Anda di halaman 1dari 85

BAB I

OLEH :
Martiningsih S.St
1. Berasal dari baha sa Yunani :
Psyche ( jiwa ) & Logos ( Ilmu )
PENGERTIAN 2. Dalam bahasa Arab disebut ilmu
PSIKOLOGI & Nafsi, yang dikembangkan
menjadi Nafsiologi.
3. Dalam bahasa indonesia dikenal
sebagai Ilmu Jiwa.
4. Secara Etiomologi : Ilmu yang
mempelajari tentang segala hal
yang berhubungan dengan jiwa,
hakekatnya, asal usul, proses
bekerja, dan akibat yang
ditimbulkan.
 Psikologi muncul sekitar tahun 1800an, namun
manusia sepanjang sejarah telah
memperhatikan masalah psikologi terutama
Plato dan Aristoteles

 St. Agugustine (354-430) dianggap tokoh


besar karena perhatiannya pada introspeksi
dan fenomena Psikologi

 Descartes (1596-1650) mengajukan teori


“hewan adalah mesin yang dapat dipelajari
sebagaimana mesin lainnya” &
memperkenalkan konsep kerja refleks.
Psikologi ????
Menurut Crow & Crow :
ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dan interaksi manusia
dgn dunia sekitar.
Menurut Sartain :
ilmu yang mempelajari tingkah laku
organisme yang hidup terutama
manusia
Menurut Bruno :
dinagi jd 3, yaitu studi ttg ruh, studi ttg
kehidupan mental, & ttg tingkah laku
organisme.
Menurut
Chaplin
:
Ilmu
tentang
perilaku
manusia
&
hewan
Menurut Ensiklopedia,
Poerbakawatja & Harahap :
Teori- teori
Psikologi
Menurut Aliran

1. Psikoanalisis
2. Behaviorisme
3. Psikologi Kognitif
4. Psikologi
Humanistik
Psikoanalis
 Didirikan oleh Sigmund Freud
 Memperhatikan struktur jiwa manusia
 Fokus pada totalitas kepribadian manusia bukan
pada bagian yang terpisah.
 Perilaku manusia dianggap sebgai hasil interaksi
sub sistem dalam kepribadian manusia.
• Dorongan biologis manusia
ID • Pleasure Principle
• Bersifat egoistik, tiidak bermoral

• Mediator tuntutan id dengan


EGO tuntutan rasional & realistik
• Reality principle

Super
• Mewakili sesuatu yang normatif,
internalisasi dr norma sosial dan
kultur masyarakat
Ego • Ideal principle
Behaviorisme
 Lahir pada awal tahun 70-an ketika
Psikologi Sosial berkembang ke arah
paradigma baru yaitu manusia tidak
dianggap sbg makhluk pasif tapi yang
paham dan berpikir tentang
lingkungannya.
 Menggunakan asumsi bahwa manusia
bersifat aktif dan manusialah yang
menentukan stimulus
 Kurt Lewin dikenal dgn teori : “B =
f(P.E)“, yaitu behavior adalah hasil
interaksi antara Person & Enviroment.
 melengkapi aspek dasar aliran
psikoanalisis & behaviorisme dgn
memasukan aspek positif seperti cinta,
kreativitas dll.
 Asumsinya adalah perhatian pada
makna kehidupan, bhw manusia bukan
sekedar pelakon tp pencari makna
kehidupan.
 Abraham Maslow menyatakan “studi ttg
orang yg mengaktulisasikan dirinya
mutlak menjadi fondasi bagi ilmu
psikologis yang lebih smesta.
Ruang Lingkup Psikologi
• As Science

Psikologi Umum
• Mempelajari aktivitas manusia yang berlaku umum

Psikologi Khusus
• Mempelajari segi khusus dr aktivitas psikis manusia

Psikologi Perkembangan
• Mempelajari perkembangan psikis dr bayi sampai lansia

Psikologi Sosial
• Mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial

Psikologi Pendidikan
• Mempelajari aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi
pendidikan

Psilogi Kepribadian, Psikologi Kriminal, Psikologi


Perusahaan, dll
Definisi :

 Perilaku merupakan totalitas penghayatan dan


aktivitas, yang merupakan hasil akhir jalinanyang
saling mempengaruhi antara berbagai gejala seperti
perhatian, pengamatan, pikiran, ingatan, dan
fantasi (Notoatmodjo, 2003 : 135 )

 Perilaku merupakan suatu kegiatan organisme atau


makhluk hidup yang bersangkutan ( Taufik , 2007).
Prosedur Pembentukan Perilaku
• Melakukan identifikasi ttg hal-hal yang menjadi penguat atau
reinforcer berupa hadiah bagi perilaku yang dibentuk.
1.
• Melakukan analisis utk mengidentifikasi komponen kecil yg
membentuk perilaku yg dikehendaki.
2. • Menyusun komponen dlm urutan yang tepat utk menuju
terbentuk perilaku yg dimaksud.

• Dgn melakukan scr urut komponen tersebut sbg tjuan smentara,


mengidentifikasi reinfocer utk masing-masing komponen.
3.

• Melakukan pembentukan perilaku dgn urutan yg telah


4. disusun
Perilaku
Perilaku
Tertutup
Terbuka
Respon terselubung Respon berupa
tindakan nyata

Respon terbatas pd
perhatian, Responny mudah
kesadaran, & sikap diamati dan dilihat
orang lain
Disebut covert
behavior Disebut overt
atau
behavior
unobservable
behavior
a) Perubahan Alamiah ( Natural Change ) :
disebabkan karena adanya kejadian ilmiah. Bila
dalam masyarakat terjadi perubahan, maka
anggota masyarakat juga akan mengalami
perubahan.
b) Perunahan Terencana (Planned Change ) ;
perubahan yang direncanakan sendiri oleh
subjek.
c) Kesediaan untuk berubah (readdiness to Change ) :
bila terjadi suatu perubahan, ada sebagian yang
sangat cepat utk menerima ad juga yang lambat,
hal ini dikarenakan tiap orang punya kesediaan utk
berubah yang berbeda.
BAB II
Tahap-Tahap Proses Adaptasi
Fase Adaftif : dimulai dr lahir-remaja. Tahap dimana
kesalahan masih ditolerire.
Fase Pengenalan Diri
: adanya aplikasi
punishment
&
Fase Babak Kehidupan reward.
Baru : jenjang
memulai keluarga Fase Aktualisasi
kecil. Perlu berhati- Sosial : merasa
hati .
cukup dlm belajar &
saatnya berbagi.
Fase Kilas Balik : dimulai
saat merasa retired,
lelah melakukan
rutinitas & ingin
menikmati
 Maladaftif adalah gangguan psikologis
termasuk kelompok gangguan yang
paling ringan.
 Gangguan penyesuaian (adjustment
disorder) merupakan suatu reaksi
maladaftif terhadapo stressor yang
dikenali dengan adanya tanda-tanda
distress emosional yang lebih dari biasa.
Proses Adaptasi Psikologi Pada
Wanita Sepanjang Hidupnya

Masa Bayi
 40 hari pertama pada bayi adalah masa
adaptasi yg krusial, membutuhkan
waktu, pemeliharaan & kesabaran.
 Menurut Heidi Murkoff, jangan mengharapkan
bayi sbg makhluk penuh pesonan &
menggemaskan, karena lebih penting
baginya utk survive di dunia baru nya. Bayi
akan lebih banyak tidur atau menangis ketika
terjaga.
 40 hari pertama, bayi alami berbagai masalah
kesehatan, ini hanya bagian dr proses
adaptasi nya.
Berbagai hal yang terjadi pada bayi
di 40 hari pertama
Penampilan
pasca lahir
Berbagai tidak
masalah menawan
kesehatan, Turunnya
ex : berat
mencret, badan bayi
ruam, infeksi Sakit untuk
pusat. pertama
kalinya

Tidur yang
Senyum sangat
“Palsu” bayi sering.
Sering tidur
yang
gelisah.
Masa Balita
Dalam proses ini terjadi kemajuan
yang sangat pesat

Kemajuan yang terjadi pada


Masa Balita:

• Anak bisa duduk, berdiri dan berjalan dengan


bantuan.
• Usia 4 th, tangan & mata berkoordinasi
dengan baik & berbahasa
• Pada akhir periode, anak memperoleh
pengertian benyak ttg benda beserta warna
& bentuknya.
• Pada usia 4 th anak mengerti ruang & waktu
• Mengerti akan norma-norma
• Keaktifan ditentukan secara kognitif.
• Anak tidak hanya ingin bersama orang
dewasa tapi jg bergaul secara aktif.
Masa Remaja
Dalam perkembangannya, kepribadian remaja
punya arti yang khusus. Batasan usia remaja
adalah antara 12-21 tahun. 12-15 tahun adalah
remaja awal, 15-18 tahun remaja pertengahan, &
18-21 remaja akhir.

 Usia 12-18 th tugas  Ciri – ciri masa remaja :


perkembangannya :  Masa remaja sebagai
periode yg penting
 Perkembangan
aspek  Sebagai periode
biologis peralihan
 Sebagai periode
 Menerima peranan
perubahan
dewasa berdasarkan
pengaruh kebiasaan  Sebagai
pengaruh masyarakat. usia bermasalah
 Sebagai masa mencari
 Mendapatkan
identitas
kebebasan emosional
 Sebagai usia yg
 Mendapatkan
menimbulkan ketakutan
pandangan hidup sendiri
 Sebagai masa yg tdk
 Merealisasikan identitas realistik
diri  Sebagai ambang masa
dewasa.
Perubahan Tubuh Remaja
Perubahan Eksternal Perubahan Internal
 Tinggi : anak cewek  Sistem pencernaan : perut
mencapai tinggi lbh panjang, usus
matang usia 17-18 bertambah panjang &
lebar, otot perut & dinding
 Berat : berat badan usus menebal
mengikuti jadwal  Sistem peredaran darah :
perubahan tinggi jantung tumbuh pesat
 Proporsi tubuh :  Sistem pernafasan :
lambatlaun mencapai kapasitas paru-paru
perbandingan yang matang pada usia 17 thn
baik utk anak perempuan, dan
 Organ seks : mencapai beberapa tahun
ukuran matang pd akhir kemudian utk anak laki-
laki.
masa remaja , tp
fungsinya msh  Jaringan tubuh :
perkembangan kerangka
berkembang bbrp berhenti di usia 18 tahun.
tahun kemudian
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
remaja terhadap pendidikan

 Sikap teman sebaya berorientasi sekolah


atau berorientasi kerja
 Sikap orang tua menganggap pendidikan
sebagai batu loncatan ke arah mobilitas
sosial
 Nilai-nilai yang ditunjukkan keberhasilan atau
kegagalan akademisnya
 Relevansi atau nilai praktis dari berbagai
mata pelajaran
 Keberhasilan dalam berbagai kegiatan ekstra
kulikuler.
BAB III
Masa Kehamilan

1. Teori Rubin
seorang wanita
terutama seorang ibu dapat Harapan Wanita hamil :
mempelajari peran yang akan
dialaminya sehingga ia  Kesejahteraan ibu dan
mampu beradaptasi dengan bayi
perubahan yang terjadi  Penerimaan dari
khususnya psikologis dlm masyarakat
kehamilan dan setelah  Penentuan
persalinan. identitas diri
menurut Reva Rubin,  Mengetahui tentang arti
seorang wanita sejak hamil memberii dan
sudah memiliki harapan- menerima
harapan antara lain :
 Perubahan umum pada
perempuan hamil :
 Ketergantungan dan butuh
perhatian
 Membutuhkan
Anticipatory Stage : seorang ibu mulai melakukan latihan peran
dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain

Honeymoon Stage : ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar


yang dijalaninya, pada tahap ini memerllukan bantuan anggota
keluarga.

Plateu Stage : ibu akan mencoba apakah ia mampu


berperan sebagai seorang ibu

Disengagement : merupakan tahap penyelasaian latihan peran


sudah berakhir.
Arti & efek Kehamilan pada pasangan

 Pasangan merasakan perubahan tubuh


pasangannya pada kehamilan 8 bulan sampai
dengan 3 bulan setelah melahirkan.
 Lelaki juga mengalami perunbahan dan
psikososial selama wanita hamil.
 Anak-anak akan dilahirkan merupakan
gabungan dari 3 macam perbedaan :
 Hubungan ibu dengan pasangan
 Hubungan ibu dengan janin yang
berkembang
 Hubungan ibu dengan individu yang unik.

 Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri


Tugas yg harus dilakukan ibu atau
pasangan dalam kehamilan :

• Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan


dengan janin dalam satu tubuh
• Persiapan terhadap pemisahan sevcara fisik
pada kelahiran janin
• Penyelesaian dan identifikasi kebingungan
dengan perantransisi

Reaksi yang umum pada


kehamilan :

• Trisemester satu : ambivalen, takut, fantasi,


khawatir.
• Trisemester dua : perasaan enak, kebutuhan
untuk mempelajari perkembangan dan
pertumbuhan janin menjadi narsistik, pasif,
introvert, egosentrik & self-centered
• Trisemester tiga : berperasaan aneh,
sembrono, jelek, introvert
Aspek yang di Tahapan aktivitas penting
identifikasi dalam sebelum jadi seorang ibu :
peran ibu :
 Taking on (tahapan
meniru), wanita mulai
 Gambaran tentang meniru & melakukan
idaman bayi sehat peran ibu
 Taking in, wanita
 Gambaran tentang membayangkan peran
diri memandang yang dilakukannya,
tentang introjektion, projection, &
pengalaman yang rejectionb adalah
tahap wanita
dia lakukan membedakan model
 Gambaran tubuh, yang sesuai
gambaran ketika keinginannya
hamil dan  Letting go, mengingat
setelah nifas proses & aktivitas yg sdh
dilakuakn, dan
meninggalkannya.
 Hal –hal yang bisa mempengaruhi
keberhasilan masa transisi pada masa
post partum :
 Respon dan dukungan dari keluarga
 Hubungan antara melahirkan dengan
harapan-harapan
 Pengalaman melahirkan dan
membesarkan anak yang lalu
 Budaya
Reva Rubin mengklasifikasikan tahap
adaptasi Psikososial menjadi 3
tahap
1. Periode taking in (hari 1-2 setelah
melahirkan)

 Ibu masih pasif & tergantung pada orang lain


 Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada
perubahan tubuhnya
 Ibu akan mengulangi pengalaman ketika
melahirkan memerlukan ketenangan
dalam tidur untuk mengembalikan
keadaan tubuh kekondisi normal.
 Nafsu makan ibu bertambah. Kurangnya nafsu
makan, menandakan proses pengembalian
kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
Reva Rubin mengklasifikasikan tahap
adaptasi Psikososial menjadi 3
tahap
2. Periode Taking Hold ( hari kedua-keempat
setelah melahirkan.

 Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua &


meningkatkantanggung jawan akan bayinya
 Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi
tubuh, BAK, BAB & daya tahan tubuh.
 Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan
kritikan pribadi
 Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat
bayi seperti menggendong., menyusui, memandikan &
mengganti popok.
 Kemungkinan ibu mengalami depresi post partum
karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya.
Reva Rubin mengklasifikasikan tahap
adaptasi Psikososial menjadi 3
tahap
3. Periode Letting Go

 Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di


pengaruhi oleh dukungan serta perhatian
keluarga
 Ibu sudah mengambil tanggung jawab
dalam merawat bayi dan memahami
kebutuhan bayi sehingga akan
mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan
hubungan sosial.
 Peran ibu dapat dicapai bila ibu dekat dengan
bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan
dan penghargaan peran,
 Perubahan yang terjadi pada ibu hamil
selama masa kehamilan adalah hal yang
fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan
kebidanan bahwamenarche, kehamilan, nifas,
dan monopouse adalah hal yang fisologis.
 Perubahan yang dialami ibu hamil antara lain :
 Cenderung tergantung dan memerlukan perhatian
 Memerlukan asosiasi
 Cenderung merasa khawatir terhadap perubahan
fisiknya
 Memasuki masa transisi yaitu masa merima kehamilan
ke masa menyiapkan kelahiran & menerima bayinya.
Empat Tahap Melaksanakan
Peran Ibu Menurut Mencer :
 Anticipatory
 Saat sebelum wanita menjadi ibu &
melakukan penyesuaian sosial & psikologis
 Formal
 Memasuki peran ibu yang sebenarnya dan
membutuhkan bimbingan peran
 Informal
 Wanita telah mampu menemukan jalan
yang unik dalam melaksanakan perannya
 Personal
 Peran terakhir, dimana waita telah mahir
melakukan perannya.
 Menurut Mercer, mulainya peran ibu adalah
ketika bayi berumur 3-7 bulan setelah
dilahirkan.
 Faktor yang mempengaruhi ibu dalam
menjalankan perannya :
 Faktor Ibu :
 Umur ibu saat melahirkan
 Persepsi ibu
 Stress sosial
 Memisahkan ibu pada anaknya
 Dukungan sosial
 Konsep diri
 Sifat pribadi
 Sikap membesarkan anak
 Status kesehatan ibu
 Faktor Bayi : Temprament 7 kesehatan
Bayi
 Faktor Lain :
 Latar belakang etnik
 Status perkawinan
 Status ekonomi
Dari faktor social support, Mercer
mengidentifikasikan 4 faktor pendukung :
 Emosional Support : perasaan
mencintai,
penuh perhatian, percaya & mengerti.
 Informational Support : memberikan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan
ibu
 Physical Support : misalnya membantu
merawat bayi dan memberikan
tambahan dana
 Appraisal Support : memungkinkan
individu untuk mampu mengevaluasi diri
dan pencapaian peran ibu
Masa Persalinan
 Adat kebiasaan Melahirkan
 Wanita primitif punya otot panggul yang lebih
efisien daripada wanita modern yang manja
 Proses reproduksi wanita modern yang
mengalami “proses degeneratif diakibatkan
kebudayaan yang mudah dan manja
 Lama waktu yang dibutuhkan utk melahirkan. Di
daerah Tengger pegungan Bromo, hanya 1-2
jam, di tanah Dayak, Batak, & suku Kubu hanya
berlangsung beberapa menit saja.
 Adat kebiasaan di jawa dengan nujuh bulan
dengan tujuan menjauhkan dari pengaruh-
pengaruh buruk lingkungan dan atau godaan
setan.
 Faktor Somatic & psikis
yang mempengaruhi
kelahiran
 Emosi pada saat Hamil
& proses melahirkan
 Faktor somatic,fungsi
reproduksi yang bersifat
 Banyaknya ketakutan
dan ketakhayulanb biologis dimuati elemen
walaupun sdh banyak psikis. Penderitaan fisik &
kemajuan di bidang beban jasmaniah selama
kebidanan utk berminggu-minggu banyak
meringankan proses menimbulkan gangguan
partus. psikis & meregangkan
 Timbul kecemasan dan inutas ibu-anak.
ketakutan pada dosa  Faktor Psikis,
sendiri
perkembangan psikis &
 Mudah lelah, tidak tidur pengalaman emosional di
nyenyak, sering sulit
bernafas dll mas silam dpt
mempengaruhi mudah
atau sulitnya proses
kelahiran bayi.
 Faktor penyebab :
 Takut mati : kelahiran adalah fenomena fisiologis normal
namun ttp beresiko kematian.
 Trauma kelahiran : ketakutan akan berpisah antara bayi
dengan rahim ibunya, seolah ibu tidak bisa menjamin
keselamatan bayi
 Perasaan bersalah &berdosa : wanita melahirkan
melakukan identifikasi terhadap ibunya, sehingga timbul
rasa berdosa terhadap ibu dan tidak mampu berfungsi
sebagai ibu yang bahagia dan dibebani oleh rasa
berdosa.
 Ketakutan riil : ketakutan yang diperkuat sebab-sebab
konkret, misal takut bayinya cacat, atau faktor
ekonomi.
Reaksi Wanita Reaksi wanita total
Hipermasculine dlm pasif dalam
menghadapi Kelahiran menghadapi
kelahiran

1.Sejak awal diombang- 1.Tidak menyadari keadaan


diri dan tidak merasa
ambing antara keinginan bertanggung jawab
utk punya anak dan 2.Cuma tahu bahwa
sebalik nya perutnya secara kebetulan
2.Emosional goyah ketempatan satu janin yang
dilanda kerinduan pd akan lahir, selanjutnya
anak dan kebencian akan tanggung jawab tuhan,
keturunan bidan dan dokter.
3.Merasa tdk perlu
3.Kehamilan dirasakan mengetahui detail dirinya
sebagai mimpi / karena menganggap nya
tidak berguna
somnabulistis. Konflik
4.Tingkah laki nya khas :
fundamentalnya yaitu
selalu bergantung dan
dorongan maskulinitas
BAB IV
Masa Nifas
Dalam prose adaptasi, ada 3 metode, yaitu :
• immediate puerperineum (24jam stlh melahirkan.
• Early puerperineum (24jam-1minggu)
• Late puerperineum (1-6minggu)

Perubahan fisiologis
• Sistem kasdiovaskular
• Sistem uranius
• Sistem gastro intestinal
• Sistem endokrin
• Perubahan payudara
• Perubahan uterus
• Prerubahan dinding vagina
• Sistem kasdiovaskular : dapat terjadi
brakardi 50-70 x/menit. Penurunan tekanan
sistolik 20mmHg pada saat klien merubah
posisi baring disebabkan reflek ortostatik
hipertensi.
• Sistem uranius : dapat terjadi edema dan
berkurangnya sensitifitas kandung kemih
• Sistem gastro intestinal : konstipasi terjadi
Perubahan akibat penurunan motilitas usus,
fisiologis kehilangan cairan tunuh & rasa tak
nyaman daerah perineum.
• Sistem endokrin: terjadi penurunan kadar
hormon estrogen & progesteron.
• Perubahan payudara : terjadi
pembengkakan
• Perubahan uterus : terjadi involusi
• Perubahan dinding vagina : tampak
edema, memar serta rugae / lipatan
halus tidak ada lagi.
Fase Honeymoon : fase stlh anak lahir &terjadi kontak antar
ayah, ibu &anak yang romantis.

Bonding Attachment / Ikatan Kasih : bonding adalah


hubungan ibu & anak, sgkn attachment adalah keterikatan
orang tua & anak. Suami juga berperan penting.

Fase Taking In : ibu berorientasi pada diri sendiri.

Menurut Gottible, ibu akan mengalami proses


mengetahui/menemukan :
• Identifikasi (bagian tubuh bayi & menyesuaikan kan dengan harapan
• Relating (menghubungkan kemiripan dengan anggota keluarga)
• Menginterpretasikan (dikenal dengan finger tie touch, ibu mengartikan
tingkah laku & kebutuhan bayi
Fase Taking Hold :
• terjadi perpindahan dari keadaan ketergantungan ke
keadaan mandiri sehingga pada akhirnya punya
inisiatif untuk merawat diri, mempu mengontrol fungsi
tubuh, fungsi eleminasi, dan memperhatikan aktivitas
yang dilakukan
• Bila ibu sudah merasa nyaman, maka akan masuk ke
tahap kedua “maternal touch” yaitu “total hand
contact” dan pada kahirnya pada tahap ketiga
yang
disebut “envolding”. Periode ini berlangsung 10 hari

Fase Letting
• Pada Go
fase ini klien sudah mampu merawat dirinya
sendiri dan mulai sibuk dengan tanggung jawab nya
sebagi seorang ibu. Fase ini terjadi ketika ibu kembali ke
rumah.
Sifat Keibuan
• Kualitas tertentu dari
arakter & kepribadian
wanita yang
bersangkutan
Fungsi Keibuan • Fenomena emosional
pada wanita
• Sebagai tersebut yang
pemangku bersumber pada
keturunan/penerus ketidakberdayaan
bayi dan anak
generasi sehingga bayi atau
• Sebagai anak selalu
pemelihara janin membutuhkan
pertolongan serta
(mengandung) pemeliharaan
• Merupaka sumber terutama dari ibunya.
kepuasan & • Cinta kasih ibu sering
kebahagiaan diiringi oleh perasaan
dedikasi pada
wanita anaknya dan
pengorbanan
sebesar-besarnya.
 Relasi Ibu dan Anak
 Dengan segala upaya ibu akan selalu melindungi anaknya
dari segala macam mara bahaya yang bersifat lahiriah
maupun batiniah
 Ciri utama instink ibu adalah kelembutan. Cinta kasih yang
semula bersifat instink alami diubah dan dikondisinirk oleh
peristiwa pisikologis, pengalaman yang individual ataupun
universal

 Ibu Tiri dan Ibu Angkat


 Ibu tiri identik dengan sikap dan sifat yang jahat. Sikap baik
terkikis karena wanita mengalami faktor :
 Perbedaan milieu
 Tidak sabar melakukan tugas sbg ibu tiri
 Anak tiri mulai bersikap nakal & tidak suka
 Keinginan utk menguasai suami dll.
 Ibu angkat pada umumnya bersifat lembut penuh kasih
sayang, bersedia menggantikan kedudukan ibu kandung
dengan sukarela. Analogi psikis antara kedudukan ibu tiri &
ibu angkat :
 Anak yang diangkat adalah anak piatu.
 Kedudukan ibu diambil alih oleh ibu angkat.
BAB V
Menopause (Periode Klimaterium):
• Adalah masa berhentinya menstruasi pada usia 40-65 th
• Dianggap sebagai masa transisi
• Menopause terjadi dikovarium tidak lagi menghasilkan hormon
estrogen

Perilaku Aneh masa Menopause :


• Cepat tersinggung, murung, depresif, mengalami banyak
frustasi

Kondisi Psikis Wanita Setengah Baya:


• Kulit & kulit jadi kering keriput, senggama mengecil &payudara
jadi
lembek.

Masa Nenek-Nenek :
• Tipe nenek yang baik hati ada 3 kategori yaitu wanita yang memiliki
sifat keibuan sejati, nenek yang lebut hati dan nenek yang baik hati.
BAB VI
 Menstruasi adalah perubahan fisiologis
dalam tubuh manusia yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi hormon
reproduksi.
 Biasa nya terjadi setiap bulan antara usia
pubertas dan menopause. Hal ini juga
terjadi pada primata besar. Jika pada
binatang menyusui disebut siklus estrusi
 Siklus menstruasi terjadi rata-rata 28 hari ,
namun tidak semua wanita sama.
Tanda dan gejala
saat menstruasi :

 Perut mulas, mual


dan panas
 Sakit saat buang air
kecil
 Tubuh tidak fit
 Demam
 Sakit kepala dan
pusing
 Keputihan
 Radang vagina
 Gatal-gatal pada
kulit
 Emosi meningkat
• Perlukaan alat genital dapat terjadi akibat persalianan,
koitus, bedah, trauma aksidental, benda asing & bahan
kimia
• Perlukaan akibat Koitus
• Robeknya hymen, biasanya pada dinding belakang dan
pendarahan yang terjadi sedikit biasanya berhenti
spontan.
• Koitus yang kasar dapat menyebabkan perlukaan vulva
Trauma dan vagina yang luas dengan pendarahan banyak.
genetalia • Pendarahan pasca persalinan dengan uterus yang
berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robekan
serviks atau vagina
• Perlukaan jalan lahir terdiri dari :
• Robekan perineum
• Hematoma vulva
• Robekan dinding vagina
• Robekan serviks.
B. Hypochondria
Adalah kelainan mental dimana para penderita yakin
bahwa mereka terserang penyakit yang serius. Penderita
punya kekhawatiran berlebih setiap keluhan ringan yang
menyerang tubuh mereka. Jika dugaan mereka tidak
terbukti, mereka tidak menyerah dan tetap membuktikan
bahwa mereka mengidap penyakit serius.

C. Paranoid
adalarasa cemas yang berlebihan dan tak wajar. Dapat
menyebabkan gangguan kepribadian dan merusak
kesehatan.
 Gejala :
 Selalu cemas akan musibah
 Cepat tersinggung, stress, sulit berteman
 Tangan berkeringat & denyut jantung kencang, diare,
sering
buang air, & sering sesak nafas.
 Penyebab : masa lalu yang menghantui & ketakutan
berlebih.
 Pencegahan : istirahat cukup, kurangi kerja hingga larut
dan hindari stress berat.
Perkawinan
Perkawinan Periodic
• Term Marriage : merencanakan kontrak tahap
pertama (3-5th) dan tahap kedua 10th. Bisa
diperpanjang utk lanjut ke tahap ketiga, yaitu
kedua pihak berhak saling memiliki permanen.
• Trial Marriage : melandaskan argumentasi
pada
pertimbangan tertentu.
• Compionate Marriage : perkawinan yang
dilaksanakan tanpa anak.

Perkawinan Poligami
• perkawinan dimana seorang suami punya lebih
dari satu isteri.

Perkawinan Euhenis
• perkawinan untuk memperbaiki atau
memuliakan ras.
BAB VII
Kehamilan

• adalah ketidakmampuan sepasang suami-istri


untuk mencapai kehamilan setelah menikah
selama 1th melakukan hubungan seksual secara
teratur & tidak menggunakan alat kontrasepsi.

•Kemandulan primer : jika sepasang suami istri


sama sekali belum punya anak.
Kemandulan • Kemandulan sekunder : jika pasangan suami istri
pernah memiliki anak (minimal 1 kali
kehamilan), tapi kehamilan berikutnya belum
berhasil dicapai.

• Ada 2 macam penyebab kemandulan :


• Faktor kelainan pada pris
• Faktor kelainan pada wanita
• Sekitar 30-40% kasus disebabkan oleh faktor pria :
• Masalah pada sperma
• Adanya proses spermatogenesis selama 72-74
hari.
• Pergerakan sprema ke epididimis, disimpan di
epididimis sampai terjadinya ejakulasi.

• Sekitar 40-50 % kasus disebabkan oleh faktor wanita:

Penyebab • Jaringan parut akibat penyakit


• Disfungsi ovulasi
Kemandulan: • Kelainan hormon
• Kekurangan gizi
• Kista ovarium
• Tumor
• Kelainan lendir servikal
• Kelainan sistem pengangkutan dr leher rahim ke
tuba falopii.
• Kelainan pada tuba falopii yang disebabkan
infeksi, endometriosis dll.
Hamil di Luar Kandungan
Hamil diluar kandungan
• dimana kehamilan dimana ovum yang sudah dibuahi tidak berada
(imp0lantasi) di rongga rahim (endometrium).

Macam kehamilan luar kandungan :


• Kehamilan Tuba
• Kehamilan pada leher rahim (servikalis)
• Kehamilan indung telur (ovarium)
• Kehamilan jaringan ikat rahim( intra Ligamenter )
• Kehamilan rongga perut (abdomen)
• Kehamilan Kombinasi : ada dua kehamilan, satu di luar kandungan,
satu dalam rahim secara bersamaan.

Penyebab :
• Disebabkan karena ada gangguan transport hasil pembuahan dari
tuba falopii ke rongga rahim.
• Sebagai akibat kelainan pembuahan itu sendiri yang memang memiliki
potensi kehamilan di luar kandungan
Keguguran
• keluarnya janin atau persalina
Keguguran prematur sebelum mampu
untuk hidup

• Adanya kelainan kromosom


• Adanya kelainan pada ibu, seperti sistem
hormonal. Sistem kekebalan tubuh, infeksi
menahun, dan penyakit berat yang diderita
ibu.
Faktor • Adanya kelainan pada rahim, misalnya miom
yang mengganggu pertumbuhan embrio.
penyebab Kelainan lain misalnya rahim terlalu lemah.
• Penyebab keguguran lain adalah infeksi seperti
keguguran : terkena virus TORCH, HIV, hepatitis dll
• Keguguran juga dapat disebabkan karena
gaya hidup sang ibu. Wanita perokok,
mengkonsumsi minuman keras, obesitas, atau
berat badan kurang dapat mengalami
gangguan hormon yang berakibat kehamilan.
 Pendarahan
merupakan tanda paling umum. Bisa berupa
bercak atau langsung pendarahan hebat.
Kadang terdapat bagian jaringan yang robek
yang ikut keluar bersama darah
 Kram atau Kejang Perut
mirip seperti kram pada awal datang
bulan.
Biasanya berulang-ulang dalam waktu periode
lama. Kram atau kejang juga dapat terjadi di
daerah panggul.
 Nyeri pada Bagian Bawah Perut
rasa nyeri terjadi dalam waktu yang cukup
lama. Dapat terjadi juga di bawah panggul,
selangkanagn, dan daerah kelamin.
Hamil yang Tidak Dikehendaki
Unwanted Pregnancy (UWP) adalah terminologi yang biasa dipakai
dikalangan medis untuk memberi istilah adanya kehamilan yang tak
dikehendaki. biasanya karena kehamilan diluar nikah. Sehingga terjadi
penolakan bukan kebahagiaan

Sikap wanita yang mengalami UWP :


• Segera menerima & meneruskan kehamilan sampai melahirkan dengan
wajar saja.
• Mulanya menolah tp kemudian menerima dengan beban psikologis
yang
mengganggu kehamilan & persalinan
• Tetap menolak & berupaya tidak meneruskan kehamilan.

Pengaruh faktor psikis : selain upaya medis, diperlukan pendekatan


psikologis agar wanita yang hamil bisa menerima. Wanita hamil dengan
beban psikologis akan menampakan gejala tidak baik di masa kehamilan,
seprti muntah yang berlebihan sehingga tejadi komplikasi.
Pendekatan Menghadapi
Wanita dengan UWP
Upaya konseling
Untuk menghindari
yang bermutu dan
UWP : pendidikan seks
pembekalan
yang bijak di lingkup
metode serta
keluarga, sekolah,
materi konseling
masyarakat mutlak
kepada tugas
diperlukan.
kesehatan

Penyebaran Menaruh perhatian pada


pengetahuan dan masalah UWP dengan
meningkatkan melakukan upaya nyata
penggunaan untuk menghindari
kontrasepsi harus kekerasan seksual terhadap
ditanamkan kepada wanita, menegtahui
pasangan yang belum secara komprehentif dan
mampu melakuakan
menghendaki pengendalian status dan
kehamilan. masalah reproduksi di
masyarakat.
Hamil dengan Janin Mati
 World Health Organization (WHO) mendefinisikan KJDK
(kematian Janin di dalam Kandungan ) / IUFD (intra uterine fetal
death) sebagai kematian konsepsi sebelum keluar secara
lengkap (complete expulsion) atau ekstraksi dari ibu, tanpa
memandang tua kehamilan.
 KJDK dikelompokkan 4 kategori :
 < 20 minggu (early fetal death)
 20-28 minggu
 > 28 minggu(late fetal death )
 Tidak terkategori
Kepastian KJDK dengan
melakukan USG memperlihatkan :
 Tidak ada gerak jantung, tulang punggung bayi sangat
melengkung, tulang kepala saling tindih, tempat udara pada
pembuluh darah besar.
 Penyebab KJDK dari Ibu : penyakit yang diderita ibu, seperti
diabetes, infeksi, hipertendi dll
 Penyebab KJDK dari Janin : cacat bawaan, kelainan
genetik dll
Hamil dengan
Ketergantungan Obat
 Ketagihan adalah perbuatan kompultif (yang terpaksa
dilakukan) & keterlibatan yang berlebihan terhadap
suatu kegiatan tertentu.
 Obat dapat menyebabkan ketergantungan psikis saja
atau psikis dan fisik.
 Ketergantungan fpsikis merupakan keinginan untuk
terus meminum obat untuk menimbulkan rasa senang
atau untuk mengurangi ketegangan.
 Efek ketergantungan obat :
 Mengurangi kecemasan dan ketegangan
 Menyebabkan kegembiraan, euforia (perasaan senang
yang berlebihan), atau perubahan emosi yang
menyenangkan lainnya.
 Menyebabkan perasaan meningkatnya kemamppuan
jiwa dan fisik.
 Merubah persepsi fisik.
Persalinan
 Gelisah dan Takut Menjelang Kelahiran
harap harap cemas dialami ibu hamil dan
suaminya, apalagi kelahiran bayi pertama.
Karena melahirkan merupakan proses
pertaruhan
nyawa.

 Gangguan Bounding Attachment


Adalah kontak dini secara langsung antara
ibu dan bayi setelah persalinan. Prakondisi
yang mempengaruhi ikatan tersebut yaitu
(Mencer, 1996):
 Kesehatan emosional orang tua
 Sistem dukungan sosial
 Tingkat keterampilan alam berkomunikasi
 Kedekatan orang tua dengan bayi
 Kecocokan orang tua – bayi.
Tahap – tahap Dampak Positif Hambatan
Bouding Bounding Bounding
Attachment Attachment Attachment
Perkenalan Bayi merasa
(acquaintance), Kurang support
dicintai, sistem
dengan melakukan diperhatikan,
kontak mata, mempercayai,
sentuhan, bahasa menumbuhkan
dan sikap sosial. Ibu dengan
mengeksplorasi resiko
segera setelah
mengenal bayinya.
Bayi merasa
aman, berani Bayi dengan
Bounding resiko.
(keterikatan) mengadakan
eksplorasi

Attachment,
perasaan kasih
sayang yang
mengikat
individu dengan
individu lain.
BAB VIII
Post Partum Blues Nifas
• Adalah masa 2 jam setelah lahirnya placenta sampai enam minggu
berikutnya dengan waktu yang tepat untuk pengaeasan nya 2-6 jam, 2-
6 hari, 2-6minggu.

Penyebab Post Partum Blues


• Perubahan hormon
• Stress
• ASI tidak keluar
• Frustasi karena bayi tidak mau tidur, nangis dan gumoh
• Kelelahan pasca melahirkan dan sakit operasi
• Suami yang tidak mau membantu
• Problem dengan orang tua dan mertua
• Takut kehilangan bayi.
• Sendirian mengurus bayi.
• Takut untuk memulai hubungan suami istri, anak akan terganggu.
• Bayi sakit.
• Rasa bosan ibu
• Problem dengan si Sulung.
Gejala Post Partum Blues :
• Cemas tanpa sebab
• Menangis tanpa sebab
• Tidak sabar, Tidak percaya diri
• Sensitif, mudah tersinggung

Masalah pada Post Partum Blues :


• Menangis &takut tidak bisa memberi ASI
• Frustasi karena anak tak mau tidur, anak nakal
• Ibu merasa lelah, migrain, dan sensitif
• Masalah dalam menghadapi omongan mertua / ibu
• Menangis & taku bayi meninggal
• Menahan rindu & merasa jauh dari suami, ada masalah dengan
suami
• Rasa sakit operasi yang menambah masalah ibu
• Kegiatan ibu menjadi terbatas karena ada bayi
• Kebanyakan ibu baru ingin pulang kerumah orang tuanya dan
berada didekat ibunya
Masa Menopause
 Selain fisik, perubahan psikis juga mempengaruhi kualitas
hidup wanita dalam menjalani masa menopause.
 Pengetahuan yang cukup akan membantu memahami
dan mempersiapkan diri menjalani masa ini dengan
baik.
 Perubahan psikis yang muncul :
 Kasdu, 2002 : 43 : wanita pramenopause muncuk
kekhawatiran yang disebabkan perubahan fisik & hormon
yang berakibat pada sensitif terhadap emosi
 Sobur, 2003 : atas dasar arah aktivitas, emosi dibagi jadi 4:
takut, emosi, cinta & depresi.
Macam emosi akibat perubahan psikis waita
menghadapi menopause ( mahmud,1996 : 224) :
 Marah : orang bergerak menentang frustasi
 Cemas : orang bergerak meninggalkan frustasi
 Depresi : orang menghentikan respon terbukanya &
mengalihkan emosi kedalam dirinya sendiri
Depresi Menstruasi
 Keadaan ini timbul pada masa adolesens yang
kemudian hilang dengan sendirinya selama periode
reproduktif dan timbul lagi pada usia klimakteris.

 Cara mengatasi gangguan psikologis pada depresi


menstrual :
 Dukungan informatif : memberi konseling, nasehat,
informasi, dan latihan / olahraga agar wanita bisa
menerima keadaannya.
 Dukungan emosional : memberi rasa empati yang
melibatkan anggota keluarga terutama suami
 Dukungan penghargaan : memberi penghargaan
sehingga wanita tersebut mengalami dihargai dan
membri support sehingga mereka merasa percaya
diri.
 Dukungan instrumental : memberi bantuan tenaga
terhadap apa yang dibutuhkan wanita menopause.
Masturbasi Klitoris
• Dilakukan untuk mengukur sejauh mana mengenal rangsanga
seksualnya sendiri.Disebabkan karena dorongan seksual wanita
untuk sampai ke titik orgasme butuh waktu lebih lama dibanding
pria

Cara mengatasi gangguan psikologis masturbasi :


• Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan seks secara sehat
• Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli
• Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa melakukan
hubungan seks.
• Mengkomunikasikan masalah pada suami.

Ide Delerius (nafsu petualangan), cara mengatasi


nya :
• Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan
• Memberi nasehat mengembangkan pikiran yang positif .
 Aktivitas Hipomanis Semu (merasa vitalitas hidup bertambah.
Cara mengatasinya :
 Memberi nasehat agar aktivitas yang dilakuakan dapat
mengarah ke hal-hal positif & mengisi kegiatan dengan
memperdalam bakat/kebudayaan

 Infatile, Insomnia, Gangguan Konsep Diri .


Cara mengatasinya :
 Kembangkan kebiasaan tidur, nonton TV/acara musik.
 Makanlah jangan terlalu banyak /kurang karena akan
mengganggu tidur.
 Atur kenyamanan diri dan kebersihan
 Dapatkan udara segar
 Jernihkan pikiran
 Menunda jam tidur dan tidak tidur siang
 Mengerti dan menerima diri dengan tulus ikhlas.
 Aktivitas sosial dan agama dapat memberi kepuasan
batin.
 Ciptakan ketenangan dalam keluarga
 Pengobatan dengan estrogen dan kombinasi psikoterapi.
BAB IX
Cara Mengatasi Psikologi Menstruasi
• Adalah komunikasi yang direncakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Indrawati, 2003 : 48). Komunikasi
Pendekatan ini termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak
saling memberikan pengertian antar perawat
dengan pasien.
Komunikasi
Terapeutik

• Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk


mendorong dan menganjurkan kerja sama antar
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan
Manfaat pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan, dan
Komunikasi mengkaji masalah dan evaluasi adalah tindakan yang
dilakukan perawat (Indrawati, 2003 : 50).
Terapeutik
Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik :
• Hubungan perawat dengan klien adalah hubungan terapeutik
yang saling menguntungkan
• Perawat harus menghargai keunikan klien.
• Komunikasi harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun
penerima pesan.
• Harus menumbuhkan hubungan yang saling percaya agar
dapat menggali masalah dan memberi alternatif pemecahan
masalah

Tujuan Komunikasi Terapeutik :


• Realisasi, penerimaan dan pengigkatan harga diri denagn
harapan terjadi perubahan pada diri klien.
• Pasien mau menerima dan diterima oleh orang lain.
• Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis.
• Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas
diri.
Cara Mengatasi Gangguan Psikologi saat
Perkawinan

 Konseling perkawinan dapat digunakan sebagai suatu pendekatan


pemecahan masalah
 Tujuan Konseling Perkawinan
 Tidak bermalsud untuk mempertahankan atau memecah
keluarga.
Konselor tidak memiliki hak untuk memutuskan cerai atau tidak sebagai
solusi. Konseling dimaksudkan membantu klien untuk mengaktualkan diri
yang menjadi perhatian pribadi.
 Tipe-tipe Konseling Perkawinan
 Concurent Marital Conseling, dilakukan secara terpisah karena salah
satu
patner memiliki masalah psikis
 Collaborative Marital Counseling, patner menjumpai konselor yang
beda
 Conjoint Marital Counseling, suami-istri datang bersama ke konselor.
 Couples Grup Counseling, beberapa pasang patner datang
bersama ke
konselor.
 Peran Konselor
Menciptakan hubungan baik, memberi kesempatan klien untuk membuka
Cara Mengatasi
Gangguan Psikologi yang
Beruhubungan dengan Kehamilan
 Pendekatan Terapeutik
 Menjaga kesehatn ibu dan bayinya, baim fisik
maupun
psikologis.
 Mel;aksanakan sekrining yang komprehensif, mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi
komplikasipada ibu maupun bayi nya.
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatandiri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada
saat bayi.

 Kolaborasi dengan Psikolog


Minta bantuan suami dan anggota keluarga lain, jika
membutuhkan istirahat untuk menghilangkan kelelahan. Minta
dukungan dan pertolongan. Buang rasa cemas dan
kekhawatiran akan kemampuan merawat bayi, karena
semakin seing merawat bayi, maka ibu kan semakin terampil.
Cari hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri.
Cara Mengatasi Gangguan Psikologi yang
Berhubungan dengan Persalinan

 Pendekatan Komunikasi Terapeutik


 hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien.
 Kehadiran adalah bentuk tindakan ketrampilan yang
meliputi mengayasi kekacauan, memberi perhatian
total.
 Mendengarkan & memperhatikan kebutuhan klien.
 Sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin
 Memberi informasi tentang kemajuan persalinan.
 Memandu persalinan dengan memandu instruksi khusus
tentang bernafas, relaks & posisi tubuh.
 Mengadakan kontak fisik dengan klien, seperti
menggosok
punggung, menggenggam tangan.
 Memberikan pujian atas usaha yang dilakukannya.
 Memberikan ucapan selamat pada klien atas kelahiran
putra/putri dan menyatakan ikut berbahagia.
Cara Mengatasi Gangguan Psikologi yang
Berhubungan dengan Nifas

Pendekatan Komunikasi Terapeutik


• Bertujuan menciptakan hubungan baik antara bidan dengan klien
dengan cara :
• Mendorong passien mampu meredakan segala ketegangan emosi
• Dapat memahami diri
• Dapat mendukung tindakan konstruktif
• Dengan cara peningkatan support mental

Peningkatan Support Mental/ Dukungan Keluarga


• Ibu meminta suami menbantu pekerjaan rumah
• Memanggil orangtua ibu bayio agar bisa menemani ibu dalam
menghadapi kesibukan merawat bayi.
• Suami harus tahu permasalahn yang dihadapi istri dan lebih
perhatian.
• Menyiapkan mental dalam menghadapi anak pertama yang
akan lahir
• Memperbanyak dukungan dari suami.
• Ibu sering sharing dengan teman yang berpengalaman
Penangana pada klien postpartum blues dapat
• Belajar
dilakukan pada dengan
tenang diri klien menarik
sendiri, dengan
nafas cara :
panjang dan meditasi
• Tidur ketika bayi tidur
• Berolahraga ringan
• Ikhlas dan tulus dengan peran ibu
• Tidak perfeksionis dalam hal mengurus bayi
• Bicarakan rasa cemas
• Bersikap fleksibel
• Kesempatan merawat bayi hanya 1x
• Bergabung dengan ibu-ibu
Cara Mengatasi Gangguan Psikologi yang
Beruhubungan dengan Menopause

Konseling
• Untuk mengatasi atau mengantisipasi agar bisa menghindari
munculnya gangguan emosional pada dsaat memasuki masa
menopause, setiap wanita harus memahami semua sindrom
menopause yang terjadi.

Kolaborasi dengan Psikologi


• Kembangkan & taati waktu tidur, medengarkan musik dll
• Makan dengan porsi yang pas
• Atur kenyaman diri
• Dapatkan udara segar
• Jernihkan pikiran, tidak tidur siang, mengerti dan menerima diri
sendir
• Perbanyak aktivitas sosial dan agama
• Ketenangan dalam keluarga
• Pengobatan dengan estrogen dan kombinasi psikoterapi

Anda mungkin juga menyukai