Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

“FUNGSI PENGECAP DAN PENCIUMAN”

Dosen Pembimbing :

Syaiful B, SKM.,M.Kes.

Disusun oleh:
Kelompok 6

1. Dewi Ambar Sekar Sari (P17331191003)


2. Shintania Bella Amanda (P17331191015)
3. Sinta Dayyanatul Islami (P17331191017)
4. Kanthi Rahayu (P17331191021)
5. Faricha Maulida (P17331193033)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER
2019/2020

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga ahir zaman.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
Bapak Syaiful B, SKM.,M.Kes. yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“FUNGSI PENGECAP DAN PENCIUMAN” karena telah menyelesaikan
makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa.

Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan,
“Bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak”
oleh kaarena itu dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan member manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal
‘Alamiin.

Jember, 01 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Manfaat dan Tujuan....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Indra Pengecap..........................................................................3


2.2 Bagian-bagian Indra Pengecap................................................................... 3
2.3 Fungsi Indra Pengecap................................................................................6
2.4 Kelainan Pada Indra Pengecap....................................................................7
2.5 Pengertian Indra Penciuman.......................................................................8
2.6 Bagian-Bagian Indra Penciuman.................................................................8
2.7 Kelainan yang dapat Mengganggu Kinerja Hidung..................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................13
3.2 Saran...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indra Pengecap adalah istilah teknis untuk indera rasa yang kebanyakan
orang miliki, yang memungkinkan mereka untuk mengalami rasa yang
berbeda dan selera makanan dan benda-benda lain ketika seseorang
menempatkan dalam mulutnya. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang
banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara.

Disamping indra pengecap juga terdapat Indra penciuman. Indra


Penciuman itu sendiri adalah indra yang kita gunakan untuk mengenali
lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan
mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar
dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian indra pengecap ?
2. Bagaimana bagian-bagian indra pengecap ?
3. Bagaimana fungsi indra pengecap ?
4. Apa saja kelainan pada indra pengecap ?
5. Apa pengertian indra penciuman ?
6. Bagaimana bagian-bagian indra penciuman beserta fungsinya ?
7. Apa saja kelainan pada inra penciuman ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian indra pengecap.
2. Mengetahui bagian-bagian indra pengecap.
3. Mengetahui fungsi indra pengecap.
4. Mengetahui kelainan pada indra pengecap.
5. Mengetahui pengertian indra penciuman.

1
6. Mengetahui bagian-bagian indra penciuman beserta fungsinya.
7. Mengetahui kelainan pada inra penciuman.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Indra Pengecap

Indra Pengecap adalah istilah teknis untuk indera rasa yang


kebanyakan orang miliki, yang memungkinkan mereka untuk mengalami rasa
yang berbeda dan selera makanan dan benda-benda lain ketika seseorang
menempatkan dalam mulutnya. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang
banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering
disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani.

2.2 Bagian-bagian Indra Pengecap

1. Permukaan Superior

Permukaan superior merupakan bagian atas pada lidah yang


berbentuk seperti huruf V. Bagian ini terbagi menjadi permukaan anterior
dan permukaan posterior. Permukaan anterior meliputi puncak ujung lidah
sampai tubuh lidah.Sedangkan permukaan posterior lidah mulai dari tubuh
lidah sampai puncak lidah. Fungsi dari bagian atas lidah ini adalah untuk
mengecap rasa, karena bagian ini yang akan bersentuhan langsung dengan
makanan atau minuman yang masuk ke mulut.

2. Tubuh Lidah

Hampir dua per tiga bagian lidah merupakan tubuh lidah. Pada
tubuh lidah, terdapat permukaan kasar yang disebut papilla lingual, yang
berrfungsi membantu mengidentifikasi rasa yang berbeda dari makanan
atau minuman yang masuk ke mulut. Papila pada tubuh lidah memiliki
jenis sebagai berikut.

3
1. Papila filiform ; berbentuk kerucut dan paling banyak dijumpai di
lidah, di dalam barisan yang teratur dan sejajar.
2. Papila poliate ; cirinya berkerumun dan menjadi dua kelompok,
berada di setiap sisi lidah.
3. Papila fungiform ; berhubungan dengan sensasi rasa makanan dan
minuman, khususnya rasa asam dan manis.
4. Papila sirkumvalata ; terdapat pada bagian lidah manusia, bentuk
bulat, terangkat, dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Jumlah papilla pada setiap orang tidak sama biasanya papilla


perempuan lebih babyak dari pada papilla laki-laki. Orang yang
mampunyai papilla lebih banyak banyak papilla maka akan lebih peka
terhadap rasa. Ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi
bagian bawah, permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Berikut
adalah bagian-bagian dari lidah:

1) Bagian ujung/tepi lidah untuk mengecap rasa manis.

2) Bagian samping lidah untuk mengecap rasa asam

3) Bagian daerah pinggir lidah untuk mengecap rasa asin

4) Bagian belakang lidah untuk mengecap rasa pahit

4
Namun saat ini banyak peneliti yang memasukkan rasa kelima yaitu
gurih atau sedap yang ditemukan pada makanan seperti daging, ikan, dan
sebagainya. Rasa-rasa dasar ini dapat berevolusi sehingga kita dapat
merasakan rasa busuk atau beracun dari rasa pahit dan asam. Rasa manis
membantu kita untuk mengenalkan makanan yang menyahatkan atau kaya
kalori, rasa asin diperlukan untuk setiap tubuh, dan rasa gurih dapat
membantu kita mengidentifikasikan makanan yang kaya akan protein.

Ada beberapa orang yang mempunyai “dunia rasa” yang berbeda-


beda, misalnya ada yang menyukai pedas,ataupun ada yang tidak. Itu
semua dipengaruhi oleh faktor genetis yang berbeda dan budaya sendiri-
sendiri. Para peneliti telah membuktikan bahwa di Amerika Serikat
masyarakatnya adalah supertaster yang merasakan cabe, jahe sangat pedas
begitu juga dangan gula mereka merasakan sangat manis sekali. Hal ini
disebabkan oleh jumlah papilla yang berbeda-beda.

3. Akar Lidah

Letak akar lidah di antara tulang hyoid dan bagian rahang bawah
lidah. Akar lidah berfungsi sebagai penggerak lidah.Lidah dapat bergerak
secara fleksibel atau lentur untuk membantu mengunyah makanan maupun
berbicara karena ada akar lidah.

4. Tonsil (Amandel)

Tonsil atau amandel adalah tonjolan di sebelah kanan dan kiri


rongga mulut. Bagian ini dapat membesar seiring berjalannya waktu,
Apabila amandel terus membesar, akan berakibat kesulitan dalam menelan
makanan.Tonsil atau amandel merupakan benteng pertahanan tubuh,
sehingga apabila terjadi pembengkakan amandel, harus segera dilakukan
perawatan medis, tetapi tidak perlu dilakukan pengangkatan.

5
5. Kuncup lidah

Kuncup lidah merupakan struktur yang ada di bagian permukaan


lidah, yang berfungsi sebagai pencipta resep untuk rasa.Pada kuncup lidah
terdapat kurang lebih 300 selera, khususnya pada lidah orang dewasa.
Kuncup lidah ini dapat mengecap rasa manis, asam, pahit, dan asin.

6. Otot Lidah

Lidah tidak bisa digerakkan tanpa adanya otot lidah. Lidah pada
dasarnya merupakan kumpulan dari otot-otot yang saling
berhubungan.Otot lidah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
lidah intrinsik dan juga kelompok lidah ekstrinsik.Otot intrinsik memiliki
fungsi mengubah bentuk lidah dalam sementara waktu. Sedangkan otot
ekstrinsik berfungsi dalam pengubahan posisi lidah, contohnya dari posisi
lidah yang menjulur menjadi terlipat.

7. Frenulum

Frenulum adalah bagian lidah berupa lapisan tipis. Bagian lidah ini
merupakan jaringan penghubung antara antara lidah dengan dasar mulut.

8. Adenoid

Adenoid adalah bagian lidah yang berfungsi untuk membunuh


kuman yang masuk ke mulut. Apabila ada bakteri yang masuk ke mulut
dan dikecap oleh lidah, maka secara otomatis adenoid akan memerangi
bakteri tersebut. Gambar lengkap bagian-bagian lidah dapat Anda lihat di
sini.

2.3 Fungsi Indra Pengecap

1) Sebagai alat pengecap,

2) Membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut

3) Membantu membersihkan mulut

6
4) Membantu bersuara dan bicara

5) Membantu mendorong makanan dalam proses penelanan

2.4 Kelainan Pada Indra Pengecap

1. Sariawan

Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut


yang dapat menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di
lidah atau pipi. Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan
makanan yang bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan
daya tahan tubuh.

2. Kanker Lidah

Kanker lidah merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut,


perbedaannya terletak pada daerahnya. Jika letak sel kanker tersebut
berada pada bagian ujung lidah maka para ahli menamakannya dengan sel
kanker skuamosa ujung lidah, namun jika berada pada sepertiga atau
terletak pada bagian belakang lidah mereka menamakannya dengan sel
kanker pangkal lidah. Kedua tipe ini memiliki sifat dan karakterisitik yang
berbeda, oleh sebab itu penyebab dan langkah pengobatannya pun berbeda
pula. Kanker lidah kebanyakan disebabkan karena tembakau dan alkohol.

3. Glosoptosis

Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang


tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi
glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya
menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa
menyebabkan kematian.

7
4. Glossopyrosis

Glossopyrosis adalah sebuah penyakit dengan gejala lidah terasa


perih dan terbakar namun tanpa gejala. Penyebabnya adalah penggunaan
obat kumur dalam jangka panjang.

5. Atrophic Glossitis

Atrophic Glossitis adalah suatu penyakit yang menyebabkan lidah


kehilangan rasa. Lidahnya akan tampak licin dan mengkilat. Penyakit ini
disebabkan oleh kekurangan zat besi.

2.5 Pengertian Indra Penciuman

Indra penciuman adalah indra yang kita gunakan untuk mengenali


lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan
mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar
dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut.

Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk


mengenali bau. Indera penciuman terletak pada rongga hidung. Di dalam
rongga hidung terdapat rambutrambut halus yang berfungsi untuk menyerap
kotoran yang masuk melalui sistem pernafasan (respiratory). Selain itu,
terdapat konka nasal superior, intermediet serta inferior. Pada bagian konka
nasal superior terdapat akar sel-sel dan jaringan syaraf penciuman (nervus
olfaktorius yang merupakan syaraf kranial pertama) yang berfungsi untuk
mendeteksi bau-bauan yang masuk melalui hirupan nafas.

2.6 Bagian-Bagian Indra Penciuman

1. Rongga hidung
Pada rongga hidung  ada selaput lendir dan rambut rambut tipis (bulu
hidung) atau yang sering disebut Silia.  Rongga hidung bekerja dengan
bantuan tulang hidung dan tengkorak. Rongga hidung menyebarkan udara
terutama oksigen dari luar tubuh ketenggorokan menuju jaringan paru

8
paru. Rongga hidung dibatasi oleh langit langit rongga mulut. Didalam
rongga hidung mempunyai 4 bagian dinding yang saling berhubungan,
diantaranya dinding medial, lateral, interior dan superior.

Proses penyaringan didalam rongga hidung 

a. Aktifitas  proses penyaringan pada cara kerja hidung debu dan


kotoran laindilakukan oleh bulu bulu halus yang ada didalam hidung.
b. Penarikan dan pelekatan debu dan kotoran lain oleh mukus atau selaput
lendir.
c. Sebagai  aktifitas untuk pembuangan kotoran yang tersaring oleselaput
lendir menuju faring untuk ditelan ataupun dikeluarkan melalui rongga
mulut.

2. Lubang dan bulu hidung


Didalam lubang hidup selalu ada bulu hidung dan selaput lendir
yang mempunyai kegunaan menyaring dan merlindungi rongga hidung
dari masuknya benda asing berupa debu debu atau hasil dari reaksi radikal
bebas seperti asap kendaraan, asap pembakaran saampah atau asap rokok.

3. Selaput lendir (mukus)


Sebagai media untuk melekatnya kotoran yang terbawa dari udara
yang  gunanaya untuk menghadang jangan sampai masuk keronga
hidung.Kotoran akan berhenti dan mengering karena proses panas yang
dihasilkan uap ketika kita bernafas. Kotoran menjadi tahi hidung atau lebih
dikenal sebagai upil.

4. Saraf penditeksi bau


Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak
terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang
sangat rendah, sedang sampai yang baunya menyengat.

9
5. Tulang rawan (tulang lunak)
Anatomi tulang rawan yang ada pada hidung adalah tulang yang
lentur dan mudah retak ketika terkena benturan yang sangat keras, Tulang
rawan terdiri dari kartilaogo septum atau ( lamina kuadran gularis) dan
Kolumela, Septum dilapisi oleh perikondrium yang ada pada jarinagn
tulang lunak dan periosteum yang adaa pada tulang keras, sedangkan
bagian luarnya dilapisi dengan kuat oleh Mukus hidung

Struktur jaringan sel indera penciuman


1. Sel epitel berlapis pipih dan rapat yang berada dirongga hidunp yang 
berfungsi sebagai perlindungan dari gesekan.
2. Sel epitel silindris bersilia yang ada pada dinding rongga hidung yang
berfungsi menghasilkan lendir untuk menyaring dan menangkap
partikel partikel asing yang masuk melalui udara.
3. Sel Olfaktori yaitu sel utama yang bertanggung jawab dengan urusan
bau bauan yaitu sel saraf sebagai penerima rangsangan dari luar tubuh.
Sel Olfaktori sangat sensitif terhadap reaksi gas kimia (kemoreseptor)
yang dapat menyebabkan gangguan berupa perasaantidak nyaman
misalnya :

1. Timbulnya bersin bersin berulang kali


2. Hidung tersumbat sebelah
3. kesulitan bernafas lewat hidung
4. Ingin bersin tetapi selalu tidak jadi.

Jaringan reseptor berada pada langit langit rongga hidung yang


lebih dikenal sebagai Epitelium Olfaktori  yang berperan sebagai sel
reseptor untuk memonitor langsung bau bauan yang berasal dari udara
yang masuk kedalam jaringan pernafasan.

10
2.7 Kelainan yang dapat Mengganggu Kinerja Hidung

Berikut adalah penjelasan mengenai kelainan yang dapat mengganggu


kinerja hidung :

1. Rhinitis Allergica

Alergi bisa menyebabkan hidung menderita peradangan. Ini


dikarenakan ada reaksi pada hidung  ketika dimasuki oleh benda benda
asing kedalam saluran tenggorokan.
2. Sinusitis
Rongga rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga
hidung bisa terjadi peradangan yang bersifat kronis dan tidak mudah
disembuhkan dalam waktu singkat.

3. Salesma influenza

Salesma influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang


menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan.Penyakit yang ditimbulkan
adalah batuk, pilek, nyeri dan pegal diseputar leher serta menyebakan
nyeri pada sendi.

4. Anosmia

Anosmia adalah adanya gangguan pada kesehatan indera


penciuman yang menyebabkan kepekaan mencium bau menjadi berkurang
atau hilang.Ini disebabkan oleh sel rambut yang mengalami kerusakan
karena infeksi serta dikarenakan adanya infeksi di Olfaktori. penyaki
tersebut adalah adanya polip atau tumor dirongga hidung.

5. Tidur mendengkur (mengorok)

Tidur mendengur adalah kualitas tidur yang tidak baik karena dapat
mengganggu kesehatan diri sendiri dan mengganggu kenyaman tidur orang

11
lain. Menndengkur dapat dikarenakan rongga hidup mengalami
penyumbatan yang dikarenakan adanya polip atau karena pembengkakan
dan peradangan diseputar tulang hidung.

6. Terjadinya Mimisan atau Epistakis

Mimisan adalah kondisi yang bisa terjadi pada siapa saja pada
kondisi tubuh yang tidak seimbang. Mimisan adalah proses keluarnya
darah melalui rongga hidung. Kondisi ini biasanya terjadi karena tubuh
mengalami  panas dalam dan kurang minum, terlalu banyak bergerak
tetapi tidak mau berhenti walaupun tubuhnya sudah keletihan,.

7. Penyakit polip

Polip adalah suatu kondisi penyakit dimana terjadi peradangan


yang bisa mengakibatkan benjolan seperti daging yang memiliki cabang
cabang seperti akar yang menetap didalam rongga hidung yang umumnya
menghambat sirkulasi udara yang masuk.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita tarik beberapa kesimpulan yaitu. Alat
indra merupakan organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan
tertentu. Salah satu alat indra yaitu indra pengecap dan indra penciuman,
dimana indra pengecap ( Lidah ) ini memiliki bagian-bagian tertentu, antara
lain adalah bagian ujung, bagian ujung lidah agak kesamping, bagian tepi
lidah dan bagian pangkal.
Selain indra pengecap ada pula indra penciuman ( Hidung ), bagian-
bagian indra penciuman terdiri dari lubang hidung, batang hidung, rongga
hidung yang terdiri dari : rambut hidung, dan lapisan lendir.

3.3 Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada para
pembaca setelah membaca, mempelajari serta memahami seluruh isi makalah
ini dapat menerapkan dalam pelayanan kesehatan terutama bidan dapat
mengetahui sepenuhnya akan pentingnya materi mengenai indra pengecapan
dan penciuman manusia.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenbiologi.com/manusia/bagian-bagian-hidung

http://genggaminternet.com/gangguan-dan-penyakit-pada-alat-indera-manusia/

14

Anda mungkin juga menyukai