Anda di halaman 1dari 28

KONSEP TUMBUH KEMBANG

KELOMPOK 5 :
HASNIAH
NADYA
VIKA JUNITA
YULIANI
PENGERTIAN
• Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses
bertambah besarnya sel – sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan
kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan
kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak (Campbell, 2000).
• Pada kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa dipisahkan satu sama lain. Proses tumbuh kembang
ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) sampai akhir masa remaja dengan melewati masa – masa
atau periode prenatal, bayi baru lahir, prasekolah, sekolah dini dan remaja (Campbell, 2000).
• Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari :
perkembangan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh); perkembangan motorik halus (menggambar,
memegang suatu benda dan lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, mengikuti perintah,
dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraksi dengan lingkungannya) (Kania, 2009).
PRINSIP TUMBUH KEMBANG
Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus. Prinsip tumbuh kembang

a. Tumbuh kembang terus menerus dan komplek

b. Tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi

c. Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi

d. Setiap aspek tumbuh kembang berbeda dalah setiap tahapnya dan dapat dimodifikasi

e. Tahapan tumbang spesifik untuk setiap orang


• Prinsip tumbuh kembang menurut Potter & Perry ( 2005 )

a. Perkembangan merupakan hal yang terartur dan mengikuti rangkaian tertentu.

b. Perkembangan adalah sesuatu yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai
berikut :

1. Cephalocaudal
Pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah

2. Proximodistal
Perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal ) tubuh kea rah luar tubuh ( distal )

3. Differentiation
Ketika perkembangan berlangsung terus dari yang mudah kearah yang lebih kompleks.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG
Secara umum, ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

• Faktor Genetik / Keturunan


Berdasarkan riset dari First Cry Parenting, orang tua dapat menurunkan gen ke anak termasuk ciri fisik,
kecerdasan/ bakat, hingga kondisi penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

• Lingkungan
Lingkungan eksternal berperan penting dalam membentuk karakter dan juga perkembangan psikologis
anak. Mulai dari lingkungan sekolah, tempat tingga, teman bermain, hingga pengasuh anak. Mereka yang
cenderung memberikan dampak negatif, akan membuat anak menjadi kurang bisa bergaul dengan teman-
teman sebayanya.
• Jenis Kelamin
Jenis kelamin anak menjadi faktor yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan anak
ketika mulai pubertas. Secara fisik, anak laki-laki akan tumbuh lebih tinggi dan kuat
dibandingkan anak perempuan.

• Hobi
Aktivitas anak juga menjadi salah satu indikator yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang
anak. Anak laki-laki cenderung menyukai olahraga, sedangkan anak perempuan lebih
cenderung menyukai boneka, menggambar, dsb. Namun, anak laki-laki dan perempuan juga
bisa melakukan keduanya. Dengan melakukan kegiatan tersebut, hal ini bisa memperkuat
sistem kekebalan tubuh, meningkatkan sensor motorik, sensorik, hingga kepekaan terhadap
teman lainnya.
• Hormon
Hormon memiliki pengaruh dalam tubuh karena setiap anak laki-laki dan perempuan memiliki hormon
yang berbeda. Anak laki-laki memiliki hormon testosteron yang umumnya mempengaruhi ciri fisik tubuh,
pembentukan massa otot, hingga rasa tertarik dengan lawan jenis. Sementara, anak perempuan memiliki
hormon estrogen yang berfungsi untuk membentuk sistem reproduksi.

• Nutrisi
Tumbuh kembang anak juga dipengaruhi oleh nutrisi yang diberikan. Pola makan seimbang yang kaya
vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak.

• Status Sosial Ekonomi


Status sosial dapat menentukan kualitas kemampuan anak. Hal ini dikarenakan anak yang tercukupi
berbagai kebutuhannya, dapat belajar banyak hal baru. Namun, bukan berarti yang kekurangan tidak akan
berkembang. Hanya saja anak yang berasal dari keluarga berkecukupan bisa lebih unggul, jika mereka tidak
memiliki masalah keterbelakangan mental.
• Tingkat Polusi
Polusi dalam ruangan atau polusi dari kondisi perumahan dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

• Permainan dan tontonan yang mendidik mempengaruhi perkembangan anak


Masa kecil mereka jangan sampai terenggut dengan keberadaan gadget, tapi bukan berarti
mereka tidak boleh sama sekali memainkan gadget. Mereka berhak untuk menonton film atau
permainan yang mereka sukai, tapi coba deh selipkan film atau game yang mendidik.
Misalnya film kartun yang bertemakan keluarga, atau bahkan game yang mengasah
kemampuan bahasa Inggris mereka. Belajar sambil bermain untuk mendukung faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan anak, kenapa tidak?
CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG
Orang tua perlu mengetahui ciri-ciri pertumbuhan anak yang sehat. Dengan mengetahuinya, ini dapat
menjadi bekal buat orangtua untuk segera bertindak saat terjadi gangguan kesehatan.
- Pertumbuhan fisik
- Waspada - Otot dan tulang yang kuat
- Aktif bergerak - Bisa tidur dengan nyenyak
- Bisa beradaptasi dan belajar dengan cepat - Buang air besar teratur
- Nafsu makan yang baik
- Gigi kuat dan bersih
- Postur tubuh yang baik
TPIS MENJAGA PERTUMBUHAN
ANAK SEHAT
Orang tua bisa menjaga pertumbuhan anak tetap sehat dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Istirahat yang Cukup  : Pola tidur bervariasi menurut usia dan kondisi kesehatan anak. Namun,
kebanyakan anak membutuhkan rata-rata 10 hingga 12 jam tidur per malam. Tidur memberi tubuh
yang sedang tumbuh istirahat yang mereka butuhkan untuk tumbuh dengan baik.
- Nutrisi yang baik : Diet seimbang yang disertai dengan pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral
dapat membantu anak-anak mencapai potensi maksimal pertumbuhan mereka.
- Olahraga Teratur : Obesitas merupakan masalah bagi banyak anak, karenanya orangtua harus
memastikan bahwa anak-anak berolahraga secara teratur. Bersepeda, hiking, sepatu roda, atau
aktivitas menyenangkan apa pun yang akan memotivasi anak-anak untuk bergerak dapat
meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta membantu mempertahankan berat badan yang sehat.
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG
BAYI DAN BALITA
•Memahami tahap tumbuh kembang anak amatlah penting sebagai bagian dari pola pengasuhan orang tua.
Seiring dengan proses pertumbuhan dan perkembangan anak, mereka akan menghadapi tantangan secara
emosional ataupun fisik. Orang tua perlu memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

•Tumbuh dan kembang anak tidak hanya mencakup perubahan fisik yang terjadi sejak masa bayi hingga remaja,
tapi juga perubahan emosi, kepribadian, perilaku, pemikiran, dan bicara. Perkembangan anak sejalan dengan
pemahaman dan interaksi mereka terhadap dunia di sekitarnya. Keterampilan seperti tersenyum, merangkak,
atau berjalan untuk pertama kalinya disebut sebagai tonggak tumbuh kembang anak atau developmental
milestones. Orang tua perlu mencatat dan memahami tonggak ini untuk memastikan perkembangan anak yang
optimal.
Lanjutan...........

• Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Di antaranya genetik, jenis
kelamin, nutrisi, aktivitas fisik, masalah kesehatan, lingkungan, dan hormon. Perkembangan anak
laki-laki dan perempuan pun secara umum berbeda.
• Perkembangan keterampilan anak terjadi sangat cepat pada setahun pertama usianya. Orang tua
mungkin sulit melacak proses tumbuh kembangnya pada periode ini. Seiring dengan bertambahnya
usia, tonggak tumbuh kembang mereka makin mudah dilacak. Berikut ini gambaran tahap tumbuh
kembang anak dari bayi berusia 0 bulan hingga anak berumur 3 tahun.
PERTUMBUHAN BAYI DAN BALITA
• Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian
atau keseluruhan , sehingga dapt diukur dengan satuan panjang dan berat.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam jumlah,ukuran dan
fungsi tingkat sel,organ,maupun individu (Kemenkes RI, 2012).
BERAT BADAN
• Umur 5 bulan : 2 X BB saat lahir
• Umur 1 Tahun : 3 X BB saat lahir
• Umur 2 Tahun : 4 X BB saat lahir
TINGGI BADAN
• Saat Lahir 50 cm
• 1 Tahun : 1,5 X TB saat lahir
• 4 Tahun : 2 X TB saat lahir
• 6 Tahun : 1,5 X TB 1 Tahun
• 13 Tahun 3 X TB saat lahir
• Dewasa : 3,5 x TB saat lahir 2 X TB 2 Tahun
LINGKAR KEPALA
• Saat Lahir : 34 cm
• 6 Bulan : 44 cm
• 1 Tahun : 47 cm
• 2 Tahun : 49 cm
• Dewasa : 54 cm
GIGI
• Umur 9 Bulan Tumbuh Gigi Pertama
• Umur 1 Tahun : 6-8 Buah Gigi Susu
• Umur 2 Tahun : Tumbuh 8 Buah Gigi Susu
• Umur 2,5 Tahun : Tumbuh 20 Buah Gigi Susu
• Molar I : 6-7 Tahun
• Inisisor : 7-9 Tahun
• Molar II : 12-16 Tahun
• Molar III : 17-25 Tahun
ORGAN-ORGAN TUBUH
PERKEMBANGAN BAYI DAN BALITA
• Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill)dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi
sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsi di dalamnya
termasuk pula perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya. Mengukur perkembangan tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan antropometri, tetapi pada anak yang sehat perkembangannya
searah (paralel) dengan pertumbuhannya (Supariasa dkk, 2016)
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS
• Perkembangan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dan
lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, mengikuti
perintah, dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraksi
dengan lingkungannya) (Kania, 2009).
PERKEMBANGAN MOTORIK
KASAR
• Kemampuan perkembangan motorik kasar diawali dengan koordinasi tubuh, duduk,
merangkak, berdiri, dan diakhiri dengan berjalan. Kemampuan perkembangan gerak
motorik kasar ini ditentukan oleh perkembangan kekuatan otot, tulang, dan
koordinasi otot untuk menjaga keseimbangan tubuh (Irwan, 2006).
• Perkembangan motorik kasar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan fisik, tetapi
juga kesiapan psikis anak untuk melakukannya seperti memanjat, dan berlari.
Kemampuan motorik kasar sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Bila
mengalami keterlambatan pada kemampuan motorik, maka anak akan mengalami
keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan anak (Ichwan, 2008).
PERKEMBANGAN BAHASA
Untuk lebih memahaminya lebih lanjut, berikut perkembangan bahasa bayi yang perlu orangtua ketahui.

• Kemampuan Bahasa Bayi 0-4 bulan : Mayo Clinic menyebutkan, bayi baru lahir sampai usia 4 bulan hanya
mengandalkan tangisan untuk berkomunikasi dengan orangtuanya. Tangisan bisa menjadi pertanda bahwa ia sedang
lapar, sakit atau merasa tidak nyaman akibat popoknya penuh. Namun, tidak lama lagi, Si Kecil mulai bisa
memainkan lidah, bibir, dan langit-langit mulutnya untuk membuat suara kecapan.
Bayi di usia ini mulai bisa membedakan antara suara berat sang ayah dengan suara lembut milik ibu. Ketika usianya
sudah genap 4 minggu, bayi mampu membedakan suara dengan suku kata yang sama seperti “Ma” dan “Pa”.
Setelah itu, Si Kecil mulai mampu mengoceh serta menghubungkan beberapa suara dengan gerakan bibir ketika
usianya menginjak 2 bulan.
Lanjutan........

Kemampuan Bahasa Bayi 4-6 bulan

• Memasuki usia 4-6 bulan, Si Kecil mulai bisa berceloteh. Sebentar lagi ibu dapat mendengar suara yang
berasal dari bagian belakang lidah, seperti suara “G”, dan “K”, serta suara yang melibatkan penggunaan
bibir, seperti “M”, “W”, “P”, dan “B”. Ketika menginjak usia 6 bulan, Si Kecil mulai bisa
menggabungkan huruf konsonan dan huruf vokal, seperti mengucapkan “Da”, “Ma”, “Pa”, dan “Na”.

• Di usia ini, Si Kecil mulai mengingat kata-kata sederhana yang sering ia dengar, misalnya kata “Mama”,
“Papa”, “Hai” dan lain-lain. Si Kecil mungkin sudah dapat mengenal namanya di usia 6 bulan.
Kemampuan Bahasa Bayi 7-12 bulan

• Di usia 7 bulan, Si Kecil mulai bisa mengucapkan satu suku kata seperti “Ma”, “Pa”, “Da” dan
mengucapkannya secara berulang-ulang, seperti “Mamama”. Kemampuan ini akan terus berlangsung
sampai usianya mencapai 10 bulan. Setelah tahap ini, Si Kecil mulai dapat mengucapkan kata-kata yang
sesungguhnya, seperti “Mama”, “Papa”, “Dada”.

• Di usia 9 bulanSi Kecil mulai dapat memadukan suara dengan sedikit gerakan tubuh, seperti mengangkat
kedua tangannya sambil berteriak atau menunjuk sesuatu. Menginjak 10 bulan, bayi mulai mampu
mengendalikan dan mengkombinasikan suara.

• Bayi juga dapat memahami penggunaan kosakata, meskipun belum bisa mengucapkan kata tersebut
secara utuh. Misalnya, memanggil orang tua “Ma” dan “Da”, menyebut anjing “Guk”, kucing “Pus”,
meminta makan “Mam” atau “Cu” untuk susu, dan sebagainya.
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN/TINGKAH LAKU SOSIAL
Membimbing keterampilan sosial anak sesuai tahapan usianya terbukti lebih efektif mengasah sisi positif kepribadian dirinya. Tentu saja, hal itu lebih baik ketimbang
sekadar menggunakan subjektivitas Anda dalam mendidik. Berikut ini adalah kemampuan sosial anak sesuai perkembangan usianya.
1 TAHUN
• Di usia ini, anak sudah mengembangkan banyak kemampuan sosial, Ma. Kendati belum banyak mengucapkan kata-kata, mereka sudah memiliki dasar
kemampuan sosial yang dapat menunjang pergaulannya kelak, antara lain:

