PEMECAHAN MASALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat, rezeki, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul“Pecahan Sederhana dan Penggunaanya Dalam Pemecahan Masalah” ini guna
memenuhi tugas matakuliah “Pembelajaran Matematika Kelas Rendah” dengan baik
dan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungankita
Nabi Besar Muhammad SAW.
Tersusunnya makalah ini semoga mendatangkah manfaat yang besar kepada
pembaca. Walaupun pada awal penyusunannya penulis menemukan banyak kesulitan,
namun Alhamdulillah atas izin-Nya makalah ini dapat diselesaikan.
Besar harapan semoga makalah ini bisa menjadi sumber belajar serta bacaan
yang baik dan dapat mendatangkan manfaat untuk pembaca. Kamipun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan makalah ini sangat dinantikan.
Kelompok 6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari matematika yang dipelajari
peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitik beratkan pada
pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan,oengurangan,perkalian,dan
pembagian, bail untuk pecahan biasa maupun pecahan campuran.
Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar,konsep pecahan dan operasi
merupakan konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi banyak siswa
mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya, dan banyak guru Sekolah
Dasar menyatakan mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan. Oleh karena itu
makalah berjudul “ Pecahan Sederhana dan Penggunaanya Dalam Pemecahan
malasah” Ini untuk membantu guru dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah kumpulan berapa pokok bahasan dalam sebuah
makalah.Adapun masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Apa Pengertian Pecahan?
2. Apa pengertian pecahan sederhana?
3. Bagaimana cara membandingkan pecahan sederhana?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa mampu mengetahui arti dari materi pecahan
2. Siswa mampu dan dapat mengenal pecahan sederhana
3. Siswa mampu dan dapat membandingkan pecahan sederhana
4. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan pecahan?
Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal dari bahasa
latin fracio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan
mempunyai 2 bagian yaitu pembilang dan penyebut yang penulisanya dipisahkan oleh garis
lurus dan bukan miring (/).
Pecahan biasa dapat digunakan untuk menhyatakan makna dari setiap bagian dari yang
utuh. Apabila kakak mempunyai sebuah ape yang akan dimakan berempat dengan temanya,
maka apel tersebut harus dipotong-potong menjadi 4 bagian yang sama. Sehingga masing-
masing anak akan memperoleh bagian dari apel tersebut. Pecahan biasa mewakili ukuran dari
masing-masing potonga apel.
Pecahan sederhana adalah bentuk paling kecil dari suatu pecahan. Pecahan itu sendiri
merupakan suatu bagian dari satu kesatuan utuh. Bentuk pecahan ditulis dalam bentuk a/b.
Dimana a disebut pembilang dan b dinamakan penyebut. Pengertian pecahan juga dapat
didefinisikan sebagai bagian dari kesatuan atau keseluruhan. Bilangan pecahan dapat
digunakan untuk menyatakan suatu bagian dari benda utuh atau suatu bagian dari sekelompok
benda. Sebagai contoh, sebuah kue pizza dibagi menjadi dua bagian sama besar, maka kue
pizza tersebut menjadi dua bagian dengan besar yang sama. Masing-masing bagian kue pizza
tersebut disebut dengan pecahan setengah (1/2 : dibaca satu per dua atau seperdua atau
setengah).
Pada umumnya, bilangan pecahan terbagi menjadi pecahan biasa, pecahan campuran,
desimal, dan persen. Pecahan dengan nilai besar dapat disederhanakan menjadi bentuk paling
kecil. Dalam pembahasan luasnya, untuk menyederhanakan pecahan dapat diperoleh dengan
cara membagi secara terus menerus pada pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
atau diperoleh dengan menggunakan metode FPB.
Bilangan pecahan merupakan bagian dari satu keseluruhan dari suatu kuantitas tertentu
Bilangan pecahan dapat disimbolkan dengan “a/b” (a per b), “a” sebagai pembilang, dan “b”
sebagai penyebut.
Untuk pecahan yang memiliki penyebut sama, kita hanya perlu membandingkan
pembilangnya saja, emakin besar pembilangnya, maka pecahannya akan semakin besar pula.
Anggap saja gambar di atas adalah pizza. Kedua pizza tersebut sama-sama dibagi menjadi
delapan bagian. Artinya, penyebut kedua pecahan atau bagian pizza di atas sama-sama
delapan. Nah, kemudian bandingkan pembilang dari kedua pizza tersebut. Pizza A hanya
diarsir dua bagian dan pizza B diarsir satu bagian. Ini berarti, pizza A (2) lebih besar dari
pizza B (1), atau dapat ditulis dengan 2 > 1.
Jadi, 2/8 lebih besar dari 1/8, ditulis 2/8 > 1/8. “Semakin besar pembilangnya, maka nilai
pecahan pun juga akan semakin besar.”
Membandingkan Pecahan dengan Pembilang Sama
Dapat dibandingkan dengan melihat penyebutnya. Semakin kecil penyebutnya, maka nilai
pecahannya akan semakin besar (kebalikan).
Anggap saja kedua gambar di atas adalah pizza. Pizza A dibagi menjadi delapan bagian
(berarti penyebutnya adalah 8, dan pizza B dibagi menjadi empat bagian (berarti penyebutnya
adalah 4). Nah, akan tetapi, kedua pizza tersebut sama-sama hanya diarsir satu bagian, artinya,
pembilang kedua pecahan adalah sama, yaitu satu. Sekarang, coba bandingkan penyebutnya.
Pizza A (8) lebih besar dari pizza B (4).
Karena 8 > 4, maka 1/8 < 1/4 atau 1/4 > 1/8.
“Semakin kecil penyebutnya, maka nilai pecahan pun akan semakin besar (berkebalikan).”
2. Tujuan Penulisan
Siswa mampu mengetahui arti dari materi pecahan
Pengertian Pecahan
Pecahan merupakan bagian dari keseluruhan, termasuk rasio antara dua bilangan bulat
yang dipisahkan oleh simbol garis miring (/) atau pembagi (__). Bagian atas pecahan
disebut pembilang dan bagian bawah disebut penyebut. kata pecahan, atau dalam
dalam bahasa Inggris fractionI, ternyata berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti
pecah atau memecahkan. Jenis bilangan ini awalnya ditulis oleh orang-orang Mesir
dalam bentuk gambar.
Setelah siswa paham tentang konsep pecahan, sekarang kita perlu menjelaskan cara
mengubah pecahan itu ke bentuk yang lain seperti desimal dan persen.
Salah satu cara mudah yang bisa siswa lakukan untuk mengubah pecahan ke desimal
adalah dengan membagi pembilang dengan penyebut. Contohnya pecahan ¾ bisa
diubah dengan menghitung 3 dibagi 4 yang hasilnya 0,75.
Pada dasarnya, persen adalah bilangan pecahan karena mempunyai pembilang dan
penyebut. Karena itu, persen digunakan untuk menyatakan perbandingan pecahan dari
seratus yang dilambangkan dengan simbol %.
Untuk mengubah pecahan ke bentuk persen, ada beberapa cara yang bisa siswa kita
lakukan di antaranya:
Jika berbentuk pecahan biasa, pecahan bisa langsung dikalikan dengan angka seratus.
Contohnya ½ dalam bentuk persen menjadi ½ x 100, hasilnya 50%.
Jika dalam bentuk campuran, ubah dulu menjadi pecahan biasa lalu kalikan dengan
seratus. Misalnya, 1 ¼ dalam bentuk pecahan biasa menjadi 5/4. Kemudian kalikan
5/4 dengan 100 sehingga hasilnya 125%.
Menjumlahkan dan Mengurangkan Bentuk Pecahan
Jika pecahan memiliki angka penyebut yang sama, maka siswa bisa langsung
menambah atau mengurangi pembilangnya tanpa perubahan. Tapi, bagaimana jika
penyebut berbeda?
Untuk pecahan dengan penyebut yang tidak sama, siswa harus mencari dulu penyebut
terkecil yang sama dari pecahan-pecahan tersebut. Caranya bisa dengan mencari
kelipatan dari kedua penyebut atau dengan melakukan faktorisasi prima.
Setelah mengetahui angka terkecil yang sama, kalikan penyebut dengan sebuah angka
agar hasilnya sama dengan angka terkecil. Jangan lupa kalikan juga pembilangnya.
Faktor adalah angka-angka yang dapat kamu kalikan untuk mendapakan angka lain. Misalnya,
3 dan 4 adalah faktor dari 12 karena kamu bisa mengalikan keduanya untuk mendapatkan 12.
Untuk menuliskan faktor-faktor sebuah angka, kamu hanya perlu menuliskan semua angka
yang dapat dikalikan untuk mendapatkan angka tersebut, dan dapat dibagi habis dengan
faktor-faktornya.
Bagilah pembilang dan
pecahannya dengan FPB.
Karena sekarang kamu sudah
mendapatkan FPBnya, yang
harus kamu lakukan hanyalah
membagi pembilang dan
penyebutnya dengan angka
tersebut untuk
menyederhanakan pecahanmu menjadi bentuk paling sederhana. Inilah caranya
24/8 = 3
32/8 = 4
Pecahan sederhananya adalah 3/4.
3. Sedeehanakan pecahan
. Awali dengan mencari Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) pembilang dan
penyebut. FPB adalah angka terbesar bisa habis membagi pembilang dan
penyebut (hasil pembagian adalah angka bulat). Kemudian, cukup bagikan
pembilang dan penyebut dengan FPB untuk mengecilkan pecahan. [3]
Sebagai contoh, apabila pecahan dalam soal adalah 15/45, faktor persekutuan
terbesarnya adalah 15 karena 15 dan 45 bisa habis dibagi 15. Bagikan 15
dengan 15 yang menghasilkan 1, dan tulis sebagai pembilang baru. Bagikan 45
dengan 15, yang menghasilkan 3, dan tuliskan sebagai penyebut baru. Dengan
demikian, 15/45 dikecilkan menjadi 1/3.
Misalnya kamu memiliki pecahan tidak biasa 17/4. Ubah soal menjadi 17 ÷ 4.
Angka 4 bisa masuk ke 17 sebanyak 4 kali sehingga angka bulatnya adalah 4.
Kemudian, kalikan 4 dengan 4, sama dengan 16. Kurangkan 17 dengan 16
yang menghasilkan 1; inilah sisa dalam angka campuran. Dengan demikian,
17/4 sama dengan 4 1/4.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA