Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Operasi Pecahan


Salah satu konsep yang mendasar dalam matematika adalah pecahan. Oleh karena itu,
Pecahan merupakan konsep yang sangat penting pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar.
Pecahan adalah satu atau beberapa bagian sama besar dari sesuatu yang utuh. Kata pecahan
atau fraction berasal dari bahasa latin fractio, terbentuk pula dari bahasa latin frangere yang
berarti to break atau untuk memecahkan. Istilah broken number dan fragment seringkali
digunakan di masa lalu sebagai sinonim daripada pecahan atau fraction. Pada sejarahnya,
pecahan pertama kali digunakan untuk menghitung sesuatu yang jumlahnya kurang daripada
keseluruhan unit.1
Hal tersebut diperkuat oleh Negoro yangmana beliau mengemukakan bahwa pecahan
merupakan bilangan yang menggambarkan bagian dari suatu keseluruhan, bagian dari suatu
daerah, bagian dari suatu benda atau bagian dari suatu himpunan. Diperkuat lagi oleh Karim,
menurutnya, pecahan adalah (1) perbandingan bagian yang sama dari suatu benda terhadap
keseluruhan benda tersebut. Maksudnya suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang
sama maka perbandingan setiap bagian dengan keseluruhan bendanya menciptakan lambang
suatu pecahan. (2) perbandingan himpunan bagian yang sama dari suatu keseluruhan
himpunan terhadap keseluruhan himpunan semula. Maksudnya suatu himpunan dibagi atas
himpunan yang sama maka perbandingan setiap bagian yang sama terhadap keseluruhan
himpunan semula akan menciptakan lambang dasar suatu pecahan.
Contoh: Satu kesatuan dibagi dua bagian yang sama daerah yang diarsir
adalah satu bagian dari dua bagian daerah yang sama atau 1 : 2
ditulis ½.
Sedangkan menurut Suyati dalam jurnal, suatu pecahan didefinisikan sebagai:
“beberapa bagian dari keseluruhan. Pecahan terjadi karena satu benda dibagi menjadi
beberapa bagian yang sama besar. Bagian-bagian itu mempunyai nilai pecahan” pecahan
yang dipelajari siswa ketika di SD sebetulnya merupakan bagian dari bilangan rasional yang
dapat ditulis dalam bentuk dengan pecahan a dan b merupakan bilangan bulat dan b tidak
sama dengan nol.
1
Albert B Bennet, dkk. Mathematics for Elementary Teacher : a conceptual approach. (New York :
McGraw-Hill Companies, Inc.), Hlm. 283
Terdapat beberapa bentuk pecahan yang perlu diketahui, yaitu :
1. Pecahan Biasa
Pecahan yang penyebutnya salah satu bilangan skala, sering juga dituliskan secara
lain, yaitu dalam pecahan persepuluhan atau pecahan desimal. Pecahan ini adalah
pecahan yang terdiri dari pembilang dan penyebut berupa bilangan bulat. Pecahan
biasa dapat dijabarkan menjadi pecahan persepuluhan dengan membagikan penyebut
pada pembilang.
Contoh :
½ dibaca satu per dua

dibaca dua per lima

2. Pecahan Campuran
Pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri dari bilangan bulat utuh dan
bilangan pecahan biasa.
Contoh :

- 1 dibaca satu satu per dua, merupakan hasi bagi dari 5 : 2

- 3 dibaca tiga lima per enam, merupakan hasil bagi dari 23 : 6

3. Pecahan Takwajar
Pecahan takwajar adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar daripada

penyebutnya, seperti . Jika penyebut bisa habis membagi pembilang, pecahan

takwajar tersebut setara dengan bilangan bulat, tetapi hal ini tidak selalu terjadi.
Gambar 2.1

