Anda di halaman 1dari 30

ANATOMI FISIOLOGI SEL DARAH

DAN SISTEM LIMFATIK


OLEH
KELOMPOK 2
NAMA :
DEVI ANGGRAINI
INTAN NURUL AINUN
SRI NITIA
RISKA KHAIRANI PASARIBU
FRINZI
DEVI JONA
ANISSA FITRI
NURHAFFIZAH
PERKEMBANGAN SEL-SEL
DARAH
Darah merupakan sejenis jaringan ikat yang sel-
selnya tertahan dan dibawa dalam matriks cairan
(plasma),terdapat didalam pembuluh darah yang
warna merah. Warna merah pada darah tergantung
banyak tidaknya oksigen yang dibawa oleh sel
darah.
Darah memiliki pH sekitar 7,73-
7,45,temperaturnya sekitar 38oC. Volume darah total
sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-
rata,dan kurang sedikit pada pada perempuan
dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh
dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan
adiposa. Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan
cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.
PEMBENTUKAN SEL-SEL DARAH
IN UTERO, BAYI DAN ANAK
Eritrosit (sel darah merah) dihasilkan pertama kali di dalam kantong
kuning telah saat embrio pada minggu-minggu pertama. Proses pembentukan
eritrosit disebut eritropoisis. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit
terbentuk di dalam hati, limfa, dan kelenjar sumsum tulang. Produksi eritrosit
ini dirangsang oleh hormon eritropoietin. Setelah dewasa eritrosit dibentuk di
sumsum tulang membranosa. Semakin bertambah usia seseorang, maka
produktivitas sumsum tulang semakin turun.
Sel pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu sel batang myeloid
yang terdapat di sumsum tulang. Sel ini akan membentuk berbagai jenis
leukosit, eritrosit, megakariosit (pembentuk keping darah). Rata-rata umur sel
darah merah kurang lebih 120 hari. Sel-sel darah merah menjadi rusak dan
dihancurkan dalam sistem retikulum endotelium terutama dalam limfa dan
hati.
Globin dan hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan
sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem dari
hemoglobin dikeluarkan untuk dibuang dalam pembentukan sel darah merah
lagi. Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (warna kuning
empedu) dan biliverdin, yaitu yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat
dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan
sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru
tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas
dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan
sel darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan menyuplai
embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena
umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah
yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per
menit atau sekitar 500 ml per menit.
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah
mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang
kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di
mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui
foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri
melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh
bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena
cafa superior.
Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan
ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus
arteriosus.
Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri
iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan
pertukaran gas selanjutnya.
Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi
sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan
sebagian besar dari cardiac output yang sudah
terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui paru-
paru.
METABOLISME DARAH MERAH
Sistem Ekskresi
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi
membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme
merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya:
karbondioksida (CO2), air (H20),amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna
lagi bagi tubuhdan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan
dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari: 
• Paru-paru
• Hati
• Kulit
• Ginjal
PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia
sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-
tulang rusuk. 

Paru-paru terdiridari dua bagian, yaitu paru-paru


kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri
memiliki dua gelambir.

Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan


gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang
disebut selaput pleura.
FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi
kehidupanmanusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat
hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk
mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR
(H2O).
Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas
oksigen dan karbondioksida.
Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap
karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru.
Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung. Kelainan-kelainan
pada paru-paru, diantaranya adalah: Asma atau sesak nafas, yaitu
kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan.
 
FUNGSI UMUM DARAH
1. FUNGSI DARAH DAN SEL DARAH
Fungsi darah dan sel darah adalah sebagai berikut:

a.       Bekerja sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan bahan kimia,
oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fungsi
normalnya dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbon dioksida dan hasil
buangan yang lain.

b.      Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan


sebagian dari karbon dioksida.

c.       Sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena
berakan fagisitosis dari beberapa sel maka melindungi tubuh terhadap serangan
bakteri.
d.      Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan:
menyegarkan cairan jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuh
menerima makanannya. Merupakan kendaraan untuk mengangkut bahan
buangan ke berbagai organ exkretorik untuk di buang.

e.       Hormon dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan
darah.
Semua jaringan mempunyai persediaan darah yang memadai, yang tergantung
pada tekanan darah arteri normal yang dipertahankan. Dalam keadaan duduk
atau berdiri, darah yang menuju ke otak harus dipompa ke atas, namun dalam
keadaan rebahan tekanan darah adalah normal. Bila otak tidak menerima darah
selama lebih dari 3 sampai 4 menit, maka akan terjadi perubahan-perubahan
yang tidak dapat pulih kembali dan beberapa sel otak akan mati.
2.  SIFAT FISIK DAN KOMPOSISI DARAH
a. Sifat Fisik Darah
Darah lebih berat dari air. Berat jenis darah 1,058.
pH darah 7,35 – 7,45. Darah lebih kental dari air dengan
viskositas (kekentalan) 4,5 – 5,5 (viskositas air = 1).
Temperatur darah ± 38oC. Darah berbau anyir dan
sedikit terasa asin dengan konsentrasi NaCl 0,85 –
0,9%.
b.      Komposisi Darah

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang


membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai
hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang
berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan
kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut
plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
·  Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak
dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan
mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan
golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.
• Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imum tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan
berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat
amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang
kelebihan leukosit menderita penyakit leukopenia.
· Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
• Plasma darah
Susunan darah, serum darah atau plasma terdiri atas:
· Air (91,0%)
· Protein (8,0%)
* Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen.
·  Mineral (0.9%)
* Natrium, klorida, natrium bikarbonat, garam dari
kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dan
lain-lain.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:
·    Albumin
·    Bahan pembeku darah
·    Immunoglobin (antibodi)
·    Hormon
·    Berbagai jenis protein
·    berbagai jenis garam  
FUNGSI GETAH BENING
Definisi dan Fungsi Getah Bening

Selama darah beredar dalam kapiler, ada cairan darah yang


merembus keluar dari kapiler darah. Cairan tersebut mengisi ruang
antarsel. Cairan ini disebut cairan ekstrasel atau cairan jaringan.
Cairan jaringan ini kemudian masuk ke dalam pembuluh limfa di
sebut cairan limfa atau getah bening. Kelenjar getah bening adalah
sebuah jaringan berbentuk oval di dalam tubuh yang bertindak sebagai
penghasil dan penyaring cairan yang disebut sebagai getah bening
(limfosit).
Getah bening ini berfungsi dalam pengeluaran sel-sel mati, dan
yang paling utama adalah sebagai alat pertahanan terhadap infeksi
atau mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
ASAL GETAH BENING 
 

Susunan limfe : Mirip plasma, kadar protein lebih kecil,


penambahan oleh kelenjar limfe menjadikan kadar limfosit tinggi.
Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah
bening, namun hanya di daerah submandibular (bagian bawah rahang
bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat paha
yang teraba normal pada orang sehat.
Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel
pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan
antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang
melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB
sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang
melewatinya.
 
Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang
dapat membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel
pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi
maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan
tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut
sehingga kelenjar getah bening membesar.
Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari
penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KGB itu
sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit, atau
karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi
infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi
(masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit
makrofaga (gaucher disease)
Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat
mengerahkan kepada lokasi kemungkinan terjadinya infeksi atau
penyebab pembesaran KGB.
KOMPONEN GETAH BENING 
Komponen sistem yang lain : saluran limfe dan kelenjar
limfe (nodus limfe) Bersama organ limpa, hati dan sumsum
tulang membentuk Retikulo-Endotelial Sistem (RES)

Kelenjar / nodus limfe memiliki ciri antara lain berbentuk


kecil lonjong seperti kacang, terdapat di sepanjang pembuluh,
bekerja sebagai penyaring, banyak dijumpai di tempat
pembentuk limfosit, kelompok utama terdapat di : Axila / ketiak,
Leher, Thorak, Abdomen, Lipat paha
Pembuluh / saluran limfe berupa vena kecil yang banyak
memiliki katup. Pembuluh terkecil terdiri selapis endotelium,
khilus / lakteal = pembuluh limfe khusus dijumpai dalam vili
usus kecil. Ada 2 saluran utama : Duktus torasikus yang
berfungsi mengalirkan dari seluruh tubuh selain bagian kanan
dan Duktus limfe kanan yang berfungsi mengalirkan dari kanan
kepala dan leher, lengan kanan dan dada kanan.
TERIMA KASIH TEMAN

Anda mungkin juga menyukai