2. Kehamilan Mola
Disebut kehamilan anggur yaitu ada jonjot korion yang tumbuh berganda berupa gelembung-
gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata
ikan. Ini merupakan bentuk neoplasma trofoblas yang jinak.
Pasien dengan kehamilan mola akan memiliki tanda dan gejala sebagai berikut :
a) Pada anamnesis ditemukan tanda dan gejala seperti berikut :
1) Terdapat gejala-gejala kehamilan muda yang lebih nyata dari kehamilan normal, misal
mual muntah yang berlebihan.
2) Terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, warna kecokelatan seperti bumbu rujak,
tidak teratur.
3) Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamialan.
4) Keluar jaringan mola (seperti anggur) yang merupakan diagnosis pasti, namun jaringan
mola ini tidak selalu ditemukan.
b) Pada inspeksi ditemukan tanda dan gejala seperti berikut :
1) Muka dan terkadang badan kelihatan lebih pucat atau kekuningan, yang disebut muka
mola (mola face)
2) Jika gelembung mola sampai keluar, maka tanda ini akan kelihatan lebih jelas.
c) Pada palpasi ditemukan tanda dan gejala seperti berikut :
1) Uterus membesar tetapi tidak sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya.
2) Tidak teraba bagian-bagian ballotement janin dan gerakan janin
d) Pada auskultasi ditemukan tanda dan gejala seperti berikut :
1) Tidak terdengar DJJ
2) Terdengar bising dan bunyi khas
e) Pada test kehamilan ditemukan kadar HCG yang tinggi
f) Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda dan gejala seperti berikut:
1) Rahim lebih besar
2) Konsistensi lebih lembek
3) Tidak ada bagian-bagian janin
4) Terdapat perdarahan
5) Teraba jaringan dikanalis dan vagina.
g) Pada foto rontgen abdomen tidak terlihat adanya kerangka janin (pada usia kehamilan
lebih dari tiga bulan)
h) Pada pemeriksaan USG ditemukan adanya gambaran badai salju (gambaran khas pada
kehamilan mola) dan tidak terlihat adanya janin.
3) Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga uterus.
Tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadi implintasi kehamilan ektopik (>90%).
Diagnosis dan gejala-gejala klinis yang yang biasanya ditemui adalah sebagai berikut :
a) Pada anamnesis ditemukan tanda dan gejala amenore serta keluhan hamil muda dan
gejala hamil lainnya.
b) Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti diiris-iris dengan pisau disertai
dengan muntah dan bisa sampai jatuh pingsan.
c) Tanda-tanda akut nyeri abdomen adalah sebagai berikut :
1) Nyeri tekan yang hebat
2) Muntah, gelisah, pucat dan anemis
3) Pada pemeriksaan tanda vital didapat denyut nadi yang kecil serta tekanan darah yang
rendah sampai tidak teratur.
d) Pada pemeriksaan dalam didapati adanya tanda-tanda berikut :
Adanya nyeri goyang porsio, yaitu nyeri hebat yang dirasakan ibu ketika porsio digerakkan
atau digoyangkan.
e) Douglas crise, yaitu rasa nyeri tekan yang hebat ketika kavum douglas ditekan.
B. Hipertensi Gravidarum
1. Klasifikasi
a. Hipertensi gestasioanal
Tekanan darah > 140/90 mmhg untuk pertama kalinya pada kehamilan, tidak desertai dengan
proteinuria dan tekanan darah darah kembali normal < 12 minggu pasca persalinan.
b. Hipertensi kronik
Ditemukannnya tekanan darah > 140/90 mmhg, sebelum kehamilan atau sebelum kehamilan
20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan.
c. Pre eklamsi –Eklamsia
Peningkatan tekanan darah yang baru timbul Setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu,
disertai dengan penambahan berat badan ibu yang cepat akibat tubuh membengkak dan pada
pemeriksaan laboratorium dijumpai protein didalam air seni (proteinuria). Eklamsi:
preeklamsia yang di sertai kejang.
d. Pre eklamsia Superimposed pada hipertensi kronik
Preeklamsia yang terjadi pada perempuan hamil yang telah menderita hipertensi sebelum
hamil.
C. Hiperemesis Gravidarum
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering muncul
pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetap pula timbul pada pagi
hari, tetapi dapat pula timbul pada malam hari atau setiap saat. Gejala-gejala seperti ini
biasanya akan timbul kurang lebih 10 minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan
aktivitas sehari hari dan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang dapat
menyebabkan hiperemesis gravidarum antara lain:
a. Adanya faktor prediposisi yaitu primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda,
dimana pada kehamilan tersebut hormone khorionik gonadotropin dibentuk secara
berlebuhan.
b. Masuknya villi khorialis ke dalam sirkulasi darah maternal.
c. Faktor alergi
d. Faktor psikologi, seperti ketidakharmonisan dakam rumah tangga, kehamilan tidak
diinginkanm kehilangan pekerjaan, takut untuk hamil, yang dapat mengakibatkan konflik
mental sehingga dapat memperberat mual dan muntah.
2. Solusia Plasenta
a. Definisi
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas sebagian atau seluruhnya
sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak usia kehamilan lebih dari 28 minggu.tanda dan
gejala nya adalah uterus seperti papan, nyeri abdomen yang hebat dan tidak dapat
tertahankan, nyeri punggung, kolik, kontraksi hipertonik, nyeri tekan pada uterus, DJJ dapat
normal/ tidak normal, gerakan janin tidak stabil, perdarahan tersembunyi dan syok. Tindakan
operatif (SC atau partus pervaginam)
b. Klasifikasi
Solusio plasenta menurut derajat lepasnya plasenta dibagi menjadi :
1) Solusio plasenta lateralis/parsialis
Bila hanya sebagian dari plasenta yang terlepas dari tempat perlekatannya.
2) Solusio plasenta totalis
Bila seluruh bagian plasenta sudah terlepas dari perlekatannya.
3) Prolapsus plasenta
Kadang-kadang plasenta ini turun ke bawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam.
B. Penglihatan kabur
1) Oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah selama proses
kehamilan.
2) Perubahan ringan (minor) adalah normal
3) Masalah visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak.
3.1 Kesimpulan
Makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi).
Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang
lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan
makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan
makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.
Bayi normal akan menangis sepontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung
menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas. Kebutuhan nutrisi pada bayi dapat
dipenuhi melalui air susu ibu (ASI) yang mengandung komponen paling seimbang
3.2 Saran
Mahasiswa bidan diharapkan memperhatikan dan memahami mata kuliah asuhan
kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah sehingga mampu memberikan
konseling dan perawatan yang berkualitas bagi ibu, bayi dan keluarga pasien kita.