Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP PEMBELAJARAN MATERI BILANGAN BULAT DI SD SERTA


RAGAM PERMASALAHANNYA,PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA
BILANGAN BULAT SERTA SISTEM PERSAMAAN LINEAR.

Dosen Pengampu :Rahayu Soraya, M.Pd

Mata Kuliah :Pembelajaran Matematika

Disusun Oleh:

Anisha Fitri Thasmara : 21020005

Arini Nurhasanah : 21020006

Samsyul Adi Pangestu : 21020040

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

AL-ISLAM TUNAS BANGSA BANDAR LAMPUNG

Tahun Ajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga masih diberi keselamatan dalam menyelesaikan makalah ini
tanpa ada hambatan yang besar yang menyertainya. Makalah ini merupakan salah
satu tugas kelompok dari mata kuliah Pembelajaran Matematika.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini saya buat apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
ataupun adanya ketidak sesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini saya
mohon maaf. Saya sebagai penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih pada kesempatan berikutnya.

Bandar Lampung, ....., September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................2
A. Konsep Pembelajaran materi Bilangan Bulat di SD Ragam Permasalahan perkalian
dan Pembagian Pada Bilangan bulat .................................................................................... 2
B. Sistem Persamaan Linear ..............................................................................................5
BAB III .................................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ..................................................................................................................15
B. Saran ............................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan di dalam pelajaran
Matematika jenjang SMP/M.Ts. kelas VII. Bilangan bulat terdiri dari bilangan
bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat positif
merupakan bilangan asli yang digunakan dalam menghitung anggota sebuah
himpunan.Bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, … juga disebut bilangan yang
dibilang atau bilangan-bilangan bulat positif. Dengan kata lain, bilangan asli itu
bilangan yang dimulai dari bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya. Kemudian bilangan
asli tersebut jika ditambahkan bilangan 0, maka bilangan itu menjadi bilangan
bulat non negatif atau disebut juga bilangan cacah. Bilangan bulat negatif
merupakan lawan dari bilangan bulat positif. Sebagai contoh bilangan 2 (bulat
positif). Lawan dari bilangan 2 adalah bilangan -2 (bulat negatif). Himpunan
bilangan bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif dinamakan
himpunan bilangan bulat. .

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Pembelajaran Bilangan Bulat di SD dan Ragam
Permasalahan?
2. Bagaimana perkalian dan Pembagian Pada Bilangan bulat?
3. Bagaimana Sistem Persamaan Linear?

C. Tujuan
1. Untuk Konsep Pembelajaran Bilangan Bulat di SD dan Ragam Permasalahan.
2. Untuk perkalian dan Pembagian Pada Bilangan bulat.
3. Untuk Sistem Persamaan Linear.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pembelajaran materi Bilangan Bulat di SD Ragam Permasalahan

bilangan bulat adalah bilangan penuh yang terbagi menjadi bilangan bulat positif
dan negatif. Bilangan bulat positif bernilai positif yang biasanya berada di sebelah
kanan dari angka nol di garis bilangan.

Contoh bilangan positif yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan seterusnya.


Sementara bilangan bulat negatif hadir di sebelah kiri dari angka nol pada garis
bilangan.
Contohnya -1,-2,-3,-4,-5,-6,-7,-8,-9,-10, dan seterusnya. Perbedaan terkait
keduanya adalah nilai bilangan bergantung posisi angka.
Semakin ke kanan posisinya dalam garis bilangan akan semakin besar nilai
bilangannya. Sedangkan semakin kiri posisinya juga akan semakin kecil nilai
angkanya.

 Operasi Hitung Bilangan Bulat


Operasi hitung bilangan bulat dibagi menjadi 4 jenis yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Begini penjelasannya:

 Penjumlahan Bilangan Bulat


Ada tiga sifat penjumlahan bilangan bulat, yaitu:

- Komutatif (sifat pertukaran)

Sifat komutatif menjelaskan bila a + b = b + a

Contohnya: Bila 3 + 7 = 10, maka 7 + 3 = 10

- Asosiatif (sifat pengelompokkan)

Sifat asosiatif menjelaskan bila a + (b+c) = (a+b) + c

Contohnya: 2 + (3+7)= 12, makan (2+3) + 7= 12

- Invers tambah atau lawan, misal p lawannya dari -p

2
Contoh: 2 + (-2) = 0 dan (-2) + 2 = 0, jadi 2 + (-2) = (-2) + 2 = 0.

 Pengurangan Bilangan Bulat


Berikut merupakan sifat pengurangan bilangan bulat:

A - B = (A+C) - (B+C)

A - (B+C) = (A-B) - C

(A + B) - C = A + (B - C)

Dengan catatan a, b, dan c merupakan bilangan bulat.

 Perkalian Bilangan Bulat


Perkalian bilangan bulat contohnya p dan q berarti penjumlahan berulang
bilangan q sebanyak p suku. Dapat ditulis: p x q = q+q+q+q+....+q

Jika p dan q adalah bilangan bulat, maka:

p × q = q × p, merupakan sifat Komutatif

p × q × r = p × (q × r) atau (p × q) × r, merupakan sifat Asosiatif.

Sifat distributif perkalian pada bilangan bulat adalah: Jika p, q dan r adalah
bilangan bulat, maka

(p × r) + (q × r) = (p +q) × r

(p × q) - (p × r) = p × (q - r)

- Sifat hasil operasi perkalian bilangan:

Bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya bilangan positif

Bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya bilangan negatif

Bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya bilangan negatif

Bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya bilangan positif

3
Pembagian Bilangan Bulat
- Definisi pembagian pada bilangan bulat: Jika p, q, dan r adalah bilangan
bulat, dan q ≠ 0,
misal: p × q = r, maka: p × q = r, jadi p = r : q atau q = r : p

- Sifat-sifat hasil pembagian pada bilangan bulat, yaitu :

Bilangan bulat positif dibagi bilangan bulat positif, hasilnya adalah bilangan
bulat positif. ( + : + = + )

Bilangan bulat positif dibagi bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan
bulat negatif ( + : - = - )

Bilangan bulat negatif dibagi bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan
bulat positif. ( - : - = +)

Setiap bilangan bulat dibagi 1, hasilnya bilangan itu sendiri.

 Contoh Soal Cerita Bilangan Bulat


1. Suhu udara di puncak pada pukul 19.00 mencapai 18 derajat celcius dan
pada pukul 21.00 mencapai 16 derajat celcius. Tuliskan perbedaan suhu udara
tersebut!

Jawab: 18 - 16 = 2

Perbedaan suhu udara tersebut adalah 2 derajat celsius.

2. Ahmad mempunyai uang sebesar Rp 500 ribu. Sedangkan Andi hanya


sebesar Rp 250 ribu. Keduanya pergi belanja bersama-sama, tetapi Andi
kurang uang.

Karena hal itu, Ahmad memberinya uang sebesar Rp 100 ribu. Berapakah
uang Andi sekarang?

Jawab: Rp 250 ribu + Rp 100 ribu = Rp 350 ribu.

3. Pak Teddy mempunyai 2 lusin pensil 2B, dan akan dibagikan kepada 6
orang peserta didik. Jadi, berapa masing-masing yang akan didapatkan siswa?

Jawab: 1 lusin = 12 buah, makan 2 lusin = 2 x 12 = 24 buah.

Jika dibagikan kepada 6 orang siswa maka: 24 : 6 = 4 buah.

4
Jadi, setiap siswa mendapatkan 4 buah pensil 2B.

B. Sistem Persamaan linear

Pengertian persamaan Linear merupakan salah satu persamaan dari ilmu aljabar
di mana persamaan ini sukunya mengandung konstanta dengan variabel tunggal.
Mengapa disebut linear, karena hubungan hubungan matematis ini digambarkan
dengan garis lurus dalam sistem koordinat kartesius.

definisi variabel, koefisien, konstanta, dan suku.

 Koefisien: bilangan yang menjabarkan jumlah variabel yang sejenis.


Koefisien ini terletak di depan variabel.
 Variabel: Pengganti bilangan yang belum diketahui nilainya. Variabel
biasanya dilambangkan dengan huruf-huruf seperti a,b,c dan yang lain
sebagainya.
 Konstanta: Nilai bilangan konstan yang tidak diikuti variabel di belakangnya.
 Suku: Bagian dari suatu persamaan yang terdiri dari variabel, koefisien, dan
konstanta.

 Sifat Persamaan Linear


Ada beberapa sifat-sifat yang dimiliki oleh persamaan linear, yaitu sebagai
berikut:

1. Penjumlahan dan pengurangan bilangan kedua ruas tak akan mengubah


persamaan nilai.

2. Perkalian dan pembagian bilangan kedua ruas tidak mengubah nilai


persamaan

3. Nilai persamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangi
bilangan yang sama.

4. Suatu persamaan jika dipindah ruas maka penjumlahan berubah jadi


pengurangan, perkalian berubah menjadi pembagian, dan sebaliknya.

5
 Jenis-jenis Persamaan Linear

1. Persamaan Linear Satu Variabel


Sesuai dengan namanya, persamaan linear satu variabel hanya mengandung
satu variabel berpangkat 1 yang berbentuk kalimat terbuka dengan
dihubungkan tanda =. Kalimat terbuka di sini berarti adalah kalimat yang
belum tahu kebenaranya atau bisa jadi benar, bisa jadi juga salah.

Bentuk umum dari Persamaan Linear Satu Variabel adalah:

ax + b = 0

Keterangan:

1 a = koefisie 4 a dan b adalah bilangan riil

2 b = konstanta 5 a dan b bukan nol

3 x = variabel

Namun, yang perlu digaris bawahi adalah variabel tidak selalu menggunakan
lambang x, bisa jadi menggunakan y atau yang lainnya.

Contoh sederhana:

10x + 2 = 22

x = 22-2/10

x=2 Maka nilai dari huruf x adalah 2

2. Persamaan Linear Dua Variabel


Sesuai dengan namanya, Persamaan Linear Dua Variabel merupakan sistem
persamaan dengan variabel yang berjumlah dua dengan berpangkat 1.
Persamaan linear dua variabel menggunakan relasi = dan tidak ada perkalian
variabel di setiap persamaan.Tanpa disadari Persamaan Linear Dua Variabel
ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah sederhana di kehidupan
sehari-hari terutama dalam aktivitas jual beli. Biasanya persamaan ini
digunakan untuk mencari keuntungan.

6
Bentuk umum dari Persamaan Linear Dua Variabel adalah:

ax + by = c

Persamaan Linear Dua Variabel bisa diselesaikan dengan dua metode, yaitu
metode substitusi dan metode eliminasi. Metode Substitusi digunakan dengan
cara mengubah satu variabel dengan variabel persamaan lain. Sedangkan
Metode Eliminasi dengan cara menghapus salah satu variabel dalam
persamaan.

Contoh sederhana:

2x+4y = 12

2x+2y = 8

Berapa nilai x dan y?

Penyelesaian:

Persamaan tersebut bisa diselesaikan dengan metode substitusi. Yaitu dengan


cara pertama memilih salah satu persamaan.

2x+4y = 12

Kemudian kita pindahkan satu variabel ke ruas lainnya.

2x=12-4y

Untuk menghilangkan variabel x maka dibagi dengan nilai koefisien x.

2x/2 = 12-4y/2

x = 6 – 2y

Jadi nilai x untuk sementara adalah 6-2y. Kemudian untuk mencari nilai y
masukan ke dalam persamaan kedua.

