Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang
terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini
penting dalam hal reproduksi. Menstruasi biasanya terjadi setiap bulan
antara usia remaja sampai menopause.
            Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang
dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004). Menstruasi adalah
perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium
uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait
pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium
memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya
bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun
lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998).
            Fase Menstruasi adalah peristiwa luruhnya sel ovum matang yang
tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat
juga diakibatkan karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan
progesterone sehingga kandungan hormone dalam darah menjadi tidak
ada. Fase menstruasi mulai pada hari pertama dari siklus dan berlangsung
3-6 hari dengan total darah dan cairan yang keluar bervariasi tetapi
biasanya tidak lebih dari 60 ml. (Atikah dan Siti Misaroh, 2009).

B  Rumusan masalah
1.      Apa itu menstruasi ?
2.      Bagaimana proses menstruasi ?
3.      Bagaimana siklus menstruasi ?
4.      Apa saja hormon yang berpengaruh dalam siklus menstruasi ?
5.      Bagaimana proses perimenopause ?
6.      Bagaimana proses menopause ?

1
C  Tujuan
1.      Untuk Mengetahui menstruasi.
2.      Untuk Mengetahui proses menstruasi.
3.      Untuk Mengetahui siklus menstruasi.
4.      Untuk Mengetahui hormon yang berpengaruh dalam siklus
menstruasi.
5.      Untuk Mengetahui proses perimenopause.
6.      Untuk Mengetahui proses menopause

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menstruasi
            Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi.
Periode ini penting dalam hal reproduksi. Menstruasi biasanya terjadi
setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
            Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004). Menstruasi adalah
perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan
endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil
interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan
perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran
reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses
ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan
perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi
(Greenspan, 1998).
            Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang
disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada

2
saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi terus menerus setiap bulannya
disebut sebagai siklus menstruasi. menstruasi biasanya terjadi pada
usia 11 tahun dan berlangsung hingga anda menopause (biasanya
terjadi sekitar usia 45 – 55 tahun). Normalnya, menstruasi
berlangsung selama 3 – 7 hari.
            Menstruasi atau Haid adalah perdarahan secara periodic dan
siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium
(Atikah dan Siti Misaroh, 2009). Sedangkan menurut Brunner &
Suddarth edisi 8 vol.2 (2002) menstruasi adalah ovum yang tidak
dibuahi sehingga FSH dan LH menurun, sekresi estrogen dan
progesterone juga menurun, ovum mengalami kehancuran dan
endometrium yang sudah menebal dan memadat menjadi hemoragik/
perdarahan
B. Proses Menstruasi
            Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing
menyimpan sekitar 200,000 hingga 400,000 telur yang belum
matang/folikel (follicles). Normalnya, hanya satu atau beberapa sel
telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14
sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah matang
maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian
berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan
ini disebut dengan “OVULASI”.
            Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak
melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone
(FSH) kedalam aliran darah sehingga membuat sel-sel telur tersebut
tumbuh didalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian
tumbuh lebih cepat daripada sel telur lainnya dan menjadi dominant
hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang disebut estrogen
yang dilepaskan kedalam aliran darah. Hormone estrogen bekerjasama
dengan hormone FSH membantu sel telur yang dominan tersebut
tumbuh dan kemudian memberi signal kepada rahim agar
mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormone

3
estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di
vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah
berhubungan intim.
            Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari
dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone
ini dilepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel
telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika
pada saat ini, sperma yang sehat masuk kedalam tuba falopi tersebut,
maka sel telur tersebut memiliki kesempatan yang besar untuk
dibuahi.
            Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk
berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya
“menanamkan diri” didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut akan
membelah diri dan memproduksi hormon Human Chorionic
Gonadotrophin (HCG) yang dapat dideteksi dengan GEATEL.
Hormone tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim.
            Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi,
maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses menstruasi
berikutnya.

C. Siklus Menstruasi
            Siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup sistem
reproduktif dan endokrin. Ovarium menghasilkan hormone steroid,
terutama estrogen dan progesterone. Beberapa estrogen yang berbeda
dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang
berkembang dan oleh sel – sel yang mengelilinginya. Estrogen
ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol. Estrogen
bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan organ-
organ reproduktif wanita dan karakteristik seksual sekunder yang
berkaitan dengan wanita dewasa. Estrogen memainkan peranan
penting dalam perkembangan payudara dan dalam perubahan siklus
bulanan dalam uterus.

4
            Progesterone juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi
dalam uterus selama siklus menstruasi. Hormone ini disekresi oleh
korpus luteum, yang adalah folikel ovarium setelah melepaskan ovum.
Progesterone merupakan hormone yang paling penting untuk
menyiapkan endometrium (membrane mukosa yang melapisi uterus)
untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika terjadi kehamilan,
sekresi progesterone berperan penting terhadap plasenta dan untuk
mempertahankan kehamilan yang normal. Selain itu, progesterone
bekerja dengan estrogen menyiapkan payudara untuk menghasilkan
dan mensekresi ASI (Brunner & Suddarth edisi 8 vol.2 ,2002).     
            Proses terjadinya haid berlangsung dengan 4 tahapan yaitu masa
proliferasi, masa ovulasi, masa sekresi dan masa haid. Dalam proses
ovulasi yang memegang peranan penting adalah hubungan
hipotalamus, hipofisis dan ovarium (hypothalamic- pituitary-ovarium
axis). Menurut teori neurohumoral, hipotalamus mengawasi sekresi
hormone gonadotropin oleh adenohipofisis melalui sekresi
neurohormon yang disalurkan ke sel–sel adenohipofisis lewat sirkulasi
portal yang khusus.

            Hipotalamus menghasilkan factor yang telah dapat diisolasi


dan disebut Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) karena dapat
merangsang pelepasan Lutenizing Hormone (LH) dan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dari hipofisis. Pada hipotalamusterdapat
dua pusat, yaitu pusat tonik di bagian belakang hipotalamus di daerah
nucleus arkuatus, dan pusat siklik di bagian depan hipotalamus di
daerah suprakiasmatik. Pusat siklik mengawasi lonjakan LH (LH-
surge) pada pertengahan siklus haid yang menyebabkan terjadinya
ovulasi.          
            Fase-fase yang berhubungan dengan efek terhadap uterus adalah
fase menstruasi, Proliferasi, dan sekretori. Fase menstruasi mulai pada
hari pertama dari siklus dan berlangsung 3-6 hari dengan total darah
dan cairan yang keluar bervariasi tetapi biasanya tidak lebih dari 60

5
ml. Fase ini diikuti oleh fase proliferasi (hari ke  6-14) saat lapisan
endometrium dan kelenjar serta pembuluh rahim tumbuh sebagai
respons terhadap stimulasi oleh estrogen. Fase terakhir berupa
sekretori (hari ke 14-28) yaitu saat garis endometrium semakin tebal
dan kelenjar uterin mulai mengeluarkan secret. Fase terakhir ini
terutama di atur oleh progesteron. Menstruasi mempunyai kisaran
waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi
terdiri dari :
a.       Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang
yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium
yang robek. Dapat juga dikarenakan berhentinya sekresi
hormone estrogen dan progesterone sehingga kandungan
hormone dalam darah menjadi tidak ada
b.      Fase Proliferasi/ Fase Folikuler ditandai dengan menurunnya
hormone progesterone sehingga memacu kelenjar hipofisis
untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam
ovarium serta dapat membuat hormone estrogen di produksi
kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang
masak dan menghasilkan hormone estrogen yang merangsang
keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat
sekresi FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium
yang robek.
c.       Fase Ovulasi/ Fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang
memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah
menstruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan
folikel dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus
luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormone
progesterone yang berfungsi untuk mempertebal dinding
endometrium yang kaya akan pembuluh darah.
d.      Fase Pasca Ovulasi/ Fase Sekresi ditandai dengan corpus
luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi
Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi

6
hormone estrogen dan progesterone sehingga hipofisis aktif
mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi
progesterone maka penebalan dinding endometrium akan
terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan
robek. Terjadilah fase perdarahan atau menstruasi.
Siklus menstruasi terjadi selama masa reproduksi dari masa
pubertas hingga masa menopause sebagai reaksi terhadap
variasi – variasi gerak hormone. Lapisan endometrium
(dinding rahim) berkembang sebagai persiapan untuk
implantasi telur yang sudah dibuahi, dan dalam keadaan tidak
hamil lapisan itu akan luruh dalam bentuk darah melalui
vagina. Menopause adalah terhentinya sedikit demi sedikit dan
berakhirnya siklus menstruasi dihubungkan dengan
menipisnya oosit di dalam ovarium dan akibat turunnya kadar
estrogen yang terjadi antara usia 45-50 tahun (Atikah dan Siti
Misaroh, 2009).
D. Hormon yang berpengaruh dalam siklus menstruasi
            Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1.      FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone)
yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH
2.      LH –RH (Luteinizing hormone releasing hormone)  yang
dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisi
mengeluarkan LH
3.      PIH (prolactine inhibiting hormone)  yang menghambat
hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.
a. Estrogen
            Estrogen atau hormone seks wanita bertanggung jawab
atas pertumbuhan dan perkembangan tuba falopi, ovarium,
uterus dan alat kelamin eksternal serta karakteristik seksual
sekunder wanita. Hormone tersebut terutama berkaitan
dengan perubahan-perubahan siklus normal yang terjadi pada

7
endometrium dan rahim selama siklus. Estradiol merupakan
estrogen alam utama yang diproduksi oleh ovarium
disamping beberapa estrogen yang diproduksi secara
metabolic dalam hati.
            Berbagai sediaan estrogen alam atau sintetik
dikembangkan untuk pemakaian oral, parenteral maupun
topical. Absorpsi oleh membrane mukosa saluran kelamin
dan pencernaan biasanya baik dan absorpsi melalui kulit juga
bisa menimbulkan efek sitemik.
  Estrogen digunakan untuk terapi pada beberapa kondisi wanita
termasuk control konsepsi, endometriosis, hipogonadisme,
menopause dan perdarahan abnormal, sedangkan pada pria untuk
penatalaksanaan paliatif kanker prostat yang tidak bisa dioperasi.
b.      Progestin
            Merupakan hormone yang secara alami terutama
diproduksi oleh corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam
reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk implantasi
telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar
mammary. Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik
tertentu memiliki efek anabolic, andragonik atau estrogenic
(biasanya lemah). Progesterone merupakan progestin alam yang
paling banyak yang selain efeknya sebagai hormone juga
berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen,
kortikosteroid dan estrogen secara endogen.
             Satu sel telur dihasilkan oleh satu ovarium setiap 28 hari.
Beberapa perubahan dalam system reproduksi dikendalikan oleh
hormone. Hormone merupakan cairan kimia yang dihasilkan oleh
tubuh untuk mengendalikan proses – proses metabolisme dalam
tubuh. Perubahan yang terjadi tiap bulan pada organ reproduksi
wanita disebut siklus menstruasi. Siklus menstruasi pada seorang
wanita terjadi setiap oeriode tertentu, misalnya 28 hari. Namun
demikian, siklus menstruasi tersebut sangat bervariasi untuk tiap

8
individu, yaitu berkisar antara 20-40 hari. Perubahan- perubahan
yang terjadi selama menstruasi menyangkut pemasakan sel telur
dan penebalan dinding rahim guna menerima sel telur yang telah
dibuahi. Jika sel telur di ovarium masak, dinding rahim menebal.
Lebih kurang pada hari ke 14 dari siklus menstruasi yang 28 hari,
sel telur dihasilkan dari ovarium, dan dikenal sebagai proses
ovulasi.
            Sel telur tersebut tetap hidup selama 24-48 jam, dan
bergerak sepanjang saluran telur menuju ke rahim uterus. Sel telur
tersebut dapat dibuahi bila terdapat sperma yang hidup dalam
saluran telur selama 48 jam sesudah atau sebelum ovulasi. Jika sel
telur tersebut tidak dibuahi di dalam saluran telur, maka akan
luruh (rusak). Dinding rahm akan luruh dan terjadi pendarahan.
Peristiwa tersebut terjadi setiap bulan dan dikenal sebagai
menstruasi. Lamanya menstruasi berlangsung selama 4-6 hari.
Saat mentruasi berlangsung, sel telur yang lain mulai mengalami
pemasakan. Rahim juga mulai menebal sebagai persiapan
menerima sel telur lain tersebut.
            Menstruasi mulai terjadi saat organ perkembangbiakan
seorang gadis mulai masak. Pada senagian besar gadis,
menstruasi pertama terjadi pada usia  8-13 tahun, dan terus
berlanjut sampai usia 45-55 tahu. Pada usia 50an siklus
menstruasi menjadi tidak teratur dan berhenti untuk selamanya,
peristiwa ini disebut menopause.  
E. Macam-Macam gangguan menstruasi
PERUBAHAN PADA LAMANYA SIKLUS MENSTRUASI
1. Oligomenore
Siklus menstruasi lebih panjang (lebih dari 35 hari).
Perdarahannya biasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus
oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas
cukup baik. Siklus menstruasi biasanya juga ovulator dengan
masa proliferasi lebih panjang dari biasaPolimenore

9
2. Amenore ;
1. Amenore primer
Adalah menstruasi belum mulai pada usia 16 tahun atau
apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah
dapat haid. Amenore primer (dialami oleh 5% wanita amenore)
mungkin disebabkan oleh defek genetic seperti disgenesis
gonad, yang biasnya cirri-ciri seksual sekunder tidak
berkembang, atau hymen imperforate. Pada tiga penyabab
terakhir, menstruasi dapat terjadi tetapi discharge menstruasi
tidak dapat keluar dari traktus genitalis. Keadaan ini disebut
kriptomenore, bukan amenore. Jarang, penyababnya adalah
feminisasi testis.
Namun demikian, pada kebanyakan kasus, tidak terdapat
kelainan dan wanita muda tersebut boleh berharap
mendapatkan menstruasi pada waktinya. Pada beberapa wanita
dalam kelompok ini, terdapat gangguan makan atau terlalu
beray berolahraga.
2. Amenore sekunder
Adalah menstruasi tidak terjadi lebih dari 70 hari (tanpa ada
kehamilan)
Penyebab pada amenore sekunder adalah kehamilan, tetapi
keadaan ini dapat teradi pada masa reproduksi dengan berbagai
penyebab:
·         Berat badan turun/gangguan makan (anoreksia nerfosa,
bulimia, obesitas)
·         Olahraga berlebihan
·         Obat-obatan (kontrasepsi oral, beberapa obat penenang)
·         Gangguan psikologis
·         Gangguan tiroid
·         Prolaktin – secretin adenoma (tumor-tumor hipofisis
lainnya)
·         Hyperplasia adrenal

10
·         Kegagalan ovarium (menopause premature, sindroma
ovarium resisten)
·         Sindroma ovarium polikistik
·         Kehamilan
·         Sindroma asherman
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik mencakup juga pemeriksaan vagina.
Pemeriksaan pelvic dengan ultrasonografi dapat dilakukan
pada kasus-kasus tertentu. Jika pemeriksaan ini tidak
memberikan diagnosis pasti, dapat di minta tes-tes dibawah
ini :
·         Hormone assays
·         Pemeriksaan sinar X atau CT scan pada fossa hipofisis
jika kadar hPr meningkat, untuk menyingkirkan adanya
tumor hipofisis.

KELAINAN DALAM BANYAKNYA DARAH DAN LAMANYA


PERDARAHAN PADA HAID
1. Hipomenore
perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang
dari biasanya. Pada kelainan ini siklus menstruasi tetap
teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah
darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya
kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita
kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit tertentu. Pada
peneletian sebelumnya sangat jarang terjadi hipomenorea,
bahkan tidak ada sama sekali siswi yang mengalami hal ini.
(Sianipar, 2009). Pada penelitian yang dilakukan di Gujarat
hanya 2.8% yang mengalami hipomenore. (Verma, Pandya,
Ramanuj, Singh, 2011)
2. Hipermenore

11
Perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 8-10
hari dengan kehilangan darah lebih dari 80 ml dianggap
berlebihan. Pada bentuk gangguan seperti ini siklus
menstruasi tetap teratur akan tetap jumlah darah yang
dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya
kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim),
polip endometrium, atau hiperplasia endometrium
(perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat
ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan
pemeriksaan terhadap kerokan. (Sarwono, 2011)

PERDARAHAN DI LUAR HAID


Metroragia
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi
(metroragia). Pendarahan ini disebabkan oleh keadaan yang
bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan
hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofisis,
ovarium (indung telur) dan rangsangan estrogen dan
progesteron dengan bentuk pendarahan yang terjadi di luar
menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus, dan
pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini
dipengaruhi oleh ketidak-seimbangan hormon tubuh, yaitu
kadar hormon progesteron yang rendah atau hormon
estrogen yang tinggi. Penderita hiposteroid (kadar hormon
steroid yang rendah) atau hipersteroid (kadar hormon
steroid yang tinggi) dan fungsi adrenal yang rendah juga
bisa menyebabkan gangguan ini. Beberapa gangguan organ
reproduksi juga dapat menyebabkan metroragia seperti
infeksi vagina atau Rahim endometriosis, kista ovarium,
fibroid, kanker endometrium atau indung telur, hiperplasia
endometriosis, penggunaan kontrasepsi spiral yang
mengalami infeksi juga dapat menyebabkannya

12
GANGGUAN LAIN YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN
HAID
1. Premenstrual tensin (ketegangan pra haid)
Ketegangan pra haid adalah keluhan-keluhan yang biasanya mulai
1 minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan
menghilang sesudah haid datang walaupun kadang-kadang
berlangsung terus sampai haid berhenti

2. Mittelschmers
mittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar
pertengahan siklus haid, pada saat ovulusi. Rasa nyeri yang terjadi
mungkin ringan, tetapi mungkin juga berat. Lamanya mungkin
hanya beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3 hari.
Rasa nyeri dapat disertai dengan perdarahan, yang kadang-kadang
sangat sedikit berupa getah yang berwarna coklat, sedang pada
kasus ini dapat merupakan perdarahan seperti haid biasa.
Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa
nyerinya tidak mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual
muntah. Penanganan umumnya terdiri atas penerangan pada wanita
yang bersangkutan.

3. Dismenorea
Dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai
membuat wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri
sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau
pingsan, lekas marah. Dikenal adanya dismenore primer dan
sekunder.
Etiologi
Penyebab pasti dismenore primer belum diketahui. Diduga factor
psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri. Dismenore primer

13
umumnya dijumpai pada wanita dengan siklus haid berovulusi.
Penyebab tersering dismenore sekunder adalah endometriosis dan
infeksi kronik genetalia interna.
Manifestasi Klinis
1. Dismenore primer
a.       Usia lebih mudah
b.      Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur
c.       Sering pada nulipara
d.      Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan
spastic
e.       Nyeri timbul mendahui haid dan meningkat pada
hari pertama atau kedua haid
f.       Tidak dijumpai keadaan patologi pelvic
g.      Hanya terjadi pada siklis yang ovulatorik
h.      Sering memberikan respon terhadap pengobatan
medikamentosa
i.        Pemeriksaan pelvic normal
j.        Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan,
dan nyeri kepala.
2. Dismenore sekunder
a.       Usia lebih tua
b.      Cenderung timbul setelah 2tahun siklus haid teratur
c.       Tidak berhubungan siklus dengan peritas
d.      Nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul
e.       Berhubungan dengan kelainan pelvic
f.       Tidak berhubungan dengan adanya ovulasi
g.      Seringkali memerlukan tindakan operatif
h.      Terdapat kelainan pelvic
Diagnosis
Dibuat dari keluhan- keluhan yang timbul, selalu
berhubungan dengan haid. Pada dugaan adanya endometriosis
maupun infeksi kronik perlu dilakukan laparaskopi daignostik.

14
Penatalaksanaan
Singkirkan terlrbih dahulu kelainan organic. Bila ada, obati
sesuai kelainan yang ada. Pada wanita usia muda dicoba dulu
dengan spasmalitik atau analgesic pada dismenore primer.
Pengobatan
1. antiprostagladin
2. Pil KB atau pemberian progesterone saja (nortestosteron,
medroksi progesterone asetak, didrogesteron) dari 5-25 siklus
haid 5-10 mg/hari. Pengobatan berlangsung berbulan-bulan.
Setelah keluhan nyeri berkurang, progesterone cukup
diberikan pada hari ke-16 sampai ke-25 siklus haid.
Pada dismenore sekunder bergantung pada penyebabnya,
yaitu :
3. Untuk infeksi, diberikan antibiotic yang sesuai.

F. Proses perimenopause
            Perimenopause adalah rentang periode dari tanda pertama
menopause – biasanya panas kemerahan, kekeringan vagina dan haid
tidak teratur sampai melewati masa tanpa haid ( 1 tahun dari periode
haid terakhir ). Fakta tentang perimenopause berikut harus
dipertimbangkan oleh perawat/bidan :
a.       Seksualitas, fertilitas, kontrasepsi dan PHS dapat menjadi
kekhawatiran bagi wanita perimenopausal.
b.       Kehamilan yang tidak diinginkan adalah kemungkinan
penyebab karena sekitar sepertiga wanita perimenopausal
menggunakan metode kontraseptif selain metode
sentralisasi.
c.       Wanita perimenopausal yang tidak merokok terhindar dari
kanker uterus akibat pemakaian kontraseptif oral.
d.      Sekitar 16% kanker payudara terjadi pada kelompok
wanita ini, sehingga pemeriksaan payudara sendiri (sarari),
pemeriksaan fisik rutin, dan mammogram adalah pentimh.

15
Kista payudara jinak adalah temuan yang umum. Aspirasi
jarum halus dapat digunakan untuk mengevaluasi sebagian
besar masa payudara, menghindari keharusan untuk rawat
inap dan pembedahan. 
            Karena penyakit kardiovaskuler adalah penyebab
terbesar kematian pada wanita lansia, diet dan latihan
merupakan topic penting dalam penyuluhan pasien seperti
juga halnya terapi penggantian hormone (HRT). Praktisi
yakin bahwa HRT melindungi wanita dari penyakit
jantung dan osteoporosis. Perawat harus menunjukkan
berbagai pilihan kesehatan bagi pasien wanita sebelum
menopause.

H. Proses Menopause
Fisiologi:
            Pada usia 40 sampai 50 tahun, siklus seksual biasanya menjadi
tidak teratur dan ovulasi sering tidak terjadi. Sesudah beberapa bulan
sampai beberapa tahun, siklus terhenti sama sekali. Periode ketika
siklus terhenti dan hormone-hormon kelamin wanita menghilang
dengan cepat sampai hampir tidak ada disebut dengan menopause.
            Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium.
Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel
primordial tumbuh menjadi folikel matang dan berovulasi dan berates-
ratus dari ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun,
hanya tinggal beberapa folikel primordial yang akan dirangsang oleh
FSH dan LH. Produksi estrogen dari ovariumberkurang sewaktu
jumlah folikel primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen
turun dibawah nilai kritis, estrogen tidak lagi dapat menghambat
produksi gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya, gonadotropin FSH
dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menupause dalam jumlah
besar dan kontinu, tetapi ketika folikel primordial yang tersisa menjadi

16
atretik, produksi nestrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi
nol.
            Pada saat menopause, seorang wanita harus menyesuaikan kembali
kehidupannya dari kehidupan yang secara fisiologis dirangsang oleh
produksi estrogen dan progesteron menjadi kehidupan yang kosong
tanpa hormone-hormon tersebut. Hilangnya estrogen sering kali
menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang bermakna pada
fungsi tubuh, termasuk rasa panas dengan kemerahan kulit yang
ekstrem, sensasi psikis dispnea, gelisah, letih, ansietas, dan kadang-
kadang keadaan psikotik yang bermacam-macam dan penurunan
kekuatan dan kalsifikasi tulang diseluruh tubuh. Kira-kira pada 15%
wanita, gejala-gejala ini cukup berat sehingga membutuhkan
perawatan. Jika psikoterapi gagal pemberian estrogen harian dalam
jumlah kecil biasanya dapat meredakan gejala dan bila perlahan-lahan
dosisnya diturunkan, wanita pascamenopause tersebut cenderung
terhindar dari gejala yang berat.
            Menopause juga disebut sebagai masa klimakterium yang
berarti “berubahnya hidup” adalah proses saat siklus reproduksi
menurun dan akhirnya berhenti. Menopause biasanya dimulai pada
usia diantara 45 sampai 55 tahun, walaupun dapat juga terjadi pada
wanita muda pada usia 35 tahun. Proses fisiologis yang alami ini
berlangsung selama 6 bulan hingga 3 tahun untuk sempurna.
            Pada tahap awal menopause, folikel dalam ovarium masih
memproduksi estrogen namun dalam kadar yang makin lama makin
sedikit. Siklus reprosuksi menjadi tidak teratur dan akhirnya ovulasi
tidak terjadi lagi. Jika ovulasi dan produksi estrogen telah berhenti,
wanita tersebut dikatakan pascamenopause.
Penurunan estrogen menimbulkan banyak gejala yang dirasakan oleh
beberapa wanita menopause dan pascamenopause, seperti rasa panas,
keringat malam, masalah emosional dan seksual dan menurunnya
kepadatan tulang.

17
            Akibat tidak adanya mekanisme umpan balik negatif estrogen
maka produksi FSH dan LH akan meningkat, namun produksi
hormon hipofisis lain tidak terganggu. Kadar FSH serum > 30 i.u / L
dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa menopause.
Androstenedione sirkulasi terutama berasal dari adrenal yang di
konversi oleh lemak sel menjadi estron ( jenis estrogen yang lebih
lemah dari estradiol ). Setelah menopause, jenis estrogen inilah yang
banyak berada dalam sirkulasi dibandingkan estrogen yang berasal
dari ovarium.

18
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
menstruasi atau haid adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang
disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat
kehamilan. Menstruasi terjadi terus menerus setiap bulannya di sebut
siklus menstruasi. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan
berlangsung hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45-55
tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 sampai 7 hari.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono prawirohardjo. 1985. ilmu kebidanan . Jakarta : FKUI

http://www.google.co.id/search?
hl=id&q=makalah+kespro+tentang+gangguan+haid&meta=

20

Anda mungkin juga menyukai