Anda di halaman 1dari 20

BILANGAN BULAT

Disusun oleh :

VII IBNU SINA

SMP ISLAM AL-AZHAR 30


TASIKMALAYA
2016
KATA PENGATAR

Alhamdulillaah, segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
senantiasa selalu tercurah kepada jujungan kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang seperti
saat ini.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Matematika. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.
Dalam makalah ini, penulis akan memaparkan tentang bilangan bulat.
Namun, penulis sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengaharap kritik dan saran yang membangun.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu dan menambah pengetahuan,
pengalaman bagi para pembaca dan dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam studi Matematika.

Tasikmalaya, Mei 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sifat dasar bilangan bulat ............................................................... 3

B. Penjumlahan bilangan bulat ........................................................... 4

C. Pengurangan bilangan bulat ........................................................... 6

D. Perkalian bilangan bulat ................................................................. 7

E. Pembagian bilangan bulat .............................................................. 10

F. Pemangkatan bilangan bulat .......................................................... 11

G. Urutan bilangan bulat ..................................................................... 12


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 16

B. Saran .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun
dalam perkembangannya setelahpara pakar matematika menambahkan perbendaharaan
simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika
menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwadalam
kehidupan keseharian kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena
bilangan selaludibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia
musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek kehidupan lainnya. Bilangan dahulunya
digunakan sebagai simbol untuk menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting
yangmasing-masing suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan
bilangan dalam bentuk simbol.
Orang yang mahir matematika bukan berarti karena kebetulan. Untuk menguasai
materi matematika disyaratkan mengetahui dan menguasai kajian dasarnya. Selanjutnya
dia sering berlatih dengan soal-soal yang berkaitan dengan apa yang sedang
dipelajarinya. Sehingga dia bisa menguasai secara benar teori, konsep dan penerapannya
untuk mempelajari salah satu disiplin ilmu ini. Oleh karena itu untuk memenuhi
tuntutan tersebut, dalam makalah singkat ini dicantumkan uaraian singkat tentang
bilangan bulat. Bilangan bulat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah
satu contohbya untuk mennetukan kedalaman laut, jika kita mengatakan kedalaman 20
m dibawah permukaan laut maka kita tulis -20 m.

B.  RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah tentang makalah ini adalah :
1.      Apa sajakah sifat dasar bilangan bulat?
2.      Bagaimana operasi-operasi pada bilangan bulat?
3.      Bagaimanakah urutan-urutan pada bilangan bulat?
4.      Bagaimana pembuktian operasi pada bilangan bulat?

1
C.  TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.      Agar dapat memahami sifat dasar pada bilangan bulat
2.      Agar dapat mengetahui operasi – operasi pada bilangan bulat
3.      Agar dapat memahami arti dari urutan bilangan-bilangan bulat,
4.      Agar dapat mengetahui pembuktian dari operasi bilangan bulat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    SIFAT DASAR BILANGAN BULAT


Menurut Muh. Arif Tiro dkk (Teori Bilangan, 2008:111) mengatakan bahwa
Sifat dasar bilangan bulat dimulai dengan definisi, karena definisi adalah cara formal
untuk menjelaskan suatu pengertian dalam matematika.Jika n bilngan bulat, maka – n
didefinisikan tunggal sehingga n + (n)= (-n) + n = 0.
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan dari hmpunan bilangan cacah dan
himpunan bilangan asli sehingga untuk setiap bilangan bulat n belaku sifat n + (n) = (-n)
+ n = 0. Jadi himpunan bilangan bulat dapat ditulis dalam bentuk daftar sebagai Z = .

Bilangan bulat jika digambarkan dalam garis bilangan :


Sifat yang berlaku dalam himpunan bilangan bulat akan dibicarakan lebih
terperinci sebagai berikut :
1.      Sifat Tertutup
         Sifat tertutup terhadap penjumlahan ada dengan tunggal yakni untuk setiap a
dan b di dalam Z maka (a + b) juga di dalam Z
         Sifat tertutup terhadap perkalian ada dengan tunggal, yakni untuk setiap a dan b
didalam Z maka a x b juga ada di dalam Z
2.      Sifat Komutatif
         Sifat komutatif penjumlahan yaitu untuk setiap a dan b didalam Z berlaku a + b
= b + a.
         Sifat komutatif perkalian yaitu untuk setiap bilangan bulat a dan b berlaku a x
b = b x a.
3.      Sifat Asosiatif
         Sifat asosiatif terhadap penjumlahan yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b,
dan c berlaku sifat (a+b)+c=a+(b+c)
         Sifat asosiatif terhadap perkalian yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c
berlaku (a x b) x c = a x (b x c)
4.      Sifat Distributif
         Sifat distributif kiri perkalian terrhadap penjumlahan, yaitu untuk sebarang
bilangan bulat a, b dan c berlaku sifat