2x+2y = 8

7
2(6-2y) + 2y = 8

12-4y+2y = 8

-2y = 8-12

-2y = -4

Untuk menghilangkan variabel ya maka dibagi dengan nilai koefisien y.

-2y/-2 = -4/-2

y=2

Setelah nilai y ditemukan kemudian masukan ke nilai x sementara tadi.

x =.6-2y

x = 6-2(2)

x = 2.

3. Persamaan Linear Tiga Variabel


Persamaan linear tiga variabel merupakan bentuk perluasan dari persamaan
linear dua variabel. Sama seperti persamaan linear dua variabel, persamaan
ini juga bisa diselesaikan dengan dua metode, yaitu substitusi dan eliminasi.

Sistem ini biasanya digunakan untuk menentukan titik potong dan hal itu
bermanfaat dalam hal seperti mendirikan bangunan supaya lebih presisi.

Bentuk umum persamaan linear tiga variabel adalah:

ax + by + cz = d

Contoh sederhana:

x+y+z=8

x + 2y + 2z = 14

8
2x + y + 2z = 13

Penyelesaian:

x+y+z=8

Karena nilai koefisien dari x tidak ada, maka kita hanya perlu memindah dua
variabel ke kanan.

z=8–x–y

Kemudian masukan persamaan salah satu persamaan.

x + 2y + 2 (8 – x – y) = 14

x + 2y +16 – 2x – 2y = 14

-x + 16 = 14

-x = 14-16

-x = -2

x=2

Setelah nilai x ditemukan nilai 2 masukan ke persamaan lainnya untuk


menentukan y.

2x + y + 2z = 13

2(2) + y + 2(8 – 2 – y) =. 13

4 + y + 16 – 4 – 2y = 13

20 – 4 – y = 13

16 – y = 13

-y = 13-16

9
-y = -3

y=3

Kemudian untuk menentukan nilai z, masukan nilai x dan y ke nilai z


sementara tadi.

z=8–x–y

z=8–2–3

z=3

Maka nilai x = 2, nilai y = 3, dan nilai z =

 Contoh Soal Persamaan Linear


1. Si A membeli sebuah roti dengan harga Rp5.000. Berapa jumlah roti yang
bisa dibeli oleh Si A jika dia membawa uang Rp50.000 dan ingin dihabiskan
seluruhnya?

Jawaban:

5000x = 50000

x = 50000/5000

x = 10

Maka jumlah roti yang bisa dibeli oleh A adalah 10 potong.

2. Andi membeli 2 buku dan 2 pensil dengan harga Rp20.000. Kemudian


Budi membeli 3 buku dan 3 pensil dengan harga Rp30.000. Maka berapakah
Cindy harus membayar jika dia membeli 3 buku dan 2 pensil?

Jawaban:

keterangan, Buku = x Pensil = y

Andi: 2x+2y=20.000 Budi: 3x+4y=35.000 Cindy: 3x+2y = ?

10
Untuk menyelesaikan persoalan ini bisa diselesaikan dengan metode
eliminasi. Caranya adalah sebagai berikut:

2x+2y=20.000

3x+4y=35.000

Untuk menghilangkan variabel x maka kita harus mengalikan 3 untuk


persamaan pertama dan 2 untuk persamaan kedua.

2x+2y=20.000 | x 3

3x+4y=35.000 | x 2

6x+6y=60.000

6x+8y=70.000

Setelah itu kurangkan keduanya. Maka menghasilkan seperti ini

6x+6y=60.000

6x+8y=70.000

-2y = -10.000

y = -10.000/-2

y = 5.000

Kemudian untuk mencari nilai x bisa menggunakan metode substitusi yaitu


dengan cara berikut ini:

2x+2y= 20.000

2x+2(5.000) = 20.000

2x+10.000 = 20.000

2x= 20.000-10.000

11
2x= 10.000

x= 10.000/2

x=5.000

Maka harga buku (x) adalah Rp5.000 dan harga pensil (y) adalah Rp.5000.
Untuk menjawab biaya yang harus dikeluarkan Cindy maka dapat dikerjakan
seperti ini:

3x+2y = ?

3(5.000)+2(5.000) = ?

15.000+10.000 = 25.000

Maka uang yang harus dikeluarkan oleh Cindy untuk membeli 3 buku dan 2
pensil adalah Rp25.000.

3. Andi membeli 2 kg jeruk, 2 kg apel, dan 1 kg jambu dengan harga


Rp70.000. Kemudian Budi membeli 1 kg jeruk, 2 kg apel, dan 2 kg jambu
dengan harga Rp90.000. Kemudian Cindy membeli 2 kg jeruk, 2 kg apel, dan
3 kg jambu dengan harga Rp130.000. Berapakah uang yang harus dibayarkan
oleh Dedi jika dia membeli 1 kg jeruk, 2 kg apel, dan 3 kg jambu?

Jawaban:

keterangan

x : jeruk y : apel z : jambu

Andi: 2x + 2y + z = 70.000

Budi: x + 2y + 2z = 90.000

Cindi: 2x + 2y + 3z = 130.000

Dedi: x + 2y + 3z = ?

12
2x + 2y + z = 70.000

x + 2y + 2z = 90.000

x – z = -20.000

2x + 2y + z = 70.000

2x + 2y + 3z = 130.000

-2z = – 60.000

Z = 30.000

Masukan nilai z ke persamaan sebelumnya:

x – z = – 20.000

x – 30.000 = – 20.000

x = -20.000 + 30.000

x = 10.000

Maka telah ditemukan bahwa nilai x adalah 10.000 dan nilai z adalah 30.000.
Jika sudah ditemukan kedua nilai tersebut, maka kita hanya perlu memasukan
ke salah satu persamaan.

2x + 2y + z = 70.000

2(10.000) + 2y + 30.000 = 70.000

20.000 + 2y + 30.000 = 70.000

50.000 + 2y = 70.000

2y = 70.000 – 50.000

2y = 20.000

13
y = 20.000/2

y = 10.000

Maka harga dari jeruk adalah Rp10.000, harga apel Rp10.000, dan harga
jambu Rp30.000 per kg. Sedangkan uang yang harus dikeluarkan Dedi berarti:

x + 2y + 3z = ?

10.000 + 2(10.000) + 3(30.000) = ?

10.000 + 20.000 + 90.000 = 120.000

Maka uang yang harus dikeluarkan Dedi adalah Rp120.000

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, seperti 1, 2, 3, lalu ada
bilangan nol, dan terdiri dari bilangan bulat negatif, seperti -1, -2, -3, dan
seterusnya. Dalam operasi hitung, ada beberapa operasi, dimulai
daripenjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.Pengertian
persamaan Linear merupakan salah satu persamaan dari ilmu aljabar di mana
persamaan ini sukunya mengandung konstanta dengan variabel tunggal. sifat-
sifat yang dimiliki oleh persamaan linear, yaitu :Penjumlahan dan
pengurangan bilangan kedua ruas tak akan mengubah persamaan nilai,
Perkalian dan pembagian bilangan kedua ruas tidak mengubah nilai
persamaan, Nilai persamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau
dikurangi bilangan yang sama,Suatu persamaan jika dipindah ruas maka
penjumlahan berubah jadi pengurangan, perkalian berubah menjadi
pembagian, dan sebaliknya.Jenis-jenis persamaan linear di bagi menjadi 3
yaitu,Persamaan Linear Satu Variabel, Persamaan Linear dua Variabel,
Persamaan Linear tiga Variabel.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6843441/apa-itu-bilangan-bulat-ini-materi-dan-
contoh-soalnya

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/persamaan-linear/

16

Anda mungkin juga menyukai