6 Manajemen Varney
kesehatan ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan
2015).
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua
yang berkaitan dengan kondisi klien. Data didapat dengan cara anamnesa,
penunjang.
dikaji meliputi :
1) Data subjektif
identitas suami).
d) Pola aktivitas sehari-hari (pola makan dan minum, pola BAK dan BAB,
pola istirahat).
a) Keadaan umum (baik, sikap lardosis) dan tanda-tanda vital (TB > 145
cm, kenaikan berat badan normal 6,5 sampai 16 kg, tekanan darah
normal sistol 100-130 mmHg dan diastol 60-90 mmHg, suhu badan
ada/tidak).
d) Abdomen (bentuk simetris, kaji apakah ada bekas luka operasi striae
menit).
tidak ada).
1) Diagnosa
dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data yang
telah dikumpulkan.
minggu, janin hidup tunggal, presentasi kepala, keadaan ibu dan janin
baik.
2) Masalah
a) Sering berkemih
c) Sesak nafas
h) Nyeri pinggang
i) Keputihan
3) Kebutuhan
1) Anemia
pada ibu untuk istirahat yang cukup, mengonsumsi nutrisi dan cairan,
untuk konsultasi atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya.
meliputi apa yang sudah diidentifikasi dari kondisi klien atau masalah yang
berkaitan tetapi juga dari apa yang diperkirakan akan terjadi seperti apa yang
dibutuhkan saat penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila
(Salmah, 2006).
IMT ibu, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri dan
penentuan berat badan janin, penentuan letak janin dengan palpasi abdominal,
komplikasi yang terjadi pada trimester III dan melakukan tindakan kolaborasi
dan rujukan secara tepat, melibatkan keluarga dalam setiap asuhan, persiapan
f. Melaksanakan Asuhan
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh yang telah dibuat
data dilaksanakan secara efisien seluruhnya oleh bidan atau dokter maupun tim
kesehatan lain.
g. Evaluasi
diagnosa/masalah.
1) Pengkajian
semua data subjektif yakni biodata, riwayat pasien berupa keluhan utama,
(Sulistyawati, 2012).
dilakukan pada:
c) Tanda vital
TD: sistolik meningkat sekitar 10-20 mmHg, diastolic meningkat 25-10
g) Perut (pembesaran perut, linea, striae, gerakan janin, dan bekas luka
operasi)
4. Keadaan janin
(sulistyawati, 2012)
c) Kebutuhan pasien
4) Tindakan Segera
kepada dokter.
5) Perencanaan
validasi dengan suami mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan
oleh pasien. Berikut contoh perencanaan yang dapat ditentukan sesuai
3. Pengeluaran pervaginam
persalinan
posisi)
Sering BAK, punggung pegal, kaki pegal, sesak nafas, mual dan
muntah, susah BAB, badan terasa gerah atau panas, nyeri akibat his,
1. Hasil pemeriksaan
d) Mengatasi cemas
penanganannya
6) Pelaksanaan
7) Evaluasi
b) Efektifitas tindakan
1) Pengkajian
a) Data subjektif
b) Data objektif
5) Merencanakan Asuhan
b) Atur posisi
7) Melaksanakan Asuhan
1) Pengkajian
2012)
dan jam, jenis kelamin, normal atau ada kelainan, menangis spontan kuat,
kulit dan warna kemerahan, plasenta belum lahir, tidak teraba janin kedua,
perdarahan
4) Mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera seperti massase,dan
5) Merencanakan Asuhan
persalinan normal.
6) Melaksanakan Asuhan
e) Melakukan PTT
f) Melahirkan plasenta
7) Evaluasi
c) Jumlah perdarahan
f) Tanda vital
1) Pengkajian
lahir, pasien mengatakan perutnya mulas, pasien merasa lelah tapi bahagia.
Data Objektif yaitu waktu plasenta lahir spontan, tinggi TFU dalam
melalui pengakjian pada kala III serta perjalanan persalinan pasien dari
awal
uterotonika
5) Merencanakan Asuhan
6) Melaksanakan Asuhan
1. Tanda-tanda vital
3. Kontraksi uterus
e. Evaluasi
Hasil akhir dari asuhan persalinan yang baik adalah pasien dan bayi
dalam keadaan yang baik ditunjukkan dengan stabilitas fisik dan psikologis
2) Perkiraan jumlah perdarahan total selama persalinan tidak lebih dari 500
cc
4) IMD berhasil
dilakukan oleh bidan sesuai wewenang dan ruang lingkup praktik berdasarkan
1) Standar I : Pengkajian
ditegakkan.
4) Standar IV : Implementasi
5) Standar V : Evaluasi
untuk melihat keefektifan dan asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan
pemeriksaan.
a) KF 1 (6 jam – 3 hari)
2. TTV
3. Payudara:
Konsistensi : keras
5. Kandung kemih
Sulit buang air kecil
7. Perineum
Utuh/tidak utuh
b) KF 2 (7-28 hari)
(Prawirohardjo, 2010)
2. TTV
Hiperpigmentasi
Kontraksi : baik
Konsistensi: keras
6. Pengeluaran pervaginam
(sanguilenta)
7. Perineum
Utuh/tidak utuh
c) KF 3 (29-42 hari)
2. TTV
2009).
3. Payudara
5. Kandung kemih
6. Pengeluaran pervaginam
7. Perineum
Utuh/tidak utuh
a) Perdarahan
b) Bendungan ASI
Saleha, 2009).
keluarga, budaya.
a) KF 1 (6 jam-3 hari)
atonia uteri.
yang benar.
b) KF 2 (7-28 hari)
ada bau.
2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau kelainan pasca
melahirkan.
alami.
c) KF 3 (29-42 hari)
bayi alami.
dapat dilakukan oleh bidan, pasien anggota keluarga yang lain. Jika bidan
yakin bahwa asuhan yang diberikan cukup efektif, jika hasil akhir berikut
bisa dicapai.
Dalam asuhan kebidanan pada ibu nifas, bida perlu melakukan
jahitan pada perineum telah menyatu atau tidak, dan personal hygiene
Bayi baru lahir atau yang lebih dikenal dengan neonatal merupakan
b) Interpretasi data.
1 (KN1) adalah:
panas
kesehatan lain sesuai dengan kondisi bayi. Misalnya bila bayi tidak
(f) Periksa pola tidur bayi normalnya bayi tidur selama ±16 jam/hari
(h) Berikan perawatan rutin sehari-hari dan ajarkan pada ibu (wildan,
2008).
sesuai kebutuhan.
g) Evaluasi
periksa tanda tanda bahaya pada neonatus, pola tidur bayi, dan nilai
b) Interpretasi data
2 (KN2) adalah
Kebutuhan : beri bayi Asi setiap 2 jam, jika bayi tidur bangunkan bayi.
(c) Nilai pola tidur neonatus, apakah bayi tidur cukup minimal sekitar
16 jam sehari
yang menunggu.
eliminasi
g) Evaluasi
umum bayi
b) Interpretasi data
3 (KN3) adalah:
dilakukan adalah menjaga suhu tubuh bayi agar tidak mengalami panas