“Bilangan Berpangkat”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca
untuk memberikan saran dan kritik yang dapat membangun kami. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan mudah untuk dimengerti. Sekian
dan terima kasih.
Penulis
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebenarnya cara menghitung akar pangkat dua sudah digunakan oleh bangsa Babilonia
sejak awal tahun 2000 sebelum masehi (SM). Hal itu ditunjukkan dengan adanya artefak
berupa batu untuk menggoreskan tulisan yang terdapat di perpustakaan Universitas Yale.
Artefak tersebut menunjukkan adanya perhitungan akar pangkat dua secara akurat sampai 5
angka desimal. Ternyata cara yang digunakan oleh bangsa Babilonia tersebut sama dengan
metode yang diajarkan di sekolah sampai sekarang. Cara tersebut juga dikenal sebagai
metode Newton, dan metode divide-and-average (pembagian dan rata-rata).
1
BAB II
PEMBAHASAN
Perkalian berbagai bilangan dengan faktor-faktor yang sama seperti di atas pada
umumnya disebuat dengan perkalian berulang. Masing-masing perkalian berulang bisa
kita tuliskan secara ringkas dengan memakai notasi angka bilangan berpangkat.
Sebagai contoh:
Cara membacanya:
2
2.3 Jenis-jenis Bilangan Berpangkat
Terdapat beberapa jenis bilangan berpangkat yang paling sering dibahas. Antara
lain yakni: bilangan berpangkat positif (+), bilangan berpangkat negatif (-) serta
bilangan berpangkat nol (0). Berikut akan kami berikan penjelasan pada masig-masing
jenisnya.
1. Bilangan Berpangkat Positif
Adapun beberapa sifat dari bilangan berpangkat positif, diantaranya ialah sebagai
berikut ini:
1. am x an = am+n
3. (am)n = amn
4. (ab)m = am bm
Adapun beberapa sifat bilangan berpangkat negatif, antara lain ialah sebagai
berikut:
3
Untuk lebih memahami uraian di atas, perhatikan baik-baik contoh soal di bawah
ini:
Soal 1.
1/ 6(a + b)-7 = ….
Jawab:
Soal 2.
x1 y2 / 2z6 = ….
Jawab:
Tak hanya ada bilangan berpangkat positif serta bilangan berpangkat negatif
yang ada pada bilangan berpangkat lho.
Ternyata, dalam ilmu matematika juga terdapa bilangan berpangkat nol (a). Maka
dati itu, yuk mari kita pelajari lebih dalam mengenai bilangan berpangkat nol ini.
an/an = 1 berdasarkan dari sifat pembagian bilangan berpangkat positif maka bisa
kita dapatkan:
Sehingga sifat dari bilangan berpangkat nol (0) yaitu “Jika nilai a merupakan
bilangan riil serta a tidak sama dengan 0, maka a0 = 1″
Untuk lebih memahami uraian di atas, perhatikan baik-baik contoh soal di bawah
ini:
4
Soal 1.
Jawab:
Soal 2.
3x + 2 y / (3x + 2y)0
Jawab:
Sebagai contohnya a bilangan real serta n bilangan bulat positif. Notasi anakan
menyatakan hasil kali dari bilangan a sebanyak n faktor. Sehingga dapat kita
tuliskan menjadi:
an = a × a × a × … × a
Keterangan:
n merupakan pangkat.
5
Untuk lebih memahami uraian di atas, perhatikan baik-baik contoh soal di
bawah ini:
1. 24 = 2 x 2 x 2 x 2 =16
2. 32 = 3 x 3 = 9
a-m = (1/a)m
Dari uraian di atas maka dapat dijelaskan lagi menjadi sebagai berikut:
Untuk lebih memahami uraian di atas, perhatikan baik-baik contoh soal di bawah
ini:
6
Kenapa a tidak boleh sama dengan nol?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada saat a = 0 maka a0 = 00, maka hasilnya
tidak menentu.
Sebagai contoh:
20 = 1
30 = 1
4. Pangkat Pecahan
Pengertian:
am/n = (a1/n)m
Pembuktian:
7
m/n dan p/q bilangan pecahan q, n ≠ 0, maka:
(am/n) = (ap/q) = (a)m/n+p/q
5. Sifat-sifat Pangkat Bulat Positif
Sifat-1
am × an = am+n
Pembuktian:
Sifat di atas hanya berlaku apabila a merupakan bilangan real, m serta n merupakan
bilangan bulat positif. Apabila m dan n bukan bilangan bulat positif, maka sifat-1
tidak berlaku. Contohnya: a = 0 dan m = n = 0, tidak berlaku.
Sebagai contoh:
22 x 23 = (2 x 2) x (2 x 2 x 2)
= 32
= 25
22 x 23 = 22+3
Sifat-2
8
Pada pecahan yang penyebutnya tidak lazim nol. Pada a = 0 dan m, n merupakan
bilangan bulat positif, sehingga am atau an dimungkinkan hasilnya 0.
Apabila hasil am serta an keduanya nol, maka hasil baginya tidak menentu.
Sebagi contoh:
25 / 23 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 / 2 x 2 x 2
=4
= 22
= 25-3
Secara umum, perkalian sembarang bilangan bulat a sebanyak n kali atau n faktor,
yaitu:
Keterangan:
Sifat-3
Jika a bilangan real serta a ≠ 0, m dan n merupakan bilangan bulat positif, maka
(am)n = amn
Pembuktian:
9
Sebagai contoh:
(23)2 = (23) x (23)
= (2 x 2 x 2) x (2 x 2 x 2)
=2x2x2x2x2x2
= 26
Bilangan bulat tidak hanya terdiri dari bilangan bulat positif saja,
namun juga negatif. Sesuai dengan namanya, bilangan pangkat bulat negatif adalah
sebuah bilangan yang pangkatnya bernilai bilangan bulat negatif. Pada pangkat
bulat negatif, sifat yang berlaku ada satu, yakni:
Sifat tersebut berlaku dengan ketentuan a adalah bilangan real. Selain itu a
juga harus tidak sama dengan 0. Sedangkan n adalah bilangan negatif.
Contoh:
a⁰ = 1
Dari ketentuan tersebut kita tahu bahwa a tidak boleh sama dengan 0. Sebab,
jika a = 0 maka a⁰ = 0⁰. Atau dengan kata lain hasilnya tidak tentu.
10
Yang menarik dari jenis pangkat ini adalah berapapun bilangan a, hasilnya
akan tetap 1. Contohnya adalah sebagai berikut:
2⁰ = 1
3⁰ = 1
10⁰ = 1
Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya, bilangan berpangkat juga ada
yang berupa bilangan pecahan. Pangkat pecahan ini juga memiliki beberapa sifat
yang harus kita pahami. Misalnya a adalah bilangan real, sedangkan a ≠ 0, dengan
m merupakan bilangan positif, maka a1/m = p adalah bilangan real positif, serta pm
= a.
am/n = (a1/n)m
Jika a adalah bilangan real dan a > 0, lalu p/n dan m/n adalah bilangan
pecahan dengan n ≠ 0, maka:
Selain itu jika a adalah bilangan real, dimana a > 0, lalu m/n dan p/q adalah
bilangan pecahan q, n ≠ 0, maka:
Pada operasi hitung perkalian dalam bilangan berpangkat, berlaku sifat seperti
di bawah ini:
am x an = am+n
Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:
11
53 x 52 = (5 x 5 x 5) x (5 x 5)
53 x 52 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5
53 x 52 = 55
Sederhanakan hasil perkalian dari bilangan berpangkat di bawah ini, lalu tentukan
nilainya!
1. 72 x 75
2. (-2)4 x (-2)5
3. (-3)3 x (-3)7
4. 23 x 34
5. 3y2 x y3
6. 2x4 x 3x6
7. -22 x 23
Jawab:
1. 72 x 75 = 72+5 = 77 = 823.543
4. 23 x 34 , soal ini tidak bisa kita sederhakan kembali sebab bilangan pokonya
berbeda (2 dan 3). Sehingga, kita hanya dapat menghitung nilainya saja, yaitu:
23 x 34 = 8 x 81 = 648
Untuk kasus bilangan pokok negatif yang berpangkat, seperti pada nomor 2, 3 , 7
terdapat poin penting yang harus kalian ketahui, yaitu:
12
Bilangan negatif pangkat genap = Hasilnya positif
Pada operasi hitung pembagian bilangan berpangkat, maka akan berlaku sifat
seperti di bawah ini:
am : an = am-n
Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:
56 x 53 = (5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5) x (5 x 5 x 5)
56 x 53 = 5 x 5 x 5 (coret (5 x 5 x 5) x (5 x 5 x 5))
56 x 53 = 53
Sederhanakan hasil pembagian dari bilangan berpangkat di bawah ini, lalu tentukan
nilainya!
1. 45 / 53
2. 34 / 23
Jawab:
1. 45 / 53 = 45-3 = 42 = 16
2. 34 / 23, soal ini tidak bisa kita sederhakan kembali sebab bilangan pokonya
berbeda (3 dan 2). Sehingga, kita hanya dapat menghitung nilainya saja, yaitu:
13
34 / 23 = 81/ 8 = 10,125
(am)n = amxn
Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:
(53)2 = (5 × 5 × 5) × (5 × 5 × 5)
(53)2 = 56
1. (43)5
2. [(-2)4]2
Jawab:
Pada operasi hitung perpangkatan pada sebuah perkalian dua bilangan, maka
akan berlaku sifat seperti berikut ini:
(a x b)m = am x bm
Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:
(3 x 5)2 = (3 x 5) x (3 x 5)
14
(3 x 5)2 =(3 x 3) x (5 x 5)
(3 x 5)2 = 32 x 52
1. (2 x 7)2
2. [(1/2) x (1/3)]3
Jawab:
1. (2 x 7)2 = 22 x 72 = 4 x 49 = 196
(a : b)m = am : bm
Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:
(3/5)2 = (3 x 3)/(5 x 5)
(3/5)2 = 32/52
1. (2/3)2
15
2. [(−3)/2]3
Jawab:
1. ao = 1
2. 0n = 0
3. 0o = tak terdefinisi
Untuk membuktikan sifat pangkat darir bilangan nol nomor 1, simak penjelasan di
bawah ini:
24 : 24 = 24-4 = 20 sehingga,
20 = 1
Dengan pembuktian tersebut, maka dapat kita simpulkan jika seluruh bilangan real
kecuali nol jika kita pangkatkan dengan 0 (nol) maka hasilnya akan sama dengan 1.
Untuk pembuktian sifat pangkat bilangan nol nomor 2, simak penjelasan di bawah
ini:
01 = 0 × 0 = 0
02 = 0 × 0 × 0 = 0
03 = 0 × 0 × 0 × 0 = 0
Dengan pembuktian di atas, maka bisa kita simpulkan jika bilangan nol apabila kita
pangkatkan sebanyak apa pun hasilnya akan selalu nol.
Untuk pembuktian sifat pangkat bilangan nol nomor 3, simak penjelasan di bawah
ini:
16
Kita tahu jika nilai 0n = 0, sehingga,
0n/0n = 0/0, nilai 0/0 = seluruh bilangan, karena seluruh bilangan dikalikan nol
hasilnya yaitu nol.
0n/0n = 0n-n
00 = seluruh bilangan
seluruh bilangan artinya dapat 1, 12, 123, 1234, 12345, 13456 dan seterusnya.
Maka dari itu, definisinya tidak jelas.
Sehingga bisa kita simpulkan jika bilangan nol pangkat nol hasilnya tidak
terdefinisi.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik itu dari segi
penulisan maupun isi makalah. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah matematika dasar dan pembaca
serta teman-teman demi menyempurnakan makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Felisa. A (2021, Desember 21). Sifat Bilangan Berpangkat dan Contohnya.
https://caraharian.com/sifat-sifat-bilangan-berpangkat.html/3
Pujiati & Dharmawati. N (2010). Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar Bilangan
di SD. Kementrian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Risdaniati. E, Rizki Wahyu Yunian Putra, Riyama Ambarwati (2021, April). Perpangkatan
dan Bentuk Akar. Bandar Lampung: Arjasa Pratama.
19