Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Hormon
adalah melekul yang berfungsi di dalam tubuh sebagai sinyal kimia. Hormon dibebaskan sel-sel khusus
yang disebut sel-sel endokrin karena sel-sel tersebut bersekresi ke arah dalam dan berbeda dari sel-sel
eksokrin, yang bersekresi ke dalam rongga tubuh atau permukaan tubuh.
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan
dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula
kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.
Ada empat kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat menghasilkan hormon
reproduksi, yakni, Kelenjar Hipofisa, Kelenjar Ovarium, Endometrium, dan Testis. Berikut hormon-
hormon yang dihasilkan oleh empat kelenjar diatas,antara lain adalah :
Follicle Stimulating Hormone (FSH) : berfungsi Merangsang pematangan folikel dalam ovarium
dan menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria dan wanita (penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur dan ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian).
Luteinizing Hormone (LH) : berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum,
pematangan (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telu sel telur, siklus menstruasi.
4. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Terdapaat berbagai jenis estrogen, akan tetapi yang paling
umum untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita, membentuk ketebalan endometrium saat siklus menstruasi,
menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan vagina, membantu mengatur temperatur suhu.
Estrogen alami diproduksi oleh sel teka interna folikel di ovarium secara primer dan dalam jumlah
lebih sedikit diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen.
Pada uterus: menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks: menyebabkan pelunakan
serviks dan pengentalan lendir serviks pada vagina :menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada
payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara, payudara, juga mengatur mengatur distribusi
distribusi lemak tubuh. Pada tulang, tulang, estrogen estrogen jugamenstimulasi osteoblas sehingga
memicu pert umbuhan / generasi tulang. Pada wanita pascamenopouse, pascamenopouse, untuk
pencegahan pencegahan tulang kropos/ kropos/ osteoporosis, osteoporosis, dapat diberikan diberikan
terapi hormone estrogen (sintetik) pengganti.
Hormon estrogen berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi
wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara,
pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon
enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
5. Progesteron
Hormon progesteron diproduksi oleh korpus luteum, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan
pada masa kehamilan diproduksi di plasenta. Fungsi progesteron adalah mempertahankan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zigot.
Hormon progesteron : berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman penanaman sel
telur yang telah dibuahi, dibuahi, mempersiapkan mempersiapkan kelenjar kelenjar susu untuk
menghasilkan susu, menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormone FSH, dan
memperlancar produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang
oleh LH.
6. Human Chorionic Gonadotrophin (hCG)
Human Chorionic Gonadotrophin (hCG) merupakan glikoprotein yang disintesis di sel
sinsitiotrofoblas plasenta. Kadar hCG meningkat dalam darah dan urin segera setelah implantasi ovum
yang sudah dibuahi. hCG berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan
produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa kehamilan awal.
7. Prolaktin
Prolaktin diproduksi di hipofisis anterior. Fungsi prolaktin adalah memicu produksi dan sekresi
air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada masa kehamilan prolaktin diproduksi di plasenta. Prolaktin
memiliki efek inhibisi terhadap GnRh hipotaamus, sehingga jika kadar berlebihan dapat terjadi
gangguan pematangan folikel, gangguan ovulasi, dan gangguan menstruasi berupa amenorea.
Sintesa hormon steroid seks diproduksi terutama oleh gonad dan diatur oleh dua jenis hormon
gonadotrofik yang dihasilkan oleh adenohipofise. Follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH) dari hipofise membawa pengaruh baik pada ovarium maupun testis. FSH terutama
bertanggung jawab pada pengaturan perkembangan sel germinal pada kedua jenis kelamin dan sintesis
estrogen ovarium wanita. LH dan hCG merangsang sintesis steroid seks androgenik baik pada testis
maupun ovarium, dan produksi progesterone oleh korpus luteum. LH, FSH, dan hCG tidak mempunyai
aktifitas klinis penting diluar traktus reproduksi. Steroid seks dianggap sebagai satu-satunya pengatur
produksi hormon gonadotropin. Akhir-akhir ini, peptida gonad mempunyai sifat pengatur penting sekresi
FSH. Inhibin dan follistatin menekan pelepasan FSH, dan aktivin merangsang pelepasan FSH. Sintesis
dan fungsi hormon reproduksi berbeda, tetapi saling berhubungan dan mempengaruhi. Berikut akan
dibahas sintesis dan fungsi dari masing-masing hormon reproduksi ini.