Anda di halaman 1dari 37

SEMINAR ILMIAH NASIONAL

KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

PEMANTAUAN DAN
STIMULASI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
ANAK SELAMA MASA
PANDEMI COVID-19

Lely Lusmilasari
Sabtu, 26 Maret 2022
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Lely Lusmilasari
Dept. Keperawatan Anak Dan Maternitas
FK-KMK UGM

Email: lely_psik@ugm.ac.id
Phone/ WA: 08156863414
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Outline
Pendahuluan

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pemantauan dan Stimulasi Tumbuh Kembang

Kesimpulan
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Pendahuluan
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Anak
❖ UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pandemi COVID-19
❖ UUD 1945, Pasal 28B ayat 2 berpoternsi
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan mempengaruhi
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan pertumbuhan dan
dan diskriminasi perkembangan
❖ Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 : Hak Anak anak-anak di
1. Non-diskriminasi seluruh dunia
2. Kepentingan yang terbaik bagi anak
3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, & perkembangan
4. Penghargaan terhadap pendapat anak
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Pendahuluan
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Dampak Covid-19 pada Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-17 tahun

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN

• Peningkatan berat • Pandemi berdampak buruk terhadap perkembangan Bahasa pada


badan anak anak.
• Resiko terjadinya • Mempengaruhi kemampuan kognitif anak.
obesitas. • Anak-anak mengalami kebosanan dan stres.
• Anak-anak menjadi kurang fokus belajar karena tidak bisa sekolah
dengan maksimal.
• Perubahan pola emosi dan perilaku anak.
• Agresi.
(Cluver et al., 2020 ; Khamsuk & Whanchit, • Hiperaktif.
2021; McCormack et al., 2020; Kracht et
al., 2021; Androutsos et al., 2021;
• Masalah perilaku.
Adegboye et al., 2021; Bérubé et al., 2021; • Kecemasan.
Carroll et al.,2020; Jansen et al.,2021
dalam Mulyani, et.al.,2021) • Depresi.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Pendahuluan
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Dampak Covid-19 lainnya : Pengasuhan dan Aktivitas Anak

Dampak Positif Dampak Negatif

• Pengasuhan menjadi lebih • Anak-anak tidak ada kesempatan bermain dengan teman-temannya.
terstruktur • Aktivitas fisik anak berkurang
• Meningkatnya social • Waktu duduk yang lebih lama
bonding orang tua dan • Peningkatan screen time (>3 jam/hari)
anak • Waktu tidur yang lebih lama (10 jam/malam).
• Quality time • Kekacauan dan perubahan rutinitas yang ada di keluarga selama pandemi
• Homeschooling COVID-19.
• Waktu makan yang teratur. • Waktu jajan yang tidak teratur, frekuensi asupan cemilan manis dan gurih lebih
banyak.
• Kurang dalam pemenuhan kebutuhan kasih sayang
(Cluver et al., 2020 ; Khamsuk & Whanchit,
2021; McCormack et al., 2020; Kracht et • Kurang dalam pemenuhan kebutuhan dasar (Kesehatan, makan, tempat tinggal
al., 2021; Androutsos et al., 2021; dan pakaian) pada anak-anaknya.
Adegboye et al., 2021; Bérubé et al., 2021; • Penganiayaan psikologis.
Carroll et al.,2020; Jansen et al.,2021
dalam Mulyani, et.al.,2021) • Pelecehan dan kekerasan fisik
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Pendahuluan
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Yoshikawa et al., 2020;


Shumba, et.al.,2020

Dalam mendukung keberlangsungan pengasuhan anak di masa pandemi COVID-19, diperlukan suatu
kebijakan yang mempertimbangkan promosi tumbuh kembang anak di masa pandemi (Aizer & Brooks-Cunn,
2020; Panzilion et al., 2021)
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Pengertian Pertumbuhan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

dan Perkembangan
❖ Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik, dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat
❖ Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
❖ Pertumbuhan terjadi simultan dengan perkembangan
❖ Perkembangan sangat erat hubungannya dengan perkembangan otak atau sistem saraf
pusat
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Ciri dan Prinsip Pertumbuhan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

dan Perkembangan Anak


❖ Perkembangan menimbulkan perubahan
❖ Tumbuh kembang pada awal menentukan perkembangan selanjutnya
❖ Tumbuh kembang mempunya kecepatan yang berbeda
❖ Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
❖ Perkembangan mempunyai pola yang tetap
❖ Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
❖ Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
❖ Pola perkembangan dapat diramalkan
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Milestone Perkembangan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Anak

Motorik kasar Motorik halus Personal sosial Bahasa

*Berdasarkan umur anak ( usia koreksi bila riwayat prematur sampai


usia 2 tahun)
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Milestone Perkembangan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Anak
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Faktor yang berperan terhadap tumbuh


kembang anak

Faktor Faktor
instrinsik Ekstrinsik

Ras/etnik atau
Pre-Natal Natal Pasca natal
bangsa Trauma kepala/ trauma
Gizi ibu Gizi anak
Keluarga Posisi janin lahir Penyakit infeksi
Umur Toksin Asfiksia Kelainan kongenitas
Jenis kelamin Endokrin Lingkungan
Genetik Radiasi Psikologi anak
Kelainan kromosom Infeksi Endokrin
Kelainan sistem imun Sosial ekonomi
Psikologi ibu Lingkungan pengasuhan
uteroplasenta Stimulasi
Obat-obatan
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Tumbuh KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kembang
❖ Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan
berkembang secara optimal
❖ Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.
❖ Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah – yang merupakan orang terdekat dengan anak,
pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga
masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.

Selama Pandemi Covid-19

Pelayanan dilakukan mandiri di Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan dengan
rumah mengacu pada Buku KIA, atau mempertimbangkan:
dengan telekonsultasi: • Pengaturan jadwal berdasarkar kelompok umur yang sama, untuk
• Pemantauan perkembangan • mempercepat waktu pelayanan.
• Pemantauan pertumbuhan • Pengisian ceklist perkembangan oleh keluarga, dan pemilihan 1-2
• Asupan gizi seimbang sesuai • indikator kunci perkembangan tiap kelompok umur.
umur
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Pembagian Kelompok KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Stimulasi
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Tumbuh KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kembang
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang
yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bemyanyi, bervariasi, menyenangkan,
tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap ke 4 aspek
kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Tumbuh KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kembang
Stimulasi tumbuh kembang dilakukan dengan memperhatikan adaptasi kebiasaan baru pada Anak
1. Proteksi anak yang tidak/belum divaksinasi
2. Antisipasi anak dan remaja yang bisa kena Covid-19
3. Hentikan penularan Covid-19 pada anak
4. Usahakan anak tetap sehat dan bugar selama pandemi Covid19
5. Bantulah anak belajar di rumah
6. Penentuan sekolah tatap-muka
7. Bicarakan tentang Covid-19 ke anak
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Berbicara Dengan Anak KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Tentang Covid-19
Bicaralah dengan anak-anak tentang apa yang
terjadi dengan cara yang dapat mereka pahami

Gunakan bahasa sederhana dan sesuai untuk


usia masing-masing anak

Fokus pada hal-hal baik, contoh "apa yang


dapat dilakukan keluarga untuk tetap sehat dan
untuk membantu orang lain tetap sehat
(mencuci tangan,tinggal di rumah, membangun
kebiasaan sehat sehingga tubuh kuat, dll)" —
Ini akan membuat orangtua dan anak merasa
aman
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Buku Wajib Tumbuh KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kembang

Untuk Nakes Untuk Orangtua


Konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan Monitor pertumbuhan – growth chart, Stimulasi anak
anak, Skrining gangguan perilaku : GPPH, ASD, sesuai usia, Tanda bahaya, Skrining gangguan
KMME, Tes daya dengar, Tes daya lihat, KPSP perkembangan
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kerangka Konsep
Pemantauan
Tumbuh Kembang
Balita dan Anak
1Prasekolah

Sumber gambar :
Tim Revisi Buku SDIDTK
Tahun 2021
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Jadwal Kegiatan dan


Jenis Skrining
Deteksi Dini
Penyimpangan
Tumbuh Kembang
Pada Balita dan
Anak Prasekolah

Keterangan
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Deteksi Dan
Tatalaksana
Masalah Gizi/
Pertumbuhan
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

KMS
(buku KIA)

Sumber gambar :
Tim Revisi Buku SDIDTK
Tahun 2021
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Kategori Ambang Batas KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Status Gizi Anak

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020
Tentang Standar Antropometri Anak
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Kategori Ambang Batas KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Status Gizi Anak


Keterangan :
1. Anak yang termasuk pada kategori “risiko berat badan lebih” mungkin memiliki masalah
pertumbuhan, perlu dikonfirmasi dengan BB/TB atau IMT/U
2. Anak pada kategori “tinggi” termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali
kemungkinan adanya gangguan endokrin seperti tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan.
Rujuk ke dokter spesialis anak jika diduga mengalami gangguan endokrin (misalnya anak yang
sangat tinggi menurut umurnya sedangkan tinggi orang tua normal).
3. Walaupun interpretasi IMT/U mencantumkan gizi buruk dan gizi kurang, kriteria diagnosis gizi buruk
dan gizi kurang menurut pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk menggunakan Indeks Berat Badan
menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB).

Perlu Diperhatikan Saat Pengukuran Panjang Badan


1. Jika Anak umur 0 - 24 bulan diukur berdiri, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan
menambahkan 0,7 cm
2. Jika anak umur diatas 24 bulan diukur telentang, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan
mengurangkan 0,7 cm
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

CONTOH STIMULASI ANAK


USIA 0-12 BULAN
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 0-3 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kemampuan Gerak Kasar Kemampuan Gerak Halus


a. Mengangkat kepala a. Melihat, meraih dan menendang mainan gantung.
Letakkan bayi pada posisi telungkup. Gerakkan Ikat sebuah tali menyilang di atas tempat tidur bayi. Gantungkan pada tali tersebut
sebuah mainan berwarna cerah atau buat suara- benda/mainan berputar atau berbunyi, berwarna cerah. Bayi akan tertarik dan
suara gembira di depan bayi sehingga ia akan melihat, menendang atau menggapai mainan tersebut. Pastikan benda tersebut
belajar mengangkat kepalanya. Secara berangsur- tidak bisa dimasukkan ke mulut bayi, dan tali tidak akan terlepas dari ikatannya.
angsur ia akan menggunakan kedua lengannya b. Memperhatikan benda bergerak.
untuk mengangkat kepala dan dadanya. Bayi senang memperhatikan wajah seseorang, gambar, benda atau mainan
b. Berguling-guling menarik berwarna cerah. Dekatkan wajah Anda, gambar, mainan menarik ke wajah
Letakkan mainan berwarna cerah di dekat bayi bayi agar ia melihat dan memperhatikannya. Perlahan-lahan gerakkan wajah Anda
agar ia dapat melihat dan tertarik pada mainan atau benda- benda itu ke sisi kanan dan kiri sehingga bayi ikut memperhatikannya.
tersebut. Kemudian pindahkan benda tersebut c. Melihat banda-banda kecil.
kesisi lain dengan perlahan. Awalnya, bayi perlu Pangku bayi di dekat sebuah meja, kemudian jatuhkan sebuah benda kecil (misal:
dibantu dengan cara menyilangkan paha bayi agar kacang) dari atas meja, tepat di depan bayi Anda. Anda juga dapat memutar benda
badan bayi ikut bergerak miring sehingga itu di atas meja dan melihat apakah bayi Anda memperhatikannya. Jaga bayi anda
memudahkan bayi berguling. Ketika ia berguling, agar tidak menelan benda itu.
senyum dan tunjukkan rasa kasih sayang. d. Memegang benda
c. Menahan kepala tetap tegak Letakkan benda/mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah ditangan bayi
Gendong bayi dalam posisi tegak agar ia dapat atau sentuhkan benda tersebut pada punggung jari-jarinya, Amati cara ia
belajar menahan kepalanya tetap tegak memegang benda tersebut.
e. Meraba dan merasakan bentuk permukaan
Ajak bayi meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan seperti mainan
binatang, mainan plastik, kain-kain perca, karet dan sebagainya.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 0-3 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kemampuan Bicara Dan Bahasa Kemampuan Sosialisasi Dan Kemandirian


1. Berbicara a. Memberi rasa aman dan kasih sayang.
Setiap hari, bicara dengan bayi sesering mungkin. Sesering mungkin peluk dan belai bayi, bicara kepada bayi dengan nada lembut
Gunakan setiap kesempatan seperti waktu dan halus, serta penuh kasih sayang. Sesering mungkin ajak bayi dalam
memandikan bayi, mengenakan pakaiannya, kegiatan anda.
memberimakan, ditempat tidur, ketika anda sedang b. Mengajak bayi tersenyum
mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan Sesering mungkin ajak bayi tersenyum dan tatap mata bayi. Balas tersenyum
sebagainya. Bayi tidak pernah terlalu muda untuk setiap kali bayi tersenyum kepada anda. Buat suarasuara yang menyenangkan
diajak bicara. dan berbicara dengan bayi sambil tersenyum.
2. Meniru suara-suara c. Mengajak bayi mengamati benda-banda dan kaadaan disekitarnya
Tirukan ocehan bayi sesering mungkin, maka ia akan Gendong bayi berkeliling sambil memperlihatkan /menunjuk benda-benda yang
menirukan kembali suara Anda . berwarna cerah atau bercahaya. Sangga bayi pada posisi tegak sehingga ia
3. Mengenali berbagai suara. dapat melihat apa yang terjadi disekitarnya.
Ajak bayi mendengarkan berbagai suara seperti musik, d. Meniru ocehan dan mimic muka bayi
radio, TV, orang berbicara dan sebagainya. Juga Perhatikan apa yang dilakukan oleh bayi, kemudian tirukan ocehan dan mimik
buatlah suara dari kerincingan, mainan yang dipencet mukanya. Selanjutnya bayi akan menirukan Anda.
atau bel. Perhatikan, bagaimana reaksi bayi terhadap e. Mengayun bayi
suara yang berlainan. Ayunkan bayi dalam kursi ayun. Tetap berada dekat bayi sehinggaia dapat
merabawajah anda dengan tangannya. Belai bayi dengan penuh kasih saying
dan bicara padanya dengan nada lembut.
f. Menina bobokan
Ketika menidurkan bayi, bersenandunglah dengan nada lembut dan penuh
kasih sayang, ayun bayi anda sampai tertidur.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 3-6 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kemampuan Gerak Kasar Kemampuan Gerak Halus


a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
• Berguling-guling • Melihat, meraih dan menendang mainan gantung
• Menahan kepala tetap tegak • Memperhatikan benda bergerak
b. Menyangga berat. • Melihat benda-benda kecil.
Angkat badan bayi melalui bawah ketiaknva ke posisi berdiri. • Meraba dan merasakan bentuk permukaan
Perlahanlahan turunkan badan bayi hingga kedua kaki b. Memegang benda dengan kuat
menyentuh meja, tempat tidur atau pangkuan. Coba agar bayi Letakkan sebuah mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah
mau mengayunkan badannya dengan gerakan naik turun serta ditangan bayi. Setelah bayi menggenggam mainan tersebut, tarik
menyangga sebagian berat badannya dengan kedua kaki bayi. pelan-pelan untuk melatih bayi memegang benda dengan kuat.
c. Mengembangkan kontrol terhadap kepala. c. Memegang benda dengan kedua tangan
Latih bayi agar otot-otot lehernya kuat. Letakkan bayi pada Letakkan sebuah benda atau mainan ditangan bayi dan perhatikan
posisi telentang. Pegang kedua pergelangan tangan bayi, tarik apakah ia memindahkan benda tersebut ketangan lainnya, Usahakan
bayi perlahan-lahan ke arah anda, hingga badan bayi terangkat agar tangan bayi, kiri dan kanan, masing-masing memegang benda
ke posisi setengah duduk. Jika bayi belum dapat mengontrol pada waktu yang sama. Mula-mula bayi dibantu, letakkan mainan
kepalanya (kepala bayi tidak ikut terangkat), jangan lakukan disatutangan dan kemudian usahakan agar bayi mau mengambil
latihan ini. Tunggu sampai otot-otot leher bayi lebih kuat. mainan lainnya dengan tangan yang paling sering digunakan.
d. Duduk d. Makan sendiri
Bantu bayi agar bisa duduk sendiri. Mula-mula bayi didudukkan Beri kesempatan kepada bayi untuk makan sendiri, mula-mula berikan
di kursi dengan sandaran agar tidak jatuh kebelakang. Ketika biskuitnya sehingga bayi bisa belajar makan biskuit.
bayi dalam posisi duduk, beri mainan kecil ditangannya. Jika e. Mengambil benda-beda kecil
bayi belum bisa duduk tegak, pegang badan bayi. Jika bayi bisa Letakkan benda kecil seperti remah-remah makanan atau potongan-
duduk tegak , dudukkan bayi di lantai yang beralaskan selimut potongan biskuit dihadapan bayi. Ajari bayi mengambil benda-benda
tanpa sandaran atau penyangga. tersebut. Jika bayi telah mampu melakukan hal ini, jauhkan pil/obat
dan benda kecil lainnya dari jangkauan bayi.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 3-6 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kemampuan Bicara Dan Bahasa Kemampuan Sosialisasi Dan Kemandirian


a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
• Berbicara • Memberi rasa aman dan kasih sayang
• Meniru suara-suara • Mengajak bayi tersenyum
• Mengenali berbagai suara • Mengajak bayi mengamati benda-banda dan kaadaan di sekitamya
b. Mencari sumber suara • Mengayun bayi
Ajari bayi agar memalingkan mukanya ke arah • Menina bobokan
sumber suara. Mula-mula muka bayi dipegang b. Bermain “Ciluk-ba”
dan dipalingkan perlahan-lahan kearah Usahakan bayi tidak dapat melihat wajah anda untuk beberapa saat dan tiba-tiba
sumber suara, atau bayi dibawa mendekati wajah anda muncul kembali dengan gembira dan berseri-seri (bisa menutup muka
sumber suara. dengan kain dan sejenisnya/ mengintip bayi dari balik pintu atau tempat tidurya).
c. Menirukan kata-kata c. Melihat dirinya di kaca
Ketika berbicara dengan bayi, ulangi beberapa Bawalah bayi melihat dirinya dicermin yang tidak mudah pecah.
kata berkali-kali dan usahakan agar bayi d. Berusaha meraih mainan.
menirukannya. Yang paling mudah ditirukan Letakkan sebuah mainan sedikit di luar jangkauan bayi. Gerak-gerakkan mainan itu di
oleh bayi adalah kata papa dan mama. depan bayi.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 3-6 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Sumber :
Pola Asuh Balita Berbasis Tradisi Jawa, Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Masyarakat, 2013
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 6-9 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kemampuan Gerak Kasar Kemampuan Gerak Halus


a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
• Menyangga berat • Memegang benda dengan kuat
• Mengembangkan control terhadap • Memegang benda dengan kedua tangan
kepala • Mengambil benda-beda kecil
• Duduk b. Memasukan benda ke dalam wadah
b. Merangkak Ajari bayi cara memasukkan mainan/benda kecil ke dalam suatu wadah yang dibuat dari
Letakkan sebuah mainan diluar jangkauan karton/kaleng/kardus/ botol air mineral bekas. Setelah bayi memasukkan benda-benda tersebut
bayi, usahakan agar ia mau merangkak ke kedalam wadah, ajari cara mengeluarkan benda tersebut dan memasukkannya kembali.
arah mainan dengan menggunakan kedua c. Bermain gendang
tangan dan lututnya. Ambil kalengkosong bekas, bagian atasnya ditutup dengan plastic kertas tebal seperti gendang
c. Menarik ke posisi berdiri Tunjukkan cara memukul gendang dengan sendok/centong kayu hingga menimbulkan suara.
Dudukkan bayi ditempat tidur, kemudian d. Memegang alat tulis dan mencoret-coret
tarik bayi keposisi berdiri. Selanjutnya, Dudukkan bayi dipangkuan anda, bantu bayi agar ia dapat memegang krayon/pensil dan ajar
lakukan hal tersebut di atas meja, kursi kanbagaimana mencoret-coret kertas.
atau tempat lainnya. e. Bermain-mainan yang mengapung di air
d. Berjalan berpegangan Buat mainan dari karton bekas/kotak/gelas plastik tertutup yang mengapung di air. Biarkan bayi
Ketika bayi telah mampu berdiri, letakkan main dengan mainan tersebut ketika mandi tapi jangan biarkan bayi sendirian saat mandi.
mainan yang disukainya di depan bayi dan f. Membuat bunyi-bunyian
jangan terlalu jauh. Buat agar bayi mau Tangan kanan dan kiri bayi masing-masing memegang mainan yang tidak dapat pecah (kubus
bealan berpegangan padaran janganya /balok kecil). Bantu agar bayi membuat bunyi bunyian dengan cara memukul-mukul ke 2 benda
atau perabot rumah tangga untuk tersebut.
mencapai mainan tersebut. g. Menyembunyikan dan mencari mainan
e. Berjalan dengan bantuan Sembunyikan mainan / benda yang disukai bayi dengan cara ditutup selimut / koran,sebagian saja.
Pegang kedua tangan bayi dan buat agar Tunjukkan ke bayi cara menemukan mainan tersebut yaitu dengan mengangkat kain/Koran penutup
ia mau melangkah mainan, setelah bayi menegerti biarkan ia mencari mainan itu sendiri.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 6-9 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kemampuan Bicara Dan Bahasa Kemampuan Sosialisasi Dan Kemandirian


a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
• Berbicara • Memberi rasa aman dan kasih sayang
• Mengenali berbagai suara • Mengajak bayi tersenyum
• Mencari sumber suara • Mengayun bayi
• Menirukan kata-kata • Menina bobokkan
b. Menyebutkan nama gambar-gambar di buku / • Bermain “Ciluk-ba”
majalah • Melihat dirinya di kaca
Pilih gambar-gambar menarik yang berwarna- b. Permainan bersosialisasi
wami, Sebut nama gambar yang anda Ajak bayi bermain dengan orang lain. Ketika ayah pergi, lambaikan tangan ke bayi
tunjukkan kepada bayi. sambil berkata "da...daag”, Bantu bayi dengan gerakan membalas melambaikan
c. Menunjuk dan menyebutkan nama gambar- tangannya, setelah bayi menggerakan tangannya sendiri ketika mengucapkan
gambar "da...daag”. Setelah bayi mengerti dengan permainan tersebut, coba agar bayi mau
Tempelkan pada buku berbagaimacam menggerakkan tangannya sendiri ketika mengucapkan kata-kata seperti di atas.
guntingan gambar yang menarik dan berwama-
wami (misal: gambar binatang, mainan, alat
rumah tangga, bunga, buah, kendaraan dll).
Ajak bayi melihat gambar-gambar tersebut,
bantu ia menunjuk gambar yang namanya
anda sebutkan.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 9-12 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kemampuan Gerak Kasar Kemampuan Gerak Halus


a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
• Merangkak • Memasukan benda ke dalam wadah
• Menarik ke posisi berdiri • Bermain-mainan yang mengapung di air
• Berjalan berpegangan b. Menyusun balok kotak
• Berjalan dengan bantuan Ajari bayi menyusun beberapa balok/ kotak besar. Balok atau kotak
b. Bermain bola dapat terbuat dari karton atau potongan katu bekas. Benda lain yang
Gelindingkan bola kearahnya dan usahakan agar ia bisa dipakai adalah beberapa kaleng kecil (kosong) atau mainan anak
menggelindingkan bola atau memukulnya kembali ke arah berbentuk kubus/balok.
anda (pertama kali gunakan bola besar, jangan balon) c. Menggambar
c. Membungkuk Letakkan krayon/pensil berwarna dan kertas di meja. Ajak bayi
Jika bayi sudah bisa berdiri, letakkan sebuah main andi lantai. menggambar dengan krayon atau pensil berwarna. Kegiatan
Ajak agar ia mau membungkuk dan mengambil mainan itu menggambar ini dapat dilakukan bersamaan dengan anda
tanpa berpegangan (awalnya bayi perlu dibantu) mengerjakan tugas rumah.
d. Berjalan sendiri d. Bermain di dapur
Bantu bayi agar mau berjalan beberapa langkah tanpa Biarkan bayi berniain di dapur ketika anda sedang memasak. Pilih
berpegangan (dengan bermain meminta bayi berjalan ke lokasi yang jauh dari kompor dan letakkan sebuah kotak tempat
pelukan anda untuk mendapat dekapan) menyimpan mainan alat memasak dari plastik atau benda-benda yang
e. Naik tangga ada di dapur seperti gelas, mangkuk 1 sendok, tutup gelas dari
Tunjukkan kepada bayi cara naik tangga dengan merangkak, plastik.
kemudian biarkan ia menuruni tangga dengan melangkahkan
kakinya (jangan ditinggal sendiri)
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Stimulasi Bayi 9-12 Bulan KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kemampuan Bicara Dan Bahasa Kemampuan Sosialisasi Dan Kemandirian


a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
• Berbicara • Memberi rasa aman dan kasih sayang
• Menjawab pertanyaan • Mengajak bayi tersenyum
• Menyebutkan nama gambar-gambar di buku • Mengayun
/ majalah • Menina bobokkan
b. Menirukkan kata kata • Bermain “Ciluk-ba”
Tiap berbicara dengan bayi, Sebutkan kata-kata • Permainan bersosialisasi
yang telah diketahui artinya seperti: minum b. Milium sendiri dari sebuah cangkir.
susu, mandi, tidur, kue, makan, kucing dll. Buat Bantu bayi memegang cangkir dan minum dari cangkir itu. Cangkir plastik tertutup
bayi mau meniru kata-kata tersebut, jika bayi dengan lubang mulut dapat dipakai untuk tahap awal isi cangkir dengan air sedikit
mau mengatakan puji ia, kemudian sebutkan agar tidak turnpah.
kata itu lagi agar ia mau mengatakkannya. c. Makan bersama-sama.
c. Berbicara dengan boneka Ajak bayi makan bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Bayi duduk dekat
Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dengan yang lainnya dan makan makanannya (makanan bayi umur 9-12 bulan
dari sarung tangan atau kaos kaki yang berbeda dengan makanan keluarga).
digambari dengan pena membentuk wajah. d. Menarik mainan yang letaknya agak jauh
Berpura pura bahwa boneka itu yang berbicara Ajari bayi untuk mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh dengan cara
kepada bayi dan buat agar bayi mau berbicara meraih, menarik, ataupun mendorong badannya supaya dekat dengan mainan
kembali dengan boneka itu. tersebut, Letakkan mainan yang bertali agak jauh , ajari bayi cara menarik tali untuk
d. Bersenandung dan bernyanyi mendapatkan mainan tersebut. Simpan mainan bertali tersebut jika anda tidak dapat
Nyanyikan lagu dan bacakan syair anak kepada mengawasi bayi karena bahaya lilitan tali.
bayi sesering mungkin.
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

Kesimpulan
❖ Pandemic COVID-19 berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan
anak

❖ Stimulasi, deteksi dan intervensi tumbuh kembang anak tetap dilakukan


dengan melibatkan berbagai pihak baik keluarga, masyarakat maupun
tenaga Kesehatan dengan memperhatikan adaptasi kebiasaan baru
SEMINAR ILMIAH NASIONAL

Daftar Pustaka KONGRES NASIONAL KE-4


IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

1. Akseer, N., Kondru, G., Keats, E.C., and Bhutta, Z.A., (2020). COVID 19 pandemic and mitigation strategies: implications for maternal and child health and nutrition. The American
Journal of Clinical Nutrition, 112: 2511-256
2. Adegboye, D., Williams, F., Collishaw, S., Shelton, K., Langley, K., Hobson, C., Burley, D., & van Goozen, S. (2021). Understanding Why the COVID-19 Pandemic-Related Lockdown
Increases Mental Health Difficulties in Vulnerable Young Children. JCPP Advances, 1(1), 1-8. https://doi.org/10.1111/jcv2.12005
3. Aizer, A., & Brooks-Cunn, J. (2020). Balancing Family and Work during a Child’s First Years. Future of Children, https://futureofchildren.princeton.edu/sites/futureofchildren/
files/2140123_foc_policy_brief_spring_2021_-_cs7_version.pdf
4. Androutsos, O., Perperidi, M., Georgiou, C., & Chouliaras, G. (2021). Lifestyle Changes and Determinants of Children’s and Adolescents’ Body Weight Increase during The First
COVID-19 Lockdown in Greece: The COV-EAT Study. Nutrients, 13(3), 1–11. https://doi.org/10.3390/nu13030930
5. Araújo, L. A. de, Veloso, C. F., Souza, M. de C., Azevedo, J. M. C. de, & Tarro, G. (2020). The Potential Impact of the COVID-19 Pandemic on Child Growth and Development: A
Systematic Review. Jornal de Pediatria, 1-9 https://doi.org/10.1016/j.jped.2020.08.008
6. Bérubé, A., Clément, M., Lafantaisie, V., LeBlanc, A., Baron, M., Picher, G., Turgeon, J., Ruiz-Casares, M., & Lacharité, C. (2021). How Societal Responses to COVID19 Could
Contribute to Child Neglect. Child Abuse and Neglect, 116, 1-11. https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2020.104761
7. Carroll, N., Sadowski, A., Laila, A., Hruska, V., Nixon, M., Ma, D. W. L., & Haines, J. (2020). The Impact of Covid-19 on Health Behavior, Stress, Financial and Food Security among
Middle to High Income Canadian Families with Young Children. Nutrients, 12(8), 1–14. https://doi.org/10.3390/nu12082352
8. Cluver, L., Lachman, J. M., Sherr, L., Wessels, I., Krug, E., Rakotomalala, S., Blight, S., Hillis, S., Bachman, G., Green, O., Butchart, A., Tomlinson, M., Ward, C. L., Doubt, J., &
McDonald, K. (2020). Parenting in a Time of COVID-19. The Lancet, 395, 64. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30736-4
9. Jansen, E., Thapaliya, G., Aghababian, A., Sadler, J., Smith, K., & Carnell, S. (2021). Parental Stress, Food Parenting Practices and Child Snack Intake during the COVID-19
Pandemic. Appetite, 161, 105-119. https://doi.org/10.1016/j.appet.2021.105119
10. Kemenkes RI. (2020). Panduan Kesehatan Balita pada Masa Tanggap DaruratCOVID-19.https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/Panduan_Yankes_Balita_Pada_
Masa_GapDar_Covid19_Bagi_Nakes.pdf
11. Khamsuk, A., & Whanchit, W. (2021). Storytelling: An Alternative Home Delivery of English Vocabulary for Preschoolers During COVID-19’s Lockdown in Southern Thailand. South
African Journal of Childhood Education, 11(1), 1–14. https://doi.org/10.4102/SAJCE.V11I1.897
12. Muylani, I., Wanda, D., dan Agustin, N., 2021. Dampak Situasi Pandemi Covid-19 Terhadap Tumbuh Kembang Anak. Journal of Telenursing (JOTING), 3(2) : 578-590
13. Panzilion, P., Padila, P., & Andri, J. (2021). Pengetahuan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini oleh Guru. Journal of Telenursing (JOTING), 3(1), 85-94.
https://doi.org/10.31539/joting.v3i1.2115
14. Yoshikawa, H., Wuermli, A. J., Britto, P. R., Dreyer, B., Leckman, J. F., Lye, S. J., Ponguta, L. A., Richter, L. M., & Stein, A. (2020). Effects of the Global Coronavirus Disease-2019
Pandemic on Early Childhood Development: Short- and Long-Term Risks and Mitigating Program and Policy Actions. Journal of Pediatrics, 223(1), 188–193.
https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2020.05.020
SEMINAR ILMIAH NASIONAL
KONGRES NASIONAL KE-4
IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai