PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Plasenta adalah suatu organ luar biasa yang mempunyai fungsi penting
janin tergantung pada plasenta yaitu sebagai paru, hati dan ginjal. Organ ini
dapat bertahan hidup diluar rahim sebagai organism yang bernaafas melalui
indera.
Jaringan pada sistem komunikasi feto maternal yaitu dimana sisi dari
sistem ini menghubungkan ibu dengan janin sebagai berikut, darah ibu yang
terdapat didalam kapiler janin yang kemudian berjalan didalam ruang antar
vilus pada vili. Plasenta jenin ini disebut dengan tipe hemokorioendotel.
Sisi parakrin pada sistem ini menghubungkan ibu dan janin melalui
pertemuan anatomis dan biokimia antara korion leave (ekstra embrionik) dan
terjadinya kontak langsung sel ke sel, jaringan maternal (desidua dan darah)
mudigah atau darah janin. Susunann ini sangat penting untuk komunikasi
antara janin dan ibu agar ibu dapat menerima konsepsi. Peran plasenta dalam
nidasai dan transfer nutrien dari ibu ke mudigah-janin telah lama menarik
1
berhasil dikenali seiring dengan ditemukannya sifat metabolik, endokrin dan
imunologis trofoblas.
B. TUJUAN
2. Untuk mengetahui sirkulasi darah janin dan ibu dalam plasenta matur.
maternal.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
berat janin dan plasenta kurang lebih sama. Saat aterm, berat plasenta
kutang lebih seperenam berat janin. Menurut Boyd fan Hamilton (1970),
diameter rata-rata plasenta saat aterm adalah 185 mm dan ketebalan rata-
ratanya 21 mm. Dengan volume 497 ml dan berat 508 gr. Nilai-nilai
Celah ini terletak diatas septum plasenta, yang terbentuk dari pelipatam
kotiledon merupakan unit fungsional yang didarahi oleh satu vilus primer.
Jumlah total lobus plasenta tidak berubah sepanjang kehamilan,
minggu-minggu terakhir.
2. Maturasi Plasenta
Dengan bertambahnya percabangan vilus dan bertambah banyak serta
3
janin menjadi semakin meonjol dan terletak lebih dekat ke permukaan.
permukaan vilus.
4
maternal plasenta dibagi menjadi lobus-lobus ireguler oleh jalur yang
dibentuk oeleh septum, yang terdiri atas jaringan fibrosa disertai oembuluh
darah yang jarang. Septum ini memiliki alas lebar ini lazimnya tidak
melalui dua arteri umbilikus. Pada titik tempat tali pusat bergabung dengan
mengandung oksigen dalam kadar yang jauh lebih tinggi akan kembali ke
5
minggu, timbul aliran diastolik. Akhir yang dipertahankan sepanjang
endotel kapiler
c. Kembali melalui vena maternal tanpa menghasilkan pintas yang
darah maternal dengan vilus dalam periode yang cukup lama untuk
6
memisahkan desidua basalis dari miometrium sehingga berperan
tekanan intra uteri, pola kontraksi uterus dan faktor-faktor yang secara
janin dan ibu pada kedua arah ini. Kondisi ini paling baik disederhanakan
fetalis.
Tidak diragukan lagi bahwa sel janin dapat tertinggal dalam tubuh ibu
Limfosit janin dan sel punca mesenkimal CD34+ ditemukan dalam darah
ibu atau sumsum tulang ibu. Sel-sel punca residual semacam itu yang
7
tubuh ibu dan diduga terdapat dalammekanisme terjadinya perbedaan
MATERNAL
Salah satu penjelasan yang paling awal muncul didasarkan pada teori
ditemukan sejak kehidupan embrio yang masih sangat dini. Teori lain
sitotoksik mereka yangh tidak efisen, sel-sel desidua dan trofoblas invensif
merupakan analog MHC pada manusia. Dan memang antigen, MHC kelas
I dan II tidak terdapat pada trofoblas vilis, yang tampaknya inert secara
8
Gen-gen HLA merupakan produk berbagai lokus genetik MHC yang
termasuk tipe gen kelas I lainnya yang dinamakan HLA-E, -F dan –G,
menjadi antigen HLA kelas Ib. Sekuens DNA sisanya tampak merupakan
saat diharapkan terjadinya impalantasi. Sel uNK ini memiliki fenotipe unik
yang ditandai dengan terdapatnya CD56 atau molekul adhesi sel saraf
uNK uterus milai berdisintegrasi. Namun jika terjadi impalsntasi sel-sel ini
Akan tetapi pada kehamilan aterm, sel uNK hanya ditemukan dalam
terdapat banayk uNK di dekat trofoblas ekstavilus, tempat sel uNK diduga
9
sititrofoblas yang melekat dengan ajrinagn maternal, yakni sel disedua dan
D. AMNION
Pada kehamilan aterm, amnion merupakan membran yang kuat dan
kokoh, tetapi fleksibel. Memberi avaskuler terdalam pada janin ini menyatu
dengan cairan amnion dan memiliki peran yang luar biasa penting dalam
tunggal epitel kuboid yang kotinu, lapisan ini dianggap berasal dari
terutama tersusun atas kolagen interstitial. Pada sisi luar lapisan padat tadi,
10
terdapat barisan sel masenkimal mirip-fibroblas, yang tersebar sangat luas
amnion.
2. Perkembangan
Selama tahap awal implantasi, timbul celah di antara massa sel
amnion. Amnion pertama terlihat pada hari ke-7 atau ke-8 perkembangan
embrio. Pada awalnya amnion merupakan vesikel yang snagt kecil, yang
chorion leave yang menyatu. Karena itu, selain sebagian kecil membran
yang terletak tepat diatas ostiuum uteri, daerah membran yang berfusi ini
11
dapat bertahan lama sebelum pecahnya ketuban. Membran amion cukup
elastis dan dapat meluas hingga dua kali ukuran normal selama kehamilan.
regangnya hampir seluruhnya berasal dari lapisan padat, yang tersusun atas
kplagen I dan III interstial yang berkaitan silang dan dalam jumlah sedikit,
rerata cairan amnion adalah sekitar 1000 ml, tetapi volume ini dapat sangat
12
1. Perkembangan Tali Pusat
Sakus vitelinus dan hasil perkembangannya, yaitu vasikul umbilikalis,
lempeng pipih yang terjepit di antara amnion dan sakus vitelinus. Karena
kantong amnion dan bagian dorsal siklus vitelus akan bergabung ke dalam
dalam dasar body stalk dari dinding kaudal sakus vitelinus, dan
permukaan lateral body stalk. Bagian amnion yang terakhir ini kemudian
akan disebut tali pusat- funis. Sisa askoselom dalam bagian anterior tali
pusat dapat mengandung gelung usus, yang terus berkembang di luar janin.
Pada kehamilan aterm, tali pusat normalnya mmiliki dua arteri dan
perkembangan jain, hanya bagian tali pusat di dekat pusat, biasanya dapat
terlihat duktus kecil vesikalis umbilkalis. Vesikula ini di lapisi oleh lapisan
tunggal epitel koboid atauu gepeng. Bila dipotong tpat setelah umbilikus,
buram, lembap, dan ditutupi amnion, yang ditembus oleh tiga pembuluh
13
umbilikalis. Diametrenya adalah 0,8 hingga 2,0 cm, dengan panjang rerata
terisi darah.
Darah mengalir dari vena umbilikalsi melewati daerah dengan tahanan
terkecilmvia dua rute dalam janin. Rute pertama adalah duktus venosus,
yang bermuara langsung ke vena kava inferior. Rute kedua tersusun atas
terobliterasi setelah bayi lahir. Sisa arteri umbilikalis dapat terlihat sebagai
dalam tali pusat akan membentuk spiral atau melingkar. Pelingkaran ini
melawan aeah putaran jarum jam (sinstral). Pelingkaran yang meawan arah
yang akan terjadi pada semua tabung berongga yang mengalami torsi.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
invasinya penting agar blastokista dapat melekat pada desidua rongga uterus,
fungsinya sebagai organ endokrin pada kehamilan manusia dan penting bagi
merupakan pertama kali dapat dikenali dengan mudah pada plasenta manusia
sekitar hari ke-12 setelah fertilisasi. Saat korda mesenkim yang mungkin
sekunder. Setelah terjadi angiogenesis dari inti mesenkim insitu, vilus yang
kolom sel trofoblastik yang tidak diinvasi oleh mesenkim janin tetapi melekat
ke desidua pada lempeng basal. Dasar lempeng korion yang terdiri dari dua
membentuk atap ruang antar vilus. Amnion pada kehamilan aterm berupa
sebuah membrane yang kuat ulet tetapi lentur. Amnion adalah membran janin
khusus ini memiliki peran penting dalam kehamilan pada manusia. Pada
banyak kasus obstetrik, pecahnya selaput ketuban secara dini pada kehamilan
15
Tali pusat aterm pada keadaan normal memiliki dua arteri dan satu
janin, sehingga yang tertinggal hanya vena kiri. Potongan di semua bagian tali
berada di tengah serta dilapisi oleh satu lapisan sel epitel gepeng atau kuboid.
B. SARAN
yang berkaitan dengan topik di atas serta mengetahui kelainan yang dapat
16