 Berinteraksi dengan orang lain. Pernahkah anak mengulurkan mainannya kepada Mama? Saat itu sebenarnya anak mencoba berinteraksi dengan orang lain di
dekatnya. Menurut Dr. Heather Wittenberg, Psy.D, psikolog perilaku di Behavioral Health Services of Maui, Hawaii, Amerika Serikat, “Di usia 1 tahun, anak
sudah mampu berinteraksi, namun belum memahami konteks sosial yang rumit, seperti berbagi. Jadi, jangan berharap terlalu banyak. Misal, meminta ia berbagi
dengan anak lain.”

 Mengungkapkan keinginan.  Menurut Maria Kalpidou, Ph.D., profesor psikologi dari Assumption College- Worcester, Massachusetts, Amerika Serikat, kendati
belum fasih mengucapkan kalimat-kalimat yang sesuai dengan maksud hatinya, anak berusia satu tahun sebenarnya sudah bisa memahami dasar berkomunikasi,
yakni mengungkapkan keinginannya kepada orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua sering berinteraksi dengan anak agar bisa memahami apa
yang ia ungkapkan, sehingga anak pun menjadi semakin terpacu mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi.

 Mengenali orang-orang sekitar. Saat disapa oleh kakek dan neneknya, si mbak, atau tetangga yang kerap mengajak berinteraksi, ia akan tersenyum atau menatap
lekat-lekat untuk menunjukkan bahwa ia nyaman melihat orang-orang yang memang sudah ia kenal. Namun, ketika ada orang baru yang mengajaknya bercanda,
2 TAHUN
Anak mulai memiliki kemampuan untuk mengaitkan dirinya dengan hal-hal di sekitarnya. Pada usia ini, anak sudah dapat:

 Merasakan kebersamaan. Saat diajak bermain secara paralel dengan anak lain, ia sudah dapat merasakan kebersamaan,
kendati ia tidak selalu bermain bersama anak-anak lain.

 Menuntut kepemilikan dan teritori.  Saat anak berebut mainan dengan teman sebayanya, dan mengatakan, “Ini
punyaku,” berarti ia sudah mulai memahami soal kepemilikan dan menuntut pengakuan orang lain atas dirinya. “Tetapi
hal ini sebenarnya adalah refleksi pemikiran egosentris karena perilaku itu disetir oleh keinginannya,” ujar Dr. Kalpidou.
Sebagai orang tua, Anda perlu menjadi role model dengan menunjukkan contoh cara berbagi bersama pasangan Anda,
sehingga anak pun akan memiliki referensi tindakan sosial yang baik.

 Mengembangkan hubungan dengan lebih banyak orang.  Jika di usia satu tahun anak mampu berinteraksi dengan satu
hingga dua orang yang ada di hadapannya, di usia dua tahun, ia sudah mulai mampu berinteraksi dengan lebih dari satu
orang yang ada di hadapannya. Misalnya, saat Mama mengajak anak ke supermarket, dan terlibat perbincangan dengan
orang lain, anak sudah bisa memerhatikan orang yang mengajak Mama berbicara. ”Pada usia ini anak sudah lebih
nyaman dengan kehadiran orang lain. Kendati beberapa anak masih sulit bertemu orang asing, jangan melabel mereka
sebagai ‘pemalu’. Yang terjadi sebenarnya, mereka hanya sedikit lambat beradaptasi sehingga butuh lebih banyak waktu
untuk berkenalan,” ujar Dr. Wittenberg.
3 TAHUN

Di usia ini, anak mulai menjajal berteman dengan anak-anak yang lain. Tak perlu heran, ya, Ma, anak di usia
ini memang sudah mampu.

 Mengingat dan membutuhkan teman. Anak mulai bermain dengan teman sepermainan yang disukai. “Oleh
karena itu, beri anak lebih banyak kesempatan bersama teman sebayanya, dan bimbing ia mengatasi
situasi sosial tertentu. Misalnya, beri aturan bermain bersama dan bergantian,” ujar Dr. Wittenberg.

 Berimajinasi.  Anak sudah bisa berimajinasi dan melakukan permainan yang melibatkan imajinasi, seperti
bermain peran, bongkar pasang baju, dan sejenisnya.
• Berempati.  Saat berusia 3 tahun, anak mulai memahami berbagai emosi yang berbeda  dari orang tuanya.
Melihat Mama menangis, tertawa, atau terpekik takut saat menonton acara televisi, ia pun belajar
mengartikan perasaannya sendiri, juga perasaan orang lain. Hal ini menjadi dasar anak mengembangkan
kemampuan berempati. Kendati dalam praktiknya, anak masih sulit berbagi di usia ini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai