Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 2

Anantusia
Mursiah
Ruri

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA


TODDLER dan PRA SEKOLAH
LATAR BELAKANG

Anak adalah sebagai individu yang unik dan


mempunyai kebutuhan sesuai tahap
perkembangannya. Sebagai individu yang unik, anak
memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu
dengan yang lain sesuai tumbuh kembang.
Kebutuhan fisiologis seperti nutrisi dan cairan,
aktivitas, eliminasi, tidur dan lain-lain, sedangkan
kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang akan
terlihat sesuai tumbuh kembangnya
(PUSDIKSDM,2016)

• Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler di


Indonesia cukup besar, yaitu sekitar 17.091.762 jiwa dari 87,9 juta anak
Indonesia
• Menurut data Kemenkes RI (2014) populasi anak usia 1-4 tahun di
Indonesia mencapai sekitar 19,3 juta. Jumlah tersebut meliputi anak usia
balita 1-4 tahun yang ada di Indonesia
TUMBUH :
perubahan yang bersifat kuantitatif,
merupakan masalah perubahan dalam
besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu,
yang dapat diukur besar (gram,
pound, kilo).

KEMBANG :
Bertambahnya kemampuan (skills)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan sebagai proses
pematangan.
Pertumbuhan anak pra-sekolah:
• BB rata-rata 2 kg pertahun, TB 4 cm/thn pada usia 4 thn
• Lingkar Kepala : Pada usia 3 tahun besar otak dan
lingkar kepala bertumbuhnya sebesar 90% dari otak
dewasa (Suririnah (2009)

Pertumbuhan anak usia


Toddler
 TB 7,5 cm/tahun
 BB 1,8-2,7/tahun
 Pada usia 2,5 thn mencapai 4x BL
 Lingkar Kepala : usia 1-2 tahun sama dengan
lingkar dada
 Lingkar Kepala tahun kedua 2,5 cm.
Kemudian 1,25 cm – usia 5 tahun
 LLA : 11 cm saat lahir – 16 cm pada 1 tahun
dan tidak banyak berubah saat usia 1-3 tahun
 Penonjolan abdomen : otot2 kurang
berkembang
 Kaki yang melengkung
Perkembangan Anak Usia:
TODDLER PRA-SEKOLAH

Perkembangan biologis: Perkembangan biologis:

Perubahan sensories : menggunakan Prubahan sensories :indera perasa


semua indra mereka untuk menjelajahi yang tidak terlalu membeda-bedakan, 5-
dunia di sekitar mereka : merasakannya, tahun memiliki ketajaman visual 20/40
melihatnya, menciumnya, memasukkan atau 20/30. Pendengaran masih utuh
kedalam mulutnya. saat lahir dan harus tetap demikian
Penglihatan harus di visus 20/50 - 20/40
kedua mata, pendengaran utuh.
Indera penciuman terus matang, dan
balita dapat berkomentar jika mereka
tidak suka

Maturasi system : Sistem pernapasan, Maturasi system : Denyut jantung menurun


Sistem Gastrointestinal, Sistem dan tekanan darah sedikit meningkat, Usus
Genitourinari, Sistem Muskuloskeletal halus terus bertambah panjang, 4 tahun
umumnya kontrol usus sudah memadai.
Perkembangan motorik kasar : Perkembangan motorik kasar :
Perkembangan motorik kasar & Perkembangan motorik kasar &
Perkembangan motorik halus Perkembangan motorik halus
Perkembangan Anak Usia:
TODDLER PRA-SEKOLAH
Perkembangan social : Perkembangan Perkembangan social:
Bicara dan Bahasa  Usia 15 bulan peniru yang hebat (Orang tua harus
Anak menggunakan istilah yang menghindari mengumpat). Membiarkan
ekspresif.  Usia 2 tahun Anak bisa anak-anak mengejar minat dengan
menggunakan 300 kata, menggunakan 2 kecepatan mereka sendiri, Anak-anak
atau 3 suku kata  Usia 2,5 tahun Anak prasekolah menyukai buku dengan
menyebutkan nama panggilan dan nama gambar yang menceritakan kisah
lengkapnya; anak juga menggunakan
kata jamak.
Perilaku personal social : Rasa Takut Perilaku personal social : cenderung
dan mekanisme koping (takut kehilangan memiliki emosi yang kuat, memiliki
orang tua, mainan, dll) imajinasi yang jelas, ketakutan yg nyata,
mengakui identitas, bermain dramatis
Sosialisasi : berkelompok, Ritualisme, Bermain : mulai bermain kooperatif satu
negativisme, berteman sesama jenis, sama lain, Permainan kooperatif , suka
mulai bermain asosiatif, kontak sosial bermain “berpura-pura” /imaginatif.
meningkat.
Bermain : permainan parallel, yaitu
bermain berdampingan, tapi tidak dengan
yang lain. Meniru sekitar,
Perkembangan Anak Usia:
TODDLER PRA-SEKOLAH
Perkembangan kognitif : meniru Perkembangan kognitif : egosentris, mungkin
perilaku, memandang dunia sebagai memahami konsep berhitung dan mulai terlibat
rangkaian objek, bermain peran, dalam permainan fantasi, mampu menghitung
menggabti objek mainan. 10 objek/lebih.

Perkembangan psikososial : Perkembangan psikososial : rasa ingin tahu


Otonomi vs perasaan malu dan ragu- besar, sering bertanya, banyak bicara, aktif
ragu, sering menggunakan kata bermain, Konflik akan timbul bila anak merasa
“tidak” bahkan ketika bermaksud “ya” tidak mampu kemudian ia dicela, Bila fase ini
untuk mengungkapkan kemandirian terdapat hambatan akan timbul kesulitan
atau kebebasannya (perilaku belajar, pasif, takut, kurang inisiatif.
negativistik
Perkembangan psikoseksual : Perkembangan psikoseksual: Tahap
Tahap anal oedipal/phalik
Perkembangan moral dan Perkembangan moral dan spiritual : dapat
spiritual : ikut berdoa/beribadah tapi memahami konsep benar dan salah
tidak mengerti Perkembangan citra tubuh : memahami
Perkembangan citra tubuh canti/jelek, tinggi, pendek
Perkembangan seksualitas : Perkembangan seksualitas
Senang mengekspresikan bagian genital menjadi area tubuh yang menarik dan
tubuhnya sensitif.
PENINGKATAN KESEHATAN ANAK
Istirahat Dan Tidur:
Usia Toddler :
Nutrisi :
Usia 18 bulan membutuhkan
• Penyapihan,
13,5 jam tidur per hari, usia 24
• Pengajaran Tentang
bulan 13 jam, dan usia 3 tahun
Kebutuhan Gizi, Balita
12 jam.
membutuhkan rata-rata
Kebiasaan waktu tidur yang
asupan kalsium 500 mg/hari,
konsisten membantu balita
• Memajukan Makanan Padat
mempersiapkan diri untuk tidur.
• Mengajarkan Makan Sendiri
Pilih waktu tidur dan patuhi.
• Mengajarkan Kebiasaan
Makan Sehat

 Kesehatan gigi  Pencegahan cidera


Pada usia 30 bulan, balita harus  Tidak mengenal rasa takut,
memiliki satu set lengkap gigi
sulung. Peran orangtua mencegah balita dapat memanjat dan jatuh
gigi berlubang pada anak. Pada usia dari ketinggian/mainan beroda,
1 tahun, balita harus mengunjungi jangan meninggalkan anak balita
dokter gigi pertamanya. bermain sendiri, dampingi, dan
jauhkan dari benda berbahaya.
PENINGKATAN KESEHATAN ANAK
Usia Pra-sekolah :

Nutrisi : Istirahat Dan Tidur:


• Kebiasaan Makan Sehat : • membutuhkan sekitar 11 -12
mungkin pemilih makanan, jam tidur/hari
dengan variasi / makanan • Beberapa anak terus
tertentu. membutuhkan barang
• Mencegah Perkembangan kesayangannya pada waktu
Kegemukan dan Obesitas : tidur
Di seluruh dunia, lebih dari • banyak anak seusia ini takut
22 juta anak di bawah 5 gelap maka sediakan lampu
tahun mengalami obesitas. tidur

 Kesehatan gigi  Pencegahan cidera


 Pencegahan karies gigi  Ajari anak-anak prasekolah untuk
menjadi penting dan dapat berhenti di tepi jalan dan tidak
dicapai melalui menyikat gigi pernah pergi ke jalan tanpa orang
dewasa. Sepeda harus aman
dan flossing setiap hari
untuk kelompok usia ini (ukuran
sesuai), dll.
MASALAH PERKEMBANGAN
• Gangguan perkembangan
motorik : kelainan tonus otot
atau penyakit neuromuskular.

• Gangguan perkembangan
bahasa : faktor genetik,
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA gangguan pendengaran,
TODDLER DAN PRA SEKOLAH intelegensia rendah, kurangnya
interaksi anak dengan
Apabila tugas itu berhasil dituntaskan lingkungan, maturasi yang
akan membawa kebahagiaan dan terlambat, dan faktor keluarga
kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya. Apabila gagal, maka • Gangguan Emosi dan Perilaku
akan menyebabkan ketidakbahagiaan • Kecemasan adalah salah satu
pada diri individu yang bersangkutan, gangguan yang muncul pada
menimbulkan penolakan masyarakat, anak dan memerlukan suatu
dan kesulitan dalam menuntaskan intervensi khusus apabila
tugas–tugas berikutnya mempengaruh interaksi social.
Contoh fobia
Masalah
kesehatan pada
Diare sembelit anak Pra-sekolah

PNEUMONIA
Masalah
kesehatan pada cacingan
Toddler

DBD ISPA
Balita perempuan usia 4 tahun sedang bermain dengan teman imaginernya.
Anak sedang bicara dengan bonekanya. Anak berpura-pura kalau salah sau
dari bonekanya adalah “ ibu “ dan sedang berbicara dengan anaknya “
K Diamlah! Tidakkah kau lihat ibu sedang sibuk? Ini telpon penting. Pergilah. “
A Anak meletakkan telp dan memilih boneka lain, kemudian memukulnya dan
S memarahinya.
U  
S Ibu balita memperhatikan dan mendengar percakapan yang dilakukan
balitanya. Ibu menyadari bahwa ia mengatakan hal yang sama dengan
balitanya ketika sedang bicara ditelpon. Ibu cemas karena anaknya selalu
bicara sendiri jika sedaang bermain.

Pada kasus tersebut diatas, anak balita memiliki rekaman yang


sangat kuat terhadap apa yang dialaminya dalam kehidupan
A sehari-hari. Dimana anak usia balita belum dapat membedakan
n mana hal yang baik atau tidak untuk diterima dan dilakukan.
A Sehingga anak melakukan adegan ulang dari pengalaman yang ia
L
I alami terhadap teman imaginernya. Tanpa disadari dengan apa
S yang terjadi pada anaknya, orangtua telah memberikan role
a model yang salah kepada anaknya
Intervensi

memberikan edukasi pada orangtua terkait dengan tumbuh


kembang anak, bahwa memang benar pada usia ini anak senang
bermain dengan teman imaginernya, bermain peran dan
menirukan sekelilingnya. Oleh karena itu orangrtua harus berhati-
hati dalam perilakunya karena memiliki anak usian dini. Anak akan
menggali memorinya dalam bermain peran, orangtua harus
memberikan kebebasan pada anak dalam bermain serta tidak
memaksa anak atau melarang-larang anak. Selaku orangtua
hanya perlu mengawasi, memeberikan contoh yang baik dan
memberikan pengarahan secara perlahan kepada anak.
PERAN KELUARGA PERAN PERAWAT

 Mendengarkan anak bercerita :  Edukator : memberikan edukasi


Pembentukan kepribadian lebih kepada keluarga tahap
banyak di pengaruhi oleh TUMBANG anak.
lingkungan tempat anak tumbuh  Pencegah penyakit : Untuk
salah satunya adalah keluarga mencegah hal tersebut terulang
 Turut bermain peran kembali maka orangtua dan orang
 Memberikan kesempatan terdekat si anak harus menjaga
tutur kata dalam berucap
kepada anak untuk berfikir
 Konselor : memberikan waktu
 Menfasilitasi permainan anak:
untuk berkonsultasi terhadap
Memberinya kepercayaan untuk
masalah yang dialami oleh anak
melakukan hal-hal yang
maupun keluarga
membuatnya tertarik, Cukup
 Kolaborasi : Pelayanan
secara perlahan kenalkan pada
keperawatan tidak akan dapat
anak nilai-nilai yang benar dan
dilaksanakan secara mandiri oleh
pahami apa yang anak inginkan
tim perawat tetapi harus
  Menciptakan suasana yang melibatkan tim kesehatan lain
harmonis

Anda mungkin juga menyukai