Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas pertolongan Nya, kami dapat
menyelesaikan Makalah ini,sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat menuntun kami pada ruang dan waktu yang lain.
Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen kami yaitu Zulmi Roestika Rini, M.Pd. yang telah
membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Pengembangan Pembelajaran Matematika SD dengan dosen
pengampu Zulmi Roestika Rini, M.Pd agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Mengkaji
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah dan Tinggi. Untuk menyelesaikan makalah ini adalah
suatu hal yang mustahil apabila kami tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya makalah ini. Kami
menyadari bahwa laporan makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun kami berharap semoga
laporan makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran pembaca akan kami
terima dengan baik, demi kesempurnaan makalah ini.

Ungaran, 10 April 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting. karena matematika sebagai
mata pelajaran yang memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan merupakan
sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya. manusia. Matematika adalah salah satu bidang
studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak kanak secara informal. Belajar
matematika merupakan suatu syarat untuk melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya. Dengan
belajar matematika kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Alasan pentingnya
matematika untuk dipelajari karena begitu banyak kegunaannya.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan mulai dari kelas rendah
sampai kelas tinggi dengan demikian sudah sepantasnya para mahasiswa selama mengikuti
perkuliahan perlu dibekali matematika dasar, pendidikan matematika sd kelas rendah, dan
pembelajarannya serta cara-cara pengadaan alat-alat peraga. Setelah mahasiswa mempelajari buku
agar diharapkan mereka mampu memilih alternative cara pengajarannya nantinya disekolah dasar.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian pecahan?

2. Apa itu desimal?

3. Apa itu pecahan biasa?

4. Apa itu pecahan campuran?

5. Apa itu persen?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian pecahan.

2. Untuk mengetahui apa itu desimal.

3. Untuk mengetahui apa itu pecahan biasa.

4. Untuk mengetahui apa itu pecahan campuran.

5. Untuk mengetahui apa itu persen.


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pecahan

Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal dari bahasa Latin fractio
yang berarti memecah menjadi bagian bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian
yaitu pembilang dan penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus dan bukan miring ().

Bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri atas dua angka, yakni angka sebagai pembilang dan
angka sebagai pembagi atau penyebut. a Bilangan pecahan mempunyai bentuk b dengan b0, dimana
a disebut pembilang dan b disebut penyebut.

Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna dari setiap bagian dari yang utuh. Apabila
kakak mempunyai sebuah apel yang akan dimakan berempat dengan temannya, maka apel tersebut
harus dipotong-potong menjadi 4 bagian yang sama. Sehingga masing-masing anak akan
memperoleh bagian dari apel tersebut. Pecahan biasa mewakili ukuran dari masing-masing
potongan apel.

Dalam lambang bilangan (dibaca seperempat atau satuperempat), "4" menunjukkan banyaknya
bagian-bagian yang samadari suatu keseluruhan atau utuh dan disebut "penyebut". Sedangkan "1"
menunjukkan banyaknya bagian yang menjadiperhatian atau digunakan atau diambil dari
keseluruhan pada saat tertentu dan disebut pembilang. Pecahan merupakan hasil bagi antara
bilangan bulat dan bilangan asli. Bilangan yang dibagi disebut pembilangan, Bilangan pembagi
disebut penyebut. Nilai pembilang lebih kecil dari penyebut.

B. Pecahan Desimal

Pecahan desimal adalah bilangan yang didapat dari pembagian suatu bilangan dengan sepuluh,
seratus, seribu, dan seterusnya. Contoh:

a. 0,1 (dibaca nol koma satu) 0,1 merupakan hasil dari pembagian 1

dengan 101: 10

b. 0,15 (dibaca nol koma satu lima, bukan nol koma lima belas), 0,15

merupakan hasil dari pembagian 15 : 100=0,15

c. 1,7 (dibaca satu koma tuju) 1,7 merupakan hasil dari 17:10=1,7

Operasi pada pecahan decimal

1. Penjumlahan dan pengurangan pada pecahan desimal Untuk menjumlahkan atau mengurangkan
bilangan-bilangan desimal, maka tanda koma desimal diletakkan pada satu lajur, sehingga angka
ratusan, puluhan, satuan persepuluhan, perseratusan. dan seterusnya masing-masing terletak pada
satu lajur.

