Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BILANGAN PECAHAN

Dosen Pengampu :

Ratnawati, M.Pd

Disusun oleh kelompok :

1. Fentia Afrida 2103011067


2. Fika Aminah T 2103011068
3. Ignasius Yayang K 2103011069
4. Ima Matuzzahirah 2103011070

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah Swt. yang mana atas berkah dan rahmat-nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada
dosen pengampu Ibu Ratnawati M.Pd. yang telah membimbing kami
sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Terimakasih
juga kepada teman-teman atas bantuan dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikiran dalam penyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa pula kita curahkan
kepada suri tauladan kita nabi Muhammad SAW.yang selalu kita harapkan syafa’atnya dihari
kiamat nanti.

Makalah ini kami buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman
mengenai Bilangan Pecahan dengan harapan agar mahasiswa bisa lebih mengetahui serta
memperdalam materi tersebut. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengembangan model pembelajaran matematika sd. Dengan segala keterbatasan yang ada
penulis telah berusaha dengan segala daya dan upaya guna menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu , penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….......ii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………..

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..…1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...…2

A. Penanaman Konsep Pecahan.............................................................................


B. Letak Pecahan Pada Garis Bilangan..................................................................
C. Membandingkan Pecahan..................................................................................
D. Mengurutkan Pecahan.......................................................................................
E. Menyederhanakan Pecahan...............................................................................
F. Operasi dan Konsep Operasi Pada Pecahan......................................................

BAB III PENUTUP…………………………………………….……………………...9

3.1 Simpulan……………………………………………………………………...9

3.2 Saran…………………………………………………………………………..9

DAFTAR RUJUKAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari
peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitik beratkan
pada  pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian, baik untuk pecahan biasa maupun  campuran .Pada pembelajaran matematika
di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi merupakan konsep yang penting untuk
dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut Muhsetyo, dkk (2004:3.32),
kenyataan di sekolah dasar menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan
memahami pecahan dan operasinya, dan banyak guru Sekolah Dasar menyatakan
mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan .Para guru cenderung menggunakan
cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan secara langsung untuk dihafal, diingat
dan  diterapkan.Pembelajaran secara mekanistik berdampak pada ketidakbermaknaan
proses belajar siswa karena matematika disajikan terpisah dari konteks yang bisa
dipahami siswa pada awal pembelajaran.Sehingga konsep matematika akan cepat
dilupakan oleh siswa dan siswa pun akan sulit menerapkan konsep tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penanaman konsep pecahan biasa,decimal dan persen?
2. Bagaimana letak pecahan pada garis bilangan?
3. Bagaimana cara membandingkan pecahan?
4. Bagaimana cara mengurutkan pecahan?
5. Bagaimana cara menyederhanakan pecahan?
6. Bagaimana cara operasi dan konsep operasi pada pecahan
penjumlahan,perkalian,pengurangan dan pembagian?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penanaman Konsep Pecahan

Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang
dan juga penyebut. Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul
dengan penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan
penyebut harus disisipkan kata "per". Misalkan untuk bilangan 3/5 maka kita dapat
menyebutnya dengan "tiga per lima" begitu juga dengan bilangan 1/4 kalian bisa
membacanya "satu per empat" atau "seperempat"

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membagi-bagikan makanan atau benda-


benda lain kepada anak, teman atau tetangga kita. Contohnya , jika kita akan membagikan
satu kue kepada 5 orang teman atau akan membagikan 10 buah semangka kepada 4 orang
teman.Dari contoh diatas agar pembagian kue dan semangka tersebut dapat dibagikan dan
masing-masing mendapatkan bagian yang sama timbulah bilangan pecahan.Dari gambaran
diatas, bilangan pecahan dapat diperagakan atau ditunjukan sebagai perbandingan bagian
yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau himpunan bagian yang sama terhadap
keseluruhan dari suatu himpunan .

1. Pecahan Biasa

Pecahan yang pertama adalah pecahan biasa. Bentuk pecahan biasa diberikan dalam
bentuk a⁄b, yaitu dua bilangan bulat yang dipisahkan sebuah garis lurus. Bilangan pada
posisi atas disebut pembilang. Sedangkan yang berada pada posisi bawah disebut
penyebut.

Contoh pecahan biasa adalah ½, ¾, ¼, dan lain sebagainya.

2. Pecahan Desimal

Seperti yang telah diungkapkan oleh Muhsetyo (2010: 4.51) yang menyatakan bahwa sistem
numersi yang berbasis sepuluh, artinya bilangan 10 dipakai sebagai acungan pokok dalam
melambangkan dan menyebut bilangan. Sedangkan menurut Van de walle, dkk (2010: 328)
menyatakan bahwa angka desimal adalah cara sederhana lain dari penulisan pecahan.
Sedangkan mengenai koma desimal adalah kesepakatan/ kaidah yang telah dikembangkan

2
untuk menandakan posisi unit. Atau dengan kata lain pecahan desimal yaitu bilangan yang
dihasilkan dari hasil bagi suatu bilangan dengan bilangan 10 dan kelipatannya atau pecahan
dengan penyebut 10, 100, 1000, dan seterusnya, dan ditulis dengan tanda koma (,).

Contoh bilangan pecahan desimal yaitu:

1.      0,8 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 8 dibagi 10

2.      0,15 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 15 dibagi 100

3.      0,123 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 123 dibagi 1000

4.      2,50 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 250 dibagi 100

3. Pecahan persen

Bird (2002: 11) menyatakan bahwa presentase digunakan untuk menyatakan suatu
standar yang umum dan merupakan pecahan dengan penyebut 100. Sebagai contoh, 25 persen
berarti  atau  dan ditulis sebagai 25%. Sedangkan Heruman (2012: 43) menyatakan bahwa
pecahan yaitu sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang
dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian
inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap
sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.Sedangkan menurut Van de walle, dkk (2010: 328)
menyatakan bahwa persen adalah bentuk sederhana perseratus dan cara ketiga dari penulisan
pecahan dan desimal. Penjumlahan dan pengurangan berdasarkan pada konsep dasar dari
posisi nilai yang sama.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam matematika,
persentase atau perseratus adalah sebuah angka perbandingan untuk menyatakan pecahan dari
seratus. Kata persen berasal dari bahasa latin per centum, yang artinya persetarus. Persentase
sering ditunjukkan dengan dengan symbol “ % “.n %  =  . Jadi, n % dari suatu kuantitas
adalah  dari kuantitas itu. Dengan demikian, 1% adalah dari keseluruhan dan 100%
menunjukkan seluruh kuantitas.

B. Letak pecahan pada garis bilangan

 cara menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan? Untuk mengingatkan kembali,


berikut contoh letak bilangan bulat pada garis bilangan.

3
Untuk menentukan letak pecahan pada garis bilangan, caranya hampir sama seperti cara
menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan. Akan tetapi,  bilangan pecahan
terletak di antara dua bilangan bulat pada garis bilangan. Sebagai contoh, jika pada garis
bilangan di atas, jarak antara dua bilangan bulat yang berdekatan dibagi dua maka garis
bilangannya menjadi seperti gambar di bawah ini.

C. Membandingkan Pecahan

Membandingkan pecahan berarti melihat dua bilangan pecahan dan menentukan mana
bilangan yang lebih besar. Untuk membandingkan pecahan maka yang harus dilakukan, yaitu
membuat kedua pecahan memiliki penyebut yang sama, lalu melihat pecahan mana yang
memiliki pembilang yang lebih besar. Pecahan tidak akan berubah nilainya jika pembilang
dan penyebut dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama dan bukan 0.
Bagaimana kita bisa membandingkan pecahan 2/3 dan 3/4. Jika kita membuat
pembilangnya menjadi angka yang sama, kita dapat membandingkannya. Kita bisa
membandingkannya dengan membuat penyebutnya menjadi angka yang sama. Dengan
menyajikan pecahan dengan penyebut dan pembilang yang sama, peserta didik dapat melihat
bahwa mereka dapat membandingkan ukuran dengan cara mencocokkan penyebut dan
pembilangnya.s
Contonya yaitu 2/3 akan sama dengan

D. Mengurutkan Pecahan

Ada beberapa cara untuk mengurutkan pecahan yaiu:

1.Temukan penyebut yang sama besar utuk semua pecahan.

cara ini untuk mencari penyebut, atau angka di bagian bawah pecahan, yang bisa di
gunakan untuk mengubah semua pecahan, sehingga bisa membandingkannya dengan mudah.
Angka ini disebut penyebut yang sama, atau penyebut terkecil yang sama jika merupakan
angka terkecil yang memungkinkan seperti:

Kalikan setiap penyebut yang berbeda. Misalnya, membandingkan 2/3, 5/6, dan 1/3, kalikan
dua penyebut yang berbeda: 3 x 6 = 18. Ini adalah cara yang sederhana, tetapi sering
menghasilkan bilangan yang lebih besar dari cara yang lain, sehingga sulit untuk

4
diselesaikan.Atau buatlah daftar kelipatan setiap penyebut dalam kolom yang berbeda, hingga
kamu menemukan bilangan yang sama yang muncul di setiap kolom. Gunakan bilangan ini.
Misalnya, membandingkan 2/3, 5/6, dan 1/3, buatlah daftar kelipatan 3: 3, 6, 9, 12, 15, 18.
Kemudian kelipatan 6: 6, 12, 18. Karena 18 muncul di kedua daftar, gunakan bilangan
tersebut.

2. Ubahlah setiap pecahan sehingga memiliki penyebut yang sama.


Dengan mengalikan angka atas dan bawah pecahan dengan bilangan yang sama, nilai
pecahan akan tetap sama. Gunakan teknik ini pada setiap pecahan satu per satu sehingga
setiap pecahan memiliki penyebut yang sama. Contohnya yaitu:2/3, 5/6, dan 1/3,
menggunakan penyebut yang sama, 18:
18 ÷ 3 = 6, jadi 2/3 = (2x6)/(3x6)=12/18
18 ÷ 6 = 3, jadi 5/6 = (5x3)/(6x3)=15/18
18 ÷ 3 = 6, jadi 1/3 = (1x6)/(3x6)=6/18

3. Gunakan bilangan atas untuk mengurutkan pecahan. 


Karena semua pecahan sudah memiliki penyebut yang sama, maka akan mudah
membandingkannya. Gunakan angka atasnya atau pembilang untuk mengurutkan dari yang
terkecil hingga terbesar. Contohnya yaitu pada pecahan: 6/18, 12/18, 15/18.

4. Kembalikan setiap pecahan ke bentuk awalnya. 


Biarkan saja urutan pecahan, tetapi kembalikan ke bentuk awalnya. Kamu bisa melakukannya
dengan mengingat-ingat perubahan pecahan, atau dengan membagi bilangan atas dan bawah
pecahan lagi:
6/18 = (6 ÷ 6)/(18 ÷ 6) = 1/3
12/18 = (12 ÷ 6)/(18 ÷ 6) = 2/3
15/18 = (15 ÷ 3)/(18 ÷ 3) = 5/6

E. Menyederhanakan Pecahan
Ada beberapa cara untuk menyederhanakan pecahan yaitu:

1.Menggunakan Faktor Persekutuan Terbesar

Contohnya pecahan 12/16

5
1. Tulis faktor pembilang dan penyebut
12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12
16 = 1, 2, 4, 8, 16
2. Cari faktor persekutuan terbesar (FPB) pembilang dan penyebutnya
FPB dari 12 dan 16 adalah 4 karena 4 adalah angka terbesar yang dapat membagi
habis 12 dan 16
3. 12 : 4 = 3
16 : 4 = 4
4. Jadi, pecahan sederhana dari 12/16 adalah ¾

2.Membagi pecahan dengan angka kecil terus menerus

Kita bisa mengambil contoh pecahan 28/40,pilihlah angka yang kecil untuk memulai,
misalnya 2, 3, 4, 5, 6 dengan tetap memperhatikan angka pecahannya, sehingga bagian
pembilang atau penyebut dapat dibagi dengan angka yang di pilih tersebut.Pada pecahan
28/40, angka terkecil yang dapat kamu pilih adalah 2 karena baik pembilang maupun
penyebut adalah angka genap yang bisa dibagi 2 contonya saja 28 : 2 = 14 dan 40 : 2 = 20
Menyederhanakan pecahan dengan menulis factor-faktornya.
Contohnya pada pecahan 48/120 kita dapat menyederhanakannya dengan cara berikut:

48 = 1, 2, 4, 6, 8, 24, 48
120 = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 20, 24, 30, 40, 60, 120
Kemudian tuliskan factor-faktor pembilang dan penyebutnya ,kemudian cari dan bagi
dengan factor persekutuan terbesar.

F.Operasi dan konsep operasi pada pecahan (penjumlahan,perkalian,pengurangan dan


pembagian).

Penjumlahan di bagi menjadi 2 yaitu penjumlahan biasa dan penjumlahan campuran


a. Penjumlahan biasa yaitu Menjumlahkan pecahan yang sama penyebutnya operasi
penjumlahannya hanya menjumlahkan pembilangnya saja.Jika tidak sama penyebutnya,
operasi penjumlahannya terlebih dahulu harus menyamakan penyebutnya, karena pecahan
tidak bisa dijumlahkan apabila penyebutnya tidak sama contohnya yaitu:

6
b. Penjumlahan campuran yaitu bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan
pecaha.Operasi hitung penjumlahan pecahan campuran dapat di lakukan dengan cara
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa,menyamakan penyebutnya,kemudian
menjumlahkan pecahan seperti menjumlahkan pecahan biasa ,hasil dari penjumlahan tersebut
kemudian disederhanakan.

2. Perkalian Pecahan
Saat mengalikan pecahan, kita dapat mengalikan pembilang dengan pembilang, dan
penyebut dengan penyebut contohnya yaitu:

3 .Penguranga Pecahan
Pengurangan di bagi menjadi 2 yaitu pengurangan biasa dan pengurangan campuran
a.Pengurangan biasa yaitu mengurangkan pecahan yang sama penyebutnya operasi
penjumlahanya hanya mengurangkan pembilangnya saja. Mengurangakan pecahan yang
tidak sama penyebutnya, operasi pengurangan terlebih dahulu harus menyamakan
penyebutnya, karena pecahan tidak bisa diju mlahkan apabila penyebutnya tidak sama
contohnya yaitu:

sebagai
berikut .Pengurangan pecahan

7
Pengurangan pecahan di bagi menjadi 2 yaitu pngurangan biasa dan
pengurangan campuran.

b.Pengurangan campuran
Pengurangan campuran yaitu bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan
pecaha.Operasi hitung pengurangan pecahan campuran dapat di lakukan dengan cara
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa,menyamakan penyebutnya,kemudian
kurangkan pecahan seperti kurangkan menjumlahkan pecahan biasa ,hasil dari penjumlahan
tersebut kemudian disederhanakan.

5.Pembagian Pecahan
Membagi pecahan biasa adalah dengan membalikkan pecahan yang jadi pembagi,
yaitu pembilang jadi penyebut dan penyebut jadi pembilang kemudian dikalikan . Apabila
bilangan asli dibagi dengan pecahan biasa maka pembagian berubah menjadi perkalian tetapi
pecahanya dibalik (penyebut menjadi pembilang dan pembilang menjadi penyebut) atau
dalam bentuk umum :

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bilangan pecahan
dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan juga penyebut.
Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul dengan
penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan penyebut
harus disisipkan kata "per". Misalkan untuk bilangan 3/5 maka kita dapat menyebutnya
dengan ’’tiga per lima’’. Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika
yang dipelajari peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitik
beratkan pada  pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa maupun  campuran .Pada
pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi merupakan
konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut Muhsetyo, dkk
(2004:3.32).

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini kami sebagai penulis makalah berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang bilangan pecahan dalam pembelajaran
Matematika SD. Semoga dapat menjadi acuan bagi kita semua dalam menjalankan tugas,dan
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maklah ini ,baik secara
materi maupun susunan.Kami berharap teman-teman dan para pembaca makalah ini dapat
memberikan saran agar dapat menyempurnakan isi dari makalah ini menjadi lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Karso, dkk . Pendidikan Matematika .  Jakarta : Universitas Terbuka, 2009.

Kamsiyati, Siti. 2012.Pembelajaran  Matematika I untuk Guru SD dan CalonGuru SD.


Surakarta: UNS Press.
Sukayati. 2014.  Pembelajaran Konsep  Dasar Pecahan.
Y.D Sumanto, dkk.2008. Gemar Matematika 5. Jakarta: Depdiknas.
Mariani, Scolastika. 2009. Pengajaran Konsep Pecahan dan Katabaku Pecahan di Dasar.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sunaryo, RJ. 2007. Gemar Matematika 5. Jakarta: Depdiknas.

10
11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai