Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

a.        Latar Belakang


Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari peserta
didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada pengerjaan (operasi)
hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan
biasa maupun campuran .
Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi merupakan
konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut Muhsetyo, dkk (2004:3.32),
kenyataan di sekolah dasar menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan memahami
pecahan dan operasinya, dan banyak guru Sekolah Dasar menyatakan mengalami kesulitan
untuk mengajarkan pecahan .Para guru cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu
memberikan aturan secara langsung untuk dihafal, diingat dan diterapkan.
Pembelajaran secara mekanistik berdampak pada ketidakbermaknaan proses belajar siswa
karena matematika disajikan terpisah dari konteks yang bisa dipahami siswa pada awal
pembelajaran.Sehingga konsep matematika akan cepat dilupakan oleh siswa dan siswa pun akan
sulit menerapkan konsep tersebut.
b.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah kumpulan beberapa pokok bahasan dalam sebuah
makalah.Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
1.      Menjelaskan tentang pecahan
2.      Menjelaskan tentang operasi pecahan
3.      Menjelaskan tentang pecahan desimal

c.           Tujuan


Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan tentang pecahan
2.      Menjelaskan tentang operasi pecahan
3.      Menjelaskan tentang pecahan desimal

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PECAHAN
Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan
juga penyebut. Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul dengan
penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan penyebut harus
disisipkan kata "per". Misalkan untuk bilangan 3/5 maka kita dapat menyebutnya dengan "tiga
per lima" begitu juga dengan bilangan 1/4 kalian bisa membacanya "satu per empat" atau
"seperempat"
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membagi-bagikan makanan atau benda-benda lain
kepada anak, teman atau tetangga kita. Contohnya , jika kita akan membagikan satu kue kepada
5 orang teman atau akan membagikan 10 buah semangka kepada 4 orang teman.
Dari contoh diatas agar pembagian kue dan semangka tersebut dapat dibagikan dan masing-
masing mendapatkan bagian yang sama timbulah bilangan pecahan.
Dari gambaran diatas, bilangan pecahan dapat diperagakan atau ditunjukan sebagai perbandingan
bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau himpunan bagian yang sama
terhadap keseluruhan dari suatu himpunan . untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
1.      Pecahan melambangkan perbandingan bagian yang sama dari suatu benda terhadap keseluruhan
benda tersebut.
Dengan kata lain suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang sama maka perbandingan
setiap bagian tersebut dengan keseluruhan bendanya menciptakan lambang dasar suatu pecahan.

Gambar 7.1 mewakili bilangan satu


 

Gambar 7.2 merupakan


pecahan ⅟2

2.      Pecahan
melambangkan perbandingan himpunan bagian yang sama dari suatu himpunan terhadap
keseluruhan himpunan semula. Dengan kata lain suatu himpunan bagian yang sama maka
perbandingan setiap himpunan bagian yang sama itu terhadap keseluruhan himpunan semula
akan menciptakan lambang dasar suatu pecahan.

Gambar 7.5
Banyaknya anggota dari himpunan A adalah 5

Gambar 7.6 himpunan A menciptakan lambang pecahan ⅟5

1.      Pembelajaraan konsep pecahan pada siswa SD


Pada bagian ini anda akan mempelajari tentang bagaimana cara menerangkan konsep pecahan
kepada siswa SD. Menerangkan konsep pecahan pada siswa SD hendaknya diawali dengan
mengunakan benda konkret, semi konkret, kemudian abstrak.
Berikut beberapa alternatif pemilihan benda-benda konkret yang dapat digunakan untuk
mengajarkan konsep pecahan.
a.       Benda konkret sebagai alat peraga penanaman konsep pecahan
1)      Pemilihan benda yang ada pada lingkungan siswa
Memilih benda-benda yang ada dilingkungan anak untuk digunakan sebagai alat peraga dalam
menanamkan konsep pecahan pada anak SD sangat penting. Contoh, anda akan menerangkan
konsep pecahan dengan menggunakan buah-buahan, pilihlah buah-buahan yang ada disekitar
kehidupan anak, misalnya jeruk, semangka atau yang banyak terdapat disekitar kehidupan siswa.
2)      Pilih benda yang mempunyai bentuk teratur
Setelah anda menentukan benda yang ada dilingkungan siswa, langkah berikutnya anda harus
memilih benda tersebut mempunyai bentuk teratur. Sebaiknya tidak menggunakan benda tiga
dimensi pada awal pengenalan konsep karena kesamaan bagian bagian itu tidak dapat dikontrol
siswa. Gunakanlah kertas, tali atau pita agar siswa dapat memeriksa dengan mudah
kesamaannya. Contoh benda konkret lain yang mempunyai bentuk teratur misalnya seutas tali,
selain mudah bagi anda dalam membagi-bagi menjadi bagian bagian yang konguren sesuai
dengan yang anda inginkan juga memudahkan siswa dalam menentukan atau menyimpulkan apa
yang kita berikan.
b.      Penggunaan benda semi konkret dalam menerangkan konsep pecahan
Penggunaan benda semi konkret dalam pembelajaran matematika selain mengantarkan anak
kejenjang pemikiran yang lebih tinggi juga memudahkan dan mengefektifkan proses belajar-
mengajar. Sebagai contoh penggunaan benda semi konkret dalam pembelajaran pecahan sebagai
berikut.:

Tampak depan Tampak belakang


 
1 1 1 ⅟2 ⅟2 ⅟2
2. macam – macam Pecahan
Pecahan ada dua macam, yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran
a.       Pecahan murni atau sejati
Pecahan murni atau pecahan sejati adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari
penyebutnya dan pecahan itu tidak dapat disederhanakan lagi contoh ½ 1/3 5/7 11/15
b.       
Pecahan campuran
Pecahan campuran, yaitu pecahan yang terdiri dari campuran bilangan bulat dengan bilangan
pecahan murni/ sejati, misal 1½ , 25/9 , -58/17 .
B.     PECAHAN SENILAI
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang cara penulisannya berbeda, tetapi mempunyai
hasil bagi sama dan mewakili bagian atau daerah yang sama.
Perhatikan gambar 6.5 berikut. Dari gambar tersebut kita yakn bahwa ¾ dan 9/12 adalah pecahan-
pecahan senilai. Karena mempunyai hasil bagi yang sama dan mewakili bagian atau daerah yang sama.

= =

¼ ¼ ¼ ¾ 9/12

1.      Menentukan pecahan senilai


Contoh diatas memperlihatkan bahwa ¾ = 9/12
¾=¾x1
¾=¾x¾
¾=¾x¾
¾ = 9/12 adalah senilai

Dari contoh-contoh diatas dapat ditentukan aturan untuk menentukan pecahan senilai yaitu
x.
a/b = a/b x a/b pecahan senilai
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama atau mengalikan pecahan
tersebut dengan pecahan yang nilainya sama dengan satu.
2.      Cara untuk mengecek dua pecahan yang senilai
Cara mudah yang dilakukan adalah dengan perkalian silang kedua pecahan tersebut,
apabila hasil perkalian silang tersebut sama maka kedua pecahan tersebut senilai
a/b = c/d, jika a x d = b x c
a/b x c/d
untukmengajarkan kepada murid tentang pecahan, perhatikan beberapa pendekatan mengajar
berikut :
a.       Garis bilangan
Pecahan – pecahan dapat digambarkan pada garis bilangan, pecahan – pecahan yang letaknya
pada titik yang sama disebut pecahan senilai.
b.      Model pembagian suatu bidang datar ( persegi panjang, lingkaran dan sebagainya)
Perhatikan gambar berikut ini, apabila kita mempunyai 5 persegi panjang yang sama ukurannya.
Contoh :
1/2
2/4

3/6 4/8
Dari gambar 7.10 terlihat bahwa ½ , 2/4 , 3/6 , dan 4/8 mewakili daerah yang sama . hal ini
berarti ½ , 2/4 , 3/6 , dan 4/8 adalah pecahan – pecahan yang senilai.
c.       Mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama
Contoh 7.5
a.       3/5 = 3/5 x 3/5 = 15/25 maka 3/5 = 15/25
b.      18/24 = 18/24 : 6/6 = ¾ maka 18/24 = ¾
Jadi, pecahan a/b + c/d = (b, d ≠ 0 ) disebut pecahan senilai jika dan hanya jika
ad = bc.

C.    OPERASI PECAHAN


Penjumlahan Pecahan

a. Penjumlahan pecahan biasa

Menjumlahkan pecahan yang telah sama penyebutnya, operasi


penjumlahannya hanya menjumlahkan pembilangnya saja. Pahamilah
contoh di samping ini!

Menjumlahkan pecahan yang tidak sama penyebutnya, operasi penjumlahannya


terlebih dahulu harus menyamakan penyebutnya, karena pecahan tidak bisa
dijumlahkan apabila penyebutnya tidak sama. Perhatikan contoh berikut ini!
1. Ubahlah menjadi pecahan yang penyebutnya sama dengan
mencari KPK dari bilangan penyebut. KPK penyebut dari
pecahan di samping adalah ( 15)

2. Apabila penyebut dikalikan pada suatu bilangan, maka


pembilang pun dikalikan pada bilangan yang sama.

b. Penjumlahan pecahan campuran


Pecahan campuran adalah bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan
pecahan. Operasi hitung penjumlahan pecahan campuran dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.

Contoh : Cara pengerjaan:


a. Ubahlah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
b. Ubahlah kedua pecahan menjadi pecahan yang sama penyebutnya.
c. Jumlahkan pecahan tersebut seperti penjumlahan pecahan biasa.
d. Hasil dari penjumlahan pecahan kemudian disederhanakan.

2 Pengurangan Pecahan

a. Pengurangan pecahan biasa

Mengurangkan pecahan yang telah sama penyebutnya, operasi


penjumlahannya hanya mengurangkan pembilangnya saja. Pahamilah
contoh di samping ini!

Mengurangkan pecahan yang tidak sama penyebutnya, operasi penguranganya


terlebih dahulu harus menyamakan penyebutnya, karena pecahan tidak bisa
dijumlahkan apabila penyebutnya tidak sama. Perhatikan contoh berikut ini!
1. Ubahlah menjadi pecahan yang penyebutnya sama dengan
mencari KPK dari bilangan penyebut. KPK penyebut dari
pecahan di samping adalah (21)
2. Apabila penyebut dikalikan pada suatu bilangan, maka
pembilang pun dikalikan pada bilangan yang sama.

b. Pengurangan pecahan campuran


Pecahan campuran adalah bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan
pecahan. Operasi hitung pengurangan pecahan campuran dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.

Contoh :
Cara pengerjaan:
a. Ubahlah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
b. Ubahlah kedua pecahan menjadi pecahan yang sama penyebutnya.
c. Kurangkan pecahan tersebut seperti pengurangan pecahan biasa.
d. Hasil dari pengurangan pecahan kemudian disederhanakan.

     Perkalian pecahan


Cara mengalikan dua atau lebih pecahan biasa adalah dengan mengalikan penyebut
dengan penyebut dan mengalikan pembilang dengan pembilang. Pecahan dikalikan
pecahan hasilnya adalah pembilang dikalikan pembilang dan penyebut dikalikan
penyebut atau dalam bentuk umum :
a c a+c
x  =
b d bxd
Contoh:
2
2 3 x 6
3 =
x   =
5  
5 7 x 35
7
     Pembagian Pecahan
Membagi pecahan biasa adalah dengan membalikkan pecahan yang jadi pembagi,
yaitu pembilang jadi penyebut dan penyebut jadi pembilang kemudian dikalikan .
Apabila bilangan asli dibagi dengan pecahan biasa maka pembagian berubah menjadi
perkalian tetapi pecahanya dibalik (penyebut menjadi pembilang dan pembilang
menjadi penyebut) atau dalam bentuk umum :
a b  = c
a
c b
:  x
Contoh :
4 : 2  = 4 = 12   6
x
3