Gambar 2.1 menunjukkan 6 sepertiga dari 2 lingkaran, yaitu Perhatikan bahwa

dapat disederhanakan menjadi , jadi = 2. Dan kita dapat menggunakan symbol pecahan

dengan tanda bagi, sehingga 6 : 3 = . Dengan 6 : 3 =

B. Konsep Pecahan
Dalam mengajarkan pecahan, perlu diketahui terlebih dahulu konsep daripada
pecahan itu sendiri. Terdapat tiga konsep yangmana akan kita bahas satu per satu dalam
pembahasan kali ini, yaitu : the part to whole concept, the fraction-quotient concept, dan the
ratio concept.
1. Part-to-Whole concept, atau konsep bagian dari keseluruhan. Pada umumnya yang
digunakan pada pembelajaran di Sekolah Dasar adalah konsep ini. Pada konsep
Bagian dari Keseluruhan (Part to-whole concept), pecahan a/b, bilangan yang di
bawah yaitu b menunjukkan banyaknya bagian yang sama dari suatu keseluruhan,
dan bilangan yang berada di atas, yaitu a menunjukkan banyaknya bagian yang
dimaksud. Bilangan a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
2. The Fraction-quotient concept, dicontohkan :’Hasan kedatangan teman sebanyak 50
anak, padahal ia hanya mempunyai 25 buah roti. Bagaimana ia harus membagi roti
tersebut, sehingga tiap-tiap temannya memperoleh bagian yang sama? Dengan
demikian harus membagi 25 buah roti tersebut menjadi 50 bagian yang sama.
Dengan kata lain 25 : 50 = 1/2.
3. Ratio concept, atau konsep perbandingan. Pada konsep ini, pecahan digunakan untuk
membandingkan suatu jumlah (amount) dengan lainnya. Sebagai contoh : Berat
Hasan 1/3 (sepertiganya) dari berat ibunya. Pecahan juga merupakan penyelesaian
dari 1 : a = x, a > x , atau berapakah x supaya ax = 1? Penyelesaian persamaan itu
115 ditunjukkan sebagai 1/a, sehingga a (1/a) = 1. Bilangan 1/a, dinamakan invers
perkalian bilangan a. Hanya ada satu bilangan bulat yaitu 0 yang tidak mempunyai
invers perkalian, persoalan yang sama berapakah x, sehingga 11. x = 3; maka kita
akan menemukan bilangan 11 3 , sehingga 11 . 11 3 = 3.

C. Operasi Bilangan Pecahan


1. Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama
Kemampuan prasyarat yang harus dikuasai siswa dalam operasi penjumlahan
pecahan adalah penguasaan konsep nilai pecahan, pecahan senilai, dan penjumlahan
bilangan bulat. Kemampuan penguasaan pecahan senilai lebih ditekankan terutama
dalam penjumlahan penyebut tidak sama.2
Penanaman Konsep
Media yang diperlukan
Kertas Lipat atau kertas yang dapat dilipat
Kegiatan Pembelajaran
a) Siswa di review tentang nilai pecahan dan pecahan senilai
b) Lembar kertas pertama dilipat menjadi 4 bagian yang sama, dan salah satu bagian
diarsir untuk menujukkan pecahan ¼. Kemudian, kertas kedua dilipat menjadi 4
bagian yang sama, dan salah satu bagian juga diarsir untuk menjukkan pecahan ¼

Kertas pertama Kertas Kedua

¼ ¼
c) Dalam peraga diatas, hasil penjumlahan ¼ + ¼ =…
Dipotong dan ditempelkan pada kertas selanjutnya

2
Heruman, S.Pd., M. Pd. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. Hlm. 55.
¼ ¼+¼=

Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a)

b)

c)

Pembinaan Keterampilan
Guru memberikan latihan soal, termasuk soal cerita. Bentuk soal dapat berupa
tulisan maupun lisan, seperti :

a) Asmaul dan Ita masing-masing mempunyai bagian kue. Berapa banyaknya

kue Asmaul dan Ita?

b) Diana telah menyelesaikan pekerjaan, sedangkan Dahlia telah

menyelesaikan bagian. Berapa bagian pekerjaan yang telah terselesaikan?

2.
Pengurangan Pecahan Berpenyebut Sama
Dalam operasi pengurangan pecahan, kemampuan prasyarat yang harus dikuasai
oleh siswa adlah konsep nilai pecahan, pecahan senilai, dan pengurangan bilangan
bulat. Kemampuan penguasaan pecahan senilai lebih ditekankan terutama dalam
pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama.3
Penanaman Konsep
a) Siswa melipat kertas menjadi 4 bagian yang sama, 2 bagian diarsir untuk

menunjukkan pecahan

b) Menunjukkan pengurangan dengan peraga berikut :

Satu bagian yang diarsir dihapus

Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

3
Ibid, hlm. 58.
a)

b)

Pembinaan Keterampilan
Guru memberikan latihan soal, termasuk soal cerita. Bentuk soal dapat berupa
tulisan maupun lisan, seperti :

a) Jihan mempunyai bagian kue. Kue tersebut diberikan pada Lismey sebanyak

bagian. Berapa bagian sisa kue Jihan?

3. Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama


Pembelajaran yang sering dilakukan guru dalam penjumlahan pecahan
berpenyebut tidak sama adalah dengan cara menyamakan penyebut kedua pecahan
tersebut tanpa melalui proses atau media peraga. Siswa diharapkan menerima
penjelasan guru, tanpa membuktikan atau membangun sendiri dalam pikirannya. Hal
ini terjadi, karena guru sering kali mengalami kesulitan dalam mencari media peraga
yang efektif. Selain itu, kemampuan prasyarat yang harus dikuasai siswa harus
disiapkan terlebih dahulu, yaitu penguasaan pecahan senilai dan penjumlahan
pecahan berpenyebut sama.4
Penanaman Konsep
Misalnya ½ + ¼ =….

1/2 + ¼ = ¾
Maka hasil dari peraga dapat ditulis :

½ + ¼ = 2/4 + ¼ =

4
Ibid, hlm. 61.
Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a)

b)

Pembinaan Keterampilan

a)

b)
4. Pengurangan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama
Selama ini, pembelajaran yang sering dilakukan guru dalam hal pengurangan
pecahanberpenyebut tidak sama, tidak jauh beda dengan dengan penjumlahan
pecahan yang berpenyebut tidak sama, yaitu dengan cara menyamakan penyebut
5kedua penyebut tanpa proses atau menggunakan media peraga. Siswa diharapkan
untuk menerima penjelasan guru tanpa membuktikan atau membangun sendiri dalam
pikiran. Hal ini terjadi karena guru seringkali mengalami kesulitan dalam mecari
media yang efektif. Selain itu, kemampuan prasyarat yang harus dikuasai siswa harus
disiapkan terlebih dahulu, yaitu penguasaan pecahan senilai, pengurangan pecahan
berpenyebut sama, dan penjumlahan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.5
Penanaman Konsep
Misalnya ½ - ¼ =….

½ Dilipat menjadi 2/4

5
Ibid, hlm. 64
Sisa = ¼ Diambil ¼
Dari hasil peraga, maka dapat ditulis sebagai berikut :

½-¼= –¼=

Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a)

b)

Pembinaan Keterampilan

a)

b)
5. Penjumlahan Pecahan Campuran
Penjumlahan pecahan campuran adalah dengan cara mengubah pecahan campuran
menjadi pecahan murni atau pecahan biasa. Kenyataannya, pecahan campuran
tersebut tidak harus diubah ke dalam pecahan murni, karena selanjutnya akan
membuat penyelesaian menjadi lebih rumit. Adapun kemampuan prasyarat yang
harus dimiliki siswa sebelum mempelajari penjumlahan pecahan campuran ini adalah
konsep pecahan campuran, penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama, dan
penjumlahan pecahan campuran.6
Penanaman Konsep
Misalnya 1 ½ + 2 ¼ =…

1½ 2¼

6
Ibid, hlm. 68.
½+¼

2/4 + 1/4

Penulisannya menjadi :
1 ½ + 2 ¼ = (1 + 2) + ( 2/4 + ¼) = 3 + 3/2 + 1/4 = 3 3/4

Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a) 1

b) 1

Pembinaan Keterampilan

a) 1

b) 3

6. Pengurangan Pecahan Campuran


Sama halnya dengan penjumlahan pecahan campuran, pembelajaran yang sering
dilakukan guru dalam pengurangan pecahan campuran adalah dengan cara mengubah
pecahan campuran menjadi pecahan murni atau pecahan biasa. Kenyataannya,
pecahan campuran tersebut tidak harus diubah ke dalam pecahan biasa, karena akan
membuat penyelesaian selanjutnya menjadi lebih rumit. Adapun kemampuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari pengurangan pecahan
campuran ini adalah konsep pecahan campuran dan pengurangan pecahan
berpenyebut tidak sama.7

Penanaman Konsep
Misalnya 2 ½ - 1 ¼ = …
7
Ibid, hlm. 72.
2 ½ akan diambil 1 ¼

2–1=1 ½ = 2/4 2/4 – ¼ = ¼


Penulisannya : 2 ½ - 1 ¼ = (2-1) + ( ½ - ¼ ) = 1 + (2/4 – 1/4 ) = 1 ¼

Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a) 4

b) 3

Pembinaan Keterampilan

a) 5

b) 3

7. Perkalian Pecahan
Perkalian pecahan terdiri atas tiga kategori, yaitu perkalian pecahan dengan
bilangan bulat, bilangan bulat dengan pecahan, dan pecahan dengan pecahan. Adanya
pembelajaran dengan menggunakan media peraga akan memudahkan siswa dalam
menyerap konsep ini.8
PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN PECAHAN
Penanaman Konsep
Misalnya 3 x ½ = …

Digabung

½ + ½ + ½ = 3/2 = 1 ½
8
Ibid, hlm. 75.
Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a)

b)
Pembinaan Keterampilan
Dilakukan dengan pemberian teknik cepat dalam menyelesaikan perkalian antara
bilangan bulat dengan pecahan ini.

a)

b)
PERKALIAN PECAHAN DENGAN BILANGAN BULAT
Penanaman Konsep
Misalnya ½ x 4 =….

½ dari 4 = 2 atau ½ x 4 = 2

Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a)

b)

Pembinaan Keterampilan
Dilakukan dengan pemberian teknik cepat dalam menyelesaikan perkalian antara
bilangan bulat dengan pecahan ini.

a)
b)
PERKALIAN PECAHAN DENGAN PECAHAN
Penanaman Konsep

Misalnya

Kertas dibagi 3, lalu 1 bagian


diarsir untuk menujukkan
pecahan 1/3

Kertas dibagi 2 tidak searah


dengan pembagian pertama, lalu
arsirlah salah satu bagian untuk
1/6 menujukkan pecahan ½
Dari hasil peraga adalah

Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a)

b)
Pembinaan Keterampilan
Dilakukan dengan pemberian teknik cepat dalam menyelesaikan perkalian antara
bilangan bulat dengan pecahan ini.

a)

b)
8. Pembagian Pecahan
Pembagian merupakan pengurangan secara berulang sampai habis. Konsep
pengurangan secara berulang tersebut akan digunakan dalam mengenalkan
pembagian pecahan. Pembagian pecahan ini adalah pembagian bilangan bulat dengan
pecahan dan pembagian pecahan dengan pecahan.9
9
Ibid, hlm. 82.
Penanaman Konsep
a) Pembagian bilangan bulat dengan Pecahan

Bilangan 2 : =…

apabila diubah dalam bentuk pengurangan menjadi 2 - - - - = 0

½ ½ ½ ½
2
Maka, hasil dari peraga dapat ditulis 2 : ½ = 4
b) Pembagian pecahan dengan pecahan

Contoh soal:

½ diambil tiap ¼ bagian

½ ¼ ¼
Maka, hasil dari peraga dapat ditulis ½ : ¼ = 2
Pemahaman KOnsep
Untuk mengetahui pencapaian siswa mengenai materi ini, kita dapat memberi
contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut :
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

a)

b)
Pembinaan Keterampilan
Dilakukan dengan pemberian teknik cepat dalam menyelesaikan perkalian antara
bilangan bulat dengan pecahan ini.

a) 3 :

b)
BAB III

KESIMPULAN

Pecahan adalah satu atau beberapa bagian sama besar dari sesuatu yang utuh yang
berasal dari bahasa latin fractio, terbentuk pula dari bahasa latin frangere yang berarti to
break atau untuk memecahkan. Ada 3 jenis pecahan yang perlu diketahui, yaitu : pecahan
biasa, campuran dan takwajar. Dalam mengajarkan pecahan, perlu diketahui terlebih dahulu
konsep daripada pecahan itu sendiri. Terdapat tiga konsep yangmana akan kita bahas satu
per satu dalam pembahasan kali ini, yaitu : the part to whole concept, the fraction-quotient
concept, dan the ratio concept. Dalam pembelajaran operasi pecahan terdapat tiga langkah
pembelajaran, yaitu : 1. Penanaman konsep; 2. Pemahaman konsep; 3. Pembinaan
keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai