Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh.
Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar Endokrin. Disebut
demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah
dan tanpa melewati saluran khusus. Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit
namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari
fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat dan lain sebagainya.
Hormon-hormon yang terdapat di dalam organ reproduksi sangatlah banyak
seperti estrogen dan progesteron. Hormon-hormon tersebut berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan ciri seks pada laki-laki maupun perempuan. Dari
latar belakang tersebut, penulis membuat makalah ini dengan judul Hormon
Reproduksi sehingga nantinya diharapkan penulis dan pembaca dapat mengetahui
dan memahami mengenai hormon reproduksi dan sistem kerjanya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Hormon apa saja yang terdapat di dalam organ reproduksi ?
2. Bagaimana struktur hormon reproduksi ?
3. Apa saja sasaran yang dituju oleh hormon reproduksi ?
4. Bagaimana mekanisme aksi kerja hormon reproduksi ?
5. Apa saja akibat dan gejala utama apabila kekurangan hormon reproduksi ?
6. Apa saja akibat dan gejala utama apabila kelebihan hormon reproduksi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui hormon-hormon yang terdapat di dalam organ reproduksi
2. Memahami dan mengerti struktur-struktur hormon yang terdapat di dalam organ
reproduksi
3. Mengetahui dan memahami sasaran yang dituju oleh hormon reproduksi
4. Mengetahui mekanisme aksi kerja hormon reproduksi
5. Mengetahui akibat dan gejala utama apabila seseorang mengalami kekurangan
hormon reproduksi
6. Mengetahui akibat dan gejala utama apabila seseorang mengalami kelebihan
hormon reproduksi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hormon-hormon yang terdapat pada Organ Reproduksi
Berikut adalah beberapa hormon yang terdapat di dalam organ reproduksi,
diantaranya :
2

1. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utama


testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur (ovari) pada betina,
walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh zona retikularis
korteks kelenjar adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks jantan utama dan
merupakan steroid anabolik. Baik pada jantan maupun betina, testoren
memegang peranan penting bagi kesehatan. Fungsinya antara lain adalah
meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan ada terhadap
osteoporosis. Secara rata-rata, jantan dewasa menghasilkan testosteron sekitar
dua puluh kali lebih banyak daripada betina dewasa.
2. Pria dan wanita sama-sama memproduksi progesteron, namun wanita
memproduksi dua kali lebih banyak dibanding pria. Progesteron adalah hormon
yang dikeluarkan oleh korpus luteum (massa sel yang terbentuk di ovarium di
tempat di mana sel telur dilepaskan) setelah ovulasi. Progesteron berperan
menyiapkan rahim untuk kehamilan. Bila kehamilan terjadi, produksi
progesteron pada akhirnya akan dilakukan oleh plasenta. Bila kehamilan tidak
terjadi, korpus luteum akan terpecah dalam 12-16 hari dan berhenti
memproduksi progesteron, sehingga memicu menstruasi.
3. Estrogen adalah yang memainkan peran kunci dalam perkembangan organ dan
sistem reproduksi wanita. Estrogen juga bertanggung jawab untuk gejala yang
diderita selama menopouse. Secara keseluruhan, estrogen merupakan komponen
penting dari kehidupan setiap wanita. Estrogen adalah kelompok hormon steroid
yang berasal dari kolesterol. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun
wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur.
4. Androstenedion adalah salah satu androgen (hormon pria) yang secara alami
hadir pada wanita. Hormon ini memainkan peran penting dalam ovulasi.
Tingginya kadar androgen pada wanita dapat menunjukkan kelainan pada proses
ovulasi.
5. Dihidrotestosteron (DHT) adalah hormon laki-laki yang aktif dalam kelenjar
prostat. Hormon ini dibuat ketika enzim 5-alpha reduktase mengubah testosteron
menjadi dihidrotestosteron, yang merangsang pertumbuhan kelenjar prostat.
6. Follicle Stimulating Hormone (FSH) atau hormon pemicu folikel adalah hormon
yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak yang merangsang produksi telur
oleh ovum.

7. Luteinizing Hormone (LH) adalah hormon hipofisis yang menstimulasi gonad.


Pada laki-laki, LH diperlukan untuk spermatogenesis (fungsi sel Sertoli) dan
produksi testosteron (fungsi sel Leydig). Pada wanita , LH diperlukan untuk
produksi estrogen. Ketika estrogen mencapai puncak kritisnya, pituitari
melepaskan LH (lonjakan LH), yang bersama Follicle Stimulating Hormone
(FSH) mempromosikan ovulasi (pelepasan sel telur dari folikel)
8. Gonadropin Releasing Hormone (GnRH) berinteraksi dengan testosteron, FSH,
LH, dan inhibin dalam mekanisme umpan balik negatif yang mengatur sintesis
dan sekresi testosteron.
Pada saat kehamilan terdapat beberapa hormon:
1. Hormon gonadotropin korionik manusia (Human Chorionik Gonadotropin
[HCG]) adalah hormon seperti LH yang disekresi sel-sel embrionik mulai hari
ke 10 setelah fertilisasi.
2. Hormon Laktogen Plasenta manusia (Human Placental Lactogen [HPL]), juga
disebut sebagai somatomammotropin korionik, disekresi oleh plasenta. Hormon
ini menstimulasi pertumbuhan kelenjar mammae dalam persiapan laktasi. HPL
juga memiliki efek metabolik terhadap protein, lemak, dan glukosa untuk
menyediakan energi bagi ibu hamil dan nutrien bagi perkembangan janin.
3. Hormon Tirotropin Korionik, merupakan hormon yang serupa dengan TSH dari
hipofisis anterior, disekresi oleh plasenta dan berfungsi untuk meningkatkan laju
metabolisme maternal. Hampir semua hormon yang memengaruhi metabolisme ,
termasuk hormon pertumbuhan, ACTH, TSH, dan insulin, dihasilkan oleh
plasenta.
4. Relaksin adalah hormon polipeptida yang disekresi korpus luteum kehamilan.
Fungsinya adalah untuk merelaksasi (melunakkan) fibrikartilago dalam simfisis
pubis untuk mempersiapkan jalur janin melalui jalan lahir.
5. Oksitosin yang dilepas dari kelenjar hipofisis posterior (neurohipofisis)
menstimulasi kontraksi otot polos uterus selama proses kehamilan. Saat
menyusui, oksitosin menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel dalam kelenjar
mammae sehingga tersedia susu pada puting (ejeksi susu).
6. Prostaglandin dihasilkan oleh uterus, menstimulasi kontraksi uterus saat
kelahiran.

2.2 Struktur-struktur Hormon Reproduksi

2.2.1 Struktur hormon reproduksi pada wanita :


1. Estrogen
Estrogen dikenal sebagai hormon wanita yang utama bersama dengan
progesteron, karena mempunyai peranan penting dalam pembentuk kan tubuh
wanita dan mempersiapkan fungsi wanita secara khusus seperti terjadinya
kehamilan, juga pertumbuhan payudara dan panggul. Disisi lain, vagina, uterus
dan organ wanita lainnya sangat tergantung keberadaan estrogen pada tubuh
sampai usia dewasa. Pengaturan estrogen membuat terjadinya perubahan setiap
bulannya dan mempersiapkan uterus untuk terjadinya kehamilan. Estrogen
merupakan hormon steroid dengan 10 atom C dan dibentuk terutama dari 17ketosteroid androstendion. Estrogen alamiah yang terpenting adalah estradiol
(E2), estron (E1), dan estriol (E3). Secara biologis, estradiol adalah yang paling
aktif. Perbandingan khasiat biologis dari ketiga hormon tersebut E2 : E1 : E3 =
10 : 5 : 1. Potensi estradiol 12 kali potensi estron dan 8 kali estriol sehingga
estradiol dianggap sebagai estrogen utama (Speroff et al., 2005). Selain di
ovarium, estrogen juga di sintesis di adrenal, plasenta, testis, jaringan lemak dan
susunan saraf pusat dalam jumlah kecil. Hal ini menyebabkan wanita
mempunyai kadar estrogen yang rendah setelah menopause. Karena sel lemak
juga dapat mensintesis estrogen dalam jumlah sedikit, wanita gemuk yang
memasuki fase menopause, mungkin akan mengalami beberapa keluhan seperti
hot flashes dan osteoporosis, kedua keluhan ini berhubungan dengan penurunan
estrogen (Baziad, 2003: Speroff et al., 2005).
Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami dalam tubuh wanita adalah
estradiol, estriol, dan estron.

Struktur kimia Estrogen (dikutip dari Speroff et al., 2005)


2. Progesteron
Progesteron (P) merupakan hormone steroid dengan 21 aton C diproduksi oleh
ovarium khususnya korpus luteum terutama selama fase sekretori atau fase
luteal. Fungsi utama P adalah untuk mempersiapkan saluran genetal wanita
5

untuk

menerima

dan

mematangkan

ovum

yang

telah

dibuahi

dan

mempertahankan kehamilan. Hampir semua pengaruh P pada organ target


memerlukan aktivitas awal E2.

3. FSH
FSH merupakan hormon yang memiliki struktur glikoprotein, diproduksi di sel
gonadotrop hipofisis pada lobus Anterior, distimulasi oleh hormon aktivin dan
dihambat oleh hormon inhibin.
4. LH
LH merupakan glikoprotein heterodimeric. Setiap unit monomer
adalah molekul glikoprotein, satu alpha dan beta subunit satu
membuat penuh, protein fungsional. Strukturnya mirip dengan
hormon lainnya glikoprotein, follicle-stimulating hormone (FSH),
thyroid-stimulating hormone (TSH), dan human chorionic
gonadotropin (hCG). Protein mengandung dimer 2 subunit
glycopeptidic, alpha label dan subunit beta, yang non-kovalen
terkait (yaitu, tanpa jembatan disulfida menghubungkan
mereka):
1. Alpha subunit LH, FSH, TSH, dan HCG adalah identik, dan
mengandung 92 asam amino pada manusia tetapi 96 asam
amino di hampir semua spesies vertebrata lainnya (hormon
glikoprotein tidak ada dalam invertebrata).
2. Subunit beta bervariasi. LH memiliki subunit beta dari 120
asam amino (LHB) yang menganugerahkan tindakan tertentu
biologis dan bertanggung jawab untuk kekhususan interaksi
dengan reseptor LH. Ini subunit beta berisi urutan asam amino
yang menunjukkan homologi besar dengan yang dari subunit
beta hCG dan keduanya merangsang reseptor yang sama.
Namun, beta subunit hCG mengandung tambahan 24 asam

amino, dan dua hormon berbeda dalam komposisi gugus gula


mereka.
Komposisi berbeda oligosakarida ini mempengaruhi bioaktivitas
dan kecepatan degradasi. Waktu biologis LH adalah 20 menit,
lebih pendek dari FSH (3-4 jam) dan hCG (24 jam).
5. Prolaktin
Hormon protein dengan 211 rangkaian As. Amino (dominan : treonin, triosin &
triptofan). Prolaktin dan placental laktogen merupakan anggota dari hormone
polipeptida yang signifikan dengan sekuen asam amino yang homolog. Struktur
prolaktin pada manusia terdiri atas rantai tunggal asam amino dengan ikatan di
sulfida (S-S). Padaasam amino terminal, terdiri atas 199 asam amino. Dengan
penambahan ikatan disulfide pada asam amino ketiga antara Cys-4 dan Cys-11.
2.2.2 Struktur hormon reproduksi pada pria
1. Hormon Testosteron

Testosteron merupakan hormon steroid dengan 19 atom C dan hormon yang


paling penting dari androgen (hormon seks pria). Pada pria, testosteron
disekresikan oleh sel-sel Intersisial Leydig testes, korteks adrenal dan juga
ovarium pada wanita.
2. Androstenedion

3. GnRH
Hormon peptida, BM GtH-RH 1: 2.500 & BM GtH 2 : 3.000 (mudah hancur dg
tripsin). Dapat diekstraksi (kec : TRH).
GtH-RH 1 & 2 blm dpt dipisahkan.
2.3 Sasaran yang dituju oleh Hormon - Hormon Reproduksi
2.3.1 Sasaran yang dituju oleh hormon reproduksi pada wanita
1. Hormon Estrogen

Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi.


Memengaruhi konfigurasi tubuh total melalui peningkatan pembentukan

tulang dan peningkatan penumpukan lemak.


Memengaruhi fungsi pengaturan suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus.
Memengaruhi serviks menghasilkan lendir yang bersifat basa pada vagina

sehingga mendukung kelangsungan hidup sperma ketika masuk ke vagina.


2. Hormon Progesteron
Merangsang pertumbuhan endometrium uterus lebih lanjut untuk

mempersiapkannya terhadap implantasi ovum yang sudah dibuahi.


Menghambat kontraksi uterus sehingga ovum yang sudah tertanam dapat

bertahan.
Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel alveolar kelenjar mammae

menjadi sel-sel pensekresi susu.


Meningkatkan viskositas mucus serviks dan dengan demikian cenderung

menghambat masuknya sperma ke osserviks.


Peningkatan suhu tubuh basal dan peningkatan ekskresi natrium dan air dari
ginjal.

4. Luteinizing Hormone (LH)

Melepasan oosit skunder dari folikel tersier (de graf) sehingga terjadi ovulasi.
5. Folicle Stimulating Hormone (FSH)
Merangsang pertumbuhan folikel telur pada ovarium.
6. HormonOksitosin
Merangsang kontraksi uterus pada saat persalinan.
7. HormonRelaksin
Merelaksasi dan melunakkan serviks serta melonggarkan tulang panggul
sehingga mempermudah persalinan.
8. Hormon Prostaglandin
Meningkatkan intensitas kontraksi uterus rahim ketika proses persalinan.
9. HormonProlaktin
Meningkatkan sekresi air susu oleh glandula mamae.
2.3.2 Sasaran yang dituju oleh hormon reproduksi pada wanita
1.

Hormon Testosteron
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia laki-laki.
Meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit serta mengakibatkan permukaan kulit

menjadi lebih gelap dan lebih kasar.


Meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea serta terlibat

dalam pembentukan jerawat.


Meningkatkan massa otot dan tulang.
Meningkatkan laju metabolik dasar.
Meningkatkan jumlah sel darah merah dan meningkatkan kapasitas pengikatan

oksigen pada laki-laki.


2. Hormon Androstenedion
Hormon ini memainkan peran penting dalam ovulasi. Tingginya kadar androgen
pada wanita dapat menunjukkan kelainan pada proses ovulasi.
3. Estrogen pada laki-laki.
4. HormonDihidro-testosteron
Pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
5. Hormon Hipofisis dan Hipotalamus
Mengendalikan produksi androgen danfungsi testicular.
6. Luteinizing Hormone (LH)
Merangsang sel-sel Leydig testis untuk menghasilkan tostesteron
7. Folicle Stimulating Hormone (FSH)
Merangsang perkembangan spermatosit dalam proses spermatogenesis,
khususnya merangsang sel-sel sertoli pada perubahan spermatid menjadi sperma.
2.4 Mekanisme Aksi Kerja Hormon Reproduksi
1. Hormon Tiropin Korionik
Merupakan hormon yg serupa dengan TSHdari hipofisis anterior.disekresi oleh
plasenta dan berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme maternal. Hampir
9

semua hormon yg mempengaruhi metabolisme termasuk hormon pertumbuhan.


ACTH, TSH insulin dihasilkan oleh plasenta. RELAKSIN adalah hormon
polipeptida yg disekresi korpus luteum kehamilan Sekresi PROLAKTIN oleh
kelenjar hipofisis anterior meningkat selama kehamilan akibat stimulasi
estrogen. Bersama HPL dan estrogen. Prolaktin menstimulasi pertumbuhan
duktus dan alveoli dalam kelenjar mamae. Setelah kelahiran prolaktin
memengaruhi kelenjar susu. Ositosin yg dilepas dari kelenjar hipofisis posterior
menstimulasi kontraksi otot polos uterus selama proses kelahiran. Saat
menyususi oksitosin menyebabkan kontraksi sel-sel mloepitel dalam kelenjar
mamae sehingga tersedia susu pada puting (ejeksi susu).
2. Prostagladin
Dihasilkan oleh uterus, menstimulasi kontraksi uterus saat kelahiran.
3. Andostenedion
Andostenedion Hormon adrenalin alami, andostenedion dapat disintesis dalam
salah

satu

dari

cara.

Jalur

utama

melibatkankonversi

dari17-

hydrogxypregnenolone untuk dehydroepiandrosterone dengan cara-liase17,20


dengan konversi berikutnya dehydroepiandrosterone untuk androtenedion
melalui enzim 3--hikroksisteroid dehidrogenase. Jalur sekunder melibatkan
konversi 17-hidroksiprogesteron. Untuk andostenedion secara langsung dengan
cara-liase 17,20. Jadi 17,20-liase diperlukan untuksintesis andostenedion,baik
segera atau satu langkah dihapus. Andostenedion selanjutnya dikonversi menjadi
testosteron atau estrogen baik . Konversi andostenedion untuk testosteron
membutuhkan dehidrogenase enzim 17-hidroksisteroid. Sedangkan konversi
androstenedione menjadi estrogen (misal estrone dan estradiol) membutuhkan
enzim aromatase.

4. Hipotalamus dan Hipofisis Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitari


(kelenjar hipofisis). Kelenjar hipofisis disebut juga master of glad karena banyak
menyekresikan hormon dan memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar lain didalam tubuh. Hipotalamus terletak dibagian dalam-bawah otak.
10

Hormon hipotalamus memerintahkan kelenjar hipofisis bagian depan dan


belakang untuk menghasilkan atau menghambat produksi hormon kelenjar
endokrin lain sesuai dengan kebutuhan.
5. Pada Wanita Estrogen berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk
ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. Progesteron Hormon ini
diproduksi oleh korpus luteum. Progesteron mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesteron
terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat
membentuk hormon HCG. GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh
hipotalamus di otak. GnRH akan merangsang pelepasan FSH (Folicle
Stimulating Hormon) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen
akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GnRH akan
menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
6. LH dan FSH
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin, hormon yang diproduksi oleh
hipofisis akibat rangsangan dari GnRH. FSH akan menyebabkan pematangan
dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel
ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH
7. GnRH
Merangsang pelepasan FSH di hipofisis. Dimana FSH akan menyebabkan
pematangan

folikel

dan

selanjutnya

akan

menghasilkan

ovum.

LH

mempertahankan korpus luteum untuk tetap menghasilkan ovarium. Dibawah


pengaruh LH, korpus luteum mengeluarkan estrogen dan progesteron, dengan
jumlah progesteron jauh lebih besar. Kadar progesteron meningkat dan
mendominasi dalam fase luteal, sedangkan estrogen mendominasi fase folikel.
Walaupun estrogen kadar tinggi merangsang sekresi LH, progesteron dengan
kuat akan menghambat sekresi LH dan FSH. Dibawah pengaruh progesteron
akan mempertahankan sekresi endometrium, sedangkan estrogen pada
pertumbuhan organ.
8. Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang
dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan
11

plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak
pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan
menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga
sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan
HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG
mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan
indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni. Jika, alat
test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam urine,
maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan
atau hasil test positif Dampak Kadar HCG yang tinggi dalam darah
menyebabkan mual-muntah (morning sickness).
9. Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen)
Hormon yang dihasilkan oleh plasenta, merupakan hormon protein yang
merangsang pertumbuhan dan menyebabkan perubahan dalam metabolisme
karbohidrat dan lemak. Hormon kehamilan ini berperan penting dalam produksi
ASI. Kadar HPL yang rendah mengindikasikan plasenta yang tidak berfungsi
dengan baik. Dampak Memberikan perubahan terhadap payudara. Perubahan ini
berupa pembesaran pada payudara, serta membuat rasa ngilu dan sakit pada
puting jika disentuh
2.5 Akibat dan Gejala Apabila Kekurangan Hormon Reproduksi
1. Kekurangan testosteron dapat membuat kerutan di wajah, kehilangan otot tubuh,
pinggang menggendut, kelelahan yang kronis, penurunan libido, disfungsi ereksi
dan kesulitan mencapai orgasme ini bisa terjadi pada pria juga wanita.
Rendahnya kadar testosteron pada pria bisa menyebabkan berbagai gangguan,
baik fisik maupun psikis. Termasuk diantaranya adalah berkurangnya rambut di
tubuh, gangguan ereksi, berkurangnya massa otot, hingga gangguan kesuburan.
Beberapa tanda pria terkena gangguan pada hormon tetosteron :

Rendahnya Gairah Seks. Testosteron berperan dalam mengatur libido seorang


pria. Seiring bertambahnya usia, kebanyakan pria akan mengalami penurunan
lebih drastis terhadap gairah seks. Rendahnya tingkat testosteron juga dapat
membuat Anda sulit untuk mencapai orgasme.

12

Kesulitan Ereksi. Hormon testosteron juga membantu pria mencapai ereksi.


Testosteron sendiri tidak menyebabkan ereksi, tetapi merangsang reseptor di
otak untuk memproduksi oksida nitrat-sebuah molekul yang memicu ereksi.

Rendahnya testosteron terkait dengan banyak kondisi yang menyebabkan


disfungsi ereksi, termasuk obesitas dan diabetes aterosklerosis.

Rendahnya Produksi Cairan Semen. Testosteron berperan juga dalam produksi


air mani, yaitu cairan yang membantu perkembangan sperma. Pria dengan
testosteron rendah akan melihat penurunan jumlah volume spermanya ketika
ejakulasi.

Rambut Rontok. Produksi rambut dipengaruhi juga oleh hormon testosteron.


Kebotakan memang suatu hal yang alami ketika pria bertambah tua, tetapi pria
dengan testosteron rendah dapat mengalami kerontokan rambut lebih cepat
sebelum usia tuanya.

Mudah Lelah. Pria dengan hormon testosteron yang rendah cenderung mudah
lalah dan kurang berenergi dalam aktivitasnya sehari-hari

Kehilangan Massa Otot. Karena testosteron juga memiliki peran dalam


pembangunan dan penguatan otot, pria dengan testosteron rendah dapat
mengalami penurunan massa otot dan kekuatan, terutama di tangan, kaki, atau
dada.

Kegemukan. Pria dengan testosteron rendah akan mengalami peningkatan lemak


tubuh. Meskipun alasan di balik ini kurang begitu jelas, penelitian telah
menunjukkan bahwa gen yang mengontrol persentase lemak tubuh juga
bertanggung jawab untuk tingkat sirkulasi testosteron pada pria.

Penurunan Massa Tulang. Melemahnya tulang atau yang sering disebut dengan
osteoporosis dianggap sebagai kondisi yang terjadi hanya pada wanita saja.
Pria dengan testosteron rendah juga dapat mengalami pengeroposan tulang
karena produksi testosteron dapat membantu penguatan tulang. Akibatnya pria
tersebut lebih rentan terhadap patah tulang, biasanya di pinggul, kaki, tulang
rusuk,

dan

pergelangan

tangan.

13

2. Kekurangan progesteron bisa membuat kecemasan, susah tidur, susah


beristirahat, panik, gelisah, kekurangan cairan dan payudara membengkak. Ada
juga yaitu :
Infertilitas, hal ini tidak jarang di jumpai pada wanita yang menderita
ketiaksuburan karena rendahnya tingkat progesteron dalam tubuh, dalam
kebanyakan kasus, perempuan tidak mungkin berovulasi karena rendahnya

tingkat progesteron yang menyebabkan infertilitas.


Keguguran, banyak kasus keguguran yang disebabkan oleh kekurangan
progesteron yang berakibat tubuh tidak dapat mendukung kehamilan yang

mengakibatkan keguguran.
Premenstrual syndrom, jika sering mengalami gejala seperti perubahan suasana
hati, kecemasan, dan lain-lain yang belum pernah terjadi sebelumnya, bisa jadi

salah satu gejala progesteron rendah.


Menstruasi berat, wanita yang kekurangan progesteron bisa mengalami
pendarahan hebat sampai-sampai mereka harus sering mengganti pembalut.

Mereka juga mungkin mengalami pendarahan bergumpal.


Siklus haid tidak teratur, beberapa wanita mengalami haid berat dalam satu
bulan dan bulan berikutnya mungkin tidak menstruasi sama sekali. Kekurangan
progesteron juga dapat menyebabkan sering menstruasi, mereka mengalami

menstruasi kira-kira setiap 20 hari bukan 28 hari.


Kista ovarium, salah satu penyebab dari kisata ovarium adalah rendahnya
tinglkat progesteron, hal ini sering terkait dengan siklus menstruasi yang tidak

teratur.
Depresi, kekurangan progesteron dapat mengakibatkan depresi dan dapat

menyebabkan kecenderungan bunuh diri.


Insomnia, rendahnya tingkat progesteron dapat menyebabkan insomnia.
Kelelahan, setiap orang harus memeriksa setiap penurunan tingkat progesteron

jika mengalami kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.


Kekurangan daya ingat, telah diamati bahwa rendanya tingkat progesteron

dapat mengakibatkan kurangnya daya ingat.


Penambahan berat badan di sekitar perut, jika berat badan yang abnormal

sekitar daerah perut, dapat terjadi karena kekurangan progesteron.


Kekeringan vagina, perempuan sering mengalami kekeringan vagina pada fase
atau monopause karena kekuranfan hormon progesteron, kekeringan vagna
juga menyebabkan hubungaan seksual yang menyakitkan.

14

Deteksi kekurangan hormon progesteron


a.

Anamnesa
Merujuk pada fungsi-fungsi hormon progesteron yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka ada beberapa pertanyaan dalam proses anamnesa yang
dapat ditanyakan kepada pasien, yang dalam hal ini dapat membimbing kita
untuk memahami gambaran konsentrasi progestseron dalam tubuh pasien.
Bila pasien memiliki tanda-tanda seperti disebutkan diatas, maka pemeriksa
dapat mencurigai kemungkinan pasien mengalami kekurangan hormon
progesteron

b.

Pasca persalinan

Depresi
Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh terus menerus
menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah melahirkan, plasenta
berhenti memproduksi sehingga kadar progesteron mendadak turun.
Menurut penelitian yang dilakukan NaProTechnology, penurunan kadar
progesteron berkaitan dengan terjadinya depresi setelah melahirkan
(postpartum depression). Kadang-kadang depresi yang ditandai dengan
gejala selalu sedih dan gelisah serta mudah menangis ini bisa berlangsung
hingga 6 bulan

Retensi cairan
Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai
akibat dari berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai
dengan pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini
terjadi karena pada siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai
diuretic. Oleh progesteron, kelebihan carain yang terdapat dibeberapa
jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin.

Siklus menstruasi yang tidak teratur


Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron
mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh.
Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak luruh tepat
pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak terjadi secara
drastis. Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang sering

15

dialami para ibu setelah melahirkan. Selain kadar hormon progesteron


belum normal, produksi Air Susu Ibu (ASI) juga sering dituding sebagai
pemicunya
3. Kekurangan HPL
Plasenta tidak berfungsi dengan baik, sehingga terjadi perubahan payudara
yang membesar dan membuat rasa ngilu dan sakit pada puting saat disentuh
2.6 Akibat dan Gejala Apabila Kelebihan Hormon Reproduksi
1. Hipofisis
Kelebihan hormon (hipersekresi)hormon pertumbuhan (growth hormone),
Gigantisme(giantism) Terjadi pada masa kanak kanak, dimana terjadi
pertumbuhan berlebihan bahkan dapat sampai mencapai 8 kaki.
Akromegali Terjadi pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran tulang
rahang dan wajah. Kulit bertambah tebal, diikuti gangguan akibat penekanan
saraf oleh massa tulang yang bertambah
2. Testosteron
Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan libido berlebihan dan
mudah marah
3. Progesteron
Kelebihan hormon Progesteron akan mengakibatkan :
-

Pasien tampak kelelahan

Kehiangan gairah seksual

Ketidakstabilan emosi

Kembung dan nafsu makan berkurang

Siklus menstruasi tidak teratur

Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila pasien
mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron
dalam dosis yang tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan.
4. Estrogen

16

Apabila wanita kelebihan Hormon estrogen maka resiko kanker payudara,


kanker leher rahim dan kanker prostat.
5. HCG
Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning
sickness).

BAB III
PENUTUP
2.7 Kesimpulan
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh.
Di dalam organ reproduksi terdapat banyak hormon hormon yang dihasilkan baik

17

itu organ reproduksi pria maupun organ reproduksi wanita. Di dalam organ
reproduksi wanita terdapat beberapa hormon yang dihasilkan seperti hormon
estrogen, progesteron, FSH, LH dan prolaktin. Selain itu, masih banyak lagi
hormon yang dihasilakn pada saat kehamilan. Pada organ reproduksi pria juga
terdapat beberapa hormon yang dihasilkan seperti testosteron, estrogen,
progesteron, FSH dan LH.
Masing-masing hormon reproduksi memiliki sruktur serta fungsinya masingmasing yang berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Selain itu, dapat terjadi gangguan gangguan yang terjadi apabila kekurangan
maupun kelebihan hormon reproduksi.

18

Anda mungkin juga menyukai