PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa unsur-unsur dalam penelitian ?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Unsur-unsur Penelitian
Secara umum unsur-unsur penelitian meliputi konsep, proposisi, teori,
variabel, hipotesa dan definisi operasional.
1. Konsep
Konsep termasuk unsur penelitian yang penting. Konsep merupakan
definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara
abstrak suatu fenomena, baik fenomena alami maupun fenomena sosial.
Konsep merupakan ide abstrak. Konsep digunakan untuk mengadakan
klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan
suatu istilah atau rangkaian kata. “Konsep adalah abstraksi dari kejadian
atau hal-hal yang memiliki ciri-ciri yang sama atau merupakan ide tentang
sesuatu dalam pikiran (Mertodiharjo, Kadiyono dan Mulyono, 1980, hlm.
5). Sedangkan Oemar Hamalik (2005, hlm. 162) “menyatakan suatu
konsep dengan menyebut ‘nama’”.
Menurut Amien dalam Salirawati (2010, hlm. 13) menyatakan
berdasarkan bentuknya konsep dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
a. Konsep klasifikasional, mencakup bentuk konsep yang didasarkan atas
klasifikasi fakta-fakta kedalam bagan yang terorganisir. Misal
mengklasifikasikan hewan yang termasuk hewan buas,
mengklasifikasikan bilangan yang termasuk bilangan genap, atau
mengklasifikasikan kebutuhan yang termasuk kebutuhan primer.
b. Konsep korelasional, mencakup kejadian-kejadian khusus yang saling
berhubungan, atau observasi-observasi yang terdiri dari atas dugaan
terutama berbentuk formulasi atau prinsip-prinsip umum. Misal
pertumbuhan dan perkembangan.
c. Konsep teoritik, mencakup bentuk konsep yang mempermudah kita
dalam mempelajari fakta-fakta atau kejadian-kejadian dalam sistem yang
terorganisir. Misal pengertian distributor, sifat hewan jinak, atau
menyebutkan bilangan bulat.
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,
sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang
sama. Misalnya, konsep perilaku menyimpang (deviant behavior) dipakai
oleh para sosiolog untuk menggambarkan fenomena bunuh diri, kebiasaan
minum alkohol dan banyak fenomena lainnya. Konsep perilaku memilih
dipakai untuk menerangkan fenomena memilih pekerjaan, memilih tempat
tinggal dan memilih jumlah anak.
Dalam kenyataannya, konsep dapat mempunyai tingkat generalisasi
yang berbeda. Semakin dekat suatu konsep kepada realitas, semakin
mudah konsep tersebut diukur. Banyak konsep-konsep ilmu sosial sangat
abstrak terutama yang merupakan unsur dari teori yang sangat umum
(grand theory). Misalnya, konsep pilihan pekerjaan (occupational
preference) adalah lebih rendah tingkat generalisasinya dari konsep
perilaku memilih (choice behavior).
Berbeda dengan konsep-konsep ilmu alam yang menggambarkan
fenomena alami yang konkrit (karena dapat diraba dengan panca indera),
kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu sosial adalah untuk
menggambarkan fenomena sosial yang biasanya bersifat abstrak. Karena
itu dalam penelitian sosial, konsep-konsep perlu didefinisikan dengan
jelas, sehingga penelitian tersebut dapat dipahami oleh masyarakat
akademis yang lebih luas.
2. Proposisi
Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep. Proposisi
biasanya disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan (statement) yang
menunjukkan hubungan antar dua konsep. Proposisi adalah hubungan
antara konstruk-konstruk atau konsep-konsep yang didefisinikan. Dengan
adanya saling hubungan konsep yang didefisinikan itu tampak pandangan
yang sistematik mengenai gejala-gejala yang digambarkan oleh variabel.
Selain itu, proposisi adalah kesimpulan teoritik konsepsional tentang
konstelasi hubungan antar variabel sebagai jawaban teoritik. Proposisi
merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal
atau diuji kebenarannya, mengenai konsep atau konstruk yang
menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Proposisi yang
dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris yang disebut
hipotesis. Proposisi berbeda dengan definisi. Jika definisi menjawab
pertanyaan apa (what), maka proposisi menjawab pertanyaan mengapa
(why). Baik di dalam proposisi maupun di dalam definisi terdapat lebih
dari satu variabel. Bedanya di dalam proposisi hubungan antara
variabel-variabel bersifat tegas.
Dalam ilmu mantiq disebut sebagai Qadhiyah. Artinya suatu
perkataan yang berfaidah, yang mengandung kemungkinan benar atau
salah, dengan melihat perkataan itu sendiri (artinya) tidak dilihat dari siapa
yang mengatakannya.
Proposisi membenarkan sesuatu atau mengingkarinya,. Tiap proposisi
membutuhkan tiga fakta:
a) Adanya pernyataan yang diberi hukum “ya” atau “tidak”.
b) Adanya lafadh yang mememberi hukum kepada yang lain.
c) Adanya lafadh yang menjadi alat penghubung antara dua lafadh
3. Teori
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi, dan
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis
dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Dalam melakukan
penelitian, khususnya penelitian yang sifatnya uji hipotesis, maka mau
tidak mau kita harus menelaah teori-teori yang akan digunakan. Hal ini
dilakukan, karena suatu hipotesi, dugaan, asumsi, dibangun berdasarkan
teori yang dihasilkan dari suatu bacaan. Teori adalah alat terpenting suatu
ilmu pengetahuan. Artinya, tanpa teori berarti hanya ada serangkaian fakta
atau data saja, dan tidak ada ilmu pengetahuan. Teori itu: menyimpulkan
generalisasi fakta-fakta, memberi kerangka orientasi untuk analisis dan
klasifikasi fakta-fakta, meramalkan gejala-gejala baru, mengisi
kekosongan pengetahuan tentang gejala-gejala yang telah ada atau sedang
terjadi. Teori mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :
harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya,
harus cocok dengan fakta-fakta empiris. Kerangka teori berasal dari
kajian pustaka, berupa teori-konsep yang digunakan. Berasal dari
pemikiran para ahli yang terkait dengan masalah yang dibahan proposisi,
definisi, kerangka fikir, model, paradigma dari para ahli, hipotesis-
asumsi-asumsi diperoleh dari referensi berupa buku, jurnal, laporan
hasil-hasil penelitian, kamus, enseklopedia, dan sebagainya. Kerangka
teori merupakan salah satu fungsi dari literatur review adalah :
a) Untuk menunjukkan relevansinya dengan ilmu pengetahuan.
Memberikan back ground dan justifikasi atas penelitian yang
akan dilakukan,
b) Untuk membantu kemungkinan menemukan jawaban penelitian
atau membantu mengembang hipotesis,
c) Menunjukkan asumsi yang mendasari di balik pertanyaan yang
diajukan dalam penelitian,
d) Mengambarkan asumsi paradigma yang digunakan serta
asumsi-asumsi nilai-nilai yang diusahakan dalam penelitian,
e) Menunjukkan peneliti cukup mengetahui antara penelitian yang
dilakukan dengan intellectual traditions yang ada dalam topik itu
dan mensupport atas studi yang dilakukan,
f) Menunjukkan bahwa peneliti telah mengidentifikasi masalah
yang terjadi sebelumnya dan studi yang akan dilakukan akan
mengisi apa yang dibutuhkan, dan
g) Membantu untuk meredefinisi pertanyaan-pertanyaan yang lebih
mendasar dari ”empirical traditions”.
h) Sebagai penunjuk adanya kesenjangan-kesenjangan dalam ilmu
pengetahuan. Dengan maksud sepandai-pandaunya ahli teori,
tentu tidak dapat secara lengkap menyusun teori sehingga
member kesempatan kepada seseorang untuk menutup
kesenjangan tadi, dengan ,elengkapi, menjelaskan dan
mempertajamnya.
4. Variabel
Varabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain. Defenisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu
yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau
didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan,
pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya. Variabel
juga dapat diartikan konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Misalnya: badan, sosial, ekonomi, mahasiswa, kinerja dan sebagainya
adalah konsep. Selanjutnya konsep ini dapat diubah menjadi variabel
dengan cara memusatkan pada aspek tertentu. Misalnya:
a. Badan (konsep) : berat badan, tinggi badan (variabel)
b. Mahasiswa (konsep) : jenis kelamin mahasiswa, umur mahasiswa,
prestasi mahasiswa (variabel).
