Anda di halaman 1dari 15

REVIEW MAKALAH

BILANGAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

“KONSEP DASAR MATEMATIKA”

Dosen Pengampu : Meiwati Halawa, S.Pd., M.Pd.


Nama Kelompok :
Wilis Asrat Zega
Marthin Putra Mendrofa
Niska Putriani Zega
Henny Kristiani Hia
Mesra Putri Susanti Ziliwu
Filmus Darwin Zai
April Suandi Hia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NIAS 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga berkat rahmat dan ridho-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘BILANGAN’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan
yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Suatu kebahagiaan yang tidak ternilai bagi kami, yang telah menyelesaikan makalah ini,untuk
memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan dalam mata kuliah Konsep Dasar Matematika. Kami
sangat menyadari keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan dalam penyusunan makalah
ini.

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karenanya kami masih dalam
proses belajar. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan makalah-makalah
selanjutnya.

Gunungsitoli, 20 September 2023

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KataPengantar......................................................................................................................I

Daftar Isi.............................................................................................................................II

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................3

B. RumusanMasalah.......................................................................................................3

C. TujuanPenulisan.........................................................................................................3

BAB II.PEMBAHASAN

A. MengenalBilangan....................................................................................................4

B. OperasiBilangan.........................................................................................................7

C. BilanganCacahdanBilangan Asli..............................................................................8

D. OperasiHitung Bilangan...........................................................................................9

E. OperasiHitungBilanganBulat.................................................................................10

F. BilanganRomawi...................................................................................................10

BAB III . PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................13

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan dalam pencacahan dan pengukuran.
Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka. Dalam
matematika bilangan digunakan untuk mengetahui banyaknya satuan ukuran dari hal yang diukur.
Matematika memanfaatkan ketrampilan mengenai hubungan bilangan-bilangan untuk berbagai
keperluan. Kegiatan menggunakan garis bilangan untuk menemukan hubungan kuantitatif diantara data
dilakukan dalam operasi aritmatika.

Dalam kehidupan sehari-hari bilangan memiliki nilai sosial yang tinggi. Anakanak sering
menggunakan bilangan saat menghitung jumlah mainan yang dibutuhkan oleh teman-temannya.
Manusia tidak akan lepas dari bilangan karena segalanya akan selalu berhubungan dengan bilangan,
seperti transaksi jual beli dan lain lain. Makan bilangan memiliki eran penting bagi manusia. Bilangan
adalah sesuatu alat pembantu yang mengandung suatu pengertian. Bilangan-bilangan ini mewakili
suatu jumlah yang diwujudkan dalam lambang bilangan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari matematika materi Bilangan
b. Bagaimana menguji kelayakan serta efektifitas pengingkatan hasil belajar siswa
menggunakan media pembelajaran matematika dalam mata pelajaran matematika materi Bilangan.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Menguji kelayakan serta mengetahui efektifitas media pembelajaran matematika pada materi
bilangan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa.
b. Menghasilkan produk media pembelajaran matematika dalam bentuk aplikasi android pada
materi bilangan serta meningkatkan pemahaman mahasiswa.
Bab II Pembahasan

A. Mengenal Bilangan
1. Pengertian Bilangan

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.
Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau
lambang bilangan.

2. Macam – Macam Bilangan

1. Bilangan Asli
Bilangan asli atau natural numeral adalah bilangan yang mencakup semua bilangan bulat positif
dari 1 hingga tak terhingga. Bilangan ini digunakan untuk tujuan penghitungan.
Himpunan bilangan asli dilambangkan dengan huruf “A” atau “N” kalau dalam bahasa Inggris. Jadi,
bentuk himpunannya akan terlihat seperti ini:

A = {1, 2, 3, 4, 5, …}

Perlu diketahui bahwa bilangan asli mencakup semua bilangan bulat, kecuali 0 (nol). Dengan kata lain,
semua bilangan asli adalah bilangan bulat, tetapi semua bilangan bulat bukanlah bilangan asli.

Jika dibedakan berdasarkan bentuknya, bilangan asli ini terdiri dari empat macam, yaitu:

 Bilangan genap, yaitu bilangan asli yang dimulai dari kelipatan 2 atau habis dibagi 2.
Contohnya, 2, 4, 6, 8, dan seterusnya. Jika ditulis dalam bentuk himpunan, maka
akan menjadi Gn = {2, 4, 6, 8, 10, …}.
 Bilangan ganjil, yaitu bilangan asli yang bukan kelipatan 2 atau tidak habis dibagi 2.
Contohnya, 1, 3, 5, 7. dan seterusnya. Himpunan bilangan ganjil adalah Gj = {1, 3, 5, 7,
9, …}.
 Bilangan prima, yaitu bilangan asli yang hanya habis dibagi 1 dan bilangan itu
sendiri. Himpunan bilangan prima adalah Pr = {2, 3, 5, 7, 11, …}.
 Bilangan komposit, yaitu bilangan asli yang memiliki lebih dari dua faktor. Misalnya, 4
adalah bilangan komposit karena bilangan 4 habis dibagi 1, 2, dan 4. Adapun
himpunan bilangan komposit adalah Km = {4, 6, 8, 9, 10, …}.
2. Bilangan Nol
Sesuai dengan namanya, bilangan nol atau zero numeral adalah bilangan yang digunakan
untuk menyatakan sesuatu yang tidak berisi alias kosong. Lambang dari bilangan nol ini adalah “0”.

Ada beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh bilangan ini. Berikut keistimewaannya.

 a + 0 = 0 +a = a
 a–0=a
 0 – a = -a
 0÷a=0
 a ÷ 0 = ∞ (tak terhingga)
 0 ÷ 0 = Tak tentu atau tidak punya nilai tunggal
 0a = 0
 a0 = 0
 a0 = 1

3. Bilangan Cacah
Apa itu bilangan cacah? Bilangan cacah adalah bilangan bulat positif yang dimulai dari angka 0
sampai tak terhingga. Kalau dituliskan, himpunan bilangan cacah akan menjadi C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9}.

Adanya angka 0 ini menjadi pembeda antara bilangan asli dan bilangan cacah. Jadi, jangan sampai
tertukar, ya antara bilangan asli dan bilangan cacah.

4. Bilangan Bulat
Selanjutnya, ada bilangan bulat. Apa itu bilangan bulat? Bilangan bulat adalah bilangan yang
terdiri dari bilangan positif, bilangan nol, dan bilangan negatif.

Jadi bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari seluruh bilangan baik negatif, nol dan
positif. Contoh: -3,-2,-1,0,1,2,3,….

5. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang digunakan untuk menggambarkan bagian dari
keseluruhan yang dilambangkan dengan ab.
a disebut sebagai pembilang atau bilangan yang dibagi, sedangkan b disebut penyebut atau
bilangan pembagi.
Perlu diketahui, bahwa b atau penyebut dalam bilangan pecahan tidak boleh 0 (nol). Sebab, kalau
penyebutnya nol, maka pecahannya menjadi tidak terdefinisi.
Secara umum, bilangan pecahan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Pecahan Biasa
2
Contoh : 1 , ,
2
2 3 4
2. Pecahan Campuran
1 2 3
Contoh : 3 , 4 , 2
2 3 2
3. Pecahan Desimal
Contoh : 2,7 , 1,32 , 23,10.

6. Bilangan Rasional
Apa itu bilangan rasional? Bilangan rasional adalah perluasan dari bilangan bulat dan bilangan
pecahan.
Dengan demikian, anggota-anggota bilangan rasional ini terdiri dari seluruh anggota bilangan
bulat dan seluruh anggota bilangan pecahan.
Bilangan rasional juga bisa diartikan sebagai bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk ab,
dimana a dan b adalah bilangan bulat b tidak sama dengan 0.
Bilangan rasional dapat dikenali dengan ciri-ciri:

 Dapat dinyatakan dalam pecahan biasa, seperti 14, 23,35,…


 Dapat dinyatakan dalam pecahan desimal terbatas, seperti 0,5; 0,6; 0,875, ….
 Dapat dinyatakan dalam pecahan desimal tak terbatas berulang, seperti 0,333; 0,1425, ….
7. Bilangan Irasional
Kebalikan dari bilangan rasional adalah bilangan irasional, yaitu bilangan yang tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk ab dengan a dan b termasuk bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0.
Adapun ciri-ciri bilangan irasional adalah:

 Tidak dapat dinyatakan dalam pecahan biasa.


 Jika dinyatakan dalam pecahan desimal, merupakan pecahan desimal tak terbatas dan tak
berulang, seperti 2 = 1,4142.
 Dapat dinyatakan dalam bentuk akar, seperti 3, 5, ….
8. Bilangan Real
Bilangan real adalah bilangan yang terdiri dari himpunan bilangan rasional dan bilangan
irasional. Contohnya, -835, 27, 0,333, 3, dan seterusnya.

9. Bilangan Imajiner
Bilangan imajiner adalah bilangan yang jika dikuadratkan hasilnya negatif. Dengan kata lain,
akar kuadrat dari bilangan negatif tersebut tidak memiliki nilai pasti. Itulah mengapa disebut bilangan
imajiner.
Bilangan ini dilambangkan dengan “ i ” di mana nilai i 2 = -1 atau i = -1. Adapun contoh
bilangan imajiner, misalnya 4 = 4 x (-1) = 4 x -1 = 2i.
Ada beberapa aturan dalam bilangan imajiner, antara lain:
 i = -1
 i 2 = -1
 i 3 = -i
 i 4 = +1
 i 4n = 1
 i 4n – 1 = -i

10. Bilangan Kompleks


Bilangan kompleks adalah gabungan antara bilangan real dan bilangan imaginer sehingga dapat
dituliskan dalam bentuk a+b i dimana a dan b adalah bilangan real dan i adalah bilangan imajiner.

B. Operasi Bilangan
Operasi bilangan meliputi penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), dan pembagian (:).
Ketentuan dalam opersi bilangan yaitu:
1. Dalam suatu operasi antara penjumlahan dan pengurangan sama kuat, artinya mana
yang didepan di operasikan terlebih dahulu.
2. Dalam suatu operasi bilangan antara perkalian dan pembagian sama kuat, artinya mana yang
di depan di operasikan terlebih dahulu.
3. Dalam operasi campuran antara penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (mana
yang di depan) kemudian mengoperkan penjumlahan atau pengurangan (mana yang
didepan).
4. Jika terdapat operasi hitung dalam tanda kurung, maka kerjakan terlebih dahulu
operasihitung dalam tanda kurung tersebut.

a. Penjumlahan
Contoh : - 1 + 2 = 3
- 5 + 10 = 15
b. Pengurangan
Contoh : - 10 – 2 = 8
- 5–3=2
c. Perkalian
Contoh : - 10 x 2 = 20
- 4 x 8 = 32
d. Pembagian
Contoh : - 10 : 2 = 5
- 12 : 4 = 3

Contoh lain :

1. 11 + 22 x 33 – 44 : 4 + 55 = 11 + ( 22 x 33) – ( 44 : 4) + 55
= 11 + (726) – (11) + 55
= 737 – 11 + 55
= 726 + 55
= 781
2. 6 + 4 – 15 = 10 -15 = -5
3. (-50) – (-25) + 45 = (-50) + 25 +45 = (-25) + 45 = 20
4. 18 + 4 x (-17) = 18 + 4 x (-6) = -6
5. 12 – 7 x {8 + (-9)} = 12-7 + (-1) = 12 + 7 = 19
6. 4 x (-2) + (-14) : 2= (-8) + (-7) = (-15)

C. Bilangan Cacah dan Bilangan Asli

Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang nilainya tidak negative, yaitu
0,1,2,3,4,5,..dst. Dalam notasi matematika, bilangan ini sering dilambangkan dengan huruf C. Jadi,
himpunan bilangan cacah dapat ditulis sebagai berikut C = (0,1,2,3,4,5,,6,7,8,9,10….).

Operasi Hitung Bilangan Cacah

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah


Contoh : 23 25
15 - 18 +
8 43
2. Pembagian dan perkalian bilangan cacah
Contoh : 1. 18 : 6 = 3 3. 15 :5 = 3
2.14 : 7 = 2 4. 10 : 2 = 5
Bilangan Asli adalah himpunan bagian dari system bilangan bulat yang merupakan bilangan
positif. Bilangan asli di mulai dari angka 1 yaitu 1,2,3,4,5,6,7, dst.

Sifat Sifat Operasi Hitung Bilangan :


1. Asosiatif
Sifat Asosiatif adalah sifat bilangan asli yang terjadi pada operasi hitung 3 angka atau lebih, yang
hasilnya tidak bergantung pada pengelompokkan dari angka yang di operasikan.
 Contoh pada penjumlahan yaitu : 2 + (3+5) = (2+3) + 5 = 10
 Contoh pada perkalian yaitu : 2 x (3x4) = (2x3) x 4 = 24
2. Distributif
Distributed merupakan sifat penggabungan atau penyebaran pada suatu operasi hitung terhadap
elemen – elemen kombinasi, baik itu penjumlahan maupun pengurangan.
 Contoh pada perkalian terhadap penjumlahan : a x (b+c) = ab + c
 Contoh pada perkalian terhadap pengurangan : a x (b-c) = ab – ac
3. Komutatif
Sifat komutatif ialah sifat operasi hitung dua bilangan yang apabila urutannya di ubah tidak akan
merubah hasilnya. Sifat komutatif ini hanya berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian.
 Contoh pada penjumlahan : 3 + 5 = 5 + 3
 Contoh pada perkalian : 3 x 5 = 5 x 3
4. Tertutup
Sifat ini menunjukkan bahwa setiap penjumlahan dan perkalian dan pengurangan bilangan asli
baik itu dua angka atau lebih akan selalu menghasilkan bilangan asli.
 Contoh pada perjumlahan : 2 + 3 = 5
 Contoh pada perkalian : 5 x 5 = 25
Sifat tertutup bilangan asli tidak berlaku pada operasi pembagian. Karena pembagian bilangan
bulat dapat juga menghasilkan bilangan decimal dan pecahan.
5. Identitas
Sifat identitas menyatakan bahwa bilangan bulat apapun yang di kaliakn dengan 1 akan
menghasilkan bilangan bulat itu sendiri ( identik ).
Misalnya : 2 x 1 = 1
27 x 1 = 27
74 x 1 = 74
-5 x 1 = -5
Jenis Bilangan Asli
1. Bilangan Genap
Adalah bilangan Asli yang berkelipatan 2 atau bilangan asli yang habis jika di bagi 2.
Contoh : 2,4,6,8,10,12, dst
2. Bilangan Ganjil
Kebalikan dari bilangan genap, bilangan ganjil merupakan bilangan yang tidak habis jika di
bagi 2, atau bilangan yang bersisa 2.
Contoh : 1,3,5,7,9,11,13, dst
3. Bilangan Prima
Adalah bilangan asli yang hanya bisa di bagi 1 atau di bagi dengan dirinya sendiri.
Contoh : 2,3,5,7,11,13,17,19,23,29,dst
4. Bilangan Komposit
Adalah bilangan asli yang memiliki faktorisasi atau dapat di artikan juga dengan bilangan yang
dapat dibagi dengan bilangan selain 1 dan dirinya sendiri.
Bilangan komposit ini merupakan hasil dari perkalian dua prima atau lebih.
Contoh : 4,6,8,9,10,12,14,15,16,18

C. BILANGAN BULAT
1. pengertian bilangan bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas himpunan bilangan positif, nol, dan bilangan
negative.
2. Contoh dan pengelompokkan bilangan bulat
 Bilangan bulat positif
Adalah bilangan yang bernilai positif dan berada di sebelah kanan angka 0 pada garis bilangan.
Contohnya : 1,2,3,4,5,6,7,8,9, dst
 Bilangan bulat negative
Adalah bilangan yang bernilai negative dan berada di sebelah kiri angka 0 pada garis bilangan.
Contohnya : -1,-2,-3,-4,-5,-6,-7,-8,-9,dst
3. Operasi bilangan bulat
 Penjumlahan
 Pengurangan
 Perkalian
 Pembagian
4. Garis bilangan
Angka Romawi
Pengertian Angka Romawi

Angka Romawi atau bilangan Romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi
kuno. Sistem penomoran ini menggunakan huruf Latin sebagai simbol untuk melambangkan angka
numerik. Angka romawi terdiri dari karakter dasar (karakter tunggal) yang menyatakan suatu bilangan,
serta karakter kombinasi yang merupakan gabungan dari karakter dasar.

Karakter angka Romawi merupakan kapital dari alfabet modern yang kita gunakan saat ini. Terdapat 7
(tujuh) karakter atau simbol dasar angka Romawi, di antaranya I = 1, V = 5, X = 10, L = 50, C = 100,
D = 500, M = 1000. Sementara itu, contoh karakter kombinasi angka Romawi antara lain II = 2, III = 3,
IV = 4, VI = 6, VII = 7, VIII = 8, IX = 9, XI = 11, XII = 12, XIII = 13, dan lain sebagainya.

Sejarah Angka Romawi


Salah satu hipotesis menyebutkan bahwa angka omawi berasal dari goresan-goresan htungan
yang digunakan oleh para penggembala italia dan dalmasia hingga abad ke-19. Tapi, sejak munculnya
angka modern, angka romawi sudah tidak banyak digunakan. Salah satu penyebabnya adalah karna
tidak angka 0 pada angka romawi. Hal ini di anggap dapat menyulitkan bagi perkembangan system
matematika.

Cara Penulisan Angka Romawi


1. Sistem Penjumlahan
Jika ada angka Romawi yang terdiri dari dua angka atau lebih, dengan angka di sebelah kirinya
lebih dari atau sama dengan angka di sebelah kanannya, maka susunan angka itu menggunakan
sistem penjumlahan.

Contoh:
a. VI = 5 + 1 = 6
b. LXVII = 50 + 10 + 5 + 1 + 1 = 67
2. Sistem Pengurangan
Jika ada angka Romawi yang terdiri dari dua angka atau lebih, dengan angka di sebelah kirinya
kurang dari angka di sebelah kanannya, maka susunan angka itu menggunakan sistem pengurangan.

Contoh:
a. IV = 5 – 1 = 4

b. XL = 50 – 10 = 40

3. Sistem Pengulangan

Merupakan sistem penulisan dengan mengulang angka yang sama secara berurutan.

Contoh:
a. III = 1 + 1 + 1 = 3
b. CC = 100 + 100 = 200

4. Sistem Campuran

Merupakan sistem penulisan yang menggabungkan ketiga sistem sebelumnya.

Contoh:
a. XCVIII = XC + V + I + I + I
= (100 – 10) + (5 + 1 + 1 + 1)
= 90 + 8
= 98
b. MDCCCXLVII = M + D + C + C + C + XL + V + I + I
= 1000 + 500 + 100 + 100 + 100 + (50 – 10) + 5 + 1 + 1
= 1000 + 500 + 100 + 100 + 100 + 40 + 5 + 1 + 1
= 1847
Bab III Penutup
1. Kesimpulan

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.
Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau
lambang bilangan.

Macam-macam bilangan :
1. bilangan asli
2. bilangan nol
3. bilangan pecahan
4. bilangan rasional
5. bilangan irasional
6. bilangan cacah
7. bilangan bulat

Operasi bilangan :
1. penjumlahan
2. pengurangan
3.pembagian
4. perkalian
Pertanyaan dari kelompok lain :

1. Pertanyaan dari kelompok 5 oleh :

 Berikan penjelasan yang lebih baik lagi tentang materi dari awal sampai selesai

? Jawaban :

Kami tidak bisa menjelaskan penjelasan materi kami dari awal sampai akhir karna dari tadi kami
sudah menjelaskan materinya dengan baik, namun jika teman kami meminta untuk menjelaskan
materinya dari awal, maka kami dari kelompok tidak bisa menerima pertanyaan dari teman kami.

 Gambarkan tentang garis bilangan

? Jawaban :

2. Pertanyaan dari kelompok 6 oleh :

Mengapa pada bilangan imajiner, i = -1 berikan

penjelasannya? Jawaban :

Bilangan imajiner adalah bilangan yang dinyatakan dengan "i". Bilangan ini didefinisikan sebagai i =
–1 atau i = 1− .

Bilangan imajiner juga bisa digunakan dalam operasi penghitungan aljabar. Misalnya, diketahui bahwa
bilangan imajiner adalah ai dan bi. Berikut operasi aljabar yang berlaku.

 ai + bi maka dapat dinyatakan dengan (a+b)i


 ai - bi maka dapat dinyatakan dengan (a-b)i
 ai/bi makan dapat dinyatakan dengan a/b, di mana nilai b tidak boleh sama dengan 0 (b tidak
sama dengan 0)
 ai x bi maka dapat dinyatakan dengan -

ab Berikut contoh dari bilangan imajiner:

 i
 -i
 7i
 -5i
 4i
 4 + 3i
 8 - 7i
 7 + 8i
 -9 + 8i
 i³

3. Pertanyaan dari kelompok 3 :

Berikan penjelasan tentang rasional dan irasional ?

Jawaban :

Bilangan rasional adalah perluasan dari bilangan bulat dan bilangan pecahan. Dengan
demikian, anggota-anggota bilangan rasional ini terdiri dari seluruh anggota bilangan bulat dan seluruh
anggota bilangan pecahan. Bilangan rasional juga bisa diartikan sebagai bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk ab, dimana a dan b adalah bilangan bulat b tidak sama dengan 0. Sedangkan
bilangan irasional adalah Kebalikan dari bilangan rasional adalah bilangan irasional, yaitu bilangan
yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk ab dengan a dan b termasuk bilangan bulat dan b tidak sama
dengan 0.
Adapun ciri-ciri bilangan irasional adalah:

 Tidak dapat dinyatakan dalam pecahan biasa.


 Jika dinyatakan dalam pecahan desimal, merupakan pecahan desimal tak terbatas dan tak
berulang, seperti 2 = 1,4142.
 Dapat dinyatakan dalam bentuk akar, seperti 3, 5, ….
4. Pertanyaan dari kelompok 7 :

Jelaskan tentang contoh pecahan campuran?

Jawaban :

= 31 + 42
2 3

7 14
=2+ 3

21 28
=6 + 6

49
= 6

= 81
6

Anda mungkin juga menyukai