Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MATEMATIKA

KONSEP BILANGAN PECAHAN SENAMA DAN SENILAI

Disusun oleh:

KELOMPOK 6
Putri Fitriani (2201020082)
Rima Nurmala (2201020086)
Diya Fayizza Putri ( 2201020100)
Ucu Ismawati (2201020208)
Hilman (2201020117)

UNIVERSITAS PERJUANGAN
Jl. Peta No. 177 Tlp. (0265) 326 058
Kota Tasikmalaya Kode Pos 46115
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang memberikan kita banyak kenikmatan, dengan rahmat-
Nyalah kita dapat menghirup udara, dapat diberi kesempatan dalam menjalakan aktivitas, dan
masih banyak lagi kenikmatan yang tidak bisa diucapkan satu persatu. Salawat serta salam
kita haturkan kepada Nabi kita yaitu Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari
jaman jahiliyyah ke jaman islamiyyah.
Berkat bantuan dan tuntunan Tuhan yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak untuk itu, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “
konsep pecahan senilai dan senama “ dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih kepada.
1. Ibu riza Fatimah Zahra, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bilangan dan operasi bilangan
di Universitas Perjuangan.
2. Teman-Teman anggota Kelompok 6 yang ikut bekerja sama atas menyelesaikan
makalah ini.
3. Dan, kepada Teman-Teman kami yang sudah memberikan dukungan kepada kami.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berusaha
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan
baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa yang
membaca dan kami selaku penulis, demikian yang bisa kami ucapkan maaf bila ada
kesalahan / kata -kata yang kurang berkenan bagi pembaca, kami mohon maaf sebesar-
besarnya.

Tasikmalaya, 03 oktober 2022

Penyusun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
A. Latar belakang Masalah .....................................................................................4
B. Perumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Masalah................................................................................................. .4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Pengertian Bilangan Pecahan dan konsep pecahan ........................................ .5
B. Cara mengurutkan bilangan pecahan.................................................................5
C. Macam-macam konsep bilangan Pecahan....................................................... .6

BAB III PENUTUPAN.....................................................................................................

A. Simpulan.............................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mempelajari Matematika tidak terlepas dengan bilangan Salah satu bagian dari
klasifiksi bilangan adalah bilangan pecahan. Bilangan pecahan ini sudah diajarkan di
jenjang SD kelas 3. Namun siswa SD masih sulit membayangkan hal-hal yang abstrak
sehingga kita sering menemukan siswa lanjutan tidak menguasai materi bilangan
pecahan dengan baik. Misalnya ketika guru menerangkan bilangan pecahan ½ melalui
peragaan kepada siswa dengan membagi sebatang kapur menjadi 2 bagian. Guru
berkata: Satu batang kapur ini jika dibelah menjadi 2 maka hasilnya ½. Lalu siswa
bertanya: “Mengapa setengah?” “Bukankah menjadi 2 potong?”. Kejadian lain yang
terjadi sebagai berikut. ½ + ... = 2/5 (pembilang ditambah dengan pembilang dan
penyebut ditambah dengan penyebut).
Konsep pecahan dan pecahan merupakan konsep yang sangat penting untuk
dikuasai sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika berikutnya dan bahan
bukan matematika yang terkait. Memang tidak mudah membawa para siswa mampu
memahami konsep dan makna pecahan. Ini berarti bahwa pembelajaran pecahan
memerlukan perhatian, kesungguhan, keseriusan, ketekunan, dan kemampuan
profesional. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dalam makalah ini akan dibahas
mengenai pengenalan bilangan pecahan, konsep pecahan, macam-macampecahan.

B. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang yang telah disampaikan, ditemukan beberapa
permasalahan diantaranya:
1. Apa pengertian Bilangan Pecahan dan konsep Pecahan
2. Bagaimana cara mengurutkan bilangan pecahan
3. Apa saja Maca-Macam konsep bilangan Pecahan

C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian Bilangan Pecahan dan konsep bilangan
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengurutkan bilangan pecahan
3. Untuk mengetahui Mcama-Macam konsep bilangan Pecahan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bilangan Pecahan dan konsep Pecahan


pengertian Bilangan Pecahan adalah bentuk yang lain suatu bilangan pada ilmu
matematika, dinyatakan menjdi A/B, (A) adalah pembilang, (B) adalah penyebut
dengan A,B adalah bilangan bulat serta B ≠ 0. Hakikat transaksi dalam bilangan
pecahan adalah bagaimana cara menyederhanakan pembilang dan penyebut.
Penyederhanaan pembilang dan penyebut akan memudahkan dalam
operasi aritmatika sehingga tidak menghasilkan angka yang terlalu besar tetapi tetap
mempunyai nilai yang sama.
Pada bahasa inggris bilangan ini disebut sebagai “faction “. Bilangan pecahan A/B
sendiri dibaca seperti “A per B”. Bilangan ini memiliki macam-macam yaitu pecahan
biasa, campuran, decimal, senilai dan senama.
Pecahan dapat didefinisikan sebagai konsep rasio. Dalam definisi ini, pecahan
digunakan untuk membandingkan satu jumlah dengan jumlah yang lain. Pada simbol
pecahan dapat dibaca sebagai perbandingan antara pembilang dengan penyebut.

