REPRODUKSI
HORMON – HORMON REPRODUKSI
• Definisi hormon
Adalah bahan substansi biologis yang dihasilkan oleh
kelenjar buntu organ tertentu, dalam jumlah kecil, masuk
aliran darah, mempunyai organ sasaran dan dapat
mendorong atau menghambat fungsi dari organ sasaran /
target tersebut
Hipotalamus merupakan
bagian otak depan yang
mengandung sekumpulan
sel-sel neurosekretori.
Neurosekretori berfungsi
menghasilkan hormon-
hormon yg. Bekerja
mengontrol kelenjar
pituitary
a. Hipofisis Bagian Anterior
Prolaktin
b. Hipofisis Bagian Intermediet
Hormon ini tidak berperan penting pada sifat normal melanosit manusia
kecuali pada keadaan tertentu, misalnya hamil, peningkatan sekresi MSH
menyebabkan warna kulit menjadi sedikit lebih gelap
mengatur pelepasan air dari ginjal dengan membantu reabsorpsi air dari
tubulus distal nefron
Sistem Hormon Reproduksi Pria
Hormon:
Substansi kimia/biologi yang disekresi oleh
kelenjar endokrin, berfungsi mengatur
proses tubuh, hormon dibawa ke organ
target spesifik & kejaringan oleh aliran darah.
Gambar Pengendalian Hormon oleh Testis dan Ovarium
Kelenjar hipotalamus mengeluarkan hormon Gonadotrophin
Releasing Hormon (GnRH). Hormon ini selanjutnya
merangsang hipofisis(pitutary) anterior mengeluarkan LH
dan FSH. Pada laki-laki FSH meningkatkan
spermatogenesis di tubulus seminiferus, sedangkan LH
(ICSH=interstitial-cell stimulating hormone) mengontrol
dalam memproduksi testosteron.
Fungsi Testoteron
• Meningkatkan spermatogenesis (pematangan sperma)
• Merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin laki-laki
misal, membesarnya suara, pertumbuhan jakun,
pertumbuhan bulu-bulu pada daerah muka dan
kemaluan.
Testoteron dihasilkan oleh sel-sel interstitial (sel-
sel leydig) yang terletak di tubulus seminiferus.
Secara umum, hormon-hormon utama yang
mengatur proses reproduksi pria adalah :
1. Gonadothropin Releasing Hormone
(GnRH)
2. Folikel Stimulating Hormone (FSH)
3. Luteinizing Hormone (LH)
4. Testoterone (Androgen)
Gonad (kelenjar kelamin) pada laki-laki
disebut testis, sedangkan pada perempuan
disebut ovari.
Hormon kelamin pada laki-laki disebut
Androgen , misalnya Testoteron. Testoteron
bersama dengan LH dan FSH bekerja
merangsang pembentukan sperma
(spermatogenesis)
Hormon Reproduksi Pria
(1)
Susunan kimia hormon:
• Peptida: follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hormon
(LH)
• Steroid: Testosteron, Estrogen dan
Progesteron.
Hormon Reproduksi Pria
(2)
Hipotalamus:
• Bagian integral otak berhubungan de-
ngan kelenjar hipofisis
• Menghasilkan bermacam-macam hor-
mon
• Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
Hormon Pada Wanita
Tumbuh
Folikel ovari
Gugur
Ovulasi
Korpus
luteum
Degenerasi
Siklus Menstruasi
Siklus Menstruasi
• Fase Menstruasi
Pada fase menstruasi, hormon yang berperan ialah hormon estrogen
dan progesteron. Sekitar lima hari pertama menstruasi, kedua hormon
tersebut mengalami reduksi. Akibatnya, sel telur yang berada dalam
lapisan endometrium pada uterus dilepas bersamaan dengan robeknya
endometrium melalui pendarahan. Hasilnya, dinding uterus berubah
menjadi sangat tipis
• Fase Praovulasi
Mulai hari kelima sampai ke tiga belas, fase praovulasi dimulai.
Pada fase ini, hormon yang berperan yakni hormon FSH dan hormon
LH. Kedua hormon tersebut menstimulasi sel-sel folikel untuk menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron. Adanya rangsangan hormon
estrogen dan progesteron membuat lapisan endometrium yang luruh
terbentuk kembali.
Fase-fase Menstruasi
• Fase Ovulasi
Setelah fase praovulasi, selanjutnya ialah fase ovulasi. Fase ovulasi
terjadi sekitar hari keempat belas dari total keseluruhan waktu siklus
menstruasi terjadi (kurang lebih 28 hari). Pada fase ini, sekresi hormon
estrogen sangat banyak. Oleh karenanya, sekresi hormon FSH
mulai menurun dan digantikan dengan sekresi hormon LH. Adanya
stimulasi hormon LH pada folikel menjadikan folikel semakin matang.
Pematangan folikel menyebabkan sel telur keluar dari folikel. Peristiwa
ini dinamakan ovulasi.
Fase-fase Menstruasi
• Fase Pascaovulasi
Berikutnya, setelah fase praovulasi adalah fase pascaovulasi yang
berlangsung pada hari kelima belas hingga hari kedua puluh delapan.
Pada fase ini, folikel yang pecah berubah menjadi badan padat berwarna
kuning yang disebut korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan
hormon progesteron. Bersama hormon estrogen, hormon progesteron
ini berperan dalam memelihara pertumbuhan endometrium sehingga
siap untuk penanaman embrio.
Namun demikian, apabila sel telur pada uterus tidak dibuahi,
korpus luteum mengalami degenerasi menjadi korpus albikan. Akibatnya,
sekresi hormon estrogen dan progesteron semakin menurun
dan sebaliknya sekresi hormon FSH dan LH naik kembali. Karena
darah tidak mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron,
endometrium tidak bisa bertahan dan luruh bersama darah. Ini menunjukkan
fase pascaovulasi berganti menjadi fase menstruasi.
Siklus menstruasi
Beberapa Kejadian Dari Daur Menstruasi