BILANGAN
Suatu kebahagiaan yang tidak ternilai bagi kami, yang telah menyelesaikan makalah ini,untuk
memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan dalam mata kuliah Konsep Dasar Matematika. Kami
sangat menyadari keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan dalam penyusunan makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karenanya kami masih dalam
proses belajar. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan makalah-makalah
selanjutnya.
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KataPengantar......................................................................................................................I
Daftar Isi.............................................................................................................................II
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................3
B. RumusanMasalah.......................................................................................................3
C. TujuanPenulisan.........................................................................................................3
BAB II.PEMBAHASAN
A. MengenalBilangan....................................................................................................4
B. OperasiBilangan.........................................................................................................7
C. BilanganCacahdanBilangan Asli..............................................................................8
D. OperasiHitung Bilangan...........................................................................................9
E. OperasiHitungBilanganBulat.................................................................................10
F. BilanganRomawi...................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
Bab 1 Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari bilangan memiliki nilai sosial yang tinggi. Anakanak sering
menggunakan bilangan saat menghitung jumlah mainan yang dibutuhkan oleh teman-temannya.
Manusia tidak akan lepas dari bilangan karena segalanya akan selalu berhubungan dengan bilangan,
seperti transaksi jual beli dan lain lain. Makan bilangan memiliki eran penting bagi manusia. Bilangan
adalah sesuatu alat pembantu yang mengandung suatu pengertian. Bilangan-bilangan ini mewakili
suatu jumlah yang diwujudkan dalam lambang bilangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari matematika materi Bilangan
b. Bagaimana menguji kelayakan serta efektifitas pengingkatan hasil belajar siswa
menggunakan media pembelajaran matematika dalam mata pelajaran matematika materi Bilangan.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Menguji kelayakan serta mengetahui efektifitas media pembelajaran matematika pada materi
bilangan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa.
b. Menghasilkan produk media pembelajaran matematika dalam bentuk aplikasi android pada
materi bilangan serta meningkatkan pemahaman mahasiswa.
Bab II Pembahasan
A. Mengenal Bilangan
1. Pengertian Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.
Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau
lambang bilangan.
1. Bilangan Asli
Bilangan asli atau natural numeral adalah bilangan yang mencakup semua bilangan bulat positif
dari 1 hingga tak terhingga. Bilangan ini digunakan untuk tujuan penghitungan.
Himpunan bilangan asli dilambangkan dengan huruf “A” atau “N” kalau dalam bahasa Inggris. Jadi,
bentuk himpunannya akan terlihat seperti ini:
A = {1, 2, 3, 4, 5, …}
Perlu diketahui bahwa bilangan asli mencakup semua bilangan bulat, kecuali 0 (nol). Dengan kata lain,
semua bilangan asli adalah bilangan bulat, tetapi semua bilangan bulat bukanlah bilangan asli.
Jika dibedakan berdasarkan bentuknya, bilangan asli ini terdiri dari empat macam, yaitu:
Bilangan genap, yaitu bilangan asli yang dimulai dari kelipatan 2 atau habis dibagi 2.
Contohnya, 2, 4, 6, 8, dan seterusnya. Jika ditulis dalam bentuk himpunan, maka
akan menjadi Gn = {2, 4, 6, 8, 10, …}.
Bilangan ganjil, yaitu bilangan asli yang bukan kelipatan 2 atau tidak habis dibagi 2.
Contohnya, 1, 3, 5, 7. dan seterusnya. Himpunan bilangan ganjil adalah Gj = {1, 3, 5, 7,
9, …}.
Bilangan prima, yaitu bilangan asli yang hanya habis dibagi 1 dan bilangan itu
sendiri. Himpunan bilangan prima adalah Pr = {2, 3, 5, 7, 11, …}.
Bilangan komposit, yaitu bilangan asli yang memiliki lebih dari dua faktor. Misalnya, 4
adalah bilangan komposit karena bilangan 4 habis dibagi 1, 2, dan 4. Adapun
himpunan bilangan komposit adalah Km = {4, 6, 8, 9, 10, …}.
2. Bilangan Nol
Sesuai dengan namanya, bilangan nol atau zero numeral adalah bilangan yang digunakan
untuk menyatakan sesuatu yang tidak berisi alias kosong. Lambang dari bilangan nol ini adalah “0”.
Ada beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh bilangan ini. Berikut keistimewaannya.
a + 0 = 0 +a = a
a–0=a
0 – a = -a
0÷a=0
a ÷ 0 = ∞ (tak terhingga)
0 ÷ 0 = Tak tentu atau tidak punya nilai tunggal
0a = 0
a0 = 0
a0 = 1
3. Bilangan Cacah
Apa itu bilangan cacah? Bilangan cacah adalah bilangan bulat positif yang dimulai dari angka 0
sampai tak terhingga. Kalau dituliskan, himpunan bilangan cacah akan menjadi C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9}.
Adanya angka 0 ini menjadi pembeda antara bilangan asli dan bilangan cacah. Jadi, jangan sampai
tertukar, ya antara bilangan asli dan bilangan cacah.
4. Bilangan Bulat
Selanjutnya, ada bilangan bulat. Apa itu bilangan bulat? Bilangan bulat adalah bilangan yang
terdiri dari bilangan positif, bilangan nol, dan bilangan negatif.
Jadi bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari seluruh bilangan baik negatif, nol dan
positif. Contoh: -3,-2,-1,0,1,2,3,….
5. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang digunakan untuk menggambarkan bagian dari
keseluruhan yang dilambangkan dengan ab.
a disebut sebagai pembilang atau bilangan yang dibagi, sedangkan b disebut penyebut atau
bilangan pembagi.
Perlu diketahui, bahwa b atau penyebut dalam bilangan pecahan tidak boleh 0 (nol). Sebab, kalau
penyebutnya nol, maka pecahannya menjadi tidak terdefinisi.
Secara umum, bilangan pecahan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Pecahan Biasa
2
Contoh : 1 , ,
2
2 3 4
2. Pecahan Campuran
1 2 3
Contoh : 3 , 4 , 2
2 3 2
3. Pecahan Desimal
Contoh : 2,7 , 1,32 , 23,10.
6. Bilangan Rasional
Apa itu bilangan rasional? Bilangan rasional adalah perluasan dari bilangan bulat dan bilangan
pecahan.
Dengan demikian, anggota-anggota bilangan rasional ini terdiri dari seluruh anggota bilangan
bulat dan seluruh anggota bilangan pecahan.
Bilangan rasional juga bisa diartikan sebagai bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk ab,
dimana a dan b adalah bilangan bulat b tidak sama dengan 0.
Bilangan rasional dapat dikenali dengan ciri-ciri:
9. Bilangan Imajiner
Bilangan imajiner adalah bilangan yang jika dikuadratkan hasilnya negatif. Dengan kata lain,
akar kuadrat dari bilangan negatif tersebut tidak memiliki nilai pasti. Itulah mengapa disebut bilangan
imajiner.
Bilangan ini dilambangkan dengan “ i ” di mana nilai i 2 = -1 atau i = -1. Adapun contoh
bilangan imajiner, misalnya 4 = 4 x (-1) = 4 x -1 = 2i.
Ada beberapa aturan dalam bilangan imajiner, antara lain:
i = -1
i 2 = -1
i 3 = -i
i 4 = +1
i 4n = 1
i 4n – 1 = -i
B. Operasi Bilangan
Operasi bilangan meliputi penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), dan pembagian (:).
Ketentuan dalam opersi bilangan yaitu:
1. Dalam suatu operasi antara penjumlahan dan pengurangan sama kuat, artinya mana
yang didepan di operasikan terlebih dahulu.
2. Dalam suatu operasi bilangan antara perkalian dan pembagian sama kuat, artinya mana yang
di depan di operasikan terlebih dahulu.
3. Dalam operasi campuran antara penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (mana
yang di depan) kemudian mengoperkan penjumlahan atau pengurangan (mana yang
didepan).
4. Jika terdapat operasi hitung dalam tanda kurung, maka kerjakan terlebih dahulu
operasihitung dalam tanda kurung tersebut.
a. Penjumlahan
Contoh : - 1 + 2 = 3
- 5 + 10 = 15
b. Pengurangan
Contoh : - 10 – 2 = 8
- 5–3=2
c. Perkalian
Contoh : - 10 x 2 = 20
- 4 x 8 = 32
d. Pembagian
Contoh : - 10 : 2 = 5
- 12 : 4 = 3
Contoh lain :
1. 11 + 22 x 33 – 44 : 4 + 55 = 11 + ( 22 x 33) – ( 44 : 4) + 55
= 11 + (726) – (11) + 55
= 737 – 11 + 55
= 726 + 55
= 781
2. 6 + 4 – 15 = 10 -15 = -5
3. (-50) – (-25) + 45 = (-50) + 25 +45 = (-25) + 45 = 20
4. 18 + 4 x (-17) = 18 + 4 x (-6) = -6
5. 12 – 7 x {8 + (-9)} = 12-7 + (-1) = 12 + 7 = 19
6. 4 x (-2) + (-14) : 2= (-8) + (-7) = (-15)
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang nilainya tidak negative, yaitu
0,1,2,3,4,5,..dst. Dalam notasi matematika, bilangan ini sering dilambangkan dengan huruf C. Jadi,
himpunan bilangan cacah dapat ditulis sebagai berikut C = (0,1,2,3,4,5,,6,7,8,9,10….).
C. BILANGAN BULAT
1. pengertian bilangan bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas himpunan bilangan positif, nol, dan bilangan
negative.
2. Contoh dan pengelompokkan bilangan bulat
Bilangan bulat positif
Adalah bilangan yang bernilai positif dan berada di sebelah kanan angka 0 pada garis bilangan.
Contohnya : 1,2,3,4,5,6,7,8,9, dst
Bilangan bulat negative
Adalah bilangan yang bernilai negative dan berada di sebelah kiri angka 0 pada garis bilangan.
Contohnya : -1,-2,-3,-4,-5,-6,-7,-8,-9,dst
3. Operasi bilangan bulat
Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Pembagian
4. Garis bilangan
Angka Romawi
Pengertian Angka Romawi
Angka Romawi atau bilangan Romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi
kuno. Sistem penomoran ini menggunakan huruf Latin sebagai simbol untuk melambangkan angka
numerik. Angka romawi terdiri dari karakter dasar (karakter tunggal) yang menyatakan suatu bilangan,
serta karakter kombinasi yang merupakan gabungan dari karakter dasar.
Karakter angka Romawi merupakan kapital dari alfabet modern yang kita gunakan saat ini. Terdapat 7
(tujuh) karakter atau simbol dasar angka Romawi, di antaranya I = 1, V = 5, X = 10, L = 50, C = 100,
D = 500, M = 1000. Sementara itu, contoh karakter kombinasi angka Romawi antara lain II = 2, III = 3,
IV = 4, VI = 6, VII = 7, VIII = 8, IX = 9, XI = 11, XII = 12, XIII = 13, dan lain sebagainya.
Contoh:
a. VI = 5 + 1 = 6
b. LXVII = 50 + 10 + 5 + 1 + 1 = 67
2. Sistem Pengurangan
Jika ada angka Romawi yang terdiri dari dua angka atau lebih, dengan angka di sebelah kirinya
kurang dari angka di sebelah kanannya, maka susunan angka itu menggunakan sistem pengurangan.
Contoh:
a. IV = 5 – 1 = 4
b. XL = 50 – 10 = 40
3. Sistem Pengulangan
Merupakan sistem penulisan dengan mengulang angka yang sama secara berurutan.
Contoh:
a. III = 1 + 1 + 1 = 3
b. CC = 100 + 100 = 200
4. Sistem Campuran
Contoh:
a. XCVIII = XC + V + I + I + I
= (100 – 10) + (5 + 1 + 1 + 1)
= 90 + 8
= 98
b. MDCCCXLVII = M + D + C + C + C + XL + V + I + I
= 1000 + 500 + 100 + 100 + 100 + (50 – 10) + 5 + 1 + 1
= 1000 + 500 + 100 + 100 + 100 + 40 + 5 + 1 + 1
= 1847
Bab III Penutup
1. Kesimpulan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.
Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau
lambang bilangan.
Macam-macam bilangan :
1. bilangan asli
2. bilangan nol
3. bilangan pecahan
4. bilangan rasional
5. bilangan irasional
6. bilangan cacah
7. bilangan bulat
Operasi bilangan :
1. penjumlahan
2. pengurangan
3.pembagian
4. perkalian
Pertanyaan dari kelompok lain :
Berikan penjelasan yang lebih baik lagi tentang materi dari awal sampai selesai
? Jawaban :
Kami tidak bisa menjelaskan penjelasan materi kami dari awal sampai akhir karna dari tadi kami
sudah menjelaskan materinya dengan baik, namun jika teman kami meminta untuk menjelaskan
materinya dari awal, maka kami dari kelompok tidak bisa menerima pertanyaan dari teman kami.
? Jawaban :
penjelasannya? Jawaban :
Bilangan imajiner adalah bilangan yang dinyatakan dengan "i". Bilangan ini didefinisikan sebagai i =
–1 atau i = 1− .
Bilangan imajiner juga bisa digunakan dalam operasi penghitungan aljabar. Misalnya, diketahui bahwa
bilangan imajiner adalah ai dan bi. Berikut operasi aljabar yang berlaku.
i
-i
7i
-5i
4i
4 + 3i
8 - 7i
7 + 8i
-9 + 8i
i³
Jawaban :
Bilangan rasional adalah perluasan dari bilangan bulat dan bilangan pecahan. Dengan
demikian, anggota-anggota bilangan rasional ini terdiri dari seluruh anggota bilangan bulat dan seluruh
anggota bilangan pecahan. Bilangan rasional juga bisa diartikan sebagai bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk ab, dimana a dan b adalah bilangan bulat b tidak sama dengan 0. Sedangkan
bilangan irasional adalah Kebalikan dari bilangan rasional adalah bilangan irasional, yaitu bilangan
yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk ab dengan a dan b termasuk bilangan bulat dan b tidak sama
dengan 0.
Adapun ciri-ciri bilangan irasional adalah:
Jawaban :
= 31 + 42
2 3
7 14
=2+ 3
21 28
=6 + 6
49
= 6
= 81
6