Anda di halaman 1dari 43

MANFAAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR

KEHIDUPAN

OLEH :

NAMA : SRISAUDI M. HAUONI

NIM : 147602619

KELAS :A

SEMESTER : IV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh

dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan

reproduksi ditujukan bagi laki-laki maupun perempuan namun dalam hal ini perempuan

mendapatkan perhatian lebih karena begitu kompleksnya alat reproduksi perempuan.

Kesehatan reproduksi membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan alat

reproduksi seseorang,selain itu kesehatan reproduksi juga membahas tentang siklus

hidup serta permasalahan yang dihadapi oleh perempuan.

Permasalahan yang dihadapi perempuan sangat kompleks daripada permasalahan

yang dihadapi oleh laki-laki. Dalam setiap fase atau masanya perempuan memiliki

masalah yang berbeda-beda. Tumbuh kembang merupakan salah satu dri siklus yang

penting bagi kelangsungan hidup perempuan. Tumbuh kembang seorang perempuan

harus diperhatikan sejak dini,dari perempuan dalam masa bayi dan anak hingga masa

dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan sesesorang sangat perlu perhatian penuh dalam

masa-masa bayi dan anak,karena dalam masa-masa ini akan dibentuk pola perilaku

seseorang kelak. Apabila pola perkembangan dan pertumbuhannya terhambat pada

masa-masa ini seseorang juga akan mengalami kesulitan menjalani kehidupannya saat

remaja dan dewasa kelak.


1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja manfaat zat-zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupannya ?

2. Apa yang dimaksud dengan karbohidrat dan apa efeknya bagi kesehatan ?

3. Apa yang dimaksud dengan protein dan apa efeknya bagi kesehatan ?

4. Apa yang dimaksud dengan vitamin dan apa efeknya bagi kesehatan ?

5. Apa yang dimaksud dengan mineral dan apa efeknya bagi kesehatan ?

6. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui manfaat zat-zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupannya

2. Untuk mengetahui karbohidrat dan efeknya bagi kesehatan

3. Untuk mengetahui protein dan efeknya bagi kesehatan

4. Untuk mengetahui vitamin dan efeknya bagi kesehatan

5. Untuk mengetahui mineral dan efeknya bagi kesehatan

6. Untuk mengetahui keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manfaat Zat Gizi Bagi Kesehatan Wanita Sepanjang Daur Kehidupan

Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas SDM di

masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisinya saat

masa janin dalam kandungan. Akan tetapi perlu diingat bahwa keadaan kesehatan dan

status gizi ibu hamil ditentukan juga jauh sebelumnya, yaitu pada saat remaja atau usia

sekolah. Demikian seterusnya status gizi remaja atau usia sekolah ditentukan juga

pada kondisi kesehatan dan gizi pada saat lahir dan balita.

United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam

kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan

mengikuti siklus kehidupan. Faktor penyebab masalah gizi menunjukkan secara

sistimatis determinan yang berpengaruh pada masalah gizi yang dapat terjadi pada

masyarakat. Sehingga upaya perbaikan gizi akan lebih efektif dengan selalu mengkaji

faktor penyebab tersebut.

Kehidupan manusia dimulai sejak di dalam kandungan ibu. Sehingga calon ibu

perlu memounyai kondisi yang baik. Kesehatan dan gizi ibu hamil merupakan kondisi

yang sangat diperlukan bagi sang bayi untuk menjadi sehat. Jika tidak, maka dari awal

kehidupan kehidupan manusia akan bermasalah pada kehidupan selanjutnya.


Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah keadaan bayi lahir dengan berat badan

<2500 gram. Keadaan gizi ibu yang kurang baik sebelum hamil dan pada waktu hamil

cenderung melahirkan BBLR, bahkan kemungkinan bayi meninggal dunia.

Sejak anak dalam kandungan hingga berumur 2 tahun merupakan masa emas

yang merupakan masa kritis untuk tumbuh kembang fisik, mental dan sosial. Pada

masa ini tumbuh kembang otak paling pesat (80%) yang akan menentukan kualitas

SDM pada masa dewasa. Sehingga potensi anak dengan IQ yang rendah sangat

memungkinkan.

Anak yang dilahirkan dengan berat badan rendah berpotensi menjadi anak dengan

gizi kurang bahkan menjadi buruk. Lebih lanjut lagi gizi buruk pada anak balita

berdampak pada penurunan tingkat kecerdasan atau IQ. Setiap anak gizi buruk

mempunyai risiko kehilangan IQ 10-13 poin. Lebih jauh lagi dampak yang

diakibatkan adalah meningkatnya kejadian kesakitan bahkan kematian. Mereka yang

masih dapat bertahan hidup akibat kekurangan gizi yang bersifat permanen kualitas

hidup selanjutnya mempunyai tingkat yang sangat rendah dan tidak dapat diperbaiki

meskipun pada usia berikutnya kebutuhan gizinya sudah terpenuhi. Istilah “generasi

hilang” terutama disebabkan pada awal kehidupannya sulit memperoleh pertumbuhan

dan perkembangan secara optimal.

Gambaran kurang gizi lainnya yang juga menjadi masalah gizi utama adalah

Kurang zat gizi mikro, seperti kurang vitamin A, kurang zat besi, dan kurang yodium

terutama di beberapa daerah endemis. Lebih dari 100 juta penduduk berisiko untuk

kurang zat gizi mikro ini.


Kurang zat besi pada wanita hamil meningkatkan risiko kematian wanita pada

saat melahirkan, dan meningkatkan risiko kematian risiko bayi yang dilahirkan kurang

zat besi. Bayi yang kurang besi dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel

otak yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak

Kurang vitamin A selain berdampak pada risiko kebutaan juga risiko kematian

balita karena infeksi. Kurang vitamin A ikut berperan pada tingginya angka kematian

balita di Indonesia dan berpotensi terhadap rendahnya produktivitas kerja.

Kekurangan Yodium dapat menyebabkan kerusakan mental. Pada ibu yang

kekurangan yodium menyebabkan bayi lahir mati, cacat fisik atau kerusakan berat

pada otak. Penduduk yang tinggal di daerah rawan kurang yodium berpotensi

kehilangan IQ sebesar 50 poin IQ per orang. Diperkirakan 10% penduduk usia dewasa

di perkotaan atau 10 juta orang mengalami gizi lebih. Hal ini perlu disikapi mengingat

kelebihan gizi dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabet, jantung

koroner, hypertensi, osteoporosis dan kanker.

2.2 Karbohidrat dan efeknya bagi kesehatan

Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul dengan bobot yang cukup besar.

Karbohidrat tersusun atas monosakarida-monosakarida yang akhirnya berikat membentuk

molekul dengan bobot cukup besar. Monosakarida tersebut umumnya dibentuk oleh

unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terkadang, nitroten, fosfor, dan sulfur, hadir dalam

ikatan-ikatan monosakarida tersebut.


Karbohidrat adalah makanan yang mudah dicerna dan akan berubah menjadi gula

untuk menjadi bahan bakar tubuh Anda. Ketika proses ini terjadi, Anda akan memperoleh

energi.

Secara umum, monosakarida pembentuk karbohidrat dapat dibedakan menjadi 3, yakni

monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah bentuk paling

sederhana dari karbohidrat. Karena bentuknya yang paling sederhana, monosakarida

tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil melalui teknik hidrolisis.

Salah satu bentuk monosakarida yang cukup dikenal adalah glukosa dan galaktosa.

Sementara itu, disakarida merupakan gabungan dua monosakarida yang terbentuk melalui

ikatan gugus hidroks il yang dimiliki oleh kedua monosakarida tersebut. Disakarida

dapat dipecah menjadi bentuk-bentuk monosakaridanya melalui mekanisme hidrolisis.

Bentuk-bentuk disakarida yang cukup terkenal adalah sukrosa yang terbentuk dari

glukosa dan fruktosa. Laktosa, terdapat pada susu, disusun oleh monosakarida glukosa

dan galaktosa.

Merupakan gabungan besar dari monosakrida pembentuknya. Karena bentuknya

yang kompleks dan besar, polisakarida tidak bisa dipisahkan dengan hidrolisis biasa.

Bentuk-bentuk polisakarida yang cukup dikenal adalah sellulosa, glikogen, dan amillum.

1. Sumber Karbohidrat

Karbohidrat umumnya terdapat dalam makanan pokok manusia. Misalnya, makanan

pokok orang Indonesia adalah nasi, jagung, dan sagu. Ketiga jenis makanan tersebut

banyak mengandung karbohidrat. Umbi-umbian tercatat memiliki banyak sekali

sumber karbohidrat. Umbi-umbian, seperti talas, singkong, gadung, dan sukun,

dipercaya dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif selain nasi Dr Tan Shot Yen
memaparkan alpukat juga bisa dijadikan sumber karbohidrat alternatif. Selain

karbohidrat, alpukat mengandung lemak tak jenuh, potassium, dan zat antioksidan

yang tinggi. Pada kasus rawan pangan, diversifikasi panganan karbohidrat sangat

penting dilakukan. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah ketergantungan sumber

karbohidrat tunggal, seperti nasi dan jagung.

Selain itu, diversifikasi pangan bertujuan untuk memaksimalkan sumber-sumber

karbohidrat yang Tuhan berikan kepada manusia. Diversifikasi pangan juga dilakukan

untuk memaksimalkan potensi lokal terkait ketersediaan sumber karbohidrat.

Diversifkasi pangan juga dapat berimplikasi terhadap jalur distribusi pangan yang

selama ini mengandalkan beras sebagai bahan pangan paling penting pada jalur

distribusi.

Dengan adanya diversifikasi pangan, khususnya karbohidrat, jalur distribusi tersebut

diharapkan dapat dipotong sehingga dapat membentuk harga jual yang pas. Pada

akhirnya, daya beli masyarakat akan meningkat.

2. Manfaat Karbohidrat

Karbohidrat mempunyai fungsi utama sebagai sumber energi tubuh. Karbohidrat

berperan sebagai bahan bakar utama mesin metabolisme tubuh. Glukosa berperan

penting dalam proses metabolisme sehingga dapat dihasilkan energi. Energi tersebut

pada akhirnya digunakan untuk aktivitas makhluk hidup. 1 gram karbohidrat

memiliki kandungan energi sebesar 4 kalori.

Selain itu, karbohidrat berperan penting dalam menjaga cadangan makanan makhluk

hidup. Cadangan tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber

makanannya. Kentang menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi-umbian.


Cadangan makanan pada kentang tersebut dapat dimanfaatkan manusia untuk

kebutuhan energi mereka.

Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel

merupakan salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai

pelindung sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang

merupakan salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu, karbohidrat dapat ditemui di

kerangka-kerangka luar serangga.

Manfaat karbohidrat yang baik adalah karbohidrat yang biasanya tinggi serat dan

tetap seperti keadaan alaminya. Dengan ini, Anda akan mendapatkan perasaan yang

lebih lengkap dan akan merasa lebih bersemangat lagi. Beberapa contoh di antaranya

adalah apel, seledri

2.3 Protein

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah

senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari

monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur

serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup

dan virus.

1. Fungsi protein

Fungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari proses

pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di dalam tubuh

kita
2. Manfaat Protein Sebagai enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul

spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi

karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar

peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.

Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:

- Kerontokan rambut.

- Penyakit kekurangan protein atau biasa disebut kwasiorkor. Umumnya penderitanya

adalah anak kecil yang tidak mendapat asupan nutrisi protein yang cukup pada masa

pertumbuhannya.

- Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan hingga menyebabkan

kematian.

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan

menjadi peptid- peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini

dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya

kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan

sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan

berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah.

Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak

esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNA transkripsi. Kemudian

mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma,

disebut sebagai translasi.


3. Sumber Protein

- Daging

- Ikan

- Telur

- Susu Sapi

- Susu Kedelai , kacang kacangan, dan produk sejenis Quark

- Tumbuhan berbji Suku polong-polongan, Kentan

4. Keuntungan Protein

- Sumber energy

- Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan

- Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody

- Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

2.4 Vitamin

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu

vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2

vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A,

D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di

dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan

dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin

hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain

dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.


Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya

dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran

makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk

ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan,

vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin.[18] Oleh karena hal inilah, tubuh

membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

1. Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang

berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam

hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu,

vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas

tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan

udara. Sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin A, antara lain susu,

ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-

buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel,

pisang, dan pepaya).

Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan

katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi

saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang

sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.[1]

Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut,

kulit kering bersisik, dan pingsan.[19] Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut,

kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan,

terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit. Sayur-


sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang

tinggi.

2. Vitamin B, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,

terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan

peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat

meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.

Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan

dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari

susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

- Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis

vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan

membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh

untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses

metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan

mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga

dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem

saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak

gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan

makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1. Vitamin

B2

- Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh

manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen

koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin


adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan

penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin

ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan

glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,

rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran

segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat

menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut

kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

- Vitamin B3. Beri-beri, penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B1

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting

dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme

lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam

menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan

vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan

vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak

ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan

ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga

mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang

manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami

kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan

mual.

- Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam

tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis
metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama

lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara

sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,

neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam

berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati

hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya

vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-

pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram

otot serta kesulitan untuk tidur.

- Vitamin B6 atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin

yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu

senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui

jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin

ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai

mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang

berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang

mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung,

kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak

dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

- Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus

diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu,

vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan

vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam
tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang

berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA

dan RNA, pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging merupakan

sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.

Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah

lelah lesu, dan iritasi kulit.

3. Vitamin C

Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Vitamin

C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di

dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang

merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan

penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat

menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait

dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu

menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit

degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam

menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot.

Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan

memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui

mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan

membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat

menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang
berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran

pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

4. Vitamin D

juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada

makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.

Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang.

Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel

kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar

ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan

kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di

samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami

kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium

dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada

remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah

osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.

Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya

berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

5. Vitamin E

Struktur molekul vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai

jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga

hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi

udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai

senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning
telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam

jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan

yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain

itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

6. Vitamin K

banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik

dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di

dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.

Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis

reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak

mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber

vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

7. Senyawa serupa vitamin Sel darah merah

Terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-

aminobenzoat Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga

berperan dalam kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki

karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut

dengan istilah senyawa serupa vitamin ({{lang-en|vitamin like substances).

Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam

jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini

pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan

fungsi dan sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa

vitamin ini tidaklah sepenting vitamin.


8. Kolina

Merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa

serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan

berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme sel.

Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin

yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui.

Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-

aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai senyawa antioksidan dan

penyusun sel darah merah. Karnitina merupakan senyawa lain yang berperan dalam

sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.

9. Vitamin sebagai antioksi dan Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi

untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup

memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen

terlibat secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk

sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah

yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals). Oksigen yang tidak stabil

memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif.

Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi

dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam

tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan

sinar ultraviolet.
2.5 Mineral

1. Kalsium

Kegunaan: Kalsium adalah salah satu mineral yang sangat penting.

Sumber Alamiah Terbaik: Tubuh kita akan menyerap kalsiumnya dalam bentuk apa

pun, meski bentuk kalsium yang baik adalah dolomite. Ada yang salah menduga

bahwa sumber kalsium tubuh manusia adalah susu. Selain itu susu sulit diserap tubuh

dan karena itu bukan sumber kalsium yang bagus.

2. Kromium

Kegunaan: Kromium akhir-akhir ini diketahui sebagai unsur tiruan esensial yang

penting untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Sejumlah kajian memperlihatkan

bahwa kekurangan kromium bisa meningkatkan resiko serangan kanker. Tampaknya

mineral ini menghambat pembentukan tumor dan kanker payudara spontan pada

tikus. Selain itu, kromium juga digunakan untuk mengobati alergi atau hipersensitif

terhadap bahan-bahan kimia.

3. Tembaga

Kegunaan: Mineral yang esensial ini memiliki fungsi yang luas, termasuk membantu

mengubah besi menjadi hemoglobin dan menaikkan manfaat vitamin C. Mineral ini

biasanya diambil dengan suplemen-suplemen yang lain.

4. Germanium

Kegunaan: Bentuk germanium yang digunakan dalam situasi-situasi klinis adalah

germanium organik. Mineral ini berfungsi meningkatkan kekuatan tubuh dalam

mengatasi infeksi dan aktivitas radikal-radikal bebas tanpa melakukan sesuatu secara

aktif.
5. Magnesium

Kegunaan: Magnesium terlibat di hampir segala kegiatan tubuh, dari sintesa protein

sampai fungsi syaraf dan kontraksi otot.

Sumber Alamiah Terbaik: Selain daripada dolomit, sumber-sumber alamiah terbaik

magnesium adalah jeruk nipis, buah anggur dan apel.

6. Mangan

Kegunaan: Mangan adalah unsur tiruan yang ditemukan dalam tulang, jaringan

lunak, kelejnar pituitary, hati dan ginjal dengan urutan konsentrasi yang menurun.

Sumber Alamiah Terbaik: Sayur-mayur dedaunan berwarna hijau dan biji-bijian

utuh.

7. Molibdenum

Kegunaan: Logam esensial ini memiliki fungsi yang beragam, termasuk ambil bagian

dalam tiga sistem enzim penting di dalam tubuh. Logam ini ada dalam kebanyakan

makanan dan tubuh mustahil kekurangan mineral iini, kecuali dalam kasus-kasus

ketidakseimbangan mineral.

8. Fosfor

Kegunaan: Fosfor berfungsi membantu meningkatkan fungsi sel dan konduksi syaraf.

Kelebihan fosfor bisa menghilangkan kalsium dari tubuh.

Sumber Alamiah Terbaik: Ikan dan daging unggas.

9. Potasium

Kegunaan: Potasium adalah elemen penting yang dapat menurunkan tekanan darah

dan mampu mengeluarkan sisa-sisa pembakaran dalam tubuh.


Sumber Alamiah Terbaik: Pisang, sayur-mayur dedaunan berwarna hijau dan buah

sitrus.

10. Selenium

Kegunaan: Kekurangan selenium secara tersirat menyebabkan berbagai macam

kondisi seperti penyakit jantung dan kanker. Tujuan utama selenium ini adalah

sebagai bagian enzim yang tugasnya melindungi sel-sel dari oksidasi atau kerusakan

radikal-radikal bebas.

11. Besi

12. Kegunaan: Slah satu fungsi utama besi adalah mengikat hemoglobin. Besi akan

hilang bila Anda kehilangan darah dalam cadangan besi sulit digantikan karena

jeleknya daya-penyediaan secara biologis. Ketidakmampuan tubuh untuk menyerap

zat besi kasusnya semakin meningkat karena polusi cadmium dan timah selanjutnya

mengurangi persediaan zat besi dalam tubuh.

Sumber Alamiah Terbaik: Zat besi yang berasal dari daging bisa lebih mudah diserap

tubuh daripada zat besi yang berasal dari sayur-mayur.

13. Seng

Kegunaan: Seng sangat penting untuk pertumbuhan sel, sintesa protein dan

pemanfaatan vitamin A. Tidak seperti tembaga, seng kemungkinan tidak terdapat

dalam kebanyakan diet. Sebagian besar metode pemrosesan makanan mengakibatkan

hilangnya seng dari makanan yang terbuat dari biji-bijian. Seng adalah bahan gizi

yang mudah pecah dan karena itu harus dikonsumsi secara tersendiri.
2.6 Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

Air (H0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam

tubuh manusia.Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.Namun

bergantung kepada kandungan lemak dan otot yang terdapat di dalam tubuh,nilai

persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang dewasa.Oleh

karena itu maka tubuh yang terlatih dan terbiasa berolahraga seperti tubuh seorang atlet

biasanya akan mengandung lebih banyak air jika dibandingkan tubuh nonatlet.Di dalam

tubuh,sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel

otot dan organ-organ pada rongga badan,seperti paru-paru atau jantung,sedangkan sel-

sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang

atau gigi.Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh

manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh atau

dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam

tubuh.Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan

perharinya.Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin,500 ml melalui keluarnya

keringat,400ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan

100 ml keluar bersama dengan feces(tinja).Sehingga berdasarkan estimasi ini,konsumsi

antara 8-10gelas (1 gelas = 240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam

pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya.

Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap

sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu

bagian dari fisiologi homeostatis.Keseimbangan cairandan elektrolit melibatkan

komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang

menghasilkanpartikel-partikelbermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam

larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan

cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan

dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke

dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu

dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang

lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :

Ø cairan intraseluler dan

Ø cairan ekstraseluler

Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh,

sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga

kelompokyaitu:cairan intravaskuler(plasma),cairan interstitial dan cairan

transeluler.Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,cairan

intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan cairan traseluler adalah

cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal,cairan intraokuler,dan sekresi saluran

cerna.

1. Fungsi Cairan Tubuh

Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi utama

yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral serta juga

akan berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh.Selain itu,air didalam

tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti
karbon dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat.Selain berperan dalam proses

metabolisme,air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting

antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,mulut dan hidung,

pelumas dalam cairan sendi 02 Sports Science Brief tubuh,katalisator reaksi biologik

sel,pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga

tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut.Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat

berjalan dengan normal,air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas

untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.

2. Proportion Of Body Fluid

Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung

beberapa hal antara lain :

a. Umur

b. Kondisi lemak tubuh

c. Sex

Perhatikan Uraian berikut ini :

No. Umur Presentase

1. Bayi (baru lahir) . 75 %

2. Dewasa : a.Pria (20-40 tahun) 60 %

b.Wanita (20-40 tahun) 50 %

3. Usia Lanjut 45-50 %


Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di

dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat

badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %cairan interstitial, 5 %

cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.

3. Elektrolit Utama Tubuh Manusia

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.Non

elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik,

seperti:protein,urea,glukosa,oksigen,karbon dioksida dan asam-asam organik.Sedangkan

elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium (K+), Kalsium (Ca++),magnesium

(Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).

Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian denganbagian

yang lainnya,tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum

netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan

jumlah muatan-muatan positif.

a. Kation :

Sodium (Na+) :

- Kation berlebih di ruang ekstraseluler

- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler

- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus

- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrogen

pada Ion sodium di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan

- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.


Potassium (K+) :

- Kation berlebih di ruang intraseluler

- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel

- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.

- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.

Calcium (Ca++) :

- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan

gigi untuk membuatnya keras dan kuat

- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle

- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses

pengaktifan protrombin dan thrombin

- Sumber : susu dengan kalsium tinggi,ikan dengan tulang,sayuran,dll.

b. Anion :

Chloride (Cl -) :

- Kadar berlebih di ruang ekstrasel

- Membantu proses keseimbangan natrium

- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster

- Sumber : garam dapur

Bicarbonat (HCO3 -) :

Bagian dari bicarbonat buffer sistem

- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam

untuk Menurunkan PH.


Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :

- Bagian dari fosfat buffer system

- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel

- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang

- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

4. Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh

Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

Fase I :

Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen

diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

Fase II :

Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

Fase III :

Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke

dalam sel.Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran

semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan

tubuh ikut berpindah.

Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :

- Diffusi

- Filtrasi

- Osmosis

- Aktiv Transport
 Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif.Hampir semua zat berpindah

dengan mekanisme transportasi pasif.Diffusi sederhana adalah perpindahan partikel-

partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas.

Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus

membran kapiler dan sel yaitu :

- Permebelitas membran kapiler dan sel

- Konsenterasi

- Potensial listrik

- Perbedaan tekanan.

 Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.Difusi

air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan

konsenterasi zat terlarut yang tinggi.

konsentrasi dan muatan listrik disebut transportasi aktif.Transportasi aktif berbeda dengan

transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).Salah

satu contonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.

Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan

bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian itu.

Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh

darah kapiler,terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid

yang terutama disebabkan olehalbumin serum.Proses perpindahan cairan dari kapiler ke

ruang interstisial disebut ultrafilterisasi.Contoh lain proses filterisasi adalah pada

glomerolus ginjal.
Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus

menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil,suatu keadaan yang disebut

keseimbangan dinamis atau homeostatis.

5. Regulating Body Fluid Volumes

Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan

tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman.Dalam kondisi normal intake

cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.Kondisi sakit dapat

menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.Dalam rangka

mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran antara lain melalui

proses penguapan ekspirasi penguapan kulit, ginjal (urine),ekresi pada proses

metabolisme.

a. Intake Cairan

Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml

per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per harisehingga

kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses

metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur

dan berat badan, perhatikan tabel di bawah

No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).

