Disusun oleh :
1. Anggi Dwipuspita
2. Evania
3. Lutfiatul Hidayah
4. Oktaviona
5. Rohmat Badowi
6. Syintia Agustine
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “BILANGAN”. Makalah
ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Konsep Dasar
Matematika. Sholawat dan salam tak lupa kami panjatkan kepada Nabi akhir zaman yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari zaman kegelapan hingga zaman
terang benderang seperti saat ini yang kita rasakan.Tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah membantu berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Bilangan Asli...................................................................................................................2
A....Membandingkan Bilangan Bulat................................................................................2
B. Operasi Bilangan Bulat................................................................................................3
2.2 Bilangan Cacah...............................................................................................................6
A. Operasi pada bilangan cacah......................................................................................7
2.3 Bilangan Bulat................................................................................................................8
2.4 Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) & Kelipatab Persekutuan Terkecil (KPK)..10
A. KPK ( KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL).............................................10
B. FPB (FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR).....................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran.Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika,konsep bilangan selama bertahun
tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol,bilangan negative, bilangan
rasional,bilangan irasional,dan bilangan kompleks.Prosedur-prosedur tertentu yang mengambil
bilangan sebagai masukan dan menghasil bilangan lainnya sebagai keluaran,disebut sebagai
operasi numeris operasi Uner mengambil satu masukan bilangan dan menghasilkan suatu
keluaran bilangan.Operasi yang lebih umumnya ditemukan adalah operasi Biner,yang
mengambil dua bilangan sebagai masukan dan menghasilkan satu bilangan sebagai
keluaran.Contoh operasi biner adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
perpangkatan, dan perakaran.
Dalam bab ini akan dibicarakan system bilangan bulat,yang akan dimulai dengan
memeperluas sistem bilangan cacah dengan menggunakan sifat-sifat sebelumnya.Akan terlihat
bahwa sistem bilangan bulat mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan sistem bilangan
cacah,misalnya untuk setiap bilangan bulat mempunyai invers penjumlahan,sehingga akan
selalu mungkin melakukan operasi pengurangan.Tetapi operasi pembagian dalam sistem
bilangan bulat hanya mungkin dalam hal-hal khusus.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bilangan asli, atau bisa juga disebut bilangan bulat positif, terdiri dari bilangan 1, 2, 3, dst.
Bilangan asli terbagi menjadi bilangan ganjil, bilangan genap, bilangan prima, dan bilangan
komposit. Bilangan ganjil adalah himpunan bilangan asli yang nilainya tidak habis dibagi dua.
Sebaliknya, bilangan genap adalah himpunan bilangan asli yang nilainya habis dibagi dua.
Sedangkan, bilangan prima adalah himpunan bilangan asli yang lebih dari 1 dan hanya bisa
dibagi dengan angka 1 atau bilangan itu sendiri. Nah, bilangan asli lebih dari 1 yang tidak
termasuk bilangan prima disebut dengan bilangan komposit.
Bilangan cacah = { 0, 1, 2, 3, 4, … }
Bilangan asli = { 1, 2, 3, 4, … }
Bilangan ganjil = { 1, 3, 5, 7, … }
Bilangan genap = { 2, 4, 6, 8, … }
Bilangan prima = { 2, 3, 5, 7, … }
2
Bilangan komposit = { 4, 6, 8, 9, … }
Dalam membandingkan bilangan bulat, harus tahu terlebih dahulu urutan dalam bilangan bulat.
Mengurutkan bilangan bulat berarti menuliskan bilangan bulat secara urut dari nilai terkecil ke
nilai terbesar, atau sebaliknya.
Berdasarkan garis bilangan, semakin ke kanan letak suatu bilangan, maka nilainya semakin
besar. Sedangkan semakin ke kiri letak bilangan tersebut, maka nilainya semakin kecil.
Nah, setelah mengetahui urutannya kita dapat membandingkan bilangan bulat tersebut.
Membandingkan bilangan bulat berarti menentukan nilai suatu bilangan bulat apakah lebih besar,
sama dengan, atau lebih kecil dari bilangan bulat lainnya. Simbol yang digunakan dalam
membandingkan bilangan bulat, yaitu:
Contoh :
5 > -1
-4 < 2
3=3
a) Penjumlahan
3
Penjumlahan bilangan bulat disimbolkan dengan tanda tambah “+”. Penjumlahan dari bilangan
yang sejenis (positif atau negatif) akan menghasilkan bilangan yang sejenis juga. Misalkan
bilangan cacah ditambah dengan bilangan cacah, hasilnya adalah bilangan cacah, begitu pula
pada bilangan bulat negatif. Penjumlahan bilangan bulat dengan dua jenis yang berbeda hasilnya
merupakan pengurangan dan jenisnya ditentukan dengan jenis bilangan yang terbesar.
Contoh:
1+4=5
-2 + (-5) = -7
5 + (-2) = 3
-6 + 2 = -4
b) Pengurangan
Pengurangan bilangan bulat disimbolkan dengan tanda kurang “-”. Aturan khusus pada
pengurangan adalah apabila suatu bilangan dikurangi dengan bilangan bulat negatif, maka
operasinya akan berubah menjadi penjumlahan.
Contoh:
4–1=3
2 – 7 = -5
3 – (-1) = 3 + 1 = 4
c) Perkalian
Perkalian bilangan bulat disimbolkan dengan tanda kali “×”. Perkalian antara a dan b berarti
penjumlahan a sebanyak b kali.
Aturan khusus yang berlaku pada perkalian bilangan bulat, antara lain:
2. Bilangan bulat negatif dikalikan bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan asli
4
3. Bilangan asli dikalikan bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan bulat negatif
4. Bilangan bulat negatif dikalikan bilangan asli, hasilnya adalah bilangan bulat negatif
Contoh:
d) Pembagian
Pembagian bilangan bulat disimbolkan dengan tanda bagi “÷”. Aturan khusus yang berlaku pada
pembagian bilangan bulat, antara lain:
2. Bilangan bulat negatif dibagi bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan asli
3. Bilangan asli dibagi bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan bulat negatif
4. Bilangan bulat negatif dibagi bilangan asli, hasilnya adalah bilangan bulat negatif
Contoh:
5
2.2 Bilangan Cacah
Bilangan Cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tak negatif, yaitu {0, 1, 2, …}. Himpunan
bilangan cacah ini sering dikatakan sebagai himpunan bilangan asli yang ditambah dengan 0.
C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 }
{0², 1², 2², 3², 4², 5², 6², …} = {0, 1, 4, 9, 16, 25, 36, …}
6
Contoh Bilangan cacah kelipatan 2
Keterangan : Didapatkan dari angka 2 diawal yang ditambahkan dengan angka 2 dengan berurut.
a) Penjumlahan
b) Perkalian
Perkalian antar bilangan cacah merupakan penjumlahan bilangan cacah yang berulang. Dalam
operasi perkalian pada bilangan cacah terdapat beberapa sifat, diantaranya
c) Pengurangan
Untuk operasi pengurangan pada bilangan cacah memiliki sifat yang sama dengan sifat yang
dimiliki oleh operasi penjumlahan, yaitu komutatif, assosiatif, identitas dan tertutup
d) Pembagian
7
Operasi pembagian pada bilangan cacah merupakan kebalikan dari sifat perkalian pada
bilangan cacah, jika a x b = c maka c : a = b. Perlu diketahui bahwa bilangan cacah yang
dibagi 0 hasilnya adalah tidak terdefinisi dan 0 dibagi bilangan cacah akan menghasilkan 0
Bilangan bulat, adalah kumpulan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah, nol, dan
bilangan bulat negatif. Bilangan bulat disimbolkan dengan huruf Z. Bilangan seperti desimal
dan pecahan tidak masuk dalam himpunan atau kumpulan bilangan bulat. Bilangan cacah
terdiri dari bilangan nol (0) dan bilangan bulat positif. Contoh dari bilangan bulat positif
adalah 1, 2, 3, dan seterusnya. Sedangkan bilangan bulat negatif contohnya adalah -3, -10,
dan sebagainya. Nol merupakan bilang tersendiri dan tidak masuk dalam bilangan cacah atau
bilangan bulat negatif
Artikel ini telah tayang di dengan judul "Bilangan bulat: Pengertian, contoh, dan operasi
hitung bilangan bulat.
Bilangan cacah terdiri dari bilangan nol (0) dan bilangan bulat positif. Contoh dari bilangan
bulat positif adalah 1, 2, 3, dan seterusnya. Sedangkan bilangan bulat negatif contohnya
adalah -3, -10, dan sebagainya. Nol merupakan bilang tersendiri dan tidak masuk dalam
bilangan cacah atau bilangan bulat negatif.
Dalam garis bilangan, angka nol terletak di tengah-tengah. Di sebelah kanan adalah bilangan
cacah dan di sebelah kiri adalah bilangan bulat negatif. Semakin ke kanan bilangan cacah di
garis bilangan maka nilainya semakin besar. Sebaliknya semakin ke kiri bilangan negatif,
maka nilainya semakin kecil.
Operasi hitung bilangan bulat Dalam operasi hitung bilangan bulat, ada beberapa aturan
yang perlu diperhatikan. Bersumber dari Byjus, operasi hitung pada bilang bulat diantaranya
Penjumlahan
.Penjumlahan bilangan bulat dengan tanda atau jenis yang sama maka hasilnya sama
seperti jenis bilangan yang ditambahkan.
8
Jika bilangan cacah ditambah bilangan cacah maka hasilnya juga bilangan cacah.
Sedangkan bilangan negatif ditambah negatif hasilnya akan bilangan negative.
Contoh: 2 + 2 = 4 -2 + -2 = -4
Sedangkan untuk penjumlahan dengan dua jenis yang berbeda hasilnya merupakan hasil
pengurangan dan jenisnya ditentukan dengan jenis bilangan yang paling besar.
Jika bilangan yang lebih besar adalah negatif maka hasil pengurangannya akan negatif.
Sebaliknya jika bilangan yang besar adalah bilangan cacah maka hasil pengurangannya adalah
bilangan cacah.
Contoh: - 6 + 4 = -2 10 + (-5) = 5
Pengurangan
Pengurangan bilangan bulat dengan jenis yang sama bisa dijabarkan dengan contoh
sebagai berikut:
3 - 2 = 1 -3 - (-3) = - 3 + 3 = 0
Untuk pengurangan dengan jenis yang berbeda contohnya adalah:
4 - (-5) = 4 + 5 = 9 -10 - 5 = 15
Perkalian Dalam perkalian bilangan cacah atau positif dengan bilangan positif hasilnya
adalah bilangan positif. Bilangan negatif dikali dengan bilangan negatif hasilnya bilangan
positif. Sedangkan bilangan positif dikali dengan bilangan negatif hasilnya akan negatif.
Contoh:
5 x 5 = 25
-6 x -2 = 12
-10 x 6 = -60
Pembagian
Seperti perkalian, operasi hitung pembagian bilangan bulat juga menerapkan konsep yang
mirip. Bilangan positif dibagi dengan bilangan positif hasilnya positif. Bilangan negatif dibagi
dengan negatif hasilnya bilangan positif. Contohnya :
9:3=3
-10 : -5 = 2
Pembagian bilangan campuran yaitu bilangan negatif dibagi positif atau sebaliknya
hasilnya adalah bilangan negarif.
Contoh:
9
-20 : 2 = -10
30 : -5 = -6
2.4 Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) & Kelipatab Persekutuan Terkecil (KPK)
Pengertian FPB & KPK
Masih ingat kepanjanjan dari KPK dan FPB? Jadi KPK dalam matematika bukan kepanjangan
dari komisi pemberantas korupsi melainkan KPK dalam matematika biasa disebut dengan
Kelipatan Persekutuan Terkecil, sedangkan kepanjangan dari FPB adalah Faktor Persekutuan
Terbesar.
Intinya untuk mencari KPK adalah dengan memilih kelipatan terkecil dari 2 bilangan yang
ditanyakan, sedangkan untuk mencari FPB yaitu dengan memilih faktor terbesar dari 2 bilangan
yang ditanyakan. masih bingung dengan KPK dan FPB ? untuk lebih jelasnya silahkan lihat
beberapa contoh soal KPK dan FPB dibawah.
Sebelum menginjak ke contoh soal penyelesaian FPB dan KPK mari kita mengingatkan
kembali mengenai bilangan prima dan faktorisasi prima.
