Anda di halaman 1dari 35

DISTOSIA

KELAINAN ALAT
KANDUNGAN

By:Fita
By:Fita Drisma,
Drisma,
SpOG,Mkes,dr
SpOG,Mkes,dr
A. PERINEUM
Walaupun bukan alat kelamin namun selalu
terlibat dalam proses persalinan. Apabila
perineum cukup lunak dan elastis maka
mudah untuk lahir kepala. Biasanya
perineum robek dan cukup sering terjadi
ruptur perinei tingkat dua, kadang-kadang
tingkat tiga.
• Perineum kaku menghambat persalian
kala II yang meningkatkan risiko
kematian janin, menyebabkan
kerusakan jalan lahir yang luas dapat
diatasi dengan episiotomi.
B. Vulva dan Vagina
• Kelainan vagina yang cukup sering dijumpai
dalam kehamilan dan persalinan adalah septum
vagina terutama vertika longitudinal.
• Septum yang lengkap sangat jarang
menyebabkan distosia karena separoh vagina
yang harus dilewati oleh janin biasanya cukup
melebar sewaktu kepala lahir. Akan tetapi
septum yang tidak lengkap kadang kadang
menghambat turunnya kepala.
Varises

• wanita hamil sering mengeluh melebarnya


pembuluh darah di tungkai, vagina, vulva
dan wasir serta menghilang setelah anak
lahir. Hal ini karena reaksi sistem vena
terutama dinding pembuluh darah seperti
otot-otot ditempat lain melemah akibat
pengaruh hormon steroid.
• Bahaya varises dalam kehamilan dan
persalinan adalah bila pecah dapat
berakibat fatal dan dapat pula
terjadi emboli udara. Varises yang
pecah harus dijahit baik dalam
kehamilan maupun setelah lahir.
Edema

• Edema vulva sebagai bendungan lokal


atau bagian dari edema umum pada
malnutrisi atau preeklamsia. Pengobatan
harus pada penyakit primernya. Edema
dapat juga terjadi pada persalinan
dengan dispoporsi sefalopelvik atau
wanita mengejan terlampau lama.
Hematoma
• Pembuluh darah pecah sehingga hematoma di
jaringan ikat yang renggang di vulva, sekitar
vagina atau ligamentum latum. Hematoma
vulva dapat juga terjadi karena trauma
misalanya jatuh terduduk pada tempat yang
keras atau koitus yang kasar. Bila hematom
kecil resorbsi sendiri, bila besar harus insisi
dan bekuan darah dikeluarkan.
Peradangan

• Peradangan vulva sering bersamaan


dengan peradangan vagina dan dapat
terjadi akibat infeksi spesifik.seperti
sifilis, gonorea, trikomoniasis, kandidasis
dan amebbiasis dan infeksi tidak spesifik
seperti eksema, diabetes
melitus,bartolinitis, abses, dan kista
bartolini.
Kondilomata akuminata

• Merupakan pertumbuhan pada kulit


atau selaput lendir yang menyerupai
jegger ayam jago. Berlainan dengan
kondiloma latum permukaan kasar
papiler, tonjolan lebih tinggi,
warnanya lebih gelap. Sebaiknya
diobati sebelum bersalin.
Fistula
• Fistula vesikovaginal atau fistula rectovaginal biasanya
terjadi waktu bersalin baik sebagai tindakan operatif
maupun akibat nekrosis tekanan. Tekanan lama antara
kepala dan tulang panggul gangguan sirkulasi sehingga
terjadi kematian jaringan lokal dalam 5-10 hr lepas dan
terjadi lubang.
• Akibatnya terjadi inkotinensia urin dan ikontinensia
alvi. Fistula kecil yang tidak disertai infeksi dapat
sembuh dangan sendirinya. Fistula yang sudah tertutup
merupakan kontraindikasi pervaginam.
3. UTERUS
Prolap uteri
Turunya uterus dari tempat biasa disebut desensus
uteri atau prolap uteri. Terbagi dalam 3 tingkat:
• Tingkat 1 bila servik belum keluar dari vulva
• Tingakt 2 bila servik sudah keluar vulva tapi corpus
belum
• Tingkat 3 bila korpus uteri sudah berada di luar vulva
• Kehamilan dapat terjadi pada prolap tk 1 dan 2
Mioma uteri
• Pengaruh mioma pada kehamilan dan
persalinan
• Mengurangi kemungkinan hamil
• Kemungkinan abortus bertambah
• Kelainan letak janin dalam rahim
• Menghalangi jalan lahir
• Inersia uteri dan atonia uteri
• Sulit lepasnya plasenta
Karsinoma servisis uteri
• Kangker leher rahim mempunyai
pengaruh tidak baik terhadap kehamilan,
persalinan dan nifas. Selain kemandulan,
abortus, perdarahan, hambatan
pertumbuhan janin. Apabila penyakit ini
tidak diobati pada kira-kira 2/3 diantara
penderita kehamilan dapat mencapai
cukup bulan. Kematian janin dapat juga
terjadi.
DISTOSIA
KELAINAN JALAN
LAHIR
KAPASITAS PANGGUL
• Berkurangnya kapasitas panggul dapat
menyebabkan distosia selama persalinan
• Kesempitan panggul dapat terjadi pada
1. PAP
2.PTP
3.PBP atau kombinasi keduanya
KESEMPITAN PINTU ATAS
PANGGUL
• Kesempitan Pintu Atas Panggul
merupakan predisposisi terjadinya
kelainan presentasi.
• Pada wanita dengan kesempitan panggul,
angka kejadian letak muka dan letak
lintang meningkat 3 kali lipat dan angka
kejadian prolapsus talipusat meningkat 5
– 6 kali lipat.
• PAP dinyatakan sempit apabila :
• Diameter antero-posterior terpendek
<10cm
• Diameter tranversal terbesar <12 cm
• Perkiraan Diameter AP – Pintu Atas
Panggul dilakukan melalui pengukuran
Conjugata Diagonalis secara manual (VT)
dan kemudian dikurangi 1.5 cm ; sehingga
kesempitan pintu atas panggul sering
ditegakkan bila ukuran CD <11,5 cm
KESEMPITAN BIDANG TENGAH
PANGGUL
Ukuran rata-rata Bidang Tengah Panggul :
• Diameter tranversal (interspinous) = 10.5 cm
• Diameter AP (tepi bawah SP sampai pertemuan S4 –
S5) 11.5 cm
• Diameter Sagitalis Posterior - DSP ( titik
pertengahan diameter interspinous dengan pertemuan
S4 – S5) 5 cm
• Kesempitan BTP tidak dapat dinyatakan secara tegas
seperti halnya kesempitan PAP.
• Dugaan klinik adanya kesempitan
BTP adalah bila pada pemeriksaan
panggul teraba adanya penonjolan
spina ischiadica yang menyolok.
KESEMPITAN PINTU BAWAH
PANGGUL

• Distosia akibat kesempitan Pintu


Bawah Panggul saja jarang terjadi
mengingat bahwa kesempitan PBP
hampir selalu disertai dengan
kesempitan Bidang Tengah Panggul.
DISTOSIA AKIBAT KELAINAN
JANIN
• Diagnosa distosia akibat janin bukan
hanya disebabkan oleh janin dengan
ukuran yang besar, janin dengan
ukuran normal namun dengan kelainan
pada presentasi intra uterin tidak
jarang menyebabkan gangguan proses
persalinan.
DISTOSIA AKIBAT bayi besaR
• Yang dinamakan bayi besar ialah bila berat badannya
lebih dari 4000 gram. Berat neonatus pada umumnya
kurang dari 4000 gram dan jarang melebihi 5000 gram.
Pada panggul normal, janin dengan berat badan 4000 -
5000 gram pada umumnya tidak mengalami kesulitan
dalam melahirkannya. Pada janin besar, faktor
keturunan memegang peranan penting. Selain itu janin
besar dijumpai pada wanita hamil dengan diabetes
mellitus, pada postmaturitas dan pada grande multipara.
• Pada panggul normal, janin dengan berat badan
kurang dari 4500 gram pada umumnya tidak
menimbulkan kesukaran persalinan. Kesukaran
dapat terjadi karena kepala yang besar atau kepala
yang lebih keras (pada post maturitas) tidak dapat
memasuki pintu atas panggul, atau karena bahu
yang lebar sulit melalui rongga panggul.
• Pada disproporsi sefalopelvik (tidak seimbang
kepala panggul) karena janin besar, seksio
sesarea perlu dipertimbangkan. Kesulitan
melahirkan bahu tidak selalu dapat diduga
sebelumnya. Apabila kepala sudah lahir
sedangkan bahu sulit dilahirkan, hendaknya
dilakukan episiotomi mediolateral yang cukup luas
DISTOSIA AKIBAT HIDROSEPHALUS

Hydrocephalus,suatu kelainan bawaan yg


biasanyj terjadi pada bayi,dan ditandai dengan
membesarnya kepala melebih ukuran normal.
Hydrocephalus merupakan keadaan patologis
otak yang mengakibatkan bertmbahnyacairan
serebro spinalis tanpa atau pernah dengan
tekanan intracranial yang meninggisehingga
terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirnya cairan serebro spinal
• Gejala yang menonjol pada hidrosefalus adalah
bertambah besarnya ukuranlingkar kepala anak dibanding
ukuran normal. Di mana ukuran lingkar kepala
terus bertambah besar, sutura-sutura melebar demikian
juga fontanela mayor dan minor melebar dan menonjol
atau tegang. Beberapa penderita hidrosefalus
kongenitaldengan ukuran kepala yang besar saat
dilahirkan sehingga sering mempersulit proses persalinan,
bahkan beberapa kasus memerlukan operasi seksio
sesaria.
DISTOSIA AKIBAT ANENSEPHALUS

Anensefalus merupakan suatu kondisi


dimana otak bayi tidak berkembang
dengan semestinya dan biasanya
menyebabkan bayi lahir mati atau
meninggal segera setelah lahir.
DISTOSIA KARENA KEMBAR
SIAM

• Kembar siam adalah keadaan anak 


kembar yang tubuh keduanya bersatu.
Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi 
kembar identik gagal terpisah secara
sempurna.
• Penyebab kembar siam hingga dewasa ini
belum diketahui dengan pasti, tetapi
secara garis besar kondisi ini disebabkan
karena pembuahan sel telur yang tidak
sempurna, sehingga sel telur bayi
kembar mengalami kegagalan pemisahan
menjadi dua embrio secara sempurna.
DISTOSIA AKIBAT GAWAT JANIN
• Gawat janin adalah keadaan / reaksi ketika janin
tidak memperoleh oksigen yang cukup. Gawat Janin
• dapat diketahui dari tanda-tanda sbb :
• Frekwensi bunyi jantung janin kurang dari 120 x /
menit atau lebih dari 160 x / menit.
• Berkurangnya gerakan janin ( janin normal
bergerak lebih dari 10 kali per hari ).
• Adanya air ketuban bercampur mekonium, warna
kehijauan ( jika bayi lahir dengan letak kepala ).

Anda mungkin juga menyukai