1 hari 3,0 250-300

2 1 tahun 9,5 1150-1300

3. 2 tahun 11,8 1350-1500


4. 6 tahun 20,0 1800-2000

5. 10 tahun 28,7 2000-2500

6 14 tahun . 45,0 2200-2700

7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan

berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi

intraseluler,sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan

darah,perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.Perasaan kering di mulut

biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara

sendiri.Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh

tractus gastrointestinal.

b. Output Cairan

Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :

Urine

Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan

proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-

1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.Pada orang dewasa.Pada orang yang

sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya,bila aktivitas kelenjar

keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap

mempertahankankeseimbangan dalam tubuh.


IWL (Insesible Water Loss) :

IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi.Pada

orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalahberkisar 300-400

mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuhmeningkat maka IWL dapat

meningkat.

Keringat :

Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon iniberasal

dari anterior hypotalamus,sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang

belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis padakulit.

Feces :

Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari,yang diaturmelalui

mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon)

6. Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu

volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel.Ginjal mengontrol volume cairan

ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas

cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.Ginjal mempertahankan

keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan

untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.

- Pengaturan volume cairan ekstrasel.

Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri

dengan menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan


ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan

memperbanyak volume plasma.Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting

untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang.

Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air.Untuk

mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap,maka harus ada keseimbangan

antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh.hal ini terjadi karena adanya

pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.Water

turnover dibagi dalam:

1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar; dan

2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen

seperti proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.

Memperhatikan keseimbangan garam.Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan

garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan

keluarannya.Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memperhatikan

jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya.Tetapi, seseorang

mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari

kebutuhan.Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk

mempertahankan keseimbangan garam.

Ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:

 mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju

 Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).

mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal


Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol

tekanan darah.Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan

retensi Na+ di tubulus distal dan collecting.Retensi Na+ meningkatkan retensi air

sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah

arteri.Selain sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron,Atrial Natriuretic Peptide (ANP)

atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air.Hormon ini disekresi

leh sel atrium jantung jika mengalami distensi peningkatan volume plasma.Penurunan

reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine sehingga

mengembalikan volume darah kembali normal.

- Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.

Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu

larutan.semakin tinggi osmolaritas,semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin

rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang

konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).

Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat

menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel.Ion natrium merupakan solut

yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel,dan ion utama yang berperan penting

dalam menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel.sedangkan di dalam cairan

intrasel,ion kalium bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan

intrasel.Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan

perubahan kadar kedua ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas osmotik

di kedua kompartmen ini.


pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan dilakukan melalui:

Perubahan osmolaritas di nefron

Di sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi perubahan

osmolaritas yang pada akhirnya akan membentuk urine yang sesuai dengan keadaan

cairan tubuh secara keseluruhan di dukstus koligen.Glomerulus menghasilkan cairan

yang isosmotik di tubulus proksimal (300 mOsm).Dinding tubulus ansa Henle pars

decending sangat permeable terhadap air,sehingga di bagian ini terjadi reabsorbsi

cairan ke kapiler peritubular atau vasa recta.Hal ini menyebabkan cairan di dalam

lumen tubulus menjadi hiperosmotik.

Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable terhadap air dan secara

aktif memindahkan NaCl keluar tubulus.Hal ini menyebabkan reabsobsi garam tanpa

osmosis air.Sehingga cairan yang sampai ke tubulus distal dan duktus koligen

menjadi hipoosmotik.Permeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen

bervariasi bergantung pada ada tidaknya vasopresin (ADH).Sehingga urine yang

dibentuk di duktus koligen dan akhirnya di keluarkan ke pelvis ginjal dan ureter juga

bergantung pada ada tidaknya vasopresis (ADH).

 Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic hormone/ADH)

peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merangsang

osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron

hypotalamus yang mensintesis vasopresin.Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis

posterior ke dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen.

ikatan vasopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya

aquaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus koligen.Pembentukkan


aquaporin ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa recta.Hal ini

menyebabkan urine yang terbentuk di duktus koligen menjadi sedikit dan

hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap dipertahankan. selain

itu,rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan osmolaritas

cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga

terbentuk perilaku untuk membatasi haus,dan cairan di dalam tubuh kembali normal.

 Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Sebagai kesimpulan,pengaturan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit

diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin.Sistem saraf mendapat informasi

adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melalui baroreseptor di arkus

aorta dan sinus karotikus, osmoreseptor di hypotalamus,dan volume reseptor atau

reseptor regang di atrium.Sedangkan dalam sistem endokrin,hormon-hormon yang

berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron,

dan Vasopresin/ADH dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara,jika

terjadi peningkatan volume cairan tubuh,maka hormone atriopeptin (ANP) akan

meningkatkan eksresi volume natrium dan air. perubahan volume dan osmolaritas

cairan dapat terjadi pada beberapa keadaan.Faktor lain yang mempengaruhi

keseimbangan cairan dan elektrolit di antaranya ialah umur, suhu

lingkungan,diet,stres,dan penyakit.

7. Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara

lain:
- Umur

Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia,karena usia

akanberpengaruh pada luas permukaan tubuh,metabolisme,dan berat badan.Infant

dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding

usia dewasa.Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan

dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

- Iklim

Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya

rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui

keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas

dapatkehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

- Diet

Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit.Ketika intake

nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga

akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya

sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan

menyebabkan edema.

- Stress

Stress dapat meningkatkan metabolisme sel,glukosa darah,dan pemecahan

glykogen otot.Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi airsehingga

bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.


- Kondisi Sakit

Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan

elektrolit tubuh Misalnya :

 Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui

IWL.

 Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses

regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

 Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan

pemenuhan intake cairan

- Tindakan Medis

Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan

elektrolit tubuh seperti : suction,nasogastric tube dan lain-lain.

- Pengobatan

Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi

cairan dan elektrolit tubuh.

- Pembedahan

Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh,dikarenakan kehilangan darah selama

pembedahan.

8. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh

Tiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah :


- Volume

- Osmolalitas

- Komposisi

Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF)

danmenyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang

relatifsama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler

(ECF).

Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF)dan

menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah ang relatif

tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan hiponatremia dan

hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali keadaan ini.

Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpa

disertaiperubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktif

secaraosmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.

a. Ketidakseimbangan Volume

- kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)

Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai

kehilangancairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam

jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan

dehidrasiy ang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif

mengakibatkan hipernatremia.

- cairan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan cairan

tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL).


- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat

terlarut/kepekatannya melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 %

dalam NaCl normal, Dextrose 5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.

- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya

Kurang dari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %.,NaCl.0,45

%,NaCl 0,33%

- Kelebihan Volume ECF :

Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya

tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan

isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah

ke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema.Edema adalah

penunpukan cairan interstisial yang berlebihan.Edema dapat terlokalisir atau

generalisata.

b. Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional

Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-cairan

tubuh.Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik dalam ECF

maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi)adalah hiponatremia yaitu

rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar

natrium di dalam plasma.

Pahami jugaperubahan komposisional di bawah ini :

- Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L.

- Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama

dengan 5,5 mEq/L.


- Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, dan

ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Betapa pentingnya fungsi gizi untuk wanita sepanjang daur kehidupannya. Jika

janin yang dikandung kurang mendapatkan gizi maka bayi yang akan dilahirkan pun

kemungkinan mengalami cacat. Maka dari itu untuk menghindari hal tersebut ibu hamil

haruslah pandai untuk memilih makanan yang banyak mengandung gizi yang baik bagi

kesehatan ibu hamil maupun janin. Semua dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak

sebagai sumber tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral

sebagai zat pengatur. Dengan demikian ibu hamil dapat memahami pentingnya nutrisi

dan pengelolaan menu makanan sehat dan seimbang pada kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

Sulistyowati, Reny, (2015). Manfaat Zat Gizi Bagi wanita Sepanjang Daur Siklus Kehidupan.

(MANFAAT ZAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR SIKLUS KEHIDUPAN (rennyss.blogspot.com)

http://www.anneahira.com/manfaat-karbohidrat.htm

http://bestbio4life.com/manfaat-karbohidrat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Protein

Anda mungkin juga menyukai