Bilangan prima
Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya memiliki 2 faktor yaitu bilangan itu sendiri
dan 1, yaitu {2,3,5,7,11,.....}
Faktorisasi prima
Menguraikan bilangan menjadi perkalian faktor-faktor prima.untuk melakukan faktorisasi
prima ini biasanya menggunakan bantuan pohon faktor untuk mempermudah.
Contoh faktor prima dari 12 dan 18
10
2x3x3
A. KPK ( KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL)
a) Cara mencari KPK dengan Kelipatan Persekutan
Apasih kelipatan persekutuan itu? Kelipatan persekutuan merupakan keliapatan yang sama dari 2
bilangan atau lebih.
KPK ialah nilai terkecil dari suatu kelipatan persekutuan 2 bilangan ataupun lebih bilangan.
Contoh soal: Carilah KPK dari 4 dan 8
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44,....}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24, 32, 40, 48, 56,...}
Jadi didapat persekutuan dari 4 dan 8 adalah 8, 16, 24, 32,..... ( kelipatan yang bernilai sama dari
4 dan 8)
b) Cara mencari KPK dengan faktorsasi Prima
-semua dari bilangan faktor dikalikan
-apabila ada yang terbesar, apabila keduanya sama ambil dari salah satunya.
Contoh soal yaitu carilah KPK dari 8, 12 dan 30
Buat pohon faktor KPK nya
11
Yang dimaksud dengan faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari 2 bilangan ataupun
lebih.
Jadi FPB adalah nilai paling besar dari faktor-faktor persekutuan dari 2 bilangan atau lebih itu.
Contoh :
Carilah FPB dari 4, 8 dan 12
Faktor dari 4 adalah {1. 2, 4}
Faktor dari 8 adalah {1, 2, 4, 8}
Faktor 12 adalah {1, 2, 3, 4, 6, 12}
Jadi faktor persekutuan dari ketiga bilangan tersebut adalah 1, 2, 4
Nilai yang terbesarnya adalah 4, sehingga FPBnya adalah 4
b) Cara Mencari FPB dengan Faktorisasi Prima
Ambilah bilangan faktor yang sama dan ambil yang terkecil dari 2 atau lebih bilangan yang
didapat dari pemfaktoran tersebut.
Contoh : Cari FPB dari 4, 8, dan 12
Buat pohon faktornya
Faktor Prima = 2 x2 = 22 2 x 2 x 2 = 23 2 x 2 x 3 = 22 x 3
Faktor dari bilangan 4, 8 dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil adalah 22 = 4
Jadi FPB dani 4, 8 dan 12 adalah 4
12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan bilangan negatif. dan
bilangan bulat memiliki beberapa macam operasi bilangan yang terdiri atas operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian. Bilangan prima adalah suatu bilangan yang hanya memiliki
dua faktor kali, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Faktorisasi prima merupakanlangkah-
langkah yang digunakan dalam menentukan faktor perkalian bilangan primadari suatu
bilangan.Cara menentukan faktorisasi prima dari suatu bilangan dapatdilakukan dengan dua cara
yaitu; dengan menggunakan pohon faktor danmenggunakan tabel pembagian.Dalam menentukan
faktor terbesar (FPB) dari suatu bilangandapat dilakukan dengan dua cara yaitu; Dengan
menentukan atau mencari semuafaktor perkalian dari bilangan-bilangan tersebut kemudian
menentukan faktor terbesaryang bersekutu dari bilangan itu. dan menentukan atau mencari
faktorisasi prima dari bilangan-bilangan tersebut kemudian menentukan FPB nya. kelipatan
terkecil (KPK) dalam operasi hitung matematikamerupakan (kumpulan) bilangan yang sama
terkecil dan yangmerupakan kelipatan dari dua buah bilangan atau lebih.
3.2 Saran
Konsep dasar tentang bilangan bulat perlu diterapkan terlebih dahulu kepada siswa agar siswa
dapat dengan mudah mempelajari materi bilangan bulat. Cara menentukan FPB dan KPK
terlihat, namun memerlukanketelitian. Yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah ketika
melakukan perkalianangka dan pangkatnya dari hasil faktorisasi prima
13
DAFTAR PUSTAKA
14