BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kecepatan yang sangat berbeda dari setiap siklus. GnRH yang di keluarkan
dari hipotalamus meningkat dan menurun jauh lebih drastis selama siklus
setiap 90 menit.
2006).
yang dipicu oleh GnH menjadi tertekan, tetapi efek primernya terhadap
memiliki efek yang sangat kuat dalam proses umpan balik negative ini,
meningkat pada fase awal folikel menghambat sekresi LH, tetapi kadar
Saadiah , 2014).
sekresi FSH dan LH. Proses inhibisi progesteron ini bertujuan untuk
2.3 Menstruasi
1.Siklus Ovarium
a. Fase Folikulogenesis
Terjadi hari 1-8 pada awal siklus. Kadar FSH dan LH relatif
b. FaseOvulasi
c. Fase Luteal
2001).
2.Siklus Endometrium
a. Fase Proliferasi
lurus dan dilapisi sel kuboid, dan stromanya padat. Fase regeneratif dini
11
berlangsung dari hari ke-3 siklus menstruasi hingga hari ke-7, ketika
bentuk hampir lurus sejajar satu dengan yang lainnya, dengan pembuluh
darah yang banyak dan tampak jelas, tetapi tidak terjadi ekstravasasi darah
sudah lebih tebal, kira-kira mencapai 2-3 mm (Junquiera dan Carneiro, 2007).
kelenjar. Pada mulanya kelenjar sempit dan berbentuk tabung, dibatasi oleh
sel epitel silindris yang rendah. Selanjutnya terjadi gelombang mitosis yang
dan saling terkait satu sama lain. Terbentuk lapisan epitel yang menutup
seluruh permukaan kavum uteri. Semua komponen jaringan ini (kelenjar, sel
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai
besar oleh korpus luteum. Pada puncak fase ini sekitar satu minggu setelah
sekretorik dengan kondisi yang sesuai untuk implantasi ovum yang sudah di
Pada fase sekresi (fase luteal) dimulai setelah ovulasi dan dipengaruhi
oleh hormon estrogen yang disekresi oleh korpus luteum. Perubahan histologi
2014).
Pada akhir fase ini, kelenjar tampak "kelelahan", lumen tampak berkelok dan
c. Fase Menstruasi
tajam samapai kadar yang rendah. Menstruasi terjadi karna kurangnya kadara
bagian luar dari endometrium terlepas dari uterus pada daerah perdarahan
waktu 4-7 hari sesudah menstruasi maka pengeluaran darah akan berhenti dan
darah. Sehingga menyebabkan iskemi dan nukleus dinding uteri dan lapisan
Carneiro, 2007).
Endometrium saat menstruasi menjadi tipis dan padat, terdiri dari bagian
basalis dan sedikit sisa stratum spongiosum. Keadaan endometrium pada saat
ini berupa kelenjar yang tidak teratur dan pecah, fragmen pembuluh darah dan
stroma serta nekrosis, infiltrasi sel darah putih, dan diapedesis interstitial sel
stromal. Stem sel epithelial endometrium berada di dasar kelenjar, dan stem
sel stromal disekitar pembuluh darah lamina basalis. Tipis dan padatnya
semakin pendek durasi menstruasi. Proses yang lambat dan tidak lengkap
berkaitan dengan perdarahan yang hebat dan kehilangan darah yang lebih
BAB III
KESIMPULAN
15
hipotalamus, hipofisis dan ovarium. Pada endometrium terjadi 3 fase yaitu fase
pada epitel, stroma, dan endotel pembuluh darah dalam proses regenerasi
pembentukan korpus luteum dari folikel yang berovulasi dan selanjutnya terjadi
sekresi sebagai persiapan bagi implantasi dan fase menstruasi yang terjadi karena
pada arteri spiralis dan menyumbat aliran darah. Sehingga menyebabkan iskemi
dan nukleus dinding uteri dan lapisan fungsional endometrium. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall. (2007). Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit buku
kedokteran. EGC