3
a x (b + c) = (a x b) +(a x c)
         Sifat distributive kanan perkalian terhadap penjumlhan yaitu untuk sebarang
bilangan u;at a, b, dan c berlaku sifat
(a + b) x c = (a x c) + (b x c)
5.      Unsur Identitas Penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a = a sehingga 0
disebut unsur identitas penjumlahan
6.      Unsur identitas perkalian
Untuk setiap bilangan bulat a, ada dengan tunggal bilangan bulat 1 sehingga
a x 1 = 1 x a = 1 sehingga satu disebut unsur identitas perkalian.
Sifat kesamaan berikut penting untuk diketahui :
a.       Refleksi yaitu setiap bilangan bulat a berlaku a = a
b.      Simetris yaitu jika a = b maka b =a untuk sebarang bilangan bulat a dan b ;
c.       Transitif yaitu jika a = b dan b = c maka a = c untuk sebarang bilangan bulat a,
b, dan c.
d.      Substitusi, yaitu jika a = b, maka dapat disubstitusi untuk a, dalam suatu
persyataan tanpa merubah nilai dari peryataan tersebut.

B.     PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT


a)      Sifat-sifat Penjumlahan
1.      Sifat Asosiatif : ( a + b ) + c = a + ( b + c )
Contoh : (5 + 3 ) + 4 = 5 + ( 3 + 4 ) = 12
2.      Sifat Komutatif : a + b = b + a
Contoh : 7 + 2 = 2 + 7 = 9
3.      Unsur Identitas terhadap penjumlahan
Bilangan Nol (0) disebut unsur identitas atau netral terhadap penjumlahan
a+0=0+a
Contoh : 6 + 0 = 0 + 6
4.      Unsur invers terhadap penjumlahan
         Invers jumlah (lawan) dari a adalah –a
         Invers jumlah (lawan) dari – a adalah a
         a + (-a) = (-a) + a

4
Contoh : 5 + (-5) = (-5) + 5 = 0
5.      Bersifat Tertutup
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan maka hasilnya adalah
bilangan bulat juga. a dan b bilangan bulat maka a + b = c ; c bilangan bulat.
Contoh : 4 + 5 = 9 ; 4,5,9 bilangan bulat.

b)     Teorema Penjumlahan Bilangan Bulat


         Jika a, b, dan c anggota himpunan blangan bulat Z, dan a = b maka
a+c=b+c
Bukti :
Ambil a, b, dan c anggoata Z
(a + c) Z (sifat tertutup)
(a + c) = (a + c) (sifat refleksi)
a=b (diberikan)
(a + c ) = (b + c) (substitusi, 3 ke 2)
         Jika a, b, dan c anggota dari himpunan bilangan bulat Z, dan a + c = b + c maka
a=b
Bukti :
ambil a, b, dan c di Z
1). (a + c) (a + c) ∈ Z sifat tertutup
2). a + c = b + c diberikan
3). – c ∈ Z Invers tambahan
4). (a+c) + (-c) = b + (c + (-c))
5). a + (c + (-c)) = b + (c + (-c))
6). c + (-c) = 0
7). a + 0 = b + 0
8). a+0=a dan b+0=b
9). a = b
Teorema diatas biasanya dikenal dengan sifat penghapusan dari penjumlahan
         Bukti bahwa (-a) + (-b) = - (a + b)
Misalkan a dan b bilangan – bilangan cacah, maka (-a) + (-b) merupakan jumlah
dua bilangan negatif. Misal (-a) + (-b) = c maka c = (-a) + (-b).

5
c + b = ((-a) + (-b)) + b sifat kesamaan
c + b = (-a) + ((-b) + b) sifat asosiatif penjumlahan
c + b = (-a) + 0 invers penjumlahan
(c + b) + a = (-a) + a sifat kesamaan
(c + b) + a = 0 invers penjumlahan
c + (b + a) = 0 sifat asosiatif penjumlahan
c + (a + b) = 0 sifat komutatif penjumlahan
(c + (a + b)) + (-(a + b)) = – (a + b) sifat kesamaan
c +((a + b) + (-(a + b))) = – (a + b) sifat asosiatif
c + 0 = – (a + b) invers penjumlahan
Jadi kesimpulannya (-a) + (-b) = – (a + b)

C.    PENGURANGAN BILANGAN BULAT


a)      Sifat-sifat Pengurangan Bilangan Bulat
Bilangan bulat a dikurangi bialangan bulat bsama artinya dengan bulat a
ditambahkan dari lawan bilangan bulat, atau dapat ditulis a - b = a + (-b)
Pengurangan bilangan cacah tidak bersifat tertutup, artinya bila suatu
bilangan cacah dikurungkan dengan bilangan cacah yang lain, hasilnya belum tentu
bilangan cacah. Pengurangan bilangan cacah (a - b) menghasilkan bulangan cacah
hanya jika a b. Tetapi, pengurangan bilangan bulat memiliki sifat tertutup. Secara

lengkap sifat-sifat pengurangan bilangan bulat adalah sebagai berikut :


1.      Untuk sembarang bilangan bulat berlaku :
         a – b = a + (-b)
         a – (-b) = a + b
Contoh:
8 – 5 = 8 + (-5) = 3
7 – (-4) = 7 + 4 = 11
2.      Sifat Komutatif dan asosiatif tidak berlaku
         a – b ≠ b – a
         (a – b ) – c ≠ a – ( b – c )

6
Contoh :
7 – 3 ≠ 3 -7 􀃆 4 ≠ - 4
(9 – 4) – 3 ≠ 9 – (4-3) 􀃆 2 ≠ 8
3.      Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat :
a – 0 = a dan 0 – a = -a
4.      Bersifat tertutup, yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan hasilnya adalah
bilangan bulat juga : a dan b ∈ bilangan bulat maka a - b = c ; c ∈ bilangan bulat.
Contoh :
7 - 8 = -1 à 7, 8, -1 ∈ bilangan bulat
b)     Teorema Pengurangan Bilangan Bulat
         a – (-b) = a + b untuk sebarang bilangan bulat a dan b
Bukti ;
ambil bilangan bulat a dan b
a – (-b) = a + (-(-b) defenisi pngurangan
=a+b teorema penjumlahan
         a - b = (a - c) - (b - c) untuk sebarang bilagan bulat a, b, dan c.
bukti :
ambil sebarang bilangan bulat a, b, dan c
a–b = a + (-b) Defenisi Pengurangan
= ((a + (-b)) + 0 Identitas Tambahan
= a + (- ) + c + (-c) Invers Tambahan
=(a + (-c)) + ((-b) + c) Asosiatif Tambah
= (a + (-c)) + ((-b) + (-(-c))) Teorema Dalam Penjumlahan
= (a + (-c)) + (-(b + (-c))) Teorema Dalam Penjumlahan
= (a-c) - (b + (-c)) Defenisi pengurangan
= (a-c) - (b-c) Defenisi pengurangan

D.    PERKALIAN BILANGAN BULAT


a)      Sifat-sifat Perkalian Bilangan Bulat
1.      Untuk sembarang bilangan bulat berlaku :
         a x b = ab à hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
positif.

7
Contoh: 7 x 6 = 6 x 7 = 42
         a x –b = -ab à hasil pekalian bilangan bulat positif dan negatif hasilnya
adalah bilangan bulat negatif.
Contoh : 3 x -4 = -12
         -a x -b = ab à hasil perkalian dua bilangan negatif adalah bilangan
         bulat positif.
Contoh : -4 x -5 = 20
2.      Sifat Asosiatif : (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh: (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4) = 24
3.      Sifat Komutatif : a x b = b x a
Contoh : 5 x 4 = 4 x 5 = 20
4.      Sifat Distributif : a x (b+c) = (a x b ) + (a x c)
Contoh : 3 x ( 2 +6) = (3 x 2) + (3 x 6) = 24
5.      Unsur Identitas Untuk Perkalian
         Hasil perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah bilangan nol : a x
0=0
         Hasil perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan bulat itu
juga : a x 1 = 1 x a = a
6.      Bersifat Tertutup
Jika dua bilangan bulat dikalikan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga a x b
= c ; a, b, c ∈ bilangan bulat
b)     Teorema Perkalian Bilangan Bulat
         Jika a, b, dan c angggota himpunman bilangan bulat Z dan a = b maka axc
=bxc
Bukti :
ambil a, b, dan c di Z
1.      (a x c ) Z sifat tertutup

2.      a x c = a x c sifat refleksi


3.      a = b diberikan
4.      a x c = b x c substitusi 3 ke 2
         Jika a, b, dan c anggota himpunam bilanga bulat Z maka
(a + b) x c = (a x c) + (b x c)

8
Bukti :
Ambil a, b, dan c di Z
1.      (a + b) x c Z

2.      (a + b) x c = c x (a + b)
3.      c x (a + b) = (c x a) + (c x b)
4.      (c x a) = (a x c) dan ((c x b) = (b x c)
5.      (a + b) x c = (a x c) + (b x c)
         Jika a anggota bilangan bulat Z maka a x 0 = 0 dan 0 x a = 0
Bukti :
Ambil a, b, dan c di Z.
1). a = a
2). 0 = 0 + 0
3). a x 0 = a x (0 + 0)
4). a x 0 = (a x 0) + (a x 0)
5). 0 + (a x 0) = (a x 0)
6). 0 + (a x 0) = (a x 0) + (a x 0)
7). 0 = (a x 0)
8). (a x 0) = 0
9). (0 x a) = 0
Berikut akan diperlihatkan bagaimana memberi makna perkalian dua
bilangan bulat yang satu negatif dan lainnya positif. Misalkan a dan b adalah
bilangan cacah, maka a bilangan bulat positif dan (-b) bilangan bulat negatif.
Akan diperlihatkan bahwa a x (-b) = -(a x b).
Bukti :
1.      a x (b + (-b)) = a x 0
2.      (a x b) + (a x (-b)) = 0
3.      (a x (-b)) + (a x b) = 0
4.      ((a x (-b)) + (a x b)) + (-(a x b)) = 0 + (- (a x b))
5.      (a x (-b)) + ((a x b) + (-a(a x b))) = - (a x b)
6.      a x (-b) + 0 = - (a x b)
7.      a x (-b) = - (a x b)
Mengingat sifat komutatif pada perkalian bilangan bulat, maka :

9
8.      (-a) x b = b x (-a)
9.      = – (b x a)
10.  = -(a x b)
         Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
Bukti :
(-a)(b + (-c))
= (-a)(b) + (-a)(-c) sifat distributif perkalian penjumlahan
= (-(ab)) + ac perkalian bilangan bulat (-a) x b = -ab dan (-a) x (-c) = ac
= ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian
= ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat (misal : a + (-b) = a – b)
Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.

E.     PEMBAGIAN BILANGAN BULAT


a)      Sifat-sifat Pembagian Bilangan Bulat
Jika a, b, dan c bilangan bulat dengan b 0, maka a ÷ b = c jika dan hanya
jika a = b x c.
Hasil bagi bilangan bulat (a ÷ b) merupakan suatu bilangan bulat jika dan
hanya jika a kelipatan dari b, sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan b hasil bagi
(a ÷ b) tidak selalu merupakan bilangan bulat. Karena itu, pembagian bilangan bulat
tidak bersifat tertutup. Sifat-sifat pembagian bilangan bulat adalah sebagai berikut :
1.      Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif
(+) ÷ (+) = (+)
Contoh : 8 ÷ 2 = 4
2.      Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif
(-) ÷ (-) = (+)
Contoh : -10 : -5 = 2
3.      Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif
(+) ÷ (-) = (-)
(-) ÷ (+) = (-)
Contoh : 6 ÷-2 = -3
-12 ÷ 3 = -4

10
4.      Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) adalah tidak terdefinisi
a ÷ 0 à tidak terdefinisi (~)
0 ÷ a à 0 (nol)
Contoh : = ~ (Tidak terdefinisi)
5.      Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
a÷b≠b:a
(a ÷ b) ÷ c ≠ a ÷ (b ÷ c)
Contoh : 4÷2≠2÷4à2≠

(8 ÷ 2) ÷ 4 ≠ 8 ÷ (2 ÷ 4) à 1 ≠ 16
b)     Teorema Pembagian Bilangan Bulat
         Mengingat bahwa (-a) x (b)= (a) x (-b) = -(ab) dan berdasarkan defnisi
pembagian, kita dapat mengemukakan sifat berikut :
1.      –(ab) ÷ a = (-b)
2.      –(ab) ÷ b = (-a)
3.      -(ab) ÷ (-a) = b
4.      -(ab) ÷ (-b) = a
Demikian pula karena (-a) x (-b) = a x b maka:
5.      ab ÷ (-a) = (-b)
6.      ab ÷ (-b) = (-a)
         Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
Bukti :
(-a)(b + (-c))
= (-a)(b) + (-a)(-c) sifat distributif perkalian penjumlahan
= (-(ab)) + ac perkalian bilangan bulat (-a) x b = -ab dan (-a) x (-c) = ac
= ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian
= ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat (misal : a + (-b) = a – b)
Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.

F.     PEMANGKATAN BILANGAN BULAT


Definisi:
an = a x a x a x … x a
Sejumlah n faktor

11
Contoh : 43 = 4 x 4 x 4 = 64
35= 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 243
1.      Akar kuadrat (akar pangkat dua)
= b à ( )2 =b2 à a = b2 = b x b

Contoh :
= ? à = 92 = 9 x 9 à b = 9
= ? à = b2 à b = nilainya tidak bulat
= = =2

2.      Akar kubik (akar pangkat tiga)


= b à ( ) 3 = b3 = b x b x b

Contoh :
= ? à = 33 = 3 x 3 x 3 à b = 3
=?à= x=3

G.    URUTAN BILANGAN BULAT


Berikut ini , kita akan mempelajari relasi urutan bilangan-bilangan bulat. Ada
beberapa definisi yaitu :
1.      Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan dengan a < b)
jika dan hanya jika ada bilangan bulat positif c sedemikian hingga a + c = b
2.      Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih besar dari b (dinyatakan dengan a > b)
jika dan hanya jika b < a atau b + c = a untuk suatu bilangan positif c.
Urutan bilangan-bilangan bulat ini akan tampak jelas pada garis bilangan berikut.
Pada garis bilangan, a < b ditunjukkan bahwa titik yang menyatakan a berada di
sebelah kiri titik yang menyatakan b. Misalkan (-4) < (-1), terlihat pada garis bilangan
itu bahwa titik yang menyatakan (-4) berada di sebelah kiri dari titik yang rnenyatakan
(-1). Kita telah mempelajari bahwa jika a dan b bilangan-bilangan cacah, maka berlaku
tepat satu relasi di antara a < b, a = b dan a > b yang terkenal sebagai sifat trikotomi.
Apakah sifat trikotomi berlaku pada bilangan-bilangan bulat?Coba selidiki pula
bahwa relasi "lebih kecil dari" pada bilangan-bilangan bulat berlaku sifat-sifat
irrefleksif, asimetris dan transitif! Demikian pula, Anda dengan mudah dapat
membuktikan kebenaran pernyataan-pernyataan berikut.
Apabila a, b, c, dan b bilangan-bilangan bulat pernyataan berikut bernilai benar :

12
1)      a = b maka a + c = b + c
2)      a = b maka a x c = b x c
3)      a = b dan a = d maka a +c = b + d
4)      a + c = b + c maka a = b
5)      a x c = b x c dengan c ≠ 0 maka a = b.
Pembuktian Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
Sifat 1
Jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat, maka a < b Jika dan hanya jika a+c
< b + c.
Bukti:
        i.            Dibuktikan jika a < b maka a + c < b + c.
Ambil bilangan bulat a, b, dan c,untuk penyerhanaan symbol Z+ menyatakan
himpunan bilangan bulat posistif.
a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga
a + k = b definisi "lebih kecil dari"
(a + k) + c = b + c sifat penjumlahan pada kesamaan
a + (k + c) = b + c sifat asosiatif penjumlahan
a + (c + k) = b + c sifat komutatif penjumlahan
(a + c) + k = b + c sifat asosiatif penjumlahan

      ii.            Dibuktikan, jika a + c < b + c maka a < b.


Ambil bilangan bulat a, b dan c.
a + c < b + c berarti ada bilangan bulat positif p sedemikian hingga
(a + c) + p = b + c definisi "lebih kecil dari"
a + (c + p) = b + c sifat asosiatif penjumlahan
a + (p + c) = b + c sifat komutatif penjumlahan
(a + p) + c = b + c sifat asosiatif penjumlahan
{(a + p) + c} + (-c) _ (b + c) + (-c) sifat penjumlahan pada kesamaan
(a + p) + (c + (-c)) = b + (c + (-c)) sifat asosiatif
(a + p) + 0 = b+ 0 invers penjumlahan
a + p = b.
a < b definisi "lebih kecil dari"

13
Dari (i) dan (ii) terbuktilah bahwa a< b jika dan hanya jika a + c < b + c
Perhatikan jika a + c < b + c maka a < b belum dapat dibuktikan apabila a, b dan c
bilanganbilangan cacah (Mengapa?).

Sifat 2.
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a < b maka a x c <
b x c.
Bukti:
Ambil bilangan bualat a dan b serta bilangan bulat positif c.
a < b berarti k Z+ a + k = b defenisi lebih kecil dari
( a + k) x c = b x c teorema 3.6
( a x c) + ( k x c) = b x c
a x c < b x c defenisi “lebih kecil dari “, karena ( k x c ) elemen z-+
konvers dari sifat 2 juga benar, seperti di jelaskan pada sifat 3.

Sifat 3.
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a x c < b x c maka
a < b.
Bukti:
ambil bilangan bulat a dan b serta bilangan bulat positif c.
Diberikan a x c < b x c
axc<bxc
(a x c) + (-(b x c)) < (b X c) + (-(b x c))
(a x c) + (-b)) x c < 0
(a + (-b)) + b< 0 + b
a + ((-b) + b) < b
a

Sifat 4
Jika a dan b bilangan bilangan bulat dan c bilangan bulat negatif serta a < b maka a x b
>bxc

14
Bukti:
a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga a + k = b definisi "lebih
kecil dari"
(a + k) x c = b x c sifat perkalian pada kesamaan
(a x c)+ (k x c) = b x c sifat distributive perkalian terhadap penjumlahan
Karena k bilangan bulat positif dan c bilangan bulat negatif, maka (k x c) suatu bilangan
bulat negatif,
sehingga (k x c) bilangan bulat positif.
{(a x c) + (k x c)} + ( -(k x c)) = (b x c) + (-(k x c)
Sifat penjumlahan pada kesamaan
(a x c) + {(k x c) + (-(k x c))} = (b x c) + (-(k x c))
Sifat asosiatif penjumlahan
(a x c) +0 = (b x c) + (-(k x c)= invers penjumlahan
(a x c) = (b x c) + (-(k x c)) Karena (-(k x c)) bilangan positif, maka
a x c > b x c Definisi “lebih kecil dari “.

15
BAB III
PENUTUP
  
A. Kesimpulan
Himpuanan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah
dan himpunan bilangan bulat negatif.Sifat – sifat pada bilangan bulat adalah sifat
tertutup, sifat kmutatif, sifat asosiatif, sifat distributive dan adapula unsur identitas
penjumlahan dan perkalian. Operasi-operasi pada bilangan bulat yaitu operasi
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
definisi relasi “lebih kecil dari” pada bilangan-bilangan cacah, dan telah
membuktikan sifat-sifatnya. Berikut ini , kita akan mempelajari relasi urutan
bilangan-bilangan bulat. Ada beberapa definisi yaitu :
1. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan dengan a
2. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat , a lebih besar dari b ( di nyatakan dengan a >
b ) bila dan hanya bila b

B. Saran
Sebagai calon pendidik di bdang Matematika, hendaknya kita dapat
mengetahui tentang teori bilangan teutama mengenai sifat dan operasi bilangan bulat
serta urutan bilangan bulat dalam garis bilangan. Sehingga dengan begitu sebagai
calon pendidik tahu secara umum mengenai teori bilangan

16
DAFTAR PUSTAKA

Astuty, B. (2009). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.


http://articlesgenius.wordpress.com/2013/03/16/macam-macam-bilangan-dalam-
matematika/ www.scribd.com (di akses Rabu,12 November 2014)
http://septianari.blogdetik.com/ (di akses Rabu,12 November 2014)
WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM (di akses Rabu,12 November 2014)

17

Anda mungkin juga menyukai