Anda di halaman 1dari 12

Soal No.

1
Apa itu model, konsep, matematika, hipotesis, ilmu, sistem, teori, statistika, dan sains?
Jelaskan!
Jawab:
a. Model
1. Model pembelajaran merupakan kerangka berpikir yang mengarahkan seseorang
merancang dan melaksanakan pembelajaran dikelas serta membimbing siswa belajar
sehingga interaksi belajar mengajarnya menjadi lebih terarah. Joice et al. (2000), selain
mempunyai tujuan dan asumsi, sebuah model pembelajaran juga mempunyai lima unsur
karakrteristik model, yaitu sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, system pendukung, dampak
instruksional dan dampak pengiring.sintaks mencakup tahap-tahap kegiatan dalam suatu
model, system social mencakup situasi dan suasana atau norma yang berlaku dalam model
tersebut, prinsip reaksi menggambarkan pola kegiatan bagaimana seharusnya seorang
pendidik melihat dan memperlakukan peserta didiknya, termasuk bagaimana caranya
memberikan respon. System pendukung meliputi segala sarana, bahan, alat yang diperlukan
untuk melaksanakan model tersebut. Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai
langsung dengan cara mengarahkan peserta didik pada tujuan yang diharapkan. Adapun
dampak pengiring adalah hasil belajar lainnya yang dihasilkan dari interaksi belajar mengajar
sebagai akibat suasana belajar yang dialami langsung oleh peserta didik tanpa arahan
langsung dari pendidik.
2. Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem,
atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa
model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra contohnya (gambar rancangan, citra
komputer), atau rumusan matematis.
3. Model adalah pola (contoh, acuan dan ragam) dari sesuatu yang akandibuat atau
dihasilkan (Departemen P & K, 1984 : 75). Definisi lain, modeladalah abstraksi dari sistem
sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhanaserta mempunyai tingkat prosentase, yang
sifatnya menyeluruh atau modeladalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan
perhatian padabeberapa bagian atau sifat kehidupan sebenarnya (Simarmata, 1983 : ix-xii).
Sebelum tahun 50-an pemakaian model di lingkungan manajemen, amatterbatas. Sesudah
tahun 50-an pemakaian model untuk pembuatan kebijakandan teknik pemecahan masalah
berkembang pesat. Dengan berhasilnya jenisanalisis ini untuk pemecahan masalah, maka
hubungan yang sehat antaraperencana dan pengambil keputusan tercipta. Mereka dapat
mengembangkankebijakan yang rasional. Pengembangan model bertujuan untuk
menciptakanberbagai bentuk prototype implementasi yang dapat dijadikan sebagai
referensiatau acuan bagi pengambilan kebijakan dan pelaksanaan di lapangan.
Menurut Simarmata (1983; ix – xii) jenis – jenis model dapat dibagidalam lima kelas yang
berbeda, yaitu :
1) Pembagian Model menurut fungsi terdiri dari :
a) model deskriptif, hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan
peramalan. Contoh : peta organisasi
b) Model preditif : model ini menunjukkan apa yang akan terjadi bila sesuatu terjadi
c) Model normatif : model yang menyediakan jawaban terbaik terhadapsatu persoalan.
Model ini memberikan rekomendasi tindakan – tindakanyang perlu diambil. Contoh :
model budget advertensi, model economiclot size, model marketing mix.

2) Pembagian menurut struktur terdiri dari :


a) Model ikanik : ialah model yang menirukan sistem aslinya, tapi dalamsuatu skala
tertentu. Contoh : model pesawat.
b) Model analog : ialah suatu model yang menirukan sistem aslinya denganhanya
mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannyadengan benda atau
sistem lain secara analog. Contoh : aliran lalu lintasdi jalan dianalogkan dengan aliran
air dalam sistem pipa
c) Model simbolis, ialah suatu model yang menggambarkan sistem yangditinjau dengan
simbol – simbol, biasanya dengan simbol – simbolmatematik. Dalam hal ini sistem
diwakili oleh variabel – variabel darikarakteristik sistem yang ditinjau.

3) Pembagian berdasar referensi waktu terdiri dari :


a) Statis : model statis tidak memasukkan faktor waktu dalamperumusannya
b) Dinamis : mempunyai unsur waktu dalam perumusannya

4) Pembagian berdasar referensi kepastian terdiri dari :


a) Deterministis ; dalam model ini, pada setiap kumpulan nilai input, hanyaada satu
output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalamkeadaan pasti.
b) Probabilistik : model probabilistik menyangkut distribusi probabilistikdari input atau
proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi palingtidak satu variabel output
yang disrtai dengan kemungkinan –kemungkinan dari harga – harga tersebut.
c) Game : teori permainan mengambankan solusi – solusi optimum dalammenghadapi
situasi yang tidak pasti.

