Anda di halaman 1dari 40

STRUKTUR DAN FUNGSI

KOMPONEN SEL DAN JARINGAN


KELOMPOK 1
 Akram Ibnu Syawal (R021191039)

 Andre Frinanda S (R021191026)

 Febrianto (R021191056)

 Muksin Yunus (R021191053)

 Nuraeni (R021191005)
Sel pada Manusia
 Apa itu sel?
 Sel adalah satuan unit terkecil/kumpulan materi
paling sederhana penyusun makhluk hidup.
Teori dan Prinsip Sel
 Semua makhluk hidup tersusun dari satu sel atau
lebih
 Merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi
makhluk hidup
 Mengalami penggandaan/pembelahan (replikasi)

 Robert Hooke (1665)


 Schwann dan Schleiden (1893)
Struktur dan Fungsi Sel
Secara umum sel terdiri atas 3 bagian utama, yakni;
Membran sel/Membran plasma, adalah selaput yang letaknya paling luar
yang terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein dan
lemak) dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran
yaitu phospolid.

Fungsi:
 Melindungi sel
 Mengatur keluar masuk (pertukaran) zat dari sel satu ke sel lainnya
 Penerima rangsang dari luar sel
 Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
Inti sel/Nukleus, merupakan bagian sel yang berukuran lebih besar
dibandingkan dengan organel sel seperti biasanya, mempunyai
ukuran 10 – 20 nm. Letak inti sel (nukleus) terkadang di bagian tepi
atau di tengah, mempunyai bentuk bulit atau lonjong seperti cakram.
Fungsi:
 Mengontrol reaksi reaksi kimia sel
 Mengatur pembelahan sel
 Mengatur pertumbuhan
 Berperan dalam sintesis protein

Nukleus terdiri dari bagian-bagian:


 Nukleoplasma (Kariolimfa)
 Kromatin / Kromosom
 Selaput Inti (Karioteka)
 Nukleolus(anak inti)
 Sitoplasma, adalah cairan yang berada di dalam sel. Sitoplasma
disusun oleh 90% air dimana air menjadi penyusun utamanya, dan
berfungsi melarutkan zat-zat kimia dan tempat reaksi kimia sel.

 Di dalam sitoplasma terdapat organel sel.

 Organel sel merupakan benda-benda solid yang ada di dalam


sitoplasma dan menjalankan fungsi kehidupan (bersifat hidup).
Organel sel
Retikulum Endoplasma merupakan organel yang berupa sistem
membran berlipat-lipat menghubungkan membran sel dengan membran
inti berbentuk seperti benang-benang jala.
Ikut berperan juga dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua macam
Retikulum Endoplasma yaitu RE Kasar dan RE Halus.
Fungsi RE Halus:
 Sebagai transpor atau pengangkut
sintesis lemak dan steroit.
 Tempat menyimpan fospolipid,
glikolipid, dan steroid
 Melaksanakan detoksifikasi drug
dan racun
 Tidak terdapat ribosom di RE Halus
Fungsi RE Keras:
 transpor atau pengangkut sintetis protein, terdapat juga di ribosom.
Ribosom merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap
menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang sering disebut
polisom atau pololiribosom.
Struktur ribosom berbentuk bulat bundar terdiri dari dua partikel
besar dan kecil, ada yang soliter dan ada yang melekat sepanjang R.E.
Fungsi: sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein
 Mitokondria, merupakan organel yang berfungsi sebagai tempat
respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel.
Mitokondria memiliki dua lapisan membran yaitu membran dalam
dan membran luar.
Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam
(membran krista). Krista berfungsi memperluas permukaan agar
proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung semakin
efektif.
Terdapat Matriks Mitokondria yang terletak diantara membran krista
dan banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein,
DNA dan ribosom yang memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi
secara otonom.Mastrik Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
respirasi untuk menghasilkan energi.
Badan golgi terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang mempunyai
bentuk berkelok-kelok (sisternae) atau berbentuk seperti kantong
pipih.
Di dalam badan golgi terdapat banyak enzim pencernaan yang belum
aktif, seperti koenzim dan zimogen. Dihasilkan juga lendir yang
disebut musin, badan golgi juga dapat membentuk lisosom.
Badan golgi banyak ditemui di organ tubuh yang melaksanakan fungsi
eksresi atau sel-sel penyusun kelenjar (contoh: ginjal).
 Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein.
Berbentuk kantong-lantong kecil dan menghasilkan enzim-
enzim hidrolitik seperti fosfatase, lipase, dan proteolitik. Enzim hidrolitik
mempunyai fungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel
secara fagositosis.
Fungsi organel sel lisosom ini ialah sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler. Salah satunya yaitu Lisozym.

Lisosom mempunyai peran dalam peristiwa:


 Pencernaan instrasel: mencerna materi secara
fagositosis
 Eksositosis: pembebasan sekrit keluar sel
 Autofagi: penghancuran organel sel yang telah
rusak
 Autolisis: penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari
dalam lisosom ke dalam sel, contoh proses ini yaitu hilangnya ekor berudu
ketika proses menuju dewasa.
Setrosom, hanya bisa ditemukan pada sel hewan. Sentrosom disaat
reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol.
 Struktur sentrosom berbentuk bintang dengan fungsi untuk
pembelahan sel (Meiosis maupun Mitosis).
 Sentriol berbentuk layaknya tabung dan tersusun oleh mikrotubulus
yang terdiri 9 triplet, terletak disalah satu kutub inti sel.
 Sentriol berperan dalam kegiatan pembelahan sel dengan membentuk
benang spindel. Benang ini yang menarik kromosom menuju ke kutub
sel berlawanan.
 Vakuola, tidak dimasukan dalam organel sel oleh
beberapa ahli, benda ini bisa dilihat melalui mikroskop
cahaya biasa. Vakuola berisi garam-garam organik, tanin
(zat penyamak), glikosida, minyak eteris, enzime, alkaloid,
dan butir-butir pati.
 Mikrotubulus, berbentuk benang silindris, kaku dan mempunyai
fungsi untuk membentuk silia, flagela, sentriol dan benang-benang
spindel, serta mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel.
 Contoh organel ini antaranya yaitu benang-benang gelembung
pembelahan.
 Mikrotubulus ini disusun oleh protein yang disebut tubulin. Diameter
mikrotubulus kira-kira 25 nm. Organel ini merupakan serabut
penyusun sitoskeleton terbesar.
 Organel mikrofilamen, mirip seperti mikrotubulus
tetapi mempunyai diameter yang lebih kecil. Bahan
pembentuk mikrofilamen adalah miosin dan aktin seperti
yang ditemui pada otot.
 Berdasarkan hasil penelitian, mikrofilamen ikut andil
dalam proses pergerakan sel, eksositosis, dan endositosis.
Contohnya yaitu gerakan amuba.
 Peroksisom atau badan mikro mempunyai ukuran sama seperti
Lisosom dan dibentuk dalam Retikulum Endoplasma Granular.
 Organel peroksisom ini terus menerus berasosiasi dengan organel
sel lain, banyak juga mengandung enzim katalase dan oksidae yang
banyak disimpan dalam sel-sel hati.
 Peroksisom memiliki fungsi menguraikan peroksida (H2O2) dimana
ini merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik menjadi oksigen
dan air.
JARINGAN PADA MANUSIA
Jaringan adalah kumulan beberapa sel yang
membantu membangun berbagai organ dan bagian
tubuh lainnya.

Macam-macam Jaringan
Jaringan epitel
Jaringan ikat
Jaringan otot
Jaringan saraf
 Jaringan epitel
 Jaringan yang melapisi atau menutupi permukaan tubuh dan menyusun
bagian terluar organ.
 terletak pada kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan,
saluran kemih, serta saluran reproduksi.
Fungsi:
 Melindungi jaringan di bawahnya dari paparan dunia luar (radiasi,
senyawa berbahaya, dsb.)
 Membantu melancarkan proses penyerapan zat dalam saluran
pencernaan.
 Membantu regulasi dan ekskresi bahan kimia dalam tubuh.
 Membantu pengeluaran hormon, enzim, keringan, serta produk akhir
lainnya yang dihasilkan oleh tubuh.
 Pendeteksi sensasi yang dirasakan kulit.
Epitel pipih atau gepeng selapis
 berfungsi untuk menyaring (filtrasi) zat-zat yang hendak masuk ke
dalam organ, sekaligus menghasilkan pelumas untuk melancarkan
kerja organ.
 bisa ditemukan pada ginjal, selubung jantung, pembuluh darah,
pembuluh limfatik, dan kantung udara paru-paru (alveolus).
Epitel kubus selapis
 bertugas untuk mempermudah organ tubuh dalam
menjalankan proses sekresi dan penyerapan.
 terletak pada ginjal, ovarium, dan berbagai kelenjar di
dalam tubuh.
Epitel silindris selapis
 melancarkan kerja organ pada proses sekresi lendir dan
enzim, serta penyerapan zat-zat tertentu.
 dilengkapi dengan hadirnya lendir dan silia kecil seperti
rambut.
 terdapat di saluran pencernaan, bronkus paru-paru, rahim,
serta beberapa kelenjar lainnya.
Epitel kubus berlapis
 bertindak sebagai pelindung untuk jaringan, kelenjar,
maupun sel yang ada di bawahnya.
 Letaknya ada di sekitar kelenjar payudara, kelenjar air liur,
dan kelenjar keringat.
Epitel silindris berlapis
 bertugas untuk melancarkan proses sekresi dan
perlindungan organ.
 biasanya hanya terdapat pada tubuh pria. Tepatnya di
bagian uretra dan berhubungan dengan kelenjar
tertentu.
Epitel kolumnar pseudostratifikasi
 merupakan lapisan sel tunggal dengan tinggi yang berbeda-beda.
 Tugasnya untuk melancarkan proses sekresi dan pergerakan lendir
pada organ.
 biasa ditemukan pada tenggorokan, saluran pernapasan bagian atas,
saluran sperma, dan kelenjar lainnya.
 adalah lapisan sel tunggal dengan tinggi bervariasi.
 memungkinkan sekresi dan pergerakan lendir.
 Letaknya adalah di tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas,
saluran sperma, dan kelenjar.
Epitel transisional
 digambarkan sebagai jaringan yang tediri lebih dari satu
lapisan sel, dengan susunan kombinasi bentuk kubus dan
pipih.
 Letaknnya ada di sistem perkemihan, khususnya kandung
kemih yang bertujuan untuk memungkinkan peregangan
atau pembesaran pada organ saat menampung urin.
 Jaringan Otot
 Umumnya ada dua kategori jenis jaringan otot, volunter dan
involunter.
 Otot volunter adalah jaringan otot yang bekerja di bawah
pengaruh kesadaran, karena geraknya tersambung oleh saraf
otak.
 Otot involunter adalah otot yang bekerja di luar pengaruh
kesadaran. Ini karena geraknya dipengaruhi oleh saraf otonom
tubuh.

 Macam-macam jaringan otot


 Otot rangka (secara sadar menciptakan dan mengendalikan
respon yang dikirim oleh sel-sel saraf)
 Otot jantung (secara tidak sadar berfungsi untuk membuat
jantung memompa darah ke seluruh tubuh)
 Otot polos (secara tidak sadar mengendalikan berbagai organ-
organ di beberapa bagian tubuh)
Otot rangka
 adalah jaringan otot volenter
 Biasanya jaringan otot rangka ada di dua tulang sepanjang persendian
tubuh. Maka itu, otot-otot yang berdekatan satu sama lain ini dapat
berfungsi menggerakkan bagian-bagian tulang.
 Sama dengan sel otot jantung yaitu memiliki lurik (motif garis) apabila
dilihat secara mikroskopis. Namun, sel otot rangka berbentuk silindris
bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap jaringannya.
Jaringan otot jantung
 termasuk jaringan otot involunter
 berfungsi untuk membuat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
 dibantu oleh hormon dan sinyal otak untuk menyesuaikan kontraksi
otot jantung.
 Umumnya jantung berdetak sekitar 100.000 kali per hari, 36 juta kali
per tahun, dan sekitar 2,5 miliar kali selama satu kali seorang hidup.
 memiliki wujud garis-garis atau lurik yang berwarna terang dan gelap.
 Terang dan gelapnya jaringan otot ini dipengaruhi oleh susunan serat
protein di dalam tubuh.
 berbentuk silindris memanjang,
dengan satu inti sel di tengah
Jaringan otot polos
 terdapat di dinding organ berlubang seperti saluran
pencernaan, sistem reproduksi, saluran tabung seperti
pembuluh darah, saluran udara, lokasi lain, misalnya di
bagian dalam mata.
 Involunter
 berbentuk gelendong dan memiliki satu inti sel di tengah.
 berkontraksi secara perlahan dan berirama.
Jaringan Ikat
 bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan
bentuk tubuh. Karena mempunyai suatu fungsi mekanis. Mereka terdiri
dari suatu matriks yang berfungsi menghubungkan dan mengikat sel dan
organ dan pada akhirnya memberikan sokongan kepada tubuh
 berfungsi sebagai penyokong, pengikat, pengisi, pembungkus,
penyimpanan, pertahanan, perbaikan, transportasi dan nutrisi pada
berbagai jenis hewan.
 Dipandang dari segi komposisi struktural, jaringan penyambung dibagi menjadi
dua komponen yaitu sel dan matriks ekstra sel
 Komponen jaringan ikat
 Fibroblast (mensintesis matriks ekstraseluler seperti serabut
kolagen)
 Makrofag (memfagositosis asap rokok, polusi industri, debu dan
sebagainya pada paru-paru)
 Sel Plasma (sintesis antibodi)
 Leukosit (reaksi imun dan menghasilkan sel plasma)
Fibroblast
 memiliki tonjolan-tonjolan sitoplasma yang tidak teratur,
inti bulat telur, besar, kromatin halus, dan memiliki
nukleolus yang jelas
 berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler,
mengikat matriks ekstraseluler untuk membentuk jaringan
dan mempercepat penyembuhan luka.
 Bentuk fibroblast bervariasi
Makrofag
 Memiliki kemampuan untuk mengembara dengan gerakan amoeboid.
 Diameter makrofag berkisar 20 nm, nucleus satu dengan satu lekukan
yang jelas, banyak mengandung butir eukromatin. Sitoplasma
mengandung banyak vakuola fagositik dan lisosom primer. Fusi
diantara keduanya membentuk fagosom.
 bekerja sebagai fagosit dan tersebar di seluruh bagian tubuh
 Fagositosis spesifik terjadi melalui cara opinasi dan sel memori.
 Juga bersifat kemotaksis yaitu meningkatkan gradiensi konsentrasi
sistem komplemen tertentu
pada tempat peradangan, dan
meningkatkan sel fagositik
pada tempat peradangan.
Jaringan adiposa
 merupakan jaringan ikat dengan sifat yang khusus, terdiri atas sel-sel
lemak yang disebut sel-sel adiposity yang menonjol
 dapat ditemukan senti-sendiri atau berkelompok-kelompok kecil di
dalam jaringan ikat itu sendiri, tetapi sebagian besar ditemukan di
dalam jaringan adipose yang tersebar di seluruh tubuh
 sebagai suatu tempat penyimpanan lipida yang merupakan sumber
energi bagi tubuh.
Jaringan retikuler
 Merupakan jaringan ikat dengan sifat khusus yang hanya terdapat pada
limfa, limfonodus, matriks tulang dan pembuluh darah hati
 terdiri atas sel-sel retikuler dan serabut-serabut retikuler yang
disintesis oleh sel-sel retikuler.
 Dijumpai pada organ yang menghasilkan sel-sel darah
 berfungsi sebagai kerangka yang menyokong sel-sel bebas yang
ditemukan di dalam organ tersebut
 memiliki tonjolan sitoplasma yang
panjang, inti bulat, besar dengan
benang-benang kromatin yang halus
 Nucleoli satu atau dua.
 Jaringan Saraf
jaringan yang terdiri dari serabut dengan berbagai kandungan
sebagai penghantar impuls dari reseptor, saraf pusat, dan kembali pada
efektor.
 Struktur Sel Saraf
 Badan Sel
 Inti Sel (Nukleus)
 Sitoplasma
 Dendrit
 Neurit (Akson)
 Sel Schwann
 Sinapsis
 Jenis- Jenis Sel Saraf

1. Sel Saraf Sensorik / Neuron Sensori

2. Sel Saraf Penghubung (Neuron Intermediat)

3. Sel Saraf Motorik (Neuron Motor)


 Sistem Saraf
Jaringan saraf akan membentuk sistem saraf yang berfungsi
sebagai penghantar setiap pesan berupa impuls dari lingkungan ke
dalam tubuh manusia dan hewan.

1. Sistem saraf pusat

2. Sistem saraf tepi


 Fungsi Sistem Saraf
 Menerima rangsangan dari luar melalui saraf sensorik.

 Mengintegrasikan sistem indera dan seluruh anggota tubuh dengan saraf

pusat yakni otak dan sumsum tulang belakang.

 Mengendalikan kinerja jaringan otot.

 Mengontrol kinerja sekresi pada kelenjar.

 Mengatur homeostasis atau keseimbangan pada tubuh.

 Mengontrol dan mendukung perkembangan mental dalam tubuh.


Daftar Pustaka
 https://dosenbiologi.com/hewan/pengertian-jaringan-saraf

 https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/jaringan-epitel-tubuh-
manusia/

 https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/fungsi-dan-jenis-
jaringan-otot-manusia/

 https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-ikat/#forward

 https://www.yuksinau.id/struktur-fungsi-organel-organel-sel/

 http://an-educational.blogspot.com/2016/11/struktur-sel-
manusia.html

 https://biologigonz.blogspot.com/2012/10/mikrotubulus.html

Anda mungkin juga menyukai