BILANGAN PECAHAN
Dosen Pengampu :
Ratnawati, M.Pd
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah Swt. yang mana atas berkah dan rahmat-nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada
dosen pengampu Ibu Ratnawati M.Pd. yang telah membimbing kami
sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Terimakasih
juga kepada teman-teman atas bantuan dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikiran dalam penyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa pula kita curahkan
kepada suri tauladan kita nabi Muhammad SAW.yang selalu kita harapkan syafa’atnya dihari
kiamat nanti.
Makalah ini kami buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman
mengenai Bilangan Pecahan dengan harapan agar mahasiswa bisa lebih mengetahui serta
memperdalam materi tersebut. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengembangan model pembelajaran matematika sd. Dengan segala keterbatasan yang ada
penulis telah berusaha dengan segala daya dan upaya guna menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu , penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….......ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...…2
3.1 Simpulan……………………………………………………………………...9
3.2 Saran…………………………………………………………………………..9
DAFTAR RUJUKAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang
dan juga penyebut. Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul
dengan penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan
penyebut harus disisipkan kata "per". Misalkan untuk bilangan 3/5 maka kita dapat
menyebutnya dengan "tiga per lima" begitu juga dengan bilangan 1/4 kalian bisa
membacanya "satu per empat" atau "seperempat"
1. Pecahan Biasa
Pecahan yang pertama adalah pecahan biasa. Bentuk pecahan biasa diberikan dalam
bentuk a⁄b, yaitu dua bilangan bulat yang dipisahkan sebuah garis lurus. Bilangan pada
posisi atas disebut pembilang. Sedangkan yang berada pada posisi bawah disebut
penyebut.
2. Pecahan Desimal
Seperti yang telah diungkapkan oleh Muhsetyo (2010: 4.51) yang menyatakan bahwa sistem
numersi yang berbasis sepuluh, artinya bilangan 10 dipakai sebagai acungan pokok dalam
melambangkan dan menyebut bilangan. Sedangkan menurut Van de walle, dkk (2010: 328)
menyatakan bahwa angka desimal adalah cara sederhana lain dari penulisan pecahan.
Sedangkan mengenai koma desimal adalah kesepakatan/ kaidah yang telah dikembangkan
2
untuk menandakan posisi unit. Atau dengan kata lain pecahan desimal yaitu bilangan yang
dihasilkan dari hasil bagi suatu bilangan dengan bilangan 10 dan kelipatannya atau pecahan
dengan penyebut 10, 100, 1000, dan seterusnya, dan ditulis dengan tanda koma (,).
3. 0,123 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 123 dibagi 1000
4. 2,50 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 250 dibagi 100
3. Pecahan persen
Bird (2002: 11) menyatakan bahwa presentase digunakan untuk menyatakan suatu
standar yang umum dan merupakan pecahan dengan penyebut 100. Sebagai contoh, 25 persen
berarti atau dan ditulis sebagai 25%. Sedangkan Heruman (2012: 43) menyatakan bahwa
pecahan yaitu sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang
dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian
inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap
sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.Sedangkan menurut Van de walle, dkk (2010: 328)
menyatakan bahwa persen adalah bentuk sederhana perseratus dan cara ketiga dari penulisan
pecahan dan desimal. Penjumlahan dan pengurangan berdasarkan pada konsep dasar dari
posisi nilai yang sama.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam matematika,
persentase atau perseratus adalah sebuah angka perbandingan untuk menyatakan pecahan dari
seratus. Kata persen berasal dari bahasa latin per centum, yang artinya persetarus. Persentase
sering ditunjukkan dengan dengan symbol “ % “.n % = . Jadi, n % dari suatu kuantitas
adalah dari kuantitas itu. Dengan demikian, 1% adalah dari keseluruhan dan 100%
menunjukkan seluruh kuantitas.
3
Untuk menentukan letak pecahan pada garis bilangan, caranya hampir sama seperti cara
menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan. Akan tetapi, bilangan pecahan
terletak di antara dua bilangan bulat pada garis bilangan. Sebagai contoh, jika pada garis
bilangan di atas, jarak antara dua bilangan bulat yang berdekatan dibagi dua maka garis
bilangannya menjadi seperti gambar di bawah ini.
C. Membandingkan Pecahan
Membandingkan pecahan berarti melihat dua bilangan pecahan dan menentukan mana
bilangan yang lebih besar. Untuk membandingkan pecahan maka yang harus dilakukan, yaitu
membuat kedua pecahan memiliki penyebut yang sama, lalu melihat pecahan mana yang
memiliki pembilang yang lebih besar. Pecahan tidak akan berubah nilainya jika pembilang
dan penyebut dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama dan bukan 0.
Bagaimana kita bisa membandingkan pecahan 2/3 dan 3/4. Jika kita membuat
pembilangnya menjadi angka yang sama, kita dapat membandingkannya. Kita bisa
membandingkannya dengan membuat penyebutnya menjadi angka yang sama. Dengan
menyajikan pecahan dengan penyebut dan pembilang yang sama, peserta didik dapat melihat
bahwa mereka dapat membandingkan ukuran dengan cara mencocokkan penyebut dan
pembilangnya.s
Contonya yaitu 2/3 akan sama dengan
D. Mengurutkan Pecahan
cara ini untuk mencari penyebut, atau angka di bagian bawah pecahan, yang bisa di
gunakan untuk mengubah semua pecahan, sehingga bisa membandingkannya dengan mudah.
Angka ini disebut penyebut yang sama, atau penyebut terkecil yang sama jika merupakan
angka terkecil yang memungkinkan seperti:
Kalikan setiap penyebut yang berbeda. Misalnya, membandingkan 2/3, 5/6, dan 1/3, kalikan
dua penyebut yang berbeda: 3 x 6 = 18. Ini adalah cara yang sederhana, tetapi sering
menghasilkan bilangan yang lebih besar dari cara yang lain, sehingga sulit untuk
4
diselesaikan.Atau buatlah daftar kelipatan setiap penyebut dalam kolom yang berbeda, hingga
kamu menemukan bilangan yang sama yang muncul di setiap kolom. Gunakan bilangan ini.
Misalnya, membandingkan 2/3, 5/6, dan 1/3, buatlah daftar kelipatan 3: 3, 6, 9, 12, 15, 18.
Kemudian kelipatan 6: 6, 12, 18. Karena 18 muncul di kedua daftar, gunakan bilangan
tersebut.
E. Menyederhanakan Pecahan
Ada beberapa cara untuk menyederhanakan pecahan yaitu:
5
1. Tulis faktor pembilang dan penyebut
12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12
16 = 1, 2, 4, 8, 16
2. Cari faktor persekutuan terbesar (FPB) pembilang dan penyebutnya
FPB dari 12 dan 16 adalah 4 karena 4 adalah angka terbesar yang dapat membagi
habis 12 dan 16
3. 12 : 4 = 3
16 : 4 = 4
4. Jadi, pecahan sederhana dari 12/16 adalah ¾
Kita bisa mengambil contoh pecahan 28/40,pilihlah angka yang kecil untuk memulai,
misalnya 2, 3, 4, 5, 6 dengan tetap memperhatikan angka pecahannya, sehingga bagian
pembilang atau penyebut dapat dibagi dengan angka yang di pilih tersebut.Pada pecahan
28/40, angka terkecil yang dapat kamu pilih adalah 2 karena baik pembilang maupun
penyebut adalah angka genap yang bisa dibagi 2 contonya saja 28 : 2 = 14 dan 40 : 2 = 20
Menyederhanakan pecahan dengan menulis factor-faktornya.
Contohnya pada pecahan 48/120 kita dapat menyederhanakannya dengan cara berikut:
48 = 1, 2, 4, 6, 8, 24, 48
120 = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 20, 24, 30, 40, 60, 120
Kemudian tuliskan factor-faktor pembilang dan penyebutnya ,kemudian cari dan bagi
dengan factor persekutuan terbesar.
6
b. Penjumlahan campuran yaitu bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan
pecaha.Operasi hitung penjumlahan pecahan campuran dapat di lakukan dengan cara
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa,menyamakan penyebutnya,kemudian
menjumlahkan pecahan seperti menjumlahkan pecahan biasa ,hasil dari penjumlahan tersebut
kemudian disederhanakan.
2. Perkalian Pecahan
Saat mengalikan pecahan, kita dapat mengalikan pembilang dengan pembilang, dan
penyebut dengan penyebut contohnya yaitu:
3 .Penguranga Pecahan
Pengurangan di bagi menjadi 2 yaitu pengurangan biasa dan pengurangan campuran
a.Pengurangan biasa yaitu mengurangkan pecahan yang sama penyebutnya operasi
penjumlahanya hanya mengurangkan pembilangnya saja. Mengurangakan pecahan yang
tidak sama penyebutnya, operasi pengurangan terlebih dahulu harus menyamakan
penyebutnya, karena pecahan tidak bisa diju mlahkan apabila penyebutnya tidak sama
contohnya yaitu:
sebagai
berikut .Pengurangan pecahan
7
Pengurangan pecahan di bagi menjadi 2 yaitu pngurangan biasa dan
pengurangan campuran.
b.Pengurangan campuran
Pengurangan campuran yaitu bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan
pecaha.Operasi hitung pengurangan pecahan campuran dapat di lakukan dengan cara
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa,menyamakan penyebutnya,kemudian
kurangkan pecahan seperti kurangkan menjumlahkan pecahan biasa ,hasil dari penjumlahan
tersebut kemudian disederhanakan.
5.Pembagian Pecahan
Membagi pecahan biasa adalah dengan membalikkan pecahan yang jadi pembagi,
yaitu pembilang jadi penyebut dan penyebut jadi pembilang kemudian dikalikan . Apabila
bilangan asli dibagi dengan pecahan biasa maka pembagian berubah menjadi perkalian tetapi
pecahanya dibalik (penyebut menjadi pembilang dan pembilang menjadi penyebut) atau
dalam bentuk umum :
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bilangan pecahan
dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan juga penyebut.
Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul dengan
penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan penyebut
harus disisipkan kata "per". Misalkan untuk bilangan 3/5 maka kita dapat menyebutnya
dengan ’’tiga per lima’’. Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika
yang dipelajari peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitik
beratkan pada pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa maupun campuran .Pada
pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi merupakan
konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut Muhsetyo, dkk
(2004:3.32).
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kami sebagai penulis makalah berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang bilangan pecahan dalam pembelajaran
Matematika SD. Semoga dapat menjadi acuan bagi kita semua dalam menjalankan tugas,dan
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maklah ini ,baik secara
materi maupun susunan.Kami berharap teman-teman dan para pembaca makalah ini dapat
memberikan saran agar dapat menyempurnakan isi dari makalah ini menjadi lebih baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
11
12
13
14