B. Cara mengurutkan Bilangan Pecahan

Mengurutkan dengan penyebut sama, contoh ada pecahan-pecahan seperti


2/8,3/8,5/8, dan 1/8. mengurutkan pecahan tersebut bisa dengan memperhatikan atau
melihat pembilang. Hal itu karena penyebut punya nilai sama, sehingga urutan yang
paling kecil yaitu 1/8, 2/8, 3/8, 5/8, 6/8.
Mengurutkan dengan penyebut berbeda, misal ¾; 2/; ½. Mengurutkannya degan
menyamakan penyebut . bila beberapa pecahan diatas bisa disamakan penyebut akan
menjadi 9/2, 8/12, 6/12. Dengan begitu bisa dengan mudah mengurutkannya dengan
melihat pembilang 6/12, 8/12, 9/12. Tidak hanya cara itu bisa juga dengan cara
membandingkan pecahan-pecahan tersebut memakai konsep pertidaksamaan pecahan.
Mengurutkannya dengan jenis berbeda, mengurutkan pecahan ini adalah cara
mengubah nya ke bentuk sama. Misal membentuk ke decimal didapatkan 4/10=
0,4=0,40.

C. Macam-Macam bilangan Pecahan

1. Pecahan biasa
Yang mana nilai penyebut lebih besar dari pembilang .
Contoh : 5/6,2/8 (5 dan 2 )pembilang, (6 dan 8) penyebut.

2
2. Pecahan campuran
Bilangan ini adalah salah satu jenis bilangan pecahan yang mana terdiri dari
bagian bulat serta pecahan.
Contoh : C A/B
Ket : C ( bilangan bulat pecahannya )
Contoh : 2 ¼

3. Pecahan desimal
Pecahan ini pecahan dengan penyebutnya yang 10,100 dan seterusnya.
Penulisannya memakai tand (,).
Contoh : A). Bil. Persepuluhan 2/10=0,2
B). Bil. Perseratusan 25/100=0,25

4. Pecahan senilai
Adalah dua ataupun lebih pecahan dengan pebandingan nilai dari pembilang
serta penyebut sama.
Contoh : 2/6 dan 3/9

5. Pecahan biasa
A) Pecahan senama ( sama penyebutnya )
Perhatikan bilangan-bilangan pecahan berikut:
12513 4
dan Beberapa bilangan pecahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi
35766 6
2 buah kelompok, yaitu kelompok pertama dan kelompok kedua. Kelompok
pertama terdiri dari bilangan-bilangan pecahan yang mempunyai penyebut bilangan
6 dan kelompok kedua terdiri dari bilangan-bilangan pecahan yang mempunyai
penyebut bukan bilangan 6. Kita perhatikan kelompok pertama, yaitu bilangan
pecahan yang mempunyai ciri penyebutnya adalah bilangan yang sama. Bilangan-
bilangan pecahan yang mempunyai penyebut yang sama dinamakan bilangan
pecahan senama
Contoh : 1/4+ ¼ = 2/4
B) Pecahan tidak senama ( tidak sama penyebutnya)
Contoh : 3/7 + 3/7 = 6/7
3

BAB II
PENUTUP

A. Simpulan
Bilangan pecahan ini sudah diajarkan di jenjang SD kelas 3.
Namun siswa SD masih sulit membayangkan hal-hal yang abstrak
sehingga kita sering menemukan siswa lanjutan tidak menguasai
materi bilangan pecahan dengan baik. Misalnya ketika guru
menerangkan bilangan pecahan ½ melalui peragaan kepada siswa
dengan membagi sebatang kapur menjadi 2 bagian. Guru berkata:
Satu batang kapur ini jika dibelah menjadi 2 maka hasilnya ½. Lalu
siswa bertanya: “Mengapa setengah?” “Bukankah menjadi 2
potong?”. Kejadian lain yang terjadi sebagai berikut. ½ + ... = 2/5
(pembilang ditambah dengan pembilang dan penyebut ditambah
dengan penyebut). Dan pecahan memiliki macam-macam yaitu
pecahanbiasa, desimal, senilai,senama/tidak senama .

B. Saran
Saran sehubungan dengan materi yang dibahas yakni bilangan
cacah, menurut kelompok kami hendaknya sebagai calon pendidik,
dalam mengajarkan materi mengenai bilangan cacah kepada siswa-siswi
MI/SD kelak kita hendaknya mengaitkan materi yang kita ajarkan
kedalam kehidupan sehari-hari agar siswa-siswi bisa lebih mudah
mengerti. Dan saran sehubungan dengan makalah ini, tiada gading yang
tak retak dengan kata lain makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kritik dari berbagai pihak demi lebih
baiknya makalah ini.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/396894945/Makalah-Konsep-
Pecahan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pecahan
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5507239/mengenal-
tentang-pecahan-pengertian-dan-macamnya

Anda mungkin juga menyukai