Disusun Oleh:
Pembimbing :
Ns. Destiawan Eko Utomo.,S.Kep.,Sp.Kep.KMB
Pengelompokkan Stadium
Stadium T N M
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium 1A T1 N0 M0
Stadium 1B T0 N1 M0
T1 N1 M0
Stadium IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium IIIA T0 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N2 M0
N1- M0
N2
Stadium IIIB T4 N1- M0
N2
Stadium IIIC Semua T N3 M0
Stadium IV Semua T Semua N M1
1. Stadium 0
Dikatakan stadium 0 karena masih berada di
pembuluh/saluran payudara serta kelenjar susu, belum
mengalami penyebaran keluar dari area tersebut
2. Stadium 1
Stadium 1 A
Ukurannya masih sangat kecil dan tidak menyebar serta
belum ditemukannya pada pembuluh getah bening
Stadium 1 B
Kanker payudara stadium 1 B berarti bahwa sel kanker
payudara dalam bnetuk yang kecil ditemukan pada
kelenjar getah bening dekat payudara. Tidak ada tumor
dalam payudara, atau tumor memiliki ukuran lebih kecil
dari 2 cm.
3. Stadium 2
Stadium 2 A
- Kanker berukuran lebih kecil dari 2 cm, mulai
ditemukan titik-titik pada getah bening diarea sekitar
ketiak
- Kanker telah berukuran 2-5 cm, pada pembuluh getah
bening belim terjadi penyebaran titik-titik sel kanker
- Titik-titik di pembuluh getah bening ketiak mulai
ditemukan namun tidak ada tanda tumor pada bagian
payudara
Stadium 2 B
- Kanker berukuran 2-5cm
- Titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak telah
tersebar sel-sel kanker payudara
- Tumor telah berukuran 5 cm namun belum terjadi
penyebaran.
4. Stadium 3
Stadium 3 A
- Kanker telah berukuran <5 cm dan telah terjadi
penyebaran sel-sel kanker pada titik-titik pembuluh
getah bening di ketiak
- Tumor lebih besar dari 5 cm dan bentuk kecil sel
kanker payudara berada di kelenjar getah bening
- Atau tumor lebih dari 5 cm dan telah menyebar
hingga ke 3 kelenjar getsh bening diketiak atau
kelenjar getah bening didekat tulang dada
Stadium 3 B
- Terjadinya pembengkakan pada dinding dada yang juga
sudah mulai adanya luka yang menghasilkan nanah
pada dada. Penyebarannya bisa sudah mengenai getah
bening di ketiak dan lengan ats
Stadium 3 C
- Telah dideteksi bahwa sel-sel kanker telah menyebar ke
titik-titik pembuluh getah bening yaitu sekitar 10 area
getah bening telah tersebar sel-sel kanker, tepatnya
dibawah tulang selanka.
5. Stadium 4
Tidak diketahui telah berapa ukuran pasti sel kanker pada fase
ini. Karena sel kanker telah menyebar ke jaringan lainnya yang sulit
untuk diketahui. Sel kanker yang yang menyebar telah mulai
menyebar ke berbagai lokasi, seperti tulang, paru-paru, hati dan juga
tulang rususk
E. Patofisiologi
Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etilogi Antara
obesitas, radiasi, hyperplasia, optic, riwayat keluarga dengan mengkonsumsi
zat-zat karsinogen sehingga merangsang pertmbuhan epitel payudara dan
dapat menyebabkan kanker payudara. Karsinoma mamae berasal dari jaringan
epitel dan paling sering terjadi di system ductal, mula-mula terjadi hyperplasia
sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi
carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal
sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira
berdiameter 1 cm). pada ukuran itu kira-kira seperempat dari carcinoma
mamae telah bermetastasis. Carcinoma mamae bermetastasis dengan
penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe
dan aliran darah (Indonesian Cancer Foundation, 2012).
Ca mamae tersebut menimbulkan metastase dapat ke organ yang dekat
maupun yang jauh Antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe
aksilaris dan terjadi benjolan, dari sel epidermis penting menjadi invasi timbul
krusta pada organ pulmo mengakibatkan ekspansi paru tidak optimal
(Mansjoer, 2002).
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium meliputi :
Morfologi sel darah
Laju endap darah
Tes faal hati
Tes tumor marker (Carsino Embrionyk Antigen /CEA) serum
atau plasma
Pemeriksaan sitologis
2. Peemriksaan sitologik
Peemriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian
cairan yang keluar spontan dari putting mamae, cairan kista atau cairan
yang keluar dari ekskoriasi
3. Mammagrafi
Pengujian mamae dengan menggunakan sinar untuk mendetksi
secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk
mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada
tahap awal. Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat
karena gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.
4. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mendetksi luka-luka pada daerah
padatpada mammae ultrasonoghrapy berguna untuk membedakan
tumor sulit dengan kista. Kadang-kadang tampak kista sebesar sampai
2 cm.
5. Themogarphy
Mengukur dan mencatat emisi panas yang yang berasal dari
mammae atau mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik
panas karena peningkatan suplay darah penyesuain suhu kulit yang
lebih tinggi.
6. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam Antara
pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan
peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.
7. Biopsi
Untuk menentukkan secara menyakitkan apakah tumor jinak
atau ganas, dengan cara pengambilan massa. Memberikan diagnosa
definitive terhadap massa dan berguna sebagai klasifikasi histologi,
pentahapan dan seleksi terapi.
8. CT-Scan
Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma mammae
pada orang lain.
9. Pemeriksaan Hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada
peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
G. Penatalaksanaan
1. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan mamae. Ada 3 jenis
mastektomi, yaitu :
Modified radical mastectomy, yaitu operasi pengangkatan
seluruh mammae, jaringan mammae ditulang dada, tulang
selangka dan tulang iga serta benjolan disekitar.
Total (simple) mastectomy, yaitu pengangkatan di seluruh
mammae saja, tetapi bukan kelenjar ketiak
Radical mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari
mammae. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan
hanya pada bagian yang mengandung sel kanker, bukan
seluruh mammae.
2. Radioterafi
3. Kemoterapi
H. Pencegahan
Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi,
mamae agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara
pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Didepan cermin angkat tangan dan periksa apakah ada kemerahan atau
bengkak di payudara
2. Letakkan tangan dipinggang dan periksa payudara seperti pada
langkah pertama
3. Tekan payudara dari atas ke bawah dan rasakan apakah ada benjolan
4. Tekan payudara secara melingkar dan rasakan apakah ada benjolan
5. Tekan payudara kea rah putting dan lihat apakah ada cairan yang
keluar
6. Posisi berbaring dan tekan kembali payudara secara melingkar.
DAFTAR PUSTAKA
American cancer Society, 2015. Breast cancer facts and figure 2015-
2016. Atlanta: American Cancer Society
Brunner & Sudarth, (2013). Keperawatan Medikal NBedah Edisi. 2.
Jakarta : EGC
Kementrian Kesehatan RI.(2017). Panduan Penatalaksanaan Kanker
Payudara. Kementrian Kesehatan RI: Jakarta
Wijaya, S.s dan putri, Y.M. (2013). Keperaqwatan Medikal Bedah ,
Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta :
Nuha Medika
( PSYSICAL ASSASSMENT )
BIODATA PASIEN
1. Nama : Ny. A
2. Umur : 50 T
3. Jenis Kelamin :P
4. No. Register :-
5. Alamat :-
6. Status : kawin
1. ANAMNESE
A. Keluhan Utama ( Alasan MRS ) :
Saat Pengkajian :
b. Pola Eliminasi
No Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
Eliminasi BAB
/BAK
1 Jumlah / Waktu Klien mengatakan Pagi hari sebelum operasi
BAB 1 kali sehari. klien sudah BAB satu kali
Dan biasanya BAK 4- dan BAK 3 kali
5 kali sehari
2 Warna Warna feses kuning BAB : warna kecoklatan
kecoklatan . Dan tidak ada darah
untuk urin berwarna
BAK : warna kuning tidak
jernih
ada darah
3 Bau Bau khas feses dan air Bau khas feses dan air urin
urin
4 Konsistensi BAB : lembek normal BAB : lembek normal
Hygiene
1 Frekuensi Mencuci 1 kali sehari 1 kali keramas sebelum
Rambut operasi
2 Frekuensi Mandi 3 kali Hanya membersihkan diri dan
ganti baju
3 Frekuensi Gosok Gigi 2-3 kali 1-2 kali
4 Keadaan Kuku Pendek bersih Bersih
Masalah Keperawatan : tidak ada
e. Aktivitas Lain
No Aktivitas Yang Di Rumah Di Rumah sakit
Dilakukan
1. Kegiatan sehari-hari Klien Klien mengatakan sebelum
mengatakan operasi masih bisa melakukan
melakukan secara mandiri seperti mandi
kegiatan ibu dan ganti baju sendiri
rumah tangga,
tidak ada keluhan
sesak nafas
ataupun lemas.
2. PEMERIKSAAN FISIK
A. PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
a. Tensi : 120/ 80 mmHg e. BB : 42 kg
a. Nadi : 80 x/mnt f. TB : -
b. RR : 20x/mnt G.Setelah dihitung berdasar rumus Borbowith
c. Suhu :37.5 ◦C Pasien termasuk : ( Kurus / Ideal / Gemuk )
B. KEADAAN UMUM :
Compos mentis
C. PEMERIKSAAN INTEGUMENT, RAMBUT DAN KUKU
1. Integument
Inspeksi : terdapat benjolan di payudara kiri
1. Tipe Primer
Makula (-), Papula (-) Nodule (- ) Vesikula ( - )
2. Tipe Sekunder
Vitiligo/Hipopigmentasi (- ), Tatto (- ),
Naevi (- ), Strie (- )
2. Pemeriksaan Rambut
a. Ispeksi dan Palpasi :
3. Pemeriksaan Kuku
a. Inspeksi dan palpasi , bentuk pendek
Kebersihan terjaga
Strabismus ( - )
h. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD (-) OS (-)
3. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi dan palpasi
Amati bagian telinga luar: bentuk simetris Ukuran (-) Warna (bersih)
lesi (- ), nyeri tekan (- ), peradangan (- ), penumpukan serumen (- ).
Amati bentuk tulang hidung dan posis septum nasi ( tidak ada
pembengkakan )
6. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah klien : tegang, Warna dan kondisi
wajah klien:cemas, Struktur wajah klien :(-) Kelumpuhan otot-otot
fasialis (- )
7. Pemeriksaan Leher
Dengan inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
G. PEMERIKSAAN JANTUNG
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas :- ( N = ICS II )
Batas bawah : -( N = ICS V)
Batas Kiri : - ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : - ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
a. Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, (lemah ), ( reguler / irreguler)
BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (lemah), ( reguler / irreguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm (+ / -),
Murmur (+ / -)
Keluhan lain terkait dengan jantung : tidak ada
H. PEMERIKSAAN ABDOMEN
a. Inspeksi
Bentuk abdomen : ( cembung)
Massa/Benjolan (- ), Kesimetrisan ( - ),
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus - x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi
( + /- )
c. Palpasi
Palpasi Hepar : -
Didiskripsikan : -
Palpasi Lien :-
Palpasi Appendik :
Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc. Burney . nyeri tekan
( - ), nyeri lepas ( - ), nyeri menjalar kontralateral ( - ).
Palpasi dan Perkusi Untuk Mengetahui ada Acites atau tidak :Shiffing
Dullnes (- ) Undulasi (- )
Palpasi Ginjal :
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen : tidak ada.
I. PEMERIKSAAN GENETALIA
1. Genetalia Pria
Inspeksi :
Rambut pubis (bersih), lesi ( - ), benjolan (- )
Palpasi
2. Pada Wanita
Inspeksi
J. PEMERIKSAAN ANUS
a. Inspeksi
Atresia ani ( - ), tumor ( - ), haemorroid ( - ), perdarahan ( - )
Perineum : jahitan ( - ), benjolan ( - )
b. Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (- ) pemeriksaan Rectal Toucher
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Anus : tidak ada
b. Palpasi
Oedem :
Lingkar lengan: -
Lakukan uji kekuatan otat : 5 5
4 4
L. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma Scale )
1. Menilai respon membuka mata : 4
2. Menilai respon Verbal : 5
3. Menilai respon motorik : 6
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan :(Compos
Mentis)
Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-), kaku kuduk (+), mual –
muntah (+) kejang (-) penurunan tingkat kesadaran (-)
Nervus V, Thrigeminus :
1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep (+)
b. Reflek trisep ( +)
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles (+)
2. Reflek Pathologis
f. Reflek bing ( -)
g. Reflek gonda ( -)
M. RIWAYAT PSIKOLOGIS
a. Status Nyeri :
1. Menurut Skala Intensitas Numerik
● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
merasa nyeri
2 □ Nyeri ringan Pasien mengatakan sedikit
nyeri atau ringan.
b. Status Emosi
Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : cemas dan sedih
Tingkah laku yang menonjol : meringis
Suasana yang membahagiakan klien : bersama keluarga dalam keadaan
sehat
Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman : tidak dapat
beraktifitas
c. Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara ( tidak), apakah pola
komunikasinya (spontan), apakah klien menolak untuk diajak komunikasi
(tdk), Apakah komunikasi klien jelas (ya), apakah klien menggunakan
bahasa isyarat (tdk ).
Masalah Keperawatan : tidak ada
d. Pola Interaksi
Kepada siapa klien berespon : perawat, dokter dan keluarga
e. Pola Pertahanan
a. Identitas diri : klien mengatakan sebagai seorang istri dari suami dan ibu bagi
anak-anaknya sebagai ibu rumah tangga
b. Ideal diri : ingin menjadi Istri sekaligus Ibu yang baik
c. Gambaran diri : Harga diri : percaya diri
d. Peran : Ibu Rumah Tangga
Masalah Keperawatan : tidak ada
O. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
A. DARAH LENGKAP :
Haematokrit : 36 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
B. KIMIA DARAH :
Ureum :- ( N : 10 – 50 mg / dl )
SGOT : - ( N : 2 – 17 )
SGPT : .- ( N : 3 – 19 )
BUN :- ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin :- ( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein :- ( N : 6.7 – 8.7 mg /dl )
Masalah Keperawatan : -
C. ANALISA ELEKTROLIT :
Masalah Keperawatan : -
PH :- (N :7,35-7,45)
PaO2 :- (N : 80 - 100)
PaCo2 :- (N : 35-45mmHg)
Hco3 :- N : 22 – 26 mEq/L)
Be :- (N : 2/+2)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Terapi yang diberikan adalah infus ringer laktat 500 ml 20 tpm. Ceftriaxon 4 mg 2
x 1 gr/IV, keterolac 3 x 30 ml/IV. Asam tranexamat 500 mg/IV.
Post Operasi
3. Prioritas Masalah
Pre Operasi
1. D.0077 Nyeri Akut
2. D.0080 Ansietas
Post Operasi
4. Intervensi Keperawatan
Pre Operasi
Post Operasi
5. Implementasi Keperawatan
Pre Of
Post Operasi
Implementasi hari Ke 1
Implementasi Hari Ke 2