5,85 + 2,5 = .....

5,85-2,5 = .....
5,85

5,85

2,5

2,5

+ 8,35

3,35

Jadi, 5,85 + 2,5 = 8,38

5,85-2,5 = 3,35

2. Perkalian bilangan dalam bentuk desimal Perkalian dengan 10, 100, 1000, 10.000, dan seterusnya
dapat dilakukan dengan mengeser koma desimal ke kanan menurut banyaknya angka nol pada
bilangan bilangan di atas. Contoh: 9,876 x 100 =987,6... > tanda koma bergeser 2 angka Banyaknya
tempat desimal dari hasil bilangan desimal diperoleh dengan menjumlahkan banyak tempat desimal
dari pengali pengalinya.

Contoh: 3,67 x 4,258 15, 62686

3. Pembagian bilangan dalam bentuk desimal

Pembagian dengan 10, 100, 1000, 10.000 dan seterusnya dapat dilakukan dengan menggeser tanda
koma desimal ke kiri menurut banyaknya angka nol pada bilangan-bilangan di atas, Contoh: 23,4:
10.000= 0,00234 Untuk membagi suatu bilangan dengan bilangan desimal, buatlah

agar pembagian menjadi bilangan bulat.

Contoh: 10,3248 0,12 diubah menjadi 1032,48 12 (dengan

mengalikan 100 pada bilangan pembagi dan bilangan yang dibagi)

C. Pecahan Biasa

Pecahan biasa adalah pecahan yang terdiri dari pembilang dan penyebut, dimana angka pembilang
nilainya lebih kecil dari pada angka penyebutnya. Operasi hitung pecahan biasa:

1. Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Biasa Proses pengerjaan operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan biasa hampir sama, oleh karena itu disini sengaja saya buat menjadi satu
pokok bahasan. Langkah pertama, kita perhatikan dulu semua penyebut dari masing-masing
bilangan pecahan yang akan kita kerjakan, apakah sama atau berbeda :

a. Bila semua penyebut sama, maka kita tinggal mengerjakan operasi penjumlahan atau
pengurangan pembilangnya saja, sedangkan penyebutnya ditulis sama dengan semua penyebut
pada soal (yang semuanya sudah sama tersebut),
b. Bila penyebut tidak sama, maka harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Caranya
dengan mengganti semua penyebut dengan satu bilangan yang sama, yaitu KPK dari semua
penyebut pada soal. Agar masing masing pecahan nilainya tetap walaupun penyebutnya sudah
diganti, maka pembilangnya juga harus diganti dengan nilai yang sesuai, cara menentukan nilai
Pembilang Baru adalah penyebut baru

(KPK) dibagi penyebut asal (soal), kemudian dikalikan dengan pembilang asal.

2. Perkalian Pecahan Biasa

Pada Operasi hitung Pecahan Biasa, Operasi hitung perkalian jauh lebih mudah daripada pengerjaan
operasi penjumlahan atau pengurangan, karena pada perkalian tidak perlu menyamakan penyebut.
penyebut beda atau sama tidak perlu di ubah-ubah langsung dihitung. Caranya sangat efisien, yaitu :
PEMBILANG X PEMBILANG = PEMBILANG

PENYEBUT X PENYEBUT = PENYEBUT

5 3 5x3 3 -= = 6x5 6 1 2

3. Pembagian Pecahan Biasa

Operasi hitung pembagian pecahan biasa pada akhirnya akan sama dengan operasi perkalian
pecahan biasa, tidak perlu menyamakan penyebut. penyebut beda atau sama tidak perlu di ubah-
ubah langsung dihitung. Hanya saja harus ada sedikit awalan yang mesti dilalui. Karena pada
hakekatnya pembagian merupakan kebalikan dari perkalian, maka kita balik saja pembagian itu
menjadi perkalian, dengan syarat pecahan pembagi juga harus dibalik antara pembilang dan
penyebutnya, perhatikan contoh berikut :

