PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PECAHAN
Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan
juga penyebut. Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul dengan
penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan penyebut harus
disisipkan kata "per". Misalkan untuk bilangan 3/5 maka kita dapat menyebutnya dengan "tiga
per lima" begitu juga dengan bilangan 1/4 kalian bisa membacanya "satu per empat" atau
"seperempat"
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membagi-bagikan makanan atau benda-benda lain
kepada anak, teman atau tetangga kita. Contohnya , jika kita akan membagikan satu kue kepada
5 orang teman atau akan membagikan 10 buah semangka kepada 4 orang teman.
Dari contoh diatas agar pembagian kue dan semangka tersebut dapat dibagikan dan masing-
masing mendapatkan bagian yang sama timbulah bilangan pecahan.
Dari gambaran diatas, bilangan pecahan dapat diperagakan atau ditunjukan sebagai perbandingan
bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau himpunan bagian yang sama
terhadap keseluruhan dari suatu himpunan . untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
1. Pecahan melambangkan perbandingan bagian yang sama dari suatu benda terhadap keseluruhan
benda tersebut.
Dengan kata lain suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang sama maka perbandingan
setiap bagian tersebut dengan keseluruhan bendanya menciptakan lambang dasar suatu pecahan.
2. Pecahan
melambangkan perbandingan himpunan bagian yang sama dari suatu himpunan terhadap
keseluruhan himpunan semula. Dengan kata lain suatu himpunan bagian yang sama maka
perbandingan setiap himpunan bagian yang sama itu terhadap keseluruhan himpunan semula
akan menciptakan lambang dasar suatu pecahan.
Gambar 7.5
Banyaknya anggota dari himpunan A adalah 5
= =
¼ ¼ ¼ ¾ 9/12
Dari contoh-contoh diatas dapat ditentukan aturan untuk menentukan pecahan senilai yaitu
x.
a/b = a/b x a/b pecahan senilai
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama atau mengalikan pecahan
tersebut dengan pecahan yang nilainya sama dengan satu.
2. Cara untuk mengecek dua pecahan yang senilai
Cara mudah yang dilakukan adalah dengan perkalian silang kedua pecahan tersebut,
apabila hasil perkalian silang tersebut sama maka kedua pecahan tersebut senilai
a/b = c/d, jika a x d = b x c
a/b x c/d
untukmengajarkan kepada murid tentang pecahan, perhatikan beberapa pendekatan mengajar
berikut :
a. Garis bilangan
Pecahan – pecahan dapat digambarkan pada garis bilangan, pecahan – pecahan yang letaknya
pada titik yang sama disebut pecahan senilai.
b. Model pembagian suatu bidang datar ( persegi panjang, lingkaran dan sebagainya)
Perhatikan gambar berikut ini, apabila kita mempunyai 5 persegi panjang yang sama ukurannya.
Contoh :
1/2
2/4
3/6 4/8
Dari gambar 7.10 terlihat bahwa ½ , 2/4 , 3/6 , dan 4/8 mewakili daerah yang sama . hal ini
berarti ½ , 2/4 , 3/6 , dan 4/8 adalah pecahan – pecahan yang senilai.
c. Mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama
Contoh 7.5
a. 3/5 = 3/5 x 3/5 = 15/25 maka 3/5 = 15/25
b. 18/24 = 18/24 : 6/6 = ¾ maka 18/24 = ¾
Jadi, pecahan a/b + c/d = (b, d ≠ 0 ) disebut pecahan senilai jika dan hanya jika
ad = bc.
2 Pengurangan Pecahan
Contoh :
Cara pengerjaan:
a. Ubahlah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
b. Ubahlah kedua pecahan menjadi pecahan yang sama penyebutnya.
c. Kurangkan pecahan tersebut seperti pengurangan pecahan biasa.
d. Hasil dari pengurangan pecahan kemudian disederhanakan.
5 =
5 3 x 10 5
2
Perkalian dan Pembagian Pecahan Berbeda Bentuk
Apabila bilangan pecahan yang akan kita kalikan/dibagi berbeda bentuk, sebaiknya
ubah dahulu pecahan tersebut ke bentuk yang sama. Pecahan bisa kita ubah ke bentuk
pecahan biasa.
Contoh 1(perkalian) :
3 x 50 % 3 50 150 : 50 3
x = =
4 = 4 100 400 : 50 8
Contoh 2(pembagian) :
2 : 0,7 2 10 20 : 5 4
x = =
5 = 5 7 35 : 5 7
Yang semuanya termasuk dalam pecahan biasa. Bentuk lain dari pecahanadalah pecahan
2
0 =1 2
Dinyatakan 2,35
Dinyatakan 1,04
Dinyatakan 0,5
Contoh:
a. 1,24 pecahan dalam dua nagka di belakang koma.
b. 32.103 pecahan dalam tiga angka di belakang koma
c. 0.0001 pecahan dalam empat angka di belakang koma.
0,5 = =
0,24 = =
12,25 =12 = 12
2). = = = 0,4
3). = = = = 0,008
4). = = = = 0,875
Contoh:
0,2
1).
Maka = 0,2
Biasanya cara bersusun kebawah dipergunakan untuk mengubah pecahan biasa ke pecahan
desimal yang tidak dapat dipergunakan dengan cara pertama (mengubah penyebut menjadi
kelipatan 10)
1. 0,4 = =
0,400 = =
2. 0,05 = =
0,050 = =
Fungsi pecahan desimal senama adalah untuk membandiingkan pecahan dan untuk melakukan
operasi penjumlahan atau pengurangan pada pecahan desimal.
Contoh:
1. Urutkanlah bilangan desimal berikut dari yang terkecil sampai yang terbesar
0,16 0,4 0,375
Dari ketiga bilangan, banyaknya angka di belakang koma yang terbanyak adalah tiga. Maka,
ubahlah semuanya sampai menjadi tiga angka di belakang koma.
Setelah disamakan angka dibelakang koma maka dapat dengan mudah ketiga bilangantersebut
diurutkan, yaitu:
0,160 0,375 0,400 atau
0,16 0,375 0,4
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan juga
penyebut.
Pecahan ada dua macam, yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran
Sekarang kalian telah memiliki materi atau bahan ajar yang cukup.
Mulai dari pecahan itu seperti apa, penambahannya, pengurangnannya, perkaliannya serta
pembagiannya.
Dengan mengetahui prinsipnya sekarang kalian sudah bisa mengembangkannya.
2. Saran
Mengingat pentingnya pelajaran Matematika karena Mtematika termasuk pelajaran yang di
ujikan dalam Ujian Nasional untuk itu penulis menyarankan bagi mereka yang mendapat nilai
di bawah KKM untuk:
a. Siswa harus rajin berlatih berhitung agar mendapat nilai yang maksimal.
b. Berlatih mengerjakan soal-soal.
c. Selalu aktif dalam pembelajaran Matematika.
d. Mengerjakan tugas yang di berikan dan rajin belajar.
Karena kita tidak ada ruginya dalam belajar Matematika dan juga untuk mendapatkan nilai
yang kita inginkan dan juga jika kita mau berlatih dan berusaha semua kata sulit itu bisa di
atasi, tingkatan prestasi dan belajar andadalam pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Karso, dkk . Pendidikan Matematika . Jakarta : Universitas Terbuka, 2009
http://web-matematik.blogspot.co.id/2012/09/operasi-penjumlahan-dan-pengurangan.html