5) Pembagian berdasar tingkat generalitas terdiri dari :


a) Umum
b) Khusus: Model yang memberikan jawaban terbaik bagi suatupersoalan.

b. Konsep
Konsep atau anggitan adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada
kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan.
Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
Aristoteles dalam "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep merupakan
penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.
Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu
kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun
dari berbagai macam kharakteristik.
Berbagai pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar.
Konsep didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-
ciri yang sama.
Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah
komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir.
Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang
abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental.
Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Konsep
adalah abstrak di mana mereka menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam ekstensi,
memperlakukan seolah-olah mereka identik. Konsep adalah universal di mana mereka bisa
diterapkan secara merata untuk setiap extensinya.
Konsep adalah pembawa arti. Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa apa pun.
Konsep bisa dinyatakan dengan 'Hund' dalam bahasa Jerman, 'chien' dalam bahasa Prancis,
'perro' dalam bahasa Spanyol.

c. Matematika
Matematika adalah studi tentang besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika
merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses
penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika
bersifat sangat kuat dan jelas.

d. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang
ditegakkan, kepastian.
Hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah
yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam
penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada
perbedaan makna di dalamnya.
Ketika berfikir untuk sehari-hari, orang sering menyebut hipotesis sebagai sebuah anggapan,
perkiraan, dugaan, dan sebagainya.
Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa di antara
sejumlah fakta ada hubungan tertentu.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan
diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan
hipotesis tersebut.Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja
menimbulkan atau menciptakan suatu gejala.Kesengajaan ini disebut percobaan atau
eksperimen.
Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Contoh:
Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja
menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit mendung,
maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudia hujan benar
turun, maka dugaan terbukti benar.Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis.Namun apabila
ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.

e. IImu
Ilmu merupakan usaha kita untuk menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan yang terjadi di alam manusia. Jika seseorang yang ingin berilmu
maka perlu memiliki pengetahuan. Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang disusun secara
bersistem. Ilmu adalah hasil proses berfikir yang diperoleh dari sekitar pengalaman untuk
dijadikan objek penelitian dan dapat diakui / diyakini kebenarannya

f. Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan, baik obyek nyata atau abstrak yang terdiri dari berbagai
komponen atau unsur yang saling berkaitan, saling tergantung, saling mendukung, dan secara
keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
efisien.

Ada juga yang mengatakan definisi sistem adalah suatu paduan yang terdiri dari beberapa
unsur/ elemen yang dihubungkan menjadi satu kesatuan sehingga memudahkan aliran
informasi dan materi/ energi untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Secara etimologis, istilah “sistem” berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) yang sering dipakai untuk memudahkan dalam menggambarkan interaksi
di dalam suatu entitas.

Istilah “sistem” sering digunakan dalam berbagai bidang, sehingga maknanya akan berbeda-
beda sesuai dengan bidang yang dibahas. Namun, secara umum kata “sistem” mengacu pada
sekumpulan benda yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya.

g. Teori
Pengertian teori secara umum adalah analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta
yang lain pada sekumpulan fakta-fakta yang disusun secara sistematis, logis (rasional),
empiris (kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena.

Pengertian teori menurut beberapa ahli


 Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi – JONATHAN H. TURNER.
 Teori adalah seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang
memberikan gambaran suatu fenomena atau peristiwa secara sistematik dengan cara
menentukan hubungan antar-variabel – Creswell
 Teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep
tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena – LITTLE JOHN &
KAREN FOSS
 Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung
suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena – KERLINGER
 Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa
atau kejadian – NAZIR
 Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah – John W Creswell
 Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan
beberapa fenomena – STEVENS
 Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar
fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain –
FAWCETT
 Teori terdiri dari generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi
sebuah fenomena – TRAVERS
 Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan
satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat menjelaskan
dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu – EMORY – COOPER
 Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang
kenyataan yang belum diketahui secara pasti – CALVIN S. HALL & GARDNER
LINZEY
 Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat
diamati dalam dunia nyata – KING
 Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat
variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat
dibandingkan dengan pola-pola yang diamati- MANNING
 Teori adalah jaringan untuk menangkap apa yang kita sebut sebagai “dunia”. Teori
membantu kita memahami kenyataan – Karl Popper
 Teori adalah proses pengembangan ide-ide yang akan membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa sebuah kejadian dapat terjadi – Jonathan H. Turner
 Teori adalah proses sistematik dalam merumuskan dan mengorganisasi ide menjadi
sebuah fenomena tertentu yang dapat dipahami – William Doherty
 A theory is a systematic set of generalized statements about a particular segment of
reality – Mike Bal (1985).
 A theory is a group of logically organized laws or relationships that constitute
explainnation in a discipline – Heinan (1985).
 Theory is a simply an idea about why people are the way they are and act the way they
act– Davis (2000)

h. Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari mulai dari pengumpulan data, pengolahan data
sampai kepada pengambilan kesimpulan berdasarkan data tersebut.

i. Sains
Di tahun 1940, Ilmuwan terkenal Albert Einstein mengeluarkan pendapat mengenai definisi
sains. Menurut Einstein apa yang dimaksud sains adalah sebuah bentuk upaya atau kegiatan
yang memungkinkan dari berbagai variasi atau pengalaman inderawi mampu membentuk
sebuah sistem pemikiran atau pola pikir yang secara rasional seragam.

Sains adalah pengetahuan yang dicapai melalui studi atau praktek atau pengetahuan yang
memiliki kebenaran dari pengoperasian ilmu misalnya yang diperoleh dan diuji melalui
metode ilmiah.

Pengertian Sains Menurut Hardy dan Fleer


Pendapat ini dikemukakan pada tahun 1996 yang menjelaskan sains dalam perspektif yang
lebih luas. Menurut Hardy dan Fleer, pengertian science dapat dibedakan menjadi empat
fungsi sains utama, yaitu sains sebagai kumpulan pengetahuan, sains sebagai suatu proses,
sains sebagai kumpulan nilai serta sains sebagai suatu cara untuk mengenal dunia.

Pengertian Sains Menurut Wigner


Definisi sains dapat diartikan sebagai gudang atau penyimpanan pengetahuan tentang gejala-
gejala alam. Pengertian sains juga mencakup pengetahuan tentang dunia alamiah yang
diperoleh dari interaksi indra dengan dunia tersebut
Pengertian Sains Menurut Sund
Menurut Sund bahwa pengertian ilmu sains adalah sebagai produk dan proses hal-hal yang
berkaitan dengan sikap ilmiah, metode ilmiah dan produk ilmiah.
Pengertian Sains Menurut Romano Harre
Sains adalah kumpulan teori-teori yang telah diuji kebenarannya, menjelaskan tentang pola
pola dan keteraturan maupun ketidakteraturan dari gejala yang diamati dengan seksama.

Soal No. 2
Apa itu KPS (keterampilan proses sains)? Berikan contoh keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terpadu?
Jawab:
Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu
terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah.
Menurut pandu (2006) keterampilan proses sains adalah sejumlah keterampilan untuk mengkaji
fenomena alam dengan cara-cara tertentu untuk memperoleh ilmu dan mengembangkan ilmu.
Keterampilan proses dasar terdiri dari 6 komponen:
 Observasi atau mengamati, menggunakan lima indera untuk mencari tahu informasi tentang
obyek seperti karakteristik obyek, sifat persamaan, dan fitur identifikasi lain.
Contoh:mendengar berbagai suara.
 Klasifikasi, proses pengelompokan dan penataan objek. Contoh: terdapat suara yang keras
maupun tidak keras, terdapat suara dengan nada tinggi maupun rendah.
 Mengukur, membandingkan kuantitas yang tidak diketahui dengan jumlah yang diketahui.
Contoh: mengukur besar suara dari perubahan tekanan udara yang dihasilkan.
 Komunikasi, menggunakan multimedia, tulisan, grafik, gambar atau cara lain untuk berbagai
temuan. Contoh: menggambarkan data perubahan tekanan suara dengan grafik terhadap
waktu dan jarak dari sumber suara.
 Menyimpulkan, membentuk ide-ide untuk menjelaskan pengamatan. Contoh: Besar level
suara tergantung dari tekanan udara yang dihasilkan serta jarak dari sumber suara.
 Prediksi, mengembangkan sebuah asumsi tentang hasil yang diharapkan. Contoh: Asumsi
intensitas suara berbanding terbalik dengan jarak.
Keterampilan proses terpadu meliputi
 Merumuskan hipotesis, membuat prediksi berdasarkan bukti dari penelitian sebelumnya atau
penyelidikan. Contoh: Terdapat pengaruh jam tidur dan model belajar XX terhadap
pemahaman konsep.
 Mengidentifikasi variabel, penamaan dan pengendalian terhadap variabel independent,
dependen, dan variabel control dalam penyelidikan. Contoh: variabel dependent adalah
pemahaman konsep, variabel independen adalah jam tidur dan model belajar XX
 Membuat definisi operasional, mengembangkan istilah spesifik untuk menggambarkan apa
yang terjadi dalam penyelidikan berdasaran karakteristik yang diamati. Contoh: membuat
parameter yang pada penilaian model belajar XX dan pemahaman konsep, serta membuat
instrument untuk penilain atau untuk mendapatkan data penelitian.
 Percobaan, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data. Contoh: melakukan survey
untuk pengambilan data jam tidur, dan mendapatkan data pemahaman konsep serta model
belajar dari proses pembelajaran.
 Interpretasi data, menganalisis hasil penyelidikan. Contoh: Mendeskripsikan data (statistic
deskriptif) serta menguji hipotesisn (statistic inferensia), dan mengambil kesimpulan
berdasarkan teknik statistic yang dipilih.

Soal No. 3
Apa pengertian Kontruktivisme, kelebihan dan kelemahannya?
Jawab:
Pengertian Kontrutivisme
1. Istilah contructivism berasal dari dua gabungan kata yaitu konstruktiv (membina,
memperbaiki, membangun) dan isme (paham atau aliran).
2. Teori Kontruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif yaitu
tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
3. Menurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya memberikan
pengetahuan kepada siswa namun siswa juga harus berperan aktif membangun sendiri
pengetahuan di dalam memori.
4. Menurut Jean Piaget bahwa teori ini menekankan pada proses untuk menemukan teori atau
pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan atau ilmu pengetahuan dibangun dalam
pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang
dimilikinya.
5. Menurut Lev Vygotsky bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau belajar
menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih dalam jangkauan
kemampuannya atau dapat diartikan bahwa proses belajar akan terjadi secara efisien dan
efektif apabila si anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lainnya dalam suasana
lingkungan yang mendukung dalam bimbingan atau pendampingan seseorang yang lebih
mampu missal seorang guru.

Kelebihan Pembelajaran Kontruktivisme


1. Memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan
gagasan baru, saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.
2. Memperluas pengetahuan siswa tentang fenomena dan memiliki kesempatan untuk
merangkai fenomena sehingga siswa terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan
tentang fenomena yang menantang siswa.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan dengan bahasa
mereka sendiri, berbagi gagasan dengan teman dan mendorong siswa memberikan penjelasan
tentang gagasannya.
4. Meningkatkan kemahiran sosial siswa

Kelemahan Pembelajaran Kontruktivisme


1. Karena mengkonstruksi pengetahuannya sendiri maka terkadang apa yang dikonntruksikan
tidak sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang ada.
2. Membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda-
beda.
3. Perbedaan sarana dan prasarana yang dimiliki setiap sekolah dapat mempengaruhi keaktifan
dan kreativitas

Soal No. 4
Apa itu Inkuiri, serta sasaran yang dituju dari penerapan pembelajaran ini?. Sebutkan
kelemahan dan keunggulannya!
Jawab:
Pembelajaran Inkuiri
a. Pembelajaran inkuiri adalah metode belajar yang mampu menggiring peserta didik untuk
menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik
sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234). Kendatipun metode ini berpusat
pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat
desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan
kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan,
memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan
kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas
media dan materi pembelajaran yang bervariasi.
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry
menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual.
Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang
bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik
dibiasakan untuk produktif, analitis , dan kritis.

b. Sasaran yang diharapkan dari penerapan pembelajaran inkuiri yakni :


1. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar disini
adalah kegiatan mental intelektual dan sosial emosional.
2. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran.
3. Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-belief) pada diri siswa tentang apa
yang ditemukan dalam proses pembelajaran inkuiri

c. Keunggulan model inkuiri adalah:


1. Siswa ikut berpartisispasi secara aktif didalam kegiatan belajarnya, sebab metode inkuiri
menekankan poad proses pengolahan infpormasi pada peserta didik
2. Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumuis, sebab siswa mengalami
sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
3. Metode ini memungkinkan sikap ilmiah dan menimbulakan semangat ingin tahu para
siswa.
4. Dengan menemukan sendiri siswa merasa sangat puas dengan demikian kepuasan mental
sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi.
5. Guru tetap memiliki kontak pribadi
6. Penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikan yang sangan sulit
dilupakan.
7. Memberikan kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan sesuai dengan
kemampuan sendiri.
8. Memungkinkan bagi siswa untuk memperbaiki dan memperluas kemampuan intelektual
secara mandiri.

d. Kelemahan model Inkuiri adalah :


1. Kurang berhasil bila jumlah siswa dalam jumlah yang banyak dalam satu kelas
2. Sulit menerapkan metode ini karena guru dan siswa sudah terbiasa dengan metode
ceramah dan tanya jawab
3. Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri lebih menekankan pada penguasaan
kognitif dan mengabaikan aspek keterampilan, nilai dan sikap
4. Kebebasan yang diberikan kepada siswa tidak selamanya dapat dimanfaatkan secara
optimal dan sering terjadi siswa kebingungan
5. Memerlukan sarana dan fasilitas
6. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
7. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan olehh setiap guru.

e. Langkah – langkah model Inkuiri:


1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Mengumpulkan,mengolah dan menganalisis data
4. Menguji hipotesis
5. Merumuskan pemecahan masalah
6. Menetapkan pemecahan masalah dengan bimbingan guru

Soal No. 5
Bagaimana pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu? Apa hubungannya
dengan komputer dan koneksi internet?
Jawab:
Pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu sangatlah panjang sejarah telah
mencatat bahwa ilmu merupakan pendobrak pintu kebodohan yang mengunci kemajuan dan
peradaban manusia. Rangkaian isu “irrasional” yang melilit kehidupan manusia, sedikit demi
sedikit terkikis bersamaan dengan derasnya arus penemuan-penemuan yang berguna untuk
kemudahan hidup manusia. Pada tataran aksiologis, ilmu merupakan hasil kreasi manusia yang
diciptakan guna memudahkan kehidupan manusia.
Secara epistemologis dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan yang ada saat ini
merupakan hasil dari akumulasi pengetahuan yang terjadi dengan pertumbuhan, pergantian dan
penyerapan teori dari masa ke masa. Kemunculan teori baru yang menguatkan teori lama akan
memperkuat citra sains normal. Tetapi, anomali dalam riset ilmiah yang tidak bisa diselesaikan
oleh paradigma sebagai referensi riset saja, sehingga menyebabkan berkembangnya paradigma
baru yang bisa memecahkan masalah dan membimbing riset berikutnya (melahirkan revolusi
sains). Tumbuh-kembangnya teori dan pergeseran paradigma merupakan pola perkembangan
yang biasa dari ilmu yang telah matang. Selain itu, berkembangnya peralatan analisis juga
mendorong semakin berkembangnya ilmu.
Sehingga dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini
tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif.
Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan
pembagian atau klasifikasi secara periodik. Namun ironisnya, dalam pemaparan sejarah yang
ada, khususnya sejarah ilmu pengetahuan, menurut berbagai sumber menyimpulkan bahwa
terjadi distorsi terhadap fakta sejarah. Ada semacam upaya penghapusan jejak hasil peradaban
dan kemajuan komunitas tertentu yang pernah menorehkan keilmuan yang begitu gemilang
Ada Beragam manfaat yang dapat kita peroleh melalui akses Dunia Maya atau Internet.
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh jika seseorang mengakses dunia maya, antara
lain:hari. Ini menunjukkan tidak adanya batasan
ruang dan waktu untuk berinteraksi atau berkomunikasidengan adanya Dunia Maya ini.
Demikianlah beragam manfaat dunia maya, maka betapa sangat luasnya manfaat yang
dapat kita peroleh dari mengakses Dunia Maya atau Internet. Bagi orang yang mengetahui,
maka Dunia Maya bagaikan gudang dunia yang berisi beragam informasi dan ilmu pengetahuan,
juga beragam keinginan dan kebutuhan hidup manusia yang dapat kita peroleh layaknya di
kehidupan didunia nyata.

Soal No. 6
Jelaskan karakteristik SAINS!
Jawab:
Sains merupakan sekumpulan ilmu-ilmu serumpun yang terdiri atas biologi, fisika, kima,
geologi, dan astronomi yang berupaya menjelaskan setiap fenomena yang terjadi di alam. Tiap-
tiap disiplin ilmu ini dikenal sebagai cabang-cabang sains, masing-masing berkembang dengan
bidang kajian dan terminologinya yang khas. Sains mempelajari gejala-gejala alam yang meliputi
makhluk hidup dan makhluk tak hidup (fisik).
Pembelajaran sains memiliki beberapa karakteristik antara lain:
1. Langkah sistematis, bersikap baku
2. Rasional, sains merupakan hasil kegiatan berpikir logis dengan menggunakan hasil kegiatan
yang hasilnya dapat diterima nalar manusia
3. Universal, yaitu kebenarannya bersifat umum pada seluruh ruang dan waktu
4. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empirirs (nyata) dan dapat dibuktikan dengan
pengamatan, penelitian atau eksperimen
5. Objektif, sains merupakan kebenaran apa adanya karena didasarkan atas data-data dan tanpa
pengaruh pendapat atau pandangan pribadi
6. Akumulatif, sains dapat dibentuk berdasarkan teori lama yang disempurnakan, ditambah atau
diperbaiki sehingga makin sempurna
7. Objek kajian berupa benda konkret (makhluk hidup, fosil)
8. Berpikir logis, yaitu:
 Berpikir induktif adalah cara berpikir dari hal-hal khusus ke hal-hal bersifat umum.
Misalkan burung, kadal, cicak, angsa, adalah hewan bertelur
 Berpikir deduktif adalah cara berpikir dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal bersifat
khusus. Misalnya setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bereproduksi.
Melalui contoh itu maka tujuan bereproduksi adalah melestarikan jenis.
Soal No. 7
Metode Ilmiah dan Hubungannya dengan Ilmu Pengetahuan
Jawab:
Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa
metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode ilmiah (Scientific Method) adalah metode atau cara
tertentu dalam melakukan kajian untuk mendapatkan pengetahuan mengenai realitas dari sesuatu
melalui jalan percobaan (eksperimen) atas sesuatu itu. Metode ilmiah merupakan prosedur untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan didapatkan dari metode ilmiah. Oleh karena
itu tidak semua pengetahuan disebut ilmu, sebab ilmu pengetahuan diperoleh harus memenuhi
syarat-syarat tertentu yang disebut metode ilmiah. Metode adalah cara untuk mengetahuai
sesuatu dengan menempuh langkah-langkah yang sistematis. Metode ilmiah merupakan
pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah yang disebut
epistemologi yaitu membahas bagaimana mendapatkan ilmu.
Diantara berbagai prosedur pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dapat mengikuti
tahapan berikut secara dinamis. Tahapan tersebut adalah minimal dimulai dari melakukan
prediksi, konfirmasi, menyusun prinsip, hukum, melakukan hipotesis atau dugaan sementara,
sehingga dengan menggabungkan tahapan perlakuan tersebut kita dapat menarik kesimpulan.
Kesimpulan tersebut berdasarkan fakta terprediksi dan observasi atau penelitian untuk
melahirkan fakta, sehingga akan menghasilkan fakta baru yang akan dirumuskan dalam bentuk
karangka konsep teori baru. Metode penemuan teori baru tersebut biasanya juga menerapkan
prinsip induksi atau deduksi atau bahkan penggabungan kedua konsep tersebut, tergantung
kondisi dan situasi bagaimana konsep teori baru tersebut, oleh karena setiap cabang ilmu
kontennya berbeda-beda.
Adapun kriteria dari metode ilmiah sebagai berikut :
1. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan
dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau
pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.

2. Bebas dari prasangka


Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan
subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan
dengan pembuktian yang objektif.

3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa


Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan
prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-akibat serta pemecahannya dengan
menggunakan analisa yang logis. Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana
adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat
dengan menggunakan analisa yang tajam.

4. Menggunakan hipotesis
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan
analisa. Hipotesis harus ada untuk melakukan dugaan sementara mengenai persoalan serta
memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh
akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesis merupakan pegangan yang khas dalam
menuntun jalan pikiran peneliti.

5. Menggunakan ukuran objektif


Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak
boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus
dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
6. Menggunakan teknik kuantitatif
Dalam memperlakukan data, maka ukuran kuantitatif harus digunakan, kecuali untuk atribut-
atribut yang tidak dapat dikuantifikasikan. Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm,
kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan. Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata
memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya.
Adapun konstruksi atau pembentukan ilmu pengetahuan melalui langkah-langkah metode
ilmiah (scientific method) yang dijabarkan dalam tahapan berikut:
1. Perumusan Masalah
Masalah adalah topik atau objek yang diteliti dengan batasan yang jelas serta dapat,
diidentifikasi faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

2. Penyusunan kerangka fikir


Penyusunan kerangka fikir dalam mengajukan hipotesis, merupakan penggabungan
hubungan berbagai faktor yang saling terkait.

3. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan argumentasi tentang kemungkinan jawaban sementara tentang masalah
yang ditetapkan, disusun berdasarkan pengetahuan atau teori yang ada dan harus diuji
kebenarannya dengan observasi ataupun eksperimentasi.

4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis
dan kemudian diuji apakah fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis yang diajukan.

5. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak. Sekiranya dalam pengujian tersebut fakta yang cukup
mendukung hipotesis, maka hipotesis diterima. Sebaliknya kalau tidak terdapat fakta-fakta
yang mendukung berati hipotesis ditolak. Hipotesis yang diterima sudah menjadi bagian dari
pengetahuan ilmiah, yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan
pengetahuan ilmiah, karena telah teruji kebenarannya.
Maka dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara ilmu
pengetahuan dan metode ilmiah yaitu dengan adanya metode ilmiah maka dapat mempermudah
dalam melakukan konstruksi atau pembentukan ilmu pengetahuan yang baik dan benar.

Soal No. 8
Apakah sains benar benar pasti?
Jawab:
Tidak selalu benar, karena kebanyakan orang mungkin beranggapan ilmu yang dengan
perhitungan adalah ilmu pasti karena hasilnya pasti ada (rumusnya). Akan tetapi pernahkah anda
pikirkan rumus itu ada karena hasil dari analisis yang sangat rentan pada kesalahan. Jadi, ilmu
sains adalah ilmu analisa atau ilmu logika, perlu pengembangan, analisa dan singkron. Butuh
pemahaman bukan hanya hafalan, mungkin sering kita alami ketika menjawab soal fisika
padahal sudah tahu soal itu pakai rumus ini, tetapi tidak ketemu hasilnya. Ternyata butuh
penjabaran yang singkron dengan rumus lain, butuh logika ternyata tidak hanya memasukan
angka pada rumus.
Selain itu, ada beberapa hal sederhana yang tidak kita ketahui tentang sains misalnya sains itu
bisa salah. Meskipun sains lebih dominan di geluti oleh orang orang yang mempunyai
kecerdasan di atas rata-rata. Namun, sains bias saja keliru dan pada kenyataannya sains terus
berubah. Ketika suatu generasi punah atau meninggal dunia, suatu saat sains akan membuktikan
adanya bukti baru akan penemuan yang terjadi beberapa puluh tahun yang lalu.
Soal No. 9
Implementasi inquiri dan contohnya
Jawab:
Inkuiri dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan
ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada
kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain inkuiri adalah suatu proses
untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau
eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau
rumusan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri sebagai berikut :
1. Orientasi merupakan langkah untuk membina suasana pembelajaran yang responsip.
Tahapan yang dilakukan adalah (1) Menjelaskan topic tujuan dan hasil belajar yang
diharapkan akan dicapai siswa (2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan untuk mencapai
tujuan (3) Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar sebagai motivasi bagi siswa.
2. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka teki
3. Merumuskan Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji
4. Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi yang dibutukan untuk
menguji hipotesis yang diajukan
5. Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data sehingga guru
dapat mengembangkan kemampuan berfikur rasional siswa.
6. Merumuskan kesimpulan merupakan proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasakan hasil pengujian hipotesis.

Contohnya :
Jika kasus pada pembelajaran IPA menggunakan pendekatan inkuiri guna memperbaiki proses
pembelajaran agar lebih aktif dan memperbaiki nilai IPA pada UASBN pada tahun ajaran
berikutnya. Pembelajaran inkuiri ini bisa menumbuhkan nilai karakter siswa. Hal ini dijelaskan
dalam latar belakang kurikulum IPA yang memuat bahwa pembelajaran IPA sebaiknya
dilaksanakan secara inquiri ilmiah ( Scientific inquiry) untuk menumbukan kemampuan berfikir ,
bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA menenkankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melaui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Fokus penelitian ini yaitu :
1. Mendefinisikan rancangan pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri dalam
mengembangkan karakter siswa.
2. Untuk mengkaji pelaksanaan pemebelajara IPA dengan pendekatan inkuiri
3. Mengeahu pengembangan karakter siswa dalam aktivitas belajar

Soal No. 10
Hakikat Sains dari sudut pandang guru MIPA?
Jawab:
Hakikat sains merupakan jembatan bagi para siswa untuk mengungkap dan memahami realitas
alam. Untuk membantu siswa mengerti tentang hakikat sains, seorang guru sains yang baik akan
selalu menekankan hakikat sains dalam setiap pengajarannya. Meskipun demikian pengajaran
tentang hakikat sains akan terbatas dengan waktu, namun sebaiknya tetap dilakukan secara
eksplisit dalam materi ajar bersangkutan. Hal ini disebabkan karena siswa tidak akan memiliki
pemahaman yang baik tentang hakikat sains jika mereka tidak memiliki pengalaman langsung
(first-hand experiences) melalui metode ilmiah yang empiris (Wenning, 2006).
Menekankan hakikat sains dalam pembelajaran, merupakan upaya untuk memberdayakan siswa
melalui pendidikan sains. Hal ini merupakan harapan dalam kegiatan pendidikan secara
keseluruhan. Carin (1993) menyatakan terdapat tiga komponen penting sains dalam pendidikan
sains di sekolah. Tiga komponen ini adalah produk sains (products of science), proses sains
(scientific processes), dan sikap sains (scientific attitudes). Pengetahuan sains yang sering
disebut produk sains merupakan akumulasi antara hasil aktivitas empiris dan analisis para
ilmuwan. Untuk menambah produk sains ini pendidikan sains di sekolah juga memfokuskan diri
pada pengembangan proses sains dan sikap sains (sikap ilmiah). Produk-produk sains dihasilkan
melalui penyelidikan ilmiah yang melibatkan sikap ilmiah dan proses sains. Produk sains yang
dibangun dari sikap dan proses ilmiah ini kemudian akan melahirkan kembali produk sains yang
baru melalui proses sains dan investigasi terhadap fenomena-fenomena baru di alam.
Termasuk dalam aspek produk diantaranya adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip, dan teori
(Sarkim, 1998). Fakta merupakan produk dari aktivitas empiris sains, sedangkan konsep, prinsip,
dan teori adalah produk dari aktivitas analisis (Carin, 1993). Pengetahuan, prinsip, hukum
maupun teori-teori merupakan hasil rekaan atau buatan manusia dalam memahami dan
menjelaskan alam dengan berbagai fenomena yang terjadi di dalamya (Sarkim, 1998). Dengan
demikian, sains sebagai suatu produk keilmuwan mencakup konsep, hukum dan teori yang
dikembangkan sebagai pemenuhan rasa ingin tahu manusia. Dalam pembelajaran sains, aspek
produk tampil dalam bentuk bahan pengajaran yang berisi pokok-pokok bahasan.
Ilmuwan menggunakan beraneka ragam prosedur empiris dan analitik dalam usahanya
mengungkap realitas semesta. Prosedur inilah yang lebih dikenal sebagai proses sains. Aspek
proses, yaitu suatu cara atau metode memperoleh pengetahuan. Metode ini disebut dengan
metode keilmuwan. Metode keilmuwan yang baku saat ini merupakan hasil perkembangan
sebelumnya. Menurut Sarkim (1998) metode keilmuwan merupakan perpaduan antara
rasionalisme yang meyakini bahwa pengetahuan dapat diperoleh melaui pikiran dan empirisme
yang meyakini bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman. Metode keilmuwan
memiliki enam kerangka dasar prosedur yaitu sadar akan adanya masalah dan perumusan
masalah, pengamatan dan pengumpulan data yang relevan, penyusunan atau klasifikasi data,
perumusan hipotesis, deduksi dan hipotesis, serta tes dan pengujian kebenaran hipotesis.
Keterampilan proses sains merupakan wujud sains sebagai proses. Dalam pembelajaran sains,
sangatlah penting untuk membantu siswa belajar keterampilan proses sains atau inquiry skills
untuk memecahkan masalah. Keterampilan proses sains merupakan wujud sains sebagai proses.
Keterampilan proses intelektual yang diharapkan dalam pembelajaran yang berorientasi pada
hakikat sains adalah 1) membangun prinsip melalui induksi, 2) menjelaskan dan meramalkan, 3)
pengamatan dan mencatat data, 4) identifikasi dan mengendalikan variabel, 5) membuat grafik
untuk menemukan hubungan; 6) perancangan dan melaksanakan penyelidikan ilmiah, 7)
menggunakan teknologi dan matematika selama penyelidikan, 8) menggambarkan simpulan dari
bukti-bukti. Ilmuwan mempelajari fenomena dan kejadian melalui proses sains, misalnya
observasi, ekperimen, serta aktivitas empiris dan analitis lainnya (Kusuma, 2008).

Anda mungkin juga menyukai