PELAPORAN DATA
6.) Gunakan fitur pratayang cetakan (print preview) untuk mengecek tata letak.
Ketika Anda membuat naskah laporan dengan aplikasi pengolah kata, penampakannya di
layar komputer akan sama dengan di lembaran kertas. Akan tetapi, elemen-elemen visual
secara khusus mungkin tidak akan serasi sesuai keinginan.[6]
Cek margin di sekitar elemen visual dan pastikan teksnya sudah rapi serta tidak terlalu
dekat dengan elemen visual. Perjelas akhir teks dan kata-kata yang berhubungan
dengan bagian tepi elemen visual (misalnya label sumbu untuk grafik).
Berbagai elemen visual bisa menggeser, jadi Anda harus mengecek dua kali judul
bagian setelah laporannya selesai dan pastikan tidak ada yang berada di dasar
halaman.
Jika memungkinkan, ubah juga pemisah halaman Anda untuk menghindari kejadian
baris pertama paragraf menjadi baris terakhir halaman tersebut, atau baris pertama
suatu halaman sekaligus baris terakhir paragraf tertentu. Hal itu akan menyulitkan
pembacaan.
7.) Tulis abstrak laporan.
Abstrak adalah deskripsi singkat yang biasanya berisi tidak lebih dari 200 kata, yang
merangkum semua elemen dalam proyek penelitian Anda, termasuk metode penelitian yang
digunakan, hasil, dan analisis.
o Sebisa mungkin hindari bahasa ilmiah atau statistik dalam abstrak. Abstrak harus
mudah dipahami oleh audiens yang lebih luas daripada mereka yang akan membaca
keseluruhan isi laporan.
o Fungsi abstrak serupa dengan elevator pitch dalam bisnis. Jika Anda berada dalam
elevator dengan seseorang dan dia bertanya tentang proyek yang sedang Anda
kerjakan, abstraklah penjelasan proyek yang disampaikan pada orang tersebut.
o Meskipun abstrak terletak di awal laporan, akan lebih mudah untuk menulisnya
belakangan, setelah keseluruhan laporan selesai.
8.) Tulis pembukaan laporan.
Bagian pembukaan pada laporan berfungsi mengidentifikasi tujuan penelitian atau
eksperimen Anda. Jelaskan kepada pembaca alasan pemilihan proyek yang sedang Anda
kerjakan, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan akan terjawab dengannya.
o Gunakan bahasa yang ringkas, padat, dan jelas untuk menata nada laporan. Maksimalkan
penggunaan istilah umum alih-alih bahasa statistik yang berlebihan, siapa pun yang
menjadi audiens target laporan.
o Jika laporan Anda didasarkan pada serangkaian eksperimen ilmiah atau data yang
didapatkan dari jajak pendapat atau data demografis, nyatakan hipotesis atau ekspektasi
terhadap proyek tersebut.
o Jika sudah ada penelitian sebelumnya dalam disiplin ilmu yang sama terkait subjek
penelitian atau pertanyaan yang sama, penting juga untuk menyertakan tinjauan singkat
karya penelitian tersebut setelah pembukaan. Jelaskan alasan yang membedakan atau hal
baru yang ditambahkan terhadap karya penelitian yang sudah ada melalui penelitian yang
Anda lakukan.
1.) Deskripsikan metode penelitian yang digunakan.
Gunakan bagian laporan ini untuk memberikan gambaran terperinci tentang cara
melaksanakan proyek penelitian, termasuk karakteristik eksperimen yang dilakukan atau
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data mentah.
Sertakan penjelasan tentang metode yang digunakan untuk mengolah hasil, terutama
jika eksperimen atau penelitian Anda bersifat jangka panjang atau observasional.
Jika Anda harus melakukan beberapa penyesuaian sepanjang proses pelaksanaan
proyek, identifikasi penyesuaian apa saja yang dilakukan dan hal-hal yang
mendasarinya.
Sebutkan semua perangkat lunak, sumber daya, atau bahan-bahan yang digunakan
dalam rangkaian kegiatan penelitian. Jika Anda menggunakan buku teks sebagai
bahan, cukup jadikan referensi - tidak ada keharusan untuk meringkas bahan tersebut
dalam laporan.
2.) Sajikan hasilnya.
Laporkan temuan-temuan khusus penelitian atau eksperimen Anda. Bagian laporan yang
ini harus berisi fakta saja, tanpa analisis atau pembahasan apa pun tentang kemungkinan
makna fakta-fakta tersebut.
Mulai dengan hasil utama penelitian, lalu masukkan hasil-hasil sampingan atau fakta
menarik atau tren yang ditemukan.
Secara umum, hindari melaporkan asil yang tidak berhubungan dengan ekspektasi
atau hipotesis awal. Meskipun demikian, jika Anda mendapati sesuatu yang
mengejutkan dan tidak terduga dalam penelitian, setidaknya itu harus disebutkan.
Bagian inilah yang paling panjang dalam laporan ini, dengan statistik yang paling
terperinci. Bagian ini pula yang paling kering dan sulit untuk dicerna para pembaca
laporan, terutama jika mereka bukan ahli di bidang statistik.
Grafik atau diagram kecil sering kali lebih jelas dalam menunjukkan hasil penelitian
dibandingkan teks tertulis.
3.) Nyatakan kesimpulannya.
Bagian ini memberikan analisis dan menjelaskan hasil yang mencakup keseluruhan
konteks disiplin ilmu atau bidang industri. Anda juga harus menunjukkan pada pembaca
apakah temuan penelitian sesuai dengan hipotesis awal.
o Setelah sampai di bagian ini, hindari bahasa yang berat dan terlalu statistik.
Semestinya, bagian ini mudah dipahami siapa saja, bahkan jika mereka melewatkan
bagian hasil penelitian.
o Jika dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang hipotesis
Anda atau menjawab pertanyaan yang muncul dalam konteks proyek penelitian ini,
jelaskan juga di sini.
4.) Bahas masalah atau isu yang ada.
Jika temuan penelitian berhubungan atau bertentangan dengan penelitian sebelumnya,
sampaikan tentang hal ini di bagian akhir laporan. Pada bagian ini Anda akan menyampaikan
masalah yang mungkin dihadapi ketika melaksanakan penelitian.
o Sering kali, di sini Anda mendapati kilas balik hal-hal yang akan menjadikan
pengumpulan data lebih mudah atau lebih efisien. Di sinilah tempat untuk membahas
itu semua. Karena metode ilmiah dirancang supaya orang lain bisa mengulangi
penelitian Anda, sampaikan wawasan terkait penelitian ini kepada para peneliti di
waktu yang akan datang.
o Semua spekulasi yang Anda miliki, atau pertanyaan tambahan yang muncul dalam
rangkaian penelitian, juga layak dibahas di sini. Pastikan seminimal mungkin, jangan
sampai pendapat pribadi dan spekulasi malah mendominasi penelitian Anda.
5.) Sebutkan semua referensi Anda.
Tepat setelah akhir laporan statistik, cantumkan tabel atau daftar buku dan artikel
yang digunakan dalam mengerjakan penelitian, atau yang dijadikan rujukan dalam laporan
tersebut.
o Sebagai contoh, jika Anda membandingkan penelitian saat ini dengan
penelitian yang sama yang dilakukan di kota lain beberapa tahun sebelumnya,
masukkan kutipan terhadap penelitian tersebut dalam daftar pustaka.
o Kutip referensinya dengan metode pengutipan yang tepat untuk disiplin atau
bidang ilmu Anda.
o Hindari pengutipan referensi yang tidak disebutkan dalam laporan. Sebagai
contoh, Anda mungkin membaca beberapa teks dalam rangka menyiapkan proyek
penelitian. Akan tetapi, jika pada akhirnya bacaan tersebut tidak disebutkan dalam
laporan Anda, tidak ada kewajiban untuk mencantumkannya pada daftar pustaka.
6.) Selalu ingat orang yang akan membaca laporan Anda.
Laporan Anda hanya akan memiliki sedikit nilai saja jika tidak ada seorang pun yang
memahami penelitian dan capaian-capaian Anda. Bahkan jika Anda menulis laporan sebagai
tugas kuliah, laporan tersebut harus ditulis untuk audiens yang lebih umum.
o Hindari penggunaan "istilah kajian khusus" atau jargon industri jika pembaca
laporan pada umumnya adalah orang di luar bidang atau disiplin ilmu Anda.
o Pastikan istilah kajian khusus dan statistik dalam laporan telah digunakan
dengan benar. Sebagai contoh, semestinya Anda tidak menggunakan istilah
"rerata" dalam suatu laporan statistik karena orang sering menggunakan kata
itu untuk merujuk sesuatu yang berbeda. Sebagai gantinya, gunakan "purata",
"median", atau "modus" – mana saja yang sesuai.
Menyajikan Data
1.) Beri label dan judul pada semua tabel atau grafik.