5 8 3 4 5 8 dibalik 4 20 5 = = 3 24 6

Untuk Operasi hitung Pembagian pecahan biasa pada tingkatan

peserta didik yang lebih tinggi biasanya cukup menggunakan istilah sebagai berikut:

Pembilang kali penyebut = pembilang

Penyebut kali pembilang = penyebut

D. Pecahan campuran

Pecahan campuran adalah angka-angaka yang terdiri dari bilangan cacah dan sebuah pecahan,
misalnya 2. Untuk membaginya, angka angka ini harus diubah menjadi pecahan biasa terlebih
dahulu. Operasi hitung pecahan campuran :

1. Penjumlahan Pecahan campuran

+2 10 +2 15 15 16 3 = 3 1 15 15.

Contoh: 6 3/4-3½
2. Pengurangan Pecahan campuran Penyelesaiannya : = (6-3)+(3/4-1/2) = 3 +(3/4-2/4) = 3%

=3

Sehingga 6 3/4-3 1/2 = 3%

3. Perkalian pecahan campuran Contoh 1 1/2 x 1/

Penyelesaiannya :

= 1 1/2 x 1 ½

= 3/2 x 3/2

= 9/4

= 2%

4. Pembagian Pecahan Campuran

Contoh : 8 1/24%

Penyelesaiannya:

= 8 1/2:44

= 17/2 17/4

= 17/2 x 4/17

= 68/34

=2

E. Pecahan Persen
Bilangan pecahan persen atau disebut dengan "persen" di simbolkan

dengan "%" (atau per seratus)adalah bilangan pecahan yang merupakan

hasil pembagian suatu bilangan dengan 100 (seratus). Contoh:

1. 1% merupakan 1/100 (satu perseratus)

2. 5% merupakan 5/100 (lima perseratus)

3. 20% dibaca 20 persen dan nilainya sama dengan 20 per 100 = 0,2

4. 45% dibaca 45 persen dan nilainya sama dengan 45 per 100 = 0,45

45% +35%=......
45% 35%

80%

65% -28%=....

65% 28%

37%

Jadi, 45% + 35% = 80%

65% -28% 37%


A. Simpulan

Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal dari bahasa Latin fractio
yang berarti memecah menjadi bagian bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian
yaitu pembilang dan penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus dan bukan miring ().
Bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri atas dua angka, yakni angka sebagai pembilang dan
angka sebagai pembagi atau penyebut.
a

Bilangan pecahan mempunyai bentuk b dengan bz0, dimana a disebut

pembilang dan b disebut penyebut. Pecahan merupakan hasil bagi antara bilangan bulat dan
bilangan asli. Bilangan yang dibagi disebut pembilangan, Bilangan pembagi disebut penyebut. Nilai
pembilang lebih kecil dari penyebut.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman dan pembahasan materi ini, maka kami memberikan beberapa saran dan
himbauan khususnya kepada pembaca dan penulis selanjutnya. Diharapkan dengan saran dari kami,
para pembaca mampu memahami dan mendalami materi secara menyeluruh. Diharapkan pula bagi
para calon penulis selanjutnya agar tidak mengulang kembali kesalahan-kesalahan yang telah
diperbuat oleh penulis dalam proses penulisan makalah ini.

Bagi penulis selanjutnya, kami menghimbau gunakanlah waktu sebaik-baiknya ntuk memahami
materi sebelum melakukan proses. penulisan makalah, dan gunakan pula waktu sebaik mungkin
pada saat proses penulisan.

DAFTAR PUSTAKA

Nurfitriani, Rafika. 2017. Makalah Pecahan Biasa dan Pecahan Campuran.

dari

Diunduh

https://rafikaterritory.wordpress.com/2017/03/01/makalah-pecahan

desimal-pecahan-biasa-dan-pecahan-campuran-serta-kesalahan

konsepnya/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/bilangan-pecahan.html
https://www.pelajaran.co.id/2016/02/pengertian-bilangan-pecahan-dan

jenis-jenis-bilangan-pecahan-serta-contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai