GANGGUAN MENSTRUASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Maternitas
Disusun oleh:
MUHAMAD RUSTAMI
NIM 20317092
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi Gangguan Menstruasi
Menstruasi atau haid adalah salah satu proses alami seorang
perempuan yang mengalami peluruhan dinding rahim bagian dalam
(endometrium) yang keluar melalui vagina (Andriyani, A. 2018).
Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
secara berkala dan dipengaruhi oleh hormone reproduksi baik FSH-
Esterogen atau LH-Progesteron (Anurogo, 2019). Usia remaja putri pada
pertama kalinya muncul menstruasi (menarche) bervariasi yaitu antara 10-
16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun dan berlangsung hingga
menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45-55 tahun) (Proverawati, A, &
Maisaroh, 2019).
B. Pola Menstruasi
Pola menstruasi merupakan serangkaian proses menstruasi yang
meliputi siklus menstruasi, lama perdarahan menstruasi, dan jumlah
perdarahan, serta gangguan menstruasi lainnya (Astarto, N, W. 2017).
Lama menstruasi yaitu jumlah hari yang diperlukan dari mulai
mengeluarkan darah menstruasi sampai perdarahan berhenti dalam 1 siklus
menstruasi. Lama menstruasi dibedakan menjadi 3 yaitu hipomenorrhea
apabila lama menstruasi 8 hari (Syntia, N. Dewi, 2017).
Siklus menstruasi adalah mentruasi yang berulang setiap bulan
yang merupakan suatu proses kompleks yang mencakup reproduktif dan
endokrin yang berangkai secara kompleks dan saling mempengaruhi
(Proverawati, A & Maisaroh, 2019). Panjang siklus menstruasi ialah jarak
antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi
berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus.
Umumnya, jarak siklus mentruasi berkisar dari 15-45 hari dengan rata-rata
28 hari. Lamanya berbeda-beda antara 2-8 hari, dengan rata-rata 4-6 hari
(Kusmiran, 2018).
Pada setiap siklus, saluran reproduksi wanita dipersiapkan untuk
fertilisasi dan implantasi ovum yang dibebaskan dari ovarium saat ovulasi.
Jika pembuahan tidak terjadi, maka siklus akan berulang. Jika pembuahan
terjadi, maka siklus terhenti sementara dan sistem pada wanita tersebut
beradaptasi untuk memelihara dan melindungi makhluk hidup yang baru
terbentuk sampai dapat berkembang menjadi individu yang dapat
berkembang diluar lingkungan ibu (Anurogo, 2019).
C. Hormon yang Mempengaruhi Menstruasi
Menurut Kusmiran (2018), sistem hormonal yang mempengaruhi siklus
menstruasi yaitu:
1. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) hasil sekresi dari
hipothalamus.
2. FSH-RH (Follicle Stimulating Hormone Releasing Hormone) yang
dikeluarkan hipothalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan
FSH.
3. LH-RH (Luteinizing Hormone Releasing Hormone) yang dikeluarkan
hipothalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH. Siklus
menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks
saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan pada aksis
hipothalamus, hipofisis, serta ovarium.
Siklus menstruasi yang berlangsung setiap bulan berhubungan dengan
serangkaian perubahan hormonal yang mensekresikan hormon dalam
sistem yang sedemikian rupa. Pusat pengendali hormon dari sistem
reproduksi adalah hipothalamus yang mensekresikan gonadotropin
releasing hormone (GnRH). GnRH akan merangsang sekresi hormon
follicle stimulating hormone releasing hormone (FSH-RH) dan luteinizing
hormone releasing hormone (LH-RH). Kedua hormon tersebut
merangsang hipofisis untuk mensekresikan FSH dan LH yang kemudian
berikatan dengan reseptor di ovarium dan menyebabkan ovarium
memproduksi esterogen dan progesteron ke sirkulasi. Dalam keadaan ini
uterus siap untuk menerima pembuahan, namun bila tidak terjadi
pembuahan, maka terjadi menstruasi (Andriyani, 2018).
D. Mekanisme Terjadinya Menstruasi
Pada siklus haid menggambarkan suatu interaksi kompleks antara
hipotalamus, kelenjar pituitary, ovarium dan endometrium. Astarto (2017)
mengatakan bahwa mekanisme terjadinya perdarahan menstruasi yang
terjadi dalam satu siklus terdiri atas 4 fase:
a. Fase Folikuler / Proliferasi (hari ke-5 sampai hari ke-14) Pada masa ini
adalah masa paling subur bagi seorang wanita. Dimulai dari hari 1
sampai sekitar sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel
telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi
pertumbuhan folikel didalam ovarium. Pada pertengahan fase
folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang
pertumbuhan sekitar 3 - 30 folikel yang masingmasing mengandung 1
sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya
hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai
respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Endometrium terdiri dari 3 lapisan, lapisan paling atas dan lapisan
tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan
dan menghasilkan selsel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan
yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 - 7
hari, rata-rata selama 5 hari Darah menstruasi biasanya tidak membeku
kecuali jika perdarahannya sangat hebat. Pada akhir dari fase ini terjadi
lonjakan penghasilan hormon LH yang sangat meningkat yang
menyebabkan terjadinya proses ovulasi.
DAFTAR PUSTAKA