Anda di halaman 1dari 41

KONSEP DASAR ASUHAN

NEONATUS & BAYI BARU LAHIR


KONSEP ASUHAN NEONATUS & BAYI BARU
LAHIR
I. Adaptasi BBL terhadap kehidupan diluar
uterus
II. Pencegahan infeksi
III. Rawat gabung
Pendahuluan
Perilaku bayi (Newborn Behavior)
Perilaku yang dapat diamati oleh orang tua/pemeriksa
Karakteristik bayi normal
Awal Follow Up
Pipi kemerahan dan montok 1 minggu:
Mata terpejam/sedikit  Mata terbuka
terbuka  Koordinasi bola mata
Bentuk kepala mungkin tidak 2 minggu:
beraturan/tidak proporsional  Bentuk kepala lebih bulat
dibanding bagian tubuh lain 1 bulan:
Daun telinga lemas/kaku  Bentuk telingan normal
terlipat kebawah  Penurunan berat badan
Gambar BBL
Perilaku bayi normal
Komunikasi dengan tersenyum dan menangis
Tanggap dengan suara tertentu (bayi menyukai nada suara
yang lembut & musik)
Melihat dan mendengar (bahkan sebelum lahir)
Mata terbuka/terbelalak bila benda/sinar terang
didekatkan kewajahnya
Indera pengecap mulai bekerja (menerima rasa manis)
Kecepatan perkembangan bervariasi
Tidur
BBL biasanya tidur selama 20
menit – 4 jam sekali tidur
Total waktu bayi tidur ± 20 jam
Minggu I:
 Tidur teratur, bangun saat lapar
Minggu selanjutnya:
 Bangun lebih lama, pola tidur
yang tidak tetap
Mengajarkan perbedaan siang
dan malam  memberi porsi
minum saat malam dengan
lebih tenang dan pelan-pelan
Menangis
Cara utama berkomunikasi
Berkurang dengan bertambahnya usia bayi
Kemungkinan penyebab:
Lapar
Kembung
Kolik
Kepanasan/kedinginan
Popok yang tidak nyaman
Sakit
Ingin digendong
Menangis
Biasanya berlangsung 5 – 10
menit
Menenangkan bayi:
Bayi
ditenangkan/ditidurkan
di boks
Menengkurapkan bayi
Mengayun/mengelus
bayi
Menghangatkan bayi
Bernafas
Pola nafas bayi  abdominotorakal
Penglihatan
BBL sudah dapat melihat
Dapat melihat gerakan dan
membedakan warna hitam
dan putih
Kontrol otot mata saat usia
2-3 bulan  mengikuti
pergerakan  strabismus ??
Tertarik pada wajah
manusia
Pendengaran
BBL sudah dapat
membedakan suara
Bayi harus sering diajak
berbicara
Bayi dapat menoleh
kearah suara yang dikenal
Lebih memilih suara
tertentu dibanding suara
umum/ramai
Perilaku normal lainnya
Bersin, sendawa, batuk, cegukan
Terkejut dengan suara gaduh
BAB 4-7 kali dalam sehari
BAK s/d 18 kali dalam sehari
Termoregulasi BBL
Kemampuan menyeimbangkan produksi panas dan
hilangnya panas untuk menjaga suhu tubuh tetap
normal
Suhu optimal: 36,5 – 37,5 C
Hipotermia: < 36,0 C
Hipertemia: > 37,5 C
Termoregulasi BBL
Hipotermi
Penurunan produksi panas
Kegagalan sistem endokrin, penurunan
metabolisme tubuh
Peningkatan kehilangan panas melalui:
Konduksi, konveksi, radiasi, evaporasi
Termoregulasi BBL
Hipertemi
Suhu lingkunan yang tinggi
Infeksi
Dehidrasi
Trauma lahir pada otak
Malformasi
Termoregulasi BBL
Pengukuran suhu:
Aksilla atau rektal
Frekuensi:
 Bayi rawat gabung : 3x /hari
 Bayi risiko tinggi: tiap 30 menit

Manifestasi klinis hipotermi ??


10 langkah proteksi termal
1. Ruang melahirkan yang hangat (25-28 C)
 Tidak terdapat aliran udara bebas (jendela, pintu yang
terbuka, kipas angin)
2. Pengeringan segera BBL
 Kain hangat & kering
3. Kontak kulit dengan kulit
4. Pemberian ASI
5. Tidak segera memandikan/menimbang bayi
 Memandikan bayi setelah 6 jam
 Sisa verniks tidak perlu dibuang
 Mengalasi timbangan dengan kain hangat
10 langkah proteksi termal
6. Pakaian dan selimut bayi yang adekuat
Topi, karena kehilangan panas 25% terjadi lewat kepala
bayi
Pakaian/selimut cukup longgar
Bedong (swaddling) ???
Pada PTI : plastic shield, radiant warmer
10 langkah proteksi termal
7. Rawat gabung
Semua bayi normal yang dilahirkan dirumah/RS
seharusnya dirawat dala tempat tidur yang sama dengan
ibunya
Suhu ruangan cukup hangat (25 C)
Pemberian ASI on demand
Mengurangi risiko terjadinya infeksi nosokomial
10 langkah proteksi termal
8. Warm transport
Bila memungkinkan, bayi dirujuk bersama ibu dalam
perawatan bayi lekat
9. Warm resuscitation
Bayi diletakkan dibawah radiant warmer

10. Pelatihan dan sosialisasi warm chain untuk semua


pihak yang terlibat dalam proses kelahiran dan
perawatan bayi
1. Cuci tangan sblm dan setelah melakukan kontak
dengan bayi
2. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi
yang belum dimandikan
3. Pastikan bahwa semua peralatan telah di
DTT/sterilkan
4. Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut
dalam keadaan bersih
5. Memastikan alat yg bersentuhan dg bayi bersih
6. Menganjurkan menjaga kebersihan diri terutama
payudara
Lanjutan pencegahan infeksi
7.Membersihkan muka, pantat dan tali pusat dg air
bersih setiap hari
8. Jaga kebersihan bayi
9. Jaga bayi dari orang yang terinfeksi. Pastikan yang
memegang bayi cuci tangan dulu
10.ASI dini (inisiasi ASI)
11.Salep mata (eritromisin 0,5 % / tetrasiklin 1 %)
12. HB dini (0-7 hr)
13. BCG (1 bl)
terhadap gangguan
mata
Tujuannya: untuk mencegah kemungkinan terjadinya radang
mata atau infeksi dari penyakit didaerah sekitar jalar PMS
(Penyakit Menular Seksual) yang mungkin saja diderita oleh
orang tuanya.
Tetes mata profilaktik (larutan perak nitrat 1%) atau salep
(salep tetrasiklin 1% atau salep mata eritromisin 0,5%) harus
diberikan dalam waktu 1 jam pertama kelahiran agar lebih
efektif.

25
TEKNIK PEMBERIAN PROFILAKSIS MATA
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir
Yakinkan keluarga bahwa obat tetes mata akan
menguntungkan bayi
Berikan salep atau tetes mata dalam 1 garis lurus,
mulai dari sudut medial mata (dekat hidung
bayi)menuju kesudut lateral mata (dekat telinga bayi)
Pastikan ujung tabung penetes tidak nempel pada
mata bayi
Tidak menghapus salep atau tetes mata

26
Rawat gabung adalah: salah satu cara
perawatan dimana ibu dan bayi yang baru
lahir tidak dipisahkan, melainkan di
tempatkan dalam sebuah ruangan/kamar
bersama-sama selama 24 jam penuh dalam
seharinya.
TUJUAN RAWAT GABUNG
1. Memberikan bantuan emosional
a. Memberikan kasih sayang penuh kpd bayinya
b. Ibu dan klg melihat dan memahami cara perawatan yang
benar
2. Penggunaan ASI
a. Segera mendapatkan ASI/Kolostrum
b. Produksi ASI akan cpt dan banyak jika diberikan sering
3. Pencegahan infeksi (cegah infeksi silang)
4. Pendidikan kesehatan
5. Mberikan Stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi
 ASPEK FISIK
 ASPEK FISIOLOGIS
 ASPEK PSIKOLOGIS
 ASPEK EDUKATIF
 ASPEK EKONOMI
 ASPEK MEDIS
 DI POLI KEBIDANAN
 DI KAMAR BERSALIN
 DI RUANG PERAWATAN
LAHIR SPONTAN
(PRESKEP/PRESBO
LAHIR DENGAN TINDAKAN
TIDAK ADA INFEKSI
LAHIR DENGAN SC
BAYI TIDAK ASFIKSIA
>UMUR KEHAMILAN
37 MINGGU
BB LAHIR > 2000-2500 GR
INFEKSI
TIDAK ADA GEJALA
INTRAPARTUM
BAYI DAN IBU SEHAT
KONTRAINDIKASI RAWAT GABUNG:
1. TIDAK DIANJURKAN PADA KEADAAN:
a. Ibu dg penyakit jantung derajat III
b. Pasca preeklamsi atau eklamsi
c. Penyakit infeksi akaut, TBC
d. Hepatitis, HIV, Sitomegalovirus, herpes simplek
e. Karsinoma payudara
f. Ibu dengan gangguan psikologis
2. Bayi
a. Bayi kejang
b. Sakit berat pada jantung
c. Bayi yg memerlukan pengawasan intensif
d. Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusu
 PERANAN SOSBUD
 FAKTOR EKONOMI
 PERANAN TATALAKSANA
RS / RB
 FAKTOR DALAM DIRI
IBU SENDIRI
 KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
PEMERINTAH RI
Macam/jenis rawat
gabung
Rawat gabung penuh (Total Rooming In)
bayi disamping ibu 24 jam, terus menerus
Rawat gabung parsial
ibu dan bayi dalam satu ruangan hanya
saat-saat tertentu
PELAKSANAAN RAWAT GABUNG
1. Dipoliklinik kebidanan
 Memberikan penyuluhan tentang ASI dan
rawat gabung
 Penyuluhan ttg perawatan payudara,
makanan ibu hamil, ibu nifas, perawatan
bayi, dll
 Mendemonstrasikan hal yang berhubngan dg rawat gabung
 Melayani konsultasi maslah ibu dan anak
2. Kamar persiapan
jika RS sudah berfungsi sbg RS sayang ibu, PASTI
SUDAH MNDPT PENYULUHAN MANAJEMEN
LAKTASI
DI gunakan utk ibu yg tdk pernah ANC di RS pada
saat mau bersalin. Dperlukan gambar, poster, brosur
dsb
3. Di kamar bersalin
 Boleh dipasang poster/gambar menyusui yg
baik dan benar
 30’ pertama BBL, SEGERA DI SUSUI
 Penyuluhan ttg penggunaan ASI dan Rawat
Gabung
 Persiapan agar ibu dan bayi bisa pindah ke
ruangan bersama-sama
4. Diruang perawatan
Bayi ditempatkan dekat dg ibu
Nakes tahu keadaan bayi dan keadaan abnormal bayi
Bantu ibu caramenyusui yg baik dan benar
KIEttg perawatan tali pusat, bayi, payudara, cara
memandikan bayi, imunisasi dan penanggulangan
diare
Bayi boleh menetek setiap saat
Bayi tidak boleh diberi susu tambahan
Keadaan bayi sehari-hari dicatat dalm status
Bila bayi sakit pindahkan ke ruang perawatan bayi
d. Di ruang follow up
BB ditimbang
Anamnesa sejauh mana mengenal makanan bayi
Mengecek keadaan ASI
Penyuluhan : makanan bayi, cara menyusui, perawatan
payudara, perawatan bayi dan makanan buteki
Pemeriksaan bayi oleh dokter
Memberikan imunisasi

Anda mungkin juga menyukai