Modul 1
asuhan kebidanan
kehamilan
semester 2
0
Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karunia-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan modul mata kuliah Asuhan
Kebidanan.
Modul ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa
program pendidikan Profesi Kebidanan.
Penyusun mengucapkan terimakasih atas berbagai bantuan baik materil maupun
imateril dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini.
Mudah-mudahan modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadi media
yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan Keterampilan
Dasar Kebidanan bagi mahaiswa program Profesi Kebidanan.
Tim Penyusun
1
KATA PENGANTAR................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN........................................................................................................... 3
PETUNJUK BELAJAR................................................................................................ 4
KEGIATAN BELAJAR 1 : deteksi dini atau penyullit dalam kehamilan muda dan
lanjut
Tujuan Pembelajaran Umum .......................................................................... 5
Tujuan Pembelajaran Khusus.......................................................................... 5
Pokok-Pokok Materi......................................................................................... 5
Uraian Materi.................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................20
2
Modul ini berjudul “deteksi dini patau penyulit dalam kehamilan muda dan
lanjut”. Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
menjelaskan Tanda-tanda dini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan
muda
1) Perdarahan pervaginam
2) Hipertensi gravidarum
3) Nyeri perut bagian bawah
Tanda-tanda dini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut.
1) Perdarahan per vaginam
2) Sakit kepala yang hebatPenglihatan kabur
3) Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
4) Keluar cairan per vaginam
5) Gerakan janin tidak terasa
3
Sebelum memulai mempelajari modul pembelajaran ini, dianjurkan agar
membaca do’a terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar
mendapat keberkatan ilmu.
1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara global. Tujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi
uraian ini,baca sekali lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat
bertujuan untuk mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok
bahasan
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip
dan konsep essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian
anda cari hubungan antara konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep
4. Bila anda merasa belom yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar
ini,ulangi lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi
5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan
pada kegiatan belajar ini,caranya adlah sebagiai berikut ini :
a. Baca soal yang anda kerjakan
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang
diketahui dalam soal ini
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d. Buat kerangka rencan penyelesaian soal tersebut dengan menukiskan
konsep yang diperlukan dan cari hubungan antarkonsep tersebut
e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal
4
Belajar
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa poko materi yang harus anda
pelajari meliputi :
1. Tanda-tanda dini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan muda
1. Perdarahan pervaginam
2. Hipertensi gravidarum
3. Nyeri perut bagian bawah
2. Tanda-tanda dini bahaya/komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut.
a. Perdarahan per vaginam
b. Sakit kepala yang hebatPenglihatan kabur
c. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
d. Keluar cairan per vaginam
e. Gerakan janin tidak terasa
5
DETEKSI DINI TERHADAP KOMPLIKASI IBU DAN JANIN
A. Tanda-Tanda Dini Bahaya Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda
Kehamilan meruapakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat
berubah menjadi patologis. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh seorang bidan untuk
menapis adanya resiko ini yaitu melakukan dini adanya komplikasi atau penyakit yang
mungkin terjadi selama hamil muda. Adanya komplikasi ibu dan janin yang mungkin
terjadi pada masa kehamilan muda meliputi perdarahan pervaginam, hipertensi
gravidarum maupun nyeri perut bagian bawah.
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam pada hamil muda dapat disebabkan oleh abortus, kehamilan
ektopik atau mola hidatidosa.
a. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat sesuatu) pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
hidup diluar kandungan (saifudin:2000).
Abortus juga didefinisikan sebagai sutau yang terjadi secara ilmiah tanpa intervensi luar
(buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminology umum masalah ini adalah
keguguran atau miscarriage. Sedangkan abortus buatan adalah abortus yang terjadi
akibat intervensi tertentu dengan tujuan untuk mengakhiri proses kehamilan.
Terminology untuk keadaan ini adalah pengguguran, aborsi atau abortus provakus.
a) Jenis-Jenis Abortus:
1. Aboertus Imminens
Adalah abortus yang mengancam , perdarahannya biasa berlanjut beberapa hari atau
dapat berulang. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau
dipertahankan. Beberapa resiko untuk terjadinya prematuritas atau gangguan
6
pertumbuhan dalam Rahim. Perdarahan yang sedikit pada hamil muda mungkin juga
disebabkan oleh hal-hal lain misalnya placenta sign, yaitu perdarahan dari pembuluh-
pembuluh darah sekitar plasenta :
Tabel 1.1
b) Abortus Insipiens
Abortus insipiens didiagnosis apabila pada wanita hamil ditemukan perdarahan banyak,
kadang-kadang keluar gumpalan darah disertai nyeri Karena kontraksi Rahim kuat dan
ditemukan adanya dilatasi serviks sehingga jari pemeriksa dapat masuk dan ketuban
dapat dirabah. Kadang-kadang dapat menyebabkan kematian pada ibu
Tabel 1.2
7
· Belum terjadi ekspulsi hasil
konsepsi
· Ketuban utuh
c) Abortus incomplit
Didiagnosis apabila sebagain dari hasil kensepsi telah lahir atau teraba pada vagina,
tetapi sebagian tertinggal (biasanya jaringan placenta). Perdarahan biasanya terus
berlangsung, banyak dan membahayakan ibu. Serviks terbuka Karena masih ada benda
di dalam Rahim yang di anggap sebagai benda asing.
Tabel 1.3
d) Abortus Complitus
Hasil konsepsi lahir dengan lengkap pada keadaan ini curettage tidak perlu dilakukan.
Perdarahan segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya
dalam 10 hari perdarahan akan berhenti sama sekali, Karena dalam masa ini luka Rahim
telah sembuh dan epitelisasi telah selesai. Serviks dengan segera menutup kembali.
Kalau 10 hari setelah abortus masih ada perdarahan, abortus incomplitus atau
endometritis pasca abortus harus diperkirahkan.
Tabel 1.4
8
· Nyeri perut bagian bawah · Perdarahan bercak dalam
sedikit atau tidak ada
· Teraba sisa jaringan buah
· Perdarahan dari jalan lahir kehamilan
sedikt
· Ostium uteri tertutup
Apabila buah kehamilan yang tertahan dalam Rahim selama 8 minggu atau
lebih. Sekitar kematian janin kadang-kadang ada perdarahan pervaginam sedikit
sehingga menimbulkan gambaran abortus immines. Selanjutnya, Rahim tidak
membesar bahkan mengecil Karena absorpsi air ketuban dan maserasi janin.
Tabel 1.5
f) Abortus Habitualis
Merupakan abortus spontan yang terjadi tiga kali berturut-turut atau lebih. Etiologi
abortus ini adalah kelainan genetic (kromosom), kelainan hormonal, dan kelainan
anatomi.
9
g) Abortus Febrialis
Adalah abortus yang disertai rasa yeri atau febris. Tsnds dsri abortus ini adalah panas,
perdaraan dari jalan lahir dan brrbau. Ostium uteri umumnya terbuka dan teraba sisa
jaringan, Rahim maupun adneksa nyeri perabaan, dan fleksus berbau.
b. Kehamilan Ektopik
1. Pengertian
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus.
Tuba falopi merupakan tempat tersering terjadinya implantasi kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik dikatakan terganggu apabila berakhir dengan abortus atau rupture
tuba. Kejadian kehamilan ektopik terjadi didalam tuba. Kejadin ektopik tuba terjadi 1
dari 150 persalinan di Amerika.
2. Patofisiologi
Kehamilan ektopik terutama terjadi akibat ganguan transportasi ovum yang telah
dibuahi dari tuba ke rongga Rahim.
3. Dasar diagnosis
a) Anamnesis
· Terlambat haid
· Nyeri perut, local atau menyeluruh bias sampai pingsan dan nyeri bahu.
· Perdarahan pervaginam
b) Pemeriksaan fisik
· Hipotensi
· Takikardi
2) Nyeri abdomen
· Perut tegang
c) Pemeriksaan ginekologis
10
1) Pemeriksaan dengan ispekulum
· Ada flaksus
2) Pemeriksaan dalam
d) Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
· Hb, leukosit
· Beta HCG
2) USG
c. Mola Hidatosa
Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi, hasil konsepsi tidak
berkembang menjadi embrio tetapi terjadi poliferasi dari vili korioniks dengan
degenerasi hidrofik. Uterus melunak dan adanya janin. , cavum uteri hanya terisi oleh
jaringan seperti rangkaian buah anggurnkoriolis yang seluruhnyan atau sebagian
berkembang tidak wajar berbentuk gelembung-gelembung seperti anggur.
1) Klasifikasi
· Molahidatidosa komplit
· Molahidatidosa parsial
11
2) Factor predisposisi
3) Dasar diagnosis
· Amenorea
· perdarahan
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan penunjang
6) Diagnose pasti
2. Hipertensi Gravidarum
Hipertensi Kronik
Hipertensi dalam kehamilan disebut juga dengan hipertensi kronik, yaitu hipertensi
yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan pada umur kehamilan kurang
dari 20 minggu, atau hipertensi menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.
1) Dasar diagnosis
Anamneses
· Nyeri kepala
· Gangguan penglihatan
12
2) Pemeriksaan fisisk
3) Pemeriksaan penunjang
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh kehamilan.
1) Dasar diagnosis
Anamnesis
· Nyeri kepala
· Gangguan penglihatan
2) Pmeriksan fisik
3) Pemeriksaan penunjang
Nyeri perut bagian bawah terjadi pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini
mungkin gejala utama kehamilan ektopik atau abortus. Hal-hal yang menyebabkan
nyeri perut bagian bawah adalah seperti kista ovarium, apendisitis, sitisisi, peilonefritis
akut. Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan sedini mungkin adanya
kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan
normal.
B. Tanda-Tanda Bahaya atau Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut
Komplikasi pada ibu dan janin masa kehamilan lanjut adalah seperti:
1. Perdarahan pervaginam
3. Penglihatan kabur
13
4. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
Beberapa komplikasi yang akan dibahas adalah lanjutan dari komplikasi pada masa
kehamilan muda.
a. Penglihatan Kabur
1. Pengertian
2. Penyebab
4. Diagnose penunjang
· Protein urine
· Reflex
· Oedema
5. Penanganan
14
Berikan konseling pada ibu mengenai tanda-tanda pre-eklampsia dan segera rujuk ke
dokter spesialis kandungan.
1. Pengertian
Oedema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihandalam jaringan tubuh
dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka. Oedema pretibial ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa
sehingga tidak begitu penting untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia.
2. Penyebab
Pembengkakan biasanya menunjukan masalah yang serius jika muncul pada muka dan
tangan. Hal ini dapat disebabkan adanya pertanda anemia, gagal jantung dan pre-
eklampsia.
Tanda dan gejala yang dapat terlihat adalah terdapat pembengkakan pada wajah dan
ekstremitas. Dan gejala anemia dapat muncul dalam bentuk pembengkakan atau
oedema.
4. Diagnose pembanding
Pemeriksaan hb
5. Penanganan
Setelah dinyatakan positif, maka lakukan tindakan untuk memperbaiki kadar hb ibu,
dengan memberikan tablet Fe, dan lakukan rujukan pada dokter apabila mengalami
anemia berat.
1. Pengertian
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3. Cairan pervaginam dalam
kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun
leukhore yang patologis.
2. Penyebab
15
3. Tanda dan gejala
Terlihat adanya pengeluaran cairan dari jalan lahir atau kemaluan ibu.
4. Diagnose banding
5. Penanganan
1. Pengertian
Tidak terabanya gerakan janin sama sekali atau janin tidak beregerak lebih dari 3 kali
dalam 3 jam.
2. Penyebab
· Ibu kelelahan
· Kematian janin
3. Tanda gejala
Gerakan janin berkurang dari 3 kali dalam 3 jam atau bahkan janin tidak bergerak sama
sekali.
4. Diagnose pembanding
· Anamneisis
· Dengarkan DJJ
· USG
5. Penanganan
Sebelum melakukannya pemeriksaan usahakan posisi ibu dalam posisi berbaring agar
gerakan mudah dirasakan, dan apabila sulit melakukannya maka anjurkan untuk USG di
tempat praktek dokter yang memadai.
16
e. Nyeri Perut yang Hebat
1. Pengertian
2. Penyebab
· Apendisitis
· Keguguran
Rasa sakit yang dirasakan menetap dan tidak hilang setelah istirahat
4. Diagnose pembanding
· Anamnesis
· Pemeriksan eksternal
5. Penanganan
f. Pemeriksaan Kardiopulmonary
1. Pengertian
Tindakan pertama pada orang yang mengalami gagal nafas secara spontan Karena
sebab-sebab tertentu. Bertujuan untuk membuka kembali jalan nafas yang menyempit
atau tertutup sama sekali.
2. Penyebab
17
Bayi bernafas megap-megap
4. Penanganan
Tindakan ABC
A : Airway
Untuk membuka jalan nafas dengan meposisikan kepala bayi secara ekstensi
B : Breathing
Memberikan sirkulasi oksigen menjadi lancer supaya bayi bias bernafas. Apabila
bayi belum bias bernafas secara baik amka berikan ventilasi tekanan positif.
C : Circulation
5. Penanganan
Resusitasi
c. Isap lendir
f. Nilai
18
Ai Yeyeh Rukiyah S.Si.T, MKM, dkk.2013.Asuhan Kebidanan 1.Jakarta:TIM.
Dwi Mira W., S.Si.T. 2010. Buku Ajar Biologi Reproduksi. Jakarta:EGC.
Sapartiah, Titik, S.SiT., S.Kep., M.Kes. dan Ida Aryanti, S.SiT., M.Kes. 2012.
Hamil).Yogyakarta:Fitramaya
19