Memberikan label dan judul yang berbeda untuk tiap elemen visual memungkinkan
Anda merujuknya di teks laporan. Penggunaan referensi spasial di teks bisa bermasalah
karena laporan mungkin tidak akan dicetak dengan cara yang sama.
o Hal ini penting terutama jika Anda mengirimkan laporan untuk publikasi dalam jurnal
perdagangan. Jika ukuran halaman berbeda dengan kertas yang digunakan untuk
mencetak laporan, elemen-elemen visual tidak akan tercetak dengan rapi pada kertas.
o Faktor ini juga penting jika laporan Anda diterbitkan di internet, karena ukuran
tampilan yang berbeda bisa mengakibatkan perbedaan dalam menampilkan elemen
visual.
o Cara paling mudah untuk memberi label pada elemen visual adalah kata "Gambar"
diikuti dengan angka. Selanjutnya, Anda tinggal menomori setiap elemen secara
berurutan sesuai kemunculannya di laporan.
o Judul mendeskripsikan informasi yang disajikan oleh elemen visual. Sebagai contoh,
jika Anda membuat grafik batang yang menunjukkan nilai ujian mahasiswa pada ujian
akhir kimia, Anda bisa memberi judul "Nilai Ujian Akhir Kimia, Musim Gugur 2016."
2.) Pertahankan elemen visual Anda tetap rapi dan bersih.
Jika elemen-elemen visual tampak acak-acakan dan tidak rapi di halaman, pembaca
akan mengalami kesulitan. Elemen visual seharusnya bisa meningkatkan keterbacaan
laporan, bukannya malah mengalihkan perhatian.
o Pastikan tiap elemen visual cukup besar ukurannya sehingga para pembaca Anda bisa
melihat semua yang bisa dilihat tanpa harus mengerlingkan mata. Jika Anda
menyusutkan ukuran grafik hingga pembaca tidak bisa melihat labelnya, mereka tidak
akan terbantu apa pun.
o Buat elemen visual Anda dengan menggunakan format yang bisa diimpor dengan
mudah ke berkas pengolah kata. Mengimpor dengan beberapa format grafis bisa
mendistorsi gambar atau menghasilkan gambar beresolusi sangat rendah.
3.) Distribusikan informasi secara tepat.
Ketika membuat grafik atau diagram, pastikan keterbacaan dan kemudahannya
dipahami dalam waktu singkat. Jika grafik Anda dipenuhi dengan data, atau kisarannya
terlampau luas, para pembaca tidak akan mendapat banyak manfaat darinya.
o Sebagai contoh, jika sampel penelitian berjumlah ratusan, sumbu "x" akan dipenuhi
gambar jika Anda menampilkan tiap sampel secara tersendiri sebagai batang. Sebagai
gantinya, Anda bisa memindahkan ukuran pada sumbu y ke sumbu x, lalu gunakan
sumbu y untuk mengukur frekuensinya.
o Jika data Anda mengandung persentase, tampilkan saja bagian persentase sesuai yang
disyaratkan dalam penelitian. Jika selisih terkecil antarsubjek penelitian adalah dua
angka di belakang koma persentase, Anda tidak perlu menampilkan lebih dari
keseluruhan persentasenya. Akan tetapi, jika selisih antarsubjek penelitian mencapai
per ratusan persen, tampilkan persentase hingga dua angka di belakang koma sehingga
grafik bisa menunjukkan perbedaannya.
o Sebagai contoh, jika laporan Anda berisi grafik batang distribusi skor ujian untuk
mata kuliah kimia, dan nilainya adalah 97,56, 97,52, 97,46, dan 97,61, buat sumbu x
grafik untuk tiap-tiap mahasiswa, dan sumbu y dimulai dari 97 sampai 98. Cara ini
akan menyoroti selisih skor mahasiswa.
4.) Sertakan data mentah dalam lampiran.
Terutama untuk proyek yang cakupannya luas, kemungkinan lampiran akan menjadi bagian
terpanjang di laporan Anda . Anda harus memasukkan semua data mentah, termasuk salinan
pertanyaan wawancara, set data, dan hasil-hasil statistik.
o Berhati-hatilah agar lampiran tersebut tidak menelan laporan Anda. Anda tidak
diwajibkan untuk menyertakan semua lembar data atau dokumen lainnya yang dibuat
sepanjang pelaksanaan proyek penelitian.
o Lebih baik Anda hanya menyertakan dokumen yang bisa memperluas dan membawa ke
pemahaman lebih lanjut terhadap laporan.
o Sebagai contoh, ketika mendeskripsikan metode penelitian, Anda menyatakan bahwa
survei dilakukan oleh mahasiswa mata kuliah kimia untuk mengetahui cara belajarnya
menghadapi ujian akhir. Anda bisa menyertakan salinan pertanyaan yang diajukan pada
para responden mahasiswa sebagai lampiran. Namun demikian, Anda tidak harus
menyertakan semua salinan jawaban tiap mahasiswa.
Sumber:
https://id.wikihow.com/Menulis-Laporan-Statistik