis penalaran dan penyelesaian masalah secara matematis


beserta contohnya !
a) Penalaran Adiptif
Penalaran aditif adalah penalaran yang biasa digunakan untuk memecahkan
masalah dalam operasi penjumlahan dan pengurangan pada matematika. Siswa
yang memiliki kemampuan penalaran adaptif rendah disebabkan oleh (1) beberapa
siswa mengalami kesalahan dalam memahami soal atau masalah yang disajikan,
sehingga strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah seringkali tidak
tepat; (2) kurangnya pengetahuan dasar siswa sebelum memasuki pengetahuan
baru yang sering ditemukan saat proses dalam memecahkan masalah; dan (3)
terdapat siswa yang masih menggunakan cara berfikir induktif dalam memecahkan
masalah yang seharusnya menggunakan cara berfikir deduktif atau abstrak.
Adapun cara memecahkan masalah matematis berdasarkan umur sebagai
berikut:

1) Umur 1-2 tahun, memecahkan masalah dengan mengguakan benda


yang nyata karena pada umur tersebut anak masih membutuhkan stimulasi
untuk memahami jumlah benda.
2) Umur 3-4 tahun, memecahkan masalah dengan berimajinasi.

Sedangkan proses berpikir penyelesaian masalah melalui penalaran aditif


yaitu:
1. Pengubahan (change problem)
Anak yang baru mengenal mengenal konsep penjumlahan dan pengurangan
akan diberikan pertanyaan seperti berikut ini.
Agung memiliki 3 buah permen. Kemudian Ibu memberikannya 2
buah permen lagi, Berapakah jumlah mangga yang dimiliki oleh
Agung?
Saat anak sudah mulai paham konsep penjumlahan dan pengurangan mereka
akan diberikan soal yang lebih bervariasi, seperti contoh berikut.
Kakak memiliki beberapa jenis baju, Kemudian, baju tersebut ia
berikan kepada adik sebanyak 2 baju. baju kakak sekarang sisa 4.
Berapakah jumlah awal baju milik kakak?
2) Kombinasi (combination problem)
Pada jenis permasalahan ini, anak tidak mengetahui jumlah benda yang akan
digabungkan sehingga anak harus mencari tahu dengan cara menjumlahkan.
Namun, ada juga jenis permasalahan bahwa anak sudah mengetahui jumlah
beda saat sudah digabung. Contoh: Rara dan Rini memiliki 7 buah coklat. Coklat
milik Rara sebanyak 4 buah. Berapakah coklat milik Rini?
Jenis permasalahan kombinasi mirip dengan permasalahan pengubahan.
Bedanya, dalam soal kombinasi, terdapat kuantitas yang digabungkan.
3) Perbandingan
Yuni memiliki 3 pensil dan Sari memiliki 6 pensil. Berapakah banyak selisih buku
yang Sari miliki?
Jihan memiliki 5 buku dan Citra memiliki 7 buku. Berapa banyak buku yang
dibutuhkan Jihan agar sama dengan Citra?

Soal matematika dengan perbandingan lebih sulit untuk dikerjakan. Hal


tersebut disebabkan soal dengan kategori perbandingan adalah soal yang
membutuhkan pemahaman yang tinggi atau biasa disebut dengan higher order
thinking skill

Siswa dapat menunjukkan kemampuan penalaran adiptif ketika menemui


tiga kondisi, satu diantaranya yaitu mempunyai pengetahuan dasar
(pengetahuan prasyarat) yang cukup sebelum memasuki pengetahuan baru.

b) Penalaran Multiplikatif
Penalaran multiplikatif biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam
operasi perkalian atau pembagian. Terdapat tiga jenis permasalahan yang terjadi
pada penalaran multiplikatif, yaitu:
1) Mengelompokkan (one to many correspondence)
Proses penyelesaian masalah perkalian dengan menggunakan metode
mengelompokkan variabel cocok digunakan untuk anak yang baru mengenal apa
itu perkalian.

2) Membagi (sharing problem)


Sharing problem adalah cara menyelesaikan persoalan dalam pembagian
dengan cara membagi variabel dengan rata. Biasanya, anak diajarkan untuk
membagi variabel dengan rata. Biasanya, anak diajarkan untuk membagi
variabel dengan "satu untuk kamu, satu untuk aku".
3) Pemahaman produk (measurement of product)
Pemecahan masalah pada jenis ini biasa dilakukan dengan jumlah variabel yang
lebih dari satu.

b) Jelaskan tahap perkembangan bahasa anak !


a) Periode Pralinguistik
Tahap pralinguistik adalah tahap awal dimana si kecil mencoba melakukan
komunikasi saat ia berusia 0-1 tahun. Pada tahap ini cara ia melakukan komunikasi
adalah dengan menangis, menjerit dan tertawa. Akan tetapi, pada bulan-bulan
berikutnya, ia sudah dapat mengoceh walaupun belum dalam kata-kata yang
sebenarnya, seperti ooh, aah, da d a, ba ba.
Tabel 1. Tahap Perkembangan Pralinguistik Anak
Usia Perkembangan Bahasa
Lahir
Menangis, kebanyakan merupakan cara dan kebutuhan
berkomunikasi
2 minggu
Gerakan dan isyarat acak tampak menangis mulai
berkurang
6 minggu
(Membuat suara seperti “uuhh”),menjerit berdeguk
3 sampai 6 bulan
Mambuat vokal kosongan (ma,de,da) mengoceh
6 sampai 9 bulan
Membuat suara seperti (as, ah, ba, ba) meniru suara
asidental dan lebih banyak mengulang kata silabel
9 sampai 11 bulan
Menunjukan tanda pasti dari pemahaman beberapa kata
dan perintah sederhana, meniru suara dilebarasi

b) Periode kalimat satu kata (holophrase)


Periode holophrase yaitu kemampuan anak untuk membuat kalimat yang hanya
terdiri dari satu kata yang mengandung pengertian secara menyeluruh dalam suatu
pembicaraan.

c) Apa yang dimaksud bilingualisme ? pentingkah bilingualisme diberikan


untuk anak SD ?
d) Jelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi beserta
contohnya !
e) Sebutkan dan jelaskan faktor yang mempengaruhi konsep diri dan harga
diri !

Anda mungkin juga menyukai