Disampaikan pada
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Indikator RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN tahun 2020-2024
Terkait Kesehatan Balita
1 Persentase persalinan di 87 89 91 93 95 91 92 94 95 96
fasilitas pelayanan Kesehatan
2 Jumlah kab/kota yang 120 180 240 300 360 4 7 11 16 17
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru
lahir
3 Jumlah kab/kota yang 120 180 240 300 360 4 7 11 16 17
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan balita
4 Jumlah kab/kota yang 125 150 200 275 350 4 5 7 9 12
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan anak usia sekolah
dan remaja
5 Jumlah kab/kota yang 120 180 240 300 360 4 7 11 16 17
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
6 Persentase kab/kota yang 45 50 55 60 65 47 55 60 65 70
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia
ndikator kesehatan keluarga berdasarkan RPJMN, Renstra
Kemenkes dan RPJMD Prov 2020-2024
No Indikator TARGET
2019 2020 2021 2022 2023
1 Jumlah kematian ibu maternal 118 116 114 112 110
Target: 477
600 509
500
400
300
200
100 53 56 29 46 57 44 28 25 38 32 24
15 13 9 15 19 6
0
MURA
MUBA
MURATARA
PAGARALAM
EMPAT LWANG
PALEMBANG
MUARA ENIM
OKUS
PRABUMULIH
OKUT
OGAN ILIR
BANYUASIN
SUMATERA SELATAN
LAHAT
OKU
LUBUKLINGGAU
OKI
PALI
Trend kematian bayi di prov sumsel dalam 5 tahun terakhir (2015 sd 2019) belum
mengalami penurunan yang signifikan dan terjadi peningkatan jumlah kematian bayi
pada tahun 2019 (509 kasus) dari tahun 2018 (497 kasus) dimana jumlah kematian
tertinggi pd masa neonatal (83, 1%).
Penyebab kematian usia post neonatal tertinggi adalah diare (66%) dan
pneumonia (28%) yang seharusnya kasus tersebut bisa dicegah terjadinya
kematian dengan deteksi dini tanda bahaya dan penanganan bayi dan balita sakit
menggunakan MTBM dan MTBS.
Kematian Balita
KEMATIAN BALITA
35 31
30
25
20
15
10 8
5 3 4 4 3 4
1 2 1 1
0 0 0 0 0 0 0
0
EMPAT LWANG
MUARA ENIM
PAGARALAM
MURA
MUBA
OKUS
MURATARA
PALEMBANG
PRABUMULIH
LAHAT
OGAN ILIR
OKUT
BANYUASIN
SUMATERA SELATAN
PALI
OKU
LUBUKLINGGAU
OKI
Jumlah kematian Balita Tahun 2019 sebanyak 31 kasus dan kasus terbanyak
ada di Kota Palembang (8 kasus). Terjadi peningkatan jumlah kasus kematian
balita dibandingkan th 2018 yaitu 29 kasus.
Penyebab kematian balita tertinggi adalah diare (7 kasus) dan pneumonia (3
kasus) dimana kematian tsb tjd krn msh rendahnya deteksi dini tanda bahaya
oleh orang tua dan nakes dan penanganan balita sakit dengan MTBS di
Puskesmas.
Apa itu MTBS ?
14
Latar belakang
LANCET
NEONATAL 15 (72.000) 10 7
BAYI 24 (151.200 16 12
16
Penyebab
Kematian Bayi
Persentase anak dibawa ke fasilitas kesehatan
karena
ISPA (92%),
demam (90%),
diare (80%)
TUJUAN MTBS
STRATEGI MTBS
Meningkatkan keterampilan
petugas kesehatan dalam
tatalaksana kasus.
Meningkatkan pertumbuhan.
Pencegahan penyakit Pelayanan kuratif
Merah
muda
Kuning
Hijau
Warna pada bagan memiliki arti:
FORMULIR PENCATATAN MTBS
FORMULIR PENCATATAN BALITA SAKIT UMUR 2
BULAN SAMPAI 5 TAHUN
Tentukan kunjungan pertama atau kunjungan ulang
Semua balita diperiksa dan diklasifikasi status gizi,
status anemia, status imunisasi, pemberian vitamin A
dan kemungkinan masalah atau keluhan lain
Memeriksa HIV kika hanya jika anak menderita
pneumonia berulang atau diare persisten/berulang
atau gizi buruk atau anemia berat
Semua harus ditanyakan dan diperiksa dalam kolom
penilaian
FORMULIR PENCATATAN BALITA SAKIT UMUR
KURANG DARI 2 BULAN
KN1/2/3
Formulir MTBM digunakan
juga pada saat melakukan
kunjungan neonatal
(KN1/2/3).
Semua penilaian pada
formulir MTBM harus terisi
klasifikasi kecuali bila tidak
ada keluhan diare.
CARA PENGISIAN FORMULIR PENCATATAN
Pengisian dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan agar tidak ada
bagian yang terlewatkan
Tulis informasi singkat, beri tanda ceklis (√), dan lingkari kata atau
kalimat dari setiap tanda/gejala yang ditemukan. Jika tidak
dilakukan penilaian, kosongkan klasifikasi.
Untuk penulisan status imunisasi adalah sebagai berikut :
a) Imunisasi yang sudah diterima anak diberi tanda ceklis (√),
b) imunisasi yang dibutuhkan saat ini sesuai usia diberi tanda
lingkaran,
c) Imunisasi yang diberikan hari ini ditulis di kolom tindakan.
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
Akan dipandu oleh fasilitator MTBS
Diberi latihan soal, diskusi dan tayangan
video
Praktik klinis di puskesmas dan Rumah Sakit
REGISTER RAWAT JALAN
PERATURAN PEMERINTAH 2/2018 TENTANG SPM
PERMENKES 4/2019 TENTANG JUKNIS SPM
PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
STANDAR KUANTITAS
Kunjungan minimal 3 kali selama masa peroide neonatal dengan ketentuan :
1. Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
2. Kunjungan Neontal 2 ( KN2) 3-7 hari
3. Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8-28 Hari
STANDAR KUALITAS
1. Pelayanan neonatal esensial saat lahir (0-6 Jam) meliputi :
a. Pemotongan dan perawatan tali pusat
b. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
c. Pencegahan perdarahan (injeksi vitamin K1)
d. Pemberian salep/tetes mata antibiotik
e. Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0)