Anda di halaman 1dari 10

Cara Kerja Hormon Dalam

Pertumbuhan Seks Sekunder


Kelompok 3

1. Cindy Ayu Putri P 1230020016


2. Aiko Yustika W 1230020017
3. Anissa Cikal T 1230020018
4. Miftakhul Jannah 1230020019
5. Vita Nur Aviva 1230020020
6. Nurul Habib Aini 1230020021
7. Siti Fatimah 1230020022
Hormon reproduksi adalah hormon yang berperan dalam
pematangan untuk memproduksi sel-sel kelamin. Hormon
reproduksi erat kaitannya dengan kesehatan organ reproduksi
seseorang.

Hormon-hormon reproduksi disebut juga hormon adrenal


kortikosteroid C-19. Androgen primer di adrenal meliputi
dehidroepiandrosteron, androstenedion dan testosteron. Efek
anabolik terjadi retensi N, P, K, Na dan Cl. Selain hadapun hormon
reproduki sekunder yang meliputi FSH, LH, Testoteron dan
Esterogen.
A. Follicle stimulating hormone (FSH)

Hormon reproduksi FSH diproduksi di kelenjar pituitari di otak. Hormon ini memiliki
peranan penting terhadap perkembangan seksual seseorang. Hormon FSH pada wanita
memiliki peran terhadap proses pembentukan sel telur di ovarium serta turut
mengendalikan siklus menstruasi. Sementara pada pria, hormon FSH berfungsi untuk
mengendalikan produksi sperma dan perkembangan organ kelamin. FSH merangsang
pertumbuhan, perkembangan dan fungsi folikel. Dapat di simpulkan FSH berfungsi
untuk mengatur produksi sel telur pada wanita dan sperma pada pria.
B. Luteinizing hormone (LH)

Hormon LH juga diproduksi di kelenjar pituitari dan


kerjanya saling melengkapi dengan hormon FSH. Pada
wanita, hormon reproduksi ini memengaruhi kerja
ovarium, pelepasan sel telur (ovulasi), siklus
menstruasi, dan kesuburan. Sementara pada pria, LH
merangsang produksi testosteron, yang memengaruhi
tingkat produksi sperma pria. hormon LH bekerja
sama dengan FSH agar siklus menstruasi tetap normal
dan menjaga fungsi testis selama masa reproduksi.
C. Hormon testosteron

Kadar hormon testosteron pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Hormon ini akan
mengalami peningkatan selama masa pubertas, kemudian mulai menurun sejak
memasuki usia 30 tahun.

Fungsi hormon testosteron pada pria antara lain mengendalikan gairah seksual,
produksi sperma, kepadatan tulang, dan juga massa otot, sehingga hormon ini mampu
memengaruhi perubahan fisik dan emosional pria secara signifikan. Sementara itu, fungsi
hormon testosteron pada wanita adalah mengontrol suasana hati dan gairah seksual,
menjaga tulang tetap kuat, meringankan nyeri, dan menjaga kemampuan berpikir.
Sebagian besar testosteron akan berikatan dengan suatu glikoprotein yang disebut Sex
Hormone Binding Globulin ( SHBG) setelah di sekresi oleh testis. Glikoprotein tersebut
diproduksi di dalam hati. Dalam bentuk ini testosteron akan bersirkulasi dalam darah.
Testosteron akan berada dalam bentuk tersebut selama 30 menit sampai 1 jam atau
lebih.
C. Hormon testosteron

Testosteron haruslah berikatan dengan reseptor androgen untuk bisa


menjalankan fungsinya. Reseptor androgen termasuk dalam kelompok reseptor
hormon superfamily 2 intraseluler ( antara lain mineralokortikoid, glukokortikoid dan
hormon tiroid ). Reseptor tersebut memiliki mekanisme kerja yang sama yaitu
berikatan dengan sekuen DNA spesifik dan menginduksi stimulasi sintesis RNA.
Reseptor androgen ini juga memiliki 3 domain fungsional utama, seperti juga yang
dimiliki oleh reseptor steroid lain pada superfamily yang sama. Domain tersebut
yaituN-terminal domain, DNA binding domain dan C-terminal hormon binding
domain. Fungsi dari ketiga domain tersebut adalah berpartisipasi dalam regulasi
transkripsi.
D. Hormon estrogen

Estrogen adalah sebutan untuk sekelompok hormon yang berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses reproduksi.
Hormon ini sebenarnya tidak hanya diproduksi dalam tubuh perempuan, tapi juga terdapat
dalam tubuh pria dengan kadar yang jauh lebih rendah. Hanya saja peran hormon estrogen
dalam tubuh pria belum diketahui secara pasti.

Hormon estrogen secara khusus berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan


organ seksual wanita. Hormon ini diproduksi oleh indung telur, jaringan lemak, dan kelenjar
adrenal. Kelompok hormon ini terdiri dari estriol, estron, serta estradiol. Hormon estradiol
memiliki kadar paling tinggi pada masa reproduksi wanita. Estriol diproduksi oleh plasenta
selama masa kehamilan, sementara estradiol dan estron diproduksi terutama oleh indung
telur pada masa premenopause. Dalam tubuh wanita, hormon ini mengalir dalam pembuluh
darah dan berdampak pada banyak organ, seperti otak, hati, dan sistem motorik (gerak)
termasuk otot dan tulang.
Ketidak seimbangan kadar hormon reproduksi
dapat menyebabkan berbagai macam masalah
kesehatan, mulai dari obesitas hingga osteoporosis.
Pada wanita, hal ini bisa ditandai dengan tidak
teraturnya siklus menstruasi, sedangkan pada pria
bisa ditandai dengan penurunan gairah seksual. Jika
mengalami tanda-tanda ketidakseimbangan hormon
seperti di atas, konsultasikan keluhan kepada dokter
agar bisa mendapatkan pemeriksaan dan penanganan
yang sesuai dengan kondisi
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai