Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MATEMATIKA DASAR

“Bilangan Berpangkat”

Dosen Pengampu:

Dra. Eka Sastrawati S.Pd M.Pd


Violita Zahyuni, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Siti Salamah A1D121118


Fania Maidila Putri A1D121124
Indah Bunga Lestari A1D121125
Mawaddah A1D121126
M. Fattur Rozi A1D121139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dan kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Eka Sastrawati,
S.Pd M.Pd dan Ibu Violita Zahyuni, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
matematika dasar. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Bilangan
Berpangkat”.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca
untuk memberikan saran dan kritik yang dapat membangun kami. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan mudah untuk dimengerti. Sekian
dan terima kasih.

Muara Bulian, 24 April 2022

Penulis

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

2.1 Sejarah Perpangkatan .............................................................................. 2


2.2 Pengertia Bilangan Berpangkat ............................................................... 2
2.3 Jenis-jenis Bilangan Berpangkat ............................................................. 3
2.4 Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat .............................................................. 5
2.5 Operasi Hitung Bilangan Berpangkat ..................................................... 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 18

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 18


3.2 Saran ......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan adanya kemajuan teknologi, sekarang ini sudah banyak kalkulator beredar di
masyarakat dengan berbagai tipe dan model. Siswa kelihatannya tidak memerlukan lagi cara
menghitung perpangkatan dua (kuadrat) dan penarikan akar pangkat dua suatu bilangan
dengan menggunakan kertas dan pensil. Namun demikian, ternyata menghitung perpangkatan
dan penarikan akar pangkat dua masih diperlukan oleh siswa untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada waktu menghitung
luas persegi atau menghitung panjang sisi suatu bangun berbentuk persegi apabila luasnya
diketahui.

Sebenarnya cara menghitung akar pangkat dua sudah digunakan oleh bangsa Babilonia
sejak awal tahun 2000 sebelum masehi (SM). Hal itu ditunjukkan dengan adanya artefak
berupa batu untuk menggoreskan tulisan yang terdapat di perpustakaan Universitas Yale.
Artefak tersebut menunjukkan adanya perhitungan akar pangkat dua secara akurat sampai 5
angka desimal. Ternyata cara yang digunakan oleh bangsa Babilonia tersebut sama dengan
metode yang diajarkan di sekolah sampai sekarang. Cara tersebut juga dikenal sebagai
metode Newton, dan metode divide-and-average (pembagian dan rata-rata).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian bilangan berpangkat
2. Apa saja jenis-jenis bilangan berpangkat
3. Apa saja sifat-sifat bilangan berpangkat
4. Bagaimana operasi hitung bilangan berpangkat

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian bilangan berpangkat.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis bilangan berpangkat.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat bilangan berpangkat.
4. Untuk mengetahui operasi bilangan berpangkat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perpangkatan


Orang yang pertama kali menemukan bilangan berpangkat atau eksponen adalah
John Napier (1550-1617). John Napier merupakan seorang bangsawan dari Merchiston,
Skotlandia. Dia juga merupakan penemu bilangan logaritma, yang memang ada
hubungannya dengan bilangan eksponen. Napier menyadari bahwa setiap bilangan
biasa diubah dalam bentuk eksponen maupun logaritma, agar bilangan tersebut biasa
dirubah dalam bentuk yang lebih sederhana.

2.2 Pengertian Bilangan Berpangkat

Bilangan berpangkat merupakan suatu bilangan yang berguna untuk


menyederhanakan penulisan serta penyebutan suatu bilangan yang mempunyai faktor-
faktor perkalian yang sama.

Sebagai contoh: 3x3x3x3x3=… atau 7x7x7x7x=… dan lain sebagainya.

Perkalian berbagai bilangan dengan faktor-faktor yang sama seperti di atas pada
umumnya disebuat dengan perkalian berulang. Masing-masing perkalian berulang bisa
kita tuliskan secara ringkas dengan memakai notasi angka bilangan berpangkat.

Sebagai contoh:

3 x 3 x 3 x 3 x 3 bilangan tersebut bisa kita ringkas kembali dengan memakai bilangan


berpangkat menjadi 35

8 x 8 x 8 x 8 x 8 x 8 x 8 x 8 x 8 x 8 dan angka tersebut bisa kita ringkas kembali hingga


menjadi bilangan berpangkat 810

Cara membacanya:

35: Sepuluh pangkat 5

810: Delapan pangakt 10

Pangkat di atas berguna untuk menentukan jumlah faktor yang di ulang.