Dari uraian dan contoh tersebut tadi dapat disimpulkan bahwa konsep
dapat diukur atau diamati (diteliti) melalui variabel-variabel.
Berdasarkan sifatnya variabel dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel kontinu, yakni variabel yang dapat ditentukan nilainya
dengan jarak, misalnya: berat badan, tinggi badan, pendapatan, dan
sebagainya.
b. Variabel deskrit (kategori), apabila nilainya tidak dapat dinyatakan
dengan nilai pecahan. Variabel ini dibedakan menjadi variabel
dikotomi, (misal jenis kelamin, status perkawinan dan sebagainya)
dan variabel polytomi, (misalnya jumlah anak, pendidikan,
pendapatan dan sebagainya).
Berdasarkan hubungan fungsional atau perannya variabel dibedakan
menjadi:
a. Variabel tergantung (dependent variable).
Variabel tergantung adalah terikat, akibat, terpengaruh atau atau
variabel yang dipengaruhi. Disebut variabel tergantung atau
dependen karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas atau
variabel independen. Miasalnya, variabel jenis perilaku
memberikan ASI (dependen) dipengaruhi oleh variabel
pengetahuan tentang ASI (independen).
b. Variabel resiko (independent variables)
Variabel resiko adalah variabel resiko atau sebab dan
dependen variabel merupakan variabel akibat atau efek. Misalnya
kurang kegiatan fisik (olahraga) merupakan faktor resiko
(independen variabel) terhadap hipertensi (akibat atau dependen
variabel).
c. Variabel pengganggu (confounding variable)
Variabel pengganggu adalah variabel yang mengganggu
terhadap hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variabel pengganggu ini ada apabila terdapat faktor
atau variabel ketiga pengganggu yang berkaitan dengan faktor
dengan faktor resiko dan faktor akibat outcome. Variabel
pengganggu dapat terjadi dengan dua cara yaitu membuat suatu
perbedaan yang nyata antara kelompok-kelompok, meskipun
sebenarnya perbedaan tersebut tidak ada, atau menyembunyikan
suatu perbedaan yang sebenarnya ada.
Confounding dapat terjadi efek yang ditimbulkan oleh variabel resiko
tidak kuat, atau dengan perkataan lain efek tersebut juga berhubungan
dengan variabel yang erat hubungannya dengan variabel resiko dan efek.
Contoh, seringnya ibu melahirkan merupakn faktor resiko terhadap anemia
ibu hamil, maka mungkin status sosial ekonomi akan menjadi variabel
pengganggu bila rata-rata social ekonomi ibu sering melahirkan dan jarang
melahirkan di dalam populasi penelitian sangat berbeda. Karena anemia ibu
hamil pada umumnya berhubungan dengan social ekonomi keluarga.
Pengetahuan Kespro
Hubungan Seks Pranikah
6. Definisi operasional
Salah satu unsur yang membantu komunikasi antar penelitian adalah
definisi operasional, yaitu merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur. Dengan membaca definisi operasional dalam suatu
penelitian, seorang peneliti akan mengetahui pengukuran suatu variabel,
sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.
Dibawah ini diberikan contoh-contoh dari definisi operasional:
a. Aktivitas belajar : segala sesuatu yang dilakukan siswa dalam rangka
proses belajar.
b. Hasil belajar: hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha
menguasai suatu kecakapan yang tercermin dari hasil evaluasi.
c. Motivasi: dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah diatas telah dibahas apa saja unsur-unsur penelitian
itu. Unsur-unsur penelitian merupakan hal yang ada didalam penelitian.
Dapat disimpulkan bahwa unsur penelitian terbagi menjadi 6 macam,
antara lain sebagai berikut:
1) Konsep yaitu mengungkapkan pentingnya suatu fenomena.
2) Proposisi yaitu pernyataan tentang sifat dari realita yang dapat diuji
kebenarannya
3) Kerangka Teori yaitu suatu hal untuk mengembangkan ide yang dapat
menerangkan mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi
4) Variabel yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan
5) Hipotesis yaitu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang
diajukan terhadap masalah yang telah dirumuskan
6) Definisi Operasional yaitu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel
diukur.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA