Anda di halaman 1dari 16

contoh kasus kebidanan

KASUS 1
Seorang perempuan berusia 24 tahun datang kepuskesmas untuk periksa hamil.
Anamnesis dan pemeriksaan: mual, muntah, susah tidur, dan merasa cepat lelah serta
buang air kecil berwarna coklat seperti air teh sejak 2 minggu yang lalu.
TD:100/70mmHg, N:80×/menit, P:22×/menit, S:37°c, muka terlihat kuning, pucat,
conjungtiva pucat, sklera ikterik, kuku terlihat kuning dan pucat. Tfu 3 jari di atas
pusat. Hb 10 gr%.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
4. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan bahwa usianya 24 tahun
• Ibu mengatakan mual dan muntah
• Ibu mengatakan susah tidur dan merasa cepat lelah
• Ibu mengatakan air kencingnya berwarna coklat seperti air teh sejak 2 minggu
yang lalu
• Ibu mengatakan bahwa ini kehamilannya yang pertama.
Data objektif
• TTV : TD : 100/70 mmHg
N : 80×/menit
S : 37°c
P : 22×/menit
• KU ibu lemah

Inspeksi
• Mata : conjungtiva pucat dan sklera ikterik
• Muka : kuning dan pucat
• Kuku : kuning dan pucat
palpasi
leopold
• L1 : TFU 3 jari diatas pusat, pada bagian fundus uteri teraba bagian lunak,
besar dan
tidak melenting
• LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, pada bagian
kiri terasa tahanan memanjang dari atas ke bawah.
• LIII: Pada bagian bawah perut ibu, teraba bagian keras, bundar,dan melenting.
• LIV: tidak dilakukan
auskultasi
• Frekuensi : 142 x/ menit
• Irama : teratur
• Kekuatan : kuat
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Hb :10 gr%.
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

2.) Ibu hamil G1 P0 A0 H0 usia kehamilan 28-29 minggu, janin hidup, tunggal,
puki, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, ku ibu dan janin tidak baik dengan
hepatitis.

3.) Asuhan yang diberikan:


• Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
• Lakukan kolaborasi dengan dokter dan tenaga medis lainnya.
• Jelaskan kebutuhan istirahat total
• Jelaskan kebutuhan nutrisi dan cairan
• Berikan kompres hangat
• Sediakan ruangan khusus (isolasi) dan alat makan khusus
4.) Pemeriksaan penunjang
• Ig M +
• Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT dan AST meningkat.
• Kadar alkalin fosfate, gamma glutamil transferase dan total bilirubin meningkat
5.) Tindakan Segera
Kolaborasi dengan dokter dan tim medis lain

KASUS II
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke RS dalam keadaan kejang dengan usia
kehamilan 34 minggu. Pemeriksaan: TD 130/100 mmHg, nadi dan pernapasan sangat
cepat, terjadi hiperrefleksi pada ektremitas. TFU pertengahan pusat dan prossesus
xipoideus. Djj ada. Proteinuria 2++, tidak oedema.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan usianya 32 tahun
• Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua
• Ibu mengatakan bahwa ia mengalami kejang
• Ibu mengatakan usia kehamilannya 34 minggu
Data objektif
• KU ibu tidak baik
• TTV : TD : 130/100 mmHg
N : 95×/menit
S : 36,5°c
P : 28×/menit
Inspeksi
• Mata : conjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik
• Muka : tidak oedema
palpasi
leopold
• L1 : TFU pertengahan pusat dan prossesus xipoideus, pada bagian fundus uteri
teraba
bagian lunak, besar dan tidak melenting
• LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, pada bagian
kiri terasatahanan memanjang dari atas ke bawah.
• LIII : Pada bagian bawah perut ibu, teraba bagian keras, bundar, dan melenting.
• LIV : tidak dilakukan
auskultasi
• Frekuensi : 140 x/ menit
• Irama : teratur
• Kekuatan : kuat
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Hb :10 gr%.
• Protein urine : (++)
• Glukosa urine : (-)

2.) Ibu hamil G2 P1 A0 H1 usia kehamilan 34-35 minggu, janin hidup, tunggal,
puki, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, ku ibu dan janin tidak baik dengan
eklamsi.

3.) Tindakan segera


• Membaringkan pasien pada sisi miring kiri
• Bila keadaan ibu tidak membaik segera rujuk

4.) Asuhan yang diberikan:


• Memberitahu keluarga pasien bahwa akan dilakukan tindakan
• Melindungi pasien dari kemungkianan trauma dengan mengikat pasien tetapi
jangan diikat terlalu kuat.
• Memberitahu keluarga psien bahwa akan dipasang infuse RL(Ringer Laktat) atau
Ringer Dekstrose
• Memberitahu keluarga pasien bahwa pasien akan diberikan obat anti kejang
berupa MgSO4 dengan syarat pemberian
Frekuensi pernafasan minimal 16x/ menit
Reflex patella positif
Urun minimal 30ml/jam dalam 4 jam terakhir atau 0,5 ml/kgBB/ jam
Menyiapkan ampul KalsiumGlukonas 10% dam 10 ml
• Memberitahu keluarga pasien akan bahwa pasien akan diberikan oksigen 4-6 liter
per menit
• Membaringkan posisi pasien ke sebelah kiri untuk mengurangi resiko aspirasi
• Memberitahu keluarga pasien akan dilakukan rujukan ke pasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi
5.) Pemeriksaan penunjang
• Hb : 14 gr%
• Protein urin : (++)
• Glukosa urine : (-)

KASUS III
Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke BPM dengan keluhan mual dan
muntah terus menerus sejak 3 hari yang lalu, sudah lebih dari 10 kali dalam 24 jam,
merasa pusing dan lelah serta nafsu makan menurun. Tidak datang haid sejak 2 bulan
yang lalu. Pemeriksaan: TD:100/70mmHg, N:78×/menit, P:21×/menit, S:37,3°c, TFU
belum teraba, DJJ belum terdengar, ibu tampak sangat lemah dan pucat. Turgor kulit
masih baik.

Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan bahwa usianya 28 tahun
• Ibu mengatakan mual dan muntah terus menerus sejak 3 hari yang lalu
• Ibu mengatakan pusing dan lelah
• Ibu mengatakan kurang nafsu makan
• Ibu mengatakan tidak datang haid sejak tanggal 2 bulan yang lalu
• Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama
Data objektif
• TTV : TD : 100/70 mmHg
N : 78×/menit
S : 37,3°c
P : 21×/menit
Inspeksi
• Mata : conjungtiva pucat dan sklera tidak ikterik
• Muka : pucat dan tidak oedema
palpasi
leopold
• TFU belum teraba
• Ballotement (+)
auskultasi
• DJJ : (-)
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Hb : 10 gr%
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

2.) Ibu hamil G1 P0 A0 H0 usia kehamilan 8-9 minggu ballotemen (+) ku ibu dan
janin tidak baik dengan heperemesis gravidarum.

3.) Tindakan segera:


• Rehidrasi sesuai dengan advis dokter
• KIE

4.) Asuhan yang diberikan:


• Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
• Memberikan penjelasan tentang fisiologis kehamilan pada trimester
pertama. bahwa mual muntah yang dirasakan oleh ibu wajar dan biasa terjadi
pada ibu hamil di awal kehamilannya.
• Menganjurkan ibu untuk istirahat teratur dan mengubah pola makannya.
dengan membiasakan makan dalam porsi sedikit tetapi sering. dan jauhi makanan
yang berbau tajam
• Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
• Memberikan ibu obat anti mual dan muntah
• Membuat kesepakatan untuk kunjungan ulang berikutnya dan
menganjurkan ibu
untuk segera kembali bila dirasakan keadaannya semakin buruk

5.) Pemeriksaan penunjang


• Hb : 10 gr%
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

KASUS IV
Seorang perempuan berusia 30 tahun dengan usia kehamilan 16 minggu datang ke
BPM dengan keluhan nyeri pada kepala dan pandangan berkunang-kunag sejak 3 hari
yang lalu. Dari hasil pemeriksaan ditemukan TD 130/90 mmHg, nadi dan pernapasan
dalam batas normal, TFU pertengahan pusat dan sympisis. DJJ sudah terdengar,
empat jam kemudian dilakukan lagi pengukuran TD, hasilnya tetap sama, yaitu
130/90 mmHg. Proteinuria negatif, tidak oedema.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1) Data subjektif
• Ibu mengatakan usianya 30 tahun
• Ibu mengatakan usia kehamilannya sudah i6 minggu
• Ibu mengatakan nyeri kepala dan pandangan berkunang-kunang sejak 3 hari yang
lalu
• Ibu mengatakan bahwa ini kehamilannya yang ke empat.
Data objektif
• TTV : TD : 130/90 mmHg
N : 78×/menit
S : 36,5°c
P : 21×/menit
Inspeksi
• Mata : simetris kiri dan kanan
• Muka : sedikit pucat dan tidak oedema
palpasi
leopold
• TFU pertengahan pusat dan symphisis
• Ballotement (+)
auskultasi
• DJJ : (+)
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

2) Ibu hamil G4 P3 A0 H3 usia kehamilan 16-17 minggu ballotemen (+) ku ibu dan
janin tidak baik dengan hipertensi.

3) Tindakan segera:
• KIE diet rendah garam
• Anjurkan ibu istirahat yang cukup

4) Asuhan yang diberikan:


• Beritahu ibu hasil pemeriksaan
• Beritahu ibu tentang ketidaknyamanan TM I
• Beritahu ibu pusing yang dialaminya dan cara meringankan
• Beritahu ibu KIE gizi ibu hamil
• Beritahu ibu tentang tanda bahaya TM I
• Beri ibu terapi obat
• Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
5) Pemeriksaan penunjang
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

KASUS V
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke BPM dengan keluhan kram pada perut
bagian bawah, terjadi perdarahan pervaginam sejak 3 hari yang lalu, pusing dan
penglihatan berkunang-kunang, adanya mual dan muntah yang berlebihan sehingga
terjadigangguan pemenuhan cairan dan nutrisi. Ibu mengatakan ini kehamilannya
yang kedua. Haid terakhir pada tanggal lebih kurang 2 bulan yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan ditemukan TD 130/80 mmHg, nadi dan pernapasan dalam batas normal.
Uterus teraba lunak, TFU 3 jari di atas symphisis, DJJ negatif. Terlihat adanya
pengeluaran darah berwarna merah kehitaman dan jaringan seperti buah anggur.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan bahwa usianya 25 tahun
• Ibu mengatakan kram pada perut bagian bawah
• Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluannya sejak 3 hari yang lalu
• Ibu mengatakan pusing dan penglihatannya berkunang-kunang
• Ibu mengatakan sering mengalami mual dan muntah
• Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua
• Ibu mengatakan HPHT nya 2 bulan yang lalu
Data objektif
• TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 80×/menit
S : 37°c
P : 22×/menit
Inspeksi
• Mata : conjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik
• Muka : tidak odema
• Adanya pengeluaran darah berwarna merah kehitaman
• Adanya keluar jaringan seperti buah anggur dari kemaluan ibu
• Pengeluaran darah berwarna kehitaman

palpasi
a. leopold
• TFU 3 jari diatas symphisis, tidak sesuai dengan usia kehamilan
• Ballotemend (+)
• Uterus teraba lunak
b. auskultasi
• DJJ : (-)
c. Perkusi
• Dalam batas normal
d. Pemeriksaan penunjang
• Hb : 11 gr%
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

2.) Ibu hamil G2 P1 A0 H1 usia kehamilan 10-11 minggu ballotemend (+) ku ibu
dan janin buruk dengan mola hidatidosa

3.) Tindakan segera:


• Kolaborasi dengan dokter
• Menyiapkan rujukan

4.) Rencana asuhan


• Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini.
• Perbaiki KU Ibu
• Anjurkan ibu untuk istirahat
• Berikan ibu terapi B6
• Anjurkan untuk melakukan rujukan.
• Beri tahu ibu tentang Mola Hidatidosa yang di alaminya.
• Lakukan pendokumentasian.
5.) Pemeriksaan penunjang
• Hb : 10 gr%
• USG : Kavum uteri kosong, terlihat badai salju (snow flake pattern).
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

KASUS VI
Seorang perempuan berusia 27 tahundatang ke polindes dengan keluhan keluar darah
dari kemaluan sewaktu bangun tidur tanpa rasa nyeri. Perdarahan ini sudah terjadi
sebanyak 2 kali. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan TD:90/70mmHg,
N:100×/menit, P:28×/menit, conjungtiva pucat, scleratidak ikterik, TFU 3 jari diatas
pusat, usia kehamilan 28 minggu, terlihat perdarahan pervaginam yang cukup banyak,
berwarna merah segar. Ibu kelihatan lemah dan pucat. Hb 9,5 gr%.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan usianya 27 tahun
• Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluannya sewaktu bangun tidur tanpa rasa
nyeri
• Ibu mengatakan darah yang keluar dari kemaluannya berwarna merah segar
• Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama
• Ibu mengatakan usia kehamilannya 28 minggu
Data objektif
• KU ibu tidak baik
• TTV : TD : 90/70 mmHg
N : 100×/menit
S : 36,8°c
P : 28×/menit
Inspeksi
• Mata : conjungtiva pucat dan sklera tidak ikterik
• Muka : tidak oedema
• Keluarnya darah berwarna merah segar dari kemaluan ibu
palpasi
leopold
• L1 : TFU 3 jari diatas pusat, pada bagian fundus uteri teraba
bagian lunak, besar dan tidak melenting
• LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, pada bagian
kiri terasa tahanan memanjang dari atas ke bawah.
• LIII: Pada bagian bawah perut ibu, teraba bagian keras, bundar, dan melenting.
• LIV: tidak dilakukan
auskultasi
• Frekuensi : 135 x/ menit
• Irama : teratur
• Kekuatan : kuat
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Hb :9,5 gr%.
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

2.) Ibu hamil G1 P0 A0 H0 usia kehamilan 28-29 minggu, janin hidup, tunggal,
puki, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, ku ibu dan janin tidak baik dengan
plasenta previa.

3.) Tindakan segera


• Lakukan pemasangan infus RL20 tetes/menit
• Siapkan rujukan

4.) Rencana asuhan yang diberikan:


• Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan ibu dan janinnya.
• Berikan KIE pada ibu tentang bahaya dari plasenta previa
• Siapkan surat rujukan dan keterangan hasil pemeriksaa
• Beri ibu terapi infus RL
• Lakukan rujukan
5.) Pemeriksaan penunjang
USG: Implantasi plasenta,jarak tepi plasentaterhadap ostium kurang dari 5 cm

KASUS VII
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke BPM dengan keluhan keluarnya
air-air yang banyak, merembes melalui kemaluan sejak 2 jam yang lalu, cairan
tersebut berbau amis. Dari hasil pemeriksaan ditemukan tanda vital dalam batas
normal, TFU 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Pemeriksaan inspekulo terlihat
cairan merembes dari canalis servikalis.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan usianya 23 tahun
• Ibu mengatakan keluar air-air yang banyak dari kemaluannya dan berbau amis
• Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama
Data objektif
• KU ibu tidak baik
• TTV : TD : 120/70 mmHg
N : 80×/menit
S : 36,5°c
P : 24×/menit
Inspeksi
• Mata : conjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik
• Muka : tidak oedema
• Terlihat cairan merembes dari canalis servikalis
palpasi
leopold
• L1 : TFU 3 jari dibawah prossesus xipoideus, pada bagian fundus uteri teraba
bagian lunak, besar dan tidak melenting
• LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, pada bagian
kiri terasa tahanan memanjang dari atas ke bawah.
• LIII: Pada bagian bawah perut ibu, teraba bagian keras, bundar, dan melenting.
• LIV: bagian terbawah janin belum masuk PAP (disvergen)
• TBBJ: (33-12)×155=3255 gram
auskultasi
• Frekuensi : 140 x/ menit
• Irama : teratur
• Kekuatan : kuat
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Protein urine : (-)
• Glukosa urine : (-)

2.) Ibu hamil G1 P0 A0 H0 usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal,
puki, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, ku ibu dan janin tidak baik dengan
ketuban pecah dini.
3.) Tindakan segera
• Tirah baring, miring kiri
• Jika tidak ada kemajuan segera siapkan rujukan.
4.) Rencana asuhan yang diberikan:
• Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksan.
• Observasi keadaan ibu dan janin.
• Rujuk

5.) Uji Diagnotik:


Tes lakmus (tes nitrazine) :
• Menjadi biru à air ketuban
• Tes LEA (Leukosit Esterase)
• Pemeriksaan pH perviks posterior pada PROM pH adalah basa (air ketuban).
• Pemeriksaan histopatologi air ketuban.
• Abonzation dan sitologi air ketuban.
KASUS VIII
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke BPM pada tanggal 30 april 2012
dengan keluhan nyeri hebat pada setiap pergerakan anak. Ibu mengatakan bahwa ini
adalah kehamilan yang ke-2. HPHT 3 september 2011. Pada saat pemeriksaan
ditemukan tinggi fundus uteri ibu tampak lebih kecil dari usia kehamilannya, dan
pada saat dilakukan palpasi ibu berteriak kesakitan.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan usianya 27 tahun
• Ibu mengatakan nyeri hebat pada setiap pergerakan anak
• Ibu mengatakan bahwa ini kehamilannya yang kedua
• Ibu mengatakan HPHT nya tanggal 3 januari 2013

Data objektif
• KU ibu tidak baik
• TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 75×/menit
S : 36,5°c
P : 23×/menit
Inspeksi
• Mata : conjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik
• Muka : tidak oedema
palpasi
leopold
• L1 : TFU 3 jari atas pusat, pada bagian fundus uteri teraba
bagian lunak, besar dan tidak melenting
• LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, pada bagian
kiri terasa tahanan memanjang dari atas ke bawah.
• LIII : Pada bagian bawah perut ibu, teraba bagian keras, bundar, dan melenting.
• LIV : tidak dilakukan
Auskultasi
• DJJ : (+)
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Hb : 9 gr%.
• Protein urine : (++)
• Glukosa urine : (-)

2.) Ibu hamil G2 P1 A0 H1 usia kehamilan 28-29 minggu, janin hidup, tunggal,
puki, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, ku ibu dan janin tidak baik dengan
kehamilan ektopik.

3.) Tindakan segera


• Rujuk dengan kolaborasi dengan dokter

4.) Asuhan yang diberikan:


Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini
a. Menjelaskan kondisi ibu
b. Jelaskan tentang kehamilan ibu saat ini
c. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan
Berikan konseling pada ibu saat ini
a. Anjurkan ibu untuk segera rujuk
b. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan tindakan laparatomi
Anjurkan ibu untuk istirahat
a. Beritahu ibu untuk istirahat cukup
b. Beritahu ibu untuk makan secara rutin
Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi
a. Memberitahu ibu untuk makan-makanan yang bergizi
b. Memberitahu ibu untuk makan secara rutin
Berikan konseling untuk pasca tindakan
a. Kelanjutan fungsi produksi
b. Resiko hamil ektopik ulangan
c. Kontrasepsi yang sesuai
5.) Pemeriksaan penunjang
• HB : 9 gr%
• USG : tidak terlihat kerangka janin dan ditemukan kantung yang terdapat
di lumen tuba.
• PP tes : hasil positif

KASUS IX
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke BPM dengan keluhan nyeri pada ulu
hati dan perut, sulit tidur, perut lebih besar dari biasanya. Hasil pemeriksaan USG
menunjukkan bahwa tampak bayangan terselubung kabut dan bayi yang kurang jelas.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan usianya 27 tahun
• Ibu mengatakan nyeri pada ulu hati dan perut
• Ibu mengatakan sulit tidur
• Ibu mengatakan perutnya lebih besar dari sebelumnya
• Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ketiga
Data objektif
• KU ibu tidak baik
• TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 75×/menit
S : 36,5°c
P : 23×/menit
Inspeksi
• Mata : conjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik
• Muka : tidak oedema
palpasi
leopold
• L1 : TFU 3 jari atas pusat, pada bagian fundus uteri teraba
bagian lunak, besar dan tidak melenting
• LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, pada bagian
kiri terasa tahanan memanjang dari atas ke bawah.
• LIII : Pada bagian bawah perut ibu, teraba bagian keras, bundar, dan melenting.
• LIV : tidak dilakukan
Auskultasi
• DJJ : (+)
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Hasil USG menunjukkan bahwa tampak bayangan terselubung kabut dan bayi
kurang jelas

2.) Ibu hamil G3 P2 A0 H2 usia kehamilan 28-29 minggu, janin hidup, tunggal,
puki, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, ku ibu dan janin tidak baik dengan
polihidramnion.

3.) Tindakan segera


• Periksa kesejehteraan janin
• Periksa keadaan ibu.

4.) Asuhan yang diberikan:


• Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
• Beri informasi pada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan
• Anjurkan ibu untuk memeriksakan kandungannya ke tempat pemeriksaan yang
lebih lanjut untuk melakukan pemeriksaan USG.
• Anjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makan, aktivitas dan istirahat cukup
• Memotivasi ibu untuk tetap menjaga kandungannya.
• Memberikan terapi obat untuk menerunkan tensi ibu dan antibiotik, serta
multivitamin
• Beritahu ibu tentang informasi kunjungan ulang.

5.) Pemeriksaan penunjang


• Laboratorium : HB, protein urin, reduksi.
• USG : nampak bayangan terselubung kabut karena banyaknya cairan,
kadang bayangan janin tidak jelas.

KASUS X
Seorang perempuan berusia 40 tahun G4 P3 A0 H3 datang ke BPM dengan keluhan
sering mengeluh pusing dan pertambahan berat badan yang cepat. Anamnesis dan
pemeriksaan: tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga, riwayat keturunan kembar
ada dan tidak pernah mempunyai riwayat operasi: TD:140/90mmHg, N:79×/menit,
P:21×/menit, S:37,5°c, pemeriksaan leopold teraba lebih dari 3 bagian besar janin,
auskultasi: terdengar DJJ di dua tempat yang berbeda.
Pertanyaan:
1. Apakah data fokus pada kasus diatas? (tuliskan data subjektif dan objektif)
2. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas?
3. Apakah tindakan segera paling tepat dilakukan bidan?
4. Apakah rencana asuhan kebidanan yang paling tepat diberikan?
5. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa
pada kasus diatas?
Jawaban:
1.) Data subjektif
• Ibu mengatakan usianya 40 tahun
• Ibu mengatakan bahwa ini kehamilannya yang ke empat
• Ibu mengatakan sering pusing dan pertambahan berat badannya cepat
• Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga
• Ibu mengatakan ada riwayat keturunan kembar
• Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi
Data objektif
• KU ibu tidak baik
• TTV : TD : 140/90 mmHg
N : 79×/menit
S : 37,5°c
P : 21×/menit
Inspeksi
• Mata : conjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik
• Muka : tidak oedema dan sedikit pucat

palpasi
leopold
• Leopold I : TFU 3 jari bawah px, pada fundus teraba 2 bagian yang lunak,
tidak melenting dan kurang bundar yang berarti bokong.
• Leopold II : Pada perut bagian kiri dan kanan teraba lebar dan memberikan
rintangan yang besar berarti punggung.
• Leopold III : Bagian terendah janin teraba 2 balotemen, bulat, dan keras yang
berarti kepala.
• Leopold IV : Bagian terendah sudah masuk PAP.
• MC. Donald: 38 cm (pada pemeriksaan leopold I)
• TBJ : (TFU-11) × 155
: (38-11) × 155
: 4.185 gram
Auskultasi
• Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat, puctum maximum di bawah
pusat sebelah kiri dan kanan, pada janin pertama DJJ terdengar 136 ×/menit di
sebelah kiri dan pada janin kedua DJJ 140 ×/menit di sebelah kanan.
Perkusi
• Dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
• Pada USG tampak 2 janin dan dua jantung yang berdenyut.

2.) Ibu hamil G4 P3 A0 H3 usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, ganda,
intrauterin, presentasi ganda, keadaan jalan lahir normal, ku ibu dan janin tidak baik
dengan kehamilan gamelli.

3.) Tindakan segera


a. Mandiri
• Observasi Keadaan ibu
b. Kolaborasi
• Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetric dan ginekologi untuk melakukan
pemeriksaan USG.
c. Merujuk
• Melakukan rujukan bila terjadi komplikasi.
4.) Rencana asuhan yang diberikan:
• Beritahu Ibu tentang hasil pemeriksaan.
• Beri dorongan moril pada ibu agar tidak takut dan cemas.
• Lakukan kolaborasi dengan dokter.
• Jelaskan pada Ibu tentang kehamilan kembar.
• Jelaskan pada Ibu tentang ketidaknyamanan yang dirasakan.
• Ingatkan Ibu minum tablet Fe.
• Anjurkan Ibu untuk periksa hamil.

5.) Pemeriksaan penunjang


• USG : Pada USG tampak 2 janin dan dua jantung yang berdenyut

Anda mungkin juga menyukai