Rumus bilangan berpangkat yaitu: an=a×a×a×a…sebanyak n kali

2
2.3 Jenis-jenis Bilangan Berpangkat
Terdapat beberapa jenis bilangan berpangkat yang paling sering dibahas. Antara
lain yakni: bilangan berpangkat positif (+), bilangan berpangkat negatif (-) serta
bilangan berpangkat nol (0). Berikut akan kami berikan penjelasan pada masig-masing
jenisnya.
1. Bilangan Berpangkat Positif

Bilangan berpangkat positif merupakan suatu bilangan yang mempunyai


pangkat atau eksponen positif. Eksponen merupakan penyebutan lain dari pangkat.
Bilangan berpangkat positif mempunyai sifat-sifat tertentu, yang mana bilangan
tersebut terdiri atas a, b, sebagai bilangan real dan m, n, yang merupakan bilangan
bulat positif.

Bilangan Eksponen merupakan suatu bentuk pada bilangan perkalian dengan


bilangan yang sama kemudian di ulang-ulang atau pengertian singkatnya yaitu
perkalian yang diulang-ulang.

Adapun beberapa sifat dari bilangan berpangkat positif, diantaranya ialah sebagai
berikut ini:

1. am x an = am+n

2. am : an = am-n , untuk m>n dan b ≠ 0

3. (am)n = amn

4. (ab)m = am bm

5. (a/b)m = am/bm , untuk b ≠ 0

2. Bilangan Berpangkat Negatif

Kemudian ialah pengertian dari bilangan berpangkat negatif yang merupakan


bilangan yang mempunyai pangkat atau eksponen negatif (-).

Adapun beberapa sifat bilangan berpangkat negatif, antara lain ialah sebagai
berikut:

Jika a∈R, a ≠ 0, dan n merupakan bilangan bulat negatif, maka:

a-n = 1/an atau an = 1/ a-n

3
Untuk lebih memahami uraian di atas, perhatikan baik-baik contoh soal di bawah
ini:

Soal 1.

Tentukan sekaligus nyatakan dengan pangkat positif bilangan berpangkat di bawah


ini:

1/ 6(a + b)-7 = ….

Jawab:

1/ 6(a + b)-7 = = 1/6 (a+b)7

Soal 2.

Nyatakan dengan pangkat negatif bilangan berpangkat di bawah ini:

x1 y2 / 2z6 = ….

Jawab:

x1 y2 / 2z6 = 2-1x-1z-6 / y-2, dengan x ≠ 0 dan z ≠ 0.

3. Bilangan Berpangkat Nol (0)

Tak hanya ada bilangan berpangkat positif serta bilangan berpangkat negatif
yang ada pada bilangan berpangkat lho.

Ternyata, dalam ilmu matematika juga terdapa bilangan berpangkat nol (a). Maka
dati itu, yuk mari kita pelajari lebih dalam mengenai bilangan berpangkat nol ini.

Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa sifat-sifat bilangan berpangkat, ialah


sebagai berikut:

an/an = 1 berdasarkan dari sifat pembagian bilangan berpangkat positif maka bisa
kita dapatkan:

an/an = an-n = a0, sehingga a0 = 1

Sehingga sifat dari bilangan berpangkat nol (0) yaitu “Jika nilai a merupakan
bilangan riil serta a tidak sama dengan 0, maka a0 = 1″

Untuk lebih memahami uraian di atas, perhatikan baik-baik contoh soal di bawah
ini:

Sederhanakan beberapa bilangan berpangkat di bawah ini:

4
Soal 1.

5(x2 – y2)(x2 – y2)0

Jawab:

5(x2 – y2)(x2 – y2)0 = 5(x2 – y2) x 1 = 5(x2 – y2), dengan x2 – y2 ≠ 0

Soal 2.

3x + 2 y / (3x + 2y)0

Jawab:

3x + 2 y / (3x + 2y)0 = 3x + 2y / 1 = 3x + 2y, dengan 3x + 2y ≠ 0

2.4 Sifat-sifat Bilangan Berpangkat

1. Pangkat Bulat Positif

Sebagai contohnya a bilangan real serta n bilangan bulat positif. Notasi anakan
menyatakan hasil kali dari bilangan a sebanyak n faktor. Sehingga dapat kita
tuliskan menjadi:

an = a × a × a × … × a

Di mana: a x a x a x …. x a merupakan n faktor.

Keterangan:

 a merupakan basis bilangan berpangkat.

 n merupakan pangkat.

Sehingga, dapat kita ketahui bahwa:

1. Pada uraian di atas, maka kita sepakati, a1 cukup ditulis dengan a.

2. Tidak seluruh a0 dengan a bilangan real menyatakan 1. Pada saat a = 0 serta


n = 0, maka an= 00, maka hasilnya tidak menentu.

3. Apabila n merupakan suatu variabel sebagai eksponen dari a, maka perlu


kita perhatikan semesta variabel tersebut. Karena an = a × a × …
× a sebanyak n faktor, ini hanya berlaku pada saat semesta n ∈N.

5
Untuk lebih memahami uraian di atas, perhatikan baik-baik contoh soal di
bawah ini:

1. 24 = 2 x 2 x 2 x 2 =16

2. 32 = 3 x 3 = 9

2. Pangkat Bulat Negatif

Untuk a bilangan real serta a ≠ 0, m bilangan bulat positif, maka di definisikan


menjadi:

a-m = (1/a)m

Dari uraian di atas maka dapat dijelaskan lagi menjadi sebagai berikut:

Untuk lebih memahami uraian di atas, perhatikan baik-baik contoh soal di bawah
ini:

3. Pangkat Nol (0)

Untuk a bilangan real serta a ≠ 0, maka a0 = 1.

6
Kenapa a tidak boleh sama dengan nol?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada saat a = 0 maka a0 = 00, maka hasilnya
tidak menentu.

Sebagai contoh:

 20 = 1

 30 = 1

4. Pangkat Pecahan

Contohnya a merupakan bilangan real dan a ≠ 0, serta m merupakan bilangan


bulat positif, maka a1/m = p merupakan bilangan real positif, sehingga pm = a.

Sifat-sifat perpangkatan bilangan real dengan pangkat pecahan

Pengertian:

Contonya a merupakan bilangan real dan a ≠ 0, m, n merupakan bilangan bulat


positif maka didefinisikan menjadi:

am/n = (a1/n)m

Misalkan a merupakan bilangan real dengan a > 0,

p/n dan m/n merupakan bilangan pecahan n ≠ 0, maka:

(am/n) = (ap/n) = (a)m+p/n

Pembuktian:

Apabila a merupakan bilangan real dengan a > 0, sehingga:

7
m/n dan p/q bilangan pecahan q, n ≠ 0, maka:
(am/n) = (ap/q) = (a)m/n+p/q
5. Sifat-sifat Pangkat Bulat Positif

Berikut adalah beberapa sifat dari bilangan pangkat bulat positif:

Sifat-1

Apabila a bilangan real, m serta n bilangan bulat positif maka

am × an = am+n

Pembuktian:

Sifat di atas hanya berlaku apabila a merupakan bilangan real, m serta n merupakan
bilangan bulat positif. Apabila m dan n bukan bilangan bulat positif, maka sifat-1
tidak berlaku. Contohnya: a = 0 dan m = n = 0, tidak berlaku.

Sebagai contoh:

22 x 23 = (2 x 2) x (2 x 2 x 2)

= 32

= 25

22 x 23 = 22+3

Sifat-2

Apabila a bilangan real serta a ≠ 0, m dan n bilangan bulat positif, sehingga:

Dalam sifat-2 tidak diperkenakan apabila a = 0, karena bentuk perpangkatan pada


sifat-2 merupakan bentuk rasional.

8
Pada pecahan yang penyebutnya tidak lazim nol. Pada a = 0 dan m, n merupakan
bilangan bulat positif, sehingga am atau an dimungkinkan hasilnya 0.

Apabila hasil am serta an keduanya nol, maka hasil baginya tidak menentu.

Apabila am = 0 dan an ≠ 0, maka hasil baginya 0. Namun, apabila a m ≠ 0 dan an = 0,


maka hasil baginya tak terdefinisi.

Sebagi contoh:

25 / 23 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 / 2 x 2 x 2

=4

= 22

= 25-3

Perpangkatan Bilangan Bulat

Secara umum, perkalian sembarang bilangan bulat a sebanyak n kali atau n faktor,
yaitu:

a × a × a × … × a atau jika ditulis menjadi an

Keterangan:

a = Disebut sebagai bilangan pokok atau bilangan dasar


n = Disebut sebagai pangkat atau eksponen
an = Disebut sebagai bilangan berpangkat (dibaca a pangkat n)

Sifat-3

Jika a bilangan real serta a ≠ 0, m dan n merupakan bilangan bulat positif, maka
(am)n = amn

Pembuktian:

9
Sebagai contoh:
(23)2 = (23) x (23)

= (2 x 2 x 2) x (2 x 2 x 2)

=2x2x2x2x2x2

= 26

Di mana (2 x 2 x 2) merupakan 3 faktor, 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 merupakan 6 faktor,


dan lain sebagainya.

6. Sifat Pangkat Bulat Negatif

Bilangan bulat tidak hanya terdiri dari bilangan bulat positif saja,
namun juga negatif. Sesuai dengan namanya, bilangan pangkat bulat negatif adalah
sebuah bilangan yang pangkatnya bernilai bilangan bulat negatif. Pada pangkat
bulat negatif, sifat yang berlaku ada satu, yakni:

a-n = 1/an atau an = 1/a-n

Sifat tersebut berlaku dengan ketentuan a adalah bilangan real. Selain itu a
juga harus tidak sama dengan 0. Sedangkan n adalah bilangan negatif.

Contoh:

7. Sifat Pangkat Bulat Nol (0)

Dalam bilangan berpangkat bulat nol ada ketentuan bahwa a merupakan


bilangan real dan a ≠ 0. Jika ketentuan tersebut terpenuhi maka kita bisa
mengetahui bahwa sifat bilangan berpangkat bulat nol adalah sebagai berikut:

a⁰ = 1

Dari ketentuan tersebut kita tahu bahwa a tidak boleh sama dengan 0. Sebab,
jika a = 0 maka a⁰ = 0⁰. Atau dengan kata lain hasilnya tidak tentu.

10
Yang menarik dari jenis pangkat ini adalah berapapun bilangan a, hasilnya
akan tetap 1. Contohnya adalah sebagai berikut:

2⁰ = 1

3⁰ = 1

10⁰ = 1

8. Sifat Pangkat Pecahan

Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya, bilangan berpangkat juga ada
yang berupa bilangan pecahan. Pangkat pecahan ini juga memiliki beberapa sifat
yang harus kita pahami. Misalnya a adalah bilangan real, sedangkan a ≠ 0, dengan
m merupakan bilangan positif, maka a1/m = p adalah bilangan real positif, serta pm
= a.

Pada bilangan berpangkat pecahan, jika a adalah bilangan real, lalu a ≠ 0,


serta m dan n adalah bilangan bulat positif, maka dapat dijabarkan:

am/n = (a1/n)m

Jika a adalah bilangan real dan a > 0, lalu p/n dan m/n adalah bilangan
pecahan dengan n ≠ 0, maka:

(am/n) = (ap/n) = (a)m+p/n

Selain itu jika a adalah bilangan real, dimana a > 0, lalu m/n dan p/q adalah
bilangan pecahan q, n ≠ 0, maka:

(am/n) = (ap/q) = (a)m/n+p/q

2.5 Operasi Hitung Bilangan Berpangkat


1. Sifat Perkalian Bilangan Berpangkat

Pada operasi hitung perkalian dalam bilangan berpangkat, berlaku sifat seperti
di bawah ini:

am x an = am+n

Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:

11
53 x 52 = (5 x 5 x 5) x (5 x 5)

53 x 52 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5

53 x 52 = 55

Sehingga dapat kita simpulkan menjadi 53 x 52 = 55

Contoh Soal Sifat Perkalian Bilangan Berpangkat beserta Pembahasannya

Sederhanakan hasil perkalian dari bilangan berpangkat di bawah ini, lalu tentukan
nilainya!

1. 72 x 75

2. (-2)4 x (-2)5

3. (-3)3 x (-3)7

4. 23 x 34

5. 3y2 x y3

6. 2x4 x 3x6

7. -22 x 23

Jawab:

1. 72 x 75 = 72+5 = 77 = 823.543

2. (-2)4 x (-2)5 = -24+5 = -29 = – 512

3. (-3)3 x (-3)7 = -33+7 = -310 = 59.049

4. 23 x 34 , soal ini tidak bisa kita sederhakan kembali sebab bilangan pokonya
berbeda (2 dan 3). Sehingga, kita hanya dapat menghitung nilainya saja, yaitu:
23 x 34 = 8 x 81 = 648

5. 3y2 x y3 = 3(y)2+3 = 3y5

6. 2x4 x 3x6 = (2 x 3)(x) 4+6 = 6x10

7. -22 x 23 = (-1)2 x 22 x 23 = (1) x 22+3 = 25 = 32

Untuk kasus bilangan pokok negatif yang berpangkat, seperti pada nomor 2, 3 , 7
terdapat poin penting yang harus kalian ketahui, yaitu:

12
Bilangan negatif pangkat genap = Hasilnya positif

Bilangan negatif pangkat ganjil = Hasilnya negatif

2. Sifat Pembagian Bilangan Berpangkat

Pada operasi hitung pembagian bilangan berpangkat, maka akan berlaku sifat
seperti di bawah ini:

am : an = am-n

Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:

56 x 53 = (5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5) x (5 x 5 x 5)

56 x 53 = 5 x 5 x 5 (coret (5 x 5 x 5) x (5 x 5 x 5))

56 x 53 = 53

Sehingga, bisa kita simpulkan menjadi 56 x 53 = 56-3

Contoh Soal Sifat Pembagian Bilangan Berpangkat dan Pembahasannya

Sederhanakan hasil pembagian dari bilangan berpangkat di bawah ini, lalu tentukan
nilainya!

1. 45 / 53
2. 34 / 23

Jawab:

1. 45 / 53 = 45-3 = 42 = 16

2. 34 / 23, soal ini tidak bisa kita sederhakan kembali sebab bilangan pokonya
berbeda (3 dan 2). Sehingga, kita hanya dapat menghitung nilainya saja, yaitu:

13
34 / 23 = 81/ 8 = 10,125

3. Sifat Perpangkatan Bilangan Berpangkat

Pada operasi hitung perpangkatan bilangan berpangkat, maka akan berlaku


sifat seperti berikut ini:

(am)n = amxn

Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:

(53)2 =(5 x 5 x 5)2

(53)2 = (5 × 5 × 5) × (5 × 5 × 5)

(53)2 = 56

Sehingga, bisa kita simpulkan menjadi (53)2 = 53×2

Contoh Soal Sifat Perpangkatan Bilangan Berpangkat beserta


Pembahasannya

Sederhanakan hasil perpangkatan dari bilangan berpangkat di bawah ini, lalu


tentukan nilainya!

1. (43)5

2. [(-2)4]2

Jawab:

1. (43)5 = 43×5 = 415 = 1.073.741.824

2. [(-2)4]2 = (-2)4×2 = (-2)8 = 256

4. Sifat Perpangkatan Suatu Perkalian Dua Bilangan

Pada operasi hitung perpangkatan pada sebuah perkalian dua bilangan, maka
akan berlaku sifat seperti berikut ini:

(a x b)m = am x bm

Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:

(3 x 5)2 = (3 x 5) x (3 x 5)

14
(3 x 5)2 =(3 x 3) x (5 x 5)

(3 x 5)2 = 32 x 52

Sehingga, bisa kita simpulkan menjadi (3 x 5) 2 = 32 x 52

Contoh Soal Sifat Perpangkatan Suatu Perkalian 2 Bilangan dan


Pembahasannya

Sederhanakan hasil perpangkatan dari bilangan berpangkat di bawah ini, lalu


tentukan nilainya!

1. (2 x 7)2

2. [(1/2) x (1/3)]3

Jawab:

1. (2 x 7)2 = 22 x 72 = 4 x 49 = 196

2. [(1/2) x (1/3)]3 = (1/2)3 x (1/3)3 = (1/8) x (1/27) = 1/216

5. Sifat Perpangkatan Suatu Pembagian Dua Bilangan

Dalam operasi hitung perpangkatan suatu pembagian dua bilangan, berlaku


sifat sebagai berikut:

(a : b)m = am : bm

Untuk lebih memahami cara mengenai rumus di atas, perhatikan uraian di bawah
ini:

(3/5)2 = (3/5) x (3/5)

(3/5)2 = (3 x 3)/(5 x 5)

(3/5)2 = 32/52

Sehingga, bisa kita simpulkan menjadi (3/5) 2 = 32/52

Contoh Soal Sifat Perpangkatan Suatu Pembagian 2 Bilangan dan


Pembahasannya

Sederhanakan hasil perpangkatan dari bilangan berpangkat di bawah ini, lalu


tentukan nilainya!

1. (2/3)2

15
2. [(−3)/2]3

Jawab:

1. (2/3)2 = 22/52 = 4/25

2. [(−3)/2]3 = (−3)3/23 = −27/8

6. Sifat Perpamgkatan Bilangan Nol (0)

Apabila a merupakan bilangan real (a ∈ R) serta n merupakan bilangan bulat


positif (n ≥ 1), maka sifat-sifat perpangkatan bilangan 0 (nol) ialah sebagai
berikut:

1. ao = 1

2. 0n = 0

3. 0o = tak terdefinisi

Untuk membuktikan sifat pangkat darir bilangan nol nomor 1, simak penjelasan di
bawah ini:

24 : 24 = 24-4 = 20 sehingga,

24 : 24 = 20, sebab 24 : 24 = 16/16 = 1, maka

20 = 1

Dengan pembuktian tersebut, maka dapat kita simpulkan jika seluruh bilangan real
kecuali nol jika kita pangkatkan dengan 0 (nol) maka hasilnya akan sama dengan 1.

Untuk pembuktian sifat pangkat bilangan nol nomor 2, simak penjelasan di bawah
ini:

01 = 0 × 0 = 0

02 = 0 × 0 × 0 = 0

03 = 0 × 0 × 0 × 0 = 0

Dengan pembuktian di atas, maka bisa kita simpulkan jika bilangan nol apabila kita
pangkatkan sebanyak apa pun hasilnya akan selalu nol.

Untuk pembuktian sifat pangkat bilangan nol nomor 3, simak penjelasan di bawah
ini:

16
Kita tahu jika nilai 0n = 0, sehingga,

0n/0n = 0/0, nilai 0/0 = seluruh bilangan, karena seluruh bilangan dikalikan nol
hasilnya yaitu nol.

Maka dapat kita tuliskan bentuk persamaan lainnya, seperti:

0n/0n = 0n-n

0n/0n = 00 karena 0n/0n = 0/0 = seluruh bilangan, maka

00 = seluruh bilangan

seluruh bilangan artinya dapat 1, 12, 123, 1234, 12345, 13456 dan seterusnya.
Maka dari itu, definisinya tidak jelas.

Sehingga bisa kita simpulkan jika bilangan nol pangkat nol hasilnya tidak
terdefinisi.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bilangan berpangkat merupakan suatu bilangan yang berguna untuk


menyederhanakan penulisan serta penyebutan suatu bilangan yang mempunyai faktor-
faktor perkalian yang sama. Terdapat beberapa jenis bilangan berpangkat antara lain
yakni: bilangan berpangkat positif (+), bilangan berpangkat negatif (-) serta bilangan
berpangkat nol (0).

sifat dari masing-masing jenis bilangan berpangkat antara lain:

 Bilangan negatif dipangkatkan dengan pangkat ganjil maka akan menghasilkan


bilangan negatif.
 Bilangan negatif dipangkatkan dengan pangkat genap maka akan menghasilkan
hasilnya bilangan positif.
 Perkalian bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama, maka pangkatnya
akan dijumlahkan.
 Pembagian bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama, maka pangkatnya
akan dikurangkan.
 Sebuah bilangan berpangkat apabila dipangkatkan lagi, maka pangkatnya akan
menjadi dikalikan.

3.2 Saran
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik itu dari segi
penulisan maupun isi makalah. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah matematika dasar dan pembaca
serta teman-teman demi menyempurnakan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA
Felisa. A (2021, Desember 21). Sifat Bilangan Berpangkat dan Contohnya.
https://caraharian.com/sifat-sifat-bilangan-berpangkat.html/3

Pujiati & Dharmawati. N (2010). Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar Bilangan
di SD. Kementrian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Risdaniati. E, Rizki Wahyu Yunian Putra, Riyama Ambarwati (2021, April). Perpangkatan
dan Bentuk Akar. Bandar Lampung: Arjasa Pratama.

Tiyas (2022, Januari 10). Bilangan Berpangkat-Eksponen. https://www.yuksinau.id/bilangan-


berpangkat/

19

Anda mungkin juga menyukai