5   =
5 3 x 10 5
2
Perkalian dan Pembagian Pecahan Berbeda Bentuk
Apabila bilangan pecahan yang akan kita kalikan/dibagi  berbeda bentuk, sebaiknya
ubah dahulu pecahan tersebut ke bentuk yang sama. Pecahan bisa kita ubah ke bentuk
pecahan biasa.
Contoh 1(perkalian) :
3 x  50 % 3 50 150 : 50 3
 x  =  =
4 = 4 100 400 : 50 8
Contoh 2(pembagian) :
2 : 0,7 2 10 20 : 5 4
 x  =  = 
5 = 5 7 35 : 5 7

D.    PENGERTIAN PECAHAN DESIMAL


Pada kegiatan belajar 1 anda telah mengenal bentuk-bentuk pecahan seperti:

adalah pecahan murni

2 adalah pecahan campuran

Yang semuanya termasuk dalam pecahan biasa. Bentuk lain dari pecahanadalah pecahan

desimal. Pecahan desimal menyatakan niolai tempat per puluhan , per-ratusan

, per-ribuan dan seterusnya.


Sebelum dijelaskan lebih lanjut, pahami dahulu konsep pecahan adalah pecahan desimal.
Dengan memperhatikan keterkaita antara bilangan cacah, bilangan pecahan biasa dan pecahan
desimal pada garis bilangan.

                                                                     2

0 =1 2

0 0,25 0,50 0,75 1,0 1,25 1,50 2


Jika diperhatikan ketiga garis bilangan di atas, terlihat keterkaitannya antara bilangan
cacah, bilangan pecahan biasa, dan bilangan pecahan desimal, yaitu :

= => ditulis dalam desimal menjadi 0,25

Jadi, = 0,25 (cara menulis lain dari adalah 0,25)

Untuk memperkenalkan pecahan desimal kepada siswa SD perlu dipergunakan alat


peraga. Alat peraga yang akan dipergunakan adalah kartu nilai tempat. Perhatikan gambar-
gambar berikut:

Satu unit kotak ini berniali satuan


Jika satu kotak yang bernilai satuan dibagi 10 maka
Satu unit kotak ini bernilai persepuluhan
Jika satu kotak yang bernilai per-puluhan dibagi 10 maka

Satu unit kotak ini berniali per ratusan, dan seterusnya


Contoh:

Dinyatakan 2,35
 
 

Dinyatakan 1,04

Dinyatakan 0,5

A.    MEMBACA BILANGAN DALAM PECAHAN DESIMAL


Pecahan desimal mempunyai tiga bagian dalam cara penulisannya, yaitu:
1.      Bilangan di sebelah kiri tanda koma menyatakan bilangan bulatnya
2.      Tanda koma, sebagai pembatas
3.      Bilangan di sebelah kanan koma, menyatakan pecahannya
Contoh:
1.      0,48 dibaca “empat puluh delapan per-seratus”
2.      2,05 dibaca “dua lima per-seratus”
3.      13,123 dibaca “tiga belas seratus dua puluh tiga per-seratus”
4.      431,25 dibaca “empat ratus tiga puluh satu dua puluh lima per-seratus”

B.     MENGUBAH PECAHAN DESIMAL KE PECAHAN BIASA DAN SEBALIKNYA


1.      Mengenal Tempat Desimal
Banyak angka di belakang koma pada pecahan desimal menunjukkan tempat desimal.

Contoh:
a.       1,24 pecahan dalam dua nagka di belakang koma.
b.      32.103 pecahan dalam tiga angka di belakang koma
c.       0.0001 pecahan dalam empat angka di belakang koma.

2.      Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan Biasa


Mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dapat mudah dilakukan karena angka di
belakang koma menunjukkan banyaknya angka nol pada penyebut pechan biasa.
Contoh:

  0,5 = =

  0,24 = =

  12,25 =12 = 12

3.      Mengubah Pecahan Biasa ke Pecahan Desimal


Ada dua cara mengubah pecahan biasa ke pecahan desimal, yaitu:
a.       Mengubah penyebut menjadi kelipatan 10
Contoh:
1). = 0,2

2). = = = 0,4

3). = = = = 0,008

4). = = = = 0,875

b.      Cara bersusun ke bawah

Contoh:
0,2

1).

Maka = 0,2

Biasanya cara bersusun kebawah dipergunakan untuk mengubah pecahan biasa ke pecahan
desimal yang tidak dapat dipergunakan dengan cara pertama (mengubah penyebut menjadi
kelipatan 10)

C.     PECAHAN DESIMAL SENAMA


Dua buah pecahan desimal dikatakan senama apabila kedua pecahan tersebut akan menghasilkan
nilai yang samajika pecahan tersebut diubah menjadi pecahan biasa.
Contoh:

1.      0,4 = =
0,400 = =

Maka, 0,4 senama dengan 0,400 atau 0,4 = 0,400

2.      0,05 = =

0,050 = =

Maka, 0,05 senama dengan 0,050 atau 0,05 = 0,050

Fungsi pecahan desimal senama adalah untuk membandiingkan pecahan dan untuk melakukan
operasi penjumlahan atau pengurangan pada pecahan desimal.

Contoh:
1.      Urutkanlah bilangan desimal berikut dari yang terkecil sampai yang terbesar
0,16 0,4 0,375
Dari ketiga bilangan, banyaknya angka di belakang koma yang terbanyak adalah tiga. Maka,
ubahlah semuanya sampai menjadi tiga angka di belakang koma.

0,16 = 0,160 (konsep pecahan senama)


0,4 = 0,400 (konsep pecahan senama)
0,375 = 0,375

Setelah disamakan angka dibelakang koma maka dapat dengan mudah ketiga bilangantersebut
diurutkan, yaitu:
0,160 0,375 0,400 atau
0,16 0,375 0,4

2.      Mengurutkan 0,9 0,85 0,23


Ubahlah ketiga bilangan sampai dua angka dibelakang koma, yaitu:
0,9 = 0,90
0,85 = 0,85
0,23 = 0,23
Maka, ketiga bilanga tersebut jika diurutkan adalah :
0,23 0,85 0,90 atau
0,23 0,85 0,9

BAB III
PENUTUP
1.        Kesimpulan
Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan juga
penyebut.
Pecahan ada dua macam, yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran
Sekarang kalian telah memiliki materi atau bahan ajar yang cukup.
Mulai dari pecahan itu seperti apa, penambahannya, pengurangnannya, perkaliannya serta
pembagiannya.
Dengan mengetahui prinsipnya sekarang kalian sudah bisa mengembangkannya.
2.        Saran
Mengingat pentingnya pelajaran Matematika karena Mtematika termasuk pelajaran yang di
ujikan dalam  Ujian Nasional untuk  itu penulis menyarankan bagi mereka yang mendapat nilai
di bawah KKM untuk:
a.         Siswa harus rajin berlatih berhitung agar mendapat nilai yang maksimal.
b.         Berlatih mengerjakan soal-soal.
c.         Selalu aktif dalam pembelajaran Matematika.
d.        Mengerjakan tugas yang di berikan dan rajin belajar.

Karena kita tidak ada ruginya dalam belajar Matematika dan juga untuk mendapatkan nilai
yang kita inginkan  dan juga jika kita mau berlatih dan berusaha  semua kata sulit  itu bisa di
atasi, tingkatan prestasi dan belajar andadalam pelajaran matematika.

DAFTAR PUSTAKA
Karso, dkk . Pendidikan Matematika . Jakarta : Universitas Terbuka, 2009
http://web-matematik.blogspot.co.id/2012/09/operasi-penjumlahan-dan-pengurangan.html

Anda mungkin juga menyukai